Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATERNITAS

ANALISA DAMPAK KOMPRES DINGIN UNTUK MENGURANGI RASA NYERI


PADA PERINIUM POST PARTUM SPONTAN

Disusun Oleh :
Agata Sekar Rumaras
23210109349

JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Masa nifas (puerperium) merupakan masa setelah keluarnya plasenta
sampai alat-alat resproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal
masa nifas berlangsung selama 6 minggu. Hal yang sering kali di alami oleh ibu
nifas adalah luka pada daerah perineum yang terjadi pada waktu proses
persalinan Dolang, (2019) dalam Mauludinna F dan Veradilla (2023). Masalah
ibu melahirkan dengan luka perineum sampai saat ini masih perlu diperhatikan
karena dapat menyebabkan disfungsi organ reproduksi wanita, sebagai sumber
perdarahan dan jalan keluar masuknya infeksi yang kemudian menyebabkan
kematian karena perdarahan atau sepsis Wiyani, (2018) dalam Mauludinna F dan
Veradilla (2023).
Luka perineum didefinisikan sebagai adanya robekan yang terjadi bisa
karena robekan spontan atau pun tindakan episiotomy yang dapat menjadi
masalah ginekolog dikemudian hari namun dapat diperbaiki setelah persalinan
Wiyani, (2018) dalam Mauludinna F dan Veradilla (2023). Luka pada perineum
terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga terjadi pada
persalinan berikutnya. Umumnya terjadi di garis tengah dan bisa meluas
apabila persalinan terlalu cepat dan ukuran bayi yang besar Dolang, (2019)
Mauludinna F dan Veradilla (2023). Perawatan luka perineum adalah proses
pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi
vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran plasenta sampai
dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.
Perawatan perineum yang tidak benar dapat mengakibatkan kondisi perineum
yang terkena lokhea dan lembab sangat menunjang perkembangbiakan bakteri
Tulas, (2017) Mauludinna F dan Veradilla (2023).
Luka perineum dapat mempengaruhi kesejahteraan fisik dan psikologis
ibu post partum, sekitar 23-24% ibu post partum mengalami nyeri dan
ketidaknyamanan selama 12 hari post partum. Setiap ibu yang mengalami
proses persalinan yang mengalami luka pada perineum akan merasakan nyeri,
baik luka yang dibuat seperti episiotomy atau luka robekan spontan.
Ketidaknyamanan dan nyeri yang dialami ibu post partum akibat robekan
perineum biasanya ibu takut untuk bergerak setelah persalinan. Bahkan nyeri
akan berpengaruh terhadap 2 mobilisasi, pola istirahat, pola makan, psikologis
ibu, kemampuan untuk buang air besar atau buang air kecil, aktivitas sehari-hari
dalam hal menyusui dan mengurus bayi (Susilawati, 2019).
Nyeri yang dirasakan oleh ibu post partum pada bagian perineum
disebabkan oleh luka jahitan pada waktu melahirkan karena adanya jaringan yang
terputus. Respon nyeri pada setiap individu adalah unik dan relatif berbeda. Hal
ini dipengaruhi antara lain oleh pengalaman, persepsi, maupun sosial kultural
individu. Setiap ibu nifas memiliki persepsi dan dugaan yang unik tentang nyeri
pada masa nifas, yaitu tentang nyeri dan bagaimana kemampuan mengatasi nyeri .
Nyeri dapat dikendalikan dengan 2 metode yaitu farmakologis dan
nonfarmakologis. Metode penghilang rasa nyeri secara farmakologis adalah
metode penghilang rasa nyeri dengan menggunakan obat-obatan kimiawi,
sedangkan metode nonfarmakologis adalah metode penghilang rasa nyeri secara
alami tanpa menggunakan obat-obatan kimiawi. Manajemen nyeri dengan
tindakan kompres dingin merupakan metode yang dapat diterapkan untuk
membantu kenyamanan pada ibu nifas untuk mengurangi rasa nyeri. Manfaat
kompres dingin diantaranya adalah mengurangi aliran darah ke daerah luka
sehingga dapat mengurangi resiko perdarahan dan oedema, kompres dingin
menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf
sehingga impuls nyeri yang mencapai otak akan lebih sedikit. (Choirunissa R, et
al., 2019)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan rumusan masalah yaitu
bagaimana pengaruh kompres dingin terhadap rasa nyeri pada perinium ibu post
partum spontan?
C. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan analisa ini adalah untuk menganalisa bagaimana
pengaruh kompres dingin terhadap rasa nyeri pada perinium ibu post partum
spontan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. HASIL
Tindakan kompres dingin dilakukan selama periode waktu 28-30Juli 2023 di
ruang VK RSUP Surakarta, dan didapatkan hasil sebagai berikut:

SKALA NYERI
NO NO- RM NAMA USIA LOS
PRE POST
1. 1523xx Ny.E 30 6 3 2
2. 1512xx Ny.D 29 5 3 2
3. 1522xx Ny. U 25 5 1 3
4. 1522xx Ny.L 26 6 2 3
5. 1522xx Ny..E 28 4 2 2
6. 1518xx Ny.N 30 3 0 2
7. 1521xx Ny.R 32 4 2 2
8. 1521xx Ny.C 24 5 2 2
9. 1333xx Ny.F 25 6 3 3
10. 1521xx Ny.S 20 5 2 3

B. ANALISA
1. Data Responden

Responden penelitian ini berjumlah 10 orang dengan post partum

spontan hari rawat ke 1 yang mengalami nyeri luka perineum. Dari 10

responden rentang usianya antara 20 – 32 tahun. Data menunjukkan bahwa

ada 6 ibu dirawat selama 2 hari dan 4 ibu yang dirawat 3 hari.

2. Skala Nyeri
Skala Nyeri dinilai dengan menggunakan metode Numerical

Ratting Scale (NRS) dimana nyeri diklasifikasikan menjadi 5, yaitu tidak


nyeri (skala 0) nyeri ringan (skala nyeri 1 – 3) nyeri sedang (skala 4 – 6)

nyeri berat terkontrol (7 – 9) dan nyeri berat tidak terkontrol (skala 10).

a. Skala Nyeri Sebelum Tindakan

Sebelum dilakukan tindakan kompres dingin responden dikaji tingkat

nyerinya, dan didapatkan hasil 9 responden masuk dalam kategori

nyeri sedang dan 1 responden masuk dalam kategori nyeri ringan.

b. Skala Nyeri Setelah Tindakan

Setelah dilakukan tindakan kompres dingin pada area perineum

dengan menggunakan Ice Pack selama 15 menit, responden dikaji

ulang tingkat nyerinya, dan didapatkan hasil 9 responden dalam

kategori nyeri ringan dan 1 responden tidak mengalami nyeri.

3. Pengaruh Kompres Dingin


Dari 10 ibu post partus spontan dengan keluhan nyeri perineum
yang telah dilakukan kompres dingin, semuanya mengalami penurunan
tingkat nyeri, dimana 9 ibu yang sebelumnya mengalami nyeri sedang
menjadi nyeri ringan, dan 1 ibu sebelum dilakukan kompres es mengalami
nyeri ringan dan setelah dilakukan kompres es nyeri berkurang menjadi
tidak nyeri. Hal ini didukung oleh pernyataan Hidayat menyatakan bahwa
terapi kompres dingin mengurangi rasa nyeri, mencegah edema,
mengontrol peredaran darah dengan meningkatkan vasokontriksi dan
memenuhi kebutuhan rasa aman. Skala nyeri merupakan penilaian yang
subjektif untuk mengetahui seberapa parah nyeri yang dirasakan seorang
individu, hal ini disebabkan perspektif setiap individu berbeda khususnya
dalam menilai nyeri yang dideritanya. Kondisi ini dapat dilihat ketika
diberikan perlakuan yang sama namun respon tubuh terhadap penurunan
nyeri berbeda-beda, ada respon yang masih mengalami sedikit nyeri setelah
perlakuan dan ada juga yang tidak merasakan nyeri sama sekali. Hal ini
juga dinyatakan bahwa kompres es dapat meminimalkan terjadinya edema
dengan mengurangi permeabilitas kapiler yang menurunkan rasa nyeri luka
perineum10 . Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai
rata-rata intensitas nyeri luka perineum pada ibu post partum setelah
diberikan kompres dingin. Penggunaan kompres dingin terbukti dapat
menghilangkan nyeri, Dampak fisiologisnya adalah vasokontriksi pada
pembuluh darah, mengurangi rasa nyeri, dan menurunkan aktivitas ujung
saraf pada otot. Terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan
memperlambat kecepatan hantaran saraf (Choirunissa R, et al., 2019).
DAFTAR PUSTAKA
Choirunissa R, Suprihatin & Oktavia R. 2019. ‘Efektivitas kompres hangat dan dingin terhadap
nyeri laserasi perineum pada ibu postpartum primipara di depok 2019’. ISSN : 2089-4228.
Vol. 3 No. 6
Mauludina F, Veradilla. 2023. ‘Kompres Dingin Terhadap Pengurangan Nyeri Luka Perineum
Pada Ibu Nifas’.Community Development Journal. Vol.4,No.2
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai