Aliran-Desain Grafis
Aliran-Desain Grafis
Pengertian dari gaya secara umum adalah suatu ragam yang khas dari ekspresi,
desain, arsitektur atau cara pelaksanaan suatu hal. Gaya dalam desain grafis berarti
keindahan visual yang mempunyai pengaruh besar pada suatu masa dan tempat tertentu.
Desainer grafis pada dasarnya bertugas untuk mengatur dan mengkomunikasikan pesan
untuk menempatkan sebuah produk atau ide di benak audience, memberikan kesan baik,
serta memberitahukan dan mempublikasikan suatu informasi dengan cara yang efektif.
Dalam proses ini, gaya juga berarti sebuah cara untuk menginformasikan dan menandai
pesan yang ditujukan bagi audience tertentu.
Sejak era Victoria hingga sekarang, desain grafis telah berfungsi melayani
bermacam kebutuhan di sektor ekonomi dan budaya, oleh sebab itu gaya desain grafis
berkembang beraneka ragam pula. Suatu gaya diciptakan karena alasan estetika (Art
Nouveau), sedangkan yang lain dengan alasan politik (Dada). Ada pula berdasarkan
keinginan untuk mendapatkan identitas bersama (Swiss International Style) atau tuntutan
komersial (Post-Modernism), serta berdasarkan landasan moral dan filsafat (Bauhaus).
Beberapa gaya dipengaruhi oleh seni murni/fine art (Art Deco), atau ada yang
terpengaruhi oleh industri (Plakatstil). Beberapa gaya nasional bahkan menjadi sebuah
gerakan internasional (Futurism). Namun ada pula beberapa gaya yang bertahan hingga
saat ini dan terus masih digunakan (Contructivism, Expressionism, Surrealism). Beberapa
gaya tidak mampu bertahan dan hilang ditelan jaman, beberapa gaya dihidupkan dan
dipakai kembali hari ini dan bahkan disalahgunakan oleh generasi berikutnya.
Art and Craft Movement adalah gerakan seni dan kerajinan tangan yang
berawal pasca revolusi industri. Gerakan ini menekankan komitmen kerja tangan dan
estetika dan menolak segala bentuk keindahan yang dihasilkan oleh industri. Mesin
dianggap menghantui pekerja karena mesin punya standar sendiri. Gerakan ini lebih
terkesan ke arah klasik seperti barok, rokoko, oriental, maupun renaissance.
Pengrajin yang menganut paham ini harus serius, teliti, dan berjiwa seni.
Tokoh-tokoh: William Morris, Owen Jones, Gustav Sticley, Adolf Loos
2. Art Nouveau
Aliran ini muncul di eropa pada tahun 1819 dan berakhir hingga perang dunia i
pada tahun 1914. Aliran ini tampil sebagai reaksi terhadap industri yang
menghilangkan sifat kemanusiaan pada seni. Desain art nouveau umumnya
terinspirasi dari bentuk-bentuk alam seperti bunga, burung, serangga, ombak laut,
postur tubuh wanita, dan esbagainya. Desain art nouveau biasanya ditandai dengan
adanya ornamen meliuk-liuk mengikuti irama alam dan lingkungan.
3. Art Deco
Kata art deco terbesit dari sebuah pameran bernama exposition internationale
des arts décoratifs et industriels modernes(international exposition of modern
industrial and decorative art) di paris pada tahun 1925. Reputasi art deco meningkat
pada tahun 1920-an dan berakhir sementara waktu pada masa perang dunia ii.
Gerakan ini bangkit kembali setelah perang dunia ii dan bergabung dengan gerakan-
gerakan lain menjadu suatu gaya internasional.
4. Bahaus
Aliran ini berkembang seiring didirikannya institut bauhas di jerman pada tahun
1919. Aliran bauhaus adalah hasil perpaduan antara seni kerajinan tangan dengan
produk industri. Dengan adanya perdamaian antara seni dan industri inilah bauhaus
menjadi cikal-bakal seni modern dan kontemporer, yang kemudian berkembang
menjadi gaya internasional.
Institut bauhaus sendiri hanya brtahan sebentar. Pada tahun 1933 institut ini
ditutup karena ada masalah politik dengan nazi jerman yang berkuasa pada masa
itu. Dengan ditutupnya bauhaus, para pengajar atau dosen yang mengajar di sana
melakukan exodus ke amerika dan mengembangkan paham mereka di amerika.
Walaupun bauhaus sudah tiada, tetapi ideologi mereka adalah cikal bakal paham
modernisme yang menjadi tolak ukur masyarakat dunia hingga saat ini.
1. Victorian
Sementara William Morris (1834 – 1896) seorang arsitek dan desainer rekan
Ruskin, menerapkan typeface-typeface sans serif dan menolak memakai typeface
klasik Roman. Gaya ini segera menjadi pengaruh yang menentukan dari pergantian
cara pikir di dalam estetika era Victorian.
Sumber: Steven Heller & Seymour Chwast, Graphic Style, New York, 1988
3. Art Nouveau
Gaya ini sebenarnya dimulai di Inggris dan merupakan turunan langsung dari
gerakan Arts and Cratfs. Desainer pada masa itu menampilkan bentuk-bentuk
informal yang mengambang, desain dengan irama bergelombang, pola datar,
feminin, garis-garis lengkung, gaya naturalis tumbuhan, serangga, wanita telanjang
serta simbolisasi-simbolisasi yang menimbulkan kekaguman. Art Nouveau
memperkenalkan unsur-unsur sensualitas ke dalam desain dan seringkali
digambarkan dengan jelas.
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001
a. French/Belgian Art Nouveau
Pada tahun 1870-an hingga tahun 1899, Jules Cheret (1836 – 1932)
membuat semarak jalanan di kota Paris dengan ratusan poster iklannya. Cheret
sendiri sering disebut sebagai Bapak Poster Modern dengan karya desainnya yang
berjumlah lebih dari seribu poster. Desain yang dibuat Cheret biasanya adalah
menampilkan figur tunggal dengan satu atau dua kata (biasanya berupa slogan)
yang ditulis dengan tangan. Figur tampak terpisah dengan kaki yang tidak
menyentuh tanah dan melayang di atas permukaan poster. Ciri-ciri ini kemudian
menjadi dasar bagi desain poster di Eropa dan Amerika pada perriode berikutnya.
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001
b. Jugendstil
Di kota Munich, Jerman pada tahun 1896 berkembang gaya Jugendstil (yang
artinya ‘gaya muda’ dalam bahasa Jerman) yang mana berkembang dari gaya
cetak tradisional Jerman. Gaya ini sering menampilkan pinggiran yang keras dan
memperbolehkan sentuhan pribadi seperti pada sampul majalah Jugend. Para
desainer penganut gaya ini menolak menampilkan tipografi tradisional namun
memakai typeface yang unik tetapi kadang sulit dibaca.
Gambar. 4. Contoh Gaya Desain Jugendstil.
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001
c. Glasgow Style
Terinspirasi oleh ornamen tradisional Celtic dan garis khas Beardsley, para
seniman Skotlandia yang dipimpin oleh Charles Rennie Mackintosh (1868 – 1928)
mengembangkan bahasa visual baru yang kemudian dikenal sebagai Glasgow
Style. Gaya ini kemudian diterapkan dalam karya-karya seni grafis, tekstil, arsitektur
dan desain interior. Karena pada awal dekade 1890-an, gaya ini menggunakan
motif botani, maka Glasgow Style dihubungkan dengan Art Nouveau, namun lebih
menekankan pada desain fungsional dan menolak motif berlebihan.
Sumber: Steven Heller & Seymour Chwast, Graphic Style, New York, 1988
d. Vienna Secession
Gaya ini diperkenalkan oleh Gustav Klimt (1862 – 1916) yang terpengaruh
oleh The Glasgow School.
Jackie Meyer – desainer, Mel Odom – ilustrator, Max Lakeman and the Beautiful
Stranger. (Sampul buku/1990)
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001
4. Early Modern
a. Beggarstaff
Pada tahun 1894 di Inggris, seorang pelukis bernama James Pryde (1866-
1941) bersama iparnya William Nicholson (1872 – 1949), yang kemudian
menyebut diri mereka sebagai The Beggarstaff Brothers membuka studio untuk
melayani iklan. Ciri-ciri desain mereka adalah tanpa hiasan dan untuk
menghemat waktu proses reproduksi mereka memakai silhouette. Warna yang
dipakai dibatasi menjadi hanya dua atau tiga warna dasar saja. Desain-
desainnya kebanyakan asimetris dengan typeface tebal untuk mengimbangi
ilustrasi.
Gambar. 7. Contoh Gaya Desain Beggarstaff.
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001
c. Deutscher Werkbund
d. Plakatstil
Sebuah gerakan poster yang bermula di Jerman pada awal tahun 1890-an
dan mencoba mengangkat poster iklan komersial menjadi sebuah bentuk karya
seni. Berawal dari Sachplakat (poster obyek) yang terbentuk dari obyek tunggal
yang dominan, jenis huruf yang sederhana namun tegas, serta warna-warna
yang mencolok. Desainer pada gaya ini antara lain Lucian Bernhard dan
Ludwig Hohlwein. Majalah bulanan yang terbit di Berlin, Das Plakat (1910 –
1921) menjadi sebuah media yang sangat terpengaruh gaya desain ini.
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001
5. Modern
a. Futurism
Awalnya adalah sebuah gerakan seni yang revolusioner pada tahun 1909
oleh penulis Italia Filippo Tommaso Marinetti (1876 – 1944). Pemunculan
pertama dari gaya desain ini adalah pada surat kabar Perancis Le Figaro (20
Pebruari 1909), menampilkan gabungan antara nasionalisme, militerisme Italia
dan penyembahan terhadap kecepatan, yang diekspresikan melalui figur mobil
dan pesawat terbang.
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001
b. Vorticism
Sebuah gerakan seni di Inggris yang dimulai oleh Wyndham Lewis (1882
– 1957) pada tahun 1914, yang mana pada desain-desainnya terlihat
penggabungan komposisi yang dinamis serupa dengan gaya kubisme maupun
futurisme. Lewis merupakan editor majalah Blast, sebuah majalah yang
kontroversial saat itu. Ilustrasi dan tipografi pada gaya desain ini menampilkan
ketidakberaturan, dengan kontras yang kaku serta garis-garis yang bergerigi
dan dilawan dengan bidang diagonal. Gerakan ini ikut surut seiring dengan
berakhirnya Perang Dunia I.
c. Constructivism
Gaya ini muncul pada gerakan seni Rusia yang radikal yang berkembang
menjelang Revolusi Bolshevik tahun 1917. Dalam rangka ikut memperbaiki
peran seniman dan memberikan kontribusi pada ‘kontruksi’ untuk sebuah
negara komunis yang baru, sekelompok seniman menolak konsep ‘seni untuk
seni’, yang mana konsep ini yang menjadi dasar dari gerakan Suprematisme.
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001
d. De Stijl
Sering disebut The Style, sebuah gerakan seni di Belanda dan menjadi
nama sebuah majalah yang pertama kali dicetuskan oleh Theo van Doesburg
seorang pelukis dan desainer pada tahun 1917. De Stijl yang terpengaruh oleh
gerakan avant-garde pada tahun 1920-an yang berkomitmen menyatukan
seluruh seni. Gerakan yang menarik perhatian para seniman, desainer dan
arsitek ini memiliki ciri-ciri penampilan obyek-obyek abstrak melalui bentuk
kotak dan warna-warna primer dipadukan dengan hitam, putih dan abu-abu.
Beberapa nama yang seringkali dihubungkan dengan gaya ini adalah pelukis
Piet Mondrian, arsitek dan desainer furnitur Gerrit Rietvield dan Piet Zwart.
Desain pada gaya ini sangatlah disiplin dan terukur, dengan pemakaian
typeface sans serif, garis-garis lurus, blok-blok kotak yang rapat dan layout
asimetris yang inovatif.
Gambar. 12. Contoh Gaya Desain De Stijl.
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001
e. Bauhaus
6. Art Deco
7. Dada
Sebuah gerakan di dunia sastra dan seni yang berkembang di Swiss selama
tahun 1916. Berawal dari keinginan merespon kemuraman masa Perang Dunia I,
sekelompok penyair dan seniman ingin mencemooh nilai-nilai kemapanan. Dirintis
oleh penyair Tristan Tzara dan Hugo Ball, seniman Hans Arp, gerakan ini dengan
cepat merebak hingga ke kota-kota besar dunia seperti New York, Paris dan Berlin.
Dada merupakan sebuah gaya yang menantang segala aturan-aturan sosial dan
artistik yang baku. Gerakan ini menghilang di tahun 1922 dan menjadi pencetus
aliran Surealisme yang muncul di Paris tahun 1924.
8. Heroic Realism
9. Late Modern
c. Corporate Style
f. Psychedelic
g. Japanese
10. Post-Modernisme
Di barisan terdepan gerakan ini terdapat Odermatt dan Tissi di Zurich dan
Wolfgang Weingart di Basle. Sejak awal 1970-an pengaruh Weingart sebagai
seorang pengajar meluas di Amerika Serikat, dengan penolakannya terhadap
ajaran tipografer seperti Tschichold, Ruder dan Gerstner, dia menarik perhatian dan
sekaligus kontroversi dalam penentuan nilai-nilai ini.
a. Punk
Aliran desain grafis sangat banyak. Disini hanya akan dibahas beberapa saja yang
sekiranya cukup dominan.
Illustrator
Designer pada aliran illustrator mereka sangat ahli dalam menggambar manual dan
menggambar illustrasi ataupun sketsa , misalnya menggambar sketsa wajah,
sketsa rumah dsb. kebanyakan dari mereka mendesain secara manual jarang yang
mendesain secara digital kecuali para vector illustrator. biasanya mereka yang
termasuk kategori ini adalah : pelukis, ahli sketsa, vector designer
Layouter
Designer yang lebih menekankan pada penempatan sebuah unsur desain untuk
menciptakan sebuah karya, bahkan sebuah media yang sekiranaya mengena
dengan yang menjadi target mereka, dan mereka lebih mementingkan unsur
estetika dan unsur formalitas daripada unsur seni. mereka biasanya ahli dalam
menata sebuah desain, memperbaiki warna dan menata teks. dan mereka yang
termasuk kategori in adalah mereka yang bergerak dalam bidang percetakan dan
penerbitan seperti koran, buku, brosur dan majalah
Character Schemer
designer yang mampu membuat sebuah karya gambar karakter dan object kartun
dan membuat dialognya, kebanyakan dari mereka punya sense 3D yang sangat
kuat serta imajinasi yang cukup hebat walaupun yang mereka kerjakan hanyalah
objek 2D, mereka mampu membuat gambaran gerak karakter dan ekspresi sebuah
karaketer dan menerjemahkanya dalam sebuah karya desain. mereka yang
termasuk kategori ini adalah : para komikus, karikatur editor, kartunis, game
developer character, character modelling dsb
Artistic Designer
Adalah designer yang menerjemahkan karya manual menjadi sebuah karya digital
dengan tetap berpegang teguh pada etika etika gambar manual dengan sentuhan
seni yang lebih mendalam dengan jiwa yang menjiwai sebuah unsur desain,
karyanya bisa bersifat konkret ataupun abstrak. mereka bisa menuangkan ide
menggambar manual melalui media digital. yang termasuk kategori ini adalah
Pelukis Digital, Abstract Designer, Words Inside Design dsbz
Visualisator
Desiner yang memegang peranan untuk menerjemahkan sebuah inspirasi dan
sebuah pemikiran untuk menjadi sebuah karya seni dengan melihat sisi penekanan
kesatuan, keharmonisan dan ketepatan. mereka bisa mendesain dan bertindak
cepat berdasarkan pemikiran yang ada, mereka cenderung melihat sisi harmonis
untuk mendesain apa yang ingin mereka visualisasikan. dan pada setiap karya
mereka itu merupakan arti dari sesuatu yang diolah menjadi sebuah gambar
yang termasuk kategori ini adalah Visualisator, Presentator, Modeller dsb
Modeller
Modeller adalah desainer yang bertugas untuk membuat model figure, baik yang
berupa benda maupun manusia atau hewan, mereka biasanya membuat suatu
karya untuk percobaan atau untuk kepentingan permodelan karakter
Fashion Designer
Advertising Designer
Product Designer
Desainer ini mengkhusukan dirinya untuk membuat sebuah produk jadi dengan
terlebih dulu di modelling, dan mereka jugalah yang memodelling barang barang
yang akan masuk produksi.
Web Designer
Desainer yang hanya bertugas untuk membentuk tampilan suatu website beserta
segala isinya termasuk memasukkan text, image, color balance dsb yang penting
karyanya harus menunjukkan character dari orang / perusahaan yang akan
membuat website. software yang sering dipakai adalah : macomedia dreamweaver,
ms frontpage, adobe image ready, macromedia flash dan joomla.
Developer Designer
Designer yang bertugas untuk membuat semua komponen grafis dalam sebuah
game dan software. yang penting hasil karyanya itu dibuat dengan programmer
Drafter
Drafter adalah desain grafis yang bertugas menggambar dalam bidang teknik dan
industri, mereka membutuhkan tingkat detail dan ketelitian yang sangat tinggi dan
diterapkan dalam bisnis. seorang drafter harus menguasai Autocad atau sejenisnya,
3dsmax, dan 3d revit structure.
3D Interior Designer
Desainer yang satu ini harus benar benar menguasai software 3d dan memiliki
daya imajiner serta visualisai yang kuat untuk menggambar interior, biasanya
mereka bekerja untuk membangun interior design, atau memvisualisasikan interior
bangunan, software yang harus dikuasai ialah 3dsmax, 3dsmaya, autocad dan
macromedia director
Video Editor
Video editor bertugas untuk membuat dan mengedit sebuah video sehingga video
menjadi lebih menarik dan sesuai dengan yang diinginkan, dan inilah desainer yang
paling rumit karena harus terbiasa mengedit tiap frame dan visualizer video.
software yang harus dikuasai pun cukup banyak juag mulai dari Windows Movie
Maker, Adobe Premiere, Adobe After Effect, 3Dsmax, 3Dsmaya, Vegas and
Pinneacle studio, Adobe Photoshop dan Macromedia Flash
Photography Editor
Ialah desainer yang mengkhususkan dirinya untuk mengedit sebuah karya fotografi
dan image editing tetapi kebanyakan merangkap sebagai fotografer juga.
software yang dibutuhkan cukup adobe photoshop, neat image (noise reducer),
adobe illustrator, photo effect creator dan photo retoucher . pada umunya bekerja
pada studio foto
Animation Editor
Designer yang bertugas membuat sebuah karya grafis animasi dan move object
baik 2D maupun 3D. dan menggunakan software pengolah animasi dan
frame.software yang biasa digunakan ialah Macromedia Flash, Macromedia
Director, 3Dsmax, 3Dsmaya, Adobe After effect, Swishmax dsb
dam bidang pekerjaanya cenderung pada advertising dan visualizator factory
Effect Creator
Adalah desainer pembuat special effect, baik dalam animasi ataupun dalam karya
grafis. yang membuat efek menarik dan khusus special effevt video editing
biasanya juga ada beberapa trik kamera. Mereka cenderung bekerja di advertising
dan pertelevisian. software yang sering digunakan adalah Particle Illussion, Effect
maker, Adobe Photoshop dan 3Dsmax.
Interactivity Designer
Character Designer
Mereka khusus menciptakan karya seni membentuk karakter model ataupun benda
hidup lainya yang digunakan untuk kepentingan permodelan, software yang
digunakan adalah 3dsmax, 3dsmaya dan 3d poser serta character editor
Adalah mereka yang mengkhsusukan diri mereka untuk mendesain tampilan visual
sebuah game seperti background, character, item dsb
Sumber :
http://tutorialdesaingrafis.wordpress.com/2009/12/08/aliran-desain-grafis-1/
http://cm-freelance.blogspot.co.id/2014/11/macam-macam-aliran-desain.html