Anda di halaman 1dari 10

Halo, Kami dari

kelompok 3
Beranggotakan
1. Laurell Lemuel
2. M. Fachry Yahya
3. Ridwan Abdullah
4. Restoe Agung
5. Rafael Fatin
6. Najwa Fath Hanny
7. Khoirul Nisa
8. Devina Rahma
Kinanti

Struktur dan pola


keruangan kota
Ke Halaman Agenda
UU NO 22 TAHUN 1999
MAKA KOTA ADALAH SUATU KAWASAN YANG
TERDAPAT BANGUNAN-BANGUNAN DARI
LAPISAN MASYARAKAT YANG SUDAH MENJADI
SATU KESATUAN SEKALIGUS SEBAGAI PUSAT
PELAYANAN SOSIAL, KEGIATAN EKONOMI,
PUSAT PEMERINTAHAN.

Ke Halaman Agenda
B.ciri-ciri fisik kota menurut Bintarto

1) Sarana perekonomian seperti pasar


atau supermarket.
2) Tempat parkir yang memadai.
3) Tempat rekreasi dan olahraga.
4) Alun-alun.
5) Gedung-gedung pemerintahan
Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya
01 perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan
dan jenis pekerjaan.

CIRI - CIRI Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di

KEHIDUPAN KOTA
02
antara warganya.

Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu


03 masalah dengan pertimbangan perbedaan
kepentingan, situasi dan kondisi kehidupan.

04 Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.

Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih


05
rasional dan berprinsip ekonomi.

Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri


06 terhadap perubahan sosial disebabkan adanya
keterbukaan terhadap pengaruh luar.

Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat


07 individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong
royong sudah mulai tidak terasa lagi.
CIRI CIRI MASYARAKAT KOTA

EGOIS KOTA MEMILIKI SEBAGIAN MASYARAKAT


KESEMPATAN KERJA YANG KOTA BEKERJA DI BIDANG
LUAS INDUSTRI

MEMILIKI PEKERJAAN YG KEHIDUPAN PENDUDUK ANTAR MASYARAKAT KOTA


BERANEKA RAGAM KOTA BERSIFAT GLAMOUR TERDAPAT KESENJANGAN
ATAU MEWAH SOSIAL TINGGI

KEHIDUPAN KEAGAMAAN PENDUDUK KOTA UMURNYA MEMILIKI PENDIDIKAN TINGGI


MASYARAKAT SUDAH KARNA UNTUK BEKERJA SESUAI LAPANGAN KERJA YANG
BERKURANG KARENA TERSEDIA
KESIBUKAN KERJA
E. Pola Keruangan Kota
C. Pola nukleasi
Merupakan pola persebaran
kegiatan kota yang menyerupai
pola sentralisasi,
A. Pola sentralisasi tetapi skala ukuran lebih kecil.
Inti kegiatan perkotaan berada
Merupakan pola dimana kota pola
di daerah utama
persebaran kegiatan kota yang
cenderung
D. Pola segresi
mengelompok pada satu wilayah
utama. Merupakan pola persebaran
kota yang terpisah-pisah
B. Pola desentralisasi berdasarkan keadaan
sosial, ekonomi, budaya, dan
Merupakan pola persebaran
sebagainya.
yang cenderung menjauhi pusat
atau inti kota.
TEORI
KONSENTRIS

terdiri dari:
1. Daerah pusat kegiatan (CBD)
2. Zona peralihan
3 Zona perumahan para pekerja
4. Zona pemukiman yang lebih baik
5. Zona para penglaju
TEORI
KETINGGIAN
BANGUNAN

Berbeda dengan teori konsentris yang hanya


menampilkan struktur keruangan kota dengan
citra 2D, teori ketinggian bangunan juga
memerhatikan faktor ketinggian bangunan
guna mengefisienkan penggunaan lahan,
TEORI
SEKTOR

terdiri dari:
1. Daerah pusat kegiatan (CBD)
2. Daerah grosir dan manufaktur
3 Pemukiman kelas rendah
4. Pemukiman kelas menengah
5. Pemukiman kelas atas
TEORI INTI
GANDA

terdiri dari:
1. Daerah pusat kegiatan (CBD)
2. Daerah grosir dan manufaktur
3 Pemukiman kelas rendah
4. Pemukiman kelas menengah
5. Pemukiman kelas atas
6. Daerah manufaktur berat
7. Daerah di luar DPK
8 Pemukiman suburban
9. Daerah industri suburban

Anda mungkin juga menyukai