Riset Operasional
Tugas 1
Members
Ada empat model yang digunakan dalam pengambilan keputusan ini, yaitu: (1) Model
Matrix, (2) Model Satifiscing, (3) Decision Tree, (4) Pareto Analysis
1
3. Data atau informasi yang dibutuhkan untuk
2
membuat keputusan kurang. Keputusan yang
didasarkan pada data yang kurang atau tidak
5
akurat dapat menghasilkan hasil yang salah atau
3
tidak efektif.
4
4. Menentukan kriteria keputusan yang tidak tepat.
1. Menentukan kriteria keputusan yang tidak Ketidaksesuaian atau kompleksitas yang berlebihan
tepat. Jika kriteria keputusan yang ditentukan dalam pengembangan model keputusan dapat
tidak tepat, maka model keputusan yang menjadi masalah serius. Ini bisa mengakibatkan
dikembangkan juga tidak akan efektif. model keputusan yang tidak efektif atau sulit
digunakan.
2. Ketidaklengkapan atau ketidaksesuaian 5. Pihak yang terkait dalam pengambilan keputusan
dalam menentukan kriteria keputusan. kurang ikut berpartisipasi dan memberi dukungan.
Ini mengacu pada situasi di mana kriteria yang Dukungan dan partisipasi dari pemangku
digunakan untuk membuat keputusan tidak kepentingan sangat penting untuk memastikan
memadai, tidak relevan, atau tidak bahwa model yang dikembangkan benar-benar
mencerminkan tujuan atau prioritas yang bermanfaat dan diterima
sebenarnya
STUDI KASUS
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN
KEGIATAN BRANDING PT TELKOMSEL AREA MADURA
Tujuan dari mempelajari model dan teknik pengambilan keputusan adalah agar kita
dapat memperkirakan kemungkinan yg akan terjadi hingga dapat membuat
keputusan yang lebih bijaksana
Bentuk-bentuk model keputusan terdapat berbagai macam, salah satunya yaitu
model matrix, model satisficing, decision tree, dan pareto analysis.
Dalam mengembangkan model, terdapat berbagai permasalahan seperti
menentukan kriteria keputusan yang tidak tepat, ketidaklengkapan dalam
menentukan kriteria keputusan, kurangnya data atau informasi, hingga kurangnya
partisipasi dari pihak terkait pengambilan keputusan.
Contoh studi kasus dari proses pengambilan keputusan adalah pada PT. Telkomsel
area Madura, dimana PT. Telkomsel menerapkan sistem Top-down, dimana
keputusan berdasarkan atasan saja tanpa melibatkan bawahan, dan sistem
Bottom-up yang merupakan kebalikannya, dimana proses pengambilan keputusan
dilakukan dari bawah yaitu dilihat dari outlet atau cabang dari PT. Telkomsel.
DAFTAR PUSTAKA
Anysz, H., Nicał, A., Stević, Ž., Grzegorzewski, M., & Sikora, K.S. (2020). Pareto Optimal Decisions in
Multi-Criteria Decision Making Explained with Construction Cost Cases. Symmetry, 13, 46.
Dehghan-Dehnavi, S., Fotuhi‐Firuzabad, M., Moeini‐Aghtaie, M., Dehghanian, P., & Wang, F. (2021).
Decision-Making Tree Analysis for Industrial Load Classification in Demand Response Programs. IEEE
Transactions on Industry Applications, 57, 26-35.
Kurli, A., Syafriyani, I., Anugerah, A. D., Elserisa, L., Ridlo, M. H. R., & Rizal, R. (2022). PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN KEGIATAN BRANDING PT TELKOMSEL AREA MADURA.
PUBLIC CORNER, 17(2), 45-54.
Rachmawati, D., & Sutrisno, S. (2015, December). Pengembangan Model Pengambilan Keputusan
Multi Kriteria Pada Industri Menggunakan Interactive Approach. In Seminar Nasional Informatika
(SEMNASIF) (Vol. 1, No. 1).