Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

KELOMPOK
Anggota Kelompok

Kelompok 1
Pekerjaan Sosial
1.Arya Dillah
2.Kaila Gania Safitri
3.Latifah Ri'Ayah
4.Muhammad Azhar
5.Nur Alifia
6.Syifa Nur Hafsah
Latar Belakang

Terkait persebaran anak jalanan di Indonesia,

TOPIK perlu dipahami bahwa anak jalanan merupakan


masalah sosial yang kompleks secara
sosiologis. Hidup menjadi anak jalanan
memang bukan pilihan yang menyenangkan,
Anak Jalanan karena mereka dalam kondisi yang tidak
semestinya atau lingkungan mereka tidak
cocok dan tidak memiliki masa depan yang
jelas, kelangsungan hidup mereka sering
menjadi masalah.
Orang dengan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah orang,
keluarga, atau kelompok masyarakat yang
tidak dapat menjalankan fungsi sosialnya
karena keterbatasan, kesulitan, atau
hambatan, sehingga tidak dapat atau har
memenuhi kebutuhan fisik, psikis, dan
Latar Belakang sosialnya secara utuh dan adil. Hambatan,
kesulitan, dan gangguan tersebut dapat
berupa kemiskinan, penelantaran, disabilitas
sosial, keterbelakangan, isolasi, dan dukungan
lingkungan (secara mendadak), seperti
bencana.
Pengertian

Anak jalanan adalah anak-anak marjinal yang terpaksa mencari nafkah


(dieksploitasi) untuk diri sendiri, keluarga atau orang lain dengan menjual
koran, menyemir sepatu, pemulung, tukang sapu atau pembersih mobil,
pedagang kaki lima, pengemis dan berbagai pekerjaan yang
menggiurkan. Orang yang tidak membutuhkan keterampilan dan berusia
5-18 tahun. Keadaan yang demikian menyebabkan orang tua tidak
mampu melindungi anaknya, sehingga mereka menjadikan anak
sebagai dasar pemenuhan kebutuhan keluarga.
Kriteria Anak
Jalanan
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
terkait Kriteria
Terkait Kriteria
3. Anak yang bekerja atau
1. Anak yang rentan bekerja di dipekerjakan di jalanan
jalanan karena suatu sebab 4. Jangka waktu di jalanan
2. Anak yang melakukan lebih dari 6 jam per hari dan
aktivitas di jalanan dihitung untuk 1 bulan yang
lalu
Data Anak Jalanan
DKI Jakarta
Berdasarkan data penyandang masalah kesejahteraan sosial
anak jalanan yang dipublikasikan oleh Kementerian Sosial pada
tahun 2012, jumlah anak jalanan di Indonesia mencapai angka
135.598 ribu jiwa. Lebih spesifik, pada tahun 2021 anak jalanan yang
di publikasikan oleh kementerian sosial semakin berkurang yaitu
jumlah anak jalanan pada tahun 2021 yang mendapatkan
penanganan di Provinsi DKI Jakarta adalah sebanyak 410 orang
yang didasarkan pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Lembaga-lembaga yang
menangani Anak Jalanan
Panti Asuhan: Panti asuhan dapat memberikan tempat tinggal, pendidikan, dan
perawatan medis kepada anak jalanan yang tidak memiliki tempat tinggal atau
perlindungan yang memadai.

Rumah Singgah: Rumah singgah adalah tempat sementara bagi anak jalanan
yang membutuhkan tempat berlindung, makanan, dan bantuan dasar.

Pusat Konseling: Pusat konseling dapat memberikan layanan konseling


psikologis, sosial, dan pendidikan kepada anak-anak jalanan untuk membantu
mereka mengatasi masalah pribadi dan sosial.
Lembaga-lembaga yang
menangani Anak Jalanan
Lembaga Non-Pemerintah Lembaga Pemerintah:
(LSM): Banyak LSM yang Program Rehabilitasi: Pemerintah juga dapat
fokus pada pekerjaan Program-program ini
memiliki lembaga
bertujuan untuk memulihkan
sosial dengan anak atau program khusus
anak jalanan dengan
jalanan. Mereka dapat
memberikan pelatihan yang ditujukan untuk
memberikan berbagai
keterampilan, pendidikan, dan anak jalanan, seperti
jenis bantuan, termasuk
dukungan yang dibutuhkan Dinas Sosial atau
pendidikan, pelatihan untuk mengintegrasikan
keterampilan, dan Badan Perlindungan
mereka kembali ke
dukungan sosial. masyarakat.
Anak.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai