KELOMPOK 4 :
1. Asha Anindita Pratiwi (10221331)
2. Aulia Ramadani Hi. Wahab (10221373)
3. Muhamad Basits Kamal (11221201)
4. Muhamad Raffy Adzakky (12221276)
5. Nurul Sri Wahyuni (11221549)
6. Windy Claudia Pramesti (12221126)
Pada PT. Unilever Indonesia Tbk. sudah menggunakan cbis dan mencakup beberapa aspek yaitu:
Salah satu perusahaan yang memanfaatkan teknologi adalah PT. Unilever Tbk. PT.Unilever
Tbk. mempunyai tiga bagian sistem informasi manajemen yang digunakan, yaitu CRM
(Customer Relationship Management/Manajemen Hubungan Pelanggan), IMC(Integrated
Marketing Communication/Komunikasi Pasar Terpadu), dan CSR (OutputSistem Informasi
Pemasaran). Sistem Informasi Manajemen pada PT. Unilever ada tiga bagian, yaitu:
Dalam metode pengerjaannya kami mengambil contoh dalam proses pembuatan teh
celup, sbb: Bahan Baku Bahan baku yang dugunakan untuk memproduksi teh celup di
pabrik TBB (salah satu kategori dari Divisi foods) hanya teh dalam bentuk blended tea.
Blended tea merupakan teh hasil pencampuran (blending) dengan formulasi tertentudari
berbagai grades komponen teh hitam sesuai dengan kebutuhan. Bahan baku ini
didatangkan dari PT. Unilever Indonesia yang berlokasi di Citeureup-Bogor. Jadi proses
blending (formulasi) dilakukan di pabrik yang berlokasi di Citeureup tersebut.
PT Unilever Indonesia Tbk. Tandatangani Perjanjian ETS dengan Unilever Pusat Bisnis
Eropa BVPT Unilever Indonesia Tbk. terus mengembangkan bisnis yang tujuan
berlandaskan mulia (berdasarkan tujuan) serta relevan dan mampu bersaing di masa depan
(fit-future). Selama ini telah berhasil membangun merek yang kuat di beberapa kategori
produk di Indonesia, berkat adanya peningkatan kapabilitas dari tahun ke tahun. Salah satu
kapabilitas yang penting untuk dibangun dan yang akan menjadi kunci sukses Perseroan di
masa yang akan datang adalah kapabilitas dibidang digital / teknologi informasi.
Perseroan berkeinginan untuk melakukan digitalisasi di sepanjang operasinya, dari
hulu sampai hilir, di tahun-tahun yang akan datang, baik yang hal baik dengan
kegiatan penjualan di garda depan, pengelolaan informasi & analisis untuk
membantu Perseroan melakukan pengambilan keputusan secara dinamis, atau
permainan kata-kata untuk menciptakan operasional rantai pasok yang efisien dan
cermat. Tujuan dari digitalisasi adalah mendorong pertumbuhan, mencapai proses
keunggulan, mengurangi risiko dan meningkatkan biaya efisiensi. Untuk mendukung hal
ini, Perseroan telah berjanji Perusahaan teknologi Larutan Melayani (ETS Persetujuan)
dengan Unilever Eropa BisnisTengah BV (UEBC), yang saya rupakan entitas di bawah
Unilever Kelompok yang akan menyediakan atau melakukanpembelian untuklayanan-
layanan yang relevan guna memaksimalkan sinergi dan efisiensi. Layanan dalam Perjanjian
ETS meliputi, antara lain, layanan terkait dengan bisnis dan keuangan (bisnis dan
keuangan jasa), layanan terkait dengan informasi dan analisis (informasi dan analitik
jasa), layanan terkait dengan pasokan (Pasokan jasa) dan layanan terkait dengan
program baru/inovasi (baru program/inovasi jasa). nilai layanan ini akan dihitung
sebesar kontes aktual penyediaan layanan (Biaya aktual) oleh UEBC ditambah dengan biaya
jasa penyediaan layanan (penandaan) 5% untuk setiap jenis layanan (kecuali untuk
Bought-in Costs, yang akan dikenakan secara aktual (at cost)). Layanan ini berperan penting
bagi Perseroan untuk mencapai tujuannya dalam digitalisasi. Dengan digitalisasi di
sepanjang kegiatan operasionalnya dari hulu sampai hilir, Perseroan akan dapat
melakukan pengambilan keputusan bisnis secara lebih dinamis dan beroperasi secara lebih
efisien dan lebih cermat.Adanya sinergi dalam teknologi antar anggota Grup
Unilever jelas sangatdiperlukan, karena akan lebih suldia dan kurang
menguntungkan bagi Perseroanbila menggunakan layanan serupa yang terpisah dari yang
digunakan oleh grup,yakni apabila memperoleh layanan ETS dari pesta diluar Grup
Unilever. Melalui pelaksanaan transaksi ini, Perseroan dapat meningkatkan keunggulandan
efisiensi proses sesuai standar tatakelolaperusahaan dalamGrup Unilever.
Perseroanyakinbahwaberinvestasi dalam ETS merupakan langkah nyata untuk menghasilkan
nilai lebih bagi para pemangku kepentingan (pemangku kepentingan).