Anda di halaman 1dari 56

Artikel Olahraga Renang.

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan

atlet renang dalam berenang. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan

buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang

dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan,

mandi, atau melakukan olahraga air.

Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang.

Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi.

Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai

sewaktu berenang.

Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya

punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah

perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan

maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.

Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan

polo air, peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama

Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia

(PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

A. Sejarah Renang

Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai

berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah

ditemukan di “gua perenang” yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir,

Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM.

Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos
Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul

27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain. Pada 1538,

Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai

renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang (Der

Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst).

Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya

kolam-kolam renang. Sebagian besar peserta waktu itu berenang dengan gaya

dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau

disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen

menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan. Renang

merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun

1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade.

Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk

pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi

gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1952.

B. Dasar Belajar Renang

Pengenalan Air

Pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang baru pertama kali belajar renang.

Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa takut terhadap air dan mengenal sifat

– sifat air seperti basah, dingin, dan sebagainya.

Latihan pengenalan air dapat dilakukan dalam bentuk permainan atau yang lain,

misalnya :

· Berkejar – kejaran di kolam yang dangkal


· Saling mencipratkan air ke muka teman

· Memasukkan kepala dan badan ke dalam air

· Menyelam melalui rintangan yang dibuat teman

· Main tebak – tebakan di dalam air

· Berjalan mengelilingi kolam

· Bermain kereta keretaan di air.

Meluncur

Setelah mengetahu sifat – sifat air, maka dilanjutkan dengan latihan meluncur dan

mengapun, caranya adalah :

· Berdiri dengan kedua tanganlurus, bungkukkan badan ke depan.

· Letakkan kedua kaki pada lantai kolam, hingga badan terdorong ke depan

dalam sikap mengembang dan meluncur.

Atau bisa juga dilakukan dengan cara :

· Berdiri dengan satu kaki, sedangkan kaki satu yang lain ditekuk dengan

telapak kaki menempel pada dinding kolam.

· Kedua tangan lurus dan bungkukkan badan ke depan, kemudian tolakkan

kaki yang menempel pada dinding sehingga badan terdorong ke dalam sikap

mengapung dan meluncur.

Bagi orang yang masih takut, sebelum berlatih meluncur mereka terlebih dahulu

menggerakkan kaki sambil duduk di pinggir kolam atau dengan memegang parit

kolam dan menggerak – gerakkan kaki.


Latihan Pernafasan

a. Teknik Gerakan Pernafasan

1) Sikap Permulaan

· Berdiri kongkang di kolam dasar

· Membungkukkan tubuh rata dengan air

· Muka menghadap ke depan di antara kedua lengan yang dilurukjan ke

depan.

2) Gerakan

· Pernafasan dilakukan dengan memutar kepala ke kiri atau ke kokan,

sehingga mulut mengambil nafas.

· Gerakan tersebut bersamaan lengan searah dengan putaran kepala berada di

belakang samping tubuh.

· Latihan pernafasan ini dikombinasikan dengan gerakan lengan agar dapat

mengatur irama pengambilan nafas.

· Pada prinsipnya mengambil udara lewat mulut dengan menghembuskan di

dalam air.

b. Cara Melakukan Gerak Dasar Mengambil Nafas

· Lakukan dengan posisi telungkup terapung, dan kedua tanmgan memegang

dinding kolam.

· Ambillah nafas melalui mulut dan masukkan muka ke dalam air, mata

melihat ke depan sedikit.

· Permukaan air di dahi, buang nafas melalui hidung. Setelah itu, putarkan

kepala ke samping kanan / kiri berporos leher. Sehingga mulut dan mulut di atas

permukaan air.
· Buka mulut lalu ambil nafas melalui mulut dengan cepat, lalu masukkan

muka ke dalam air dan buang nafas di dalam air.

C. Macam – Macam Gaya Dalam Olahraga Renang

 Gaya Bebas

Gaya bebas yaitu berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Ke-

2 belahtangan dengan cara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan

mengayuh, sesaat keduabelah kaki dengan cara bergantian dicambukkan naik

turun ke atas serta ke bawah. Pada saat berenanggaya bebas, posisi muka

menghadap ke permukaan air. Pernapasan dikerjakan waktu lengandigerakkan ke

luar dari air, waktu tubuh jadi miring serta kepala berpaling ke samping.

Sewaktumengambil napas, perenang dapat menentukan untuk menoleh ke kiri

atau ke kanan. Dibandingkangaya berenang yang lain, gaya bebas adalah gaya

berenang yg dapat bikin tubuh melajulebih cepat di air.

 Gaya Dada

Gaya dada adalah gaya berenang paling popular untuk renang rekreasi. Posisi

tubuh stabildan kepala bisa ada diluar air kurun waktu yg lama. Gaya dada atau

gaya katak adalahberenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air,

tetapi tidak sama dari gaya bebas, batang tubuh senantiasa dalam situasi terus. Ke-

2 belah kaki menendang ke arah luar sementarakedua belah tangan diluruskan di

depan. Ke-2 belah tangan di buka ke samping seperti gerakanmembelah air

supaya badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh mengikuti gerakan
kataksedang berenang hingga dimaksud gaya katak. Pernapasan dikerjakan saat

mulut ada dipermukaan air, sesudah satu kali gerakan tangan-kaki atau 2 x

gerakan tangan-kaki.

 Gaya Punggung

Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung

menghadap kepermukaan air. Posisi muka ada diatas air hingga orang gampang

mengambil napas. Namun perenang cuma bisa lihat atas serta tak dapat lihat ke

depan. Pada saat berlomba, perenangmemperkirakan dinding pinggir kolam

dengan mengkalkulasi jumlah gerakan. Dalam gaya punggung, gerakan lengan

serta kaki sama dengan gaya bebas, tetapi dengan posisitubuh telentang di

permukaan air. Ke-2 belah tangan dengan cara bergantian digerakkan

menujupinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut serta hidung ada diluar air

hingga mudahmengambil atau buang napas dengan mulut atau hidung.

 Gaya Kupu-Kupu

Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba yaitu satu diantara gaya berenang

dengan posisi dadamenghadap ke permukaan air. Ke-2 belah lengan dengan cara

berbarengan ditekan ke bawah dandigerakkan ke arah luar saat sebelum

diayunkan ke depan. Sesaat ke-2 belah kaki secarabersamaan menendang ke

bawah serta ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Hawa

dihembuskan kuat-kuat dari mulut serta hidung saat sebelum kepala nampak dari

air, serta udaradihirup melalui mulut saat kepala ada diluar air. Gaya kupu-kupu di

ciptakan th. 1933, serta adalah gaya berenang paling baru. Tidak sama darirenang
gaya yang lain, perenang pemula yg belajar gaya kupu-kupu butuh saat lebih

lamauntuk pelajari koordinasi gerakan tangan serta kaki. Berenang yaitu satu

diantara type olahraga yg dapat menambah kesehatan seseorang yangjg adalah

olahraga tiada gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilangminim

risiko cedera fisik lantaran waktu berenang semua berat badan ditahan oleh air

ataumengapung. Diluar itu berenang adalah olahraga yg paling disarankan untuk

mereka yangkelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil serta pasien masalah

persendian tulang atauarthritis.

D. Perbedaan Setiap Gaya Renang

1. Membedakan Renang Gaya Bebas Dengan Gaya Punggung

Ada banyak perbedaan yang terjadi antara renang gaya bebas dengan renang gaya

punggung. Perbedaan antara lain :

a. Posisi Badan

Seperti yang tercantum dimuka bahwa dalam renang gaya bebas, posisi badan

harus horisontal, walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air, sedangkan pada

renang gaya pungung, posisi badan terlentang. Untuk mempertahankan posisi

tersebut, adabeberapa hal yang perlu diperhatikan :

· Dada, bahu, dan panggul berada di dalam air

· Wajah berada sedikit diatas permukaan air sehingga dapat leluasauntuk

mengambil nafas

· Kedua kaki lebih rendah dari punggung dan secara bergantian menendang

air.
b. Gerakan Kaki

Gerakan kaki pada gaya punggung pada prinsipnya sama dengan gerakan kaki

pada gaya bebas, hanya dalam posisi terbalik.

Bentuk-bentuk latihan gerakan kai :

· Duduk di pinggir kolam kedua kaki diluruskan ke dalam air, kemudian

lakukan gerakan kaki

· Dengan posisi terlentang, kedua tangan pepegang pinggir kolam

· Dengan posisi terlentang menggunakan pelampung

c. Pernafasan

Pengambilan nafas gaya punggung sangat berbeda dengan gaya bebas.

Pengambilan nafas gaya punggung lebih mudah karena mulut dan hidung selalau

diatas permukaan air, tinggal mengatur waktunya saja.

2. Membedakan Renang Gaya Bebas Dengan Gaya Kupu-Kupu

Pola renang gaya bebas mempunyai persamaan dan perbedaan dengan pola gaya

renang kupu-kupu. Persamaan terletak pada teknik meluncurnya. Sedangkan

perbedaannya terletak pada gerakan lengan. Gerakan lengan :

· Pada renang gaya bebas terdapat 3 macam gerakan lengan, yaitu gerakan

menarik (pull), mendorong (push), dan istirahat (recovery).

· Pada saat renang gaya kupu-kupu, terdapat dua macam gerakan renang,

yaitu saat lengan diatas air dan dibawah air.

3. Membedakan Renang Gaya Bebas Dengan Gaya Dada

Yang membedakan gaya bebas dengan gaya dada adalah dari teknik gerakan kaki.

Adapun cara untuk melakukan gerakan kaki pada renang gaya dada adalah :
· Tarik kedua kaki mendekati pinggul, kedua paha agak terbuka, putar

pergelangan kaki menghadap kaluar dan siap mendorong

· Dorongkan kedua kaki secara bersamaan ke belakang agak menyamping

hingga membentuk ½ lingkaran di bawah permukaan air.

E. Hal – Hal Yang Diperhatikan Dalam Renang

Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Sebelum Berenang

Melakukan pemanasan untuk mencegah terjadinya kejang – kekang otot pada saat

berenang. Pemanasan senam bisa dilakukan dengan cara menggerak – gerakkan

badan (senam kecil) atau dengan berlari – lari kecil.

· Mandi pada air pencuran yang tersedia sebelum masuk ke kolam renang.

Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bawa tubuh dalam keadaan bersih dan

tubuh dapat menyesuaikan dengan suhu air.

· Latihlah irama kaki terlebih dahulu, sebelum bentuk – bentuk latihan

lainnya.

· Ukurlah kemampuan diri atau disesuaikan dengan kemampuannya.

· Memakai pakaian renang yang berwarna (tidak putih) karena air kolam

dapat menyebabkan pakaian berwarna putih berubah menjadi kekuning –

kuningan (mangkak)

· Berjalan – jalan terlebih dahulu di dalam kolam dengan kedalaman yang

cocok merupakan kesenangan yang menarik.

· Jangan berenang dalam keaddan perut kosong atau terlalu kenyang. Karena

dalam berenang diperlukan banyak tenaga dan apabila perut terlalu kenyang maka

beban tubuh menjadi lebih berat.


Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Sesudah Berenang

· Membasuh mata agar bersih dari kotoran. Hal ini perlu dilakukan karena air

di dalam kolam renang biasanya kotor.

· Jika telinga kemasukan air, diusahakan air bisa keluar kembali sambil loncat

– loncat atau dengan cara yang lain.

· Keringkan pakaian renang di tempat yang teduh (tidak panas)

· Istirahat cukup

· Makan cukup

F. Manfaat Renang Bagi Tubuh

Berenang mempunyai banyak faedah yang bisa dirasakan jika kita

melakukannya secara benar serta teratur, faedah itu diantaranya :

1. Membuat otot Saat berenang, kita menggerakkan hampir total otot-otot

pada tubuh, dimulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut,

punggung, pinggang, anggota gerak bawah, serta telapakkaki. Waktu

bergerak didalam air, tubuh keluarkan daya semakin besar lantaran mesti

‘melawan’massa air yg dapat menguatkan serta melenturkan otot-otot

tubuh

2. Menambah kekuatan manfaat jantung serta paru-paruGerakan mendorong

serta menendang air dengan anggota tubuh terlebih tangan serta kaki,

dapatmemacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, serta paru-paru.

Berarti, berenang bisa dikategorikan sbg latihan aerobik dalam air.

3. Menambah tinggi badanBerenang dengan cara baik serta benar bakal bikin

tubuh tumbuh lebih tinggi (untuk yg masihdalam perkembangan pastinya).


4. Melatih pernafasanSangat disarankan untuk orang yg terkena penyakit

asma untuk berenang lantaran sistemcrdiovaskular serta pernafasan bisa

jadi kuat. Penapasan kita jadi lebih sehat, lancar, danbisa pernafasan jadi

lebih panjang.

5. Membakar kalori lebih banyakSaat berenang, tubuh bakal merasa lebih

berat bergerak didalam air. Otomatis daya yangdibutuhkan lalu jadi lebih

tinggi, hingga bisa dengan cara efisien membakar lebih kurang 24%

kaloritubuh.

6. Self safetyDengan berenang kita tak perlu cemas jika satu waktu alami

beberapa hal yg tidakdiinginkan terutama yg terkait dengan air (jatuh ke

laut dan lain-lain).

7. Menyingkirkan stres. Dengan cara psikologis, berenang dapat juga bikin

hati serta pikiran lebih relaks. Gerakan berenang yang dikerjakan dengan

enjoy serta perlahan, dapat menambah hormon endorfin dalam otak.

Situasi hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan lalu bebas gerah.

8. Saat sebelum berenang, ag tubuh tak ‘kaget’, disarankan lakukan gerakan

pemanasan untukmencegah kram otot sekalian juga berperan untuk

menambah suhu tubuh serta detak jantungsecara bertahap serta juga

kerjakan pendinginan sesudah usai berenang supaya suhu tubuh dandetak

jantung tak alami penurunan dengan cara mencolok lewat cara berenang

perlahan-lahan sepanjang 5 menit.

9. Untuk pemanasan bisa diawali dengan lakukan gerakan-gerakan mudah,

sepertimengayunkan tangan serta kaki atau berjalan-jalan di lebih kurang

kolam renang sepanjang 10-15 menit. Lalu dengan cara bertahap awalilah
dengan satu putaran menyeberangi kolam, lalu istirahatlah selama30 detik

berapa kali serta puncaknya berenang sepanjang 20-40 menit tiada henti.

10. Setelah beberapa minggu, latihan dapat ditingkatkan. Baiknya, berganti-

ganti gaya renang agar semuaotot terlatih. Hanya satu ‘kekurangan’ dari

type olahraga ini yaitu nyatanya kurang beruntung bagi kesehatan tulang.

11. Meningkatkan Kualitas Jantung Dan Peredaran Darah. Jantung merupakan

organ tubuh yang memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh,

sedangkan darah tersebut mengangkut sari – sari makanan dan oksigen

sehingga terjadi proses pembakaran serta menghasilkan energi yang

diperlukan untuk bergerak.

12. Meningkatkan Kapasitas Vital Paru – Paru. Paru – paru berfungsi untuk

mengambil oksigen yang sangat diperlukan dalam proses oksidasi

(pembakaran). Renang akan melatih kerjapau – paru dan meningkatkan

kemampuan paru – paru untuk mengambil oksigen yang banyak. Dengan

terpenuhinya oksigen maka proses pembakaran dalam tubuh menjadi

lancar sehingga energi yang diperlukan dapat terpenuhi.

13. Mempengaruhi Otot Mejadi Berisi. Ketika berenang akan terjadi gerakan

otot yang dinamis dan oto akan bekerja terus menerus. Hal ini kan

membuat serabut otot bertambah banyak dan bertambah kuat. Sehingga

otot – otot tubuh akan kelihatan lebih berisi / padat.

hlian terhormat Samurai, dan catatan sejarah menjelaskan kompetisi renang

pada tahun 36 sebelum masehi diadakan oleh kaisar Suigui (ejaannya tidak jelas),

yang pertama kali dikenal sebagai perlombaan renang. Cerita rakyat Jerman
menjelaskan tentang renang, yang dengan sukses digunakan dalam perang

melawan bangsa Roma. Kompetisi renang juga dikenal sejak saat itu.

Abad Pertengahan hingga tahun 1800

Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki

oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai

baju zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia

menjadi kurang populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia

telah ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Sebagai contoh, pada

abad ke 16, pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang

umum tanpa busana bagi anak-anak.

Leonardo da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada tahun 1538

Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali

buku renang Colymbetes. Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk

mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi

pendekatan yang sangat bagus dan metodis untuk belajar belajar gaya dada,

termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi tekanan udara, ikatan buluh,

atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang hampir bersamaan, E. Digby dari

Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan bahwa manusia dapat

berenang lebih baik dari ikan.

Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-

Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat berenang. Pada

tahun 1696, penulis Perancis Thevenot menulis Seni Berenang, menjelaskan

bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya dada modern. Buku ini telah
diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi referensi standar renang

selama bertahun-tahun hingga masa yang akan datang.

Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal Asosiasi

Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup dibentuk di Cina. Pada tahun 1796 klub

renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia. Benjamin Franklin

diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia sepuluh, tahun 1716. Pada

tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts Muth) dari Schnepfenthal, Jerman,

menulis Gymnastik die Jugend (Olah raga untuk kaum muda), termasuk

didalamnya bagi khusus tentang renang.

Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua volume

buku tentang renang, termasuk latihan mengambang sebagai prasyarat untuk

belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts menulis buku lain Kleines Lehrbuch

der Schwimmkunst zum Selbstunterricht (Buku pelajaran kecil tentang seni

renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan penggunaan alat pancing untuk

membantu dalam belajar berenang.

Bukunya menjelaskan tiga langkah pendekatan untuk belajar berenang yang

masih dipergunakan hingga saat ini. Pertama, buatlah murid terbiasa dengan air,

kedua, latih gerakan renang di luar air, ketiga, latih gerakan renang di dalam air.

Dia yakin bahwa renang adalah bagian penting dari setiap pendidikan.

Kelompok penyelamat lainnya didirikan tahun 1767 di Amsterdam oleh orang

Belanda, 1772 di Kopenhagen, dan tahun 1774 oleh Inggris Raya. Pada tahun

1768 kelompok kemanusiaan dibentuk di Amerika Serikat.The Haloren,

kelompok pembuat garam di Halle, Jerman, sangat mahir berenang melalui


pemberian contoh yang baik pada yang lainnya dengan cara mengajar anak-anak

mereka berenang pada usia yang masih sangat muda.

Era Olimpiade modern setelah tahun 1896

Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada tahun 1896 di Athena. Kompetisi

khusus kaum pria (lihat juga renang pada olimpiade musim panas 1896). Enam

pertandingan telah direncanakan, namun hanya empat yang betul-betul

diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan 100 m untuk pelaut.

Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari Hungaria dengan

catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.

Hajos juga memenangkan pertandingan 1200 m, dan tidak mampu

memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul Neumann dari

Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut termasuk tiga

pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu dayung.

Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua menit dan 20

detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.

Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield membuat kaleng penyelamat atau

silinder penyelamat, yang sekarang dikenal sebagai alat bantu penyelamat di

Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya meluncur lebih cepat dipermukaan air,

meskipun itu dapat menyebabkan cidera. Pertandingan Olimpiade kedua

dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200 m, 1000 m, dan 4000 m gaya

bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m perlombaan beregu (lihat juga Renang

pada Olimpiade musim panas tahun 1900).

Ada dua tambahan pertandingan renang yang tidak biasa (meskipun cukup

umum pada waktu itu), hambatan pelaksanaan renang di sungai Seine (berenang
bersama arus), dan perlombaan renang didalam air. 4000 m gaya apa saja

dimenangkan oleh John Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah satu jam,

perlombangan renang Olimpiade terpanjang yang pernah diadakan. Gaya

punggung juga diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di Paris, demikian

juga halnya dengan polo air. Klub Renang Osborne dari Manchester mengalahkan

team klub dari Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat mudah.

Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru renang dan perenang Australia

keturunan Inggris bernama Richard (Fred, Frederick) Cabill. Seperti Trudgen, dia

memperhatikan penduduk asli dari kepulauan Solomon, menggunakan gaya

bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia melihat tendangan mengibas, dan

mempelajarinya dengan seksama. Dia menggunakan sentakan mengibas yang baru

ini dari pada gaya dada atau tendangan menggunting dari Trudgen.

Dia menggunakan gerakan ini pada tahun 1902 di Kejuaraan Internasional di

Inggris untuk menciptakan rekor dunia yang baru dengan berenang di luar gaya

yang dilakukan oleh semua perenang Trudgen pada 100 yard dengan catatan

waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan bahwa itu adalah anaknya dalam

catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini kepada keenam anaknya, masing-

masing nantinya menjadi perenang kejuaraan.

Teknik menjadi dikenal sebagai gaya bebas Australia hingga tahun 1950,

ketika ia diperpendek menjadi gaya bebas saja, secara teknik dikenal sebagai front

crawl. Olimpiade tahun 1904 di St. Louis meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard,

220 yard, 440 yard, 880 yard dan satu mil gaya bebas, 100 yard gaya punggung

dan 440 yard gaya dada, dan 4×50 yard gaya bebas beranting (lihat juga renang

olimpiade musim panas tahun 1904. Perlombaan ini membedakan antara gaya
dada dengan gaya bebas, sehingga sekarang ada dua gaya yang ditetapkan (gaya

dada dan gaya punggung) dan gaya bebas, dimana sebagian besar orang berenang

dengan gaya Trudgen.

Pada tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi

Amerika Serikat sebagai penari balet dalam air. Kemudian dia ditangkap karena

mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju renangnya menampakkan

lengan, kaki dan leher. Kellerman merubah baju renangnya menjadi berlengan

panjang, celana yang lebih panjang, serta kerah, namun tetap mempertahankan

pakaian ketatnya yang menampakkan bentuk tubuh di bawahnya. Dia kemudian

membintangi beberapa film, salah satunya tentang kehidupan pribadinya. Pada

tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional

(FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.

2.2 Teknik Renang

Dalam olahraga renang, ada beberapa teknik diantaranya renang gaya dada,

renang gaya bebas, renang gaya katak, dan renang gaya kupu-kupu. Berikut ini

akan di bahas satu persatu.

A. Renang Gaya Bebas

1. Teknik Dasar Berenang Gaya Bebas

Pada bagian ini akan dibahas mengenai

latihan gerak kaki, gerakan tangan, dan


gerakan pernapasan pada renang gaya bebas. Beberapa gerak latihan tersebut

adalah sebagai berikut.

a. Gerakan Kaki

- Gerakan kaki di tempat

Kedua tangan memegang ril di sisi kolam. Angkat kedua kaki ke atas permukaan

air, pandangan ke depan. Gerakan kaki ke atas dank e bawah mulai dari pangkal

paha. Bantu dengan lecutan dari pergelangan kaki saat kaki digerakkan ke bawah.

- Gerakan kaki sambil bergerak maju

Kedua tangan memegangkal papan luncur. Meluncurlah terlebih dahulu dari sisi

kolam, pandangan ke depan. Saat tubuh sudah berada jauh dari sisi kolam,

mulailah menggerakkan kaki ke atas dank e bawah mulai dari pangkal paha.

Bantu dengan lecutan dari pergelangan kaki saat kaki digerakkan ke bawah.

b. Gerakan Lengan

Setelah melakukan gerakan kaki sambil bergerak maju, lakukanlah latihan

gerakan lengan di dalam dan di atas permukaan air berikut ini.

- Gerakan lengan di dalam air

Seluruh bagian lengan berada di dalam air. Lakukan gerakan menarik dan

mendorong air ke depan dan ke belakang menggunakan kedua telapak tangan

dengan kedua jari tangan di rapatkan. Akhiri gerakan dengan lecutan lecutan dari

pergelangan tangan.

- Gerakan lengan di atas permukaan air

Seluruh bagian lengan di atas permukaan air. Lakukan gerakan mendorong air

dengan salah satu tangan berada di dalam air, kedua jari-jari tangan dirapatkan.

Ingatlah bahwa posisi ibu jari tangan saat masuk ke dalam air harus agak
menghadap ke bawah. Doronglah air ke bawah dan belakang melewati bahu dan

panggul. Saat menarik napas (recovery), sikut diangkat hingga berada di atas

permukaan air. Bawa tangan ke depan di atas bahu, kemudian mulailah kembali

dengan gerakan (stroke) berikutnya.

c. Gerakan Pernapasan

Teknik dasar lainnya adalah gerakan pernapasan. Berikut ini adalah uaraian

gerakan pernapasan di tempat dan gerakan pernapasan sambil bergerak maju pada

renang gaya bebas.

- Gerakan pernapasan di tempat.

Kedua kaki di kaitkan pada ril di sisi kolam. Lakukan pernapasan dengan

mengikuti gerakan lengan. Saat lengan bergerak keluar dari air, tubuh akan miring

dan kepala akan berpaling ke salah satu sisi. Saat itulah yang paling tepat

melakukan pernapasan. Usahakan pernapasan dilakukan saat kepala masih rendah

di dalam air di ikuti dengan membuka mulut.

- Gerakan pernapasan sambil bergerak maju

Gunakan papan pelampung dijepit dengan kedua paha. Mulailah latihan dengan

gerakan meluncur terlebih dahulu. Pada saat tubuh berada jauh dari sisi kolam,

mulailah berenang tanpa di ikuti dengan gerakan kaki. Lakukan pernapasan

mengikuti gerakan lengan sebagaimana telah di pelajari sebelumnya

B. Renang Gaya Dada

1. Koordinasi Gerak Kaki

Gerakan kaki dalam gaya dada adalah sebagai berikut.


a. Saat tubuh hampir sejajar dengan

permukan air, kadua tungkai di buka

cukup lebar

b. Tariklah kedua tungkai kaki bagian

bawah ke atas secara maksimal

c. Akhir dari tarikan itu, arahkan

telapak kaki dengan memutar

pergelangan mata kaki sehingga telapak kaki mengarah pada sikap untuk

mendorong

d. Doronglah air dengan kedua kaki secara serentak sehingga kaki tersebut

membentuk setengah lingkaran dengan di akhiri oleh suatu lecutan tungkai kaki

bagian bawah . kedua kaki berada dalam satu garis yang lurus di belakang tubuh

e. Gerakan kaki yang baik merupakan usaha mendorong bagian tubuh untuk maju

2. Koordinasi Gerakan ke Lengan

Ada dua tahap gerakan lengan pada renang gaya dada. Kedua tahap tersebut

adalah sebagai berikut.

1. Tahap Pertama

a. Kedua lengan lurus ke depan, kemudian membuka ke samping, dengn kedua

lengan lebih lebar dari bahu.

b. Akhir dari sikap membuka, mengambil sikap untuk melakukan tarikan (Pull)

dengan siku tinggi dan tetap di bawah permukaan air.

2. Tahap Kedua
Saat kedua lengan saling bertemu, lanjutkan dengan mengapit kedua siku pada

satu bidang datar.

3. Urutan gerakan lengan dan kaki

a. Posisi badan dengan sikap meluncur di mana lengan kaki dalam permukaan air

b. Lengan mulai melakukan ayunan dengan telapak tangan menghadap ke samping

belakang, kaki masih dalam keadaan lurus.

c. Ayunan dilakukan dengan kedua lengan kea rah samping, telapak tangan

menghadap samping belakang, kaki masih belum mengadakan recovery

d. Ayunan lengan mendekati kecepatan maksimal, kaki dalam keadaan lurus

e. Ayunan lengan dilakukan dari arah samping belakang, kecepatan ayunan pada

tahap maksimal, dan kepala mulai keluar dari permukaan air, pengeluaran napas

mulai dikeluarkan.

f. Ayunan lengan pada tahap akhir, kedua tangan mulai mendekati tubuh, telapak

tangan mengarah ke dalam dan kaki masih dalam keadaan lurus, kepala hampir

keluar dari permukaan air sehingga pengeluaran napas menjadi maksimal

g. Ayunan lengan hampir selesai, tapi mulai mengadakan recovery dan mulut telah

keluar dari permukaan air untuk mengambil napas.

h. Ayunan lengan telah selesai dengan merapatkan lengan atas pada tubuh dan

lengan bawah di bawah dagu. Kaki dalam pertengahan recovery

i. Lengan mulai mengadakan recovery dengan meluruskan kedua tangan ke depan

kaki mencapai saat akhir pada waktu recovery, dimana lutut berada di tengah-

tenga antara tumit dan pantat, kepala mulai turun dengan pandangan mata kea rah

bawah
j. Recovery lengan secara perlahan telah mencapai setengah kaki akhir recovery

dimana telapak kaki dari keadaan lurus berubah enjadi tertekuk guna

mempersiapkan untuk tendangan kaki

k. Lengan hampir selesai melakukan recovery, kaki telah mulai melakukan pukulan

melecut kea rah samping, kepala, menghadap ke bawah.

l. Recovery lengan telah selesai, dengan telapak tangan menghadap keluar dan ibu

jari terletak ke bawah, kaki dalam tendangan melecut, dimana kecepatan gerakan

mulai maksimal telapak kaki dari tertekuk menjadi lurus, dan ini merupakan

pendorong kaki yang utama.

C. Renang Gaya Katak

Gaya katak adalah gaya renang yang

menggunakan mekanisme katak

sebagai acuan atau contohnya, artinya

gaya katak meniru gerakan katak yang

berenang.

1. Teknik posisi badan

a. Posisi badan dalam renang gaya

katak harus sejajar dan sedater mungkin.

b. Sikap kepala normal dan pandangan agak lurus ke depan.

2. Bentuk-bentuk latihan posisi badan

a. Latihan terapung telungkup

b. Latihan meluncur dengan/tanpa pelampung

3. Latihan gerakan kaki


a. Kedua lantai bertumpu pada lantai kolam tegak lurus dengan tubuh dan jari-jari

tangan menunjuk ke depan. Kedua tangan berpegangan pada tepi kolam.

b. Tubuh dan kedua kaki lurus ke belakang rata dengan permukaan air (rata-rata air).

c. Kepala atau muka menghadap ke depan.

Gerakannya :

Gerakan kaki digerakkan ke samping secara bersamaan serta teru menerus,

sehingga air terdorong ke belakang.

4. Latihan gerakan lengan

a. Berdiri kangkang, badan dibungkukkan ke depan hingga rata dengan permukaan

air, kedua lengan menjulur ke depan.

b. Kepala atau muka menghadap ke depan di atas permukaan air.

Gerakannya :

Kedua lengan dengan jari-jari rapat digerakkan ke samping secara bersamaan dan

secara terus-menerus, sehingga air terdorong ke belakang.

5. Latihan pernafasan

a. Berdiri kangkang di kolam dangkal dengan membungkuk tubuh dengan rata air.

b. Muka menghadap ke arah depan diantara kedua lengan yang diluruskan ke depan.

Gerakannya :

Pernafasan dilakukan dengan menghadapkan

muka kea rah depan, sehingga mulut berada di

atas permukaan air untuk mengambil udara.

Latihan pernafasan dilakukan dengan gerakan

lengan. Pengambilan udara dilakukan dengan


mulut untuk menghindari masuknya air ke hidung dan untuk mempersingkat

waktu pengambilan udara.

D. Renang Gaya Punggung

Ketika belajar renang gaya punggung, kekuatan waktu terlentang di atas

air lebih besar dibandingkan dengan ketika sedang telungkup. Hal ini bias terjadi

karena lebar dan luas punggung lebih besar daripada dada. Karena itu bias

dikatakan, sebenarnya teknik renang gaya punggung lebih mudah dipraktekkan

daripada gaya yang lain. Namun entah kenapa, banyak orang, bahkan atlet renang

sekalipun, yang mengatakan bila renang gaya punggung lebih sulit dilakukan.

Mungkin hal ini disebabkan karena kebanyakan orang menggunakan gaya bebas

atau kupu-kupu maupun gaya katak ketika pertama kali berlatih renang. Adapun

langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik renang gaya punggung urutannya

adalah sebagai berikut :

1. Gerakan Kaki

Pertama kali yang harus dilakukan adalah menggerakkan kaki kanan dan kaki kiri

dengan bergantian, yang caranya sama persisi dengan jalan kaki orang di darat.

Jadi seperti renang gaya bebas, namun posisinya terbalik. Usahakan ketika

melakukan gerakan ini bias lebih cepat agar arah yang kita tuju tidak bias

melenceng atau berbelok.

2. Gerakan Tangan

Teknik renang gaya punggung yang harus diperhatikan selanjutnya adalah

tangan. Ketika pertama kali melakukan, luruskan salah satu tangan kearah atas

sejajar dengan kepala. Kemudian kayuh ke arah belakang sampai ke pinggang.


Setelah itu diangkat dari dalam air dan balik ke posisi semula. Lakukan hal

tersebut pada tangan lainnya terus menerus dan bergantian.

3. Gerakan bersama antara kaki, tangan dan system pernafasan

Bila kita sudah bias melakukan gerakan secara kontinyu dan konsisten, maka kita

tidak mungkin akan mendapat kesulitan dengan system pernafasan kita. Apalagi

posisi wajah sekaligus hidung terletak di bagian atas permukaan air. Hanya yang

perlu di waspadai adalah, kita harus mampu mengira-ngira jarak ujung kolam

renang yang satu dengan ujung yang lain. Karena mata kita tidak mampu

memandang (gaya punggung membuat mata harus menatap ke atas atau langit).

Cara ini bias diakali dengan menghapalkan hitungan gerakan tangan. Tujuannya

agar nanti kepala kita tidak membentur dinding kolam renang.

Hal lain yang perlu diperhatikan :

Selain tiga teknik renang gaya punggung di atas, masih ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan. Yaitu usahakan kaki selalu masuk agak ke dalam air, jadi tidak

di atas air. Ini akan membuat gerakan renang kita menjadi lebih cepat. Selain itu

kepala juga mampu tetap di atas. Telapak pada kaki juga harus selalu lurus dan

sebaris dengan tulang pada kaki. Dan juga harus selalu dekat dengan dada karena

hal ini juga merupakan factor pemicu terhadap kecepatan dalam berenang. Dan

yang terakhir adalah, bila tangan akan masuk, maka bagian pertama yang masuk

adalah telapaknya dulu. Tujuannya adalah agar tahanan air jadi lebih kecil.

E. Renang Gaya Kupu-kupu

Renang gaya kupu-kupu merupakan gaya

renang yang paling sukar dan

membutuhkan waktu untuk dipelajari.


1. Gerakan Kaki

a. Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Dan

juga kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama

lainnya.

b. Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air.

c. Kemudian jatuhkan kedua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga

memunculkan dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan naik ke depan.

Ulangi langkah b-c di atas. Perhatikan : Selama melakukan gerakan ini, kaki dan

paha harus selalu dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Kedua telapak

kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya. Juga

pinggul/pantat agak bergerak ke atas, sehingga akan memberikan gaya dorong ke

depan yang lebih besar. Jadi kekuatan sebenarnya adalah di gerakan pinggul,

bukan di kaki.

2. Gerakan Tangan

a. Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan berdekatan,

tapi tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya).

b. Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus tarik sampai ke

belakang.

c. Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari permukaan air dan

ayunkan kembali ke depan. Ulangi langkah a-c di atas. Perhatikan : Ketika

menjatuhkan tangan ke air, maka seolah-olah ibu jari menyentuh permukaan air

lebih dulu (telapak tangan agak menghadap keluar.

3. Gerakan kombinasi tangan, kaki, dan mengambil nafas


Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan

ke bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita

sedikit menaikkan kepala ke atas untuk mengambil napas. Gerakan kaki dan

tangan dilakukan bergantian.

2.3 Proses Belajar Renang

1. Pengenalan Air

Sebagian besar anak-anak, bahkan orang dewasa yang belum pernah masuk ke

dalam kolam renang biasanya akan menjadi takut atau cemas ketika akan masuk

ke dalam kolam, lebih-lebih bila pernah mengalami trauma dengan air. Untuk itu

sebaiknya, mereka msuk ke dalam kolam yang dangkal terlebih dahulu. Setelah

terbiasa dan keberaniannya mulai mumcul, bias mulai diajak ke kolam renang

yang sedikit agak lebih dalam. Sebaiknya orang yang baru belajar masih tetap bias

menginjakkan kakinya ke lantai kolam renang tanpa tenggelam.

2. Ajarkan cara membuang nafas di air.

Cara mengajarkan membuang nafas di air, adalah :

- Pertama, hirup nafas dalam-dalam.

- Kemudian masukkan kepala ke dalam air.

- Tiupkan nafas melalui hidung ketika kepala masih dalam air.

- Setelah itu naikkan kepala ke atas sambil membuka mulut untuk mengambil

nafas.

- Lakukan langkah di atas berulang-ulang sampai terbiasa dan tidak takut

memasukkan kepala ke dalam air.

3. Melompat dari pinggir kolam ke dalam kolam renang


Melompat dari pinggir kolam renang dimaksudkan untuk mengurangi rasa takut

dengan air. Dan bias lebih enjoy dan menikmati bermain-main dengan air.

4. Belajar mengapungkan badan di atas permukaan air.

Bila sudah tidak takut dengan air (berani memasukkan kepala ke dalam air cukup

lama) maka selanjutnya adalah mengapungkan badan di atas permukaan air.

Dengan posisi, wajah dan pandangan mata menghadap ke lantai kolam renang

sambil menahan nafas (dilakukan dengan santai).

5. Belajar meluncur di permukaan air.

Setelah bisa mengapungkan badan di atas permukaan air, tahap selanjutnya adalah

meluncur. Meluncur dilakukan dengan cara pada posisi tubuh mengapung di atas

permukaan air, kemudian gerakkan kaki naik turun seperti orang yang sedang

berjalan (tapi antara paha dan kaki tetap lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk).

Untuk belajar mengapung ini, awalnya bisa dibantu oleh teman untuk memegangi

tangannya, ketika mengapungkan badan dengan santa di atas permukaan air dan

sewaktu akan berdiri kembali. Untuk belajar mengapung dan menluncur ini, yang

paling utama adalah menghilangkan rasa takut terhadap air. Kemudian praktekkan

langkah-langkah di atas. Lakukan dengan santai saja, pasti berhasil.

2.3.1 Teknik Lanjutan Renang

a. Start Gaya Bebas

Perenang menghabiskan banyak waktu berlatih gaya renang sehingga teknik

menjadi otomatis. Start tidak berbeda dan harus dipraktekkan dengan sesuai.

Setiap kali perenang melangkah di blok, mereka segera harus menempatkan kaki

mereka bersiap untuk start, dan menjadikannya kebiasaan, mereka tidak merasa

terburu-buru mengambil posisi start. Ketika perenang mengasumsikan posisi siap,


pendengaran dan refleks mereka harus fokus pada sinyal start. Dalam waktu

sesingkat itu, tidak ada yang lain kecuali sinyal itu. Melakukan rutinitas ini akan

membuat setiap start terasa sama dan akan meminimalkan kemungkinan false start

dan memaksimalkan respon refleks untuk start yang cepat. Sederhana, tetapi

efektif.

Start yang baik adalah kombinasi keseimbangan dan kekuatan. Dengan

memegang bawah blok dan mendorong dengan kaki, perenang meningkatkan

ketegangan pada otot-otot yang diperlukan (tindakan peregangan-refleks).

Peningkatan ketegangan otot, sebelum sinyal, menghasilkan peningkatan daya

dorong. Sebagai sinyal terdengar dan perenang menarik bawah blok, pusat

gravitasi bergerak maju, melewati titik keseimbangan. Pada titik ini perenang

mendorong dengan kaki dan melemparkan lengan dan kepala ke depan untuk

membantu dalam mengatasi kelembaman. Perenang menempatkan kepalanya di

antara lengan dan merentangkan tubuh untuk masuk ke air dengan mulus dan

mengalir segera menjadi tendangan, kupu-kupu yang cepat dan sempit. Starter

terbaik adalah cepat lepas dari blok, mendapatkan jarak besar melewati

udara,masuk dengan mulus dan menendang dengan kuat. Teknik ini tidak sulit

untuk dikembangkan, beberapa latihan yang solid akan menghasilkan start yang

jauh lebih baik. Karena Anda melakukan setidaknya 200 sampai dengan 600

latihan per musim, sangat penting bahwa Anda mulai tiap-tiap latihan dengan

usaha start yang maksimum. Manfaat plyometric dan penguatan akan memberikan

perenang Anda start yang lebih baik dalam lomba. Juga, dimulai dengan

keseriusan, Anda menciptakan nada positif untuk sisa latihan. Berikut adalah

beberapa teknik untuk dikerjakan selama latihan.


a. Teknik Blok Start

Mengeringkan blok dengan handuk. Menutupi atas blok dengan handuk juga

memastikan bahwa handuk tersedia jika terjadi false start atau terlalu panas.

Siap melempar. Perintahkan perenang untuk berlatih memastikan bahwa tangan

mereka bergerak cepat dan siku mereka lurus.

Lompatan Siap melempar. Perenang harus berlatih melemparkan lengan mereka

dan memperpanjang kaki mereka saat lepas landas. Perenang yang melompat

dengan baik melakukannya dengan memperluas bola kaki sampai melalui jempol

kaki. Hal ini menempatkan tekanan yang besar pada otot-otot soleus di kaki

bagian bawah. Untuk merasakan tarikan ini dalam soleus anda sendiri, goyangkan

ke depan dan ke atas dari bola kaki ke jempol kaki. Latih perenang Anda untuk

melompat melalui bola kaki dan menggunakan jempol kaki.

Track start. Teknik ini, di mana satu kaki lebih maju di blok dari kaki yang lain,

memerlukan tolakan kuat pada lengan dan kaki belakang. Bahu perenang lebih

diperpanjang pada masuk ke air dan segera mulai menendang.

b. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Bebas.

Tujuan di sini adalah untuk mencapai bebalik arah yang halus dan cepat dengan

sedikit waktu yang dihabiskan dalam kontak dengan dinding. Ketika perenang

mendekati tembok, mereka harus menggunakan T dicat sebagai isyarat visual

untuk mulai mempersiapkan untuk berbalik arah. Mereka seharusnya tidak

bernapas dari titik ini, agar pandangan perenang tidak terlepas dari dinding.

Diperlukan waktu agar setiap perenang mampu menetapkan titik yang tepat untuk

memulai tarikan kayuhan akhir. Titik tersebut harus di tempat yang sama, sebagai

titik awal urutan berbalik arah.


Kayuhan kedua hingga terakhir, diakhiri dengan satu tangan di samping, telapak

tangan menghadap bawah, dan lengan yang lain pada ekstensi penuh. Tangan di

depan menarik melalui pada stroke akhir, dan ketika tangan lewat di bawah, tubuh

berputar pada bidang vertical. Ketika tubuh mulai memutar, lengan tetap melebar

di belakang perenang dan memutar medial sampai telapak tangan menghadap ke

bawah kemudian kedua tangan membuat tarikan yang singkat dan tajam dari siku

untuk membantu rotasi tubuh.

Sepanjang rotasi tubuh, kaki diangkat ke atas permukaan air (garis air harus

berada di titik tengah antara pergelangan kaki dan lutut) dengan kaki ditekuk dan

agak terpisah untuk memungkinkan air untuk lewat di antara mereka. Sebuah

lipatan ketat akan menjaga tumit dekat permukaan dan akan menghasilkan rotasi

lebih cepat. Perenang harus mulai terbuka keluar dan pukulan kaki ke dinding

persis sebelum kontak; ini mengaktifkan ekstensor pinggul dan paha depan dan

menghasilkan waktu kontak yang pendek, menjaga perenang dari “duduk” di

dinding. Kaki harus menempel di dinding dengan sudut kira-kira 45 derajat.

Dengan tetap berada di belakang perenang, lengan sepenuhnya diperpanjang ke

posisi efisien untuk ledakan dorongan dari dinding, yang segera disertai dengan

tendangan gaya kupu-kupu yang cepat dan sempit. Kebanyakan perenang yang

kakinya keluar terlalu tinggi di atas air adalah karena menjaga kaki terlalu lurus.

Ketika tendangan bayi lumba-lumba dilakukan, lutut harus dilenturkan segera

untuk membantu kaki keluar. Ketika tumit melewati permukaan air, kaki harus

ditekuk.

c. Latihan Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Bebas


Ini adalah latihan pelajaran untuk dikelola berbeda dari set berenang, dan tidak

seharusnya dimasukkan dalam set renang lain. Luangkan waktu, dalam fase awal

musim ini dan secara berkala sepanjang musim, untuk memperlambat praktik

tersebut dan lakukan latihan ini sebagai entitas yang terpisah.

Tangan di samping. Latihan ini bekerja pada pendekatan ke dinding dengan

menyuruh perenang berlatih gerakan berbalik arah. Lakukan latihan ini beberapa

kali lima atau enam meter dari dinding sehingga tidak ada kontak sebenarnya

dibuat dengan dinding; perenang akan berbalik ketika mereka mencapai dinding

imajiner. Kemudian, sebagai kelanjutannya, mereka dapat melakukan latihan

cukup dekat ke dinding sehingga mereka mampu menekan dinding dengan

punggung mereka.

Perenang menjaga kepala tetap diam dan lengan seimbang selama latihan

berlangsung. Tidak boleh ada gerakan memutar dari perut langsung ke punggung.

Latihan ini membantu perenang membangun waktu melipat dagu dengan tepat.

Kebanyakan perenang gaya bebas salah memilih waktu saat melipat dagu selama

berbalik arah. Perenang harus melipat dagu ketika memulai berbalik arah pada

kecepatan tertinggi dalam siklus tarikan ketika mereka berenang. Waktu tersebut,

pada renang normal adalah ketika tangan memimpin berada di bawah pinggul.

Pada saat itu, dagu harus dilipat paksa ke dada. Melakukab hal tersebut pada jarak

yang tepat dari dinding. perenang harus menggunakan isyarat visual dari dinding

dan akhir sumbu (T) dan berlatih berbalik arah dari tempat yang sama setiap

waktu. Dengan menjaga lengan di samping dan di bawah pinggul selama latihan,

perenang akan mendapat isyarat tersendiri kapan waktu untuk mulai melipat dagu.
Satu tangan di depan, tumit meluncur. Latihan ini mirip dengan yang

sebelumnya, tetapi menambahkan komponen lain di mana perenang menendang

ke dinding imajiner dari posisi tengkurap dengan satu tangan di depan kepala.

Sekali lagi, ketika perenang mendapat kemajuan, mereka benar-benar dapat

bergerak lebih dekat ke dinding untuk menendang satu lengan keluar, menarik

lengan ke samping, mulai berbalik arah, dan menekan dinding dalam posisi

efisien. Latihan ini bekerja pada pemulihan kaki di atas permukaan air dengan

lutut ditekuk. Perenang harus belajar menghentakkan kaki ke dinding dengan

posisi dangkal di bawah permukaan.

Latihan Tennessee#1. Perenang melatih mekanikal berbalik arah yang tepat

tanpa memutar dari dinding. Sebuah tendangan, cepat dan sempit dimulai segera

setelah kaki meninggalkan dinding.

Latihan Tennessee #2. Perenang mendorong dari dinding lurus di bagian

belakang dengan seimbang ketika mereka memutar ke samping.

Standing flip. Perenang berlatih membalik mulai dari posisi berdiri di ujung yang

dangkal jauh dari dinding. Latihan ini akan membantu perenang fokus pada

kecepatan berbalik dan koordinasi. Ini juga menyenangkan.

Flag in and out. Dalam latihan ini, perenang mendorong dengan keras dan cepat

dari bendera ke dinding, menjalankan mekanik berbalik secara tepat, dan

mendorong ke bendera. Latihan ini menekankan pelatihan kecepatan dan dapat

kompetitif dan menyenangkan.

Sirip berbalik arah. Perenang berlatih berbalik arah dengan menggunakan sirip.

Sirip membantu menekankan lutut segera menekuk saat kaki keluar dari air.
Berbalik arah renang gaya bebas secara keseluruhan. Latihan ini

menempatkan semua elemen dari latihan berbalik arah sehingga menjadi komplit

dan efisien.

d. Finish Renang Gaya Bebas

Para perenang harus berusaha untuk finish pada pemulihan penuh ketika lengan

mencapai ekstensi penuh. Lengan diperpanjang dari bahu sebagai perenang

menyelesaikan kayuhan terakhir, menyelesaikan di sisi dengan kepala di bawah,

mengarah ke dinding dan menendang keras.

Semua finish gaya bebas pada saat latihan harus dilakukan dengan perenang

disisinya, dengan jari pada kedalaman yang sama dengan bahu. Perenang harus

memastikan tendangan yang kuat ke dinding dan tidak mengangkat kepalanya

sampai tangan menyentuh tembok. Ketika pelatihan, bisa lebih menyenangkan

dan merangsang bagi perenang untuk melakukan finish sempurna atau berbalik

arah dengan sempurna sambil bersaing melawan perenang lain. Jika, pada setiap

finish atau berbalik arah dalam pelatihan, perenang membayangkan saingan di

sebelahnya dan selalu mengalahkan saingan tersebut, perenang akan siap untuk

mengalahkan saingannya dalam kompetisi.

e. Start Pada Gaya Renang Kupu-Kupu

Pada dasarnya, start gaya renang kupu-kupu sama seperti untuk gaya bebas,

kecuali bahwa hanya tendangan kupu-kupu yang digunakan. Penting untuk tidak

kembali ke permukaan dengan sudut terlalu curam, karena hal ini akan

memperlambat kecepatan maju (Gambar 15.4). Perenang harus kembali pada

sudut dangkal, memulai kayuhan lengan tepat di bawah permukaan air pada

ketukan tendangan kedua ke bawah, sehingga memecah tekanan permukaan pada


titik puncak tenaaga dan mengambil kayuhan pertama tanpa merusak irama dari

tendangan. Perenang sebaiknya tidak mencoba untuk memulai kayuhan terlalu

jauh di bawah permukaan atau mereka akan menemukan diri mereka mencoba

untuk memulihkan lengan saat masih di bawah air.

f. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Kupu-Kupu

Tujuannya adalah untuk mencapai dinding dengan lengan pada pemulihan penuh

setelah perenang mencapai ekstensi penuh. Ketika tangan menyentuh dinding,

berbalik arah dimulai dengan sedikit meregangkan siku dan mulai memutar tubuh

sekitar 45 derajat sementara memulihkan kaki dekat dengan tubuh untuk

menempatkan kaki pada dinding dengan sudut kira-kira 45 derajat. Selama

pemulihan kaki, siku kearah tubuh yang berputar ditarik mundur dekat dengan

bagian atas tubuh, dan tangan turun ke bagian bawah kolam dengan jari

kelingking di depan. Tangan diputar sehingga telapak tangan menghadap ke atas

ketika tangan terus melalui lengkungan untuk menyelesaikan menunjuk kembali

di sepanjang jalur. Tarikan melengkung semacam ini bertepatan dengan kepala

yang menjauh dari dinding ketika perenang menghirup udara dan membantu

berbalik arah. Lengan yang lain meninggalkan dinding dan kembali di belakang

telinga untuk bergabung dengan bawah tangan dan menyelesaikan posisi

streamline. Perenang meninggalkan dinding di sisi dengan dorongan yang kuat

dan segera memulai tendangan cepat, sempit, berguling kembali ke posisi datar

dan kembali ke permukaan.

g. Finish Renang Gaya Kupu-Kupu

Seperti dalam berbalik arah, tujuan finish renang gaya kupu-kupu adalah

menyentuh kedua tangan ke dinding dengan lengan pada pemulihan penuh.


Latihan yang sama digunakan perenang dalam berbalik arah untuk mengukur

jarak ke dinding dan memutuskan apakah akan memperpendek atau

memperpanjang dua kayuhan terakhir akan berguna di sini. Jika seorang perenang

salahmenilai jarak dan menemukan dia perlu mengambil setengah kayuhan untuk

mencapai dinding-ia tidak harus berusaha untuk melakukannya. Mencoba untuk

mengambil setengah kayuhan biasanya berakhir dengan perenang menyentuh

dinding baik dengan posisi lengan yang sangat bengkok, atau dalam kasus

terburuk, wajah. Latihan yang lebih baik adalah untuk tetap lebih memperpanjang

dan menendang, bukan meluncur, ke arah dinding.

h. Start Renang Gaya Punggung

Penting dalam start gaya punggung bagi perenang untuk mengangkat tubuh keluar

air dengan jelas. Jika tidak, mereka akan memberikan pesaing mereka setidaknya

keuntungan setengah panjang tubuh, bahkan seringkali lebih.

Tangan ditempatkan lebar dari pegangan start dengan ibu jari di atas bar untuk

memungkinkan pelepasan cepat. Kaki ditempatkan setinggi mungkin di dinding

sambil tetap di bawah garis air, agak terpisah untuk membantu dengan mendorong

langsung ke belakang. Pada saat tanda “bersiap,” tubuh ditarik keatas dengan

menjaga siku kea rah luar, bukan kearah bawah, sementara kepala dikedepankan.

Pada tanda start, lengan mendorong ke belakang dan kembali keluar dan sekitar

untuk posisi efisien. Pemulihan harus tidak datar, atau tepat di atas bagian atas

kepala. Pinggul didorong keluar dari air, dan kepala dengan cepat didorong

belakang sehingga punggung melengkung dan kaki diangkat atau menjentik jelas

air. Ujung jari harus masuk ke air sebelum pinggul. Perenang harus

mempertahankan posisi “hyperextended” dan segera memulai tendangan lumba-


lumba yang kuat dan cepat, mempertahankan sudut dangkal untuk kembali ke

permukaan. Kayuhan pertama diambil sehingga perenang memecah permukaan

pada saatfase akhir dari kayuhan, mencapai tenaga puncak untuk membantu dalam

memecahkan tegangan permukaan. Ingat bahwa latihan start harus dilakukan

secara terpisah sebelum memulai rangkaian latihan gaya punggung sehingga

penekanan dapat dilakukan murni pada teknik start.

i. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Punggung

Berbalik arah disini pada dasarnya sama dengan berbalik arah dalam gaya bebas.

Perbedaan terbesar terletak pada berputar dalam posisi telentang (kembali) ke

posisi (depan) pada titik yang tepat untuk memulai perubahan arah. Perbedaan

penting lainnya adalah punggung yang tetap menempel ketika mendorong

menjauh dari dinding. Metode paling mudah dan mungkin paling standar untuk

menentukan kapan harus memulai berbalik arah adalah untuk menghitung jumlah

kayuhan yang dibutuhkan untuk mencapai dinding dari bendera dan kurangi satu.

Sebut itu dengan “stroke rotator”. Ketika tangan keluar dari air pada stroke

rotator, perenang menyelesaikan kayuhan dengan lengan yang berlawanan dengan

bahu, sehingga membantu rotasi lateral dari belakang ke depan dan finishing di

ekstensi penuh. Adalah penting bahwa lengan yang lain, diperpanjang dari awal

stroke rotator, menyelesaikan tarikan bawah air di samping, telapak tangan

menghadap bawah, dalam persiapan untuk rotasi vertikal pada dinding. dengan

memulai rotasi lateral pada titik yang benar, perenang sekarang harus di tempat

yang tepat untuk memulai perubahan arah gaya bebas. Pada saat mendorong

menjauh dari dinding perenang tetap telentang, segera melakukan tendangan


kupu-kupu yang cepat dan kuat untuk kembali ke permukaan, sama seperti saat

awal gaya punggung.

j. Latihan Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Punggung

- Dinding imajiner. Perenang berfokus pada berbalik arah itu sendiri tanpa

berkonsentrasi pada dinding.

- Dengan tendangan lumba-lumba. Selama bagian ini, perenang berlatih pada

menekan kaki di dinding dan latihan tendanan lumba-lumba yang sempit dan

cepat dari dinding.

k. Finish Renang Gaya Punggung

Teknik yang benar untuk finish gaya punggung membutuhkan perenang untuk

menghitung kayuhan dari bendera untuk mengukur posisi relatif perenang

terhadap dinding, seperti halnya pada berbalik arah. Namun kali ini, perenang

akan menggunakan jumlah penuh kayuhan. Pada saat penyelesaian kayuhan

terakhir, perenang membentangkan bahu untuk mencapai rentang maksimum dan

mendorong kepala ke belakang, finish dengan sebagian sisi, menendang keras.

Sebuah tendangan lumba-lumba dapat dimasukkan dalam terjangan akhir ke

dinding.

l. Start Renang Gaya Dada

Lompatan start dalam gaya dada sama seperti untuk gaya bebas dan kupu-kupu.

Namun, tidak seperti gaya renang lainnya, tidak ada tendangan saat masuk ke air.

Sebaliknya, perenang mempertahankan posisi yang efisien yang

berkesinambungan sampai mereka merasakan penurunan kecepatan, pada saat

mereka melakukan tarikan kupu-kupu tunggal dengan kedua tangan yang berakhir

disisi, kemudian bertahan di posisi ini sampai mereka merasakan penurunan


kecepatan. Ketika mereka merasakan penurunan kecepatan, tangan melakukan

pemulihan di bawah tubuh, dekat dengan dada dan terus melalui ekstensi penuh.

Perenang harus berhati-hati untuk tidak ke benar-benar berhenti sebelum

tendangan. Tendangan harus membawa perenang ke permukaan. Tepat di bawah

permukaan, perenang melakukan tarikan lengan pertama, memastikan bahwa

kepala muncul di permukaan sebelum mencapai bagian terluas dari kayuhan.

Seluruh prosedur ini disebut sebagai tarikan gaya dada dan digunakan pada setiap

startdan berbalik dalam renang gaya dada.

m. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Dada

Dari sentuhan di dinding pada pemulihan penuh untuk mendorong dari dinding,

berbalik arah dalam gaya dada sama seperti halnya pada gaya kupu-kupu. Setelah

masuk ke air, bagaimanapun, bukan tendangan gaya kupu-kupu dilakukan

perenang melainkan tarikan gaya dada. Mengacu pada berbalik arah dalam gaya

kupu-kupu, termasuk ‘tips”, untuk informasi lebih lanjut juga, hal itu juga relevan

digunakan dalam gaya dada.

n. Finish Renang Gaya Dada

Seperti dalam renang gaya kupu-kupu, tujuannya adalah untuk finish pada

pemulihan penuh pada saat lengan mencapai ekstensi penuh. Ingat, jika ragu

apakah harus melakukan kayuhan lagi atau tidak, perenang harus selalu

menendang dan mempersingkat mencapai dinding. mereka tidak boleh melakukan

sebagian atau kayuhan tambahan pada saat finish.

2.4 Peraturan Renang


Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang

melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan

lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam

air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang

pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan

kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga

dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik

ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti

estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap ((Take your

marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak

sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga

tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

2.5 Peralatan Renang

a. Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m, sementara lintasan

pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk

kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m.

Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan

hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok

start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.

b. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di

luar lintasan pertama dan lintasan terakhir. Masing-masing lintasan dipisahkan

dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan. Tali lintasan

terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya

sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar

bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk

lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan

5. Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak

penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di

lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di

lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan

catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1,

dan 8.

c. Pengukur waktu

Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan

sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal

papan sentuh ini hanya 1 cm. Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh

sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega

mulai dipakai di Pan-American Games1967 di Winnipeg, Kanada.

d. Balok start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan

pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika

perenang meloncat dari balok start. Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75
dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi

bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.

Renang telah dikenal sejak masa prasejarah, dengan ditemukannya Lukisan

dari Zaman Batu didalam “ g u a perenang” yang berdekatan d e n g a n W a d i

S o r a d i G i l f Kebir, Mesir barat daya. Renang awalnya merupakan salah

satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria dalam Abad

Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak

renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena

masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada

akhir abad pertengahan. Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di

Jepang. Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir

Internasional (FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.

3.1.2 Teknik Dalam Olahraga Renang

 Tehnik Renang Gaya Bebas:

a. Gerakan Kaki

- Gerakan kaki di tempat

- Gerakan kaki sambil bergerak maju

b. Gerakan Lengan

- Gerakan lengan di dalam air

- Gerakan lengan di atas permukaan air

c. Gerakan Pernapasan

- Gerakan pernapasan di tempat.

- Gerakan pernapasan sambil bergerak maju.


 Tehnik Renang Gaya Dada:

a. Koordinasi Gerak Kaki

Gerakan kaki yang baik merupakan usaha mendorong bagian tubuh untuk maju

b. Koordinasi Gerakan ke Lengan

- Tahap Pertama

 Kedua lengan lurus ke depan, kemudian membuka ke samping, dengn kedua

lengan lebih lebar dari bahu.

 Akhir dari sikap membuka, mengambil sikap untuk melakukan tarikan (Pull)

dengan siku tinggi dan tetap di bawah permukaan air.

- Tahap Kedua

Saat kedua lengan saling bertemu, lanjutkan dengan mengapit kedua siku pada

satu bidang datar.

c. Urutan gerakan lengan dan kaki

 Tehnik Renang Gaya Katak:

a. Teknik posisi badan

- Posisi badan dalam renang gaya katak harus sejajar dan sedater mungkin.

- Sikap kepala normal dan pandangan agak lurus ke depan.

 Tehnik Renang Gaya Punggung:

a. Gerakan Kaki

Caranya sama persisi dengan jalan kaki orang di darat.

b. Gerakan Tangan

Luruskan salah satu tangan kearah atas sejajar dengan kepala. Kemudian kayuh ke

arah belakang sampai ke pinggang. Setelah itu diangkat dari dalam air dan balik

ke posisi semula.
c. Gerakan bersama antara kaki, tangan dan sistem pernafasan

 Tehnik Renang Gaya Kupu-kupu:

a. Gerakan Kaki

Dengkul tidak boleh ditekuk. Kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan

(agak rapat) satu sama lainnya. Juga pinggul/pantat agak bergerak ke atas,

sehingga akan memberikan gaya dorong ke depan yang lebih besar. Jadi kekuatan

sebenarnya adalah di gerakan pinggul, bukan di kaki.

b. Gerakan Tangan

Ketika menjatuhkan tangan ke air, maka seolah-olah ibu jari menyentuh

permukaan air lebih dulu (telapak tangan agak menghadap keluar.

c. Gerakan kombinasi tangan, kaki, dan mengambil nafas

Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke

bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita

sedikit menaikkan kepala ke atas untuk mengambil napas. Gerakan kaki dan

tangan dilakukan bergantian.

3.1.3 Proses Belajar Renang

- Pengenalan air

- Ajarkan cara membuang nafas di air

- Melompat dari pinggir kolam ke dalam kolam renang

- Belajar mengapungkan badan di atas permukaan air.

- Belajar meluncur di permukaan air.

3.1.4 Proses Latihan

Sebelum latihan dimulai, harus dilakukan pemanasan agar tidak kram otot

sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara
bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh

dan detak jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-

lahan selama 5 menit.

3.1.5 Peraturan Dalam Olahraga Renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang

melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan

lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam

air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang

pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan

kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga

dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke

atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet).

Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap ((Take your marks dalam

bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila

perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol

start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

3.1.6 Peralatan Renang

- Kolam renang

- Lintasan

- Pengukur Waktu

- Balok Start
3.2 Saran

Untuk pembaca, jangan takut untuk mempelajari olahraga ini, dengan tehnik dan

di awali serta diakhiri dengan pemanasan yang benar sudah pasti olahraga ini

akan memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan

Renang telah dikenal sejak masa prasejarah. Lukisan dari Jaman Batu telah

ditemukan di dalam “gua para perenang” dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian

barat-daya Mesir. Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi,

termasuk Gilgamesh, Iliad, dan Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42,

Isaiah 25:11, Beowulf, dan hikayat lainnya). Pada tahun 1538 Nicolas Wynman,

Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis buku renang pertama kali,

“Colymbetes”. Kompetisi renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800, sebagian

besar menggunakan gaya dada.

Gaya bebas, yang kemudian disebut the trudgen, diperkenalkan pada tahun 1973

oleh John Arthur Trudgen, menirunya dari Orang Amerika asli. Renang menjadi

bagian dari pertandingan Olympiade modern yang pertama tahun 1896 di Atena.

Pada tahun 1902 the trudgen diperbaharui oleh Richard Cavill, menggunakan

sentakan mengibas. Pada tahun 1908, asosiasi renang sedunia, Federasi Renang

Amatir International (FINA/ Federation Internationale de Natation de Amateur)

dibentuk. Gaya kupu-kupu pertama kali merupakan variasi dari gaya dada, sampai

akhirnya ia diterima sebagai gaya yang terpisah pada tahun 1952.


Zaman Kuno

Lukisan dari Zaman Batu telah ditemukan didalam “gua para perenang” dekat

Wadi Sora (atau Sura) dibagian Barat-Daya Mesir dekat Libya. Gambar-gambar

ini nampak menunjukkan gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa

jadi ia mungkin menunjukkan gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang

artinya tidak ada kaitannya dengan renang. Gua ini juga digambarkan pada film

English Patient.

Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun sebelum masehi

menunjukkan empat perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari gaya

bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul

Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yangmenunjukkan variasi dari gaya

dada. Lukisan yang paling terkenal telah ditemukan di padang pasir Kebir dan

diperkirakan berasal dari sekitar 4000 tahun sebelum masehi.

Gambar timbul Nagoda juga menunjukkan perenang yang berasal dari 3000

tahun sebelum masehi. Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum

masehi memiliki kolam renang berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of

Knossos di Kreta juga dilengkapi dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari

2000 tahun sebelum masehi menunjukkan variasi dari gaya bebas.

Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan masyarakat

Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan

dalam mosaik di Pompeii. Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum

masehi, termasuk Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5,
Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11), Beowulf, dan hikayat lainnya, meskipun gayanya

tidak pernah dijelaskan. Ada juga beberapa yang menyinggung para perenang

dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon.

Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada Pertandingan

Olympiade kuno, namun mempraktekan olah raga tersebut, sering kali

membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi mereka. Satu

pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan mengatakan

tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari ataupun

berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar para

perenang dalam 600 tahun sebelum masehi, dan makam kuno di Yunani

menunjukkan gambar perenang-perenang 500 tahun sebelum masehi.

Orang Yunani Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal Persia king

Xerxes I pada 480 tahun sebelum masehi. Setelah mengetahui serangan yang akan

datang untuk angkatan laut Yunani, ia mencuri pisau dan lompat keluar kapal.

Sepanjang malam dan dengan menggunakan alat bantu pernapasan (snorkel) yang

terbuat dari buluh, ia berenang kembali kearah kapal dan memotong talinya.

Juga dinyatakan bahwa ketrampilan berenang telah menyelamatkan bangsa

Yunani pada perang Salamis, ketika bangsa Persia semuanya tenggelam ketika

kapal mereka dihancurkan. Julius Caesar juga dikenal sebagai sebagai perenang

yang baik. Sejumlah relif dari 850 tahun sebelum masehi di Galeri Nimrud dari

Musium Inggris menunjukkan para perenang, yang sebagian besar dalam konteks

militer, sering menggunakan alat bantu renang.


di Jepang renang merupakan salah satu keahlian terhormat Samurai, dan catatan

sejarah menjelaskan kompetisi renang pada tahun 36 sebelum masehi, diadakan

oleh kaisar Suigui (ejaannya tidak jelas), yang pertama kali dikenal sebagai

perlombaan renang. Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang renang, yang

dengan sukses digunakan dalam perang melawan bangsa Roma. Kompetisi renang

juga dikenal sejak saat itu.

Abad Pertengahan hingga tahun 1800

Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh

para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju

zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia

menjadi kurang populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia

telah ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Sebagai contoh, pada

abad ke 16, pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang

umum tanpa busana bagi anak-anak.

Leonardo da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada tahun 1538

Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali

buku renang “Colymbetes”. Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk

mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi

pendekatan yang sangat bagus dan metodis untuk belajar belajar gaya dada,

termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi tekanan udara, ikatan buluh,

atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang hampir bersamaan, E. Digby dari

Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan bahwa manusia dapat

berenang lebih baik dari ikan.


Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei

dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat berenang. Pada tahun

1696, penulis Perancis Thevenot menulis “Seni Berenang”, menjelaskan bahwa

gaya dada sangat mirip dengan gaya dada modern. Buku ini telah diterjemahkan

kedalam bahasa Inggris dan menjadi referensi standar renang selama bertahun-

tahun hingga masa yang akan datang.

Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal “Asosiasi

Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup” dibentuk di Cina. Pada tahun 1796 klub

renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia. Benjamin Franklin

diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia sepuluh, tahun 1716. Pada

tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts Muth) dari Schnepfenthal, Jerman,

menulis “Gymnastik für die Jugend” (Olah raga untuk kaum muda), termasuk

didalamnya bagi khusus tentang renang.

Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua volume

buku tentang renang, termasuk latihan mengambang sebagai prasyarat untuk

belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts menulis buku lain “Kleines Lehrbuch

der Schwimmkunst zum Selbstunterricht” (Buku pelajaran kecil tentang seni

renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan penggunaan alat “pancing”

untuk membantu dalam belajar berenang.

Bukunya menjelaskan tiga langkah pendekatan untuk belajar berenang yang masih

dipergunakan hingga saat ini. Pertama, buatlah murid terbiasa dengan air, kedua,

latih gerakan renang di luar air, ketiga, latih gerakan renang di dalam air. Dia

yakin bahwa renang adalah bagian penting dari setiap pendidikan.


Kelompok penyelamat lainnya didirikan tahun 1767 (1768?) di Amsterdam oleh

orang Belanda, 1772 di Kopenhagen, dan tahun 1774 oleh Inggris Raya. Pada

tahun 1768 kelompok kemanusiaan dibentuk di Amerika Serikat.The Haloren,

kelompok pembuat garam di Halle, Jerman, sangat mahir berenang melalui

pemberian contoh yang baik pada yang lainnya dengan cara mengajar anak-anak

mereka berenang pada usia yang masih sangat muda.

Era Olimpiade modern setelah tahun 1896

Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada tahun 1896 di

Athena. Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga renang pada olimpiade musim

panas 1896). Enam pertandingan telah direncanakan, namun hanya empat yang

betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan 100 m

untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari Hungaria

dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.

Hajos juga memenangkan pertandingan 1200 m, dan tidak mampu

memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul Neumann dari

Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut termasuk tiga

pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu dayung.

Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua menit dan 20

detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.


Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield membuat kaleng penyelamat atau

silinder penyelamat, yang sekarang dikenal sebagai alat bantu penyelamat di

Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya meluncur lebih cepat dipermukaan air,

meskipun itu dapat menyebabkan cidera. Pertandingan Olimpiade kedua

dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200 m, 1000 m, dan 4000 m gaya

bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m perlombaan beregu (lihat juga Renang

pada Olimpiade musim panas tahun 1900).

Ada dua tambahan pertandingan renang yang tidak biasa (meskipun cukup umum

pada waktu itu), hambatan pelaksanaan renang di sungai Seine (berenang bersama

arus), dan perlombaan renang didalam air. 4000 m gaya apa saja dimenangkan

oleh John Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah satu jam, perlombangan

renang Olimpiade terpanjang yang pernah diadakan. Gaya punggung juga

diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di Paris, demikian juga halnya

dengan polo air. Klub Renang Osborne dari Manchester mengalahkan team klub

dari Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat mudah.

Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru renang dan perenang Australia keturunan

Inggris bernama Richard (Fred, Frederick) Cabill. Seperti Trudgen, dia

memperhatikan penduduk asli dari kepulauan Solomon, menggunakan gaya

bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia melihat tendangan mengibas, dan

mempelajarinya dengan seksama. Dia menggunakan sentakan mengibas yang baru

ini dari pada gaya dada atau tendangan menggunting dari Trudgen.

Dia menggunakan gerakan ini pada tahun 1902 di Kejuaraan Internasional di

Inggris untuk menciptakan rekor dunia yang baru dengan berenang di luar gaya
yang dilakukan oleh semua perenang Trudgen pada 100 yard dengan catatan

waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan bahwa itu adalah anaknya dalam

catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini kepada keenam anaknya, masing-

masing nantinya menjadi perenang kejuaraan.

Teknik menjadi dikenal sebagai gaya bebas Australia hingga tahun 1950, ketika ia

diperpendek menjadi gaya bebas saja, secara teknik dikenal sebagai front crawl.

Olimpiade tahun 1904 di St. Louis meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard, 220

yard, 440 yard, 880 yard dan satu mil gaya bebas, 100 yard gaya punggung dan

440 yard gaya dada, dan 4*50 yard gaya bebas beranting (lihat juga renang

olimpiade musim panas tahun 1904).

Perlombaan ini membedakan antara gaya dada dengan gaya bebas, sehingga

sekarang ada dua gaya yang ditetapkan (gaya dada dan gaya punggung) dan gaya

bebas, dimana sebagian besar orang berenang dengan gaya Trudgen. Perlombaan

ini juga menggambarkan kompetisi untuk lompat jauh, dimana jarak tanpa

berenang, setelah melompat kedalam kolam renang diukur.

Pada tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi

Amerika Serikat sebagai “penari balet dalam air”, versi lain dari penyelarasan

renang, menyelam kedalam tangki gelas. Dia ditangkap karena mempertontonkan

hal yang tidak sopan, dimana baju renangnya menampakkan lengan, kaki dan

leher.

Kellerman merubah baju renangnya menjadi berlengan panjang, celana yang lebih

panjang, serta kerah, namun tetap mempertahankan pakaian ketatnya yang


menampakkan bentuk tubuh di bawahnya. Dia kemudian membintangi beberapa

film, salah satunya tentang kehidupan pribadinya. Pada tahun 1908, asosiasi

renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional (FINA/Federation

Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.

Pada dasarnya gerakan saat renang bisa melatih otot pada lengan, paha, dan
punggung. Namun setiap gaya renang memiliki porsi latihan otot berbeda. Pada
renang gaya punggung, ketahanan otot punggung dan perut yang lebih banyak
dilatih. Sementara pada gaya katak, dada, dan paha samping adalah bagian yang
dilatih. Tahu sendiri, kan, pada gaya katak, paha bergerak aktif mendorong tubuh.
Sedangkan renang gaya bebas bisa melatih otot lengan karena gerakan lengan
pada gaya ini sangat luas. Dan untuk gaya kupu-kupu, bahu bagian atas dan dada
depan yang aktif bergerak. Gerakan lengan yang aktif saat berenang memang bisa
membuat lengan orang yang biasa berenang jadi lebar.

Membedakan Renang Gaya Bebas Dengan Gaya Punggung

Ada banyak perbedaan yang terjadi antara renang gaya bebas dengan renang gaya
punggung. Perbedaan antara lain:

a. Posisi Badan
Dalam renang gaya bebas, posisi badan harus horisontal, walaupun kaki masih
cukup dalam di dalam air, sedangkan pada renang gaya pungung, posisi badan
terlentang. Untuk mempertahankan posisi tersebut, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
· Dada, bahu, dan panggul berada di dalam air
· Wajah berada sedikit diatas permukaan air sehingga dapat leluasa untuk
mengambil nafas
· Kedua kaki lebih rendah dari punggung dan secara bergantian menendang air.

b. Gerakan Kaki
Gerakan kaki pada gaya punggung pada prinsipnya sama dengan gerakan kaki
pada gaya bebas, hanya dalam posisi terbalik.

Bentuk-bentuk latihan gerakan kai:


· Duduk di pinggir kolam kedua kaki diluruskan ke dalam air, kemudian lakukan
gerakan kaki
· Dengan posisi terlentang, kedua tangan pepegang pinggir kolam
· Dengan posisi terlentang menggunakan pelampung

c. Pernafasan
Pengambilan nafas gaya punggung sangat berbeda dengan gaya bebas.
Pengambilan nafas gaya punggung lebih mudah karena mulut dan hidung selalau
diatas permukaan air, tinggal mengatur waktunya saja.

Membedakan Renang Gaya Bebas Dengan Gaya Kupu-Kupu

Pola renang gaya bebas mempunyai persamaan dan perbedaan dengan pola gaya
renang kupu-kupu. Persamaan terletak pada teknik meluncurnya. Sedangkan
perbedaannya terletak pada gerakan lengan. Gerakan lengan:

· Pada renang gaya bebas terdapat 3 macam gerakan lengan, yaitu gerakan
menarik (pull), mendorong (push), dan istirahat (recovery).
· Pada saat renang gaya kupu-kupu, terdapat dua macam gerakan renang, yaitu
saat lengan diatas air dan dibawah air.

Membedakan Renang Gaya Bebas Dengan Gaya Dada

Yang membedakan gaya bebas dengan gaya dada adalah dari teknik gerakan kaki.
Adapun cara untuk melakukan gerakan kaki pada renang gaya dada adalah:

· Tarik kedua kaki mendekati pinggul, kedua paha agak terbuka, putar
pergelangan kaki menghadap kaluar dan siap mendorong
· Dorongkan kedua kaki secara bersamaan ke belakang agak menyamping hingga
membentuk ½ lingkaran di bawah permukaan air. - See more at:
http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/olahraga/perbedan-perbedaan-
setiap-gaya-pada-olahraga-renang.html#sthash.OKUTNAlj.dpuf

Anda mungkin juga menyukai