Laporan Praktikum Proses Kimia dengan judul materi Esterifikasi yang disusun oleh:
Nama dan NIM : 1.Hendra Sudrajat 21030116130117
2.Muhammad Rezky fadilah 21030116120011
3.Rizky Laksmita Dewi 20130116120071
4.Tutik irkhanah 21030116120049
Kelompok : 7 / Kamis
Telah disetujui oleh asisten pengampu materi Esterifikasi pada :
Hari :
Tanggal :
Muhammad Iqbal
NIM. 21030115130107
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat dan rahmat-Nya Laporan Praktikum
Proses Kimia berjudul Esterifikasi dapat selesai dengan baik. Penyusunan Laporan Praktikum
Proses Kimia ini berdasarkan analis hasil percobaan yang dilakukan saat praktikum dan
pembahasan yang bersumber pada literatur-literatur yang ada. Penyusun sampaikan terima kasih
kepada:
1. Orang tua yang selalu memberikan dukungan.
2. Ibu Dr. Ir. Ratnawati, M.S. sebagai dosen pembimbing laporan esterifikasi
3. Laboran Laboratorium Proses Kimia
4. Asisten Laboratorium Proses Kimia.
5. Teman-teman angkatan 2016 yang membantu dalam penyusunan laporan ini
Laporan ini berisi tentang proses esterifikasi dengan variabel jenis katalis yaitu HCl dan
H2SO4. Berdasarkan data hasil percobaan dapat diketahui pengaruh waktu reaksi terhadap
konversi reaksi esterifikasi serta pengaruh jenis katalis terhadap konversi, konstanta laju dan
konstanta kesetimbangan.
Laporan resmi ini merupakan laporan terbaik yang saat ini dapat diajukan, namun penyusun
menyadari pasti ada kekurangan yang perlu diperbaiki. Maka dari itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat penyusun harapkan.
Penyusun
iii
RINGKASAN
Esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester. Tujuan dari percobaan esterifikasi adalah
untuk mempelajari pengaruh jenis katalis terhadap konversi yang didapat, menghitung konstanta
kesetimbangan dan konstanta laju reaksi. Dalam industri, etil asetat baik digunakan sebagai
pelarut pada polyurethane coating system.
Esterifikasi merupakan reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol dan menghasilkan
ester dan air. Reaksi esterifikasi berjalan lambat sehingga dibutuhkan katalis untuk dapat
mempercepat reaksi. Variabel yang dapat mempercepat reaksi esterifikasi adalah perubahan
konsentrasi, katalis, kecepatan pengadukan, waktu serta suhu reaksi. Reaksi esterifikasi
merupakan reaksi endotermis dan merupakan reaksi reversibel.
Bahan yang digunakan dalam proses esterifikasi adalah asam asetat, etanol, HCl dan
H2SO4, NaOH, indikator PP dan aquadest. Langkah kerja dalam praktikum ini adalah merangkai
alat, kemudian mencampurkan asam asetat dengan katalis HCl, panaskan hingga suhu tertentu,
kemudian campurkan etanol yang telah dipanaskan dengan perbandingan asam asetat dengan
etanol sesuai variabel yang disertai pengadukan lalu dilakukan proses esterifikasi. Setelah
dicampurkan ambil 5 ml sampel mulai dari t = 0 menit sampai dengan waktu mencapai 40 menit,
tambahkan 3 tetes indikator PP lalu titrasi dengan NaOH hingga warna merah muda. Langkah
tersebut diulangi untuk variabel katalis H2SO4.
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keterangan:
rc = kecepatan reaksi pembentukan ester
[A] = konsentrasi asam asetat [CH3COOH]
[B] = konsentrasi etanol [C2H5OH]
[C] = konsentrasi etil asetat [CH3COOC2H5]
[D] = konsentrasi air [H2O]
k1 = konstanta kecepatan reaksi ke kanan (arah produk)
k2 = konstanta kecepatan reaksi ke kiri (arah reaktan)
t = waktu reaksi
Ditinjau dari kinetika reaksi, kecepatan reaksi pembentukan ester akan makin besar
dengan kenaikan suhu, adanya pengadukan dan ditambahakan katalis. Hal ini dapat
dijelaskan oleh persamaan Arrhenius yaitu
Dengan:
k = kontanta laju reaksi
A = Faktor frekuensi tumbukan
T = Suhu
EA = Energi Aktivasi
R = konstanta gas ideal
Berdasarkan persamaaan Arrhenius dapat dilihat bahwa konstanta laju reaksi
dipengaruhi oleh nilai A, EA, dan T, semakin besar faktor tumbukan (A) maka
konstanta laju reaksinya semakin besar. Nilai energi aktivasi (EA) dipengaruhi oleh
penggunaan katalis, adanya katalis akan menurunkan energi aktivasi sehingga nilai k
semakin besar. Semakin tinggi suhu (T) maka nilai k juga semakin besar. Dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh Kirbaskar dkk (2001) untuk reaksi esterifikasi asam
asetat dengan etanol menggunakan katalis asam dengan ion exchange resin diperoleh
2
bahwa untuk reaksi ke arah pembentukan produk (k1) memiliki nilai EA = 104129
maka:
ΔGo 298 = (ΔGof 298 CH3COOC2H5 + ΔGof 298 H2O)-(ΔGof 298 CH3COOH + ΔGof 298
C2H5OH)
= (-327600-237129)-(-389900-174780)
= -4649 J/mol
3
Dari persamaan van’t Hoff:
𝛥𝐺°298 = −𝑅𝑇 𝑙𝑛 𝐾
−ΔG°
ln 𝐾 = 𝑅𝑇
𝐽
−(−4649 )
ln 𝐾 = 𝑚𝑜𝑙
𝐽
(8,314 ) . 298 𝐾
𝑚𝑜𝑙. 𝐾
K = 6,5302
Misalkan suhu operasi sebesar 54oC.
𝐾 ∆H0 298 1 1
ln =- ( − )
𝐾2 𝑅 𝑇 𝑇′
𝐾327 (−3640) J/mol 1 1
ln
𝐾298
=- 𝐽 (327 − 298
)
8,314 /𝐾
𝑚𝑜𝑙
𝐾327
ln = - −0,1303
6,5302
K327 = 5,732
Dari perhitungan energy Gibbs di dapat nilai K pada asumsi suhu 54oC didapat
nilai sebesar 5,732, maka dapat disimpulkan reaksi esterifikasi asam asetat dengan etanol
merupakan reaksi reversible.
4
2.3 Mekanisme Reaksi
Reaksi esterifikasi adalah suatu reaksi antara asam karboksilat dan alkohol
membentuk ester. Turunan asam karboksilat membentuk ester asam karboksilat. Ester
asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus -COOR dengan R dapat
berbentuk alkil ataupun aril (Pratiwi, 2011).
Katalis yang digunakan dalam esterifikasi dapat berupa katalis asam atau katalis
basa dan berlangsung secara reversible (Supardjan, 2004). Pada percobaan ini,
menggunakan asam karboksilat berupa asam asetat yang direaksikan dengan sebuah
alkohol berupa etanol menggunakan katalis asam. Untuk pembuatan etil asetat, reaksi
esterifikasi yang terjadi dalam percobaan ini dan mekanisme katalis asam pada
hidrolisa ester adalah sebagai berikut:
1. Waktu reaksi
Semakin lama waktu reaksi maka kemungkinan kontak antar zat semakin besar
sehingga akan menghasilkan konversi yang besar. Jika kesetimbangan reaksi sudah
tercapai maka dengan bertambahnya waktu reaksi tidak akan menguntungkan
karena tidak memperbesar hasil.
2. Perbandingan zat pereaksi
Dikarenakan sifatnya yang reversibel, maka salah satu reaktan harus dibuat
berlebih agar optimal dalam pembentukan produk ester yang ingin dihasilkan. Pada
penelitian ini, salah satu reaktan yang harus dibuat berlebih adalah etanol
3. Pengadukan
Pengadukan akan menambah frekuensi tumbukan antara molekul zat pereaksi
dengan zat yang bereaksi semakin baik sehingga mempercepat reaksi dan reaksi terjadi
sempurna. Hal ini sesuai dengan persamaan Arrhenius :
k = A . e (-Ea/RT)
Keterangan:
k = konstanta laju reaksi
A = faktor frekuensi atau faktor pre eksponensial
Ea = energi aktivasi (kJ/mol)
R = tetapan gas universal (0,0821 atm/mol.K atau 8,314 J/mol.K) T =
temperatur atau suhu (K)
6
Semakin besar tumbukan, maka semakin besar pula harga konstanta kecepatan
reaksi, sehingga reaksi dapat berjalan lebih optimal.
4. Suhu
Semakin tinggi suhu yang dioperasikan maka semakin banyak konversi yang
dihasilkan. Hal ini sesuai dengan persamaan Arrhenius, bila suhu naik maka harga k
semakin besar, sehingga reaksi berjalan cepat dan hasil konversi makin besar.
5. Katalisator
Sifat reaksi esterifikasi yang lambat membutuhkan katalisator agar berjalan
lebih cepat. Katalisator berfungsi untuk mengurangi energi aktivasi pada suatu
reaksi, sehingga pada suhu tertentu harga konstanta kecepatan reaksi semakin besar.
7
BAB III
METODE PERCOBAAN
B. Variabel Berubah
8
3.2 Gambar Alat
Keterangan:
1. Magnetic stirer + heater
2. Waterbatch
3. Labu leher tiga
4. Termometer
5. Pendingin balik
6. Klem
7. Statif
Gambar 3.1. Rangkaian Alat Hidrolisa
9
5. Amati suhu campuran. Setelah tercapai suhu ….oC kembali, sampel diambil 5 ml
mulai dari to dengan waktu pengambilan setiap …. menit hingga waktu mencapai 40
menit.
6. Metode analisis
Mengambil 5 ml sampel lalu ditambahkan 3 tetes indikator PP, kemudian sampel
dititrasi dengan NaOH ….. N. Amati perubahan warna yang terjadi yaitu dari tidak
berwarna menjadi warna merah muda hampir hilang. Catat kebutuhan titran.
Menghentikan pengambilan sampel setelah mencapai waktu 40 menit.
7. Ulangi langkah di atas untuk variabel kedua dengan volume asetat …. ml, volume
etanol …. ml dan volume HCl …. ml.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Arif Rahman dan Irawan S.. 2010. Kajian Awal Sintesis Biodiesel dari Minyak Dedak
Padi Proses Esterifikasi. Skripsi. Semarang : Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Undip.
Haritsah, Iftironi., 2013. Regenerasi Katalis Pt/Zeolit dan H-Zeolit Serta Uji Aktivitasnya
dalam Reaksi Esterifikasi Asam Asetat dan Etanol. Yogyakarta : Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada.
Hikmah, Maharani Nurul dan Zuliyana. 2012. Pembuatan Metil Ester (Biodiesel) dari Minyak
Dedak dan Metanol dengan Proses Esterifikasi dan Transesterifikasi. Semarang :
Universitas Diponegoro.
Kusmiyati. 2008. Reaksi Katalitis Esterifikasi Asam Oleat dan Metanol Menjadi Biodiesel
dengan Metode Distilasi Reaktif. Surakarta : Universitas Muhammadiyah
Nuryoto, dkk. 2011. Kinetika Reaksi Esterifikasi Gliserol dengan Asam Asetat Menggunakan
Katalisator Indion 225 Na. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Pratiwi, Dini Novalia. 2011. Optimalisasi reaksi Esterifikasi Asam Asetat dengan 1-
Heksena, Sebagai Salah Satu Tahapan Pada Proses Pembuatan Etanol. Skripsi.
Jakarta : Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah.
Smith, JM, dkk. 2001. Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics, Sixth
Edition. Mc Graw Hill
Supardjan. 2004. Sintesis Diasetil Heksagamavunon-1 dengan Katalis Basa. J.
Pharmacon. Vol. 5, No. 2, h.48-55
10