Anda di halaman 1dari 20

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/327764478

Kandungan Flavonoid Total Kulit Batang Beberapa Famili Sterculiaceae; Faloak


(Sterculia quadrifida R.Br.) Pterigota (Pterygota alata (Roxb.) R. Br.) dan Nitas
(Sterculia foetida L....

Conference Paper · April 2017

CITATIONS READS
0 1,299

2 authors:

Siswadi Siswadi Grace Serepina Saragih


Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Banjarbaru Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan
27 PUBLICATIONS 19 CITATIONS 16 PUBLICATIONS 10 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

LItbang LHK Kupang View project

All content following this page was uploaded by Siswadi Siswadi on 28 January 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

Kandungan Flavonoid Total Kulit Batang Beberapa Famili


Sterculiaceae; Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.) Pterigota (Pterygota
alata (Roxb.) R. Br.) dan Nitas (Sterculia foetida L.)
Siswadi1*, dan Grace S. Saragih2
1
Balai Penelitian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kupang
Jl. Alfons Nisnoni No. 7B. Airnona, Kupang NTT
2
Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)
Jl. Raya Puspitek Serpong, Tangerang Selatan Banten
*Email : ady_plk@yahoo.com

ABSTRAK
Spesies dari famili Sterculiaceae banyak yang dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat. Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.), Pterigota (Pterygota alata
(Roxb.) R. Br.) dan Nitas (Sterculia foetida L.) adalah tumbuhan dari famili Sterculiaceae yang dikenal memiliki khasiat obat. Sebaran alami ketiga
tumbuhan ini berbeda-beda. Faloak tersebar di wilayah Nusa Tenggara dan Nitas tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia. Sedangkan Pterigota
banyak tumbuh di Asia Selatan (Myanmar hingga India) namun juga ditanam di Indonesia. Kandungan utama genus Sterculia pada umumnya adalah
senyawa flavonoid. Informasi mengenai kandungan flavonoid ketiga spesies ini dapat menjadi awal untuk studi lebih lanjut pengembangan obat baru.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Flavonoid Total kulit batang Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.), Nitas (Sterculia foetida L.) dan
Pterigota (Pterygota alata (Roxb.) R. Br.) Metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan flavonoid ketiga spesies ini adalah metode kolorimetri
menggunakan aluminum chloride (AlCl3) dan kuersetin sebagai pembanding. Bagian tumbuhan (simplisia) yang digunakan adalah kulit batang dari
pohon dengan ukuran diameter yang hampir sama (35-40cm). Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan flavonoid ketiga tumbuhan tersebut
berbeda. Kandungan flavonoid pada faloak menunjukkan nilai yang paling besar dibandingkan nitas dan pterigota dengan nilai secara berturut-turut;
0,21, 0,07 dan 0,03 %b/b ekuifalensi kuersetin (%).

Kata Kunci : Pohon, reintroduksi, simplisia, ekstrak, herbal

ABSTRACT
Some of the members of family Sterculiaceae are known for their medicinal properties. Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.), Pterigota (Pterygota alata
(Roxb.) R. Br.) and Nitas (Sterculia foetida L.) of the family Sterculiaceae are identified as medicinal plants. These species grow naturally in different
regions. Faloak is found in Nusa Tenggara, and Nitas is spread almost throughout Indonesia. Pterigota can be found in South Asia (Myanmar, India)
but also grown in Indonesia. The genus Sterculia is mainly contains flavonoid. Information on the flavonoid content of these species can be a base for
further study of the development of new drugs. The purpose of this study was to determine the Total Flavonoid of Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.),
Nitas (Sterculia foetida L.) and Pterigota (Pterygota alata (Roxb.) R. Br.) bark. The method used to determine the flavonoid content of the three species
is Colorimetric method using aluminum chloride (AlCl3) and quercetin as a comparison. Simplisia (dried form) that is used for the analysis was the bark
of Faloak, Ptergota and Nitas trees with the same average diameter at breast height (DBH) (35-40cm). The analysis showed that the flavonoid content
of the three species was varied. The flavonoid content of faloak showed the largest value compared to Nitas and Pterigota, respectively; 0.21, 0.07 and
0.03% w / w ekuifalensi quercetin (%).

Keywords: Tree, reintroduction, simplisia, extract, herbal

PENDAHULUAN
Nilai tumbuhan berkhasiat obat terletak pada kandungan bahan aktif atau metabolit sekundernya. (Nurcholis
dalam Hadi, 2013) menyebutkan bahan aktif yang diproduksi tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara ; lain
genetik, nutrisi, enzim, umur tumbuhan dan interaksi dengan lingkungannya. Di antara faktor luar yang berpengaruh
antara lain: iklim dan sinar matahari, luas dan ketinggian tempat, nutrisi, mineral, air, oksigen, umur tumbuhan, parasit
dan alelopati, sedangkan faktor dalam yang berpengaruh adalah: genetik/keturunan, mutasi, hibridasi, mikroba dan
poliploidi (Sumartono, 1985).
(Harborne, 1987; Nurmillah, 2009), menyatakan bahwa flavonoid merupakan golongan terbesar dari senyawa
fenol, disamping fenol monosiklik sederhana, fenil propanoid dan kuinon fenolik. Senyawa fenol cenderung mudah sekali
larut dalam air karena sering berikatan dengan gula sebagai glikosida, dan biasanya terdapat dalam vakuola sel. (Raharjo,
2012) flavonoid dapat berfungsi sebagai anti kanker/tumor, anti mikrobial, antioksidan, antiinflamasi, antiviral dan
berpengaruh pada syaraf pusat.

112
Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

Bagi tumbuhan itu sendiri sebenarnya flavonoid berfungsi sebagai pengatur tumbuh, pemberi warna, pelindung
tanaman dari ultra violet, pengatur fotosintesis antimikroba dan virus. Dalam dunia kesehatan herbal, flavonoid
dikembangkan untuk mencegah atau sebagai terapi terhadap penyakit-penyakit yang diasosiasikan dengan radikal bebas.
Di samping itu flavonoid dapat digunakan sebagai antibiotik terhadap kanker dan ginjal, mengambat pendarahan,
antioksidan, pengendali radikal bebas, mengurangi pembekuan dan memperlancar darah, serta pemulihan bagi sel-sel
pada liver yang mati/rusak (Birt et al., 2001).
Sebagaimana diketahui, sekitar 1.260 jenis tumbuhan obat berasal dari hutan tropika Indonesia (Zuhud et al.,
1994). Dari sekian banyak jenis tumbuhan yang telah dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat,
pemanfaatan jenis tersebut didominasi oleh famili Fabaceae sebanyak 110 spesies, Euphorbiaceae 94 spesies dan
Lauraceae 77 spesies. Spesies dari famili Sterculiaceae juga dikenal memiliki banyak manfaat, di mana yang telah
dilaporkan mencapai sebanyak 21 species (Zuhud, 2008). Beberapa jenis tumbuhan dari famili Sterculiaceae yang telah
dilaporkan manfaatnya oleh masyarakat adalah Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.), Nitas (Sterculia foetida L.) dan
Pterigota (Pterygota alata (Roxb.) R. Br.).
S. quadrifida yang memiliki penyebaran di beberapa pulau di NTT seperti P. Timor, P. Flores, P. Alor, P. Sumba,
P. Adonara, P.Solor dan P. Rote. Tumbuhan ini juga mempunyai beberapa nama lokal: ‘Faloak’ (Kota dan Kabupaten
Kupang), ‘Nitaen’ atau ‘Mitaen’ (Atambua, Kab. Belu), ‘Flolo’ (Kefamenanu, Kab. TTU), ‘Kawarid’ (Kab. Sumba
Tengah), ‘Penil’ (Kab. Alor), ‘Ago’ (Desa Doromeli, Flores), dan ‘Klengis’ atau ‘Slengit’ (Kab. Flores Timur). Faloak
secara turun-temurun dipercaya dapat digunakan untuk pengobatan berbagai gangguan kesehatan dan dimanfaatkan
dalam pengobatan liver, hepatitis, ginjal, reumatik, sakit pinggang, anemia, pembersih darah setelah melahirkan dan
memulihkan stamina (Siswadi dkk, 2015b).
S. foetida tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia dengan nama lokal yang berbeda-beda diantaranya kabu-
kabu (Batak), kepuh, kepoh, atau jangkang (Jawa), Madura dikenal dengan kelumpang (Heyne, 1987). Pemanfaatan kulit
batang S. foetida antara lain ; obat sakit perut, obat abortivum (obat penggugur), dan obat lumpuh dengan mengambil
bagian dari kulit S. foetida. Menurut Sastromidjojo (1997) akar S. foetida dapat digunakan sebagai obat rajasinga dan
kencing nanah. Kemudian Heyne (1987) menyatakan bahwa daun S. foetida dapat digunakan untuk obat luka, demam,
TBC, radang selaput lendir mata, dan kepala pusing. S. foetida di Kupang dikenal dengan nama Nitas.
P. alata banyak tumbuh di Asia Selatan (Myanmar hingga India) namun juga ditanam di Indonesia. Menurut
(Jahn et al., 2014) kulit batang P.alata bisa berfungsi sebagai antioksidan. Serat kulit batang digunakan sebagai tali untuk
mengikat bambu pada poses pembuatan tenun (Khatoon, 2014). Batang dan daun Pterygota alata dikumpulkan dari hutan
hujan tropis Jianfengling di Pulau Hainan Cina. Penelitian ini melaporkan isolasi 4 phenylpropanoids, 1 steroid, triterpen
4, 1 antrakuinon, 2 lignan dan 1 flavonoid untuk pertama kalinya dari spesies ini (Lijing, 2010). S. alata digunakan secara
tradisional untuk mengobati penyakit kulit di India (Prasad, 2008).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan Flavonoid Total kulit batang Faloak (Sterculia
quadrifida R.Br.), Nitas (Sterculia foetida L.) dan Pterigota (Pterygota alata (Roxb.) R. Br.).
BAHAN DAN METODE
A. Pegumpulan Bahan
Bahan yang digunakan adalah berupa simplisia kulit batang dengan ukuran diameter antar (35-40cm) dari tiga
jenis famili Sterculiaceae diambil dari wilayah daerah yang berbeda. Ketiga jenis tersebut adalah Faloak (Sterculia
quadrifida R.Br.) yang diambil dari Kecamatan Maulafa Kota Kupang, Pterigota (Pterygota alata (Roxb.) R. Br.) dan

113
Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

Nitas (Sterculia foetida L.) diambil dari Arboretum kampus UGM Yogyakarta. Bahan analisis dan larutan kimia meliputi;
etanol 96% (teknis), metanol pereaksi), etanol (perekasi), aquades, quersetin, AlCl3, Na Asetat,
Alat yang digunakan di lapangan adalah: GPS, pita diameter, parang, clip bag dan kamera. Alat yang digunakan
di laboratorium antara lain: oven timbangan digital, labu takar, erlenmeyer, kompor listrik, panci penguapan, cawan
porselin, pengaduk kaca, pengaduk stenlish, botol maserasi, gelas ukur, backer glass, tabung reaksi, centrifus, desikator,
sonikator, vacum, milipore, corong, pipet tetes, micro pipet, labu erlenmeyer, kertas saring, tissue, penjepit tabung, vortex
mixer maxi mix II, Spektrofotometer UV-Vis sp-3000 Nano Gama, spektrofotometer UV-Vis Hitachi U-2900.
B. Persiapan Bahan dan Pembuatan Ekstrak
Kulit batang yang masih segar dibersihkan dari kotoran, dicacah, dan dikering anginkan dan di bolak-balik setiap
hari sampai kadar air pada kisaran 10%. Bahan yang telah kering kemudian digiling (40 mesh) sehingga menjadi serbuk
kering simplisia. Selanjutnya serbuk kering dari masing-masing sampel diekstraksi dengan etanol 96% dalam kondisi
dingin (maserasi) selama 48 jam, diaduk setiap 6 jam, kemudian disaring menggunakan vacum. Kegiatan penyaringan
diulang hingga filtrat menjadi jernih. Filtrat hasil maserasi kemudian diuapkan menggunakan cawan porselin yang
diletakkan di atas panci berisikan air dan dipanaskan menggunakan kompor listrik. Dari proses inilah kemudian dihasilkan
ekstrak etanol kering. Ekstrak kering hasil fraksinasi etanol dikeringkan dalam oven pada suhu ± 50oC selama 0,5 jam.
B.1. Kurva baku
Langkah kerja pembuatan kurva baku dengan kuersetin sebagai pembanding dilakukan sebagai berikut .
a) Membuat seri larutan kuersetin dalam etanol 80% dari larutan induk (1mg/mL) dengan konsentrasi 25, 50, 75,
100, 125 dan 150 μg/mL.
b) Mengambil sebanyak 0,5 mL dari masing-masing larutan, dicampur dengan 1,5 mL etanol 95%, 0,1 mL AlCl3,
0,1 mL Na asetat 1M dan 2,8 mL aquadest.
c) Blangko yang digunakan adalah sebanyak 0,5 mL dari masing-masing larutan, dicampur dengan 1,5 mL etanol
95%, 0,1 mL Na asetat 1M, dan 2,9 mL aquadest (tanpa AlCl3).
d) Diinkubasikan pada suhu kamar selama 30 menit
e) Diukur serapannya dengan spektrofotometer uv-vis pada panjang gelombang maksimum yaitu 426 nm (nano
meter).
B.2. Pembuatan Larutan Uji
Setelah diperoleh ekstrak kering simpisia faloak, pterigota dan nitas kemudian masing-masing ekstrak
diambil sebanyak 200 mg atau 0,2 g dan di tambah dengan 2 mL (etanol 80%). Dari proses ini kemudian diperoleh
larutan induk uji sampel 100 mg/mL. Mengingat serapan yang diharapkan dari sampel ini adalah 0,2-0,8 nm maka
setiap sampel kemudian diambil dengan konsentrasi dan pengenceran yang berbeda-beda sehingga tetap
menghasilkan serapan 0,2-0,8nm. Diukur serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang
maksimum yaitu 426 nm.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati dan
hewani menggunakan pelarut yang sesuai, dilaur pengaruh cahaya matahari langsung (Depkes, 2000; Depkes 2009).
Menurut (Efendi, 2000) ekstrak sangat dipengaruhi oleh tinggi pohon dan lebar tajuk. Pohon yang lebih tinggi dan
memiliki tajuk yang lebih luas, memiliki kesempatan melakukan fotosintesis yang lebih banyak dibandingkan degan

114
Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

pohon yang tumbuh ternaungi (Siswadi, 2015a). Setiap jenis tumbuhan memiliki karakter yang berbeda-beda walaupun
jenis tersebut masih dalam satu famili. Di antara perbedaan tersebut juga terlihat dari ekstrak yang dihasilkan sebagaimana
pada Gambar 1.

Gambar 1. S. quadrifida, S. foetida dan P.alata

Ekstrak yang dihasilkan S. quadrifida terlihat berwarna merah kehitaman yang lebih pekat jika dibandingkan
dengan P. alata dan S. foetida. Pada saat proses pengeringan ekstrak S. quadrifida memperlihatkan bentuk lapisan kering
yang kompak, S foetida menghasilkan ekstrak berbentuk butiran yang mirip dengan kristal sedangkan P. alata
menghasilkan ekstrak dalam bentuk pekat yang sulit sekali dikeringkan seperti berminyak.
Prolehan ekstrak yang dihasilkan dari proses maserasi S. quadrifida menghasilkan rendemen ekstrak yang lebih
banyak (5,51%) dibadingkan dengan nitas (4,24) dan pterigota (3,86). Selanjutnya Tabel 1 menyajikan proses penyiapan
simplisia dan ekstrak yang dihasilkan dari ketiga jenis tumbuhan dan flavonoid total.

Tabel 1. Perolehan ekstrak dan kadar flavonoid


Flavonoid (%b/b
Berat Perolehan Perolehan
Jenis Tumbuhan ekuivalensi
Simplisia (g) Ekstrak (g) Ekstrak (%)
kuersetin)
Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.) 38,14 2,10 5,51 0,21
Nitas (Sterculia foetida L.) 39,37 1,52 4,24 0,07
Pterigota (Pterygota alata (Roxb.) R. Br.) 33,03 1,40 3,86 0,03

Flavonoid merupakan salah satu dari sekian banyak senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan oleh suatu
tanaman, yang bisa dijumpai pada bagian daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, bunga dan biji. Secara kimia, flavonoid
mengandung cincin aromatik tersusun dari 15 atom karbon dengan inti dasar tersusun dalam konjugasi C6-C3-C6 (dua
inti aromatik terhubung dengan 3 atom karbon) Keberadaan cincin aromatik menyebabkan pitanya terserap kuat pada
daerah panjang UV-Vis (Sriningsih, 2002). Pada penentuan panjang gelombang maksimal (λ) dilakukan dengan kuersetin
50 ppm dengan operating time 30 menit yang menghasilkan gelombang maksimal (lambda max) 426 nm dengan
absorbansi 0,438 nm. Dari panjang gelombang maksimal inilah kemudian dibuat kurva baku kuersetin dengan
mengencerkan larutan induk kuersetin (1 mg/mL) yang masuk dalam rentang 0,2-0,8 nm. Blangko merupakan faktor yang
sangat menentukan dalam perhitungan flavonoid total karena berperan sebagai koreksi, dimana pengukuran yang
dilakukan adalah menggunakan blangko berupa larutan uji tanpa penambahan alumunium klorida (FHI Suplemen II,
2011; Siswadi, 2015a). Adapun persamaan yang dihasilkan pada pembuatan kurva baku sebagaimana pada Gambar 2.

115
Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

1
0.9 y = 0.6088x + 0.019
0.8 R² = 0.9995
0.7

Absorbansi
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.25 0.5 0.75 1 1.25 1.5 1.75
Konsentrasi Kuersetin mg/100mL

Gambar 2. Grafik hubungan konsentrasi kuersetin (mg/100mL) dan absorbansi)

Gambar 2 diperoleh persamaan Y= 0,608x + 0,019 dengan nilai R2=0,999. Persamaan regresi ini digunakan
dalam perhitungan menentukan flavonoid total yang terkandung dalam ekstrak kulit batang faloak fraksi etanol.
Sebagaimana penentuan konsentrasi kuersetin, pada perhitungan flavonoid total yang terdapat dalam ekstrak dilakukan
juga pembuatan larutan induk ekstrak dengan konsentrasi 100 mg/mL.
Flavonoid total pada ketiga jenis tanaman diperoleh dengan memasukkan nilai pengukuran absorbansi sampel
pada persamaan Gambar 2. Hasil perhitungan flavonoid total pada sampel menunjukkan bahwa S. quadrifida memiliki
kandungan flavonid total yang paling besar (0,21), diikuti oleh S. foetida (0,07) dan P. alata (0,03). Flavonoid merupakan
antioksidan yang kuat dan dapat meredam radikal bebas, termasuk O2, H2O2, OH, dan singlet oksigen (O2) (Sakihama, et
al., 2002). Flavonoid juga dapat menghambat enzim xantin oksidase dan merusak aktivitas superoksida terutama apigenin,
eriodictyol, kaemferol dan luteolin (Cos et al., 1998).
Perbedaan rendemen ekstrak dan flavonoid total diduga disamping karena perbedaan jenis, akan tetapi kondisi
lingkungan tempat tumbuh juga memiliki peran yang sangat besar. Suhu rata-rata di kota kupang adalah 27,38oC,
kelembaban 77,64%, curah hujan 1.532mm/tahun (Badan Meteorologi kelas II Lasiana, 2014). Sedangkan di Yogyakarta
tercatat suhu rata-rata 26.4°C dengan curah hujan rata-rata 2.760 mm/tahun dan kelembaban udara 86% (BPS PROV
DIY, 2014). Menurut (Atmanto dan Faridah, 2008), faktor lingkungan seperti suhu, cahaya dan air akan berpengaruh
pada berbagai proses fisiologi termasuk metabolisme primer maupun sekunder. Kondisi lingkungan dan iklim di
Yogyakarta yang sangat baik bagi tanaman dalam melakukan pertumbuhan. Tanah di Arboretum UGM yang relatif lebih
subur jika dibandingkan dengan tapak yang ada di Kupang, ditambah suplai pupuk dari kotoran burung yang bersarang
di pohon S. foetida dan P. alata diduga juga menjadi penyebab hasil rendemen ekstrak dan flovonoid total pada kedua
jenis tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan S. quadrifida yang tumbuh di kupang.
Menurut (Hoft et al., dalam Sulandjari, 2009) pembentukan bahan aktif sebagai hasil utama tanaman biofarmaka
memerlukan tekanan lingkungan, sedangkan untuk mendapatkan simplisia dengan bobot kering yang tinggi diperlukan
faktor lingkungan yang mendukung dan fotosintesis yang maksimal. Pada tanaman yang kekurangan air terjadi reaksi
positif terhadap kandungan metabolit sekunder dan alkaloid tidak muncul di bawah kondisi kelembaban udara tinggi.
Pemanenan kayu atau kulit kayu idealnya dilakukan setelah terbentuk senyawa metabolit sekunder secara maksimal dalam
simplisia tersebut (Http://balittro.litbang.deptan.go.id). Sementara itu menurut (Sawitti et al., 2013) mutu ekstrak yang

116
Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

dihasilkan dari simplisia juga dipengaruhi oleh faktor biologi seperti umur tanaman, lokasi pengambilan simplisia dan
bagian yang digunakan. Umur panen tanaman akan berbeda-beda tergantung jenis tanaman dan kecepatan pembentukan
metabolit sekundernya, sehingga jika pemanenan dilakukan ketika tanaman masih muda maka kandungan zat aktifnya
relatif masih sedikit (Http://balittro.litbang.deptan.go.id).

KESIMPULAN
Flavonoid total yang ditemukan pada kulit batang pohon Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.), menunjukkan nilai
yang paling besar dibandingkan Nitas (Sterculia foetida L.) dan Pterigota (Pterygota alata (Roxb.) R. Br dengan nilai
secara berturut-turut; 0,21, 0,07 dan 0,03 %b/b ekuifalensi kuersetin (%).).

DAFTAR PUSTAKA
Atmanto W. D. dan Faridah, E. 2008. Buku Ajar Matakuliah Fisiologi Pohon. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Badan Meteorologi kelas II Lasiana. 2014. Iklim Kota Kupang. Badan Meteorologi kelas II Lasiana. Kupang
Badan Pusat Statistik Porv DIY. 2014. Staistik Daerah Istimewa Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Porv DIY. Yogyakarta.
Birt, D. F., Hendrich, S. Wang, W. 2001. Dietary Agents in Cencer Prevention : Flavonoids and Isoflavonoids. Pharmacol.
Cos, P., L. Ying, M. Calomme, J.P. Hu, K. Cimanga, B.V. Poel, L. Pieters, A.J. Vlietinck, and D.V. Berghe. 1998. Structure- Activity Relationship and
Classification of Flavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide Scavengers. Journ. of Natural Prod. 61:71-76.
Ditjen POM, Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta,
Departemen Kesehatan RI. 2009 Farmakope Herbal Indonesia Edisi I. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Efendi, C. 2000. Pengaruh Diameter, Tinggi Pohon dan Panjang Tajuk Terhadap Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) dan Pendapatan di PT. Inhutani
I Satwil Tator-Palopo Sulawesi Selatan. Fakultas Kehutanan IPB (Tidak di Publikasikan). Bogor.
Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan Terbitan kedua. Penerjemah: Padmawinata, K. dan I. Sudiro
Penerbit ITB, Bandung.
Hadi, E. E.W. 2013. Tumbuhan Bawah Dominan Penghasil Bahan Obat Herbal Pada Sisitem Agroforestri. Tesis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Heyne. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid III. Jakarta (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan.
Http://balittro.litbang.deptan.go.id. Teknologi Penyiapan Simplisia Terstandar Tanaman Obat. (diakses tanggal Febrari 2017).
Jahn N, Parvin MS, Khan A, Das N, Islam MS, Islam ME. 2014. Evaluation of free radical scavenging and polyphenolic contents of bark of Pterygota
alata Roxb. J Sci Res; 6 (3): 543-52.
Khatoon, R., AK Das, BK Duta and PK Singh. 2014. The genus Pterygota (Sterculiaceae) consists of about 20 species, which occur in tropical Asia
and Africa. Pterygota alata (Roxb.) R. Brown distributes naturally in China, Vietnam, India and Philippines (Flora-Republicae-Popularis-
Sinicae, 1984).
Nurmillah, O.Y. 2009. Kajian Aktifitas Antioksidan dan Antimikroba Ekstrak Biji, Kulit, Buah, Batang Dan Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropa
curcas L.). Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor.
Prasad, 2008. The plant is used traditionally to treat skin diseases in India. Indian journal of traditional knowledge Vol. 13(3), July 2014, pp. 596-599.
Lijing Lin, Zhijun Song, Hanhong Xu. 2010. A new phenylpropanoid galactoside and other constituents from Pterygota alata (Roxb.) R. Brown.
Biochemical Systematics and Ecology 38 (2010) 1238–1241
Sastroamidjojo, S. 1997. Obat Asli Indonesia. Dian Rakyat, Jakarta.
Rendemen Ekstrak Dan Flavonoid Total Kulit Batang
Raharjo, T. J. 2012. Kimia Hasil Alam. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Sawitti, M. Y., Hapsari M., I. Nengah K. B. 2013. Daya Hambat Perasan Daun Sambiloto Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. E Journal Indonesia Medicus Veterinus.
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Denpasar.
Siswadi. 2015(a). Pohon Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.) Pada Beberapa Kelas Diameter Dan Strata Ketinggian Tempat Tumbuh. Tesis. Pascasarjana
Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.
Siswadi, Raharjo, A.S. Pujiono,E. Saragih, G.S. dan Rianawati, H. 2015(b). Pemanfaatan Kulit Batang Pohon Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.)
Sebagai Bahan Baku Obat Herbal Di Pulau Timor. Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kupang. Kupang.
Sakihama, Y., M.F. Cohen, S.C. Grace and H. Yamasaki. 2002. Plant Phenolic Antioxidant and Prooxidant Activities: Phenolics-Induced Oxidative
Damage Mediated by Metals in Plants. Toxicology 177: 67-80.
117
Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

Sulanjari. 2009. Pendekatan Bioregion dalam Pengambangan Budidaya Tanaman Biofarmaka. Pidato Pengukuhan Guru Besar Agroekologi Tanggal 6
Agustus 2009. UNS. Surakarta.
Zuhud, E.A.M., Ekarelawan dan S. Riswan. 1994. Hutan Tropik Indonesia sebagai Sumber Keanekaragaman plasma Nutfah Tumbuhan Obat. Prosid.
Seminar Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia. Kerjasama Jurusan Konservasi Sumber Daya
Hutan, Fahutan IPB dengan Lembaga Alam Tropik Indonesia. Bogor.

118
PROSIDING SEMINAR NASIONAL POKJANAS TOI KE-52

“Penggalian, Pelestarian dan Pemanfaatan Berkelanjutan Tumbuhan Obat


Indonesia : Kajian Tumbuhan Pulai Basung (Alstonia spatulata Bl.) dan
Gandarusa (Justicia gandarussa)”

Aula Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau


Pekanbaru, 12-13 April 2017

Editor :
Dr. Emrizal, M.Si, Apt
Haiyul Fadhli, M.Si, Apt

Diterbitkan oleh :

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau


Pekanbaru 2017
PROSIDING SEMINAR NASIONAL POKJANAS TOI KE-52
“Penggalian, Pelestarian dan Pemanfaatan Berkelanjutan
Tumbuhan Obat Indonesia : Kajian Tumbuhan Pulai Basung
(Alstonia spatulata Bl.) dan Gandarusa (Justicia gandarussa)”

ISBN : 978-602-50854-0-6

Penanggung jawab :
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau
(Prof. Dr. Bustari Hasan, M.Sc)

Reviewer :
Dr. Meiriza Djohari, M.Kes, Apt
Seftika Sari, M.Ph, Apt
Rahayu Utami, M.Sc, Apt
Musyirna Rahmah Nst, M.Si
Yuli Haryani, M.Sc, Apt
Dr. Yuana Nurlita, M.Si
Septi Muharni, M.Farm, Apt

Editor :
Dr. Emrizal, M.Si, Apt
Haiyul Fadhli, M.Si, Apt

Penyunting :
Seksi Penerbitan, Naskah dan Dokumentasi

Desain Sampul dan Tata Letak :


Haiyul Fadhli, M.Si, Apt
Novia Sinata, M.Si, Apt

Cetakan Pertama, November 2017

Hak Cipta ©2017


Hak cipta dilindungi undang-undang.
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk apapun dengan cara apapun
tanpa izin tertulis dari Penulis.

Penerbit :
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau
Jl. Kamboja Simpang Baru Pekanbaru
Telp. (0761) 588007
Fax. (0761) 588006
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL POKJANAS
TUMBUHAN OBAT INDONESIA KE-52
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU, 12-13 APRIL 2017

“Penggalian, Pelestarian dan Pemanfaatan Berkelanjutan Tumbuhan


Obat Indonesia : Kajian Tumbuhan Pulai Basung (Alstonia spatulata
Bl.) dan Gandarusa (Justicia gandarussa)”

Topik :
Etnomedisin dan Etnofarmakologi
Budidaya dan Pelestarian Tanaman Obat
Teknologi Panen, Kontrol Kualitas dan Pemasaran Produk Herbal
Biologi Molekuler dan Bioteknologi Tanaman Obat
Fitokimia Tanaman Obat
Kajian Farmakologi dan Klinik Tanaman Obat dan Obat Tradisonal
Kajian Farmasi Klinis dan Komunitas
Teknologi Farmasi Bahan Alam

supported by :
Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kita sampaikan setinggi-tingginya kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat-Nya Seminar Nasional Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia (POKJANAS
TOI) ke 52 tahun 2017 telah dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau. Seminar yang
bertema “Penggalian, Pelestarian, dan Pemanfaatan Berkelanjutan Tumbuhan Obat Indonesia: Kajian
Tumbuhan Pulai Basung (Alstonia Spatula) dan Gandarusa (Justicia Gendarussa)” ini, menghasilkan
buku kumpulan abstrak dan Proceeding dari seluruh makalah yang dipresentasikan.
Seminar POKJANAS TOI dilaksanakan secara periodik untuk mengkomunikasikan hasil-
hasil penelitian terkait penggalian, pengembangan, pembudidayaan dan pemanfaatan tanaman
obatInd onesia sehingga kekayaan alam di Indonesia khususnya Riau dapat dimanfaatkan dengan
benar. Seminar nasional dengan sub tema “Pemanfaatan Potensi Tumbuhan Indonesia Sebagai
Kandidat Obat Antidiabetes” ini diikuti oleh peneliti, mahasiswa S1, mahasiswa S2, mahasiswa S3,
dan praktisi. Seminar pemanfaatan tumbuhan obat tersebut memerlukan kajian guna melahirkan
paradigma yang berorientasi pada berfikir kritis, kreatif, kemanusiaan, kemajuan, kemandirian,
efektif dan efisien yang akan mendukung lahirnya sesuatu yang dapat dimanfaatkan dalam dunia
kesehatan.
Seminar Nasional POKJANAS Tumbuhan Obat Indonesia ke 52 tahun 2017 yang
diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau telah mewadahi ide, temuan, maupun solusi
dari berbagai hasil penelitian dalam bentuk buku kumpulan abstrak dan proceeding. Panitia berharap,
proceeding ini dapat menjadi instrument komunikasi ilmiah (science communication instrument) bagi
penulis, peneliti, dan pembaca.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Bapak
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Sekjen Pokjanas TOI, para pemateri, penyaji dan
pemakalah, penyunting serta redaksi pelaksana yang telah bekerja keras hingga proceeding ini dapat
diterbitkan, serta kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu semoga semua
semua kebaikan yang telah diberikan menjadi amal sholeh yang akan mendapat balasan kebaikan
yang berlimpah dari-Nya. Akhirnya, semoga proceeding ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
apabila ada ketidak sempurnaannya, maka panitia berharap diberikannya saran dan masukan
untukperbaikan di masa mendatang.
Wassalamualaikum, Wr.Wb

Pekanbaru, November 2017

Panitia

i
Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

SEKAPUR SIRIH
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum Wr. Wb
Selamat pagi para pemakalah, peserta, dan undangan Puji syukur kehadirat Allah SWT,
karena pada hari ini Rabu, 12 April 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau dapat menyelenggarakan
Seminar Nasional Pokjanas Tanaman Obat Indonesia dengan tema “Penggalian, Pelestarian, dan
Pemanfaatan Berkelanjutan Tumbuhan Obat Indonesia: Kajian Tumbuhan Pulai Basung (Alstonia
spatulata) dan Gandarusa (Justicia gendarussa)”. Seminar ini merupakan seminar Pokjanas TOI yang
ke-52, namun seminar nasional periode pertama yang diadakan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau
dan insyaallah akan berlanjut pada periode dan tahun berikutnya. Tujuan penyelenggaraan seminar
ini memberikan kesempatan kepada para pendidik, peneliti, pengamat kesehatan untuk
menyampaikan hasil penelitian dan atau studi literatur.
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau menyampaikan terima kasih kepada keynote speaker yaitu
dr. Siswanto, MHP.DTM; Prof. Dr. Nor Hadiani Ismail; Dr. Hilwan Yuda Teruna, M.Si, Apt; Prof.
Dr. Bambang Prajogo, M.S, Apt; Prof. Dr. Adek Zamrud Adnan, Apt; Puji Iswari, S.Hut M.Si; dr.
Jazil Karimi, Sp.PD, KEMD dan para pemakalah yang berasal dari seluruh penjuru tanah air yang
telah berkenan memberikan sharing pengetahuan dan memberikan wawasan pengetahuan.
Penyelenggaraan seminar ini diharapkan memberikaan manfaat pada pengembangan ilmu
pengetahuan dan pendidikan dunia farmasi sehingga dapat berperan aktif dalam pengembangan ilmu
tersebut. Perkembangan ilmu farmasi yang berkualitas dengan di ikuti perkembangan pendidikan
farmasi sangat diharapkan oleh masyarakat baik secara keilmuwan maupun dalam kehidupan praktis.
Semoga seminar ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat mengembangkan pendidikan di
Indonesia.
Wassalamualaikum, Wr.Wb
Pekanbaru, April 2017
Ketua STIFAR

Dr. Bustari Hasan, M.Sc


NIP. 19591024 198603 1004

ii
Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

SAMBUTAN
KETUA KELOMPOK KERJA NASIONAL TUMBUHAN OBAT
INDONESIA
DI SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

Yth. Bapak Kepala Badan Litbang Kesehatan


Yang kami hormati :
Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Riau
Ketua Sekolah Tinggi Farmasi Riau
Para Guru Besar dan Dewan Pembina POKJANAS TOI
Segenap civitas akademika Sekolah Tinggi Farmasi Riau
Para undangan dan semua peserta Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia ke-52

Assalamua’laikum Wr.Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur Alhamdulillah, atas segala rahmat dan
kuasaNya kita masih dapat bertemu untuk menghadiri Seminar Nasional Tumbuhan Obat yang ke-52
di Kampus Sekolah Tinggi Farmasi, di kota Pakanbaru. .

Bapak /Ibu Hadirin yang berbahagia


Seminar kali ini mengangkat tema “Penggalian, Pelestarian, Pengembangan dan Pemanfaatan
Tumbuhan Obat Indonesia”, sedangkan sub temanya adalah Kajian tumbuhan obat Pulai Basung
(Alstonia spatulata Blume) dan Gandarusa (Justicia gandarusa Burn), fokus Penyakit Diabetes
Mellitus. Bahasan sisi hulu hingga hilir, dari Etnomedisin dan Etnofarmakologi, Budidaya tanaman
obat , fitokimia, formulasi hingga ke sisi hilir, pada uji klinis pada manusia.
Sebagaimana biasanya dalam setiap seminar, pilihan tumbuhan obat adalah berupa tumbuhan
obat pohon dan tumbuhan obat perdu.
Pulai Basung merupakan pohon dari keluarga Apocynaceae, Di Indonesia pemanfaatan
tumbuhan hanya sebatas pemanfaatan langsung seperti bahan mebel, bahan bakar, dan akhir1akhir
ini merupakan salah satu bahan industri kayu lapis yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi .
Tanaman ini secara tradisional digunakan sebagai antidiabetes (ekstrak air kulit batang), antipiretik
dan laksatif. Getah sebagai obat untuk borok dan sakit kulit, juga untuk mengurangi sakit gigi
berlubang.
Gendarusa merupakan tumbuhan semak tropis keluarga Acanthaceae, berkhasiat untuk obat
asma, diuretik,pegal linu, laksan dan kolik pada anak. Pada masyarakat Papua, tanaman ini digunakan
sebagai obat KB pria, dan penelitian untuk itu sudah sejak tahun 1900 dilakukan oleh Fakultas
Farmasi UNAIR, dan hingga kini telah selesai pada uji klinik, dan membuktikan bahwa tumbuhan ini
berpotensi sebagai alat kontrasepsi pria. Pembuktian ilmiah inilah sebagai salah satu contoh
pemanfaatan empris masyarakat, dan memerlukan perjalanan yang panjang.
Bapak dan Ibu yang saya hormati,

iii
Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

Saya percaya dari tanaman pule basung dan gendarusa, masih banyak potensi yang perlu digali
dan dikaji, seminar POKJANAS TOI tidak menutup juga atas eksplorasi tanaman obat lain, selain
yang telah ditetapkan.
Pada kesempatan ini, ijin menyampaikan terima kasih yang sebesar besarnya kepada panitia
penyelenggara yang telah mewujudkan Seminar Nasional ini. Terima kasih kepada peserta seminar
atas partisipasi aktifnya untuk menymbangkan hasil penelitian yang dipresentasikan. Mengingat
bahwa bahasan penelitian dalam setiap seminar POKJANAS TOI adalah dari sisi hulu hingga hilir,
maka di ajang inilah kita dapat bertemu dengan peneliti dari berbagai bidang ilmu yaitu farmasi,
biologi, kimia pertanian, kedokteran peminat tanaman obat.
Akhirnya kepada para peserta kami ucapkan selamat mengikuti seminar, semoga acara ini dapat
memberikan sumbangan pemanfaatan tumbuhan obat di Indonesia. Wahana Seminar POKJANAS
TOI yang telah kita lakukan selama 25 tahun ini hendaknya dapat memberikan masukkan kepada
kebijakan pemerintah atau menambah perolehan paten bagi negara kita.
Billahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pakanbaru, 12 April 2017


Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia

Dra. Lucie Widowati MSi. Apt.


Ketua

iv
Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


SEKAPUR SIRIH ........................................................................................................................... ii
SAMBUTAN KETUA KELOMPOK KERJA NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA .. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………v
PANITIA SEMINAR ...................................................................................................................... x
Metabolit Sekunder dari Alstonia spatulata Blume (Apocynaceae) dan Kajian Potensi Aktivitasnya
Hilwan Yuda Teruna, Rudi Hendra, Kamal Rullah dan Haiyul Fadhli ......................................... 1
Hilirisasi Justicia gendarussa Burm.f. Sebagai Obat KB Pria
Bambang Prajogo EW ................................................................................................................. 2
Solving the Mystery of Ficus deltoidea, a Malaysian Antidiabetic Plant
Nor Hadiani Ismail .................................................................................................................... 12
Brotowali (Tinospora crispa) : Studi Kandungan Kimia dan Aktivitas Biologi
Adek Zamrud Adnan ................................................................................................................. 13
Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Bukit Suligi – Fasilitas dan Potensi Tanaman
Obat
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan ............................................................................... 14
Kajian Kimia dan Bioaktifitas Tumbuhan Obat Sumatera
Dayar Arbain, et al .................................................................................................................... 15
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Lumut Daun (Pogonatum cirratum, Polytrichum commune,
dan Sphagnum squarrosum) dengan Metode Difusi
Emma Susanti, Sucitra Kurniawanti .......................................................................................... 16
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Fase N-Butanol dari Ekstrak Etanol 70% Daun Pepaya
(Carica papaya L.)
Yunahara Farida, Erryza Amadea .............................................................................................. 24
Skrining Fitokimia dan Aktivitas Antimikroba Ekstrak Akar Tanaman Bayam Berduri (Amaranthus
spinosus)
M. Almurdani, Hilwan Yuda Teruna, Adel Zamri, Christine Jose .............................................. 33
Penentuan Profil Kromatografi Ekstrak dan Fraksi Tumbuhan Pegagan (Centella Asiatica(L.)Urban)
Secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
Armon Fernanado,Arum Rahmawati ......................................................................................... 42
Isolasi, Identifikasi, dan Aktivitas Antibakteri Jamur Endofit MFR-01 dari Tumbuhan Inang Nagasari
(Mesua ferrea L.)
Dwi Hartanti, Dwi Ishmi Novanti, Retno Wahyuningrum ......................................................... 50
Potensi Ekstrak Etanol 70% Daun Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa
Darah Pada Tikus Hiperglikemia Dan Hiperlipidemia
Vera Ladeska, Lusi Putri Dwita, Shela Febrina.......................................................................... 56
v
Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

Uji Antibakteri Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Sarang Ratu Anai-Anai Macrotermes gilvus
Hagen
Yohannes Alen,Fitri Afnilia, Evi Guslianti, Vivi Ramadani, Mutia Oktami, Molinda Damris, Rezki
Amelia, Delisa Putri & Rustini .................................................................................................. 62
The Effect of Combination Infusion of Pimpinella pruatjan Molken, Centella asiatica and Curcuma
xanthorrhiza Against Male Rats Libido
1Nuning Rahmawati, Galuh Ratnawati and Yuli Widiyastuti ..................................................... 68
Profil KLT Fraksi Etil Asetat Metabolit Sekunder Isolat Jamur Aspergillus flavus dengan
Penambahan Tanah Sarang Ratu Termite Macrotermes gilvus Hagen., Pada Media SDA
Yohannes Alen, Rezki Amelia, Oktafiana Ambarrahmi, Evi Guslianti, Novi Bakri, Delisa Putri,
Molinda Damris, Vivi Ramadani, Mutia Oktami dan Akmal Djamaan ...................................... 74
Profil Fitokimia Dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Katemas (Euphorbia heterophylla L.)
Rahmiwati Hilma, Devid Rahmat Arafat, Haiyul Fadhli, M.Almurdani ..................................... 81
Penetapan Dan Identifikasi Fraksi Aktif Penghambat Enzim 92 ɑ-Glukosidase Dari Ekstrak Etanol
96% Daun Yakon(Smallanthus sonchifolius (Poepp.) H. Robinson)
Ratna Djamil, Zuhelmi Aziz, Jennifer Virginia.......................................................................... 92
Parameter Fisikokimia Dan Penetapan Kadar Scopoletin Pada Ekstrak Etanol 70 % Buah Mengkudu
(Morinda citrifolia L.) dengan Perbandingan Daerah Tempat Tumbuh
Rini Prastiwi, Siska, Nurul Oktavia ........................................................................................... 97
Uji Penghambatan α-Glukosidase Secara In-Vitro dari Campuran Ekstrak Etanol 70% Daun Iler
(Plectranthus scutellarioides L.) dan Biji Adas (Foeniculum vulgare Mill.)
Risma Marisi Tambunan, Greesty Finotory Swandiny, Eviyanti .............................................. 107
Kandungan Flavonoid Total Kulit Batang Beberapa Famili Sterculiaceae; Faloak (Sterculia
quadrifida R.Br.) Pterigota (Pterygota alata (Roxb.) R. Br.) dan Nitas (Sterculia foetida L.)
Siswadi, dan Grace S. Saragih ................................................................................................. 112
Skrining Antibakteri Ekstrak Metanol dari Kulit Batang Tristaniopsis merguensis Griff
Yohannes Alen, Vivi Ramadani, Mutia Oktami, Molinda Damris, Rezki Amelia, Delisa Putri, Evi
Guslianti, Deddi Prima Putra ................................................................................................... 119
Uji Aktivitas Fraksi Etilasetate Ektrak Metanol Aspergilus niger, Simbiotik Sarang Ratu Termite
Macrotermes gilvus Hagen., Dengan Pengayaan Media SDA
Yohannes Alen, Evi Guslianti, Mutia Oktami, Vivi Ramadani, Rezki Amelia, Delisa Putri, Molinda
Damris & Netty Suharti ........................................................................................................... 129
Pembuatan Filem Plastik Campuran Polistiren dengan Poli Caprolakton serta Uji Penguraiannya
dalam Tanah dan Lumpur
Melzi Octaviani, Akmal Djamaan, Erizal Zaini ....................................................................... 139
Riset Profil Kromatogram/Fingerprint Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Secara High
Performance Thin Layer Chromatography (HPTLC)
Sri Astuti , Tina Wikara, Sri Murhandini, Arustiyono .............................................................. 147

vi
Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

Analisis Komparasi Pengetahuan Tumbuhan Obat Pada Tiga Etnis Dominan Di Kabupaten
Bengkalis, Provinsi Riau
Fitmawati, Wulandari dan Nery Sofiyanti................................................................................ 153
Etnofarmakologi dan Potensi Tegakan Strychnos Lucida R.Br Di Pulau Timor, NTT
Grace S. Saragih dan Siswadi .................................................................................................. 161
Uji Antibakteri Fraksi Etil Asetat Kulit Batang Tumbuhan Endemik Bangka
Tristaniopsis merguensis Griff., (Pelawan Merah) Terhadap Vibrio cholera Inaba
Yohannes Alen Mutia Oktami, Vivi Ramadani,Evi guslianti, Molinda Damris, Delisa Putri, Rezki
Amelia dan Netty Suharti ........................................................................................................ 168
Pertumbuhan Dan Produksi 3 Aksesi Artemisia annua Pada 3 Ketinggian Tempat Tumbuh
Yuli Widiyastuti, Dyah Subositi dan Sari Haryanti .................................................................. 176
Efek Seduhan Formula Jamu Penurun Asam Urat Darah Terhadap Fungsi Hati
Agus Triyono, PR Widhi Astana ............................................................................................. 185
Model Analisis Terapi Jamu sebagai Komplementer terhadap Perbaikan Keluhan pada Pasien
Diabetes Mellitus Tipe II
Danang Ardiyanto, Saryanto, Tofan Aries Mana, Tyas Friska Dewi ........................................ 191
Gambaran Pemberian Jamu untuk Keluhan Insomnia di Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus”
Enggar Wijayanti, Tofan Aries Mana, Ulfatun Nisa, Ulfa Fitriani ........................................... 197
Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Insulin Dan Kombinasi Insulin-Metformin Pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 RSI Ibnu Sina Pekanbaru
Fina Aryani, Wahyuni Satrianis, Nyimas Farastika Harsyah, Tiara Sri Sudarsih ...................... 202
Efek Kombinasi Ramuan Jamu Antihipertensi dan Antikolesterolemia Terhadap Kualitas Hidup
Pasien Rumah Riset Jamu Hortus Medicus
Widhi Astana, Agus Triyono ................................................................................................... 209
Efek Pemberian Ekstrak Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Otot Polos Ileum-Terpisah
Marmut (Cavia porcellus) Yang Di Induksi Histamin
Arief Adi Saputro, Muhammad Fadhol Romdhoni .................................................................. 214
Pengaruh Pemberian Ramuan Jamu Alergi Terhadap Fungsi Hati
Fajar Novianto, Ulfatun Nisa, Zuraida Zulkarnaen .................................................................. 224
Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Gendola Merah (Basella alba L.) Terhadap Kadar Kreatinin dan
Ureum Tikus Putih Jantan Diabetes
Agustina Marcedes, Yusriadi, Ayu Wulandari ......................................................................... 229
Uji Efek Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis (Parkinson Ex F.A.Zorn)
Fosberg) pada Tikus Putih Jantan Hiperkolesterolemia-Diabetes
Ayu Martina, Dermiati T, Moh Rizky...................................................................................... 238
Uji Antibakteri Freeze Drying Ratu Rayap Macrotermes gilvus Hagen
Yohannes Alen*, Delisa Putri, Molinda Damris, Stefany Faula R.P, Marhani Dwithania, Vivi
Ramadani, Evi Guslianti, Mutia Oktami, Rezki Ameliadan Netty Suharti. ............................... 246

vii
Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

Pengaruh Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura l) Terhadap Lama Penyembuhan Luka Pada
Mencit (Mus muscullus) Diabetes
Hasan Bukhori, Dimas Pramita Nugraha ................................................................................. 253
Uji Efek Nefroterapi Ekstrak Etanol Daun Kersen Terhadap Kadar Kreatinin dan Ureum Tikus Jantan
yang Diinduksi Etilen Glikol
Joni Tandi, Inggrit Anggli S L, Niluh Puspita D ...................................................................... 262
Uji Prebiotik Dari Tiga Varietas Jamur (Jamur Merang (Volvariella volvacea), Jamur Grigit
(Schizophyllum commune), dan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)) yang Ada di Provinsi Riau
Terhadap Bakteri “Lactobacillus casei”
Hasmalina Nasution, Elvika Ramayanti, Musyirna Rahmah .................................................... 270
Aktivitas Diuretik Dan Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Akar Kuning (Fibraurea chloroleuca
Miers) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Mauritz P.M, Yandi Mardiansah, Witri Wulandari ................................................................. 277
Studi In Silico Senyawa Analog Kalkon Turunan 2’-Metoksi Asetofenon dan 3’-Metoksi Asetofenon
Sebagai Antidiabetes
Neni Frimayanti, Adel Zamri, Besse Wahdatillah .................................................................... 286
Riset Sitotoksik Ekstrak Daun Sirsak(Annona muricata L) Pada Sel Vero dan AML 12
Tuty Erlina Mardja, Fitria Rahmi, Eka Rusmawati, Rina Adriany, Murtiningsih,Arustiyono ... 292
Regulasi Efek Hipoglikemik Ekstrak Daun Gaharu (Aquilaria malaccensis) Pada Tikus Wistar Jantan
model Hiperglikemik
Muhammad Totong Kamaluddin, Yeni Agustin, Fauziah ........................................................ 298
Kajian Farmakologi Tanaman Obat Sebagai Antidiabetes
Maratu Soleha ......................................................................................................................... 310
Kajian Praklinik Serta Potensi Freeze Drying Ratu Rayap Macrotermes gilvus Hagen., Sebagai
Kandidat Obat Herbal Dalam Sediaan Kapsul
Yohannes Alen ,Molinda Damris, Delisa Putri, Evi Guslianti, Mutia Oktami, Rezki Amelia, Vivi
Ramadani dan Almahdy A. ..................................................................................................... 319
Efektivitas Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Andrographis Paniculata Dan Vernonia Amygdalina
Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Postprandial Tikus Diabetes
Nyayu Fitriani, Kamalia Layal, Kamila ................................................................................... 329
Ekstrak Daun Annona muricata L. Menurunkan Ekspresi Protein NRas pada Tikus Terinduksi
Dimetilbenzen (a)Antracena (DMBA)
Rosa Adelina, Putri Reno Intan dan Intan Sari Oktoberia ........................................................ 335
Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Herba Putri Malu (Mimosa pudica Linn.) pada Fungsi Hati dan
Ginjal Tikus Putih Galur Wistar
Sri Adi Sumiwi, Ellin Febrina, Linesh Kumar Segar,............................................................... 345
Mikroenkapsulasi Minyak Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) Dengan Penyalut Kitosan
Dolih Gozali, Petrus Topaga, Nasrul Wathoni ......................................................................... 353

viii
Prosiding Seminar Nasional POKJANAS TOI ke-52 Tahun 2017 STIFAR Riau
ISBN : 978-602-50854-0-6

Uji Larvasida Ekstrak n-heksan Daun Zodia (Evodia suaveolens Scheff.) Terhadap Dua Vektor Larva
Nyamuk Aedes albopictus dan Culex spp
Ema Dewanti, Rini Prastiwi, Ummu Syarifah, Dede Lusianah ................................................. 362
Pengaruh Konsentrasi Lesitin terhadap Ukuran dan Stabilitas Etosom Ekstrak Daun Jeruk Purut
(Citrus hystrix D.C)
Thariq Kawirian, Dahlia Permatasari, Siti Jazimah Iswarin ..................................................... 368
Formulasi Sediaan Gel Antioksidan Dari Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)
Fahleni , Pipih Sopiah ............................................................................................................. 377
Preparasi Dan Karakterisasi Nanopartikel Ekstrak Rumput Laut Coklat (Sargassum polycystum)
Berbasis Kitosan – Natrium Tripolifosfat Sebagai Antioksidan
Kartiningsih, Rike Yulianingtyas Nauri Putri .......................................................................... 383
Penetapan Kadar Antosianin Ekstrak Etanol Dari Berbagai Varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas L)
Secara Spektrofotometri Visibel
Armon Fernando dan Kristina Tambunan ................................................................................ 390
Penghambatan Progresivitas Chronic Renal Failure Menggunakan Jamu Di Rumah Riset Jamu
Tawangmangu : A Case Report
Ulfatun Nisa, Zuraida Zulkarnain, dan Fajar Novianto ............................................................ 395

ix

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai