Pembimbing :
DR. Dr. A. M. Takdir Musba, Sp.An-KMN-FIPM
Penurunan
Paskah Fungsi Sistem
EFEK
Imun
Bedah SAMPING
Lama Perawatan
Rumah Sakit
Oksiko
don
Idealnya, manajemen nyeri
paskabedah harus bertujuan Oral
untuk memberikan analgesia
yang memadai dengan efek
samping minimal
Enhanched recovery
after surgery (ERAS)
1. Frizelle H. Mechanism of postoperative pain-nociceptive in postoperative pain management: an evidence-based guide to practice.
Philadelphia: Saunder Elseiver, 2006;27-33.
2. The American Society of Anesthesiologist task force on acute pain management. Practice guidelines for acute pain management in the
perioperatif setting. Br J Anesth 2004;100:1574-81.
Pendahuluan
Oxycodone oral adalah opioid yang dapat memberikan efek analgesia nyeri akut
paskabedah yang efektif. Dibandingkan dengan morfin atau hidromorfon intravena,
oxycodone oral dapat memberikan analgesia yang unggul, dan mengurangi
konsumsi opioid secara keseluruhan dan kebutuhan akan obat rescue; dalam
beberapa penelitian, oxycodone oral dikaitkan dengan efek samping yang lebih
sedikit, seperti PONV4.Oksikodon memiliki afinitas yang tinggi terhadap reseptor
mu, kappa, dan delta. Beberapa penelitian menemukan bahwa efek antinosiseptif
oksikodon benyak dimediasi oleh reseptor mu, dan kappa, berbeda dengan morfin
yang banyak dimediasi oleh reseptor kappa
Bioavailabilitas
Oksikodon adalah opioid dengan berat molekul rendah yang bersifat lebih
lipofilik berbanding morfin dengan bioavailabilitas oral setidaknya dua kali
lebih besar dari morfin (60-87%). Tingginya korelasi antar dosis, konsentrasi
plasma, dan efek farmakologis membuat farmakokinetik obat ini lebih dapat
diprediksi
Absorpsi dan Metabolisme
Formulasi CRO terdiri dari dua polimer akrilik yang berarti bahwa pelepasan
dan penyerapannya terjadi dalam dua fase. Pada fase pertama, sekresi
gastrointestinal mengikis permukaan tablet untuk memungkinkan pelepasan
oksikodon dan disolusi yang sama dengan cepat. Tindakan ini dimulai dalam
satu jam, dan waktu paruh 0.6 jam, yang mempengaruhi 38% dari dosis.
Kemudian terdapat fase kedua dari sustained release yang bisa bertahan
selama 12 jam, dengan waktu paruh 6.9 jam, dan fase ini mempengaruhi sisa
62% dari dosis.