Anda di halaman 1dari 14

Article Media Indonesia ( https://mediaindonesia.

com/humaniora/588368/yayasan-eai-bersama-
tiga-mitra-lokal-salurkan-education-loan-tanpa-bunga )

Yayasan EAI Bersama Tiga Mitra Lokal Salurkan Education Loan Tanpa Bunga
YAYASAN EAI atau Education Aid International (EAI) bermitra dengan tiga partner lokal terpilih untuk
menyalurkan education loan tanpa margin/bunga (qardh) kepada mahasiswa yang hendak menamatkan
jenjang pendidikan S1 hingga S3.

Ketiga partner lokal terpilih tersebut yakni, Rumah Zakat, BPRS HIK Parahyangan, dan KSPPS Aminul
Ummah,

CEO Yayasan EAI Tri Mukhlison Anugrah menyampaikan dipilihnya ketiga partner karena kesamaan visi,
misi, dan komitmen dalam memberdayakan komunitas lewat pembiayaan pendidikan.
"Mereka juga dipilih karena memiliki ekosistem yang mendukung, rekam jejak yang baik serta aspek
keuangan yang sehat," kata Tri Mukhlison Anugrah melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (10/6).

Yayasan EAI didukung Nama Foundation yang berpusat di Kuala Lumpur, Malaysia, dengan fokus
memberdayakan masyarakat melalui sektor pendidikan, penguatan lembaga sosial, dengan sasaran
pembangunan anak muda dan relawan.

Program education loan EAI di-launching Jumat (9/6) malam dalam acara Nama Foundation Town Hall
Meeting, di Jakarta.

Nama Foundation juga memiliki program lain yang dijalankan oleh Nice Global dan Nice Indonesia yang
bergerak untuk memperkuat masyarakat dan organisasi melalui pengembangan kapasitas dalam
pengelolaan dana, penciptaan program yang berdampak kuat, serta layanan pengembangan manusia
untuk mewujudkan Indonesia lebih baik.

Yayasan EAI memiliki misi mendukung kesetaraan akses ke pendidikan lebih tinggi dengan menyediakan
solusi pembiayaan pendidikan tanpa bunga/margin dan mudah diakses lewat kolaborasi bersama mitra
lokal.

Cikal bakal program education loan ini dimulai dari pilot project pada 2012 di Kenya yang disalurkan
kepada 20 mahasiswa dan terus tumbuh menjangkau lebih dari 2.000 mahasiswa pada 2023.
Pada 2018 NAMA memperluas program ke Tanzania, Kyrgyzstan, dan Indonesia, dan pada 2022 telah
memberikan education loan kepada lebih dari 2.700 mahasiswa.

“Mengapa education loan, bukan beasiswa? Beasiswa satu sisi memberikan kemudahan ke mahasiswa,
tetapi jumlahnya terbatas dan hanya sebagian mahasiwa yang akan menerimanya."

"Adapun pinjaman untuk pendidikan di satu sisi mewajibkan mahasiwa mengembalikan. Di sisi lain,
program ini melatih mahasiswa memiliki kemandirian untuk melanjutkan ke pendidikan universitas.
Apalagi pinjaman ini bersifat tidak ada margin/bunga."

"Dengan program ini, diharapkan dapat menjangkau mahasiswa sebanyak-banyaknya dan dana
education loan ini terus berputar memberi manfaat sampai generasi mendatang. Insya Allah,” kata Tri
Mukhlison Anugrah.

Untuk menyediakan akses pembiayaan pendidikan terjangkau ke mahasiswa, Yayasan EAI ingin
menggandeng lebih dari 20 mitra lokal di 10 negara.
Alur education loan ke mahasiwa dimulai dari registrasi, wawancara, penandatanganan kontrak,
pencairan, dan pelunasan.
EAI menyediakan education loan lewat partner lokal terpilih. Kemudian mahasiswa mendaftar lewat
partner lokal. Usai diterima, partner lokal membayar ke akun universitas. Mahasiswa mulai membayarkan
cicilan ke partner lokal, 30 hari setelahnya.

"Setelah perjanjian jatuh tempo, partner lokal mengembalikan education loan itu secara penuh ke
Yayasan EAI. Jangka waktu education loan ke mahasiswa berkisar 2-3 tahun," tutup Tri Mukhlison
Anugrah. (RO/S-2)

Article Media Indonesia ( https://mediaindonesia.com/humaniora/588368/yayasan-eai-bersama-


tiga-mitra-lokal-salurkan-education-loan-tanpa-bunga )

Education Aid International (EAI) Foundation Partners with Three Local Partners
to Distribute Interest-Free Education Loans
YAYASAN EAI, or Education Aid International (EAI), has partnered with three selected local partners to
distribute interest-free education loans (qardh) to students pursuing undergraduate (S1) to doctoral
(S3) degrees.

The three selected local partners are Rumah Zakat, BPRS HIK Parahyangan, and KSPPS Aminul
Ummah.

Yayasan EAI CEO Tri Mukhlison Anugrah explained that these partners were chosen due to their
shared vision, mission, and commitment to empowering communities through educational financing.
He stated, "They were also selected for their supportive ecosystems, strong track records, and healthy
financial aspects," as mentioned in his statement on Saturday, June 10th.

Yayasan EAI is supported by the Nama Foundation, headquartered in Kuala Lumpur, Malaysia, with a
focus on empowering communities through education, strengthening social institutions, and targeting
youth development and volunteers.

The EAI education loan program was launched on Friday, June 9th, during the Nama Foundation Town
Hall Meeting in Jakarta.

Nama Foundation also runs other programs through Nice Global and Nice Indonesia, which aim to
empower communities and organizations by developing fund management capacities, creating
impactful programs, and providing human development services to make Indonesia a better place.

Yayasan EAI's mission is to support equal access to higher education by providing interest-free and
easily accessible educational financing solutions through collaboration with local partners.

The inception of this education loan program began as a pilot project in Kenya in 2012, initially
benefiting 20 students, and has since grown to support over 2,000 students by 2023.

In 2018, NAMA expanded the program to Tanzania, Kyrgyzstan, and Indonesia, and by 2022, they had
provided education loans to more than 2,700 students.

"Why education loans instead of scholarships? Scholarships provide ease to students, but their
availability is limited, and only a portion of students will receive them. On the other hand, education
loans require students to repay. However, this program encourages students to become self-reliant in
pursuing university education. Moreover, these loans are interest-free," said Tri Mukhlison Anugrah.
"With this program, we hope to reach as many students as possible, and this education loan fund will
continue to benefit future generations, God willing."

To provide affordable education financing access to students, Yayasan EAI aims to partner with more
than 20 local partners in 10 countries.

The process for education loans to students includes registration, interviews, contract signing,
disbursement, and repayment.

EAI provides education loans through selected local partners. Students apply through these local
partners, and once accepted, the local partner pays the university account. Students begin repaying
installments to the local partner 30 days later.

"After the agreement's maturity date, the local partner returns the education loan in full to Yayasan
EAI. The duration of education loans for students ranges from 2 to 3 years," concluded Tri Mukhlison
Anugrah. (RO/S-2).

Article lifestyle.Kontan.co.id ( https://lifestyle.kontan.co.id/news/yayasan-eai-berkolaborasi-


dengan-3-mitra-lokal-salurkan-education-loan-tanpa-bunga )

Yayasan EAI Berkolaborasi Dengan 3 Mitra Lokal Salurkan Education


Loan Tanpa Bunga
PENDIDIKAN - JAKARTA. Yayasan Eduction Aid International (EAI) bermitra dengan tiga partner lokal
terpilih untuk menyalurkan education loan tanpa bunga (Qardh) kepada mahasiswa yang hendak
menamatkan jenjang pendidikan S1 hingga S3. Tiga partner lokal terpilih merupakan Rumah Zakat,
BPRS HIK Parahyangan dan KSPPS Aminul Ummah.

CEO Yayasan EAI Tri Mukhlison Anugrah mengatakan dipilih ketiga partner karena kesamaan visi, misi
dan komitmen dalam memberdayakan komunitas lewat pembiayaan pendidikan. Mereka juga dipilih
karena memiliki ekosistem yang mendukung, rekam jejak yang baik serta aspek keuangan yang sehat.

Yayasan EAI didukung oleh Nama Foundation yang berpusat di Kuala Lumpur yang memiliki fokus dalam
memperdayakan masyarakat melalui sektor pendidikan, penguatan (capacity building) lembaga sosial,
dengan fokus pada pembangunan anak muda dan relawan.

Program education loan EAI ini dilaunching pada Sabtu 10 Juni 2023 dalam acara Nama Foundation
Town Hall Meeting yang diselenggarakan di Jakarta.

Nama Foundation juga memiliki program lain yang dijalankan oleh Nice Global dan Nice Indonesia yang
bergerak untuk memperkuat masyarakat dan organisasi melalui pengembangan kapasitas dalam
pengelolaan dana, penciptaan program yang berdampak kuat, serta layanan pengembangan manusia
untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Yayasan EAI memiliki misi untuk mendukung kesetaraan akses ke pendidikan yang lebih tinggi dengan
menyediakan solusi pembiayaan pendidikan tanpa bunga/margin dan mudah diakses lewat kolaborasi
bersama mitra lokal. Cikal bakal program education loan ini dimulai dari pilot project pada 2012 di Kenya
yang disalurkan ke 20 mahasiswa dan terus tumbuh menjangkau lebih dari 2.000 mahasiswa di tahun
2023. Tahun 2018 NAMA memperluas program ini ke Tanzania, Kyrgyzstan dan Indonesia dan pada
2022 telah memberikan education loan kepada lebih dari 2.700 mahasiswa.
"Dengan program ini diharapkan dapat menjangkau mahasiswa sebanyak-banyaknya dan dana
education loan ini akan terus berputar memberi manfaat sampai generasi mendatang. InshaAllah” kata
Tri Mukhlison dalam keterangannya.

Untuk menyediakan akses pembiayaan pendidikan yang terjangkau ke lebih banyak mahasiswa,
Yayasan EAI ingin menggandeng lebih dari 20 mitra lokal di 10 negara. Yayasan EAI ingin mencapai
visinya yaitu memimpin pemberdayaan pendidikan melalui pembiayaan pendidikan berbasis Qardh
(tanpa margin).

“Kami mencari beberapa partner potensial lainnya untuk kami ajak menyalurkan pinjaman pendidikan.
Jadi model bisnisnya itu, kami mencari partner untuk menyalurkan education loan tanpa bunga, kemudian
partner tersebut yang menyeleksi mahasiswa penerima education loan, melakukan pembayaran
langsung ke universitas hingga menagihkan ke mahasiswa. EAI juga menyediakan Eduloan Management
System untuk mendukung program ini.” imbuh CEO Yayasan EAI Tri Mukhlison Anugrah.

Adapun alur education loan ke mahasiwa dimulai dari registrasi, wawancara, penandatangan kontrak,
pencairan dan pelunasan. EAI menyediakan education loan lewat partner lokal terpilih. Kemudian
mahasiswa melakukan pendaftaran lewat partner lokal. Setelah lamaran diterima, partner lokal lalu
melakukan pembayaran langsung ke akun universitas.

Article lifestyle.Kontan.co.id ( https://lifestyle.kontan.co.id/news/yayasan-eai-


berkolaborasi-dengan-3-mitra-lokal-salurkan-education-loan-tanpa-bunga )

The EAI Foundation Collaborates with 3 Local Partners to Distribute


Interest-Free Education Loans.
EDUCATION - JAKARTA. The Education Aid International (EAI) Foundation has partnered with
three selected local partners to distribute interest-free education loans (Qardh) to students
pursuing bachelor's to doctoral degrees. The three selected local partners are Rumah Zakat,
BPRS HIK Parahyangan, and KSPPS Aminul Ummah.

EAI Foundation CEO, Tri Mukhlison Anugrah, stated that these three partners were chosen due to
their shared vision, mission, and commitment to empowering communities through educational
financing. They were also selected for their supportive ecosystems, strong track records, and
healthy financial aspects.

The EAI Foundation is supported by the Nama Foundation, headquartered in Kuala Lumpur,
which focuses on empowering communities through education, strengthening social institutions
(capacity building), with a specific emphasis on youth development and volunteers.

The EAI education loan program was launched on Saturday, June 10, 2023, during the Nama
Foundation Town Hall Meeting held in Jakarta.

The Nama Foundation also has other programs run by Nice Global and Nice Indonesia that aim to
strengthen communities and organizations through capacity development in fund management,
the creation of high-impact programs, and human development services to achieve a better
Indonesia.

The EAI Foundation has a mission to support equal access to higher education by providing
interest-free/margin-free education financing solutions that are easily accessible through
collaboration with local partners. The inception of this education loan program began with a pilot
project in 2012 in Kenya, which was provided to 20 students, and it has continued to grow,
reaching more than 2,000 students in 2023. In 2018, NAMA expanded this program to Tanzania,
Kyrgyzstan, and Indonesia, and by 2022, had provided education loans to more than 2,700
students.

With this program, we hope to reach as many students as possible, and this education loan fund
will continue to circulate and provide benefits for future generations, InshaAllah," said Tri
Mukhlison in his statement.

To provide affordable access to education financing for more students, the EAI Foundation aims
to collaborate with over 20 local partners in 10 countries. The EAI Foundation seeks to achieve its
vision of leading educational empowerment through Qardh-based (interest-free) education
financing.

"We are looking for several other potential partners to join us in distributing interest-free
education loans. The business model involves us seeking partners to distribute interest-free
education loans, and these partners are responsible for selecting student recipients, making
direct payments to universities, and collecting repayments from the students. EAI also provides
an Eduloan Management System to support this program," added EAI Foundation CEO Tri
Mukhlison Anugrah.

The process of providing education loans to students begins with registration, interviews,
contract signing, disbursement, and repayment. EAI provides education loans through selected
local partners. Students then apply through these local partners, and once their applications are
accepted, the local partners make direct payments to the university accounts.

Article Republika (https://sharia.republika.co.id/berita//rw3czf502/program-global-


pinjaman-pendidikan-tanpa-bunga-akad-qardh-diluncurkan-di-indonesia%c2%a0?)

Program Global Pinjaman Pendidikan Tanpa Bunga Akad Qardh


Diluncurkan di Indonesia
Yayasan Education Aid International (EAI) bermitra dengan tiga partner lokal.

Pendidikan dapat diraih kini dengan pinjaman tanpa bunga atau margin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Education Aid International (EAI) bermitra dengan tiga partner
lokal untuk menyalurkan pinjam pendidikan tanpa margin atau bunga dengan akad Qardh kepada
mahasiswa yang hendak menamatkan jenjang pendidikan S1 hingga S3. Tiga partner lokal terpilih
merupakan Rumah Zakat, BP

CEO Yayasan EAI Tri Mukhlison Anugrah mengatakan dipilihnya ketiga partner karena kesamaan visi, misi
dan komitmen dalam memberdayakan komunitas lewat pembiayaan pendidikan. Mereka juga dipilih karena
memiliki ekosistem yang mendukung, rekam jejak yang baik serta aspek keuangan yang sehat. RS HIK
Parahyangan, dan KSPPS Aminul Ummah.

“Mengapa education loan, bukan beasiswa? Beasiswa di satu sisi memberikan kemudahan kepada
mahasiswa, namun jumlahnya terbatas dan hanya sebagian mahasiwa yang akan menerimanya.
Sedangkan pinjaman untuk pendidikan di satu sisi memang mewajibkan mahasiwa untuk mengembalikan,"
katanya dalam keterangan pers, Ahad (10/6/2023).
Menurutnya, program ini melatih mahasiswa untuk memiliki kemandirian untuk melanjutkan ke pendidikan
universitas. Apalagi pinjaman ini bersifat tidak ada margin atau bunga.

"Dengan program ini diharapkan dapat menjangkau mahasiswa sebanyak-banyaknya dan dana education
loan ini akan terus berputar memberi manfaat sampai generasi mendatang. InshaAllah," katanya.

Untuk menyediakan akses pembiayaan pendidikan yang terjangkau ke lebih banyak mahasiswa, Yayasan
EAI ingin menggandeng lebih dari 20 mitra lokal di 10 negara. Yayasan EAI ingin mencapai visinya yaitu
memimpin pemberdayaan pendidikan melalui pembiayaan pendidikan berbasis Qardh.

Yayasan juga masih mencari beberapa partner potensial lainnya untuk diajak menyalurkan pinjaman
pendidikan.

"Jadi model bisnisnya itu, kami mencari partner untuk menyalurkan education loan tanpa bunga, kemudian
partner tersebut yang menyeleksi mahasiswa penerima education loan, melakukan pembayaran langsung ke
universitas hingga menagihkan ke mahasiswa. EAI juga menyediakan Eduloan Management System untuk
mendukung program ini,” kata dia.

Adapun alur education loan ke mahasiwa dimulai dari registrasi, wawancara, penandatangan kontrak,
pencairan dan pelunasan. EAI menyediakan education loan lewat partner lokal terpilih. Kemudian
mahasiswa melakukan pendaftaran lewat partner lokal.

Setelah lamaran diterima, partner lokal lalu melakukan pembayaran langsung ke akun universitas.
Mahasiswa mulai membayarkan cicilan ke partner lokal, 30 hari setelahnya.

Setelah perjanjian jatuh tempo, lokal partner mengembalikan education loan tersebut secara penuh ke
Yayasan EAI. Adapun jangka waktu education loan yang diberikan ke mahasiwa berkisar antara 2-3 tahun.

Yayasan EAI didukung oleh Nama Foundation yang berpusat di Kuala Lumpur yang memiliki fokus dalam
memperdayakan masyarakat melalui sektor pendidikan, penguatan lembaga sosial, dengan fokus pada
pembangunan anak muda dan relawan. Program education loan EAI diluncurkan pada Sabtu (9/6/2023)
dalam acara Nama Foundation Town Hall Meeting yang diselenggarakan di Hotel RA Suite Simatupang,
Jakarta Selatan.

Yayasan EAI memiliki misi untuk mendukung kesetaraan akses ke pendidikan yang lebih tinggi dengan
menyediakan solusi pembiayaan pendidikan tanpa bunga atau margin dan mudah diakses lewat kolaborasi
bersama mitra lokal.

Cikal bakal program tersebut dimulai dari pilot project pada 2012 di Kenya yang disalurkan ke 20 mahasiswa
dan terus tumbuh menjangkau lebih dari 2.000 mahasiswa di tahun 2023. Tahun 2018 NAMA memperluas
program ini ke Tanzania, Kyrgyzstan dan Indonesia dan pada 2022 telah memberikan education
loan kepada lebih dari 2.700 mahasiswa.

Article Republika (https://sharia.republika.co.id/berita//rw3czf502/program-global-


pinjaman-pendidikan-tanpa-bunga-akad-qardh-diluncurkan-di-indonesia%c2%a0?)

The Global Interest-Free Education Loan Program under the Qardh


Agreement is launched in Indonesia.
The Education Aid International (EAI) Foundation has partnered with three local partners.

Education can now be pursued with interest-free or margin-free loans. CEO of the EAI
Foundation, Tri Mukhlison Anugrah, mentioned that these three partners were chosen due to their
shared vision, mission, and commitment to empowering communities through educational
financing. They were also selected for their supportive ecosystems, good track records, and
financial stability, including RS HIK Parahyangan and KSPPS Aminul Ummah.

"Why education loans instead of scholarships? Scholarships provide convenience to students,


but the number of recipients is limited, and only a portion of students will receive them. On the
other hand, loans for education do require students to repay," he said in a press statement on
Sunday, June 10, 2023.

According to him, this program trains students to have the independence to continue their
university education. Moreover, this loan is entirely interest-free and margin-free.

"With this program, we hope to reach as many students as possible, and this education loan fund
will continue to circulate and provide benefits for future generations, InshaAllah," he said.

To provide affordable access to education financing for more students, the EAI Foundation aims
to collaborate with over 20 local partners in 10 countries. The EAI Foundation aims to achieve its
vision of leading educational empowerment through Qardh-based education financing.

The foundation is also still looking for several other potential partners to distribute education
loans.

"So, the business model is that we are looking for partners to distribute interest-free education
loans, and these partners are responsible for selecting student recipients, making direct
payments to universities, and collecting repayments from the students. EAI also provides an
Eduloan Management System to support this program," he said.

The process of providing education loans to students begins with registration, interviews,
contract signing, disbursement, and repayment. EAI provides education loans through selected
local partners. Students then apply through these local partners, and once their applications are
accepted, the local partners make direct payments to the university accounts.

After the due agreement, the local partner returns the education loan in full to the EAI Foundation.
The duration of the education loan provided to students ranges from 2 to 3 years.

The EAI Foundation is supported by the Nama Foundation, headquartered in Kuala Lumpur,
which focuses on empowering communities through education, strengthening social institutions,
with a specific emphasis on youth development and volunteers. The EAI education loan program
was launched on Saturday, June 9, 2023, during the Nama Foundation Town Hall Meeting held at
Hotel RA Suite Simatupang, South Jakarta.

The EAI Foundation has a mission to support equal access to higher education by providing
interest-free or margin-free education financing solutions that are easily accessible through
collaboration with local partners. The foundation's education loan program had its beginnings as
a pilot project in 2012 in Kenya, assisting 20 students, and has continued to grow, reaching more
than 2,000 students in 2023. In 2018, NAMA expanded this program to Tanzania, Kyrgyzstan, and
Indonesia, and by 2022, had provided education loans to more than 2,700 students.

Article S C H M U. I D (https://news.schmu.id/program-global-pinjaman-pendidikan-tanpa-
bunga-akad-qardh-diluncurkan-di-indonesia/ )

Program Global Pinjaman Pendidikan Tanpa Bunga Akad Qardh


Diluncurkan di Indonesia
Yayasan Education Aid International (EAI) telah bermitra dengan tiga partner lokal untuk
menyalurkan pinjaman pendidikan tanpa margin atau bunga dengan akad Qardh kepada
mahasiswa yang akan menamatkan jenjang pendidikan S1 hingga S3. Tiga partner lokal terpilih
adalah Rumah Zakat, BPRS HIK Parahyangan, dan KSPPS Aminul Ummah.

Melalui program ini, Yayasan EAI melatih mahasiswa untuk memiliki kemandirian dalam
melanjutkan pendidikan universitas. Pinjaman ini juga bersifat tidak ada margin atau bunga.
CEO Yayasan EAI, Tri Mukhlison Anugrah mengungkapkan bahwa beasiswa di satu sisi
memang memberikan kemudahan kepada mahasiswa, namun jumlahnya terbatas dan hanya
dapat diterima oleh sebagian mahasiswa. Sedangkan, pinjaman untuk pendidikan pada sisi lain
memang mewajibkan mahasiswa untuk mengembalikannya setelah menggunakan.

Program ini diharapkan dapat menjangkau mahasiswa sebanyak-banyaknya, dan dana


pinjaman pendidikan ini akan terus berputar memberikan manfaat sampai generasi mendatang.
Yayasan EAI ingin menggandeng lebih dari 20 mitra lokal di 10 negara untuk menyediakan
akses pembiayaan pendidikan yang lebih terjangkau ke lebih banyak mahasiswa. Hal ini juga
sama dengan visi mereka, yakni memimpin pemberdayaan pendidikan melalui pembiayaan
pendidikan berbasis Qardh.

Adapun alur pinjaman pendidikan ke mahasiswa dimulai dari registrasi, wawancara,


penandatangan kontrak, pencairan, hingga pelunasan. EAI menyediakan pinjaman pendidikan
lewat partner lokal terpilih. Kemudian mahasiswa melakukan pendaftaran melalui partner lokal,
dan setelah lamaran diterima, partner lokal akan melakukan pembayaran langsung ke akun
universitas. Mahasiswa mulai membayarkan cicilan ke partner lokal 30 hari setelahnya. Setelah
perjanjian jatuh tempo, partner lokal akan mengembalikan pinjaman pendidikan tersebut secara
penuh ke Yayasan EAI. Adapun jangka waktu pinjaman pendidikan yang diberikan ke
mahasiswa berkisar antara 2-3 tahun.

Yayasan EAI yang didukung oleh Nama Foundation yang berpusat di Kuala Lumpur, memiliki
fokus pada memperdayakan masyarakat melalui sektor pendidikan dan penguatan lembaga
sosial, dengan fokus pada pembangunan anak muda dan relawan. Program pinjaman
pendidikan EAI diluncurkan pada Sabtu (9/6/2023) dalam acara Nama Foundation Town Hall
Meeting yang diselenggarakan di Hotel RA Suite Simatupang, Jakarta Selatan.

Yayasan EAI memiliki misi untuk mendukung kesetaraan akses ke pendidikan yang lebih tinggi
dengan menyediakan solusi pembiayaan pendidikan tanpa bunga atau margin dan mudah
diakses melalui kolaborasi mitra lokal. Cikal bakal program tersebut dimulai dari pilot project
pada 2012 di Kenya yang disalurkan ke 20 mahasiswa, dan terus tumbuh mencakup lebih dari
2.000 mahasiswa pada tahun 2023. Pada tahun 2018, NAMA memperluas program ini ke
Tanzania, Kyrgyzstan, dan Indonesia dan pada tahun 2022 telah memberikan pinjaman
pendidikan kepada lebih dari 2.700 mahasiswa.

Article S C H M U. I D (https://news.schmu.id/program-global-pinjaman-pendidikan-
tanpa-bunga-akad-qardh-diluncurkan-di-indonesia/ )

The Global Interest-Free Education Loan Program under the Qardh


Agreement has been launched in Indonesia.
The Education Aid International (EAI) Foundation has partnered with three local partners
to provide interest-free, margin-free education loans to students pursuing bachelor's to
doctoral degrees. The three selected local partners are Rumah Zakat, BPRS HIK
Parahyangan, and KSPPS Aminul Ummah.

Through this program, the EAI Foundation aims to empower students with the
independence to continue their university education. These loans are entirely interest-
free and margin-free. CEO of the EAI Foundation, Tri Mukhlison Anugrah, mentioned that
while scholarships provide convenience to students, they are limited in number and only
accessible to some students. On the other hand, education loans require students to
repay the funds after use.

The program is expected to reach as many students as possible, and the education loan
fund will continue to circulate, providing benefits for future generations, InshaAllah. The
EAI Foundation aims to collaborate with over 20 local partners in 10 countries to provide
more accessible education financing. This aligns with their vision of leading educational
empowerment through Qardh-based education financing.

The process of providing education loans to students starts with registration, interviews,
contract signing, disbursement, and repayment. EAI provides education loans through
selected local partners. Students apply through these local partners, and once their
applications are accepted, the local partners make direct payments to the university
accounts. Students begin repaying the loan to the local partner 30 days later. After the
loan agreement matures, the local partner returns the education loan in full to the EAI
Foundation. The duration of the education loan provided to students ranges from 2 to 3
years.

The EAI Foundation is supported by the Nama Foundation, headquartered in Kuala


Lumpur, which focuses on empowering communities through education and
strengthening social institutions, with a specific focus on youth development and
volunteers. The EAI education loan program was launched on Saturday, June 9, 2023,
during the Nama Foundation Town Hall Meeting held at Hotel RA Suite Simatupang,
South Jakarta.

The EAI Foundation has a mission to support equal access to higher education by
providing interest-free, margin-free education financing solutions that are easily
accessible through collaboration with local partners. The foundation's education loan
program had its beginnings as a pilot project in 2012 in Kenya, assisting 20 students,
and has continued to grow, reaching more than 2,000 students in 2023. In 2018, NAMA
expanded this program to Tanzania, Kyrgyzstan, and Indonesia, and by 2022, had
provided education loans to more than 2,700 students.

Article Suara.Com (https://www.suara.com/bisnis/2023/06/11/141153/wah-pelajar-kini-


bisa-kuliah-dengan-ajukan-pinjaman-edukasi-tanpa-bunga-begini-caranya)

Wah! Pelajar Kini Bisa Kuliah Dengan Ajukan Pinjaman Edukasi


Tanpa Bunga, Begini Caranya
Adapun alur education loan ke mahasiwa dimulai dari registrasi, wawancara, penandatangan kontrak,
pencairan dan pelunasan

Para orang tua kini tidak lagi memusingkan biaya pendidikan untuk para anaknya. Pasalnya, kekinian ada
pinjaman untuk biaya pendidikan tanpa disertai Bunga pinjaman.

Pinjaman edukasi itu disediakan oleh Yayasan Eduction Aid International (EAI). Untuk menyediakan
akses pembiayaan pendidikan yang terjangkau ke lebih banyak mahasiswa, Yayasan EAI ingin
menggandeng lebih dari 20 mitra lokal di 10 negara.

"Kami mencari beberapa partner potensial lainnya untuk kami ajak menyalurkan pinjaman pendidikan.
Jadi model bisnisnya itu, kami mencari partner untuk menyalurkan education loan tanpa bunga, kemudian
partner tersebut yang menyeleksi mahasiswa penerima education loan, melakukan pembayaran
langsung ke universitas hingga menagihkan ke mahasiswa," ujar CEO Yayasan EAI Tri Mukhlison
Anugrah di Jakarta, Minggu (11/6/2023).

Adapun alur education loan ke mahasiwa dimulai dari registrasi, wawancara, penandatangan kontrak,
pencairan dan pelunasan.

EAI menyediakan education loan lewat partner lokal terpilih. Kemudian mahasiswa melakukan
pendaftaran lewat partner lokal.

Setelah lamaran diterima, partner lokal lalu melakukan pembayaran langsung ke akun universitas.
Mahasiswa mulai membayarkan cicilan ke partner lokal, 30 hari setelahnya

Setelah perjanjian jatuh tempo, lokal partner mengembalikan education loan tersebut secara penuh ke
Yayasan EAI. Semwntara, jangka waktu education loan yang diberika ke mahasiwa berkisar antara 2-3
tahun.

Kekinian, Yayasan EAI atau Eduction Aid International (EAI) bermitra dengan 3 partner lokal terpilih untuk
menyalurkan education loan tanpa margin/bunga (Qardh) kepada mahasiswa yang hendak menamatkan
jenjang pendidikan S1 hingga S3.

Tiga partner lokal terpilih merupakan Rumah Zakat, BPRS HIK Parahyangan dan KSPPS Aminul
Ummah.

"Bersama-sama kita bisa memberikan sumbangsih untuk akses pendidikan yang lebih baik hingga bisa
menjangkau banyak mahasiswa secara global," kata Tri.

Article Suara.Com (https://www.suara.com/bisnis/2023/06/11/141153/wah-pelajar-


kini-bisa-kuliah-dengan-ajukan-pinjaman-edukasi-tanpa-bunga-begini-caranya)
Wow! Students Can Now Pursue Higher Education with Interest-Free Education
Loans - Here's How
The process of obtaining an education loan for students begins with registration, interviews,
contract signing, disbursement, and repayment. Parents no longer need to worry about the cost
of education for their children, as there are now education loans available without interest.

These education loans are provided by the Education Aid International (EAI) Foundation. In order
to provide affordable access to education financing for more students, the EAI Foundation aims
to collaborate with over 20 local partners in 10 countries.

"We are looking for several potential partners to join us in distributing education loans. The
business model is that we seek partners to distribute interest-free education loans, and these
partners are responsible for selecting student recipients, making direct payments to universities,
and collecting repayments from the students," said CEO of the EAI Foundation, Tri Mukhlison
Anugrah in Jakarta, on Sunday, June 11, 2023.

The process of obtaining education loans for students begins with registration, interviews,
contract signing, disbursement, and repayment. EAI provides education loans through selected
local partners. Students then apply through these local partners.

Once the applications are accepted, the local partners make direct payments to the university
accounts. Students start repaying the loan to the local partner 30 days later. After the loan
agreement matures, the local partner returns the education loan in full to the EAI Foundation. The
duration of the education loan provided to students typically ranges from 2 to 3 years.

Currently, the EAI Foundation, also known as Education Aid International (EAI), has partnered
with three selected local partners to distribute interest-free education loans (Qardh) to students
pursuing bachelor's to doctoral degrees. The three selected local partners are Rumah Zakat,
BPRS HIK Parahyangan, and KSPPS Aminul Ummah.

"Together, we can make a significant contribution to better access to education and reach many
students globally," said Tri.

Article JawaPos.com (https://www.jawapos.com/ekonomi/01870752/mengenal-


pinjaman-tanpa-margin-tapi-hanya-untuk-pendidikan )

Mengenal Pinjaman Tanpa Margin, Tapi Hanya Untuk Pendidikan


Selama ini bagi mahasiswa atau pelajar yang terkendala dengan biaya pendidikan sangat
berharap mendapatkan beasiswa. Namun, ketersediaan beasiswa itu sangat terbatas dan
penuh syarat.
Di sisi lain, mahasiswa atau pelajar sangat berharap bisa melanjutkan pendidikannya hingga
tuntas.
Ada juga cerita lain, yakni orang tua rela mencari pinjaman ke pihak lain agar anaknya bisa
menuntaskan sekolah atau kuliahnya. Kadang rencana itu terhenti, karena mereka kerap
dihadapkan dengan bunga atau margin yang dibayar di balik pelunasan utang mereka.
Kini sepertinya kendala mulai terjawab. Beberapa lembaga filantropi dan pemberdayaan bisa
memberikan pinjaman pendidikan atau education loan kepada mahasiswa. Pinjaman itu tidak
ada unsur bunga atau margin.
Lembaga tersebut Rumah Zakat, BPRS HIK Parahyangan, dan KSPPS Aminul Ummah. Entitas
itu menyalurkan education loan tanpa margin/bunga (Qardh) kepada mahasiswa yang hendak
menamatkan jenjang pendidikan S-1 hingga S-3.
Beraninya lembaga filantropi dan lembaga keuangan syariah memberikan education loan
secara Qardh karena baru saja mendapat mitra dari Eduction Aid International (EAI) atau
Yayasan EAI.
CEO Yayasan EAI Tri Mukhlison Anugrah mengatakan, pihaknya memiliki kesamaan visi dan
komitmen dengan Rumah Zakat, BPRS HIK Parahyangan, dan KSPPS Aminul Ummah. Yakni,
memberdayakan komunitas lewat pembiayaan pendidikan. "Ketiga lembaga penyalur pinjaman
pendidikan itu karena memiliki ekosistem yang mendukung, rekam jejak yang baik serta aspek
keuangan yang sehat," Tri Mukhlison Anugrah dalam keterangan persnya, Minggu (11/6).
Yayasan EAI didukung Nama Foundation yang berpusat di Kuala Lumpur. Foundation itu
memiliki fokus dalam memperdayakan masyarakat melalui sektor pendidikan, penguatan
(capacity building) lembaga sosial, dengan fokus pada pembangunan anak muda dan relawan.
Tri Mukhlison Anugrah mengklaim, Yayasan EAI memiliki misi untuk mendukung kesetaraan
akses ke pendidikan yang lebih tinggi. Yayasan EAI menyediakan solusi pembiayaan
pendidikan tanpa bunga/margin dan mudah diakses lewat kolaborasi bersama mitra lokal.
Tri Mukhlison Anugrah mengaku pihaknya lebih memilih menyalurkan education loan, bukan
beasiswa. Alasannya beasiswa memang memberikan kemudahan kepada mahasiswa, tetapi
jumlahnya terbatas. Penerima hanya sebagian mahasiswa.
Pinjaman untuk pendidikan di satu sisi memang mewajibkan mahasiwa untuk mengembalikan.
Namun di sisi lain, program itu melatih mahasiswa untuk memiliki kemandirian untuk
melanjutkan ke pendidikan universitas.

Article JawaPos.com (https://www.jawapos.com/ekonomi/01870752/mengenal-


pinjaman-tanpa-margin-tapi-hanya-untuk-pendidikan )
Getting to Know Margin-Free Loans, but Only for Education
So far, for students facing financial constraints in their education, the hope has been to
secure a scholarship. However, scholarships are often limited and come with strict
requirements. On the other hand, students aspire to complete their education, and
sometimes parents are willing to seek loans from other parties to help their children
finish their studies. However, these plans are often thwarted because they are burdened
with interest or margins that need to be paid on top of their debt.
Now it seems that this obstacle is starting to be addressed. Several philanthropic and
empowerment organizations are providing education loans to students without any
interest or margins. These organizations include Rumah Zakat, BPRS HIK Parahyangan,
and KSPPS Aminul Ummah. They are offering interest-free, margin-free education loans
(Qardh) to students pursuing bachelor's to doctoral degrees.
These philanthropic organizations and sharia-based financial institutions have the
courage to provide education loans through the Qardh concept, thanks to their new
partnership with Education Aid International (EAI) or the EAI Foundation.
Tri Mukhlison Anugrah, CEO of the EAI Foundation, stated that their organization shares
a common vision and commitment with Rumah Zakat, BPRS HIK Parahyangan, and
KSPPS Aminul Ummah, which is to empower communities through education financing.
He mentioned, "These three organizations were chosen as education loan providers
because they have a supportive ecosystem, a good track record, and sound financial
aspects."
The EAI Foundation is supported by the Nama Foundation, headquartered in Kuala
Lumpur. This foundation focuses on empowering communities through education and
strengthening social institutions, with a specific emphasis on youth development and
volunteers.
Tri Mukhlison Anugrah claims that the EAI Foundation has a mission to support equal
access to higher education. They provide education financing solutions without interest
or margins, which are easily accessible through collaboration with local partners.
He also explained that they prefer to provide education loans rather than scholarships.
Scholarships, while convenient for students, are limited in number, and only a fraction of
students can benefit from them. On the other hand, education loans require students to
repay the funds, but they also train students to become more independent and continue
their university education.
The precursor to the education loan program began as a pilot project in Kenya in 2012,
where it was provided to 20 students. In 2018, the Nama Foundation expanded the
program to include Tanzania, Kyrgyzstan, and Indonesia. By 2022, they had granted
education loans to more than 2,700 students.
"This loan is completely free of interest or margins. With this program, we hope to reach
as many students as possible, and the education loan fund will continue to circulate and
provide benefits to future generations. InshaAllah," said Tri Mukhlison Anugrah.

Article HIK PARAHYANGAN ( https://www.hikparahyangan.co.id/post/yayasan-eai-


bersama-tiga-mitra-lokal-salurkan-education-loan-tanpa-bunga )
Yayasan EAI Bersama Tiga Mitra Lokal Salurkan Education Loan Tanpa Bunga
YAYASAN EAI atau Education Aid International (EAI) bermitra dengan tiga partner lokal terpilih
untuk menyalurkan education loan tanpa margin/bunga (qardh) kepada mahasiswa yang
hendak menamatkan jenjang pendidikan S1 hingga S3.Ketiga partner lokal terpilih tersebut
yakni, Rumah Zakat, BPRS HIK Parahyangan, dan KSPPS Aminul Ummah.
CEO Yayasan EAI Tri Mukhlison Anugrah menyampaikan dipilihnya ketiga partner karena
kesamaan visi, misi, dan komitmen dalam memberdayakan komunitas lewat pembiayaan
pendidikan."Mereka juga dipilih karena memiliki ekosistem yang mendukung, rekam jejak yang
baik serta aspek keuangan yang sehat," kata Tri Mukhlison Anugrah melalui keterangan
tertulisnya, Sabtu (10/6).Yayasan EAI didukung Nama Foundation yang berpusat di Kuala
Lumpur, Malaysia, dengan fokus memberdayakan masyarakat melalui sektor pendidikan,
penguatan lembaga sosial, dengan sasaran pembangunan anak muda dan relawan.
Program education loan EAI di-launching Jumat (9/6) malam dalam acara Nama Foundation
Town Hall Meeting, di Jakarta.Nama Foundation juga memiliki program lain yang dijalankan
oleh Nice Global dan Nice Indonesia yang bergerak untuk memperkuat masyarakat dan
organisasi melalui pengembangan kapasitas dalam pengelolaan dana, penciptaan program
yang berdampak kuat, serta layanan pengembangan manusia untuk mewujudkan Indonesia
lebih baik.
Article HIK PARAHYANGAN ( https://www.hikparahyangan.co.id/post/yayasan-
eai-bersama-tiga-mitra-lokal-salurkan-education-loan-tanpa-bunga )
The Education Aid International (EAI) Foundation has partnered with three selected local
partners to provide interest-free, margin-free education loans (Qardh) to students
pursuing bachelor's to doctoral degrees. The three chosen local partners are Rumah
Zakat, BPRS HIK Parahyangan, and KSPPS Aminul Ummah.
CEO of the EAI Foundation, Tri Mukhlison Anugrah, explained that these three partners
were selected due to their shared vision, mission, and commitment to empowering
communities through education financing. He also mentioned that they were chosen for
their supportive ecosystems, good track records, and healthy financial aspects.
The EAI Foundation is supported by the Nama Foundation, based in Kuala Lumpur,
Malaysia, which focuses on empowering communities through education and
strengthening social institutions, with a specific emphasis on youth development and
volunteers.
The education loan program by EAI was launched on Friday, June 9, during the Nama
Foundation Town Hall Meeting held in Jakarta.
Additionally, the Nama Foundation also runs other programs through Nice Global and
Nice Indonesia, aimed at strengthening communities and organizations through capacity
development in fund management, the creation of impactful programs, and human
development services to make Indonesia a better place.

Anda mungkin juga menyukai