Anda di halaman 1dari 3

No.

Dokumen :
Tgl Berlaku : STANDARD OPERATING PROCEDURE NAMA
Status Revisi : PEMERIKSAAN TANDA VITAL PERUSAHAAN
Halaman : Departemen: ……………..

1. TUJUAN
Untuk Manejemen Perusahaan

2. CAKUPAN
Karyawan

3. DEFINISI

4. DOKUMEN

5. RINCIAN PROSEDUR
No. KEGIATAN TANGGUNG JAWAB
5.1 Persiapan alat dan identifikasi pasien Karyawan

5.2 Pemeriksaan suhu, tekanan darah, nadi, dan pernapasan Karyawan

5.3 Mencatat hasil pemeriksaan dengan benar Karyawan

5.4 Melakukan tindakan lanjutan jika diperlukan Karyawan

1
1. PEMERIKSAAN TANDA VITAL
1. Pengertian
Untuk Manejemen Perusahaan
2. Subyek
1. Karyawan
3. Kebijakan
1. Memastikan Pemeriksaan Tanda Vital

4. Prosedur Pemeriksaan Tanda Vital


TANGGUNG
PROSES KETERANGAN
JAWAB
Karyawan  Identifikasi pasien.
START Identifikasi pasien dengan meminta nama dan
tanggal lahir pasien, serta membandingkan
dengan data pada kartu identitas pasien.
Identifikasi pasien.
 Persiapan alat pemeriksaan tanda vital.
Persiapkan alat pemeriksaan tanda vital yang
diperlukan seperti tekanan darah, denyut nadi,
Persiapan alat pemeriksaan
suhu tubuh, frekuensi pernapasan dan
tanda vital. sebagainya.

Jelaskan proses pemeriksaan  Jelaskan proses pemeriksaan tanda vital kepada


tanda vital kepada pasien. pasien.
Jelaskan proses pemeriksaan tanda vital kepada
pasien, termasuk tujuan dan manfaat dari
pemeriksaan tanda vital.
Lakukan pemeriksaan tanda
vital.  Lakukan pemeriksaan tanda vital.
Lakukan pemeriksaan tanda vital yang telah
disiapkan pada pasien dengan cermat, termasuk
Catat hasil pemeriksaan tanda tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh,
vital pada lembaran catatan frekuensi pernapasan, dan sebagainya.
medis.
 Catat hasil pemeriksaan tanda vital pada
lembaran catatan medis.
Evaluasi hasil pemeriksaan Catat hasil pemeriksaan tanda vital pada
tanda vital. lembaran catatan medis pasien dengan lengkap,
termasuk tekanan darah, denyut nadi, suhu
tubuh, frekuensi pernapasan, dan sebagainya.
Tindak lanjuti hasil
 Evaluasi hasil pemeriksaan tanda vital.
pemeriksaan tanda vital. Evaluasi hasil pemeriksaan tanda vital pasien,
termasuk respons pasien terhadap pemeriksaan
tanda vital dan apakah hasil pemeriksaan tanda
Simpan alat pemeriksaan vital tersebut normal atau tidak. Laporkan hasil
tanda vital yang digunakan evaluasi pada dokter atau rekam medis pasien.
kembali ke tempat
penyimpanan yang tepat.  Tindak lanjuti hasil pemeriksaan tanda vital.
Tindak lanjuti hasil pemeriksaan tanda vital yang
abnormal, seperti memberikan obat atau
END mengambil tindakan medis yang diperlukan.

 Simpan alat pemeriksaan tanda vital yang


digunakan kembali ke tempat penyimpanan
yang tepat.
Setelah digunakan, pastikan alat pemeriksaan
tanda vital disimpan dengan baik dan sesuai
dengan prosedur yang ditentukan.

2
DOKUMEN PEMERIKSAAN TANDA VITAL

1. Formulir catatan tanda vital: Dokumen yang digunakan untuk mencatat tanda-tanda vital
pasien, seperti tekanan darah, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan suhu tubuh. Formulir ini
harus mencakup informasi seperti waktu pengukuran, hasil pengukuran, dan tanda tangan
perawat yang melakukan pemeriksaan.

2. Lembar observasi pasien: Dokumen yang digunakan untuk mencatat semua observasi perawat
pada pasien, termasuk pemeriksaan tanda vital, tingkat kesadaran, dan respons terhadap terapi
atau tindakan medis lainnya.

3. Panduan interpretasi tanda vital: Dokumen yang berisi informasi mengenai interpretasi hasil
pemeriksaan tanda vital pasien, seperti rentang normal untuk tekanan darah dan denyut nadi
pada usia tertentu. Panduan ini dapat membantu perawat untuk menentukan tindakan
selanjutnya berdasarkan hasil pemeriksaan tanda vital.

4. Protokol tindakan darurat: Dokumen yang berisi langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi
perubahan tanda vital yang signifikan atau kondisi darurat lainnya. Protokol ini harus dipahami
dan diikuti dengan benar oleh perawat untuk memastikan tindakan yang cepat dan tepat dalam
mengatasi kondisi darurat.

5. Daftar peralatan pemeriksaan tanda vital: Dokumen yang berisi daftar peralatan yang
diperlukan untuk pemeriksaan tanda vital, seperti tensimeter, stetoskop, termometer, dan
oximeter. Daftar ini harus diperbarui secara berkala untuk memastikan ketersediaan peralatan
yang tepat.

6. Kebijakan pengambilan tanda vital: Dokumen yang mengatur tentang siapa saja yang
berwenang untuk melakukan pemeriksaan tanda vital pada pasien, serta frekuensi dan
prosedur pemeriksaan yang diharuskan. Kebijakan ini juga dapat mencakup instruksi mengenai
tindakan yang harus diambil jika hasil pemeriksaan tanda vital abnormal.

Anda mungkin juga menyukai