- Selah reflex bulu mata hilang ( kecuali bila GCS < 9).
- Kemudian dilakukan ventilasi dengan oksigen 6 L/menit dengan gas anestesi
(contoh : Sevoflurane 1,5 MAC atau Isoflurane 1 MAC).
- Setelah dipastikan pasien mampu untuk dilakukan untuk ventilasi berikan sisa
dari pelumpuh otot (contoh: vecuronium 0.15 mg/kgbb, rocuronium 0.6 mg/kgbb
atau atracurium 0.5 mg/kgbb)
- Berikan lidokain 1-1,5 mg/kgbb yang di berikan 3 menit sebelum
dilakukannya intubasi.
- Berikan setengah dosis ulangan hipnotik sedative dari dosis induksi 30 detik
sebelum dilakukkannya intubasi.
- Tekanan darah non invasive mengukur selama 1 menit sekali selama induksi.
- Dilakukan laringoskopi intubasi
- Plester mata dengan menggunakan plester kertas sebanyak 3 lapis yang terlebih
dahulu menggunakan salep mata.
- Setelah selasai induksi dan pastikan posisi pasien
- Pastikan tidak adanya obstruksi vena jugularis
- Dilakukan pemasangan iv kateter nomor besar, kateter urine dan CPV atau arteri
line bila diperlukan
- Diberikan anestesi lokal bupivakain sebelum dilakukan pemasangan head pin
- Diberikan hipnotik sedative ( propofol atau thiopenthal) secara kontiyu
- Diberikan pelumpuh otot secara intermiten atau kontiyu
- Diberikan osmotik diuretik dan atau loop diuretic pada saat dilakukan
pengeboran tulang
- Pemberian kortikostreroid pada pasien tetap dilanjutkan.
Rumatan
- Setelah dilakukan intubasi pasien di berikan rumatan anestesi 02-Air -
sevoflurane tidak lebih dari 1,5 MAC atau isoflurane tidak lebih dari 1 MAC.
- Diberikan hipnotik sedasi kontiyu (contoh: propofol 50-150 ug/kgbb/menit atau
Thiopental 1-3 mg/kgbb/jam).
LAB./SMF ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF
RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG