SIGNAGE & WAYFINDING SYSTEM

A Complete Guide to Creating Environmental Graphic Design Systems

(Second Edition)

CHRIS CALORI
DAVID VANDEN-EYNDEN

JUAN DELON BIDANG (220806500030)

INAYAH ISTIQAMAH SAPAR (220806500007)
PUTRI ASH SIDDIQ MUCHTAR (220806500011)

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SENI DAN DESAIN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
[1] APA ITU DESAIN GRAFIS
LINGKUNGAN
(ENVIRONMENTAL GRAPHIC
DESIGN)?
Contemporary Incarnation dari EGD
adalah lintas bidang pengetahuan yang
relatif baru, yang telah mendapatkan
pengakuan dan kepentingan selama 40
tahun terakhir. Sejak ditemukannya kertas
dan layar elektronik, kebanyakan orang
berpikir bahwa komunikasi grafis hanya
terjadi pada dua media tersebut. Namun,
seperti halnya manusia purba yang
membuat tanda yang bermakna pada objek
lingkungan, di era sekarang ini, sejumlah
besar informasi dikomunikasikan pada
tanda dan objek lain yang berada di
lingkungan. Tujuan dari pembuatan tanda
ini adalah untuk mengkomunikasikan
informasi secara visual. Komunikasi ini
menjadikan tanda-tanda tersebut memiliki
makna dan menjadi bahasa bersama di
antara orang-orang yang membuat dan
memahaminya. Dengan begitu EGD
merangkup semua bentuk desain grafis
pada lingkungan yang memiliki citra dan
makna dalam suatu tempat atau wilayah.
Seiring dengan pertumbuhan kota dan
mobilitas yang meningkat, membuat
struktur lingkungan menjadi lebih
kompleks, kebutuhan masyarakat akan
informasi untuk memahami, menavigasi,
dan menggunakan lingkungan mereka juga
meningkat. Bersamaan dengan itu,
perkembangan teknologi, seperti teknik
reproduksi fotomekanik dan perangkat
pemotongan berbasis komputer, membantu
reproduksi elemen grafis berskala besar
dengan akurat, seperti tipografi dan simbol
pada papan tanda. Dengan demikian,
muncul kebutuhan untuk papan tanda dan
penunjuk arah yang proaktif, terencana
secara sistematis, dan terpadu secara
visual.
SPEKTRUM AKTIVITAS EGD
Aktivitas EGD kontemporer melibatkan
pengembangan sistem komunikasi grafis
yang sistematis, kohesif secara informasi,
dan terpadu secara visual untuk lokasi
tertentu di dalam struktur lingkungan.
EGD dapat memenuhi kebutuhan
komunikasi lingkungan tersebut dalam tiga
bagian yang berbeda namun seringkali
tumpang tindih. Hal ini telah diidentifikasi
oleh salah satu kolega, Wayne Hunt,
sebagai:
1. Papan tanda dan penunjuk arah,
yang mengarahkan orang ke
sebuah tempat dan membantu
mereka menemukannya.
2. Interpretasi, yang menjelaskan
sebuah cerita tentang lokasi.
3. Penataan tempat, yang
menciptakan citra khas untuk
sebuah tempat.
Tiga komponen utama EGD dan
bagaimana ketiganya dapat saling tumpang
tindih.
1. PAPAN TANDA DAN PENUNJUK
JALAN (SIGNAGE & WAYFINDING)
Selain peran penunjuk arah dan penentuan
lokasi, program papan tanda juga dapat
mengkomunikasikan jenis informasi
lainnya, seperti informasi peringatan,
operasional, dan interpretatif.
Meskipun istilah signage dan wayfinding
sering digunakan secara bergantian, sangat
penting untuk mengingat perbedaan ini:
Biasanya, tujuan utama dari program
signage adalah untuk membantu orang
menemukan jalan mereka melalui struktur
lingkungan, sedangkan solusi penunjuk
arah yang efektif seringkali melibatkan
lebih dari sekadar signage saja. Jalur yang
jelas dan terdefinisi dengan baik, serta
petunjuk visual lainnya seperti landmark
yang menonjol, semuanya membantu
dalam penunjukan arah, begitu juga
dengan peta cetak, pemandu manusia, dan,
yang lebih baru, perangkat seluler yang
menggunakan teknologi GPS dan
augmented reality.
Papan nama memainkan peran utama
dalam bidang yang lebih luas dari penunjuk
jalan.
Tujuan utama dalam mendesain penunjuk
arah, yang disebut oleh Per Mollerup
sebagai "wayshowing" adalah untuk
memungkinkan setiap orang membentuk
peta mental dari sebuah tempat atau
lingkungan, sehingga semakin jelas tata
letak fisik sebuah situs, semakin jelas pula
peta mental tersebut. Dengan kata lain,
bahkan program tanda yang disusun
dengan sangat hati-hati pun tidak dapat
menyelesaikan semua masalah dalam
menavigasi sebuah situs yang memiliki
jalur yang membingungkan dan
berliku-liku.
2. INTERPRETASI
Informasi interpretatif menceritakan
sebuah cerita tentang makna dari sebuah
konsep atau tema. Informasi interpretatif
paling sering diekspresikan dalam bentuk
pameran, yang dapat terdiri dari situs itu
sendiri, artefak fisik, audiovisual (AW)
dan media interaktif, gambar dan grafik
statis, karya nyata, dan banyak lagi.
Pameran interpretatif dapat bersifat
sementara/permanen maupun
eksterior/interior. Informasi interpretatif
bersinggungan dengan papan tanda, di
mana informasi interpretatif dalam bentuk
teks dan gambar juga dapat ditampilkan
dalam program papan tanda.
3. PEMBUATAN TEMPAT
(PLACEMAKING)
Penataan ruang menciptakan citra yang
khas untuk sebuah tempat, dan dapat
diekspresikan dalam beberapa cara. Dalam
pengertian EGD, dari bentuk-bentuk
pembuatan tempat lainnya adalah
komunikasi eksplisit informasi melalui
saluran statis dan digital.
Tanpa tujuan komunikasi yang eksplisit
ini, placemaking menjadi sebuah latihan
arsitektur, desain interior, seni pahat,
teater, dan sebagainya. Hal ini tidak berarti
bahwa desainer EG dapat bekerja sama
dengan orang dari salah satu bidang ilmu
tersebut untuk menciptakan objek atau
acara placemaking, yang sering kali
bersifat monumental umumnya dalam
skala besar, tetapi terkadang juga dalam
jumlah meskipun terkadang bersifat
sementara.
PENTINGNYA EGD SAAT INI
Karena fungsi komunikasi yang
diungkapkan ini, EGD memainkan peran
kunci dan semakin diakui dalam
bagaimana orang menggunakan dan
mengalami struktural lingkungan.
Aspek signage dan penunjuk arah dari
EGD diakui sebagai kontributor utama
terhadap rasa kesejahteraan dan keamanan
pribadi, dan keamanan di lingkungan yang
asing dan seringkali memiliki tingkat
stress yang tinggi, seperti bandara, rumah
sakit, dan kota. Selain itu, EGD menjadi
semakin penting karena kemampuannya
untuk menciptakan kesan tempat bagi
suatu lokasi dan kekuatannya untuk
memperkuat citra merek.
PAPAN TANDA DAN EGD : KONEKSI
MEREK (SIGNAGE AND EGD : THE
BRAND CONNECTION)
Strategi merek yang komprehensif
mencakup signage dan program EGD
sebagai titik kontak penting yang memiliki
kekuatan untuk membangun citra merek
dalam bentuk lingkungan tiga dimensi. Hal
ini dapat dilakukan melalui strategi
keselarasan atau pemaksaan.
Dengan menggunakan strategi harmoni,
karakteristik visual dari sebuah program
signage dapat merefleksikan dan
memperkuat karakteristik visual dari
desain atau arsitektur sebuah situs untuk
menciptakan identitas yang terintegrasi
secara menyeluruh.
Serta menggunakan pendekatan imposisi,
papan tanda dapat menciptakan atau
memaksakan identitas tunggal yang unik
pada sebuah situs, sebuah identitas yang
sepenuhnya independen dari karakteristik
visual situs tersebut.
SISTEM INFORMASI DIGITAL DAN
EGD
Sistem informasi digital yang
menampilkan grafik pada layar elektronik
telah menjadi bagian penting dalam
kehidupan sehari-hari setiap orang, dan
karena sistem ini memiliki fungsi
komunikasi, maka sistem ini memiliki
hubungan dengan EGD.
PAPAN TANDA DIGITAL
Papan tanda digital mengacu pada layar
tampilan elektronik, yang biasanya
berukuran besar tetapi semakin banyak
yang menggunakan layar berukuran tablet
yang lebih kecil, yang dipasang secara
permanen dan tetap untuk menampilkan
konten informasi kepada khalayak. Konten
signage digital biasanya diprogram
sebelumnya dan tidak interaktif, yaitu
tidak dipilih oleh pengguna individu, dan
sering kali bersifat iklan atau hiburan.
Signage digital digunakan untuk aplikasi
EGD, seperti informasi jadwal
penerbangan atau kereta api dan
interpretasi pameran, dan lebih banyak lagi
yang akan muncul seiring berjalannya
waktu dan berkurangnya biaya
infrastruktur dan penyebaran.
KIOS INTERAKTIF (INTERACTIVE
KIOSKS)
Kios interaktif adalah bentuk signage
digital yang menggunakan layar tampilan
yang dipasang pada posisi tetap dengan
konten yang telah diprogram sebelumnya,
tetapi memiliki perbedaan yang
memungkinkan pengguna individu untuk
mengakses informasi atau melakukan
transaksi seperti yang dipilih oleh setiap
pengguna dari kumpulan informasi yang
telah diprogram sebelumnya di kios.
PERANGKAT SELULER
Perangkat seluler, juga dikenal sebagai
perangkat digital genggam atau ponsel
pintar, adalah perangkat komputer portable
yang kecil dan mandiri, seperti ponsel atau
tablet, yang dibawa oleh orang-orang.
Perangkat seluler sepenuhnya interaktif
dan dipersonalisasi oleh pemilik
perangkat. Dengan terhubung ke Internet
melalui layanan telepon/data atau Wifi,
pengguna ponsel memiliki akses ke dunia
informasi digital dan dapat memilih
informasi apa pun yang mereka inginkan
atau butuhkan. Sebagian besar perangkat
seluler adalah dilengkapi dengan teknologi
GPS, yang menempatkan posisi geografis
ponsel; hal ini pada gilirannya, telah
menghasilkan banyak aplikasi penunjuk
jalan seluler, termasuk aplikasi peta yang
merupakan aplikasi asli untuk sebagian
besar sistem operasi seluler. Juga dalam
ranah EGD, aplikasi seluler khusus
menyediakan informasi interpretasi yang
diperkaya bagi pengunjung museum.
Bahkan produksi konten digital dapat
menghindari desainer EG jika melibatkan
penulisan kode atau produksi konten video
atau animasi. Namun, konten adalah kunci
untuk komunikasi digital yang efektif,
menarik, dan relevan; bagaimanapun juga,
signage digital, kios, atau perangkat seluler
hanyalah layar kosong yang menunggu
untuk diisi dengan konten, mirip dengan
kanvas kosong yang menunggu untuk diisi
dengan cat, dan kualitas konten tersebut
mempengaruhi persepsi pengguna
terhadap pesan yang disampaikan.
[2] PROSES DESAIN (THE
DESIGN PROCESS)
Signage dan penunjuk arah adalah bagian
dari desain grafis lingkungan (EGD) yang
berfokus pada komunikasi grafis dalam
lingkungan binaan. EGD melibatkan
proses desain, juga dikenal sebagai design
thinking, yang digunakan untuk
memecahkan masalah dalam desain.
Desain adalah aktivitas kreatif yang
beroperasi dalam dunia nyata untuk
mencapai tujuan tertentu.
Seorang desainer mengarahkan kreativitas
mereka untuk memecahkan masalah klien,
bukan untuk ekspresi diri. Mereka
mewujudkan ide-ide klien menjadi
kenyataan dengan mempertimbangkan
segala aspek secara maksimal dan
menggunakan kreativitas, keterampilan,
dan pengetahuan mereka secara optimal.
Dalam peran ini, proses dasar yang
digunakan oleh setiap profesional desain
menjadi jelas. Itu adalah untuk :
1. Kaji masalah klien.
2. Terapkan keterampilan kreatif.
3. Sintesis suatu solusi.
4. Komunikasikan solusi kepada
produsen.
5. Mengawasi produksi solusi.
6. Evaluasi efektivitas produk akhir.
Dalam proses desain, desainer berusaha
keras memecahkan masalah klien,
sedangkan peran klien adalah memberikan
informasi, umpan balik, panduan yang
tepat, dan membayar jasa desainer dengan
tepat waktu. Kerja sama yang saling
percaya antara klien dan desainer sangat
penting dalam kesuksesan proyek.
Proses desain dasar dapat dengan baik
diadaptasi ke dalam konteks EGD,
meningkatkan efisiensi dalam aktivitas
EGD. Terutama karena banyak proyek
EGD terhubung dengan arsitektur, tahapan
desain dalam EGD serupa dengan yang
digunakan dalam profesi arsitektur, yaitu:
FASE 1 : Pradesain
Melibatkan pengumpulan data dan analisis
awal, juga dikenal sebagai pra-sketch atau
penelitian. Ini adalah tahap perencanaan
penting yang sering diabaikan oleh
desainer yang terlalu terburu-buru. Setelah
tahap ini selesai, desainer EGD memiliki
pemahaman yang baik tentang proyek dan
dapat memulai fase desain skematik, yang
merupakan fase awal dan sangat kreatif
dalam membangun fondasi informasi dan
visual program tanda-tanda.
Fase pradesain bertujuan untuk memahami
proyek, memastikan keselarasan dengan
klien, dan merencanakan langkah
selanjutnya. Hasilnya bisa berupa diagram,
daftar, sketsa, foto/video survei, atau
catatan yang digunakan oleh tim desain
atau dibuat formal untuk klien. Yang
penting, hasil dari fase ini harus direview
dan dibahas bersama klien.
FASE 2 : Perencanaan
Mengikutsertakan lebih banyak desainer
dalam proyek EGD dapat meningkatkan
kreativitas karena berarti lebih banyak otak
yang berkontribusi. Brainstorming
kolaboratif dan teknik asosiasi kata-kata
adalah cara untuk memicu ide-ide desain
yang berlimpah. Daftar konten dasar untuk
fase 2 mencakup item berikut :
1. Gambaran umum konteks proyek,
termasuk survei kondisi eksisting,
jika tersedia.
2. Lokasi kunci tanda dalam
pandangan rencana.
3. Pendekatan terhadap nomenklatur
dan hierarki pesan tanda.
4. Referensi evokatif atau metaforis,
biasanya berupa gambar.
5. Opsi jenis huruf dan simbol.
6. Opsi palet material dan warna.
Fase perencanaan EGD melibatkan
pengumpulan data, montase perspektif
tanda-tanda dalam konteks lingkungan,
presentasi animasi, dan pembuatan model
studi tanda-tanda. Tujuannya adalah
memahami proyek, memastikan
pemahaman dengan klien, dan
merencanakan langkah selanjutnya.
Hasilnya bisa berupa diagram, daftar,
sketsa, atau catatan, yang bisa formal atau
tidak, dan sebaiknya dibahas dengan klien.
Beberapa kantor EGD bahkan membatasi
penggunaan komputer dalam proses ideasi
untuk mempromosikan gagasan yang lebih
sederhana daripada variasi detail yang tak
berujung.
Daftar periksa konten dasar untuk
presentasi fase 2 melibatkan item-item
yang dapat disesuaikan oleh desainer EGD
sesuai dengan konteks proyek. Ini
termasuk gambaran umum proyek dan
survei kondisi eksisting, jika tersedia.
- Lokasi kunci tanda dalam
pandangan rencana.
- Pendekatan terhadap nomenklatur
dan hierarki pesan tanda.
- Referensi evokatif atau metaforis,
biasanya berupa gambar.
- Opsi jenis huruf dan simbol.
- Opsi palet material dan warna.
 - Elevasi dasar dari tanda-tanda
kunci, termasuk referensi skala
seperti orang, mobil, dan pohon,
dan sebagainya.
- Montase perspektif tanda-tanda
dalam konteks lingkungan mereka,
menggunakan gambaran atau foto
dari lokasi asli sebagai gambar
latar.
- Presentasi animasi tanda-tanda
kunci dalam area lokasi untuk
mengilustrasikan tanda-tanda
dalam urutan ruang/waktu.
- Model studi dasar bentuk dan
bentuk tanda.
FASE 3 : Pengembangan Desain
Setelah persetujuan untuk melanjutkan ke
fase pengembangan desain, tahap awal
desain skematik mencari banyak ide,
kemudian tahap konvergensi mengarah ke
arah desain yang terpilih. Fase 2
menekankan penjelasan solusi desain,
sementara fase pengembangan desain
(DD) mengisi, memodifikasi, dan
menyempurnakan solusi tersebut. Untuk
melacak dan mengelola jenis-jenis tanda,
daftar karakteristik dan ukuran digunakan,
tetapi jenis tanda bisa berubah selama fase
DD karena kebutuhan proyek bisa
berubah. Metode untuk mendefinisikan
jenis tanda bervariasi, tetapi dua
pendekatan dasar adalah:
- Karakteristik fisik, seperti ukuran,
bentuk, material, metode
pemasangan, teknik aplikasi grafis,
dan sebagainya.
- Fungsi komunikasi, seperti apakah
tanda tersebut berfungsi untuk
mengkomunikasikan identifikasi,
arah, atau jenis informasi lainnya.
Menyajikan lokasi dan nomor-nomor tanda
dengan jelas pada rencana lokasi bisa sulit
karena gambar umumnya penuh dengan
informasi tertulis yang mengganggu.
Namun, ada cara untuk meningkatkan
keterlihatan lokasi tanda, seperti meminta
rencana dasar yang bersih tanpa informasi
tertulis atau "mendiamkan" informasi
tertulis yang ada. Nomor tanda harus
menonjol visual dari latar belakang dengan
bentuk yang khas.
Fase pengembangan desain bertujuan
untuk memperkuat konsep yang telah
dipilih sebelumnya dan mendapatkan
persetujuan dari klien sebelum
melanjutkan ke dokumentasi final proyek
tanda. Fase ini menghasilkan item yang
menyampaikan perkembangan aspek
informasional dan visual konsep desain
kepada klien. Item-item ini mencakup:
- Rencana lokasi tanda dalam proses
- Jadwal pesan dalam proses
- Gambar yang menunjukkan
perkembangan grafis tanda
- Gambar yang menunjukkan
perkembangan perangkat keras
tanda
Item lain yang mungkin atau mungkin
tidak akan ditinjau dengan klien termasuk:
- Model studi dan/atau presentasi
- Render komputer 3D
- Mock-up ukuran penuh
Selama fase 3, desainer EGD dapat
melakukan presentasi formal atau
mengirimkan rencana dan gambar kepada
klien untuk tinjauan, tergantung pada
kebutuhan proyek. Masukan klien tentang
detail program tanda sangat penting
selama fase pengembangan desain (DD),
dan desainer EGD harus mencari tinjauan
dan persetujuan klien sebelum
melanjutkan ke fase dokumentasi.
FASE 4 : Dokumentasi
Fase dokumentasi adalah tahap terakhir
dalam proses desain dan dimulai setelah
klien menyetujui pekerjaan yang
diselesaikan dalam fase 3. Fase 4 berfokus
pada rincian dan penyempurnaan solusi
dari program tanda, dan tujuannya adalah
untuk menyampaikan niat desain kepada
produsen tanda untuk penentuan harga dan
produksi. Dalam kata lain, semua detail
desain program tanda harus diselesaikan
sebelum proses penawaran dan konstruksi
dimulai. Dokumen-dokumen yang bekerja
sama untuk menyampaikan niat desain ini
mencakup:
- Rencana lokasi tanda
- Jadwal pesan
- Gambar desain untuk grafis dan
perangkat keras tanda
- Spesifikasi
A. PENGKATEGORIAN JENIS
TANDA
Selama fase dokumentasi, revisi terhadap
jenis tanda mungkin perlu dilakukan untuk
mengatasi ketidakpastian yang mungkin
muncul dari fase 3. Ini melibatkan
peninjauan dan perbaikan dalam jadwal
pesan dan rencana lokasi, dan jika
diperlukan, dalam gambar desain. Namun,
jika penentuan jenis tanda telah
dipertimbangkan dengan baik selama fase
3, revisi jenis tanda selama fase 4
seharusnya minimal. Tetapi selalu ada
kemungkinan perubahan jenis tanda dalam
dokumen proyek final.
Gambar desain, juga dikenal sebagai
gambar kerja atau gambar niat desain,
mencatat detail visual dari program tanda.
Pemilihan tingkat detail dalam gambar
adalah pertanyaan penting, karena ini
memengaruhi penentuan harga dari
produsen. Gambar desain harus jelas
bahkan jika direproduksi dalam
hitam-putih, dan informasi tentang warna,
bahan, finishing, dan lainnya dicatat
sebagai "callout" di gambar.
B. DIMENSI DAN SKALA
Ukuran adalah informasi penting yang
harus disertakan dalam setiap gambar
desain program tanda. Ini termasuk
dimensi keseluruhan, dimensi komponen
tanda, dan posisi tanda dalam
lingkungannya. Penggunaan sistem metrik
sangat penting di luar Amerika Serikat.
Gambar desain juga mengandung
informasi visual yang relevan dengan
program tanda. Panduan daftar isi paket
gambar untuk konten mencakup:
- Daftar kosakata grafis, termasuk
huruf lengkap dari semua jenis
huruf, bersama dengan semua
simbol dan panah yang digunakan.
- Ringkasan semua warna, bahan,
dan finishing yang digunakan
dalam program.
- Tampilan depan, samping, dan atas
dari setiap jenis tanda, dengan
anotasi.
- Representasi tata letak grafis yang
berbeda untuk setiap jenis tanda,
dengan anotasi.
- Elevasi pemasangan, memasang
tanda-tanda dalam hubungannya
dengan fitur arsitektural atau situs.
- Rencana lokasi tanda, biasanya
disertakan dalam paket gambar
desain.
Gambar desain program tanda dapat
memerlukan tingkat detail yang
berbeda-beda tergantung pada desain.
Penting untuk memahami perbedaan
antara gambar tata letak grafis dan karya
seni grafis tanda. Gambar tata letak grafis
menggambarkan susunan grafis pesan,
sedangkan karya seni grafis tanda adalah
gambar akhir dari tanda. Produksi karya
seni grafis biasanya menjadi tanggung
jawab produsen, tetapi desainer EGD
mengontrol penampilan visual dengan
menyediakan gambar tata letak grafis.
Dalam era komputer, desainer sering
menyediakan file tata letak sebagai
template untuk produsen.
FASE 5 : Penawaran (Postdesign)
Fase penawaran adalah salah satu dari tiga
fase pasca desain dalam proses desain. Di
fase ini, harga resmi yang mengikat untuk
pembuatan tanda diperoleh melalui proses
persaingan, dan kontraktor dipilih untuk
melaksanakan proyek. Tujuan utama fase
penawaran adalah mendapatkan kontraktor
yang memenuhi syarat untuk menjalankan
proyek tanda dengan harga yang
kompetitif. Fase ini melibatkan
permintaan, administrasi, dan peninjauan
tawaran, dengan desainer EGD berperan
sebagai penasihat untuk perwakilan
kontrak dan klien.
FASE 6 : Pengamatan Fabrikasi/Instalasi
Dalam tahap post design kedua,
perwakilan kontrak klien telah mengontrak
pembuat tanda yang memenuhi syarat.
Solusi desain kreatif dari perancang EGD
menjadi nyata secara fisik, yang
merupakan momen yang sangat penting.
Tujuan utama tahap observasi adalah
mengawasi pembuatan dan pemasangan
program tanda. Perwakilan kontrak
mengurus administrasi kontrak, sedangkan
perancang EGD berperan sebagai
penasihat dan fasilitator dalam masalah
teknis yang berkaitan dengan
implementasi desain.
FASE 7 : Evaluasi Pasca Instalasi
Setelah solusi program papan tanda telah
dibangun dan dipasang, tahap evaluasi
menjadi langkah kritis. Tujuannya adalah
memastikan seberapa efektif solusi
program tanda bekerja di lingkungannya.
Fase evaluasi menghasilkan wawasan dan
temuan yang dapat digunakan untuk
memperbaiki program tanda yang sedang
dievaluasi dan juga program tanda lainnya
yang dikembangkan oleh perancang.
Evaluasi ini adalah langkah penting
sebelum beralih ke proyek berikutnya.
[3] GAMBARAN UMUM
PIRAMIDA TANDA-TANDA
(OVERVIEW OF THE SIGNAGE
PYRAMID METHOD)
Program tanda adalah untuk
mengkomunikasikan informasi tentang
lingkungan tertentu kepada pengguna
lingkungan tersebut, dan bahwa informasi
tersebut disampaikan melalui grafik yang
ditampilkan pada objek tanda fisik atau
perangkat keras. Dari situ ia menyadari
bahwa rancangan program signage terdiri
dari rancangan tiga sistem penyusun
namun saling terkait.
SISTEM KOMPONEN SIGNAGE
PYRAMID
SISTEM ISI INFORMASI
Komunikasi informasi adalah inti
fungsional dari setiap program signage;
oleh karena itu, sistem konten informasi
terdiri dari:
- Informasi apa yang ditampilkan
pada tanda-tanda tersebut
- Bagaimana pesan tanda diutarakan
- Dimana informasi tanda berada

SISTEM GRAFIS

- Elemen grafis dua dimensi - Bentuk tanda tiga dimensi

apa—tipografi, simbol, panah, dan
warna —yang digunakan untuk
menyandikan informasi tanda?
- Bagaimana pesan dan lokasi
berbagai tanda dalam program
berhubungan satu sama lain dalam
jaringan informasi yang konsisten
dan kohesif
- Bagaimana grafik diterapkan pada
tanda
- Ukuran tanda-tandanya
- Bagaimana rambu-rambu tersebut
dipasang atau dihubungkan dengan
objek lingkungan lainnya
- Bahan, pelapis, penyelesaian akhir,
dan teknik pencahayaan yang
digunakan
- Hubungan stilistika objek-objek
tanda satu dengan yang lain dan
lingkungannya

SISTEM PERANGKAT KERAS

[4] SISTEM KONTEN
INFORMASI (THE
INFORMATION CONTENT
SYSTEM)
Rambu-rambu ada untuk satu tujuan dan
satu tujuan saja untuk mengkomunikasikan
informasi kepada orang-orang tentang
lingkungan mereka. Dalam hal ini, tanda
adalah salah satu dari sedikit elemen yang
benar-benar interaktif dari lingkungan
binaan. Dan karena orang harus terlibat
dalam kegiatan membaca informasi pada
tanda, tanda juga merupakan salah satu
objek yang paling banyak diamati di
lingkungan binaan. Objek-objek
lingkungan lainnya, berdasarkan bentuk
dan keberadaannya, dapat berkonotasi
dengan pesan yang melekat (misalnya,
pagar atau tembok tinggi berkonotasi
dengan "menjauhlah"), namun tidak secara
harfiah dan denotatif seperti halnya
rambu-rambu.
Sederhananya, sistem konten informasi
program isyarat terdiri dari apa yang
dikatakan oleh isyarat informasi yang
dikomunikasikannya dan di mana
informasi tersebut berada di lingkungan.
JENIS KONTEN INFORMASI
RAMBU
Sistem konten informasi memiliki banyak
fungsi dalam program papan tanda dan
menyediakan berbagai jenis konten
informasi, diantaranya:
- RAMBU IDENTIFIKASI
Ditempatkan di tempat tujuan untuk
mengidentifikasi tujuan atau tempat
tersebut di suatu lingkungan. Isi pesan
rambu identifikasi yaitu nama tujuan atau
sistem penomoran ruangan dapat dibuat
oleh perancang EG dan/atau klien.
- RAMBU PENUNJUK ARAH
Terletak jauh dari tempat tujuan untuk
mengarahkan orang ke berbagai tempat
tujuan dalam lingkungan tertentu. Rambu
penunjuk arah juga sering disebut sebagai
rambu penunjuk jalan karena membantu
orang menemukan jalan ke tujuan.
- TANDA PERINGATAN
Memperingatkan orang-orang tentang
bahaya atau prosedur keselamatan di
dalam lingkungan.
- RAMBU PERATURAN DAN
LARANGAN
Dimaksudkan untuk mengatur perilaku
orang atau melarang aktivitas tertentu
dalam suatu lingkungan.
- RAMBU OPERASIONAL
Menginformasikan orang-orang tentang
penggunaan dan operasi lingkungan,
sehingga sering kali cukup rinci,
membutuhkan waktu untuk mempelajari
dan menyerapnya.
HIERARKI KONTEN
Tidak semua konten informasi sama dalam
program papan tanda. Beberapa pesan dan
lokasi papan nama lebih penting daripada
yang lain; oleh karena itu, perancang harus
memberikan peringkat hirarkis pada pesan
dan lokasi papan nama di suatu
lingkungan, berdasarkan tingkat
kepentingannya. Dalam proses ini,
tanda-tanda diberi peringkat berdasarkan
apakah informasi yang mereka tampilkan
adalah informasi primer, sekunder, tersier,
atau bahkan kurang penting. Prinsip
umumnya adalah bahwa semakin penting
informasi tersebut, semakin tinggi
peringkatnya.
Ada dua alasan dasar dan terkait mengapa
hirarki informasi tanda diperlukan:
1. Untuk meningkatkan efektivitas
komunikasi
2. Untuk menghemat ruang pada
tapak tanda
MENGEMBANGKAN SISTEM
KONTEN INFORMASI RAMBU
Pada dasarnya, proses ini mencakup
pemetaan lokasi rambu dan menetapkan
nomenklatur pesan yang akan ditampilkan
pada rambu di setiap lokasi.
LOKASI PAPAN TANDA - Permukaan, sentuhan akhir, dan
Lokasi rambu ditentukan dengan fungsi yang berdekatan
menganalisis rute sirkulasi dan titik-titik
keputusan dalam lingkungan proyek. PAPAN TANDA PESAN
Setelah mempelajari titik-titik keputusan Setiap lokasi proyek membutuhkan
dan sirkulasi pengguna, perancang EG kosakata nomenklatur pesan. Ini harus
mulai memetakan rambu-rambu pada berupa kumpulan pesan yang konsisten
gambar rencana, membuat tanda untuk dan ringkas untuk ditampilkan pada papan
menunjukkan setiap rambu pada gambar nama situs. Kata-kata yang digunakan di
rencana. Rencana awal dari rencana lokasi sini adalah konsisten dan ringkas, karena
rambu ini dapat mencakup rambu-rambu kosakata nomenklatur yang konsisten dan
utama saja, untuk kesederhanaan dan ringkas sangat penting untuk komunikasi
kejelasan, dan dapat diberi kode warna yang jelas dari sistem informasi papan
berdasarkan fungsi komunikasi-misalnya, nama.
merah untuk rambu penunjuk arah, biru
untuk rambu identifikasi, dan seterusnya. Kosakata pesan rambu yang konsisten
adalah kunci untuk mempertahankan jejak
TIPS UNTUK MENENTUKAN informasi. Setelah nama tujuan ditentukan,
LOKASI TANDA nama tersebut harus digunakan pada setiap
- Selalu tempatkan rambu yang rambu yang berhubungan dengan tujuan
tegak lurus dengan garis tersebut. Kosakata pesan isyarat juga harus
pergerakan dan pandangan ringkas. Oleh karena itu, sebuah pesan
pengemudi harus mengkomunikasikan informasi
- Selalu letakkan rambu-rambu penting yang dibutuhkan oleh pengguna
penunjuk arah di titik-titik rambu sesingkat mungkin.
keputusan
- Tempatkan rambu-rambu NAVIGASI: HIRARKI DAN
identifikasi di tempat tujuan yang KEDEKATAN PESAN
telah diarahkan, untuk Orang-orang menavigasi dari tujuan umum
mengkonfirmasi kedatangan ke tujuan khusus, dan sistem informasi
mereka di tempat tujuan yang rambu perlu diatur dengan tepat. Navigasi
mereka cari. adalah proses memusatkan perhatian pada
tujuan target tertentu dalam
Setelah rencana lokasi rambu awal langkah-langkah yang semakin terpisah
dikembangkan, perancang EG harus dan tersusun
memeriksa kondisi lokasi di setiap lokasi.
Faktor-faktor kondisi lokasi ini meliputi: HIRARKI
- Jarak pandang Mengembangkan hirarki informasi rambu
- Sudut pandang dimulai dengan meninjau dan
- Batasan fisik pada ukuran rambu menganalisis semua tujuan yang ada di
dan/atau ketinggian pemasangan dalam lingkungan proyek. Langkah
- Penghalang garis pandang fisik pertama adalah membuat daftar
- Kondisi pencahayaan tujuan-tujuan ini dan kemudian mulai
- Peluang pemasangan tanda mengurutkannya sesuai dengan urutan
kepentingannya bagi pengguna rambu.
Beberapa peringkat akan terlihat jelas,
seperti di bandara, di mana lemari petugas
kebersihan akan menjadi tujuan yang
kurang penting daripada pos pemeriksaan
keamanan. Dalam contoh penunjuk arah di
kota, pabrik pembuangan sampah kota
akan menjadi tujuan yang kurang penting
dibandingkan dengan kantor pemerintah
kota atau stasiun kereta api.
KEDEKATAN
Seiring dengan hirarki, informasi rambu
dapat diatur dan ditampilkan berdasarkan
kedekatannya dengan tujuan. Sekali lagi,
rambu memiliki kapasitas pesan yang
terbatas, sehingga tidak semua tujuan
dapat ditampilkan pada semua rambu
dalam suatu lingkungan. Namun,
nama-nama tujuan akan dihapus dari
rambu begitu mereka telah tercapai,
sehingga membebaskan kapasitas untuk
tujuan baru, sehingga ketika sistem
informasi berjalan melalui sebuah situs,
pesan ditambahkan dan dihapus dari
rambu.
FAKTOR LAIN YANG
MEMPENGARUHI SISTEM KONTEN
INFORMASI RAMBU
Sekarang sudah jelas bahwa
mengembangkan sistem konten informasi
isyarat bukanlah proses yang sederhana,
sehingga tidak mengherankan jika
mengetahui bahwa masih ada faktor lain
yang membuatnya semakin kompleks.
Faktor-faktor ini terutama terkait dengan
berbagai peraturan dan panduan
pemerintah, serta pertimbangan berbagai
bahasa.
Tidak seperti kebanyakan proyek desain
grafis, sistem informasi, grafis, dan
perangkat keras dari program papan nama
dipengaruhi oleh kode dan peraturan
federal, negara bagian, dan kota dalam
berbagai bentuk. Sebagai permulaan,
penting untuk dicatat bahwa peraturan dan
pedoman, termasuk yang memengaruhi
papan nama, biasanya ditulis dalam bahasa
hukum yang membingungkan yang dapat
ditafsirkan dalam beberapa cara. Oleh
karena itu, disarankan bagi perancang EG
dan klien untuk meneliti dan meninjau
peraturan tanda yang berlaku secara
menyeluruh dan kemudian
mengembangkan strategi kepatuhan yang
sesuai, dengan masukan dari penasihat
hukum, konsultan kode, pejabat pengatur,
dan organisasi profesional/perdagangan,
jika diperlukan.
KODE LOKAL DAN PAPAN NAMA
INTERIOR
Kode lokal, baik di tingkat negara bagian
atau kota, berisi peraturan yang
memengaruhi sistem konten informasi
pada papan nama tertentu di lingkungan
bangunan, biasanya yang berkaitan dengan
keselamatan jiwa dan sering kali
aksesibilitas. Kode-kode ini dapat
mengamanatkan lokasi dan pesan yang
akan ditampilkan pada papan nama.
Kode bangunan lokal adalah sumber yang
paling jelas dan umum dari peraturan
papan nama interior, tetapi ini juga dapat
terkubur dalam kode administratif dan
kesehatan lokal.
Dengan banyaknya kode yang
memengaruhi papan nama interior, tidak
mengherankan jika terkadang muncul
konflik kode, biasanya antara persyaratan
lokal dan nasional. Dalam situasi seperti
itu, strategi harus dikembangkan untuk
mematuhi keduanya,
KODE LOKAL DAN PAPAN NAMA
EKSTERIOR
Rambu eksterior juga berada di bawah
naungan berbagai kode lokal. Secara
khusus, kode bangunan negara bagian dan
kota biasanya berkaitan dengan keamanan
rambu eksterior itu sendiri, seperti
integritas struktural untuk menahan gaya
angin yang ditentukan dan kesehatan
sistem dan sambungan listrik.
Peraturan lokal lainnya, biasanya peraturan
tanda kota atau zonasi, berkaitan dengan
estetika, yaitu mengontrol karakter visual
dari papan nama komunitas. Peraturan ini
biasanya berlaku untuk rambu komersial,
tetapi juga terkadang untuk rambu
penunjuk arah, dan dapat berkisar dari
yang sangat ketat hingga yang longgar,
tergantung pada distrik lokal atau zonasi di
wilayah tersebut. Biasanya, sebelum
rambu eksterior dapat dipasang, peraturan
rambu mengharuskan pengajuan
permohonan izin di yurisdiksi setempat,
disertai dengan ilustrasi rambu, untuk
menunjukkan bahwa rambu tersebut akan
mematuhi peraturan tersebut. Beberapa
komunitas mungkin juga mensyaratkan
bahwa setiap papan nama eksterior yang
diusulkan harus diajukan ke badan
pemerintah setempat untuk mendapatkan
persetujuan, terutama jika ada perbedaan
yang diminta untuk papan nama tersebut.
INFORMASI MULTI BAHASA ATAU
MULTILINGUAL
Dalam strategi komunikasi terpadu,
aplikasi untuk perangkat seluler dapat
memberikan informasi orientasi yang
mendukung dalam bahasa yang tidak
ditampilkan pada rambu-rambu fisik.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
teknologi tersebut terus berkembang, dan
struktur organisasi yang besar mungkin
tidak mendukung strategi terpadu di
seluruh saluran komunikasi.
Masalah desain khusus bahasa lain yang
harus diperhatikan oleh desainer EG
adalah arah membaca. Pertimbangkan
bahwa meskipun bahasa Inggris dan
sebagian besar bahasa lain membaca dari
kiri ke kanan, bahasa lain, seperti bahasa
Ibrani dan Arab, membaca dari kanan ke
kiri. Dan bahasa Mandarin, yang secara
tradisional dibaca secara vertikal dari atas
ke bawah, sekarang juga biasa dibaca
secara horizontal dari kiri ke kanan.
Meskipun simbol sangat berguna, banyak
konsep yang terlalu rumit untuk
dikomunikasikan dengan simbol. Karena
alasan ini, hampir tidak mungkin untuk
merancang sistem konten informasi isyarat
yang seluruhnya terdiri dari simbol. Tetapi
jika digunakan dengan bijaksana, simbol
dapat menyederhanakan komunikasi pada
isyarat. Dalam beberapa kasus, simbol bisa
digunakan sendiri, tanpa kata-kata, untuk
mengkomunikasikan informasi yang
diperlukan, namun sekali lagi, hanya jika
simbol-simbol tersebut dipahami dengan
baik dan sesuai dengan budaya.
DIAGRAM
Selain simbol, diagram juga
menyampaikan konten informasi papan
nama dengan cara bergambar. Sejauh ini,
diagram yang paling umum digunakan
dalam papan nama adalah peta. Subjek
peta yang menarik dan mendalam secara
umum, dan khususnya dalam signage,
dapat menjadi sebuah buku tersendiri.
Tujuannya di sini adalah untuk
memberikan gambaran singkat tentang
peran konten informasi yang dimainkan
peta dalam program signage.
 umur panjang gayanya. Mengenai
[5] SISTEM GRAFIS (THE kompatibilitas visual, secara garis besar
GRAPHIC SYSTEM) ada Ada dua gaya tipografi dasar: serif dan
Unsur-unsur penyusun sistem grafis sans serif, yang masing-masing memiliki
program tanda: konotasi gaya yang luas.

TINJAUAN TIPOGRAFI KETERBACAAN (LEGIBILITY)

(TYPOGRAPHY OVERVIEW) Jenis huruf yang mudah dibaca cenderung
Tipografi adalah tulang punggung sistem memiliki karakteristik berikut:
grafis tanda karena sebagian besar konten Mereka memiliki bentuk huruf yang jelas
informasi dari program tanda disampaikan dan mudah dikenali.
dengan kata-kata daripada elemen gambar. Mereka memiliki tinggi "x" yang besar.
Kata “tipografi” berakar pada kata Latin
abad pertengahan typographia, yang Mereka memiliki bobot sedang, dengan
berarti “pencetakan letterpress,” tetapi juga lebar garis yang tidak terlalu tebal maupun
mengacu pada gaya, susunan, atau terlalu tipis.
tampilan materi pengetikan. Mereka memiliki lebar karakter yang
sedang atau normal, dengan bentuk huruf
MEMILIH JENIS HURUF yang tidak terlalu padat maupun terlalu
(CHOOSING A TYPEFACE) melebar.
Pemilihan jenis huruf adalah kunci untuk
tampilan visual sistem grafis program PERAWATAN TIPOGRAFI
tanda, khususnya karena tipografi adalah (TYPOGRAPHIC TREATMENT)
elemen grafis utama untuk komunikasi Perlakuan huruf (case treatments)
informasi tanda. Namun, memilih jenis meliputi:
huruf bisa menjadi tugas yang berat, - SEMUA HURUF BESAR
karena seperti yang baru saja disebutkan, (KAPITAL atau HURUF BESAR)
banyak sekali jenis huruf untuk kumpulan - Huruf Kapital Awal (Title Case)
karakter Latin. Secara umum, ada empat - Kalimat atau campuran huruf
faktor yang dapat membantu dalam (mixed case) semua huruf kecil"
memilih tipografi untuk program signage:
SIMBOL DAN PANAH
- Kesesuaian formal Simbol dan panah adalah perangkat grafis
- Umur panjang gaya yang mengkomunikasikan informasi
- Keterbacaan secara gambaran, yaitu tanpa kata-kata.
- Pedoman ADA/SAD Ingat pula bahwa kata-kata "simbol,"
"glif," "ikon," "piktograf," dan
KESESUAIAN FORMAL (FORMAL "piktogram" pada dasarnya adalah sinonim
SUITABILITY) dan digunakan secara bergantian untuk
Kesesuaian formal mengacu pada seberapa merujuk pada gambar yang mewakili kata
cocok suatu jenis huruf dengan proyek atau konsep.
tertentu, baik dari segi kesesuaian
visualnya dengan lingkungan proyek dan Simbol dapat menggantikan tipografi
untuk mengkomunikasikan pesan tertentu
atau melengkapi pesan tipografi. Sebagai
contoh, simbol pesawat terbang dapat
menggantikan kata "bandara" pada suatu
tanda, atau simbol kursi roda yang
ditempatkan di sebelah nama tujuan dapat
menunjukkan rute yang dapat diakses
dengan kursi roda ke tujuan tersebut.
pasangan tipografi/simbol ini dapat
berguna dalam lingkungan tanda
multibahasa seperti bandara, rumah sakit,
pusat pameran, dan taman hiburan untuk
mengurangi kebutuhan akan beberapa
bahasa dalam tanda-tanda
KOSAKATA SIMBOL
Sama seperti jenis huruf tertentu dapat
dianggap sebagai kumpulan karakter
dengan gaya yang seragam, desainer
Grafis Lingkungan (EG) harus
mempertimbangkan simbol-simbol yang
mereka gunakan untuk grafik tanda
sebagai sebuah kumpulan kata. Untuk
berkomunikasi dengan jelas, kumpulan
kata simbol dan panah dalam program
tanda memerlukan kesatuan visual,
kejelasan, dan kesederhanaan dalam desain
grafis mereka. Selain itu, perlu diingat
bahwa bahkan jika simbol-simbol lain
tidak digunakan dalam sistem grafis suatu
program tanda tertentu, program tersebut
setidaknya akan memerlukan kumpulan
kata panah.
PANAH
Seperti halnya dengan jenis simbol
lainnya, ada dua sumber utama untuk
panah, yaitu menciptakan kumpulan kata
panah baru untuk proyek tertentu dan
mengadopsi kumpulan kata panah yang
sudah ada. Berbeda dengan jenis huruf
lengkap, panah adalah bentuk geometris
yang relatif sederhana, dan dapat dengan
mudah dibuat dalam program vektor
gambar apa pun serta diputar dalam
langkah 45 derajat untuk berbagai arah
dalam kumpulan kata panah.
WARNA
Kita tidak hidup di dunia hitam-putih, jadi
warna merupakan elemen sistem grafis
program tanda dan juga sistem perangkat
keras.
Warna memainkan beberapa peran dalam
sistem grafis suatu program tanda, dan
warna dapat memainkan peran ini secara
individual atau bersamaan:
- Untuk menonjolkan diri dari atau
menyatu dengan lingkungan tanda.
- Untuk meningkatkan makna pesan
tanda.
- Untuk membedakan pesan satu
sama lain.
- Untuk tujuan dekoratif.
PERTIMBANGAN PEMILIHAN
WARNA
Warna dalam tanda-tanda dapat
membuatnya menonjol atau selaras dengan
lingkungan. Misalnya, di fasilitas
transportasi, tanda-tanda mungkin harus
mencolok agar mudah dikenali, jadi warna
cerah digunakan. Di tempat lain,
tanda-tanda mungkin harus terlihat sesuai
dengan lingkungan, jadi warna-warna
netral lebih disukai. Jadi, pilihan warna
tergantung pada lingkungan tanda itu
sendiri.
Warna juga dapat berperan dalam
menambah makna pesan isyarat dan
membedakan pesan isyarat satu sama lain.
Cara yang jelas bahwa warna dapat
menambah makna pesan adalah ketika
warna merah digunakan untuk pesan
peringatan atau darurat, dan kuning
digunakan untuk pesan yang menarik
perhatian.
[6] SISTEM PERANGKAT
KERAS (THE HARDWARE
SYSTEMS)
Perangkat keras signage adalah
perwujudan fisik, objek lingkungan yang
menampilkan informasi seperti yang
disampaikan melalui grafis signage.
Di dalam sistem perangkat keras dari
program signage adalah semua "barang"
fisik yang dapat disentuh atau temui; ini
adalah komponen tiga dimensi (3D) yang
nyata dari program tanda. Sistem
perangkat keras juga merupakan kosakata
bentuk, struktur, bahan, sentuhan akhir,
pemasangan, dan pencahayaan, serta
metode yang digunakan desainer EG untuk
menyatukan semua elemen ini ke dalam
keluarga objek tanda.
BENTUK
Bentuk, atau rupa, merupakan ekspresi
yang paling jelas dari sistem perangkat
keras program tanda. Bentuk yang
digunakan dalam program papan tanda
memberikan kesatuan visual dan keunikan
dalam bentuk tiga dimensi. Hampir tidak
terbatas untuk sistem perangkat keras
signage, dan bentuk dasar dapat
digabungkan dan disintesis menjadi bentuk
yang lebih khas.
BENTUK TANDA DASAR
BERDASARKAN PEMASANGAN
Tempat pemasangan merupakan penentu
utama dari bentuk intrinsik yang akan
diambil oleh tanda tersebut.
Pada dasarnya, tanda dipasang pada
permukaan horizontal, seperti lantai atau
langit-langit, dari atas atau bawah, atau
pada permukaan vertikal, seperti dinding
dari belakang atau samping. Hal ini
mengarah pada empat jenis pemasangan
dasar berikut ini:
BENTUK PAPAN TANDA BERDIRI
SENDIRI (FREESTANDING SIGN
FORMS)
- Tiang atau monolit, di mana
seluruh badan papan tanda naik
dari tanah atau lantai
- Lollipop, atau "sign on a stick," di
mana panel tanda pada satu tiang
menjulang dari tanah atau lantai
- Multiple-posted, di mana panel
tanda pada dua atau lebih tiang
menjulang dari tanah atau lantai
BENTUK PAPAN TANDA YANG
DITANGGUHKAN (SUSPENDED
SIGN FORMS)
- Monolit yang ditangguhkan, di
mana seluruh badan papan nama
 menggantung dari langit-langit atau
di bawahnya
- Liontin gantung, di mana panel
tanda pada tiang tunggal
menggantung dari langit-langit atau
di bawahnya
- Ditangguhkan beberapa tiang, di
mana panel tanda pada dua atau
lebih tiang menggantung dari
langit-langit atau di bawahnya
BENTUK PAPAN TANDA YANG
MENJULUR (PROJECTING SIGN
FORMS)
- Memproyeksikan monolit, di mana
seluruh badan papan nama
diproyeksikan dari dinding atau
permukaan vertikal lainnya
- Memproyeksikan lolipop, di mana
panel tanda pada tiang tunggal
memproyeksikan dari dinding atau
permukaan vertikal lainnya
- Memproyeksikan beberapa tiang,
di mana panel tanda pada dua atau
lebih tiang diproyeksikan dari
dinding atau permukaan vertikal
lainnya
Bentuk tanda dasar yang ditentukan oleh
faktor pemasangan, bentuk tanda dapat
dibuat berdasarkan :
- Tampilan elevasi menggambarkan
permukaan vertikal objek depan,
samping (profil), dan belakang.
- Tampilan denah menggambarkan
tapak lateral atau perimeter objek
seperti yang terlihat dari atas.
- Tampilan penampang
memperlihatkan bagian dalam
suatu objek, yang menggambarkan
irisan yang memotong sebuah
objek, baik memanjang
(longitudinal) maupun melintang
(traverse).
KONOTASI BENTUK
Meskipun bentuk dan bentuk tanda 3D
tidak secara harfiah mengkomunikasikan
informasi secara denotatif seperti halnya
grafik tanda, aspek 3D dari papan nama
memiliki konotasi gaya yang kuat. Bentuk
tanda tiga dimensi, dan cara perancang EG
mensintesisnya menjadi objek perangkat
keras tanda, memiliki konotasi gaya
dengan cara yang sama seperti bentuk
huruf tipografi. Maka, kuncinya untuk
merancang sistem perangkat keras
program tanda adalah menentukan kualitas
formal 3D yang sesuai untuk proyek yang
sedang dikerjakan.
Mengenai konotasi bentuk 3D, karena ini
adalah subjek yang sangat kompleks,
penting untuk menyoroti beberapa
petunjuk yang sangat mendasar tentang
bentuk sistem perangkat keras signage
yaitu:
- Beberapa bentuk tanda elevasi
depan secara inheren bersifat
tradisional atau kontemporer.
- Objek tanda semakin sederhana
dan ramping objek tanda, semakin
kontemporer penampilan sistem
perangkat kerasnya. Sebaliknya,
semakin kompleks dan berornamen
objek tanda, semakin tradisional
tampilan sistem perangkat
kerasnya.
- Karakteristik gaya sistem grafis
mempengaruhi karakteristik gaya
sistem perangkat keras, dan secara
umum, keduanya harus menyatu.
- Menentukan pendekatan gaya
mana yang paling tepat untuk
proyek tertentu.
KESATUAN BENTUK
Desainer EGD harus merancang berbagai
jenis tanda dalam program signage agar
memiliki kesatuan visual. Perancang dapat
menggunakan berbagai alat seperti sketsa,
gambar, model 3D, dan perangkat
pemodelan komputer untuk mencapai
kesatuan formal 3D dalam program
signage. Sama halnya dengan desain
produk dalam industri, dimana berbagai
objek individu harus terkait satu sama lain
dalam serangkaian produk terkait.
ZONA PEMASANGAN DI ATAS
KEPALA DAN SETINGGI MATA
Lokasi, jarak pandang, dan hierarki rambu
membantu menentukan ketinggian dan
metode pemasangan. Umumnya, untuk
lingkungan interior, rambu yang
menyampaikan informasi utama dan,
terkadang, informasi sekunder dipasang di
zona di atas kepala; rambu yang
menyampaikan informasi rinci dan/atau
hierarki yang lebih rendah dipasang
setinggi mata. Alasan dari aturan praktis
ini masuk akal: Informasi rambu utama
yang penting harus ditempatkan cukup
tinggi sehingga tidak terhalang oleh orang,
kendaraan, tanaman, atau objek lain di
lingkungan. Informasi rambu yang kurang
penting tidak boleh ditempatkan secara
mencolok, serta informasi rambu yang
terperinci harus ditempatkan setinggi mata
untuk dipelajari dengan seksama.
Faktor penting lainnya adalah bahwa mata
manusia memiliki jangkauan atau sudut
pandang yang terbatas. Secara horizontal,
sudut pandang meluas 20 hingga 30
derajat (total 40 hingga 60 derajat) dari
garis tengah vertikal mata ketika melihat
lurus ke depan. Secara vertikal, sudut
penglihatan meluas 10 hingga 15 derajat
ke atas dan ke bawah dari garis tengah
horizontal mata.
FAKTOR ARSITEKTUR DAN
LOKASI YANG MEMPENGARUHI
PEMASANGAN
Faktor arsitektural/lokasi adalah apakah
lingkungan memberikan kesempatan yang
memadai untuk memasang rambu pada
struktur yang sudah ada, seperti dinding,
kolom, dan langit-langit untuk rambu
interior, atau tiang lampu dan jalan layang
untuk rambu eksterior. Dalam situasi di
mana tidak ada struktur yang tepat untuk
pemasangan rambu, seperti di tengah
atrium pusat perbelanjaan atau alun-alun
kota yang terbuka, rambu yang berdiri
sendiri akan diperlukan, yang secara alami
memiliki konsekuensi formal untuk sistem
perangkat keras.
PERTIMBANGAN UKURAN TANDA
Hubungan antara sudut pandang, jarak
pandang, dan tinggi pemasangan
mempengaruhi ukuran tanda. Faktor
arsitektural, kode lokal, dan hierarki tanda.
Untuk tanda kendaraan, kecepatan jalan
mempengaruhi tinggi huruf dan area panel
tanda. ADA dan SAD mengatur batasan
dimensional. Ukuran keseluruhan tanda
juga dipengaruhi oleh peraturan tanda
lokal. Kedalaman, proporsi, dan skala juga
harus diperhitungkan dalam perangkat
keras tanda untuk mencapai harmoni
visual dan dampak yang diinginkan.
Semakin seragam ukuran tanda dalam
program, semakin seragam penampilannya
secara keseluruhan.
TINJAUAN PENCAHAYAAN TANDA
(SIGN LIGHTING OVERVIEW)
Komponen pencahayaan adalah objek
fisik, menjadikan pencahayaan tanda
sebagai bagian dari sistem perangkat keras
tanda. Pada dasarnya, ada tiga opsi untuk
pencahayaan rambu: eksternal, internal,
atau tanpa penerangan.
PENERANGAN EKSTERNAL
Pencahayaan eksternal jangka panjang
mengacu pada pencahayaan yang berada di
luar rambu tetapi secara khusus
didedikasikan untuk dan ditujukan pada
rambu untuk tujuan menerangi rambu
tersebut. Pencahayaan eksternal
memantulkan permukaan rambu dan
dicapai dengan lampu sorot atau lampu
sorot yang diarahkan ke seluruh
permukaan rambu atau hanya grafik
rambu. Pencahayaan eksternal lebih sering
digunakan untuk rambu di lingkungan
eksterior daripada lingkungan interior,
meskipun dapat menghasilkan efek yang
sangat dramatis dalam pengaturan interior.
PENERANGAN INTERNAL
Penerangan internal mengacu pada cahaya
yang dipancarkan dari dalam rambu.
Biasanya digunakan untuk rambu di
lingkungan eksterior dan interior; dengan
demikian, rambu yang diterangi secara
internal dapat memiliki beberapa bentuk,
yang paling umum adalah kotak rambu
persegi panjang dengan permukaan plastik
tembus pandang yang di atasnya terdapat
gambar dan latar belakang yang
sepenuhnya diterangi oleh lampu LED
putih, yang dengan cepat mengalahkan
lampu neon sebagai sumber cahaya.
TIDAK ADA PENERANGAN
Rambu tanpa penerangan adalah pilihan
yang sangat layak untuk rambu di
lingkungan eksterior atau interior dengan
tingkat cahaya sekitar yang cukup tinggi
(baik dari sumber buatan maupun alami)
agar rambu dapat dilihat dan dibaca tanpa
penerangan rambu khusus. Seluruh
program rambu telah dikembangkan tanpa
penerangan sama sekali untuk banyak
lingkungan, dan berfungsi dengan baik.
TINJAUAN BAHAN TANDA (SIGN
MATERIALS OVERVIEW)
Bahan mentah seperti logam dan plastik
digunakan oleh desainer EG untuk
menciptakan sistem perangkat keras
program tanda. Hal tersebut memiliki
pengaruh besar pada penampilan visual
tanda-tanda. Desainer dapat memanfaatkan
kualitas unik dari setiap bahan, seperti
kemampuan plastik untuk meniru berbagai
bahan. Kesatuan bahan dalam program
tanda adalah kunci untuk menciptakan
keseragaman visual. Bahan-bahan
memiliki sifat fisik yang berbeda, yang
mempengaruhi cara mereka dapat diproses
dan diformat. Ukuran bahan juga
memainkan peran penting dalam desain
tanda, dengan sambungan dan persendian
menjadi faktor desain.
BAHAN DASAR TANDA
Bahan dasar dalam pembuatan tanda
mencakup logam (aluminium, baja karbon,
baja tahan karat, dan perunggu), plastik,
kaca, kayu, kain, serta perekat dan
pengikat yang meliputi mur, baut, sekrup,
klip, dan perangkat lain yang biasanya
terbuat dari logam yang menembus
komponen rambu untuk membentuk
sambungan mekanis yang kuat di dalam
unit rambu, dan antara unit rambu dan
struktur atau permukaan pemasangan.
UNIT TAMPILAN DIGITAL
ELEKTRONIK
Pemetaan proyeksi adalah teknologi
berbeda yang dapat memproyeksikan
gambar dan video yang dipetakan ke
permukaan atau objek tiga dimensi yang
jauh, seperti dinding, fasad bangunan,
jembatan, dan objek lingkungan berskala
besar lainnya. Unit yang paling umum
adalah matriks dioda pemancar cahaya
(LED) dan layar layar kristal cair (LCD).
Ketika mempertimbangkan penggunaan
komponen layar LED dan LCD untuk
perangkat digital yang digunakan,
perancang EG harus mengetahui
pertimbangan desain sistem perangkat
keras berikut ini untuk unit-unit ini:
- Ukuran dan batasan proporsional
area tampilan aktif, ukuran bezel,
kedalaman unit layar, dan dimensi
komponen perangkat keras terkait
lainnya
- Keterbatasan resolusi dan sudut
pandang
- Kebutuhan akan pasokan listrik
dan datacom
- Kendala ventilasi, pemanasan,
pendinginan, dan perlindungan
cuaca
- Kecerahan lingkungan menonton
SISTEM PERANGKAT KERAS
TANDA STOK (STOCK SIGN
HARDWARE SYSTEMS)
Sebagian besar sistem stok adalah kit
komponen perangkat keras yang dapat
dikonfigurasi dengan berbagai cara oleh
perancang EG. Produsen sistem stok juga
menawarkan berbagai teknik untuk
menerapkan grafik pada sistem perangkat
keras mereka, yang juga memberikan
peluang kreatif bagi perancang EG.
Namun sistem stok memiliki pro dan
kontra. Kelebihannya antara lain:
- Kemudahan perubahan dan
pemeliharaan
- Penghematan biaya desain
- Penghematan biaya produksi
Kekurangan dari sistem perangkat keras
stok yaitu:
- Keterbatasan gaya
- Keterbatasan ukuran
- Kualitas
BAHAN DAN KODE TANDA
Penting untuk diketahui bahwa
penggunaan material tanda tertentu dapat
ditentukan oleh peraturan tanda lokal dan
kode bangunan. Misalnya, peraturan
rambu lokal untuk tempat bersejarah
mungkin mengharuskan semua rambu
eksterior terbuat dari kayu yang dicat atau
di ukir untuk menjaga kualitas historis
tempat tersebut. Kode bangunan juga
dapat menentukan bahan tanda tertentu,
biasanya untuk alasan keselamatan jiwa.
Kode-kode ini biasanya menyangkut sifat
mudah terbakar dan daya tahan bahan
rambu, serta integritas sistem struktural
dan kelistrikan.
TINJAUAN UMUM TENTANG
PELAPISAN DAN PELAPIS TANDA
Arti istilah pelapisan cukup jelas, ini
berarti seperti cat yang diaplikasikan pada
permukaan bahan lain, sehingga
menciptakan permukaan luar yang baru.
Namun demikian, istilah finishing (hasil
akhir) bisa lebih membingungkan karena
sering digunakan untuk merujuk pada dua
hal yang sedikit berbeda. Di satu sisi,
istilah ini merujuk pada tingkat kilap dari
lapisan yang diaplikasikan, seperti cat
matte; di sisi lain, istilah ini dapat merujuk
pada tekstur permukaan yang dibuat pada
suatu bahan, seperti aluminium yang
disikat. Dalam kedua pengertian tersebut,
kata finish mengacu pada perawatan
permukaan, tetapi makna yang pertama
melibatkan sesuatu yang diaplikasikan
pada bahan, sedangkan makna yang kedua
melibatkan bahan itu sendiri.