Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era yang modern ini masih saja banyak masalah kesehatan yang di

timbulkan oleh serangga, salah satunya adalah masalah yang di timbulkan

oleh nyamuk. Nyamuk merupakan salah satu vector penyakit yang dapat

di katakan berbahaya dikarenakan ada jenis nyamuk yang dapat

menyebabkan penyakit yang berdampakkan kematian pada manusia.

Nyamuk dapat berkembang biak di tempat-tempat air yang tergenang.

Beda tempat perkembangbiakannya beda pula jenis nyamuk yang ada.

Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna dalam perkembang

biakannya.

Telah banyak penyakit-penyakit yang di temukan pada manusia yang di

sebabkan oleh nyamuk, beberapa di antaranya adalah demam berdarah,

malaria dan filarial. Bahkan telah mewabah pada saat musim hujan dan

sangat menggangu kesehatan manusia sendiri

Maka dari itu kita perlu untuk mengetahui jenis-jenis nyamuk yang ada di

pemukiman warga dengan mengidentifikasi nya dengan melihat ciri-ciri

yang ada pada bagian tubuh nyamuk tersebut, penyakit apa saja yang dapat

di bawanya terhadap manusia dan bagaimana siklus hidupnya serta cara

untuk mengendalikannya.
B. Tujuan

Adapun tujuan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1. Menegtahu jenis nyamuk yang ada di sekitar Laboratorium biologi.

2. Mengetahui morfologi dari nyamuk yang ditemukan.

3. Mengetahui siklus hidup nyamuk.


TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Ririh Yudhastuti (2011), adapun sifat nyamuk dewasa berbeda-beda

bergantung dari spesies nyamuknya. Berikut sifat-sifat umum yang dimiliki

adalah :

Nyamuk betina membutuhkan darah untuk proses reproduksi seperti

pembentukan telur, sedangkan nyamuk jantan senang tetap tinggal

didaerah dekat perindukannya, atau di tumbuh-tumbuhan.

Nyamuk memiliki jarak terbang yang berbeda-beda tergantung jenis

spesiesnya. Misalnya nyamuk Anopheles bisa mencapai jarak terbang

hingga 3 km. Selain itu, hal tersebut dipengaruhi oleh kelembaban udara.

Penyebaran dari nyamuk itu sendiri bisa bersifat aktif maupun pasif.

Nyamuk juga memiliki waktu yang spesifik dalam mencari mangsa.

Misalnya nyamuk Anopheles, Culex dan Mansonia menyukai senja

hingga fajar dalam mencari mangsanya. Sedangkan nyamuk Aedes

aegypti mencari mangsa di siang hari.

Nyamuk termasuk dalam kelas insekta (hexapoda) dan ordo diphtera. Kelas ini

disebut kelas hexapoda karena mempunyai 6 kaki. Pada prinsipnya morfologi dan

susunan tubuh kelas insekta ini sesuai dengan ciri-ciri umum dari filum

arthropoda yaitu kepala, toraks, abdomen dengan bagian tubuhnya mempunyai


batas batas yang jelas. Contoh nyamuk aedes aegypti, anopheles, culex dan

mansoni (Gandahusada,S, 1998)

Nyamuk dewasa hidup diluar air, setelah dari larva dan hinggap di tempat atau

pada benda-bendatertentu dan dapat terbang. Besar tubuh 6 mm, bentuk mulut

memanjang untuk menusuk dan menghisap disebut moncong atau probocis.

Disamping Probocis terdapat Palpi. Mempunyai sepasang sayap pada dada tengah

(Mesothorax) urat-urat sayap bersisik, demikian pula pada tepi bawah sayap

bersisik disebut jumbai (Kardinan,Agus. 2007)

Pada dada belakang (Metathorax) terdapat sepasang halter yaitu sayap yang tidak

berkembang (Rudimeter). Di dunia kesehatan nyamuk yang perlu di ketahui

adalah Tribus Culicini dan Anophelini. Tribus anophelini di antaranya yang

paling penting adalah genus anopheles sedangkan dari Tribud culaini yang

penting adalah Genus Aedes, Culex, dan Mansonia. Pada tiap ruas dada terdapat

sepasang kaki yang panjang (Safar, Rosdiana. 2010).

Siklus hidup nyamuk, sejak dari telur hungga menjadi nyamuk dewasa sama

dengan serangga yang mengalami tingkatan (stadia) yang berbeda-beda. Dalam

siklus hidup nyamuk terdapat empat stadia, yaitu :

Stadium dewasa → telur → pupa / kepompong

(Becker, N., dkk. 2010)


METODELOGI PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat


Praktikum yang berjudul Identifikasi Nyamul di Laboratorium Biologi ini
dilaksanakan pada hari senin 10 November 2014 di Laboratorium Zoologi
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lampung. Sedangkan pengambilan sampel dilakukan pada
hari jum’at 7 November 2014 pukul 18:30 s/d 20:00.

B. Alat dan bahan


Adapun alat dan bahan yang diperlukan pada praktikum kali ini adalah
sebagai berikut: aspirator, akua gelas, kain kasa, karet gelang, kapas,
mikroskop dan cover glass.

C. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan akua gelas yang sudah ditutup dengan kain kasa dan
diikat dengan karet.
2. Melubangi sedikit kain kasa dan kemudian ditutup menggunakan
kapas
3. Menyediakan satu relawan sebagai subjek menangkap nyamuk
4. Penangkapan nyamuk dilakukan di beberapa tempat yang berbeda di
sekitar Laboratorium Biologi.
5. Ketika nyamuk hinggap pada relawan maka segera dihisap dengan
menggunakan aspirator dan tutup bagian bawah aspirator
6. Masukkan nyamuk yang sudah tertangkap ke dalam akua gelas yang
sudah ditutup dengan menggunakan kain kasa.
7. Mengambil larva nyamuk yang masih berada di air dengan
menggunakan akua gelas di dua tempat yang berbeda di sekitar
Laboratorium Biologi.
8. Melakukan identifikasi nyamuk dengan menggunakan objek glass di
bawah mikroskop.
9. Mencatat dan memfoto nyamuk yang sudah teridentifikasi dan
dimasukan ked ala data.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Kelompok Tempat Waktu Jumlah Jenis Nyamuk
(WIB) Nyamuk
(ekor)
1 Lab Zoologi 18.30- 2 Anopheles sp. dan Culex
20.00 sp.
2 Teras LB 1 18.30- 2 Anopheles sp. dan Culex
19.00 1 sp.
19.00- 3 Oclerotatus sp.
19.30 Culex sp.
19.30-
20.00
3 Lab 18.30- 2 Anopheles sp. dan Culex
Biomolekule 19.00 - sp.
r 19.00- 2 -
19.30 Culex sp.
19.30-
20.00
4 Parkiran LB 18.30- 2 Anopheles sp. betina
2 19.00 3 Anopheles sp. betina
19.00- 2 Anopheles sp. betina
19.30 1 Aedes sp. betina
19.30-
20.00
5 Arama Tiara 18.30- 15 Larva Anopheles sp.
20.00
6 Teras LB 2 18.30- 3 Culex sp.
19.00 1 Psorophora ciliata
19.00- - -
19.30
19.30-
20.00
7 Tangga LB 2 18.30- 2 Culex sp.
20.00
8 Loket LB 1 18.30- 4 Culex inernata
19.00 2 Culex nigripalpus
1 Culex pipiens
2 Culex nigripalpus
19.00- 2 Culex pipiens
19.30
19.30-
20.00
9 Tangga LB 1 18.30- 1 Anopheles sp.
19.00 1 Anopheles sp.
19.00- 2 Culex sp. dan Anopheles
19.30 sp.
19.30-
20.00

B. Pembahasan
Dari hasil pengamatn beberapa nyamuk yang ditemukan di sekitar laboratorium

biologi yaitu Anopheles sp., Culex sp, Oclerotatus sp. , Aedes sp. Betina,

Psorophora ciliate, Culex inernata, Culex nigripalpus, dan Culex pipiens

Nyamuk Culex :

Memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

 Pulvi lebih pendek dari trobosis

 Sayap simetris

 Berkembang biak ditempat kotor atau rawa-rawa

 Menyebabkan filariasis

 Warna tubuhnya coklat

Nyamuk Culex sp. betina dapat meletakkan telur sampai 100 butir setiap datang

waktu bertelur. Telur-telur tersebut diletakkan di atas permukaan air dalam

keadaan menempel pada dinding vertikal bagian dalam tempat-tempat

penampungan air. Nyamuk Culex sp. betina lebih menyukai tempat penampungan

air yang tertutup longgar untuk meletakkan telurnya dibandingkan dengan tempat

penampungan air yang terbuka, karena tempat penampungan air yang tertutup
longgar tutupnya jarang dipasang dengan baik sehingga mengakibatkan ruang di

dalamnya lebih gelap

Telur akan menetas dalam waktu 1 sampai 3 hari pada suhu 30 °C, sementara

pada suhu 16 °C telur akan menetas dalam waktu 7 hari. Telur dapat bertahan

lama tanpa media air dengan syarat tempat tersebut lembab. Telur dapat bertahan

sampai berbulan-bulan pada suhu -2 °C sampai 42 °C

Kingdom : Animal

Phylum : Arthropoda

Family : Culicidae

Kelas : Insecta

Ordo : Dipthera

Sub Family : Culicini

Genus : Culex

Spesies : Culex sp

Spesies

C. annulirostris, C. antennatus, C. jenseni,. C. pipiens, C. pusillus, C.

quinquefasciatus, C. rajah, C. restuans, C. salinarius, C. tarsal, C. territans, C.

theileri, C. tritaeniorhynchus

Nyamuk , Aedes sp

Bentuk tubuh kecil,dan bagian abdomen terdapat bintik-bintik serta


berwarna hitam
Tidak membentuk sudut 90 derajat Penyebaran penyakit saat pagi atau
sore
Hidup di air bersih,serta ditempat lain seperti kaleng-kaleng bekas,dan air
hujan
Menyebabkan penyakit DBD
Nyamuk dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam

kecoklatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis putih

keperakan. Di bagian punggung (dorsal) tubuhnya tampak dua garis melengkung

vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari spesies ini. Sisik-sisik

pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas sehingga

menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua.

Nyamuk ini hidup di dalam dan di sekitar rumah. Nyamuk betina lebih menyukai

darah manusia (anthropophilic) daripada darah binatang. Nyamuk ini memiliki

kebiasaan menghisap darah pada jam 08.00-12.00 WIB dan sore hari antara

15.00-17.00 WIB. Kebiasaan menghisap darah ini dilakukan berpindah-pindah

dari individu satu ke individu lain .

Kerajaan : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Diptera

Famili : Culicidae

Genus : Aedes

Upagenus : Stegomyia

Spesies :Aedes sp.

Nyamuk Anopheles sp

Memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

Bentuk tubuh kecil dan pendek


Antara pulvi dan trobosis sama panjang

Menyebabkan malaria
Pada saat hinggap membentuk sudut 90 derajat
Warna tubuh coklat kehitaman
Sayap simetris
Berkembang biak di air kotor atau tumpukan sampah
Penularan penyakit dengan membagi diri

Sering orang mengenalnya sebagai salah satu jenis nyamuk yang menyebabkan

penyakit malaria. Ciri nyamuk ini adalah hinggap dengan posisi menukik atau

membentuk sudut Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang

kakinya berbercak-bercak putih. Waktu menggigit biasanya dilakukan malam hari

Aktivitas menggigit nyamuk Anopheles di dalam rumah terjadi peningkatan pada

pukul 23.00 WIB kemudian turun dan meningkat lagi pada pukul 02.00 dan 03.00

dini hari, sedangkan aktivitas menggigit di luar rumah terjadi peningkatan pada

pukul 24.00 WIB dan kemudian turun dan meningkat lagi pada pukul 05.00 dini

hari.

Kingdom : Animal

Phylum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Diphtera

Family : Culicidae

Sub Family : Anophelini

Genus : Anopheles

Spesies : Anopheles sp

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan nyamuk antara lain:


a.Iklim

Nyamuk Indonesia sudah beradaptasi terhadap lingkungan dan iklim dengan

kelembaban tinggi. Nyamuk tumbuh optimum pada suhu 25-270C. Pertumbuhan

terhenti pada suhu 400C. Umumnya nyamuk tidak dapat bertahan lama bila suhu

lingkungannya meningkat 5-60C. Kelembaban kurang dari 60% dapat

memperpendek umur nyamuk

b.Hujan

Hujan mempengaruhi perkembangan nyamuk melalui 2 cara yaitu meningkatkan

kelembaban nisbi udara dan menambah jumlah tempat perkembangbiakan

nyamuk. Curah hujan yang lebat akan membersihka nyamuk, sedangkan curah

hujang sedang tetapi jangka waktunya lama dapat memperbesar kesempatan

berkembang. .

c.Angin

Angin mempengaruhi evaporasi air dan suhu udara. Nyamuk mulai masuk

perangkap pada kecepatan kurang dari 5,4 m/detik.

d.Tumbuhan

Tumbuhan sebagai tempat peletakkan telur. Aedes aegypti senang meletakkan

telur pada tumbuhan terapung atau menjulang di permukaan air.

Siklus hidup nyamuk

 .fase telur: Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembab atau

kolam yang kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk

dengan menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya. . Reseptor ini

berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembaban. setelah tempat ditemukan,

induk nyamuk mulai mengerami telurnya. Telur-telur itu panjangnya


kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam kelompok maupun

satu persatu. beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya saling

menggabung membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur. Telur

berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). inkubasi sempurna

terjadi pada musim dingin. Setelah itu larva mulai keluar dari telurnya

semua hampir dalam waktu yang sama. Sampai siklus pertumbuhan ini

selesai secara keseluruhan menjadi larva nyamuk

 Fase larva: Larva nyamuk memiliki kepala yang berkembang dengan baik.

Larva bernapas melalui spirakel yang terletak pada segmen perut

kedelapan, atau melalui siphon, dan karena itu harus sering muncul ke

permukaan.. Larva menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk

makan ganggang , bakteri , dan mikro-organisme lain. Mereka menyelam

di bawah permukaan hanya bila terganggu. Larva berenang dengan

gerakan tersentak-sentak dari seluruh tubuh. Larva berkembang melalui

empat tahap, atau instar , setelah itu mereka bermetamorfosis menjadi

kepompong. Pada akhir setiap instar, yang berganti bulu larva, exoskeleton

shedding mereka, atau kulit, untuk memungkinkan pertumbuhan lebih

lanjut.

 Fase pupa :Kepala dan dada digabung menjadi cephalothorax dengan perut

melengkung di bawahnya.. Seperti halnya larva, pupa harus datang ke

permukaan sering untuk bernapas, yang mereka lakukan melalui sepasang

terompet pernafasan pada cephalothorax tersebut. Selama tahap ini pupa

tidak makan. Setelah beberapa hari, pupa naik ke permukaan air, nyamuk
dewasa muncul. Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung

dengan air, sehingga hanya kakinyalah menyentuh permukaan air.

 Fase dewasa: Nyamuk dapat berkembang dari telur menjadi dewasa dalam

sebagai hanya lima hari, tetapi biasanya 10-14 hari dalam kondisi tropis.

Variasi ukuran tubuh nyamuk dewasa tergantung pada kerapatan populasi

larva dan suplai makanan di dalam air. Panjang dewasa bervariasi tetapi

jarang lebih besar dari 16 mm (0,6 in) , dan berat sampai dengan 2,5 mg.

Semua nyamuk memiliki tubuh langsing dengan tiga bagian: kepala , dada

dan perut.
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum kali ini adalah sebagai

berikut:

1. Jenis nyamuk yang ditemukan di Laboratorium Biologi yaitu Anopheles

sp., Culex sp, Oclerotatus sp. , Aedes sp. Betina, Psorophora ciliate, Culex

inernata, Culex nigripalpus, dan Culex pipiens

2. Jenis nyamuk yang paling banyak ditemukan adalah jenis Culex sp. dan

Anopheles sp.

3. Faktor yang mempengaruhi perkembangan nyamuk yaitu hujan, iklim

tumbuhan dan angin.

4. Siklus hidup nyamuk yaitu Stadium dewasa → telur → pupa /

kepompong

Anda mungkin juga menyukai