Anda di halaman 1dari 9

MEMPROMOSIKAN USAHA BERBASIS KONSERVASI

MEMBANGUN MANUSIA BIJAK BESTARI


PROF IL PK SM |1

Biodata
1. Nama : Sugiharto

2. Tempat Tinggal :
 Desa : Donorejo
 Kecamatan : Kaligesing
 Kabupaten : Purworejo
 Provinsi : Jawa Tengah
 Nomor Telp. : 0812 1595 0558
 Email : -

3. Instansi Pembina : Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Wilayah


VIII

4. SK Keanggotaan PKSM : SK. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan


Kabupaten Purworejo No. 1884/031/2016 tentang
Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat Kabupaten
Purworejo

Mempromosikan Usaha Berbasis Konservasi


Membangun Manusia Bijak Bestari
PROF IL PK SM |2

Wilayah Kerja
Meski berdomisili di Desa Donorejo Kecamatan Kaligesing, wilayah kerja Sugiharto
dalam kegiatan pendampingan kepada kelompok (Kelompok Tani, Kelompok Tani
Hutan dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan) serta lembaga/instansi seperti Badan
Usaha Milik Desa atau BUMDes tidak hanya di kecamatan setempat melainkan juga
mencakup kecamatan-kecamatan sekitarnya seperti Kecamatan Bruno, Kemiri,
Gebang, Bener, Loano, dan Bagelen. Jarak tempuh dari tempat domisili hingga ke lokasi
dampingan terjauh lebih dari 45 km.

Desa domisili Sugiharto yang berada pada Kawasan Landskap Menoreh merupakan
salah satu desa yang menjadi bagian dari area penyangga Cagar Biosfer Merapi
Merbabu Menoreh yang telah ditetapkan oleh
UNESCO (United Nations Educational, Scientific
Desa Donorejo dan
and Cultural Organization) pada tanggal 28
Tlogoguwo di Kecamatan
Oktober 2020. Cagar Biosfer merupakan suatu Kaligesing yang menjadi
konsep pengelolaan sumber daya alam yang desa dampingan Sugiharto
mengedepankan keselarasan antara berada pada Kawasan
kepentingan konservasi dan ekonomi dengan
Landskap Menoreh yang
termasuk sebagai area
fungsi sebagai tempat untuk mengkaji dan
penyangga Cagar Biosfer
mengimplementasikan pembangunan Merapi Merbabu Menoreh.
berkelanjutan, mendukung pelestarian
keanekaragaman hayati, peningkatan
pembangunan sosial ekonomi, serta memelihara nilai-nilai yang terkait dengan kultur.

Dengan kondisi wilayah kerja yang berbukit dan bergunung tentunya menjadi
tantangan tersendiri bagi Sugiharto untuk menjangkau wilayah-wilayah tersebut.
Selain kondisi medan dan aksesibilitas yang cukup berat, keragaman karakteristik
sosial ekonomi dan budaya masyarakat dengan segala permasalahan yang
melingkupinya juga menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi Sugiharto dalam
menjalankan misinya untuk mempromosikan usaha-usaha berbasis konservasi dalam
rangka membangun manusia yang bijak bestari.

Sugiharto meyakini bahwa permasalahan-permasalahan lingkungan yang muncul di


tengah kehidupan masyarakat di wilayah kerja berkaitan erat dengan perilaku
manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan alam. Timbulnya kejadian bencana

Mempromosikan Usaha Berbasis Konservasi


Membangun Manusia Bijak Bestari
PROF IL PK SM |3

longsor, kekeringan, kebakaran hutan, timbunan sampah, dan menyusutnya


kelimpahan sumber daya genetik tumbuhan dan satwa erat kaitannya dengan perilaku
masyarakat yang tidak ramah lingkungan, seperti: alih fungsi lahan, perburuan liar,
penerapan sistem budidaya yang tidak ekologis, dan penggunaan varietas unggul
secara masif.

Guna mengatasi persoalan-persoalan tersebut Sugiharto berpegang pada prinsip


keselarasan, yaitu menyerasikan keterpaduan antara aspek ekonomi, ekologi dan
lingkungan. Prinsip tersebut diimplementasikan di wilayah kerja dalam bentuk
aktivitas pemulihan fungsi ekologi kawasan yang terdegradasi, perlindungan
lingkungan alam dan keanekaragaman hayati flora fauna, pelestarian pengetahuan dan
kearifan tradisional, serta pengembangan usaha ekonomi produktif dan kreatif dengan
memanfaatkan potensi sumber daya lokal.

Mempromosikan Usaha Berbasis Konservasi


Membangun Manusia Bijak Bestari
PROF IL PK SM |4

Kegiatan PKSM
Dalam melaksanakan kegiatan pendampingan kelompok dan lembaga, Sugiharto
berpedoman pada rencana kerja yang telah disusun. Kegiatan pendampingan yang
dilaksanakan mencakup aspek penguatan kelembagaan, perlindungan sumber daya
alam dan pelestarian keanekaragaman hayati flora fauna, serta pengembangan usaha
kelompok. Aspek kegiatan pendampingan yang dikerjakan untuk masing-masing
kelompok sasaran disesuaikan dengan kebutuhan yang mengacu pada hasil
identifikasi potensi dan permasalahan yang ada.

Kegiatan pendampingan dilakukan oleh Sugiharto dengan mengunjungi rumah


anggota kelompok dampingan (anjangsana) dan juga mendatangi anggota kelompok
dampingan di lahan garapan (anjangkarya). Pada kunjungan tersebut Sugiharto
mengajak petani untuk berdiskusi dan memberikan konsultasi atas permasalahan
yang dihadapi. Tidak jarang pula dalam kunjungan tersebut Sugiharto memberikan
bimbingan teknis atau pelatihan. Bagi kelompok yang ingin melakukan studi banding
teknik budidaya kambing kaligesing dan pengolahan kopi Sugiharto mempersilakan
untuk berkunjung ke peternakan yang dikelolanya.

Dalam melaksanakan kegiatan pendampingan Sugiharto bukan hanya fokus pada


upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia, peningkatan produksi,
pengenalan teknologi, dan perbaikan manajemen organisasi saja, melainkan juga
fasilitasi akses permodalan ke lembaga keuangan serta fasilitasi pemasaran. Terkait
akses permodalan Sugiharto memfasilitasi kegiatan sosialisasi layanan produk
pembiayaan dari BPD Jateng bagi para peternak kambing kaligesing. Adapun untuk
fasilitasi pemasaran Sugiharto mempromosikan produk kopi seplawan hingga ke event
pameran di Moscow Rusia serta secara rutin menggelar event nasional Festival Kenduri
Kopi di Donorejo.

Untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional kegiatan pendampingan Sugiharto


mengandalkan pendapatan dari usaha yang dijalankannya secara mandiri maupun
kemitraan. Secara mandiri Sugiharto mengelola usaha agrosylvopastura dengan
komoditas utama berupa kopi dan kambing kaligesing serta usaha pengolahan produk
kopi. Adapun usaha sistem kemitraan yang dikembangkan oleh Sugiharto adalah
kemitraan produksi kambing kaligesing dengan kelompok dampingan sebagai mitra
pelaksana.

Mempromosikan Usaha Berbasis Konservasi


Membangun Manusia Bijak Bestari
PROF IL PK SM |5

Dalam menjalankan sistem kemitraan ini


Bekal pengetahuan dan
Sugiharto mensyaratkan kepada mitra
ketrampilan Sugiharto untuk
usaha untuk mengadopsi sistem
melakukan kegiatan
pendampingan banyak diperoleh agrosylvopastura sebagaimana yang
dari pengalaman pribadi selama diterapkannya. Dengan sistem ini mitra
menggeluti usaha-usaha ekonomi usaha diharapkan dapat memperoleh
produktif dan kreatif berbasis
tambahan penghasilan dari komoditas-
konservasi, seperti:
komoditas yang dibudidayakannya,
agrosylvopastura, pengolahan kopi
seplawan, breeding kambing seperti: kopi, manggis, petai, madu
kaligesing, dan pelatihan. Usaha klanceng, dan durian. Hasil penjualan
yang dijalankan ini sekaligus komoditas selain kambing kaligesing
menjadi salah satu sumber sepenuhnya dinikmati oleh mitra usaha,
pembiayaan kegiatan
sementara itu Sugiharto memperoleh
pendampingan.
keuntungan dari hasil kemitraan
budidaya kambing kaligesing. Model kemitraan ini secara tradisional dikenal dengan
sebutan maro atau sistem gaduh.

Dengan mempromosikan sistem agrosylvopastura Sugiharto bermaksud mendorong


masyarakat untuk melestarikan pengetahuan dan kearifan tradisional dalam
pemanfaatan lahan secara berkelanjutan di tengah kehidupan masyarakat yang sedang
menghadapi gempuran gaya hidup serba instan dan konsumtif. Berlangsungnya
praktek pertanian berkelanjutan ini tentunya akan berdampak positif terhadap upaya
pencegahan bencana longsor, kekeringan, dan erosi genetik flora fauna lokal seperti
kopi, manggis, durian dan kambing kaligesing.

Sistem agrosylvopastura yang dipraktekkan oleh KT. Ngudi Rahayu di Desa Kalitapas
Kecamatan Bener telah berperan dalam pelestarian sumber daya genetik durian lokal
‘Sikatap’. Begitu juga dengan lahan agrosylvopastura di Desa Kaligono Kecamatan
Kaligesing yang dikelola ole KT Sido Dadi 2 dan KT Werdi Dadi telah berperan
mempertahankan keberadaan sumber daya genetik manggis lokal. Dengan terjaganya
sumber daya genetik buah lokal tersebut peluang pemuliabiakkan untuk menghasilkan
sumber daya genetik buah lokal unggul cukup terbuka.

Selain dari sumber dana pribadi, Sugiharto memperoleh dana kegiatan pendampingan
dari Yayasan Kanopi Indonesia yang menjadi mitra kerja dalam upaya pelestarian
keanekaragaman hayati di Kawasan Landskap Menoreh. Dana yang diperoleh dari
yayasan ini digunakan untuk memfasilitasi upaya peningkatan kapasitas sumber daya

Mempromosikan Usaha Berbasis Konservasi


Membangun Manusia Bijak Bestari
PROF IL PK SM |6

manusia di Desa Donorejo dan Tlogoguwo dalam melakukan pendataan dan


pemantauan keragaman jenis burung, mata air, serta perumusan peraturan desa
tentang pelestarian lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati.

Kegiatan pendampingan bersama Yayasan Kanopi Indonesia ke depannya membuka


peluang untuk pengembangan usaha kreatif wisata minat khusus pengamatan burung
(bird watching) dan wisata edukasi. Peluang usaha ini tentunya akan memperkuat
upaya Sugiharto untuk mewujudkan usaha-usaha berbasis konservasi dalam rangka
membangun manusia yang bijak bestari, yaitu manusia yang mampu menyerasikan
keterpaduan antara aspek ekonomi, ekologi dan lingkungan untuk memperoleh
penghidupan yang layak.

Mempromosikan Usaha Berbasis Konservasi


Membangun Manusia Bijak Bestari
PROF IL PK SM |7

Dampak Kegiatan
Berkat keuletan dan terobosan-terobosan yang dilakukan, usaha-usaha berbasis
konservasi yang dijalankan oleh Sugiharto menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Dengan bermodalkan success story tersebut Sugiharto menawarkan kemitraan
budidaya kambing kaligesing kepada para petani dengan mengintegrasikannya ke
dalam pengelolaan lahan garapan melalui sistem agrosylvopastura. Komoditas utama
yang dihasilkan berupa kambing dan kopi dengan komoditas ikutan sesuai dengan
selera petani.

Seiring berjalannya waktu usaha agroforestry tersebut semakin banyak diminati oleh
masyarakat di luar Kecamatan Kaligesing sehingga jumlah kelompok binaan Sugiharto
semakin bertambah. Bukan hanya itu saja, kiprah Sugiharto dalam pendampingan
masyarakat juga mampu memotivasi praktisi pertanian, peternakan, dan kehutanan
untuk mengikuti jejaknya sebagai Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat. Usaha
berbasis konservasi yang diikuti oleh masyarakat juga semakin beragam, banyak dari
kalangan anak-anak muda terjun sebagai pengolah dan atau penyaji kopi (barista)
setelah memperoleh pelatihan dari Sugiharto.

Keuletan dan partisipasi aktif Sugiharto


dalam melestarikan kambing kaligesing
Sugiharto turut berperan serta
dalam upaya memperjuangkan
dan memperjuangkan pengakuan
pengakuan secara nasional atas
kambing kaligesing sebagai sebuah keberadaan sumber daya genetik
galur memberikan hasil yang signifikan. lokal kambing kaligesing menjadi
Pada tanggal 13 Juli 2010 Menteri sebuah galur kambing tersendiri
Pertanian menerbitkan Surat Keputusan sebagaimana ditetapkan oleh
Menteri Pertanian melalui Surat
Nomor: 2591/Kpts/PD.400 tentang
Keputusan Nomor: 2591/Kpts/
Penetapan Galur Kambing Kaligesing. PD.400 tentang Penentapan Galur
Guna mewadahi peternak yang memiliki Kambing Kaligesing.
concern dalam pengembangan populasi
dan pelestarian genetik kambing kaligesing, Sugiharto menginisiasi pembentukan
organisasi Persatuan Peternak Kambing Kaligesing Nasional (Perkkanas). Dalam
organisasi ini Sugiharto menjabat sebagai pengurus di Dewan Pengurus Pusat.

Mempromosikan Usaha Berbasis Konservasi


Membangun Manusia Bijak Bestari
PROF IL PK SM |8

Capaian PKSM
Kapasitas Sugiharto sebagai praktisi usaha berbasis konservasi mendapat pengakuan
dari LSM Burung Indonesia dengan menjadikannya sebagai nara sumber Lokalatih
Kewirausahaan Berbasis Konservasi di Desa Ketengger Kecamatan Baturaden
Kabupaten Banyumas. Selain itu Sugiharto juga banyak diundang sebagai nara sumber
oleh instansi pemerintah, perusahaan swasta, maupun media broadcasting untuk
sharing pengalaman, mengisi pelatihan, bimbingan teknis dan lain sebagainya, baik di
lingkup regional maupun nasional.

Sugiharto juga beberapa


kali menerima piagam
penghargaan atas
kiprahnya dalam
menggeluti usaha berbasis
konservasi ini. Salah satu
penghargaan yang
diterima berasal dari PT.
Telkomsel. Sugiharto juga
pernah memperoleh kesempatan untuk berbincang dengan Presiden RI Ir. Joko
Widodo atas kiprahnya dalam melestarikan kambing kaligesing pada acara Jambore
Peternakan Nasional Tahun 2017 di Bumi Perkemahan Cibubur tanggal 22-24
September 2017. Pada event tersebut Sugiharto selaku pengurus DPP Perkkanas
berperan sebagai panitia penyelenggara.

Mempromosikan Usaha Berbasis Konservasi


Membangun Manusia Bijak Bestari

Anda mungkin juga menyukai