Anda di halaman 1dari 23

Anggota Kelompok 4

Diera Annisa Insyirah Asikin


Khairun Nida Halid
Maharani Dewi
Muhammad Nabil Harvi Rasyid
Nathasyafa Indira S
Apa itu listrik 3 Fase ?
Listrik AC yang menggunakan rangkaian
tiga penghantar yang seimbang, karena
ketiga impedansnya, emf, atau sumber
tegangannya sama besar, tetapi
berbeda dalam sudut fase sebesar 120
derajat listrik.
1 Fase VS 3 Fase

Listrik 1 Fase Listrik 3 Fase

3 penghantar fasa dan 1 penghantar


Penghantar fasa dan penghantar netral
netral
Digunakan di rumah atau usaha kecil
Digunakan di pabrik atau industri besar

Kabel yang digunakan lebih kecil


Tegangan, Arus,
Impedans, dan Daya
Tegangan
Tegangan adalah bentuk beda potensial dari dua titik di dalam suatu
rangkaiana atau jumlah energi yang dibutukan untuk memindahkan arus
listrik antar dua titik.

Setiap fase pada rangkaian listrik 3 fase memiliki perbedaan sudut sebesar
120 derajat.

Jenis tegangan listrik dalam sistem


3 fase:
1. Tegangan antar fase (Vpp)
2. Tegangan fase ke neutral (Vpn)
Arus
Arus listrik adalah laju aliran muatan listrik melewati suatu
titik atau bagian atau aliran partikel muatan

Arus yang mengalir pada setiap beban dinyatakan sebagai


berikut

Jenis hubungan pada rangkaian 3 fasa:


1. Hubung bintang
2. Hubung delta
Arus

Arus netral pada rangkaian hubung bintang merupakantitik


hubung antar ketiga fasanya karena jalur netral dilalui oleh
ketiga fasa yang ada
Impedansi
Impedansi adalah ukuran hambatan listrik pada sumber arus bolak-balik

Impedansi listrik juga sering disebutkan sebagai jumlah hambatan listrik


sebuah komponen elektronik terhadap aliran arus dalam rangkaian pada
frekuensi tertentu.

Impedansi biasanya dilambangkan dengan Z


Daya
Daya adalah kemampuan suatu peralatan listrik untuk melakukan usaha
akibat adanya perubahan kerja dan perubahan muatan listrik tiap satuan
waktu.
Daya
Jenis daya pada listrik 3 fase:
Daya semu/Apparent Power (VA)
Daya dihasilkan dari perhitungan sebelum dibebani dengan beban listrik
Daya nyata (Watt)
Daya nyata atau daya aktif merupakan hasil pekalian daya semu dengan faktor daya
Daya reaktif (VoltAmpere Reaktif)
Daya yang mengakibatkan terjadinya penurunan nilai faktor daya
Perbaikan Faktor Daya
Secara teoritis, jika seluruh beban daya yang dipasok oleh perusahaan listrik memiliki
faktor daya 1, maka daya maksimum yang ditransfer setara dengan kapasitas sistim
pendistribusian. Jika beban yang terinduksi dan jika faktor daya berkisar dari 0,2
hingga 0,5, maka kapasitas jaringan distribusi listrik menjadi tertekan.

Daya reaktif (VAR) harus serendah mungkin untuk


keluaran kW yang sama dalam rangka meminimalkan
kebutuhan daya semu (VA).
Perbaikan
Faktor Daya

Faktor daya dapat diperbaiki dengan memasang


kapasitor pengkoreksi faktor daya pada sistem
distribusi listrik/instalasi listrik di pabrik/industri.
Sifat kapasitans dari kapasitor akan mengurangi rugi
daya akibat komponen induktans tersebut.
Kapasitor bertindak sebagai pembangkit daya reaktif
dan oleh karenanya akan mengurangi jumlah daya
reaktif, juga daya semu yang dihasilkan oleh bagian
utilitas.
Keuntungan Perbaikan Faktor Daya
Bagi Konsumen
Diperlukan hanya sekali investasi untuk pembelian dan pemasangan
kapasitor dan tidak ada biaya terus menerus.
Mengurangi biaya listrik bagi konsumen, sebab daya reaktif (kVAR)
tidak lagi dipasok oleh perusahaan utilitas sehingga kebutuhan
total(kVA) berkurang dan nilai denda yang dibayar jika beroperasi
pada faktor daya rendah dapat dihindarkan.
Mengurangi kehilangan distribusi (kWh) dalam jaringan/instalasi
pabrik.
Tingkat tegangan pada beban akhir meningkat sehingga
meningkatkan kinerja motor.
Keuntungan Perbaikan Faktor Daya
Bagi perusahaan pemasok listrik:
Komponen reaktif pada jaringan dan arus total pada
sistim ujung akhir berkurang.
Kehilangan daya I²R dalam sistem berkurang karena
penurunan arus.
Kemampuan kapasitas jaringan distribusi listrik
meningkat, mengurangi kebutuhan untuk memasang
kapasitas tambahan.
Contoh Soal
Sekelompok lampu pijar dengan tegangan 220 V/58 W, digabungkan dengan 12 lampu TL
11 W, ada 30 buah lampu pijar dan lampu TL. Faktor daya terukur sebesar cos alpha1 = 0,5.
Hitunglah daya semu dari beban dan besarnya arus I1 sebelum kompensasi, Jika diinginkan
faktor kerja menjadi cos alpha2 = 0,9. Hitung besarnya arus I2 (setelah kompensasi).

Jawab:
Daya aktif = P = (58 x (30-12)) + (11 x 12) = 1176 watt
Daya semu = S1 = P / cos alpha1 = 1176 / 0,5 = 2352 VA
I1 = S1 / V = 2352 VA / 220 V = 10,7 A
Diinginkan cos alpha2 = 0,9; maka:
Daya semu = S2 = P / cos alpha2 = 1176 / 0,9 = 1306 VA
I2 = S2 / V = 1306 VA / 220 V = 5,95 A
KONSEP GENERATOR
MOTOR

Generator adalah sebuah perangkat yang mengubah energi mekanik menjadi


energi listrik.
Konstruksi generator tiga fase terdiri dari stator dan rotor
Stator : bagian generator yang diam
Rotor : bagian generator yang bergerak
Proses yang Terjadi
Kumparan pada rotor diberikan beda potensial arus listrik
Terbentuk medan magnet pada rotor.
Terdapat persamaan medan magnet:

Medan magnet menghasilkan proses lanjutan berupa pembentukan fluks


magnetic
Saat rotor berputar, terjadi perubahan sudut dan terjadi perubahan
fluks magenetik yang ada terhadap tiap satuan waktu.
Pada masing-masing stator akan timmbul GGL Induksi atau gaya gerak listrik.

Dari gaya gerak listrik induksi tersebut, akan timbul tegangan dengan beda fasa
sebesar 120 derajat.
Di sinilah alasan mengapa disebut sebagai generator 3 fasa.
Contoh Soal

Delapan belas (18) lampu pijar dengan tegangan 220V/58W digabungkan dengan 12
lampu TL 11W. Faktor daya terukur 0.5.
1. Hitunglah daya semu dari beban dan besarnya arus beban sebelum kompensasi
2. Jika diinginkan faktor kerja menjadi 0.9, hitung besarnya arus beban setelah
kompensasi.
3. Hitunglah besarnya penurunan daya reaktif setelah kompensasi
Jawab
Halaman
Sumber
Gunakan ikon dan ilustrasi ini
di dalam Presentasi Canva
Anda. Selamat mendesain!
Jangan lupa hapus halaman
ini sebelum presentasi.

Anda mungkin juga menyukai