HALAMAN PENGESAHAN
MODUL TUTORIAL
GIZI KERJA
Disusun oleh:
Rafika Eviana, S.Gz., M.Gz
Nor Eka Noviani, S.Gz., M.P.H
Putri Prassanti Nilayam, S.Gz.
Mengetahui,
2
KATA PENGANTAR
(Penulis)
3
BAB I
VISI DAN MISI
4
D. VISI DAN MISI UNIVERSITAS
Visi : “Menjadi universitas berwawasan kesehatan, pilihan, dan unggul berbasis nilai-
nilai Islam Berkemajuan”
Misi :
1. Menyelengarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
berwawasan kesehatan dan berdasarkan nilai-nilai Islam Berkemajuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa
2. Mengembangkan kajian dan pemberdayaan perempuan dalam Kerangka Islam
Berkemajuan
5
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi kerja merupakan salah satu faktor yang memengaruhi tingkat kesehatan
dan produktivitas pekerja. Secara khusus, gizi adalah zat yang terkandung dalam
makanan yang bersumber dari bahan makanan yang diperlukan oleh pekerja untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerjanya. Manfaat
yang diharapkan dari pemenuhan gizi kerja ialah untuk meningkatkan dan
mempertahankan ketahanan tubuh serta menyeimbangkan kebutuhan gizi dan kalori
terhadap tuntutan tugas kerja.
Prestasi pekerja dapat ditentukan oleh status gizi pekerja. Kecukupan dan
distribusi kalori yang seimbang selama bekerja dapat membuat pekerja lebih berenergi
selama bekerja dan melakukan pekerjaan dengan baik. Seseorang yang berstatus gizi
kurang tidak mungkin mampu bekerja dengan hasil yang maksimal karena prestasi
kerja dipengaruhi oleh derajat kesehatan seseorang. Pekerja yang sehat akan bekerja
lebih giat, produktif dan teliti sehingga dapat mencegah kecelakaan yang mungkin
terjadi saat bekerja.
Penekanan konsep gizi kerja sebagai manfaat kesejahteraan ialah untuk manfaat
sosial-ekonomi, yaitu kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas. Gizi kerja
(occupational nutrition) merupakan bagian dari kesehatan kerja yang fokus terhadap
pemenuhan kebutuhan gizi di dalam lingkungan kerja dengan tujuan untuk
memperbaiki status gizi dan kesehatan pekerja yang dapat berkontribusi terhadap
produktivitas kerja. Dalam pemenuhan kebutuhan gizi, diperlukan beberapa aspek yang
saling terkait. Manajemen gizi kerja mencakup kegiatan perhitungan kebutuhan gizi,
penyelenggaraan makanan, surveilans gizi pekerja dan monitoring-evaluasi status gizi
pekerja.
B. Deskripsi Mata Kuliah
Pada mata kuliah ini, mahasiswa belajar mengenai produktivitas kerja,
gangguan kesehatan dan gizi pekerja, kebutuhan gizi pekerja, serta manajemen
makanan dan gizi pekerja. Mahasiswa mengetahui masalah-masalah yang berkaitan
dengan gizi pekerja. Mata kuliah ini diajarkan pada tahun ketiga sebagai salah satu mata
kuliah pilihan dengan beban 1,5 sks teori dan 0,5 sks praktikum.
6
C. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
1. Mahasiswa mampu menerangkan (C2), mendiskusikan (A2) dan mengembangkan
(P4) overview Gizi Kerja (S2)
2. Mahasiswa mampu menerangkan (C2), mendiskusikan (A2) dan mengembangkan
(P4) penentuan status gizi, keterkaitan gizi dengan produktivitas kerja dan faktor
yang memengaruhi status gizi pada pekerja (S6, PP16, KUU19)
3. Mahasiswa mampu menerangkan (C2), mendiskusikan (A2) dan mengembangkan
(P4) perhitungan kebutuhan energi, zat gizi makro dan zat gizi mikro pada pekerja
(S6, PP16, KUU19)
4. Mahasiswa mampu menerangkan (C2), mendiskusikan (A2) dan mengembangkan
(P4) penyelenggaraan makanan dan manajemen gizi di tempat kerja (PP16,
KUU19, KK7)
D. Bahan Kajian
E. Instruktur Tutorial
1. Rafika Eviana, S.Gz., M.Gz (PJMK)
2. Maria Martiani Tri Kurniawati, S.Gz., M.Gz (Kuliah Pakar)
3. Nor Eka Noviani, S.Gz., M.P.H
4. Putri Prassanti Nilayam, S.Gz
F. Jadwal Tutorial
*dapat dilihat di SIMPTT Mahasiswa
7
BAB III
METODE PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
A. Informasi Pembelajaran
Tutorial merupakan salah satu kegiatan pada strategi pembelajaran dengan metode
CBL (Case Based Learning). Proses pembelajaran pada metode ini berpusat pada mahasiswa
(Student Center Learning). Mahasiswa menggunakan skenario sebagai trigger yang bertujuan
antara lain memberikan bantuan mahasiswa simulasi berbagai situasi/kasus bermasalah yang
autentik dan bermakna sehingga dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk melakukan
analisis dan keterampilan menyelesaikan masalah. Selain itu juga membelajarkan mahasiswa
berperilaku dan memiliki keterampilan sosial sesuai peran orang dewasa, meningkatkan
kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim dan meningkatkan kemampuan mahasiswa
belajar aktif mandiri.
B. Metode Pembelajaran
a. Tutorial
Dalam diskusi kelompok, mahasiswa diminta memecahkan masalah pada kasus yang diberikan.
b. Pembelajaran Mandiri
Aktivitas pembelajaran mandiri merupakan inti dari kegiatan pembelajaran yang didasarkan
pada paradigma pembelajaran mahasiswa aktif (student centered learning). Dalam hal ini
secara bertahap, mahasiswa dilatih dan dibiasakan untuk belajar secara mandiri (tidak harus
menunggu pemberian materi oleh dosen).
c. Kuliah dan Konsultasi Pakar
Kuliah diberikan dalam rangka penataan pengetahuan/informasi yang telah diperoleh oleh
mahasiswa. Kuliah pakar akan berhasil tepat guna apabila dalam saat itu terjadi pertemuan
antara mahasiswa dengan pakar, mahasiswa aktif mengungkapkan hal-hal yang ingin dipahami.
Selain itu konsultasi dengan pakar juga bisa dilakukan, pada kesempatan ini mahasiswa
diberikan kesempatan secara perorangan atau kelompok untuk mendiskusikan secara khusus
mengenai suatu informasi dengan pakar yang bersangkutan. Diharapkan mahasiswa akan
mendapat pemahaman yang lebih mantap sesuai dengan informasi yang didiskusikan.
C. Penilaian
1. Komponen Penilaian Tutorial
Penilaian tutorial terbagi menjadi empat yaitu:
a. Kuis 1x: 3%
b. Proses tutorial: 20%
c. Laporan Tutorial (1 kasus): 25%
8
2. Penilaian Proses Tutorial
No. Komponen Penilaian Nilai
1. Kedisiplinan (tolerir keterlambatan 10 menit)
2. Keaktifan (berpartisipasi aktif dalam diskusi)
3. Kerjasama (menghargai pendapat orang lain,
menanggapi dengan baik, mendengarkan
dengan baik)
4. Kemampuan menjelaskan (kemampuan
menjelaskan hasil laporan)
5. Kesiapan materi
JUMLAH
NILAI
Keterangan: Rentang nilai 60-100
100: sangat baik; 90: baik; 80: cukup; 70:
kurang; 60: kurang sekali
9
BAB IV
TATA TERTIB DAN PENYUSUNAN LAPORAN
B. Panduan Penyusunan Laporan Penyusunan laporan dilakukan secara kelompok dengan format:
SUSUNAN LAPORAN:
BAB I Pendahuluan
BAB II Tinjauan Pustaka
A. Kajian Pustaka
B. Soal Kasus
BAB III Hasil dan Pembahasan
a. Status gizi
b. Asupan Gizi
c. Masalah gizi
d. Rancangan kebutuhan gizi
e. Rancangan penyelenggaraan makanan
f. Rancangan manajemen gizi di tempat kerja
BAB IV Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka: min 10 referensi dari buku, jurnal, dan/atau ilmiah dari internet yang bisa
dipertanggungjawabkan (max 10 tahun terakhir)
10
BAB V
STUDI KASUS
TUGAS:
Kelompok menganalisis dan membahas terkait asupan gizi, status gizi dan masalah gizi
yang muncul pada jurnal. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rancangan kebutuhan zat
gizi, penyelenggaraan makanan (standar porsi, perencanaan menu dan kebutuhan bahan
makanan, dan prinsip distribusi makanan) serta manajemen gizi (program dan intervensi gizi)
yang sesuai dengan data dan permasalahan yang dimunculkan dalam jurnal. Hasil diskusi
dibuat menjadi laporan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
11
BAB VI
PENUTUP
12
Lampiran 1. Format Halaman Judul
LAPORAN TUTORIAL
GIZI KERJA
13
Lampiran 2. Contoh Tabel
Standar Porsi
Bahan Berat (gram)
Jenis bahan makanan
Siklus Menu
Hari
Waktu
I II III IV V Dst.
Pagi
Selingan
Pagi
dst
Hari ke-
Ukuran Rumah
Waktu makan Menu Masakan Bahan Makanan Berat (gram)
Tangga (URT)
Pagi
Selingan Pagi
Dst.
14