Anda di halaman 1dari 6

Jump 1.

Klarifikasi Istilah
a. ANC ( Shopia ) : Pelayanan untuk memeriksa kesehatan Bumil dengan cara pengukuran TB,
BB, Imunisasi TT, Penilaian fundus uteri dan konseling untuk persiapan kelahiran. ( Aulia ),
Selain memeriksa kesehatan bisa memeriksa komplikasi kehamilan pada ibu ( Fadya ).
b. USG ( Adies ) : USG alat buat liat perkembangan bayi ( medina )
c. Keguguran ( Raihan ) : Spontaneus abortion : kehamilan berhenti pada janin sebelum
mencapai usia 20 minggu. ( Khairida )
d. Plasenta ( Iqmal ) : Organ yang menempel pada dinding rahim, berperan dalam menjaga
asupan dan nutrisi melalui darah pada ibu hamil ke janin ( Raihan )
e. Program KB ( Medina ) : Program pemerintah yang dirancang untuk penyeimbangan angka
kelahiran dengan cara pil KB, IUD, Spiral, dll ( adies )
Jump 2. Identifikasi Masalah
1) Imunisasi apa saja yang perlu diberikan selama masa kehamilan ? ( Agung )
2) Apa saja kemungkinan penyebab perdarahan Pasien pada masa kehamilan ( Iqmal )
3) Mengapa dokter perlu mengetahui riwayat imunisasi ? (Daus)
4) Apa saja tahap persalinan ( adies )
5) Apa yang terjadi jika plasenta dibiarkan saja tanpa ada usaha mengeluarkannya ( Aulia )
6) Apakah terdapat hubungan riwayat obstetri terdahulu dengan riwayat pasien sekarang ( Syarif
)
7) Apa penanganan pertama yang dilakukan pada pasien saat dibawa ke ruang bersalin RS ?
( Khairida )
8) Apakah ada hubungan usia dengan perdarahan yang dialami pasien ? ( Rini )
9) Apakah terdapat hubungan antara penarikan plasenta secara berlebihan dengan perdarahan
yang terjadi ? (Raihan)
10) Apakah kepentingan mengetahui HPHT pada pasien hamil dan bagaimana hubungannya
dengan skenario ? (Sophia)
11) Suplementasi apa saja yang perlu buat bumil ? ( Rohimah )
12) Apa kemungkinan penyebab plasenta sulit keluar setelah lahir ? ( Fadya )
13) Bagaimana ANC yang tepat dan apakah ANC pada skenario sdh tepat ? ( Medina )
Jump 3. Analisis Masalah
1) Imunisasi apa saja yang perlu diberikan selama masa kehamilan ? ( Agung )
Jawab :
Pertama, imunisasi Campak dan Rubella dianjurkan karena tertular lewat virus, lalu imunisasi
TT diberikan 1 kali sebelum menikah dan saat hamil, Vaksin hepatitis A dan B, diberikan saat
hamil. Vaksin Influenza, Vaksin DPT rekomendasi CDC diberikan pada usia kehamilan 27-
36 mggu. Vaksin COVID-19, agar tidak mengalami gejala berat jika terinfeksi COVID.
Vaksin Pneumonicoccus, Vaksin Meningococcus mencegah meningitis. ( Iqmal )

Pemberian Imunisasi TT bisa dilakukan 5 kali jika tidak diketahui riwayat pemberian vaksin
TT ( Khairida )

Wajib 3x tapi ideal 5x ( Medina )

2) Apa saja kemungkinan penyebab perdarahan Pasien pada masa kehamilan ( Iqmal )
Jawab :
Penyebab Atonia uteri, Trauma, Inversio Uteri, Retensi Plasenta ( Agung )
Penyakit pembekuan darah ( Aulia )
Ada 4T, Trauma, Tissue, Thrombin, Tone ( Sophia )

3) Mengapa dokter perlu mengetahui riwayat imunisasi ? (Daus)


Jawab :
Karena ibu hamil rawan terkena infeksi, serta bermanfaat melindungi bayi dengan
membentuk antibodi, serta melindungi ibu hamil, riwayat imunisasi juga penting ditanya agar
dokter bisa memperkirakan perjalanan kehamilan dan tindakan yang perlu dilakukan buat
kedepannya ( Syarif )

Bisa juga untuk menyingkirkan diagnosis dan mengetahui faktor risiko dari pasien (Adies)

Dosis juga penting ditanyakan contohnya pada Imunisasi TT, jika diberikan terakhir lebih 10
tahun wajib diberikan lagi, (Fadya)
4) Apa saja tahap persalinan ( adies )
Jawab :
4 kala, Fase laten : pembukaan 3 cm terjadi 7-8 jam, Fase Aktif : 6 jam didalamnya ada fase
akselerasi ( 2 jam sekitar 4 cm ), Fase dilatasi Maks ( 2 jam sekitar 9 cm, proses cepat ), Fase
deselerasi ( 2 jam sekitar 10 cm ),

Kala II ( Pengeluaran Janin ) Hiss lebih kuat lebih sering


Kala III ( Pengeluaran Plasenta )
Kala IV ( Pengaawasan setelah 1 jam ibu melahirkan untuk mengetahui ada perdarahan post
partum )

Kala aktif disertai penurunan bagian bawah janin ( raihan )

Mekanisme Janin lahir : Hiss akan membuat kepala janin turun ke atas PAP dan akan
menyesuaikan jalan lahir, setelah itu akan turun ke rongga panggul, Sampai didasar panggul
kepala janin akan fleksi, setelah itu kepala akan melakukan rotasi kearah depan, dalam
fisiologis kepala akan melakukan gerakan defleksi, perineum akan melebar dan menipis,
setelah itu akan keluar sampai dagu, lalu ada putaran maksilar, bahu akan melintasi PAP
dalam keadaan miring, ( Rini )

Kala I terjadi juga tanda-tanda inpartus ( Hiss membanyak, Bloody show, Dilatasi serviks,
Penurunan kepala janin, dan pecahnya ketuban ) ( Daus )

5) Apa yang terjadi jika plasenta dibiarkan saja tanpa ada usaha mengeluarkannya ( Aulia )
Jawab :
Retained Plasenta : 30 menit setelah kelahiran plasenta masih ada didalam uterus, sehingga
jika tidak dikeluarkan maka terjadi perdarahan masif yang dapat menyebabkan infeksi, lalu
bisa juga terjadi gangguan produksi ASI, karena gangguan Hormon ( estrogen dan progest
menghambat sekresi prolaktin ) ( Shopia )

Plasenta tidak keluar boleh nunggu 1 jam, tapi jika ada riwayat perdarahn post partum
sebelumnya dan Riwayat perdarahan >500cc maka wajib dikeluarkan plasentanya (Rini)
6) Apakah terdapat hubungan riwayat obstetri terdahulu dengan riwayat pasien sekarang (Syarif)
Jawab :
Ada, pertama Usia ( Semakin tua hamil, semakin lemah kekuatan endometrium ), Kedua,
riwayat perdarahan ( bisa terjadi perdarahan berulang di kehamilan berikutnya ), lalu
kehamilan ketiga, karena semakin sering hamil semakin meningkatkan kejadian perdarahan
persalinan. (Daus)

7) Apa penanganan pertama yang dilakukan pada pasien saat dibawa ke ruang bersalin RS ?
(Khairida )
Jawab :
a. Cek TTV
b. Cek Cairan kalau hemodinamik tidak stabil dengan cara resusitasi cairan
c. Simptomatik ( Anti nyeri, dsb )
d. Pemasangan Kateter ( Raihan )

8) Apakah ada hubungan usia dengan perdarahan yang dialami pasien ? ( Rini )
Jawab :
Semakin tua seorang manusia akan semakin turunn tonus ototnya, otot uterus tidak bisa
berkontraksi maksimal karena usia pasien >35 tahun. Tapi di skenario perdarahan lebih
disebabkan karenan penanganan yang kurang maksimal (Rohimah)

Komplikasinya dapat menyebabkan syok Hipovolemik, yang dapat mengakibatkan gangguan


perfusi ke organ dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan ARDS serta penyakit komplikasi
lainnya. (Syarif)
9) Apakah terdapat hubungan antara penarikan plasenta secara berlebihan dengan perdarahan
yang terjadi ? (Raihan)
Jawab :

kemungkinan besar iya, Kala III adalah peristiwa pengeluaran plasenta dimana
manajemennya 30 menit dikasih oksitosin menit ke 45 dikasih lagi, lalu peregangan tali pusar.
Cara mengetahui plasenta sudah lepas atau belum ada namanya Klein. (Khairida)

Ada lagi cara lain dengan cara mengencangkan plasenta (Fadya)

10) Apakah kepentingan mengetahui HPHT pada pasien hamil dan bagaimana hubungannya
dengan skenario ? (Sophia)
Jawab :
Di Skenario pasien lupa padahal HPHT penting buat menentukan UK dan Taksiran kelahiran,
sehingga persiapan kelahiran bisa lebih awal untuk mencegah kelainan selama kehamilan.
Selain itu riwayat perdarahan postpartum juga dapat dikurangi dengan diketahuinya HPHT.
Tindakan pasien melahirkan di dukun juga tidak disarankan. ( Aulia )

11) Suplementasi apa saja yang perlu buat bumil ? ( Rohimah )


Jawab :
- Supllementasi Fe untuk mencegah ADP diberikan 1 x 1 untuk dosis suplemental, untuk
dosis terapi diberikan 3 x1 diberikan pada Trimester 2 dan 3.
- Suplement As. Folat diberikan 400 mg kalau ada riwayat NTD 4000 mg diberikan 2
bulan sebelum hamil
- Suplement kalsium untuk mencegah pre eklamp dan memperkuat tulang diberikan di usia
20 mggu (Fadya)

12) Apa kemungkinan penyebab plasenta sulit keluar setelah lahir ? ( Fadya )
Jawab :

Plasenta keluar pada Kala III, keluar karena adanya kontraksi dari uterus, terjadi sekitar 30
menit. Sulit keluar bisa karena kontraksi otot uterus kurang adekuat karena kadar hormon
oksitosin menurun bisaa juga dilakukan rangsangan putting susu. Selain itu, Atonia uteri juga
dapat menjadi penyebab sulitnya plasenta keluar. Pengeluaran plasenta dapat dilakukan
dengan mengedan sehingga kadang pada ibu yang sudah kelelahan agak kesulitan
mengeluarkannya. Riwayat SC juga bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut dan
mengakibatkan plasenta tumbuh terlalu dalam. Usia dan riwayat plasenta sulit keluar di
kehamilan sebelumnya juga berpengaruh. (Rini)

Bisa disuruh mengonsumsi daun katuk sehingga prolaktin akan meningkat ( Syarif )

13) Bagaimana ANC yang tepat dan apakah ANC pada skenario sdh tepat ? ( Medina )
Jawab :
Pelayanan ANC yang tepat harus dilakukan oleh nakes professional, di skenario ANC hanya
1 kali dan tidak tahu dari mana. ANC yang tepat dilakukan setelah terlambat haid, Px kedua
dan seterusnya bbisa 4 minggu sekali, 2 minggu sekali, atau 1 minggu sekali, kecuali ada
ditemukan Faktor Risiko yang bisa menyebabkan komplikasi. Pemberian 5T. Kesimpulannya
ANC Pasien belum tepat. ( adies )

Minimal dari ANC sendiri 6x selama masa kehamilan Trimester 1 : 1 kali, TM 2 : 2 kali, TM
3 : 3 kali. (Aulia)
Data Tambahan :
Kesadaran : Somnolen
Keadaan Umum : Tampak Sakit berat
TTV : 80/40 mmHg, 130 HR, 28 RR, 36,5 Temp
Pem Fisik :
o Mata ( Konjugntiva Anemis )
o Thoraks ( DBN )
o Abdomen ( uterus teraba 2 jari diatas umbilicus dengan kontraksi lembek)
o Genital ( darah mengalir dari vulva )
o Akral ( Teraba dingin )

DD PPH e.c PPH e.c Atonia Uteri PPH e.c Retensio


Inversio Plasentae
uteri
Wanita, 35 + + +
tahun
Perdarahan 8 + + +
jam setelah
partum
Plasenta tidak + + -
keluar
langsung
Darah merah + + +
segar
ANC 1 kali, + + +
USG tidak ada
G3P2A1 + + +
Riwayat + + +
perdarahan
sebelumnya
Riwayat +/- +/- +/-
Keguguran

uterus teraba 2 - + +
jari diatas
umbilicus
dengan
kontraksi
lembek
DK : PPH et causa Atonia Uterus
Jump 4. Pohon Masalah

Jump 5. Sasaran Belajar


Jump 6. Belajar Mandiri
Jump 7. Sintesis Sasaran Belajar

Anda mungkin juga menyukai