Anda di halaman 1dari 10

PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
2023

MODUL

Pengembangan
Kurikulum
Muatan Lokal
Oleh:
1. Dr. Yogi Anggraena, M.Si
2. Muhammad Irfan, S.TP.
Kata Pengantar

Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi memiliki tugas melaksanakan
penyiapan kebijakan teknis, penyusunan kurikulum, dan pengembangan pembelajaran.
Pengembangan kurikulum dilaksanakan oleh Pengembang Kurikulum secara berkesinambungan
melalui tahapan perencanaan, penyusunan, implementasi dan evaluasi. Pengembangan tersebut
dilaksanakan guna menghasilkan berbagai perangkat kurikulum dan bahan ajar yang berkualitas
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Kurikulum bersifat dinamis, pengembangannya perlu dilakukan secara terus-menerus agar dapat
menjawab tantangan zaman terutama dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam pengembangan kurikulum diperlukan para Pengembang Kurikulum yang berkompeten
dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi selaku instansi pembina Jabatan Fungsional Pengembang Kurikulum perlu melakukan
Lokakarya guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi Pengembang Kurikulum.

Materi “Perencanaan Pembelajaran” ini disusun sebagai modul Lokakarya Peningkatan Kapasitas
Tim Pengembang Kurikulum tingkat Daerah dan Satuan Pendidikan.

Semoga kegiatan dapat berjalan sesuai dengan harapan dengan meningkatnya kompetensi
Pengembang Kurikulum Daerah dan Satuan Pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka disertai dengan kemampuan mengembangkan perencanaan pembelajaran.

Jakarta, 8 Agustus 2023


Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran,

Drs. Zulfikri, M.Ed.


NIP. 196405091991031004
Pengembangan Pembelajaran Terdiferensiasi

1 Pengertian, Prinsip
Pengembangan, dan Tujuan
Muatan Lokal

A. Pengertian Muatan Lokal


Muatan lokal, sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan Atas Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan bahan kajian yang dimaksudkan untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.

IBE - UNESCO mendefinisikan kurikulum muatan lokal “… can allow learning


to become more meaningful and relevant”. UNESCO berpandangan bahwa
kurikulum muatan lokal mampu menjadikan suasana belajar yang terjadi menjadi
lebih bermakna dan relevan.

B. Prinsip pengembangan muatan lokal

Kontekstual
Pengembangan kurikulum muatan lokal mengacu pada potensi daerah (lingkungan alam,
sosial, dan/atau budaya) dalam rangka menghadapi tantangan masa kini dan masa yang
akan datang.

Fleksibel
Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan waktunya bersifat
fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik satuan pendidikan.

Kebermanfaatan
Penetapan muatan lokal berorientasi pada upaya pengenalan, pelestarian, dan
pengembangan potensi daerah dalam menghadapi tantangan global.

1
Pusat Kurikulum dan Pembelajaran 2023

Apresiasi

Hasil-hasil pembelajaran muatan lokal diapresiasi antara lain, dalam bentuk pertunjukan,
perlombaan, dan pemberian penghargaan di tingkat satuan pendidikan, daerah, dan/atau
nasional.

C. Tujuan Muatan lokal


1 Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya;

2 Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai


daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada
umumnya;

3 Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang


berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur
budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional;

4 Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya;

5 Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai


daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada
umumnya; dan

6 Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang


berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur
budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

2
Pengembangan Pembelajaran Terdiferensiasi

2 Pengembangan Muatan di
Satuan Pendidikan

a. Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang


ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik
daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan
tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara
fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:

2. mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;


3. mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar
Pancasila; dan/atau
4. mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Sumber :

Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
262/M/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran

3
Pusat Kurikulum dan Pembelajaran 2023

b. Alur pengembangan kurikulum muatan lokal

4
Pengembangan Pembelajaran Terdiferensiasi

3 Alokasi Waktu Muatan Lokal


sebagai Mata Pelajaran
Tersendiri

A SD/MI/bentuk lain yang sederajat

SD Kelas 1-5 72 JP/tahun Asumsi


1 Tahun = 36 minggu
dan 1 JP = 35 menit

SD Kelas 6 64JP/tahun Asumsi


1 Tahun = 32 minggu
dan 1 JP = 35 menit

B SMP/MTs/bentuk lain yang sederajat

SMP 72 JP/tahun Asumsi


Kelas VII dan VIII 1 Tahun = 36 minggu
dan 1 JP = 40 menit

SMP Kelas IX 64JP/tahun Asumsi


1 tahun = 32 minggu
dan 1 JP = 40 menit

C SMA/MA/bentuk lain yang sederajat

SMA Kelas X-XI 72 JP/tahun Asumsi


1 tahun = 36 minggu
dan 1 JP = 45menit

SMA Kelas XII 64JP/tahun Asumsi


1 tahun = 32 minggu
dan 1 JP = 45 menit

5
Pusat Kurikulum dan Pembelajaran 2023

D SMK/MAK

SMK/MAK 72 JP/tahun Asumsi


Kelas X-XI 1 tahun = 36 minggu
dan 1 JP = 45menit

6
Pengembangan Pembelajaran Terdiferensiasi

Lembar Kerja

7
Pusat Kurikulum dan Pembelajaran 2023

Referensi

Anda mungkin juga menyukai