LAMPIRAN 12
ADVERSE EVENT (AE)
A. Pencatatan (apa saja yang terjadi pada subjek dan lainnya saat menerima
perlakuan)
Pada kelompok perlakuan 1 dilakukan pemberian blok
transversus abdominis plane (TAP) dengan menginjeksikan
bupivakain isobarik 0,25% 50 mg 20 ml secara bilateral dan pada
kelompok perlakuan 2, dilakukan infiltrasi anestetik lokal dengan
menggunakan bupivakain 0,25 % 50 mg pada daerah subdermal.
1. Pada subjek kedua kelompok dilakukan pengamatan intensitas
nyeri pada saat kondisi diam dan bergerak post operasi pada
jam ke 2, 4, 6, 8, 12, dan 24 jam setelah dilakukan blok TAP
atau infiltrasi anestetik lokal menggunakan skala Numeric
Rating Scale (NRS) dan hasilnya dicatat pada lembar observasi.
2. Diberikan rescue nyeri post operasi pada subjek jika didapatkan
intensitas nyeri dengan nilai NRS > 4, menggunakan fentanyl
dengan dosis 0,5 – 1 mcg/kgBB/intravena dititrasi sesuai
dengan kebutuhan dan dicatat waktu pertama kali pemberian
rescue pada pasien tersebut.
3. Dilakukan pengambilan sampel darah perifer sebanyak 3 cc
untuk dilakukan pemeriksaan Interleukin-6 sebelum dilakukan
anestesi regional Subarachnoid Block (SAB) jam ke-12 dan 24
jam setelah dilakukan perlakuan pada kedua kelompok subjek.
B. Analisis
Komplikasi setelah anestesi infiltrasi yang dapat terjadi berupa
toksisitas anestesi lokal, infeksi luka, hematoma, dan memar. Sementara
untul blok TAP kerusakan viseral karena tusukan peritoneum yang tidak
disengaja (Injeksi ke dalam intravaskular dan cavum peritoneal) dan
toksisitas anestesi lokal.