Anda di halaman 1dari 3

MAZE

Deskripsi :
Dalam Perjalanan Kehidupan setiap manusia akan selalu bertemu dengan yang namanya
masalah. Tidak ada 1 manusia pun di dunia ini yang tidak memiliki masalah, dan untuk
menyelesaikannya maka dibutuhkan sebuah petunjuk sebagai proses pembelajaran. Petunjuk
memiliki arti penting. Dengan petunjuk kita tahu arah yang benar yang akan menghantarkan
kita ke tujuan. Tujuan kemana setiap individu melangkahkan impiannya, tujuan kemana Tim
/ kelompok di bawa menuju harapannya.

Tujuan :
1. Peserta memahami manfaat bahwa butuh petunjuk yang benar untuk menyelesaikan
setiap masalah.
2. Peserta mengetahui dampak buruk jika kita tidak memiliki atau memberikan petunjuk
dengan benar.
3. Peserta memahami bahwa petunjuk yang dimiliki tidak cukup tanpa menerima/
menyerahkan dari/kepada orang yang tepat.
4. Peserta menyadari bahwa setiap orang belum tentu memiliki masalah dan solusi yang
sama.

Waktu :
30 – 120 Menit

Sarana / Media :
1. Tali Rapia dibentuk kotak 8 x 8 (jumlah 64 kotak) dengan lebar minimal 40cmx40cm. dapat
diganti dengan banner.
2. Patok
3. Peta Maze
Nb : dapat diganti diruangan dengan mengunakan lakban / banner yang disesuaikan.

Proses :
1. Trainer membuat kotak bujur sangkar mendatar menggunakan patok & tali rapia / lakban
(ranjau kehidupan) dengan panjang 400 cm dan lebar 400 cm yang kemudian kotak
tersebut dibagi menjadi 64 kotak bujur sangkar.
2. Trainer telah menyiapkan peta ranjau kehidupan berisi petunjuk kotak yang berisi ranjau
yang harus dihindari peserta. Trainer menyiapkan peta maze dengan posisi ranjau yang
berbeda-beda untuk tiap kelompok. Hanya ada 15 kotak sekaligus merupakan sebuah
Jalur atau arah yang benar.
3. Setiap peserta yang bergiliran bergerak seperti halnya Sosok Raja dalam Papan Catur
(boleh maju, mundur, diagonal kanan/kiri/depan/belakang) namun tidak kembali ke

Muhammad Rasuna Said, C.BNSP 1


dhewashaied@gmail.com
tempat sebelumnya. Apabila gagal harus digantikan oleh anggota lain dalam kelompoknya
dan harus memulainya dari awal.
4. Tujuan utama aktivitas ini adalah seluruh peserta dalam setiap kelompok mampu
melewati kotak maze yang ditentukan dari sisi A ke sisi B tanpa menginjak maupun
melewati kotak yang berisi ranjau.
5. Fase Pertama :
a. Peserta membuat barisan 1 banjar membelakangi area maze secara bergiliran
dipersilahkan untuk melewati area simulasi.
b. Setiap peserta yang sedang bergerak ataupun tidak dapat saling berkomunikasi
c. Peserta yang menunggu giliran dipersilahkan memberi petunjuk dalam verbal kepada
peserta yang mendapat giliran.
6. Fase Kedua (setelah 20 menit berjalan)
a. Sebelum dipersilahkan untuk melanjutkan simulasi pada fase ini trainer memberikan
kesempatan kepada seluruh peserta atau kelompok untuk memilih apakah tetap
menggunakan cara yang sama, atau berganti pola dengan posisi membuat barisan
bershaf menghadap ke arah area kerja namun tidak diperkenankan melakukan
komunikasi apapun selama simulasi berlangsung.
b. Trainer menekankan sekali lagi agar peserta baik yang mendapat giliran ataupun
belum tidak diperkenankan melakukan komunikasi baik verbal ataupun gesture.
c. Pada fase ini komunikasi hanya diberikan saat melakukan strategi, dan hanya
diberikan kesempatan sebanyak 3x Time Out selama 3 menit, perbedaannya adalah
waktu tetap berjalan.

Hikmah dan Pembahasan :


1. Trainer menanyakan perasaan setelah peserta melakukan tantangan ?
2. Trainer bertanya kepada peserta menurut mereka fase mana yang termudah dan fase
mana yang tersulit? Mengapa ?
3. Fase Pertama : Peserta tanpa petunjuk berusaha melewati ranjau kehidupan. Peserta
mengalami kesulitan untuk mencapai sisi B.
Hikmah : pada fase ini kita seperti orang yang tidak memiliki petunjuk atau keilmuan
apapun. Kita berjalan dalam kegelapan. Tidak ada clue yang dapat membantu perjalanan
kita. Setiap langkah yang kita lakukan menjadi sangat beresiko disebabkan kita tidak
mengetahui sama sekali apa yang ada didepan kita. Kita tidak tahu akibat yang akan kita
hadapi dalam setiap langkah kaki yang kita jalani, apakah itu baik bagi diri kita atau
sebaliknya ? terlebih hanya mengandalkan komunikasi yang memiliki banyak kekurangan
saat diberikan secara tidak tepat.
4. Fase Kedua : Peserta telah mendapatkan petunjuk untuk melewati maze. Peserta masih
mengalami kesulitan untuk sampai ke sisi B namun fase ini lebih mudah jika dibandingkan
dengan fase sebelumnya. Dikarenakan peserta tidak perlu lagi membayangkan kotak-
kotak mana yang benar dan yang salah.

Muhammad Rasuna Said, C.BNSP 2


dhewashaied@gmail.com
Hikmah : Petunjuk atau ilmu adalah modal yang sangat berharga. Pengalaman atas diri
sendiri ataupun orang lain merupakan modal mendasar dalam menyelesaikan masalah
kehidupan. Ada saatnya kita merasa saat orang lain melakukan kesalahan, kita dapat
dengan mudah melihat kesalahan yang diperbuat, disisi lain saat kita yang ada diposisinya
pada akhirnya kita melakukan kesalahn yang sama bahkan lebih parah.
Banyak juga dari setiap individu umumnya setelah hafal dengan langkah atau kotak yang
benar, melakukan aktivitas atau melangkah dengan tempo yang cukup cepat, meskipun
saat di awal simulasi sudah dicontohkan agar melangkah secara perlahan. Contoh yang
diberikan bukan tanpa alasan, namun lebih kepada memberikan kesempatan kepada
peserta yang tidak dapat menyerap informasi secara cepat agar dapat menelaah informasi
yang diterima.

Tidak setiap masalah diselesaikan dengan cara yang sama, masalah yang
berbeda maka penyikapannya juga harus berbeda. Terlebih dengan personal
yang berbeda. Jangan pernah berharap memiliki anggota tim yang sempurna.

The most beautiful thing we can experience is the mysterious. It is the source of all true art and
science. - Albert Einstein
Hal yang paling indah yang dapat kita alami adalah misterius. Hal Ini adalah sumber dari semua
seni sejati dan ilmu pengetahuan.

I have not failed. I've just found 10,000 ways that won't work. Thomas Alfa Edison
Saya belum gagal. Saya baru saja menemukan 10.000 cara yang tidak akan bekerja.

Genius is one percent inspiration and ninety-nine percent perspiration. Thomas Alfa Edison
Genius adalah satu persen inspirasi dan sembilan puluh sembilan persen keringat.

Muhammad Rasuna Said, C.BNSP 3


dhewashaied@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai