Medulation
Descending
modulation Dorsal Horn
Conduction
Ascending Dorsal root
input ganglion
Transduction
Spinothalamic Peripheral
tract nerve
Trauma
Peripheral
nociceptors
Adapted from Gottschalk A et al. Am Fam Physician. 2001;63:1981, and Kehlet H et al. Anesth Analg. 1993;77:1049.
Modified by AHT
Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan
dapat:
• memahami mekanisme kerja anestesi lokal dalam
menghambat konduksi saraf;
• menganalisis perbedaan dari ketiga larutan anestesi
lokal yang dipraktikumkan.
• menggunakan larutan anastesi lokal dengan tepat
dalam praktik medis
PENDAHULUAN
Oliver W. Holmes :
anestesi => an berarti tidak, dan asthesis berarti rasa
atau sensasi nyeri. yang artinya hilangnya sensasi nyeri
(rasa sakit) yang disertai hilangnya kesadaran maupun
tidak disertai hilangnya kesadaran. Obat yang
digunakan dalam menimbulkan anastesia disebut
sebagai anastetik, dan kelompok obat ini dibedakan :
Ester
Procain Cepat 45-60 Rendah
Cloroprocaine Sangat Cepat 30-45 Sangat Rendah
Tetracaine Lambat 60-180 Sedang
Amida
Lidocaine Cepat 60-120 Sedang
Etidocain Lambat 240-480 Sedang
Prilocaine Lambat 60-120 Sedang
Mepivacaine Sedang 90-180 Tinggi
Bupivacaine Lambat 240-480 Rendah
Ropivacaine Lambat 240-480 Rendah
Levobupivacaine Lambat 240-480
3. TEKNIK PEMBERIAN ANASTETIK LOKAL
Anatesia Permukaan
Anastesia Infiltrasi
Anastesia Blok
Anastesia Spinal
Anastesia Epidural
Anastesia Kaudal
ANATESI PERMUKAAN
Larutan garam anestetik lokal
tidak dapat menembus kulit
sehat.
Menghilangkan nyeri pada luka,
ulkus dan luka bakar.
Saat ini tersedia campuran
lidokain 2,5 % dan prilokain 2,5 %
dalam bentuk krim (EMLA), yang
memiliki titik cair yang rendah,
dalam bentuk minyak dapat
berpenetrasi ke dalam kulit yang
utuh.
ANASTESIA INFILTRASI
Tujuan : menimbulkan anestesia ujung saraf
melalui kontak langsung dengan obat. Larutan
obat ini disuntikkan secara intradermal atau SK.
Cara anestesia infiltrasi yang sering digunakan
yaitu blokade lingkar (ring block).
ANASTESI INFILTRASI
Ring blok obat disuntikkan SK
mengelilingi daerah yang akan dioperasi, maka
terjadi blokade saraf sensoris secara efektif
Campuran dengan epinefrin tidak dianjurkan
pada blokade lingkar untuk anestesia lari atau
penis, agar tidak terjadi iskemia setempat.
ANASTESIA INFILTRASI
ANESTESIA BLOK
Hal ini bervariasi dari blokade pada saraf
tunggal, misalnya saraf oksipital, plexus
brachialis, plexus celiacus dan lain-lain sampai
ke anestesia epidural dan anestesia spinal.
Cara ini dapat digunakan pada tindakan
pembedahan maupun untuk tujuan diagnostik
dan terapi.
1. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan
2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan
3. Mengatur posisi pasien.
4. Mencuci tangan
5. Menentukan tempat penyuntikkan :
- Lengan bawah : Bagian depan lengan bawah sepertiga dari
lekukan siku (2/3 dari pegelangan tangan). Tentukan pada
kulit yang sehat dan bukan pada pembuluh darah. Tempat ini
untuk skin tes dan Mantoux test.
- Lengan atas : tiga jari di bawah sendi bahu, di tengah daerah
muskulus deltoideus. Tempat ini untuk suntikan BCG.
Membebaskan daerah yang akan disuntikkan dari
pakaian.
Menghapushamakan kulit pasien dengan kapas
alkohol, membuang kapas ke dalam wadah
pembuangan. Tunggu sampai kulit kering dari
alkohol.
Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri.
Menusukkan jarum dengan lubang jarum
mengarah ke atas
Jarum dan permukaan kulit membentuk sudut 15°
– 20°
Memasukkan/menyemprotkan cairan dari spoit
sampai terjadi gelembung pada kulit.
Menarik jarum dengan cepat, tidak dihapushamakan
dengan kapas alkohol dan tidak boleh dilakukan
pengurutan (massage). Tutuplah jarum dengan metode
satu tangan.
Merapikan pasien
Membawa alat-alat ke meja suntikan untuk dibereskan.
Mencuci tangan
DAFTAR PUSTAKA
Gan Gunawan, Sulistia. 2007. Farmakologi dan Terapi. edisi
5, Departemen Farmakologi Terapeutik, Fakultas Kedokteran,
Universitas Indonesia.
Badan POM Indonesia. Informatorium Obat Nasional
Indonesia Cetakan Tahun 2017. Jakarta : Sagung Seto, 2017.
Bachtiar RR, Madjid B. 2015. Buku Panduan Keterampilan
Klinik 1: Keterampilan Menyuntik. Makassar: FK Unhas.
TERIMA KASIH
ADA PERTANYAAN?