Abstrak
Jika pertumbuhan ekonomi negatif, maka akan terjadinya resesi ekonomi. Karena tanda
akan terjadinya resesi dilihat dari mulai melemahnya aktifitas sektor ekonomi di suatu
negara. Artikel ini berjudul Resesi Ekonomi Glonbal dalam persepektif Islam dengan
tujuan agar dapat mengetahui dan memahami solusi dari masalah Resesi ekonomi global
dan pandangan Islam terhadap Resesi ekonomi itu. Dalam artikel ini menggunakan metode
kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah Islam memandang resesi ekonomi sebagai
ujian dari Allah dan akibat dari ulah manusia itu sendiri yang menggunakan prinsip-
prinsip yang tidak sesuai dengan syariat agama Islam. Islam memberikan solusi terbaik
dalam menghadapi ancaman maupun bukan ancaman resesi ekonomi seperti memberikan
keringanan pajak dan menerapkan prinsip keadilan. Selain itu juga pemerintah perlu
memaksilkan dana Zakat, infak, shodaqoh, dan wakaf yang sangat potensial dalam
mensejahterahkan umat dan mengentaskann kemiskinan.
1. Pendahuluan
Saat ini dunia sedang tidak sehat. Hal ini terlihat dari banyaknya krisis,
dimulai dengan inflasi yang tinggi, ancaman resesi hingga krisis energi yang terjadi
di dunia. Peristiwa ini diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satunya pandemi
covid-19 yang belum berakhir sepenuhnya. Banyak Negara di dunia yang mampu
bertahan selama pandemi covid-19, tpi tidak sedikit juga yang kesulitan mengatasi
pandemi di negaranya. Selama pandemi covid-19 terjadi penurunan yang luar biasa
terhadap pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bahkan
Indonesia sempat resmi dinyatakan resesi di tahun 20200dikarenakanppertumbuhan
ekonomiiyang negatif, tapi pada akhirnya berhasil dilalui oleh Indonesia.
Selain pandemi, terjadi perang pada awal tahun 2022 yang melibatkan dua
Negara besar yaitu Rusia dan Ukraina. Perang ini bukan hanya menimbulkan
dampak bagi kedua Negara tersebut. Namun, dampak perang itu meluas
dikarenakan kedua Negara itu merupakan Negara besar yang memiliki peran dalam
roda perekonomian dunia. Rusia adalah salah satu negara terbesar yang memberikan
pasokan kebutuhan minyak dunia, yakni sebesar 10%. sedangkan Ukraina adalah
salah satu pengekspor gandum global. Dan di tanggal 24 Februari 2022 Rusia
memulai memulai perang terhadao ukraina Ukraina. Peristiwa ini langsung
mendapat respon dengan naiknya harga minyak dunia sampai ke level di atas
USD100 per barel.
Perang ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dunia,
khususnya Eropa. Akibat dari pemberian sanksi oleh Negara-negara di Eropa
kepada Rusia menyebabkan krisis energi, dikarenakan Rusia menghentikan pasokan
gas dan minyak. Hal ini juga menyebabkan naiknya harga komoditas karena perang
menjadi penyebab terhambatnya pendistribusian bahan baku pangan. Sehingga
terjadinya inflasi secara global. Dalam hal ini bank-bank sentral di berbagai negara
akan akan meningkatkan tingkat suku bunga yang berdampak pada perekonomian
global akibat dari adanya syok dari komoditas
Terjadinya bencana diberbagai Negara, menyebabkan perekonomian
melambat. Jika pertumbuhan ekonomi melambat maka jelaslah penghasilan yang
biasa diterima masyarakat akan menurun. ketika penghasilan mereka turun, maka
masyrakat akan cenderung menabung demi berhemat, daya beli masyarakatpun juga
menjadi rendah sehingga pertumbuhan ekonomi turun bahkan negatif. Selajutnya
jika pertumbuhan ekonomi negatif, maka akan terjadinya resesi ekonomi. Karena
tanda akan terjadinya resesi dilihat dari mulai melemahnya aktifitas ekonomi sektor
di suatu negara. Resesi diperkirakan akan terjadi secara global.
Resesi adalah kondisi dimana terjadi penurunan PDB selama dua triwulan
dengan kata lain pertumbuhan ekonomi tumbuh negatif. Jika suatu negara
mempunyai ketergantungan terhadap perekonomian global yang sangat kuat, maka
kemungkinan besar negara itu akan mengalami resesi (Miraza, 2019). Saat ini
banyak negara memperbicangkan kemungkinan terjadi resesi di negaranya masing
masing dan diperlukan kebijakan yang tepat untuk menghindari maupun mengatasi
resesi ekonomi.i
2. Metode
pPenelitian iniimenggunakanimetode kepustakaan, yakniikegiatannyang
bersangkutan denganl mengumpulkan data-data, membacanya dan menulis serta
mengolah bahan penelitian. Setidaknya ada empat ciri yang harus diperhatikan
dalam metode ini, yakni: pertama, tidak berhadapan langsung dengan pengetahuan
langsung di lapangan, melainkan teks. Kedua, data yang didapat siap pakai karena
penulis menggunakan data-data yang berdasarkan di perpustakaan. Kettiga, data
yang diperoleh bukanlah data asli dari tangan pertama., Keempat, keadaan data-data
pustaka tdk dibatasiioleh iruang dan waktui. oleh karena itu, tulisan dilakukan
dengan mengeksplorasi berbagai sumber pustaka baik berbentuk elektronik dan dan
cetak yang sesuai dengan judul yang dibahas.
terlibat yang membuat Rusia menghentikan pasokan energi dan komoditas lain
sebagai respon terhadap sanksi yang diterimanya.
Hal ini memicu krisis energi dan komoditas di beberapa negara dan
menyebabkan inflasi diberbagai negara di Dunia. Oleh karena, Hal ini
menyebabkan inflasi, yakni naiknya harga barang secara terus-menerus. Untuk
menyikapi inflasi yang terjadi, banyak bank sentral di dunia menaikkan suku
bunganya. Karena banyak masyarakat mulai meningkatkan tabungannya. Jika
semua orang menabung (paradox of thrift), maka permintaan akan turun
selanjutnya perusahaan akan menurunkan produksi, akhirnya ekonomi akan
menurun.
Kenaikan suku bunga menyebabkan turunnya daya minat berinvestasi,
Kalau minat berinvestasi ini semakin turun maka pemutusan hubungan kerja tak
bisa dihindari. Dampaknya sangat dalam dimana pengangguran semakin banyak
dan penghasilan masyarakat turun. Masyarakat akan lebih memilih berhemat dan
daya belipun semakin menurun. Hal ini akan menekan firm melakukan banyak
pemutusan hubungan kerja karena produksi yang menurun. sehingga PDB dunia
akan melambat, sehingga muncul kontraksi pertumbuhan. Hal inilah yang disebut
dengan resesi global. (Miraza, 2019)
Menurut para ahli, ketika pertumbuhan ekonomi menurun, dimulai dari
banyak terjadinya PHK (pemberhentian hubungan kerja) sehingga meningkatkan
angka pengangguran, menurunnya penjualan ritel, produk domestik bruto, dan
pendapatan dalam suatu negara itu menurun secara terus menerus dalam dua kuartal
berturut-turut, maka hal ini menandakan negara tersebut sedang mengalami resesi.
Resesi berkemungkinan besar terjadi disuatu negara Jika suatu negara sangat
bergantung pada perekonomian dunia. Contoh, jika negara besar seperti Amerika
Serikat dan China mengalami inflasi, maka negara-negara yang melakukan
Allah Swt Menyampaikan bahwa krisis ataupun resesi merupakan ujian bagi
umat manusia. Manusia memilki hidup yang selalu berubah-ubah. Seringkali
manusia diberikan kesulitan hidup oleh Allah SWT, pada lain waktu kita diberikan
kemudahan. Inilah ujian yang diberikan Allah sebagai dinamika hidup. Dengan
tujuan mendekatkan kita kepada-Ny (Rahadiyand et al., 2021). jika ada
kesejahteraan, maka krisis juga demikian.
Dalam Islam, Resesi ataupun krisis tidak bisa dilepaskan dari kegiatan
ekonomi yg tdk sesuai dengan syari’ah, seperti riba dan lainnya (slamet, 2013). Jika
seseorang sengaja melakukan tindakan yang melanggar aturan Allah, maka tidak
salah jika krisis dalam ekonomi merupakan kesengajaan dan kejahilan manusia
sendirilah dalam mengundang malapetaka. Firman Allah SWT :
َ ﺳﺒْﺤٰ ﻨَﮫٗ َوﺗَﻌٰ ٰﻠﻰ
ﻋ ﱠﻤﺎ ْ ﺷ َﺮﻛ َۤﺎﯨ ُﻜ ْﻢ ﱠﻣ ْﻦ ﯾﱠ ْﻔﻌَ ُﻞ ﻣِ ْﻦ ٰذ ِﻟ ُﻜ ْﻢ ِ ّﻣ ْﻦ ﺷ
ُ َﻲ ٍۗء ْ ا َ ﱣ ُ اﻟﱠﺬ
ُ ِي َﺧﻠَﻘَ ُﻜ ْﻢ ﺛ ُ ﱠﻢ َرزَ ﻗَ ُﻜ ْﻢ ﺛ ُ ﱠﻢ ﯾُﻤِ ْﯿﺘ ُ ُﻜ ْﻢ ﺛ ُ ﱠﻢ ﯾُﺤْ ﯿِ ْﯿ ُﻜ ۗ ْﻢ ھ َْﻞ ﻣِ ْﻦ
َﯾُ ْﺸ ِﺮ ُﻛ ْﻮن
Terjemahan : “Telahh nampak kkerusakan diidarat & dillaut
disebabkankkarena pperbuatan tangann manusiaa, supayaa Allah merasakan
kepada marekaasebahagiian darii (akibatt) perbuatanmmareka,
agarmmareka kembalii (ke jaln yg benar)”. ( Ar-Ruml : 401)
Sifat rakus dan tamak yang sudah menjadi keburukan manusialah yang tidak
mau mementingkan kemaslahatan umat dan memilih keuntungan untuk diri sendiri
sehingga mereka enggan melaksanakan perintah Allah. Allah memerintahkan
manusia untuk menikmati rezeki yang telah diberikan tanpa mengambil hak orang
lain dan berbuat kerusakan atau melakukan keburukan di dunia.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa Bencana-bencana saat
ini yang terjadi seperti Inflasi, pandemic virus hingga peperangan yang
menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan bencana lainnya di Dunia merupakan
dampak dari kejahilan manusia itu sendiri. Resesi adalah salah satu contohnya.
seharusnya kita sebagai umat Islam sadar akan hal ini, segala tindakan kita baik
ataupun buruk akan mempengaruhi diri kita dan orang lain.
3.3. Kebijakan Fiskal dan Pandangan Ibnu Khaldun
Menurut Sukmalia (2021), kebijakan fiskall adalah kebijakan pemerintah
dalam lngatur penerimaan dan pengeluaran kas sebagai upaya agar dapat
menstabilkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Kebijakan fiskal juga
dimaksudkan agar tingkat produksi nasional dapat bertumbuh, serta dapat
memperluas lapangan pekerjaan dan mengurangi penggangguran yang berdampak
pada tingkat pertumbuhan ekonomi nasional. Kebijakan fiskal pada dasarnya
berhubungan langsung dengan penggunaan APBN. Kebijakan ini biasanya diambil
pada saat negara mengalami permasalahan ekonomi agregat seperti resesi.
Pemerintah mengeluarkan kebijkan fiskal sebagi bentuk strategi dalam upaya
mengurangi dampak ekonomi yang dialami masyarakat salah satunya dengan
menstabilkan harga-harga secara umum baik itu jasa maupun barang untuk
mencegah maupun mengatasi terjadinya masalah ekonomi seperti inflasi dan resesi.
Dengan dibuatnya kebijkan fiskal diiharapkan dapat meningkatknya belanja
pengeluaran dibandingkan penerimaan. Dari sisi pengeluaran, pemerintah
4. Investasi. Baiknya kita menyisihkan sedikit dari pendapatan kita untuk investasi.
5. Percaya diri. Dengan sikap optimis bahwa kita mampu melalui ancaman resesi
yg muncul akan menjadikan kita lebih siap mengadapi ancaman resesi
4. Simpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai resesi ekonomi global, dapat diketahui
bahwa Dalam Islam, resesi ekonomi dipandang sebagai salah satu ujian dari Allah
SWT, karena akibat dari perbuatan manusia itu sendiri. Untuk menghindari resesi,
kita dituntut untuk menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak sesuai dengan
tuntunan ekonomi Islam. Dalam menghadapi resesi ekonomi global, pemerintah
perlu memberikan keringanan pajak dan meningkatkan pengeluaran Negara. Selain
itu juga, kita juga harus mampu memaksimalkan potensi ZISWAF agar dapat
membantu mensejahterahkan masyarakat, khususnya yang membutuhkan.
Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan membayar zakat, memberi infak,
shodaqoh dan waqaf. Karena sejatinya saling tolong-menolong merupakan hal yang
sangat penting dalam mengatasi resesi.
Daftar Pustaka
Aini, I. (2019). Kebijakan Fiskal dalam Ekonomi Islam. Al-Qisthu: Jurnal Kajian Ilmu-
Blandina, S., Noor Fitrian, A., & Septiyani, W. (2020). Strategi Menghindarkan
Indonesia dari Ancaman Resesi Ekonomi di Masa Pandemi. Efektor, 7(2), 181–
190.
Hilman, R. S. (2017). Ekonomi Islam Sebagai Solusi Krisis Ekonomi. FALAH: Jurnal
Ibrahim, A., Erika Amelia, Nashr Akbar, Nur Kholis, Suci Aprilliani Utami, & Nofrianto.
Miraza, B. H. (2019). Seputar Resesi dan Depresi. Jurnal Ekonomi KIAT, 30(2), 11–13.
Ekonomi Umat dari Perspektif Islam. Jurnal Multikultural & Multireligius, 12(2),
22–30.
Sukmalia, D., Saputri, I. Y., Hak, N., & Oktarina, A. (2021). Pemikiran Ibnu Khaldun
6(1), 90.