Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 6

Riset Operasional
Tugas 1
Members

Claudia Meilin S Aurelia Claressa M Rizqika Azahra


150610210095 150610210033 150610210054
SUMMARY
Kunci utama bagi sebuah perusahaan untuk bertahan dan berkembang adalah proses
pengambilan keputusan terkait penjualan produk atau jasa yang mereka tawarkan.
Tentu saja, setiap keputusan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar saat itu agar
tidak merugikan perusahaan.

Ada empat model yang digunakan dalam pengambilan keputusan ini, yaitu: (1) Model
Matrix, (2) Model Satifiscing, (3) Decision Tree, (4) Pareto Analysis

Namun, dalam mengembangkan model pengambilan keputusan, tidak selalu berjalan


mulus. Terdapat beberapa masalah yang dapat muncul ketika perusahaan mencoba
membuat keputusan yang tepat untuk kemajuan mereka.
PENDAHULUAN
Model dan teknik pengambilan keputusan ada karena kita seringkali
dihadapkan pada berbagai macam pilihan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mempelajari model dan teknik pengambilan keputusan, kita
dapat memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi, menganalisis hasil
yang baik, dan membuat keputusan yang lebih bijaksana. Dengan
demikian, pengambilan keputusan yang tepat dapat membantu
mencapai tujuan yang diinginkan, sementara pengambilan keputusan
yang buruk dapat berdampak negatif pada hasil yang diinginkan.
BENTUK-BENTUK MODEL KEPUTUSAN

Model Matrix Model Satisficing Decision Tree Pareto Analysis


Sebuah deretan nilai Model satisficing ini Pohon keputusan adalah Analisis Pareto adalah
dalam kolom dan baris adalah sebuah grafik yang metode pengambilan
yang memungkinkan pengambilan keputusan merepresentasikan keputusan yang
Anda membandingkan yang memilih berbagai proses pengambilan mengidentifikasi solusi
solusi yang mungkin alternatif dan solusi keputusan dengan optimal berdasarkan
secara visual dengan awal yang memenuhi berbagai pilihan dan prinsip Pareto. Hal ini
mempertimbangkan kriteria dalam konsekuensi. Pohon menyederhanakan
variabel berdasarkan keputusan minimal. tersebut terdiri dari proses dengan fokus
pentingnya. simpul dan cabang, di pada 20% teratas
mana simpul kriteria yang
merepresentasikan titik memberikan 80%
keputusan dan cabang manfaat.
merepresentasikan hasil
dari setiap keputusan.
PERMASALAHAN Dalam mengembangkan model

1
3. Data atau informasi yang dibutuhkan untuk
2
membuat keputusan kurang. Keputusan yang
didasarkan pada data yang kurang atau tidak
5
akurat dapat menghasilkan hasil yang salah atau
3
tidak efektif.
4
4. Menentukan kriteria keputusan yang tidak tepat.
1. Menentukan kriteria keputusan yang tidak Ketidaksesuaian atau kompleksitas yang berlebihan
tepat. Jika kriteria keputusan yang ditentukan dalam pengembangan model keputusan dapat
tidak tepat, maka model keputusan yang menjadi masalah serius. Ini bisa mengakibatkan
dikembangkan juga tidak akan efektif. model keputusan yang tidak efektif atau sulit
digunakan.
2. Ketidaklengkapan atau ketidaksesuaian 5. Pihak yang terkait dalam pengambilan keputusan
dalam menentukan kriteria keputusan. kurang ikut berpartisipasi dan memberi dukungan.
Ini mengacu pada situasi di mana kriteria yang Dukungan dan partisipasi dari pemangku
digunakan untuk membuat keputusan tidak kepentingan sangat penting untuk memastikan
memadai, tidak relevan, atau tidak bahwa model yang dikembangkan benar-benar
mencerminkan tujuan atau prioritas yang bermanfaat dan diterima
sebenarnya
STUDI KASUS
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN
KEGIATAN BRANDING PT TELKOMSEL AREA MADURA

Pengambilan keputusan PT Telkomsel Area Madura untuk kegiatan


branding merupakan hal yang penting bagi perusahaan dalam
menghadapi kompetitornya. Berikut merupakan jenis-jenis proses
pengambilan keputusan branding dari PT Telkomsel :
STUDI KASUS
1. Top-down adalah metode pengambilan keputusan yang berdasarkan garis
hierarki dalam sebuah organisasi, dimulai dari tingkat tertinggi dan bergerak
ke bawah. Proses pengambilan keputusan ini melibatkan partisipasi dari
semua pemangku kepentingan dalam PT. Telkomsel. Proses pengambilan
keputusan secara top-down dilakukan oleh pimpinan pusat saja, tanpa
meminta pendapat pada tiap daerah atau cabang dari PT. Telkomsel.

2. Bottom-up merupakan kebalikan dari Top-down, dimana proses pengambilan


keputusan dilakukan berdasarkan masukan dari hirarki rendah ke hirarki yang lebih
tinggi. Proses ini akan diselesaikan melalui kelompok kecil pada masing-masing
divisi di PT. Telkomsel. Hal ini bertujuan untuk mengakomodir masukan dikarenakan
tiap divisi memiliki segmentasi pasar yang berbeda. Seperti contoh pada PT.
Telkomsel yaitu berkaitan dengan aktivitas branding pada outlet atau pengecer
produk, yang nantinya akan disampaikan pada atasan.
KESIMPULAN

Tujuan dari mempelajari model dan teknik pengambilan keputusan adalah agar kita
dapat memperkirakan kemungkinan yg akan terjadi hingga dapat membuat
keputusan yang lebih bijaksana
Bentuk-bentuk model keputusan terdapat berbagai macam, salah satunya yaitu
model matrix, model satisficing, decision tree, dan pareto analysis.
Dalam mengembangkan model, terdapat berbagai permasalahan seperti
menentukan kriteria keputusan yang tidak tepat, ketidaklengkapan dalam
menentukan kriteria keputusan, kurangnya data atau informasi, hingga kurangnya
partisipasi dari pihak terkait pengambilan keputusan.
Contoh studi kasus dari proses pengambilan keputusan adalah pada PT. Telkomsel
area Madura, dimana PT. Telkomsel menerapkan sistem Top-down, dimana
keputusan berdasarkan atasan saja tanpa melibatkan bawahan, dan sistem
Bottom-up yang merupakan kebalikannya, dimana proses pengambilan keputusan
dilakukan dari bawah yaitu dilihat dari outlet atau cabang dari PT. Telkomsel.
DAFTAR PUSTAKA
Anysz, H., Nicał, A., Stević, Ž., Grzegorzewski, M., & Sikora, K.S. (2020). Pareto Optimal Decisions in
Multi-Criteria Decision Making Explained with Construction Cost Cases. Symmetry, 13, 46.

Dehghan-Dehnavi, S., Fotuhi‐Firuzabad, M., Moeini‐Aghtaie, M., Dehghanian, P., & Wang, F. (2021).
Decision-Making Tree Analysis for Industrial Load Classification in Demand Response Programs. IEEE
Transactions on Industry Applications, 57, 26-35.

Kurli, A., Syafriyani, I., Anugerah, A. D., Elserisa, L., Ridlo, M. H. R., & Rizal, R. (2022). PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN KEGIATAN BRANDING PT TELKOMSEL AREA MADURA.
PUBLIC CORNER, 17(2), 45-54.

Rachmawati, D., & Sutrisno, S. (2015, December). Pengembangan Model Pengambilan Keputusan
Multi Kriteria Pada Industri Menggunakan Interactive Approach. In Seminar Nasional Informatika
(SEMNASIF) (Vol. 1, No. 1).

Anda mungkin juga menyukai