Anda di halaman 1dari 3

HARI PANGAN SEDUNIA KE-43 - KEUSKUPAN SURABAYA

Setiap Tahun Gereja Katolik merayakan Hari Pangan Sedunia (HPS 2023). Tahun ini adalah
perayaan HPS yang ke - 43. Konfrensi Wali Gereja Indonesia (KWI) mengambil Tema HPS 2023:
“PERTANIAN, PENYEDIA PANGAN BAGI SEMUA” dengan inspirasi Injil Matius, 25: 35: “Ketika Aku
lapar, kamu memberi aku makan”.
Tema ini mengajak umat Katolik dan masyarakat luas serta pemangku kepentingan di bidang
pangan untuk menghargai petani, buruh tani, tanaman pangan dan lahan pertanian serta produk
turunannya menjadi perhatian bersama. Indikatornya adalah terwujudnya kesejahateraan bagi
setiap orang dan keutuhan ciptaan sesuai dengan mandat hak asasi manusia atas pangan.

ISU DAN KEPRIHATINAN:


Masih ada kesan bahwa Gerakan HPS di lingkungan Gereja Katolik setiap tahun sebatas
selebrasi yang diisi dengan misa syukur, seminar tentang HPS, lomba masak atau kuliner dan
promosi pangan lokal. Setelah itu selesai tidak berkelanjutan dan berdampak banyak. Para
pemerhati melihat bahwa gerakan ini telah kehilangan karakter politisnya, padahal persoalan
pangan adalah persoalan politik. Alasannya: Pertama, pangan merupakan hak asasi manusia,
sebagai kebutuhan yang mutlak mestinya tidak tunduk dan diatur pasar. Pasar hanya
menguntungkan para investor dan penguasa serta merugikan petani. Kedua, pangan juga terkait
dengan kelangsungan planet bumi ini tempat kita mendapatkan sumber kehidupan. Pengalihan
fungsi lahan, eksploitasi alam yang berlebihan, belum lagi soal bahan bakar hayati yang mengubah
bahan pangan menjadi bahan bakar bagi gaya hidup modern yang rakus energi. Oleh karena itu
ada dua hal pokok yang harus menjadi perhatian gerakan HPS Gereja Katolik, yakni: membangun
kesadaran gaya hidup ekologis dan gerakan politis melalui pemberdayaan petani.

RESPON DAN TINDAKAN


Pertama, dukungan, penghargaan dan panggilan kerjasama dengan mereka yang
mengabdikan hidupnya untuk menghasilkan pangan: petani, buruh tani, peternak termasuk
nelayan, dan siapa saja yang bekerja di bidang pertanian. Misalnya, menghargai makanan dengan
tidak menyisakan makanan, konsumsi makanan lokal, dan pendampingan serta pemberdayaan
para petani. Penting mendukung dan mendorong kaum muda untuk bertani tentu pertanian yang
modern, seperti: green house, aquaponik, hindroponik, dll.
Kedua, tawaran kerangka moral bagi mereka yang terlibat dalam pengambil kebijakan dalam
bidang politik dan ekonomi pertanian, seperti: pemimpin politik, para peneliti, ekonom, pebisnis
dan aktivis dalam bidang pertanian pangan. Mereka harus mempertimbangkan nilai-nilai moral,
menghargai martabat manusia, pangan demi kesejahteraan bersama, solidaritas dan subsdiaritas
pangan, keberpihakan kepada kaum miskin, dan lingkungan hidup.
Ketiga, seruan kepada umat Katolik untuk memberikan perhatian dan prioritas lebih besar
pada masalah pangan dan pertanian serta kaitannya dengan iman kita. Bagaimana tanah, air, dan
hal-hal lain ciptaan Tuhan dapat dirawat, dilindungi dan digunakan dengan baik dan benar untuk
menciptakan kesejahteraan bersama? Misalnya, mengadakan penyadaran yang memadai akan
hak asasi atas pangan: tersedia cukup bagi semua, pangan sehat dan berkelanjutan, mengadakan
kolektan dalam perayaan syukur pangan untuk membantu mengatasi dan pencegahan stunting
dan membantu saudara yang kelaparan, dll.
1
GERAKAN HPS KEUSKUPAN SURABAYA (2023)
Keuskupan Surabaya mengambil tema HPS 2023: “Keberlanjutan dan Kelangsungan Pangan
Melalui Pelaku UMKM”. Selain sudah menjadi rencana strategis 2022-2025, tema HPS tahun ini
dapat dimaknai sebagai bentuk soliditas dan solidaritas Komisi PSE Keuskupan dalam rangka
memotivasi pelaku UMKM yang telah mengalami pertumbuhan (growth) cukup signifikan di setiap
Paroki di Keuskupan Surabaya. Pertumbuhan Pelaku UMKM ini yang kiranya menjadi episentrum
gerakan pengembangan dan pemberdayaan ekonomi umat di Masa Transisi Endemi, terutama
dalam upaya membangun reksa pastoral di bidang sosial ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan adanya pertumbuhan pelaku UMKM, Komisi PSE terpanggil untuk merancang
strategi pendampingan dan membangun sistem yang menunjang kelangsungan pelaku UMKM,
terutama berbasis pertanian, perkebunan dan peternakan menuju ketahanan pangan lokal.
Selama ini, bazar dan expo UMKM yang diselenggarakan, baik itu di tingkat Paroki maupun
Kevikepan masih dalam tahap ad-experimentum dan belum menemukan bentuknya yang ideal.
Namun, hal itu bukan berarti tidak ada hasil sama sekali. Maka, untuk tahun 2023 ini,
keberlanjutan dan kelangsungan pangan yang secara praktis ditemukan dalam UMKM berbasis
pangan lokal akan menjadi perhatian utama dalam penyelenggaraan HPS ke-43 ini. Sekalipun
demikian, upaya untuk mendukung sektor pertanian, perkebunan dan peternakan, serta home
industri pangan berbasis sumber daya lokal dan hayati juga tetap menjadi bagian dari Gerakan HPS
2023 yang akan diwujudnyatakan dengan advokasi dan pendampingan bagi komunitas binaan
Komisi PSE yang sudah ada di Paroki-paroki.
Berikut ini, rangkaian kegiatan HPS 2023 di tingkat Kevikepan dengan berbasis ekonomi
UMKM dan ketersediaan pangan lokal:
WAKTU WILAYAH KEGIATAN TEMPAT
Minggu, 15 Okt SURABAYA BARAT Bazar & Expo UMKM Paroki St. Aloysius Gonzaga, Sby
Minggu, 22 Okt MADIUN Tabur Benih Ikan (25.000) Bendungan Bendo Ponorogo &
dan Tanam Pohon Buah Paroki St. Hilarius, Klepu
Minggu, 29 Okt BLITAR Bazar & Expo UMKM Paroki St. Maria, Blitar
Minggu, 05 Nov SURABAYA UTARA Bazar & Expo UMKM Paroki St. Vincentius, Sby
Minggu, 12 Nov RELIGIUS Expo Gerakan Eko Pastoral Paroki Roh Kudus, Sby

Keberlanjutan dan kelangsungan pangan berbasis sumber daya lokal dan hayati dalam satu
tahun ini hendaknya menemukan tempatnya pada sentra UMKM yang sedang diusahakan
keberadaannya di Keuskupan Surabaya. Idealnya semua aspek dan kegiatan yang ada dalam
pendampingan Komisi PSE, seperti pelaku UMKM, ketersediaan pangan lokal, urban-farming dan
gabungan kelompok tani (gapoktan) atau komunitas binaan PSE di tepi desa hutan, pinggiran
perbatasan daerah atau pesisir pantai dapat terintegrasi dalam Sentra UMKM Keuskupan yang
mewujudkan Gerakan Sosial Ekonomi Berkeadilan Ekologis.

MEKANISME PELAKSANAAN HPS 2023:


1. PERAYAAN MISA HPS (Misa bersama dengan umat di Paroki yang bersangkutan)
2. KEGIATAN HPS (Inovasi dan Kreasi masing-masing Kevikepan)
3. Dana dari APP, PSE Paroki dan Kas Kevikepan (Proposal Kegiatan dikirim ke APP dan Komisi
PSE)
2
Romo GusWo,PR (Komisi PSE Keuskupan Surabaya)

Anda mungkin juga menyukai