Anda di halaman 1dari 19

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan resmi Praktikum Bioproses yang berjudul Asam Asetat yang disusun oleh:
Kelompok : 5 / Senin
Anggota :
1. Dyah Ayu Pratiwi NIM. 21030116140169
2. Dzillan Hidayat Ramadhan NIM. 21030116140129
3. Yusuf Rizaldy R. NIM. 21030116130131
Telah disetujui dan disahkan oleh asisten pembimbing pada:
Hari :
Tanggal :

Semarang, 2018
Dosen Pengampu

Dr. Ir. Ratnawati, MT


NIP. 196004121986031004

i
RINGKASAN
Esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dari asam karboksilat dan
alkohol. Produk reaksi berupa ester dan air. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi
eksotermis, bersifat reversibel dan umumnya berjalan sangat lambat sehingga
memerlukan katalis agar diperoleh ester yang maksimal. Tujuan dari percobaan ini
adalah mengetahui pengaruh waktu dan variabel terhadap proses esterifikasi serta
pengaruh variabel terhadap arah kesetimbangan (K) dan konstanta laju reaksi (k)
pada proses esterifikasi,

Ditinjau dari kinetika reaksi, kecepatan reaksi pembentukan ester akan semakin
besar dengan kenaikan suhu, adanya pengadukan dan ditambahakan katalis.
Berdasarkan persamaaan Arrhenius dapat dilihat bahwa konstanta laju reaksi
dipengaruhi oleh nilai faktor tumbukan, energ aktivasi, dan suhu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses esterifikasi adalah waktu reaksi, perbandingan zat pereaksi,
pengadukan, suhu, dan katalisator.

Bahan yang diperlukan dalam perccobaan adalah asam asetat, metanol, katalis,
NaOH, dan indikator PP, serta alat yang diperlukan adalah labu leher tiga, pendingin
balik, magnetic stirrer, kompor listrik, pengaduk, dan sebagainya. Hal yang perlu
dilakukan dalam percobaan adalah merangkai alat hidrolisa dan titrasi, mencampur dan
memanaskan bahan, mengamati suhu dan warna campuran, serta menganalisis sampel
dengan metode titrasi.

ii
PRAKATA

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
Praktikum Bioproses khususnya materi Asam Asetat. Laporan ini ditujukan sebagai
syarat untuk menyelesaikan tugas Praktikum Bioproses yang sedang penulis lakukan
pada semester ini.

Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Nur Haniza Roviqoh Dewi
selaku Koordinator asisten Laboratorium Proses Kimia Universitas Diponegoro,
Tyfany Minasheila selaku asisten pengampu pratikum Esterifikasi dan segenap
asisten Laboratorium Proses Kimia Universitas Diponegoro serta laboran
Laboratorium Proses Kimia Universitas Diponegoro, yang telah membantu dan
membimbing kami dalam setiap pratikum serta teman-teman rekan kerja yang telah
membantu serta melancarkan penyusunan laporan ini.

Laporan ini merupakan laporan terbaik yang saat ini bisa kami ajukan, namun
kami menyadari pasti ada kekurangan yang perlu kami perbaiki. Maka dari itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................i
RINGKASAN...............................................................................................................ii
PRAKATA..................................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan................................................................................................1
1.3 Manfaat Percobaan.............................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................2
2.2 Tinjauan Termodinamika........................................................................................3
2.3 Mekanisme Reaksi............................................................................................5
2.4 Variabel yang Berpengaruh.................................................................................6
BAB III METODE PRAKTIKUM...............................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11

iv
DAFTAR GAMBAR

v
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada bidang perindustrian di Indonesia, beragam industri terus
melakukan inovasi dan perkembangan salah satunya adalah industri kimia.
Perkembangan tersebut memacu kebutuhan produksi industri kimia yang terus
meningkat, baik itu kebutuhan baku maupun bahan penunjang lainnya. Bahan
baku maupun bahan penunjang di industri kimia sangatlah beragam. Salah satu
bahan yang digunakan adalah etil asetat yang merupakan salah satu jenis pelarut
yang memiliki rumus molekul CH3COOC2H5 (Haritsah, 2013).
Esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dari asam karboksilat
dan alkohol. Produk reaksi berupa ester dan air. Persamaan umum reaksi ini
dapat ditentukan sebagai berikut: R-COOH + HO-R* ↔ R-COOR* + H2O.
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi eksotermis, bersifat reversibel dan
umumnya berjalan sangat lambat sehingga memerlukan katalis agar diperoleh
ester yang maksimal sehingga perlu dipelajari faktor-faktor menurut berbagai
tinjauan dan melakukan berbagai percobaan guna mengetahui berbagai variabel
proses yang berpengaruh terhadap proses esterifikasi tersebut (Haritsah, 2013).

1.2 Tujuan Percobaan


1. Mengetahui pengaruh waktu terhadap konversi reaksi esterifikasi
2. Mengetahui pengaruh variabel terhadap konversi pada proses esterifikasi.
3. Mengetahui pengaruh variabel terhadap arah kesetimbangan (K) pada proses
esterifikasi.

4. Mengetahui pengaruh variabel terhadap konstanta laju reaksi (k) pada proses
esterifikasi.

1.3 Manfaat Percobaan


1. Dapat memahami bagaimana pengaruh waktu terhadap konversi reaksi
esterifikas i
2. Dapat memahami pengaruh variabel terhadap konversi ester yang terbentuk.
3. Dapat mempelajari cara menentukan dan pengaruh variabel terhadap arah
kesetimbangan (K) dan konstanta laju reaksi (k).
1
4. Dapat melakukan kajian numerik dari percobaan yang telah dilakukan.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinetika Reaksi

Esterifikasi atau pembuatan ester merupakan reaksi antara asam


karboksilat dan alkohol dengan hasil reaksi ester dan air. Contohnya yaitu
reaksi antara asam asetat dan etanol. Reaksi esterifikasi antara lain sebagai
berikut:

CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O

A+B C+D

Persamaan kecepatan reaksi kimia:

−d C A
−r A = =k 1 [ A ][ B ] −k 2 [C][D]
dt

Keterangan:
rC = kecepatan reaksi pembentukan ester
[A] = konsentrasi asam asetat [CH3COOH]
[B] = konsentrasi etanol [C2H5OH]
[C] = konsentrasi etil asetat [CH3COOC2H5]
[D] = konsentrasi air [H2O]
k1 = konstanta kecepatan reaksi ke kanan (arah produk)
k2 = konstanta kecepatan reaksi ke kiri (arah reaktan)
t = waktu reaksi
Ditinjau dari kinetika reaksi, kecepatan reaksi pembentukan ester akan
semakin besar dengan kenaikan suhu, adanya pengadukan dan ditambahakan
katalis. Hal ini dapat dijelaskan oleh persamaan Arrhenius yaitu:
EA
RT
k = Ae
dengan :
k = kontanta laju reaksi
A = faktor frekuensi tumbukan
T = suhu
EA = energi aktivasi
R = konstanta gas ideal

Berdasarkan persamaaan Arrhenius dapat dilihat bahwa konstanta laju

2
reaksi dipengaruhi oleh nilai A, EA, dan T, semakin besar faktor tumbukan (A)
maka konstanta laju reaksinya semakin besar. Nilai energi aktivasi (EA) dipengaruhi
oleh penggunaan katalis, adanya katalis akan menurunkan energi aktivasi sehingga
nilai k semakin besar. Semakin tinggi suhu (T), maka nilai k juga semakin besar. Dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh Kirbaskar dkk (2001) untuk reaksi esterifikasi
asam asetat dengan etanol menggunakan katalis asam dengan ion exchange resin
diperoleh bahwa untuk reaksi ke arah pembentukan produk (k1) memiliki nilai EA

= 104129 kJ/kmol dan A = 2,6.1014 (m3)2 kmol-2 s-1.

2.2 Tinjauan Termodinamika

Berdasarkan tinjauan termodinamika kita dapat mengetahui apakah reaksi


tersebut searah atau bolak-balik dengan meninjau memalui perubahan energi
Gibbs (ΔG°). Reaksi esterifikasi antara asam asetat dan etanol terjadi menurut
reaksi berikut:
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O

∆Gof reaksi = ∆Gof produk - ∆Gof reaktan

Diketahui data ΔHof standar (Smith dkk, 2001):

∆Hof 298 CH3COOH = - 484500 J/mol

∆Hof 298 C2H5OH = - 277690 J/mol

∆Hof 298 CH3COOC2H5 = - 480000 J/mol

∆Hof 298 H2O = - 285830 J/mol

∆Hof 298 = (∆Hof 298 CH3COOC2H5 + ∆Hof H2O) – (∆Hof


298 298

CH3COOH +

∆Hof 298C2H5OH)

= (-480000 – 285830) – (-484500 – 277690)

= -3640 J/mol

Berdasarkan tinjauan termodinamika juga dapat diketahui bahwa reaksi


2
tersebut endotermis atau eksotermis dengan meninjau perubahan entalpi. Dari
perhitungan perubahan entalpi ΔH bernilai negatif yang menandakan bahwa reaksi
esterifikasi asam asetat dengan etanol bersifat eksotermis.

Diketahui data ∆Gostandar (Yaws, 1997):

∆Gof 298 CH3COOH = - 389900 J/mol

∆Gof 298 C2H5OH = - 174780 J/mol

∆Gof 298 CH3COOC2H5 = - 332200 J/mol

∆Gof 298 H2O = - 237129 J/mol

Maka:

∆Gof298 = (∆Gof298CH3COOC2H5 + ∆Gof298H2O) - (∆Gof 298CH3COOH+

∆Gof298C2H5OH)

= (-332200 – 237129) – (-389900 – 1774780)

= -4649 J/mol

Dari persamaan Van’t Hoff:

𝛥Gof298 = - RT ln K
ΔG o298
ln K =
RT
1
−(−4649 )
mol
ln K =
1
8,314 . 298 K
mol K
K = 6,5302

Misalkan suhu operasi sebesar 54oC

Menghitung harga K pada suhu operasi 54oC (327 K) dapat dihitung:


K −Δ H o298 1 1
ln = ( − ')
K2 R T T
1
−(−3640)
K mol 1 1
ln = ( − )K
K2 1 327 298
8,314
mol K
K 323
ln = −¿0,1303
6,5302
2
K323 = 5,732
Dari perhitungan energi Gibbs didapat nilai K pada asumsi suhu 54oC
sebesar 5,732, maka dapat disimpulkan reaksi esterisikasi asam asetat dengan
etanol merupakan reaksi reversible.

Menghitung nilai konversi teoritis


Asumsi suhu 54oC didapatkan K = 5,732
Pada saat kesetimbangan
CC . C D (C A 0 X A )(C A 0 X A )
K =C C =
A. B ( C A 0 ( 1− X A ) ) . (C B 0−C A 0 X A )
( X Ae )2
K =
( 1−X Ae ) .( M −X Ae )
( X Ae )2
5,732 =
( 1−X Ae ) .( M −X Ae )
XAe = 0,92

Sehingga pada saat kesetimbangan dengan suhu operasi 54 oC secara


teoritis didapatkan nilai konversi sebesar 92%.

2.3 Mekanisme Reaksi


Reaksi esterifikasi adalah suatu reaksi antara asam karboksilat dan
alkohol membentuk ester. Turunan asam karboksilat membentuk ester asam
karboksilat. Ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus
-CO 2R dengan R dapat berbentuk alkil ataupun aril (Pratiwi, 2011).
Katalis yang digunakan dalam esterifikasi dapat berupa katalis asam atau
katalis basa dan berlangsung secara reversible (Supardjan, 2004). Pada
percobaan ini, menggunakan asam karboksilat berupa asam asetat yang
direaksikan dengan sebuah alkohol berupa etanol menggunakan katalis asam.
Untuk pembuatan etil asetat, reaksi esterifikasi yang terjadi dalam percobaan ini
dan mekanisme katalis asam pada hidrolisa ester adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Reaksi esterifikasi

2
Mekanisme reaksi esterifikasi merupakan reaksi substitusi antara asil
nukleofil dengan katalisator asam (biasanya HCl atau H2SO4). Gugus karbonil
dari asam kaboksilat tidak cukup kuat sebagai elektrofil untuk diserang oleh
alkohol. Katalisator asam akan memprotonasi gugus karbonil dan
mengaktivasinya ke arah penyerangan nukleofil. Pelepasan proton akan
menghasilkan hidrat dari ester, kemudian terjadi transfer proton.

Mekanisme esterifikasi dengan katalis asam, meliputi :


1. Pada tahap pertama, gugus karbonil akan terprotonasi oleh asam. Transfer
proton dari katalis asam menuju ke atom oksigen karbonil, sehingga terjadi
peningkatan elektrofisilitas pada atom karbon karbonil.
2. Tahap kedua, melibatkan adisi nukleofil yakni gugus OH pada alkohol
menyerang karbon karbonil yang telah terprotonasi. Sehingga ikatan C-O
yang baru (ikatan ester) terbentuk.
3. Tahap ketiga adalah tahap kesetimbangan dimana terjadi penghilangan
gugus H+ pada ikatan ester yang baru. Deprotonasi dilakukan untuk
membentuk ikatan C -O yang stabil.
4. Pada tahap ke empat, salah satu gugus hidroksil harus terprotonasi, karena
kedua gugus hidroksilnya identik.
5. Tahap ke lima, melibatkan pemutusan ikatan C-O dan lepasnya air. Agar
peristiwa ini dapat terjadi, gugus hidroksil harus diprotonasi agar
kemampuannya sebagai gugus bebas/lepas lebih baik.
6. Tahap terakhir, ester yang berproton melepaskan protonnya.

2.4 Variabel yang Berpengaruh

2
Reaksi esterifikasi dipengaruhi oleh beberapa variabel. Variabel-
variabel yang dimaksud antara lain (Hakim dan Irawan, 2010):
1. Waktu reaksi
Semakin lama waktu reaksi maka kemungkinan kontak antar zat semakin
besar sehingga akan menghasilkan konversi yang besar. Jika kesetimbangan
reaksi sudah tercapai maka dengan bertambahnya waktu reaksi tidak akan
menguntungkan karena tidak memperbesar hasil.
2. Perbandingan zat pereaksi
Dikarenakan sifatnya yang reversibel, maka salah satu reaktan harus dibuat
berlebih agar optimal dalam pembentukan produk ester yang ingin dihasilkan.
Pada penelitian ini, salah satu reaktan yang harus dibuat berlebih adalah
methanol.
3. Pengadukan
Pengadukan akan menambah frekuensi tumbukan antara molekul zat
pereaksi dengan zat yang bereaksi semakin baik sehingga mempercepat reaksi
dan reaksi terjadi sempurna. Hal ini sesuai dengan persamaan Arrhenius:


EA

k = Ae RT
Keterangan:
k = konstanta laju reaksi
A = faktor frekuensi tumbukan
T = suhu
EA = energi aktivasi
R = konstanta gas ideal
Semakin besar tumbukan, maka semakin besar pula harga konstanta
kecepatan reaksi, sehingga reaksi dapat berjalan lebih optimal.
4. Suhu
Semakin tinggi suhu yang dioperasikan maka semakin banyak
konversi yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan persamaan Arrhenius, bila
suhu naik maka harga k semakin besar, sehingga reaksi berjalan cepat dan
hasil konversi makin besar.
5. Katalisator
Sifat reaksi esterifikasi yang lambat membutuhkan katalisator agar
berjalan lebih cepat. Katalisator berfungsi untuk mengurangi energi aktivasi
pada suatu reaksi, sehingga pada suhu tertentu harga konstanta kecepatan
reaksi semakin besar.

2
2
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Rancangan Praktikum


3.1.1 Skema Rancangan Percobaan

Pembuatan Merangkai Operasi


Reagen NaOH alat hidrolisa esterifikasi
dan titrasi

Mengulangi langkah Sampel diambil 5


operasi esterifikasi untuk ml untuk dianalisa
variabel selanjutnya setiap 11 menit

3.1.2 Variabel Operasi


a. Variabel Tetap
Jenis Alkohol :
Volume total :
Volume sampel diambil :
Waktu pengambilan sampel :
b. Variabel Berubah

3.2 Bahan dan Alat yang Digunakan


3.2.1 Bahan
1. Asam Asetat
2. Metanol
3. Katalis
4. NaOH
5. Indikator PP
6. H2SO4
7. Aquadest

3.2.2 Alat
1. Labu Leher Tiga
2. Pendingin Balik
3. Kompor Listrik

10
4. Magnetic Stirrer
5. Termometer
6. Pengaduk
7. Buret
8. Pipet Volume
9. Pipet Ukur
10. Statif dan Klem
11. Erlenmeyer
12. Beaker Glass
13. Labu Takar

3.3 Gambar Alat

Keterangan:
1. Magnetic stirrer + heater
2. Waterbatch
3. Labu leher tiga
4. Termometer
5. Pendingin balik
6. Klem
7. Statif

Gambar 3.1 Rangkaian Alat


Hidrolisa

Keterangan:
1. Statif
2. Klem
3. Buret
4. Erlenmeyer

11
Gambar 3.2 Rangkaian Alat Titrasi
3.4 Respon Uji Hasil

Mengamati konsentrasi asam asetat (CH3COOH) dengan titrasi menggunakan


NaOH.

3.5 Cara Kerja


1. Merangkai alat seperti pada gambar.

2. Mencampurkan Asam Asetat ... ml dan katalis ... ml, dan metanol ... ml pada
Beaker Glass. Sampel diambil 5 ml sebagai t0. Mencampurkan Asam Asetat ...
ml dan katalis ... ml, panaskan sampai suhu sesuai variabel pada labu leher tiga.
3. Panaskan metanol ... ml sampai suhu sesuai variabel.

4. Setelah suhu kedua reaktan sama campurkan kedua reaktan tersebut kedalam
labu leher tiga.
5. Amati suhu campuran. Setelah tercapai suhu sesuai variabel kembali, sampel
diambil 5 ml mulai dari t1 dengan waktu pengambilan setiap 11 menit hingga
waktu mencapai 44 menit.
6. Metode analisis mengambil 5 ml sampel lalu ditambahkan 3 tetes indikator PP,
kemudian sampel dititrasi dengan NaOH ... N. Amati perubahan warna yang
terjadi yaitu dari tidak berwarna menjadi warna merah muda hampir hilang. Catat
kebutuhan titran. Menghentikan pengambilan sampel setelah mencapai waktu 44
menit.
7. Ulangi langkah di atas untuk variabel kedua dengan volume Asam Asetat ... ml,
volume Metanol ... ml, dan volume H2SO4 ... ml.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Arif Rahman dan Irawan S. 2010. Kajian Awal Sintesis Biodiesel dari Minyak
Dedak Padi Proses Esterifikasi. Skripsi. Semarang: Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Undip.
Haritsah, Iftironi., 2013. Regenerasi Katalis Pt/Zeolit dan H-Zeolit Serta Uji
Aktivitasnya dalam Reaksi Esterifikasi Asam Asetat dan Etanol. Yogyakarta:
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univers itas
Gadjah Mada.
Hikmah, Maharani Nurul dan Zuliyana. 2012. Pembuatan Metil Ester (Biodiesel)
dari Minyak Dedak dan Metanol dengan Proses Esterifikasi dan
Transesterifikasi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Kusmiyati. 2008. Reaksi Katalitis Esterifikasi Asam Oleat dan Metanol Menjadi
Biodiesel dengan Metode Distilasi Reaktif. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah
Levenspiel, O. 1999. Chemical reaction Engineering 3rd ed, Mc. Graw Hill Book
Kogakusha Ltd, Tokyo.
Nuryoto, dkk. 2011. Kinetika Reaksi Esterifikasi Gliserol dengan Asam Asetat
Menggunakan Katalisator Indion 225 Na. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.

Pratiwi, Dini Novalia. 2011. Optimalisasi reaksi Esterifikasi Asam Asetat dengan 1-
Heksena, Sebagai Salah Satu Tahapan Pada Proses Pembuatan Etanol.
Skripsi. Jakarta: Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Smith, JM, dkk. 2001. Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics,


Sixth Edition. Mc Graw Hill

Supardjan. 2004. Sintesis Diasetil Heksagamavunon-1 dengan Katalis Basa. J.


Pharmacon. Vol. 5, No. 2, h.48-55

13
1
11

Anda mungkin juga menyukai