Anda di halaman 1dari 19

Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas II

Dosen Pengampu : Andi Nurhikma Mahdi S.Kep.,Ns.,M.Kep

Laporan “SGD III”

DISUSUN OLEH :
NURIANI 4201020012
ASRIATI 4201020013
ISYA MYUNI SOMPI 4201020007
MUHAMAD ILHAM ISMAIL 4201020010
SITI HAJAR LASOMAR 4201020009
SAIFUL 4201020006
HISRINA STIANY LASTARI 4201020005
SELVI 4201020014
AGUNG IKSANTO 4101020015

STIKES IST BUTON


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
BAUBAU
2022
KASUS III SGD

KEPERAWATAN MATERNITAS 2

Modul : Gangguan Sistem Reproduksi

Judul : Darahku tidak bisa berhenti…..

Scenario

Seorang wanita berusia 40 tahun P6A0 dengan perdarahan lewat jalan lahir.
Riwayat melahirkan 2 jam yang lalu lahir spontan bayi laki-laki, presentasi
kepala dan berat badan lahir3850 gram. Mulai kenceng-kenceng dan keluar
lender darah sampai bayi lahir dan plasenta lahir lengkap berlangsung selama 2
jam. Pemeriksaan fisik ibu didapatkan sebagai berikut:
 Kesadaran: composmentis, KU: lemah tampak pucat
 Tanda vital: TD: 90/60 mmHg, N: 120x/menit, RR: 24x/menit, S:
37,2oC
 Konjungtiva anemis (+/+)
 Palpasi abdomen: uterus teraba lembek
 Inspeksi genitalia: tampak bekas jahitan di jalan lahir, fluxus (+++)
Sesuai saran Dokter, Perawat segera memberikan oksitosin 20 IU dan kompresi
bimanual untuk memberikan pertolongan pertam serta menyiapkan rujukan dan
edukasi keluarga.

Diskusikanskenariodiatasmenggunakanseven jump step

1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang
belumjelas, cantumkan sebagai tujuan pembelajran kelompok.
2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan.
3. Analisis masalah tersebut dengan brainstormin gagar kelompok memperoleh
penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan
menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki.
4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda
diskusikan.
5. Susunlah persoalan-pesoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi
tersebut menjadi tujuan pembelajran kelompok (Learning issue/ learning
objectives).
6. Lakukan belajar mandiri untuk mencapai informasi yang anda butuhkan guna
menjawab Learning issue yang telah anda tetapkan.
7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok,
sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang
menyeluruh (komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan.
STEP I
(Menentukan kata yang sulit difahami)

1. Apa itu fluxus? (Syaiful)


2. Apa itu composmentis? (Siti Hajar Lasomar)
Jawab: kesadaran normal atau kesadaran sepenuhnya (Afrianti)
3. Apa itu kompresi bimanual? (Selfi)
Jawab: suatu upaya untuk memberhentikan pendarahan (Afrianti)

STEP II
(Membuat pertanyaan)

1. Afrianti : Tentukan ds dan do serta diagnosa dari kasus diatas?


2. Syaiful : Sebutkan komplikasi dari atonia uteri?
3. Ilham : Sebutkan pemeriksaan penunjang?
4. Agung : Apa saja penyebab atonia uteri?
5. Siti : Mengapa setelah diberikan oksitosin sebagai pertolongan pertama
mengapa harus di rujuk juga.jelaskan penyebabnya?
6. Isya : Sebutkan faktor resiko atonia uteri?
7. Self i: Sebutkan penanganan dari atonia uteri?
8. Nuriani : Jelaskan pemeriksaan medis dari atonia uteri!
9. Siti : Jelaskan resiko pendarahan post partum!
10. Syaifu l:Sebutkan pemeriksaan keperawatan dari atonia uteri?
11. Nur : Sebutkan edukasi apa saja yang dapat diberikan kepada pasien dengan
pendarahan post partum?
12. Siti : Selain pemeriksaan fisik di atas apa lagi yang perlu dikaji dalam kasus
ini!
13. Asi :Sebutkan Intervensi dari atonia uteri?
14. Ilham : Jelaskan patofisiologi dari atonia uteri!
15. Sebutkan tanda dan gejala atonia uteri?
STEP 3
Menyampaikan penjelasan dan jawaban atas pertanyaan di step 2, sesuai
dengan prior knowledge yang telah dimiliki.

1. Afrianti : Tentukan data objektif serta diagnosa dari kasus diatas?


Jawab:
Data objektif:
 Kesadaran: composmentis, KU: lemah tampak pucat
 Tanda vital: TD: 90/60 mmHg, N: 120x/menit, RR: 24x/menit, S:
37,2oC
 Konjungtiva anemis (+/+)
 Palpasi abdomen: uterus teraba lembek
 Inspeksi genitalia: tampak bekas jahitan di jalan lahir, fluxus (+++)
DIAGNOSA:
1. Penurunan Perfusi jaringan perifer
2. Resiko infeksi
3. Ansietas
Penjawab: (Siti Hajar Lasomar)

2. Syaiful : Sebutkan komplikasi dari atonia uteri?


Jawab:
 hipotensi ortostatik dengan gejala pusing karena rendahnya tekanan
darah
 anemia,kelelahan
 peningkatan resiko pendarahn pasca melahirkan dikehamilan
berikutnya

Penjawab: (Asriati,Isya Mayuni Sompi,dan Agung Iksanto)


3. Ilham : Sebutkan pemeriksaan penunjang?
Jawab:
Pemeriksaan darah lengkap,kultur uterus dan vagina,urinalisis,profil
koorgulasi,fibrinogen,PT(protombin time) dan PTT(partial tromboklastink
time),elektrolit serum,gas darah arteri

Penjawab: (Afrianti)

4. Agung : Apa saja penyebab atonia uteri?


Jawab:
 Waktu melahirkan yang panjang atau lama
 waktu melahirkan yang terlalu cepat
 rahim yang mergang terlalu besar
 penggunaan oksitosin atau anastesi umum selama melahirkan
 pemberian induksi persalinan
 Terlepasnya plasenta bagian maternal
 tertinggalnya kortiledon serta selaput ketuban
 persalinan lama karena inersia uteri sehingga otot-ototnya melemah

Penjawab: (Syaiful,dan Isya Mayuni Sompi)

5. Siti : Mengapa setelah diberikan oksitosin sebagai pertolongan pertama


mengapa harus di rujuk juga.jelaskan penyebabnya?
Jawab:
Karena untuk mencegah terjadinya gejala lain

Penjawab: (Agung Iksanto)

6. Isya : Sebutkan faktor resiko atonia uteri?


Jawab:
 Umur
 Paritas yang tinggi,pembesaran uterus
 Faktor usia
 Mengalami obesitas
 Melahirkan anak kembar
 Melahirkan anak yang berukuran besar
 Ibu memiliki terlalu lebih air ketuban
 Ibu memilki riwayat melahirkan yang banyak sebelumnya

Penjawab: (Nuriani,Muh. Ilham Ismail,dan Asrianti)

7. Selfi: Sebutkan penanganan dari atonia uteri?


Jawab
 Evaluasi atau bersihkan bekuan darah
 Kbi maksimal 5 menit
 Merangsang rahim untuk berkontraksi
 Mengganti volume darah yang hilang
 Melakukan secara rutin manajemen kala 3 pada semua wanita yang
bersalin karena hal ini dapat menurunkan insiden pendarahan pasca
persalinan akibat atonia uteri

Penjawab: (Siti Hajar Lasomar,Agung Iksanto,dan Afrianti)

8. Nuriani : Jelaskan pemeriksaan medis dari atonia uteri!


Jawab:
 Pemeriksaan denyut jantung,
 Tekanan darah
 Hemoglobin
 Faktor pembekuan
 Elektrolit

Penjawab: (Muh.Ilham Ismail)

9. Siti : Jelaskan resiko pendarahan post partum!


Jawab:
 Paritas
 Peregangan uterus yang berlebih
 Partus lama
 Umur
 Jarak hamil kurng dari 2 tahun
 Persalinan yang dilakukan pada pasien dengan anemia
 Riwayat persalinan yang buruk sebelumnya
 Bayi lebih besar dari 4.000 gram

Penjawab: (Afrianti)

10. Syaiful: Sebutkan pemeriksaan keperawatan dari atonia uteri?


Jawab:
 Mengetahui identitas klien
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksan bibir apakah pucat atau tidak
 Abdomen; terdapat pembesaran abdomen apa tidak
 Pemeriksaan pada payudara,

Penjawab: (Asriati)

11. Nur : Sebutkan edukasi apa saja yang dapat diberikan kepada pasien dengan
pendarahan post partum?
Jawab:
Memberikan dukungan dan infomasi kepada pasien untuk meningkatkan
kepercayaan dirinya dan kemampuan dirinya dalam melakukan tugasnya
sebagai seorang ibu

Penjawab: (Asriati)

12. Siti : Selain pemeriksaan fisik di atas apa lagi yang perlu dikaji dalam kasus
ini!
Jawab:
 Penyebab dari perdarahan,
 Konsistensi uterus
 Kontraksi uterus.
Konsistensi uterus terbagi 2 ciri yaitu konsitensis uterus keras dan konsitensis
uterus lunak.Konsitensis uterus keras teraba seperti batu,sedangkan
konsitensis lunak dapat dilakukan terasa mengeras dibawah jari-jari ketika
tangan melakukan masase atau pijitan pada uterus

Penjawab: (Agung Iksanto Dan Isya Mayuni Sompi)

13. Asi :Sebutkan Intervensi dari atonia uteri?


Jawab:
 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
 Lakukan pencegahan infeksi
 Periksa sirkulsi perifer

Penjawab: (Nuriani)

14. Ilham : Jelaskan patofisiologi dari atonia uteri!


Jawab:
15. Sebutkan tanda dan gejala atonia uteri?
Jawab:
 Uterus tidak berkontraksi dan lembek
 Pendarahan pervaginaan
 Nadinya cepat dan lemah 110 x/menit atau lebih
 Tekanana darah yang sangat rendah
 Lemah tampak pucat
 Konjungtiva anemis

Penjawab: (Siti Hajar Lasomar dan Afrianti)

STEP 4
Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda
diskusikan.
STEP 5
Menentukan learning issue (LI) yang akan dipelajar

1. Apa itu fluxus?


2. Apa itu composmentis?
3. Apa itu kompresi bimanual?
4. Tentukan ds dan do serta diagnosa dari kasus diatas?
5. Sebutkan komplikasi dari atonia uteri?
6. Sebutkan pemeriksaan penunjang?
7. Apa saja penyebab atonia uteri?
8. Mengapa setelah diberikan oksitosin sebagai pertolongan pertama?
9. Mengapa harus di rujuk juga.jelaskan penyebabnya?
10. Sebutkan faktor resiko atonia uteri?
11. Sebutkan penanganan dari atonia uteri?
12. Jelaskan pemeriksaan medis dari atonia uteri!
13. Jelaskan resiko pendarahan post partum!
14. Sebutkan pemeriksaan keperawatan dari atonia uteri?
15. Sebutkan edukasi apa saja yang dapat diberikan kepada pasien dengan
pendarahan post partum?
16. Selain pemeriksaan fisik di atas apa lagi yang perlu dikaji dalam kasus ini!
17. Sebutkan Intervensi dari atonia uteri?
18. Jelaskan patofisiologi dari atonia uteri!
19. Sebutkan tanda dan gejala atonia uteri?
STEP 6
BELAJAR MANDIRI

STEP 7
Menjawab pertanyaan yang termasuk Learning issue

1. Apa itu fluxus?


Jawab: Fluxus adalah cairan yang keluar dari vagina dengan jumlah banyak
2. Apa itu composmentis?
Jawab:
Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya, baik terhadap
dirinya maupun terhadap lingkungannya dan dapat menjawab pertanyaan
yang ditanyakan pemeriksa dengan baik.
Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya, baik terhadap
dirinya maupun terhadap lingkungannya dan dapat menjawab pertanyaan
yang ditanyakan pemeriksa dengan baik.
3. Apa itu kompresi bimanual?
Jawab:
Kompresi bimanual adalah suatu tindakan untuk mengontrol dengan segera
homorrage postpartum.dinamakan demikian karena secara literature
melibatkatkan kompresi uterus diantara dua tangan (Varney, 2004)
4. Tentukan ds dan do serta diagnosa dari kasus diatas?
Jawab:
DS :
 keluar lendir darah sampai bayi lahir
 plasenta lahir lengkap berlangsung selama 2 jam
DO :

 Kesadaran: composmentis
 KU: lemah tampak pucat
 Tanda vital: TD: 90/60 mmHg
 N: 120x/menit
 RR: 24x/menit, S: 37,2oC
 Inspeksi genitalia: tampak bekas jahitan di jalan lahir,fluxus (+++)

DIAGNOSA:
 Penurunan Perfusi jaringan perifer ,
 Resiko infeksi,
 Ansietas
5. Sebutkan komplikasi dari atonia uteri?
Jawab:
Komplikasi yang terjadi karena kehilangan darah yang banyak adalah syok
hipovolemik disertai dengan perfusi jaringan yang tidak adekuat.
1) Syok hopovolemik penanganan tidak adekuat
Syok hoponolemik adalah kondisi volume cairan darah intravaskuler
berkurang dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat
2) Infeksi (Sumber :joseph dan Nugroho, 2010; h. 46)
6. Sebutkan pemeriksaan penunjang?
Jawab:
Pemeriksaan golongan darah dapat dilakukan untuk pencocokan silang
bila sewaktu-waktu pasien memerlukan transfusi darah. Pemeriksaan darah
lengkap dilakukan untuk mengetahui bila ada penurunan hemoglobin ataupun
hematokrit, juga bila terjadi peningkatan jumlah sel darah putih.
Waktu pembekuan darah dan waktu perdarahan penting untuk
menyingkirkan diagnosis faktor trombin sebagai penyebab timbulnya
perdarahan pascasalin. Pemeriksaan ini dapat juga digunakan untuk melihat
adanya komplikasi koagulopati intravaskular diseminata.

Hal ini juga dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan terhadap


faktor koagulasi seperti trombosit dan fibrinogen. Klinisi perlu berhati-hati
bila ditemukan peningkatan degradasi produk fibrin (d-Dimer). Penurunan
kadar fibrinogen dapat menunjukkan masa tromboplastin parsial
diaktivasi.Sumber : (Krisnadi, Mose, & Effendi, 2005):

7. Apa saja penyebab atonia uteri?


Jawab:
 Pembesaran Uterus yang berlebihan waktu hamil ( hamil kembar,
hidramnion, janin besar ).
 Kala satu dan atau dua yang memanjang
 Persalinan cepat ( partus presipitatus )
 Persalinan yang di induksi atau dipercepat dengan oksitosin (augmentasi)
 Infeksi Intra partum
 Multiparitas tinggi
 MGS04 yang digunakan untuk mengendalikan kejang pada
preeklamsi/eklamsi
 Menejemen Aktif kala III yang salah
Sumber : ( APN,2008 )
8. Mengapa harus di rujuk juga.jelaskan penyebabnya?
Jawab: Karena untuk mencegah terjadinya gejala lain
9. Sebutkan faktor resiko atonia uteri?
Jawab:
 Regangan rahim yang berlebihan dikarenakan Polihidramnion, kehamilan
kembar, makrosemia atau janin besar
 Persalinan yang lama
 Persalinan yang lama dimaksud merupakan persalinan yang memanjang
pada kala satu dan kala dua yang terlalu lama (prawirahardjo, 2008).
 Persalinan yang terlalu cepat atau persalinan spontan
 Persalinan yang diinduksi atau dipercepat dengan oksitosin
 Multiparitas yang sangat tinggi
 Ibu dengan usia yang terlalu muda dan terlalu tua serta keadaan umum ibu
yang jelek, anemis, atau menderita penyakit menahun. Terjadinya
peningkatan kejadian atonia uteri sejalan dengan meningkatnya umur ibu
yang diatas 35 tahun dan usia yang seharusnya belum siap untuk dibuahi.
Hal ini dapat diterangkan karena makin tua umur ibu, makin tinggi
frekuensi perdarahan yang terjadi (Prawirihardjo, 2006).
10. Sebutkan penanganan dari atonia uteri?
Jawab:
 Mintalah Bantuan. Segera mobilisasi tenaga yang ada dan siapkan fasilitas
tindakan gawat darurat.
 Lakukan pemeriksaan cepat keadaan umum ibu termasuk tanda
vital(TNSP).
 Jika dicurigai adanya syok segera lakukan tindakan. Jika tanda - tanda syok
tidak terlihat, ingatlah saat melakukan evaluasi lanjut karena status ibu
tersebut dapat memburuk dengan cepat.
 Pastikan bahwa kontraksi uterus baik: http
 Lakukan pijatan uterus untuk mengeluarkan bekuan darah. Bekuan darah
yang terperangkap di uterus akan menghalangi kontraksi uterus yang
efektif. berikan 10 unit oksitosin IM
 Lakukan kateterisasi, dan pantau cairan keluar-masuk.
 Periksa kelengkapan plasenta Periksa kemungkinan robekan serviks,
vagina, dan perineum.
11. Jelaskan pemeriksaan medis dari atonia uteri!
Jawab:
 Pemeriksaan inpeksi genetalia tampak bekas jahitan di jalan lahir,
 Pemeriksaan KU lemah tampak pucat
12. Jelaskan resiko pendarahan post partum!
Jawab:
 Usia Ibu Usia reproduksi yang optimal adalah antara 20-35 tahun. Usia
ibu yang terlalu muda (35 tahun) menjadi berisiko karena menurunnya
fungsi reproduksi (BKKBN, 2017).
 Paritas Primiparitas, multiparitas dan grande multiparitas berasosiasi
dengan kejadian perdarahan postpartum. Pada multipara dan
grandemultipara keadaan tersebut terjadi karena adanya overdistensi
uterus dan kelemahan miometrium yang menyebabkan hipotonus dari
miometrium, sehingga terjadilah atonia uterus 14 (Siagian et al., 2017:49).
 Status Ekonomi Berdasarkan penelitian Choe et al (2016:900), perdarahan
postpartum lebih banyak terjadi pada wanita dengan pendapatan rumah
tangga rendah dan menengah.
 Suplementasi zat besi Berdasarkan penelitian Afriyanti (2012:12), terdapat
hubungan antara konsumsi tablet Fe terhadap perdarahan persalinan. Zat
besi dibutuhkan dalam membentuk hemoglobin yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen.
 Penelitian Edy et al (2015) menunjukkan bahwa antenatal care merupakan
faktor risiko perdarahan postpartum. Antenatal care (ANC) merupakan
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil selama masa
kehamilan oleh tenaga kesehatan sebagai salah satu bentuk upaya guna
menjaga kesehatan ibu pada masa kehamilannya sekaligus meminimalisasi
risiko kejadian kesakitan dan kematian ibu.
13. Sebutkan pemeriksaan keperawatan dari atonia uteri?
Jawab:
 Mengetahui identitas klien,
 Pemeriksaan fisik;pemeriksaan bibir apakah pucat atau tidak,abdomen;
terdapat pembesaran abdomen apa tidak
 Pemeriksaan pada payudara,
 Pemeriksaan umum;cara berjalan,menentukan letak janin,perubahan
pernapasan abdomen menjadi pernapasan dada,menentukan tinggi fundus
uteri.
 Pemeriksaan khusus;apakah ada tanda tanda kaki sakit atau
trombosit,bengkakn dan pendarahan
14. Sebutkan edukasi apa saja yang dapat diberikan kepada pasien dengan
pendarahan post partum?
Jawab:
 Memberikan konseling pada ibu maupun keluarga bagaimana mencegah
perdarahan
 Rutin kontrol ke dokter spesialis kandungan untuk pemantauan terjadinya
reinversi
 Mengedukasi untuk persalinan berikutnya di fasilitas kesehatan yang
berkompeten dan memadai
 Rutin kontrol kehamilan berikutnya di rumah sakit
15. Selain pemeriksaan fisik di atas apa lagi yang perlu dikaji dalam kasus ini!
Jawab:
 Penyebab dari perdarahan,
 Konsistensi uterus
 Kontraksi uterus
16. Sebutkan Intervensi dari atonia uteri?
Jawab:
 Tinjau ulang catatan kehamilan dan persalinan/kelahiran, perhatian faktor
faktor penyebab atau pemberat pada situasi
 Kaji dan catat jumlah, tipe dan sisi pendarahan
 Kaji lokasi uterus dan derajat kontraksilitas uterus dengan perlahan
masase penonjolan uterus dengan satu tangan sambil menempatkan tangan
kedua di atas simpisis pubis
17. Jelaskan patofisiologi dari atonia uteri!
Jawab:

18. Sebutkan tanda dan gejala atonia uteri?


Jawab:
 Perdarahan pervaginam Perdarahan yang sangat banyak dan darah tidak
merembes. Peristiwa sering terjadi pada kondisi ini adalah darah keluar
disertai gumpalan disebabkan tromboplastin sudah tidak mampu lagi
sebagai anti pembeku darah.
 Konsistensi Rahim lunak
 Fundus uteri naik
 Terdapat tanda- tanda syok
 Nadi cepat dan lemah
 Tekanan darah rendah
 Pernafasan cepat
 Gelisah, bingung atau kehilangan kesadaran
Sumber : (Prawirohardjo,2009)

ATONIA UTERI

ETIOLOGI TANDA DAN GEJALA

 Waktu melahirkan yang panjang atau  Uterus tidak berkontraksi dan


lama lembek
 waktu melahirkan yang terlalu cepat  Pendarahan pervaginaan
 rahim yang mergang terlalu besar  Nadinya cepat dan lemah 110
 Terlepasnya plasenta bagian maternal x/menit atau lebih
 Lemah tampak pucat
 Konjungtiva anemis

PENANGANAN

 Evaluasi atau bersihkan bekuan darah


 Kbi maksimal 5 menit
 Merangsang rahim untuk berkontraksi
 Melakukan secara rutin manajemen kala 3
pada semua wanita yang bersalin karena hal
ini dapat menurunkan insiden pendarahan
pasca persalinan akibat atonia uteri

DIAGNOSA

1. Penurunan Perfusi jaringan perifer


2. Resiko infeksi INTERVENSI
3. Ansietas  Temani pasien untuk mengurangi

Anda mungkin juga menyukai