Anda di halaman 1dari 3

Peran Beasiswa KIP Kuliah Merdeka dalam Mewujudkan Pemerataan Pendidikan di

Indonesia

Pernahkah mendengar kisah seorang anak berprestasi yang berasal dari keluarga
kurang mampu dapat lulus dari perguruan tinggi? Hal tersebut telah menjadi berita yang
cukup menarik perhatian kita. Ini menandakan bahwa seolah-olah dunia perguruan tinggi itu
hanya untuk kalangan menengah ke atas saja.

Pendidikan yang bagus dan cemerlang harus didukung dengan adanya bantuan
pendidikan atau beasiswa yang dapat membiayai perguruan tinggi. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa beasiswa atau bantuan pendidikan itu seharusnya dapat membantu
masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. Adanya stigma bahwa perguruan tinggi
hanya untuk masyarakat ekonomi kalangan atas dapat kita patahkan, karena ada bantuan
pendidikan atau beasiswa yang dapat meringankan biaya pendidikan. Hal tersebut dapat
menjadi contoh untuk penggambaran upaya pemerintah dalam mengatasi masalah
pemerataan pendidikan.

Untuk membantu kondisi pemerataan pendidikan masyarakat agar siswa yang berada
dalam ekonomi ke bawah dapat mendapatkan pendidikan, maka pemerintah dapat
memberikan bantuan beasiswa berupa KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah Merdeka. Adanya
program beasiswa ini selaras dengan ranah yuridis (hukum) yang tertera dalam pasal 11 UU
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang membahas kewajiban
pemerintah untuk memberikan pelayanan dan kemudahan, serta menjamin penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Dengan demikian,
melalui pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap siswa yang kurang mampu berhak
mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah untuk menunjang proses pendidikan.

KIP Kuliah Merdeka hadir untuk pemerataan pendidikan di Indonesia. Beasiswa


Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka adalah program jaminan pembiayaan
pendidikan dan bantuan biaya hidup yang diberikan pemerintah untuk siswa berprestasi dari
keluarga kurang mampu. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) telah melakukan transformasi Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP
Kuliah) menjadi KIP Kuliah Merdeka pada 2021.

Program Merdeka Belajar Episode 9, yakni KIP Kuliah Merdeka ternyata sangat
populer di kalangan mahasiswa. Tak hanya populer, sebanyak 91 persen mahasiswa juga
menilai positif penyelenggaraan KIP Kuliah Merdeka tersebut yang merupakan
penyempurnaan dari KIP Kuliah sebelumnya. Hal itu merupakan hasil survei yang dilakukan
Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan secara acak terhadap 267 mahasiswa dari
berbagai perguruan tinggi di berbagai provinsi. Metode survei ini dilakukan dengan
wawancara melalui jaringan telepon secara acak pada 27–30 November 2021.

Dalam survei yang dilakukan oleh Djayadi tersebut, responden dari mahasiswa yang
diwawancarai, mengapresiasi kebijakan besaran biaya pendidikan berupa Uang Kuliah
Tunggal (UKT) sesuai akreditasi program studi (prodi), serta besaran biaya hidup yang
disesuaikan dengan memperhatikan keadilan antarwilayah. Berdasarkan pendapat Djayadi,
responden merasa besaran bantuan biaya hidup yang umumnya didominasi biaya tempat dan
makan sudah memadai dan begitu pula biaya pendidikan berdasarkan akreditasi Prodi
mendukung mahasiswa untuk bisa kuliah dengan baik serta bisa mendorong peningkatan
mutu pembelajaran.

Berapa lama KIP Kuliah Merdeka diberikan?

Jangka waktu pemberian bantuan pendidikan dari KIP Kuliah Merdeka dibedakan
berdasarkan program pendidikan, yaitu program reguler dan program profesi. Untuk program
reguler sarjana dan diploma 4, KIP Kuliah Merdeka diberikan maksimal delapan semester,
untuk diploma 3 maksimal enam semester, dan untuk diploma 2 maksimal empat semester.
Sementara untuk program profesi dibagi menjadi enam, yaitu dokter, dokter gigi, dokter
hewan, ners, apoteker, dan guru. KIP Kuliah untuk program profesi dokter, dokter gigi, dan
dokter hewan diberikan maksimal empat semester. Kemudian untuk program profesi ners,
apoteker, dan guru diberikan maksimal dua semester.

Melansir laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),


pada tahun 2022 pemerintah melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) akan
menyalurkan bantuan bagi 200.000 mahasiswa penerima KIP Kuliah Merdeka. Setiap
mahasiswa penerima KIP Kuliah Merdeka ini akan mendapat jaminan biaya pendidikan yang
dibayarkan langsung ke Perguruan Tinggi, dengan besaran bervariasi tergantung akreditasi
program studi (prodi).

Berikut besaran dana bantuan KIP Kuliah sesuai akreditasi prodi untuk tahun 2022:

Prodi dengan Akreditasi A: maksimal Rp12 juta/orang/semester

Prodi dengan Akreditasi B: maksimal Rp4 juta/orang/semester


Prodi dengan Akreditasi C: maksimal Rp2,4 juta/orang/semester

Bantuan biaya hidup KIP Kuliah Merdeka dibagi menjadi 5 klaster, yaitu Rp800 ribu/bulan,
Rp950 ribu/bulan, Rp1,1 juta/bulan, Rp1,25 juta/bulan, dan Rp1,4 juta/bulan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa adanya beasiswa KIP Kuliah Merdeka atau bantuan
pendidikan ini dapat membantu pemerataan dunia pendidikan. Program Indonesia Pintar
memberi sumbangsih yang besar untuk masyarakat agar masalah biaya pendidikan yang
tinggi dapat teratasi.

Penulis: Risma Dewi @risma_dewiii

Penyunting: Diana Akmaliyah Z @anaamlzzz

Anda mungkin juga menyukai