Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4214 / Manajemen Sumber Daya Manusia
Kode/Nama UPBJJ : 77 / Denpasar
Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA 1) Perbedaan utama metode penilaian kinerja pendekatan komparatif dengan pendekatan atribut, yaitu : Pendekatan komparatif adalah pendekatan yang menuntut penilaian untuk membandingkan kinerja individu dengan individu lain. Sedangkan pendekatan atribut adalah pendekatan yang memusatkan perhatiannya pada sejauh mana individu memiliki atribut tertentu (ciri atau sifat) yang diyakini diperlukan untuk keberhasilan perusahaan. Pendekatan komparatif menggunakan suatu penilaian secara menyeluruh terhadap kinerja atau nilai dari seorang individu dan berusaha membuat rangking dari individu – individu tersebut. Sedangkan pendekatan atribut teknik yang digunakan dalam pendekatan cendrung untuk menetapkan seperangkat sifat (seperti inisiatif, kepemimpinan dan kemampuan bersaing dan sebagainya) dan menilai individu pada sifat-sifat tersebut.
2) Kelebihan dan Kelemahan utama metode penilaian kinerja dengan pendekatan
keperilakuan dan Manajemen Berdasarkan Sasaran.
Pendekatan Keperilakuan, adalah pendekatan yang berusaha untuk mendefinisikan
perilaku karyawan yang harus efektif dalam pekerjaan (Noe, et. Al, 2000). Kelebihan dari penilaian kinerja berdasarkan pendekatan keprilakuan yaitu metode ini sangat akurat dalam memberikan penilaian dan memberikan “jangkar” perilaku untuk karyawannya. Kekurangan dari penilaian kinerja berdasarkan pendekatan keprilakuan: 1. Terjadinya bias perilaku terbaru (recent behavior bias) , perilaku atau kinerja yang paling akhir akan lebih mudah diingat daripada perilaku yang telah lama. Penilai cenderung lebih banyak menilai kinerja yang tampak menjelang atau pada saat proses penilaian dilakukan. Seharusnya penilaian kinerja mencakup periode waktu tertentu. 2. Terjadinya bias pribadi (stereotype). Seseorang yang melakukan penilaian bisa saja memiliki bias yang berkaiatan dengan karakteristik pribadi pekerja seperti suku, agama, gender atau usia. Meskipun ada peraturan atau undang-undang yang melindugi pekerja, diskriminasi tetap menjadi masalah dalam penilain kinerja. Manajemen berdasarkan sasaran adalah pendekatan sistematis dan terorganisir yang menekankan pada pencapaian sasaran organisasi. MBO ini merupakan model manajemen strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan menetapkan tujuan secara jelas yang disepakati oleh manajemen dan karyawan. Kelebihan manajemen berdasarkan sasaran adalah: 1. MBO membantu karyawan menghargai peran dan tanggung jawab mereka di tempat kerja. 2. Key Result Areas (KRAs) yang direncanakan khusus untuk setiap karyawan, tergantung pada minat, kualifikasi pendidikan, dan spesialisasi mereka. 3. Pendekatan MBO biasanya menghasilkan kerja tim dan komunikasi yang lebih baik. 4. MBO memberi karyawan pemahaman yang jelas tentang apa yang diharapkan dari mereka. Supervisor menetapkan tujuan untuk setiap anggota tim, dan setiap karyawan diberikan daftar tugas sesuai kapasitas. 5. Setiap karyawan diberi tujuan yang sesuai kapabilitas sehingga mengembangkan rasa loyalitas kepada organisasi. 6. Manajer membantu memastikan bahwa tujuan pencapaian karyawan terkoneksi dengan tujuan organisasi. Kelemahan manajemen berdasarkan sasaran : 1. MBO sering mengabaikan etos dan kondisi kerja organisasi yang ada. 2. Lebih banyak penekanan diberikan pada tujuan dan sasaran. Manajer memberikan tekanan terus-menerus pada karyawan untuk mencapai tujuan mereka dan melupakan penggunaan MBO untuk keterlibatan, kesediaan untuk berkontribusi, dan pertumbuhan manajemen. 3. Manajer terkadang terlalu menekankan penetapan target, dibandingkan dengan masalah operasional, sebagai generator kesuksesan. 4. Pendekatan MBO tidak menekankan pentingnya konteks di mana tujuan ditetapkan. Konteksnya mencakup segala sesuatu mulai dari ketersediaan dan efisiensi sumber daya hingga dukungan relatif dari kepemimpinan dan pemangku kepentingan. 5. Akhirnya, ada kecenderungan bagi banyak manajer untuk melihat manajemen berdasarkan tujuan sebagai sistem total yang dapat menangani semua masalah manajemen setelah diaplikasikan. Ketergantungan yang berlebihan dapat menimbulkan masalah pada sistem MBO yang tidak siap untuk ditangani, dan yang menggagalkan potensi efek positif pada masalah yang seharusnya ditangani.
3) Perbedaan konseptual antara pengembangan karir tradisional dengan konsep
baru karir. Secara tradisional, karir dipandang sebagai lintasan yang bergerak menuju ke atas,berkembang linier, stabildi dalam satu organisasi atau satu pekerjaan dalam suatu profesi.Dalam pandangan yang lebih moderen, karir tidak lagi dipandang sebagai pergerakanmenuju atas, tetapi bisa juga menyampin dan tidak harus linier.Dengan pendekatan tradisional- perencanaan pengembangan karier disusun dan ditetapkan oleh organisasi/ perusahaansecara sepihak.- Pelaksanaan pengembangan karier tergantung sepenuhnya pada organisasi. Control hasil pengembangan karier dilakukan secara ketat oleh organisasi Pengembangan karier diartikan dan dilaksanakan melalui kegiatan promosi ke jenjang/posisi yang lebih tinggi.Karakteristik Manajemen Karir
TradisionalBarner, Robert (1999) mengemukakan karakteristik-
karakteristik model manajemen karirtradisional sebagai berikut : a) Berasumsi jalur karir (career path) yang tetap, karena diasumsikan bahwa perubahanlingkungan bersifat gradual,incremental,dan dapat diprediksi. b) Keberhasilan karir diidentikan dengan jumlah tropi atau penghargaan yang terkumpul. c) Berfokus pada tujuan jangka panjang yang tetap. d) Menciptakan suatu karir yang linear, yaitu kenaikan karir sesuai dengan tahapanjenjang jabatan dalam struktur organisasi. e) Meyakini bahwa tujuan tergantung pada usia. f) Mengembangkan rencana yang kaku dengan pengembangan tujuan yang tidakpernah diuji ulang. g) Arah kemajuan melaluiexternal career markers. h) Berasumsi bahwa organisasi akan merencanakan dan mengarahkan karir dan merekamenggantungkan karirnya pada perusahaan.Dengan karakteristik yang dimiliki oleh model manajemen karir tradisional, semuaorang, manajer dan karyawan tidak dapat berkarir dengan baik karena perubahan-perubahan yang terjadi pada kegiatan bisnis sekarang ini tidak dapat diikuti oleh merekayang meyakini dan melaksanakan model manajemen karir tradisional Dalam pandangan moderen ini, karir tidak lagi didriveoleh organisasi, tetapi lebih mungkindidriveoleh individu yang bersangkutan. Setiap individu dalam organisasi dapat menemukankarir kapan saja sepanjang waktu dari hasil pelatihan dan pengembangan yang pernahmereka peroleh, pembelajaran yang mereka lakukan, atau pengalaman kerja yang merekamiliki. Dengan semua apa yang telah mereka miliki tersebut (pelatihan, pengembangan,pembelajaran, pengalaman kerja) akan memberikan peluang bagi setiap individu untuk tetapmarketable(memiliki kemampuan memasarkan diri mereka sendiri).Dalam manajemen karir baru, karyawan tidak hanya sebagai perencana karir saja,melainkan sebagaicareer strategist.
Barner, Robert (1999), mengemukakan karakteristik-karakteristik model
manajemen karir baru yaitu : a) Menggambarkan jalur karir (career path) yang terputus dan berubah, denganperubahan lingkungan yang tidak dapat diprediksi, perusahaan tidak dapat menjamin stabilitas corporate career path atau security of job karyawan. b) Mengidentikkan keberhasilan karir dengan customer value. c) Berfokus pada tujuan ganda berjangka pendek dan panjang d) Mengembangkan rencana multidimensional, beberapa tujuan dikelompokan untuk memenuhi kebutuhan karir dalam hidup seseorang. e) Meyakini bahwa tujuan tidak tergantung pada usia, sehingga mereka bebas menjalankan cara-cara baru pada setiap langkah f) Menciptakan rencana yang fleksibel, dengan tujuan yang terus dikaji ulang dan memungkinkan adanya rencana situasional. g) Arah kemajuan disesuaikan dengan keputusan karir yang berfokus pada kebutuhan customer. h) Berasumsi bahwa mereka akan merencanakan dan mengarahkan karir sendiri, tidak menggantungkan diri terhadap perusahaan tempat mereka bekerja.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional