Anda di halaman 1dari 64

adjiegunt.blogspot.

com -Gue punya pengalaman menjadi seorang pemimpin, pemimpin kelas atau
dengan kata lain ketua kelas. Pengalaman pertama ini gue dapet waktu kelas tiga SD, gue direkrut
sebagai ketua kelas, berdasarkan suara terbanyak di pemilihan ketua kelas, hari itu bukan hari
pertama dikelas baru yang harus mencari pengurus kelas yang baru, kelas gue waktu itu sudah
berjalan satu semester dan sudah beberapa kali ganti ketua kelas, alasannya karena ketua kelas pada
saat itu kurang bertanggung jawab sama tugasnya, kelas masih sering kedengaran berisik padahal di
jam belajar, siswa laki-lakinya pun masih ada yang sering berantem, ketua kelas lah yang disalahkan,
ya pada akhirnya dilakukan lagi pemilihan ketua kelas.

Gue mencalonkan diri bukan karena kemauan gue, tapi atas rekomendasi wali kelas, bisa dibilang
gue cukup dekat dengan wali kelas, bukan karena paling pinter atau paling rajin, gue deket, karena
tempat duduk gue ada tepat didepan meja guru.
Awalnya gue nolak, tapi wali kelas terus meyakinkan, kalo gue bisa mengendalikan kelas dengan cara
yang berbeda dari ketua kelas-ketua kelas sebelumnya. Gue merasa tertangtang, walaupun cuma
bertitel Anak SD kelas Tiga. Oke gue ambil tantangan itu.

Dilihat dari hasil perhitungan, temen-temen gue sebagian besar mendukung gue, yaa hampir enam
puluh persen dari jumlah suara, memihak ke gue. Ada dua kemungkinan, mereka emang bener-
bener percaya sama gue, atau cuma asal pilih karena mereka berpikir gak akan ada yang bisa
mengendalikan kelas, ya mungkin.

Tugas gue sebagai ketua kelas, memimpin doa waktu pagi pada saat mulai belajar dan siang pada
waktu sebelum pulang, menjaga kelas agar tetap tertib pada saat belajar biar gak ada yang berisik
apalagi berantem dan juga memastikan semua murid mengumpulkan tugas, menyampaikan pesan
guru, yang berhalangan hadir, ke semua murid. Hal itu gak mudah buat gue yang notabenenya
adalah siswa kelas tiga, belom punya pengalaman apa-apa soal memimpin sebuah kelas, terlebih
kelas tiga pada saat itu terkenal paling rusuh.

Apa boleh buat, ini tanggung jawab, harus dilaksanain.


Satu minggu pertama memang agak susah untuk mengendalikan kelas, kadang gue harus
melayangkan tempat pensil ke sumber kegaduhan atau teriak-teriak kaya orang kesurupan buat
mendiamkan mereka, cara gue yang sedikit anarki mengakibatkan gue dijauhi oleh mereka- mereka
yang merasa terganggu sama kepemimpianan gue. Okeh, mungkin cara gue gak tepat, gue harus
pakai cara lain.

Gue gak boleh menjadikan mereka seperti apa yang gue mau, walaupun bisa, mereka nggak jadi diri
mereka sendiri. Gue harus menjadikan mereka seperti apa yang mereka mau, dengan begitu
mereka akan lebih ikhlas mengikuti kebijakan-kebijakan gue sebagai ketua kelas, tentunya buat
kebaikan dan kemajuan kelas, supaya predikat kelas paling rusuh lepas dari kelas kami.
Sebagai langkah awal, gue mempersilahkan mereka untuk nulis, apa aja keinginan dan harapan
mereka ke gue sebagai ketua kelas, gue menerapkan kelas yang demokratis, walaupun pada saat itu
gue sendiri gak tau apa itu demokratis, sampe sekarang.

Sebagai seorang pemimpin gue gak boleh bertindak sewenang-wenang, gak bisa sembarangan
menghukum temen-temen yang melanggar peraturan, gak boleh sembarangan lempar tempat pensil
ke mereka, itu berpotensi bahaya, dan juga gak boleh lempar tanggungjawab, walau semua itu cuma
dalam ruang lingkup kecil, kelas.

Selain di tingkat Sekolah Dasar, pengalaman gue menjadi ketua kelas berlanjut di tingkat menengah
pertama dikelas dua, tapi posisi gue cuma sebagai wakil, wakil ketua kelas. Di tingkat menengah atas
kelas dua, gue terpilih sebagai ketua kelas, di kelas tiga, gue beralih menjadi wakil ketua kelas.
Lumayan, menambah pengalaman gue dalam kepemimpinan.

Gue percaya sesuatu hal yang besar pasti berawal dari sesuatu yang kecil, begitupun
kepemimpinan, gak bisa langsung jadi pemimpin untuk orang-orang dalam jumlah besar, bukan
cuma butuh ilmu, tapi juga pengalaman, ditempat kecil itulah, kelas, gue bisa mulai mengumpulkan
pengalaman untuk menjadi pemimpin sesungguhmya di masa yang akan datang, selagi kita optimis
dan percaya diri juga mau berusaha, sesuatu yang menjadi keinginan kita, pasti akan terwujud.

Yang gue pelajari, menjadi pemimpin itu wajib, khususnya menjadi pemimpin untuk diri sendiri.
Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk me-menej dirinya, menanggung apapun dari
semua yang ia lakukan, walaupun memimpin bukan kemampuan alami, seiring pertumbuhan dan
kedewasaan dan juga dengan rangkaian proses pembelajaran, sikap kepemimpinan itu akan
terbentuk.

Pemimpin diandalkan untuk mampu memberikan pengaruhi positif, agar bisa menjadi contoh bagi
semua anggotanya, tidak mengandalkan ego untuk menjadikan anggota seperti apa yang pemimpin
inginkan. Mampu menjadi sumber semangat untuk anggotanya agar mereka bisa melakukan tugas
dan tanggung jawabnya tanpa harus merasa tertekan. Serta mau turun dan berbaur guna
memberikan dorongan untuk para anggota yang sedang lemah fisik atau pikiran (mental). Dengan
kata lain, pemimpin diharapkan mampu melakukan berbagai peran di tempat atau organisasi yang ia
pimpin.

Pemimpin harus bersikap berani dalam menentukan keputusan dan mampu memprediksi sekaligus
meminimalisir resiko dari setiap masalah dan keputusan yang dibuat dengan caranya sendiri. Gak
mudah memang, tapi itu seni dan tantangannya. Pemimpin bukan ia yang berkuasa, sekedar
membangun eksistensi, memanfaatkan kekuasaan untuk memerintah seenaknya, bukan.
Kepemimpinan adalah sikap, sikap dalam menjalankan fungsi dan peran dengan sebenar-benarnya.

Setiap pribadi adalah pemimpin. Trust me, we are the future leaders.

Artikel ini gue ikutsertakan di Usbi Blog Competition, dan sudah masuk tahap yang ke dua (20 Besar),
sedang dalam penjurian, gue sangat berharap temen-temen berkenan memberikan dukungan buat
postingan gue ini, bisa vote di halaman ini dan cari judul postingan gue yang sesuai, gue ucapkan
banyak-banyak terima kasih.
Wali Kelas
Drs. Moh. Wigunandi

Ketua Kelas
Sifa Dwi Setyawan

Wakil Ketua Kelas


Krisna Tegar Kurniawan

Bendahara
1. Ayu Mustika Ningrum
2. Sukmalita

Sekretaris
1. Afinda Azimatul Khusna
2. Dessi Rahayu Setyaningsih

Seksi - Seksi

Seksi Humas
1. Nabila Agiesta G.
2. Almas Faliq

Seksi Keamanan
1.Abdul Aziz Nurhakim
2. Baharudin Bayu Setyawan

Seksi Kebersihan
1. Mentari Widya Prameswari
2. Romi Kurniawan

Seksi Informasi
1. Aulia Kukuh Saputra
2. Nurbetty Ismi Anggadewi
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PERANGKAT KELAS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RIYADHUL JANNAH


FAKULTAS TARBIYAH
TINGKAT III IV A

TUGAS POKOK DAN FUNGSI PERANGKAT KELAS


QOSMA :
1. Menyusun dan melaksanakan program kerja dengan prinsip 2BE ( baik, benar, efisien dan
efektif ).
2. Memastikan kegiatan perkuliahan berjalan dengan baik dan lancar.
3. Memastikan semua perangkat kelas menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dan
benar .
4. Bertindak cepat dan tepat dalam permasalahan yang dihadapi oleh kelas / mahasiswa/i.
5. Membuat kebijakan yang berorientasi kepada kepentingan / kebutuhan para mahasiswa/i.
6. Mengevaluasi program kerja dan kinerja perangkat kelas dan menindak lanjutinya.

WAKIL QOSMA :
1. Membantu Qosma dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
2. Mengambil alih TUPOKSI Qosma saat Qosma berhalangan hadir.

SEKRETARIS :
1. Mengelola arsip kelas.
2. Mendokumentasikan setiap kegiatan.
3. Mencatat jadwal rapat dan memastikan rapat berjalan dengan baik dan lancar.
4. Membuka dan menutup setiap pertemuan atau rapat.
5. Mebantu Qosma dalam mengkonsep program,pelaksanaan program,evaluasi program, atau
pun yang lainnya.

BENDAHARA :
1. Mengumpulkan uang kas setiap minggu.
2. Membelanjakan uang kas untuk kepentingan kelas atas persetujuan Qosma.
3. Mencatat semua transaksi keuangan beserta buktinya.
4. Melaporkan keuangan ( kondisi keuangan ) setiap 3 bulan sekali kepada Qosma dan
menyampaikannya kepada para mahasiswa/i .
SIE. ABSENSI :
1. Mencatat ( mengabsen ) mahasiswa/i setiap perkuliahan.
2. Meberikan agenda kelas kepada dosen untuk menandatangani bukti pemberian
pengajaran/materinya.
3. Melaporkan absensi setiap minggu kepada Qosma untuk di tanda tangan agar menjadi sah.
SIE. PERALATAN :
1. Memastikan seluruh mahasiswa/i memperoleh tempat duduk.
2. Memastikan ketersediaan spidol, penghapus, papan tulis, peralatan kebersihan dan alat-alat
yang diperlukan dalam perkuliahan/kelas.
3. Membeli peralatan yang belum ada dari uang kas kelas dengan mengajukan RABK (
Rencana Anggaran Belanja Kelas ) kepada bendahara untuk kemudian disetujui oleh Qosma.
4. Membantu sie-sie (seksi-seksi, red ) yang membutuhkan perlatan-peralatan tertentu dengan
saling berkoordinasi dengan Qosma.

SIE. KEBERSIHAN :
1. Membentuk penanggung jawab kebersihan harian.
2. Memastikan kelas bersih dan nyaman saat perkuliahan berlangsung.
3. Menyadarkan para mahasiswa/i untuk tetap dan bisa menjaga kebersihan.
4. Membersihkan papan tulis.

SIE. DISKUSI :
1. Mebentuk tim diskusi setiap mata kuliah dengan narasumber yang berkompetensi.
2. Mengkoordinasikan kegiatan diskusi saat tidak ada dosen yang masuk/berhalangan.
3. Melaporkan hasil diskusi kepada Qosma.

SIE. ACARA :
1. Merencanakan dengan matang kegiatan-kegiatan yang diprogramkan.
2. Mengorganisir dengan tepat ( pembentukan panitia ).
3. Menyusun program dalam bentuk program kegiatan dan diajukan dengan proposal kepada
Qosma, PK Bid. Kemahasiswaan, dan Ketua STAI.
4. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang diprogramkan dengan berkoordinasi dengan
panitia-panitia yang terlibat.
5. Mengevaluasi kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan kepada Qosma.
6. Mendokumentasikan kegiatan-kegiatan dan mengarsipkannya kepada sekretaris.

SIE. OLAH RAGA :


1. Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan olah raga.
2. Bertanggung jawab atas kebutuhan alat-alat olah raga dengan berkoordinasi dengan sie
peralatan.

SIE. KONSUMS I:
1. Mengelola kebutuhan konsumsi pada acara-acara tertentu/keadaan tertentu.
2. Membelanjakan uang kas untuk kebutuhan konsumsi atas persetujuan bendahara dan
Qosma .

SIE. GROUP STUDY :


1. Membentuk group study dan menentukan ketuanya masing-masing.
2. Mendata dan mengumpulkan sumber-sumber belajar berupa buku wajib dan buku
penunjang sesuai mata kuliah group study.
3. Memperbanyak resume-resume tersebut untuk didistribusikan kepada seluruh mahasiwa/i
dengan menggunakan anggaran kas kelas atas persetujuan bendahara dan Qosma atau
menggunakan uang mahasiswa/i yang membutuhkan resume tersebut jika uang kas tidak
mencukupi .

Program Unggulan di Sekolah Unggulan


27 04 2009

PROGRAM UNGGULAN DI SEKOLAH UNGGULAN

From matematic Teacher : (A.S)


Motto :
1.Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita
telah berhasil melakukanya dengan baik (Evely Underhill).
2.Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi,
namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-
nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi (Ernest Newman).
3.Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu
menyesali apa yang belum kita capai (Scopenhauer).
4.Hanya mereka yang setelah mendapat kesempatan mau bekerja keras, melipatgandakan
kemampuannya, mempertebal rasa tanggung jawabnya, dan menambah kecakapannya bisa
memperoleh kemajuan.

1.Pendidikan dan Kurikulum yang Berdiferensiasi


Untuk melayani kebutuhan anak berbakat perlu diusahakan pendidikan yang berdiferensiasi
yaitu yang memberikan pengalaman pendidikan dengan disesuaikan minat, bakat dan
kemampuan intelektual siswa (Word dalam Munandar,1990:141). Keberbakatan tidak akan
muncul apabila kegiatan pembelajaran terlalu mudah dan tidak mengandung tantangan bagi
anak berbakat sehingga kemampuan mereka yang unggul tidak akan tampil.
Anak-anak berbakat membutuhkan perhatian khusus agar dapat mengatasi kesulitan-kesulitan
yang dihadapi untuk mewujudkan bakat-bakatnya yang unggul. Menurut Semiawan dalam
Akbar (2001:3) istilah diferensiasi dalam pengertian kurikulum berdiferensiasi menunjuk
pada kurikulum yang tidak berlaku umum, melainkan dirancang khusus untuk kebutuhan
tumbuh kembang bakat tertentu. Sejalan dengan itu Nugroho (1999:2) menjelaskan bahwa
kurikulum berdiferensiasi adalah sebuah kurikulum yang dirancang secara khusus untuk
melayani anak-anak berbakat unggul dengan program pendidikan yang dipercepat, diperluas
dan diperdalam yang memberi keleluasaan gerak pada anak berbakat unggul untuk belajar
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan masing-masing.
Pengembangan kurikulum berdiferensiasi terutama menunjuk suatu kebutuhan berkenaan
dengan tumbuh kembangnya kreativitas seseorang. Berbeda dengan kurikulum reguler yang
berlaku bagi semua siswa, kurikulum berdiferensiasi bertujuan untuk menampung pendidikan
berbagai kelompok belajar, termasuk kelompok siswa berbakat. Melalui program khusus,
siswa berbakat akan memperoleh pengayaan (enrichment) dari materi pelajaran, proses
belajar, dan produk belajar. Isi pelajaran yang menunjuk pada konsep dan proses kognitif
tingkat tinggi, strategi tingkat instruksional yang akomodatif dengan gaya belajar anak
berbakat, dan rencana yang memfasilitasi kinerja siswa.
Untuk menerapkan kurikulum yang tepat bagi anak berbakat, harus memperhatikan
penerjemahan prinsip-prinsip teori kedalam praktek secara holistik sedemikian rupa sehingga
pendidikan anak berbakat menjadi lengkap. Hal ini dapat diwujudkan apabila kita
memfokuskan pada elemen-elemen sebagai berikut:
1. Anak berbakat dengan cara yang berbeda dengan kelompok lain dan memang penting
untuk ditampung dan dikembangkan. Lagi pula, perbedaan dalam rerata dapat menjadi besar
dalam perbedaan jenis bukan hanya derajat dari pengajaran
2. Anak berbakat sangat membutuhkan kedalaman bidang pelajaran, pendidik harus
mengarahkan kebutuhan melalui pengayaan yang cenderung menjadi suatu tambahan yang
superfisial dalam kurikulum.
Kurikulum berdiferensiasi dirancang untuk memenuhi keberbakatan setiap anak yang unggul.
Kurikulum berdiferensiasi ini memiliki karakteristik yang unik.
Berbeda dengan kurikulum inti, kurikulum berdiferensiasi ini dikembangkan atas dasar dan
prinsip-prinsip berikut ini, dan rasanya sangat tepat ketika kurikulum ini dapat diterapkan
pada kelas unggulan. Adapun dasar prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut:
1. Menurut Pull Out Enrichment yakni penarikan anak pada program pengayaan. Hal ini
didasarkan adanya masa peka dimana setiap individu harus diisi dengan muatan paedagogis
dan psikologis tepat waktu agar dapat berkembang secara optimal, dan nantinya dapat
melanjutkan perjalanan pendidikan dengan baik.
2. Mengarap pada tercapainya Raise Level of Dinamycs dalam perkembangan individu.
Artinya dengan kurikulum berdiferensiasi sifat penanjakan yang dinamis dalam
perkembangan setiap individu dapat terpenuhi dengan pengalaman belajar, terencana, lebih
luas dan lebih mendalam.
3. Mengacu pada terwujudnya Equel Opportunity yaitu kesempatan belajar yang sama
berdasarkan minat, bakat, kecepatan dan kemampuan individu. Jadi kesamaan kesempatan
bukan sekedar kesamaan materi atau sistem pendidikan. Hal ini juga menolak mitos bahwa
anak-anak berbakat unggul akan dapat berkembang dan sukses dengan sendirinya tanpa
pelayanan yang baik.
4. Memadukan secara harmonis dan akademis antara pendidikan di sekolah dengan
kebutuhan yang berkembang dimasyarakat. Dalam hal ini diterapkan Society Based
Learning sehingga kesenjangan antara sekolah dengan tuntutan nyata dimasyarakat dapat
dieliminir. Disamping memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap individual differentes,
kurikulum diferensiasi juga mampu mengorganisir pengalaman belajar yang solid sehingga
siswa dapat mencapai Discovery Thrill yang memungkinkan siswa menghayati Eurikel
atau Aba Erlebniz secara mendalam. Oleh karena kegiatan dirancang agar terjadi sinergi
Concept learning dengan Proset Learning sehingga disamping mendapatkan content,
anak juga mampu mendapatkan Learn How to Learn
Sasaran utama kurikulum berdiferensiasi adalah terjadinya interpretasi dari ranah kognitif,
psikomotorik dan interaktif. Dalam hal ini jelas bahwa kurikulum berdiferensiasi tiga tingkat
lebih maju dibanding kurikulum inti di sekolah.
Kurikulum yang berkembang selama ini hanya berorientasi pada pengembangan kognitif,
afektif dan psikomotorik. Dan pada kenyataannya ranah kognitif lebih mendominasi.
Sedangkan ranah interaktif dalam kurikulum berdiferensiaasi berisi tahap kreatif, psikodelik
dan iluminatif yang besar peranannya pada produk-produk baru. Untuk melayani anak-anak
berbakat unggul pada kelas khusus atau kelas unggulan keberadaanya sangat dibutuhkan
sekali.
Untuk mengembangkan program keberbakatan, pada umumnya dibedakan dari program
reguler. Hal tersebut diambil atas dasar pertimbangan:
(1) prinsip ekonomi,(2) konsentrasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi,(3) konsentrasi
pada keterkaitan antara kebutuhan pengetahuan,(4) membuka sekolah non tradisional,(5)
belajar mandiri untuk anak berbakat, dan (6) komitmen terhadap belajar masa depan.
Kurikulum berdiferensiasi mempunyai komponen-komponen yang saling terkait. Komponen
tersebut adalah:
(1) materi pengalaman belajar yang menumbuhkan kreativitas harus dipilih untuk digemukan
dan dipadatkan dengan menambahkan bagian-bagian baru yang menarik, mengubah bagian-
bagian yang kurang sesuai, mengurangi kegiatan yang terlalu rutin dan mengulang.
(2) terjadi penanjakan dinamis mental dan tindakan kreatif.
(3) berorientasi pada proses, kegiatan aktif dan penerapan tugas, serta memberi peluang pada
siswa untuk memilih sendiri kegiatan belajar sesuai dengan minat dan kemampuanya.
(4) komponen yang bersifat teknis, seperti fasilitas, komposisi guru, pendekatan proses
belajar mengajar, dan penggunaan metode mengajar yang bervariasi. Ada dua argumen
mengapa kurikulum berdiferensiasi dibutuhkan dalam melayani kebutuhan anak berbakat.
Pertama, pendidikan anak berbakat intelektual berbeda dengan anak lainnya. Sebaiknya
ditekankan aktifitas intelektual. Kedua, pembelajaran anak berbakat unggul harus diwarnai
kecepatan dan tingkat kompleksitas yang lebih sesuai dengan kemampuan yang lebih tinggi
dari anak biasa. Kedua hal tersebut diatas tidak dapat dijangkau dengan kurikulum biasa.
Kurikulum berdiferensiasi bagi anak berbakat unggul mengacu pada pendidikan mental
melalui berbagai program yang akan menumbuhkan kreatifitasnya serta mencakup berbagai
pengalaman belajar intelektual pada tingkat tinggi.
Kebutuhan terhadap perencanaan pengalaman belajar melalui kurikulum berdiferensiasi
adalah Conditio sin qua non dalam memberikan pengalaman pendidikan bagi anak
berbakat unggul.
Penggunaan kurikulum berdiferensiasi untuk melayani kebutuhan pendidikan anak-anak
berbakat unggul pada kelas unggulan dalam suasana klasikal memiliki suatu keistimewaan
tersendiri. Sesuai dengan pendapat Barbara clark setidaknya dapat dijelaskan tiga
keberhasilan utama berdiferensiasi yaitu:
1. Dengan pengalaman klasikal yang mengacu pada kurikulum berdiferensiasi maka
kebutuhan rangsang psikis anak unggul dapat terpenuhi tanpa mengganggu irama dan tempo
belajar anak-anak umum sebab salah satu bentuk karakteristik anak unggul adalah minatnya
yang luas terhadap berbagai bidang kehidupan. Jadi jika ia hanya dilayani dengan kurikulum
inti maka kebutuhan-kebutuhan perluasan keberbagai bidang kehidupan yang diminati tak
dapat terpenuhi.
2. Anak berbakat unggul punya karakteristik tersendiri dalam hal kematangan emosi.
Masyarakat luas memandang anak berbakat unggul itu eksentrik, tempramental, usil, keras
kepala, hiper aktif, kritis dan berbagai stigma lainya yang pada intinya menunjuk pada
karakter emosi anak unggul. Dengan menempatkan mereka pada kelas reguler atau kelas
biasa yang tergabung dengan siswa yang terdiri dari berbagai latar belakang dan variasi,
maka anak unggul punya kesempatan untuk bergaul yang sewajarnya namun kadang
seenaknya saja. Hal ini akan sangat berbeda jika mereka diperlakukan dikelas khusus dengan
menerapkan kurikulum berdiferensiasi. Mereka sebagai siswa kelas unggulan akan terkesan
elitis serta teman-teman bergaulnya sama kemampuanya meskipun tidak sama latar belakang
sosial,ekonomi, minat, bakat dan kemauannya.
3. Anak unggul memiliki persoalan khusus untuk usaha mencapai kematangan sosial. Oleh
karena itu semakin mereka diisolasi dan elitis akan semakin tidak menguntungkan
perkembangan kematangan sosialnya. Dengan pelayanan kurikulum berdiferensiasi dikelas
unggulan anak-anak tersebut kebutuhanya akan tercukupi dan beban studinya sesuai dengan
kepastian keunggulan yang mereka miliki. Tidak sederhana mengelola proses pembelajaran
dengan menggunakan kurikulum berdiferensiasi.
Ada empat matra (dimensi) yang harus dikuasai guru kelas unggulan jika ingin sukses dalam
menggunakan kurikulum berdiferensiasi. Keempat matra itu adalah:
Matra (Dimensi) umum, matra umum ini merupakan kumpulan kegiatan belajar dasar untuk
pengembangan lebih lanjut dan memenuhi kebutuhan anak secara umum, sehingga kurikulum
berdiferensiasi ini sebenarnya bertitik tolak pada kurikulum umum yang berlaku bagi semua
siswa. Pengalaman belajar dari kurikulum ini memberikan keterampilan dasar, pengetahuan ,
pemahaman, nilai dan sikap yang akan memungkinkan seseorang berfungsi sesuai dengan
tuntutan masyarakat. Kurikulum ini bertumpu pada kurikulum inti atau kurikulum umum.
Matra yang didiferensiasi, matra ini berkaitan dengan ciri khas perkembangan anak
berbakat dan merupakan kurikulum yang dikembangkan secara mendalam. Sifatnya terutama
memenuhi harapan, kepentingan, tuntutan kebutuhan peserta didik unggul, terutama berkaitan
dengan kehidupan kreatifnya. Matra ini menunjuk pada pendeferensiasian subyek materi
pada tingkat perkembangan kognitif anak berbakat unggul. Pada bagian inilah anak-anak
berbakat akan ditarik keluar dari kelasnya untuk mendapatkan penggemukan dan pengayaan
sesuai kebutuhanya. Dengan demikian diharapkan mereka mampu berpikir kreatif dan
bisosiatif.
Matra subliminal, matra ini terdiri dari pengalaman belajar yang dijabarkan dari lingkungan
keluarga dan sekolah. Di sekolah berkenaan dengan iklim akademis, relasi interpersonal antar
sesama, sistem penghargaan dan hukuman. Matra ini memberi layanan kebutuhan interaksi
interpersonal dengan sesamanya sehingga iklim akademis yang tercipta sangat
menyenangkan. Mereka tidak hanya belajar subyek materi melainkan juga belajar tentang
bagaimana cara belajar.
Matra non akademis, yakni suatu pengalaman belajar diluar target kurikulum yang
ditetapkan. Mereka dapat mempelajari apa saja yang menyenangkan dan sekaligus
bermanfaat bagi perkembangan dirinya. Disini konsep society based of learning menemukan
wujudnya, perkembangan afektif dan interaktif semakin nyata.
Disamping menguasai empat matra diatas dalam implikasinya guru harus selalu ingat akan
faktor-faktor isi, keterampilan mental, penerapan berpikir produktif dan pengembangan sikap.
Isi kurikulum untuk anak berbakat unggul harus memusatkan dan mengkoordinasikan ide,
masalah serta tema yang komplek dan mendalam sehingga memacu anak untuk sanggup
berpikir cross sectional. Isi harus menggairahkan dan menantang proses kreatif dan kritis
siswa untuk terus bergulat dalam aktivitas berpikir yang produktif. Kurikulum anak berbakat
juga harus mampu memberi kesempatan anak dalam melatih keterampilan mental intelektual.
Pengorganisasian ide, konsep dan teori menjadi suatu bentuk bangunan pengetahuan baru
yang bermakna dalam menghadapi masa kini dan masa datang adalah latihan mental yang
harus diajarkan dalam kurikulum berdiferensiasi. Penerapan berpikir produktif juga
merupakan ciri khas kurikulum berdiferensiasi. Disini anak tidak hanya dibiasakan berpikir
kreatif saja melainkan proaktif dan mencoba merekonseptualisasikan teori dan paradigma
berpikir untuk mencermati dan mencari solusi kreatif atas persoalan-persoalan aktual
disekelilingnya. Disamping itu pengembangan sikap juga merupakan faktor penting yang
harus diperhatikan dalam pengajaran anak berbakat diformat kelas reguler. Pengembangan
sikap yang utama fleksibilitas adalah perbedaan pendapat, keterbukaan tehadap rangsang
baru, dan kesanggupan untuk mencari teknik-teknik kreatif.

2.Pembelajaran Unggul
Pembelajaran unggul adalah proses pembelajaran yang membuat anak-anak senang, betah
dan nikmat belajar. Proses pembelajaran unggul adalah proses yang dapat memunculkan
kegiatan belajar mengajar yang menggairahkan dan bukan menyiksa anak-anak.
Pembelajaran disebut unggul kalau mampu memproses anak-anak Indonesia (siapapun dia)
menjadi manusia-manusia yang siap melanjutkan pembangunan bangsa. Atau manusia
manusia yang mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran sebagaimana yang ingin dicapai
oleh Bangsa dan Negara.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran unggul hendaknya menggunakan strategi pembelajaran
yang paling optimal sesuai dengan karakteristik kondisional yang tersedia untuk
pembelajaran itu. Jadi keunggulan dalam suatu pembelajaran dilihat dari ketepatan strategi
yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Keunggulan suatu sekolah mestinya harus dilihat dari proses pembelajarannya karena
pembelajaran yang unggul kebanyakan dilaksanakan untuk kegiatan belajar para siswa yang
berbakat unggul dan mempunyai kecerdasan tinggi, maka pembelajaran itu sendiri harus
memiliki keunggulan-keunggulan yang membuat siswa betah dan nikmat belajar.
Disamping suatu sekolah dimasuki anak-anak yang unggul, tetapi karena sekolah tersebut
(sekolah unggulan) mampu mengolah anak-anak untuk dijadikan pribadi-pribadi yang
tumbuh dan berkembang sesuai dengan karakteristik individualnya.
Pembelajaran unggul dapat dipastikan biaya pengelolaanya mahal. Karena pembelajaran
disebut unggul apabila mampu memberikan pelayanan yang sangat baik kepada setiap
siswanya. Sekolah unggulan dalam penyelenggaraan pembelajaran unggul hendaknya
memiliki sarana dan prasarana yang lebih dari cukup daripada kelas biasanya. Secara
sederhana pembelajaran unggul itu membutuhkan biaya pengelolan yang cukup besar, sarana
dan prasarana serta fasilitas yang mendukung baik secara material dan non material tinggi.
Kelengkapan sumber-sumber belajar, media pembelajaran, tersedianya pembelajaran guru
kelas unggulan dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan dan kesadaran orang tua pun
ikut menentukan ukuran keberhasilan untuk mencapai tujuan pembelajaran unggul. Adapun
pembelajaran unggul menurut konsep keunggulan taman siswa adalah pembelajaran yang
memproduksi lulusanya menjadi manusia berkualitas unggul; yaitu para lulusan yang mampu
dan sanggup menguasai pengetahuan, ilmu dan teknologi, bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa (IMTAQ), serta berbudi pekerti luhur (akhlak) yang menjadi indikatornya. Dengan
pembelajaran unggul prestasi puncak dapat dicapai para siswanya dengan cara
mengembangkan kemampuan siswa dan merubah kondisi-kondisi pembelajaran dengan
(1) kurikulum yang ketat
(2) guru yang kompeten
(3) adanyaciri-ciri keefektifan
(4) esting untuk membuktikan bahwa pembelajaran telah mencapai sesuatu
(5) dukungan masyarakat dan keterlibatan orang tua
(6) pembiayaan yang memadai
(7) disiplin yang ketat
(8) keterikatan pada nilai-nilai tradisional.
Delapan kondisi ini tentu saja bersifat arbitrer, karena itu masih dapat ditambah dan
dikurangi.

3. Kelas Unggulan
Kelas unggulan adalah sejumlah siswa yang karena prestasinya menonjol
dikelompokan dalam satu kelas khusus. Sistem pelaksanaan pembelajaranya dengan
menerapkan kurikulum plus ditambah pendalaman materi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, IPA, IPS dan beberapa ekstra kurikuler untuk mengembangkan minat, bakat dan
kemampuan para siswa. Pembelajaran unggul dapat memudahkan dalam membina dan
mengembangkan kecerdasan, keterampilan, kemampuan, bakat, minat, sikap dan perilaku
siswa agar siswa memiliki indikator prestasi yang tinggi dan unggul sesuai dengan
potensinya.
Pembelajaran unggul dikelas unggulan bertujuan :
(1) mempersiapkan siswa yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memiliki budi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sehat jasmani
dan rohani.
(2) memberi kesempatan kepada siswa yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata normal
untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki
siswa.
(3) memberikan kesempatan kepada siswa agar lebih cepat mentransfer ilmu pengetahuan
dan teknologi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan pembangunan.
(4) memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi baik.
(5) mempersiapkan lulusan kelas unggulan menjadi siswa yang unggul sesuai dengan
perkembangan mental siswa.

4. Siswa Kelas Unggulan


Menjadi siswa yang dapat belajar dikelas unggulan merupakan suatu kebanggaan dan
kehormatan karena dipandang bahwa siswa kelas unggulan merupakan siswa yang
mempunyai prestasi unggul dikelasnya. Anak yang berprestasi unggul sering d ikaitkan
dengan anak yang berbakat.
Ada beberapa kecenderungan atau ciri-ciri umum yang sama pada anak bebakat intelektual.
Ciri tersebut merupakan karakteristik anak berbakat intelektual yang menyatakan bahwa anak
berbakat mempunyai keunggulan atau menonjol dalam hal: (1) kesiagaan mental (2)
kemampuan pengamatan/observasi (3) keinginan untuk belajar (4) daya konsentrasi (5) daya
nalar (6) kemampuan membaca (7) ungkapan verbal (8) kemampuan menulis (9) kemampuan
mengajukan pertanyaan yang baik (10) menunjukan minat yang luas (11) memiliki ambisi
yang kuat untuk mencapai prestasi yang baik (12) mandiri dalam memberikan pertimbangan
(13) dapat memberi jawaban tepat dan langsung kesasaran (14) mempunjyai rasa humor
tinggi (15) melibatkan diri sepenuhnya serta ulet menghadapi tugas yang diminati.
Melihat pada daftar panjang yang mengungkapkan karakteristik /ciri-ciri anak berbakat
seolah-olah mereka hanya memiliki sifat-sifat yang positif saja. Namun demikian untuk dapat
memasuki kelas unggulan seorang siswa harus lulus seleksi yang diadakan oleh sekolah.
Mereka juga dinyatakan dapat memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan untuk lolos ke
kelas unggulan.
Adapun syarat yang harus dipenuhi oleh siswa-siswa kelas unggulan adalah sebagai berikut :
1. Merupakan siswa berprestasi dikelasnya berdasarkan jumlah nilai raport.
2. Lulus tes kemampuan akademik, psikologi dan kesehatan sesuai dengan alat seleksi yang
terstandar.
3. Memiliki bakat dan minat serta prestasi yang unggul dikelasnya.
4. Mendapatkan ijin tertulis dari orang tua siswa yang isinya juga harus patuh mengikuti tata
tertib penyelenggaraan kelas unggulan dengan disiplin yang ketat.

5. Guru Kelas Unggulan


Anak berbakat adalah anak luar biasa yang memerlukan guru khusus yang sesuai untuk
mengajar mereka. Sesuai dengan pandangan yang melatar belakangi perkembangan
pendidikan untuk anak berbakat itu, yaitu pandangan studentcentered education dalam
menyiapkan guru-guru untuk anak berbakat itu orang harus bertolak dari kondisi dan ciri-ciri
khas anak berbakat. Seperti telah umum diketahui pendidikan (tegasnya pengajaran) adalah
proses yang melibatkan anak didik sebagai bahan baku, masukan lingkungan dan masukan
instrumental guna mencapai tujuan yang diinginkan. Tentu saja, dalam proses ini semua yang
terlibat itu harus disesuaikan dengan kebutuhan anak berbakat. Tujuan harus disesuaikan
dengan kebutuhan mereka, dalam proses pembelajaran gurulah yang merupakan masukan
terpenting yang disebut sebagai dalang dalam proses tersebut. Untuk itu sangat wajar jika
dipersiapkan guru secara khusus untuk anak yang berbakat unggul.
Guru kelas unggulan ialah guru kelas dengan ijazah strata 1, yang memandu bidang studi
khusus atau mata pelajaran tertentu. Menurut Depdikbud Dirjen Dikdasmen (1996:5) yang
dimaksud tenaga pengajar atau guru kelas unggulan ini diambil dari sekolah inti atau sekolah
imbas diwilayah gugus sekolahnya melalui seleksi. Dengan demikian diharapkan guru kelas
yang mengajar dikelas unggulan mempunyai kualifikasi dan dedikasi yang tinggi untuk
mendukung pembelajaran kelas unggulan tersebut. Disamping wali kelas, ada guru
bimbingan konseling yang diberi tugas sebagai guru bimbingan dan penyuluhan. Guru
tersebut mempunyai fungsi untuk membimbing keberbakatan anak berbakat. Fungsi dari
konseling keberbakatan adalah :
(1) membantu perkembangan pribadi anak berbakat dan membantu mengatasi kendala-
kendala emosional dan kendala lingkungan,
(2) membantu memaksimalkan kemajuan belajarnya dan penempatanya pada kelompok, serta
kemudian menempuh karir professional sesuai bakat dan minat.
Adapun beberapa kriteria sebagai seorang guru yang mengajar dikelas unggulan adalah
sebagai berikut :
1. Adalah guru yang profesional dengan memiliki kompetensi-kompetensi yang tinggi dalam
menguasai kurikulum, materi pembelajaran, metode, strategi, dan pendekatan pembelajaran
dengan kualitas yang tinggi.
2. Berprestasi, menguasai tekhnik-tekhnik evaluasi pembelajaran, menguasai strategi
pembelajaran yang unggul.
3. Memiliki disiplin dan dedikasi yang tinggi, setia terhadap tugas, inovatif dan kreatif dalam
mendidik, mengasuh, membimbing kepada para siswa yang memiliki bakat dan potensi yang
unggul.
4. Sehat jasmani dan rohani, energik, berbenampilan, berbudipekerti luhur, dan senior dalam
jenjang pangkat ataupun pengalamanya.
5. Memiliki kelebihan khusus dibanding guru lainya baik dalam bidang keterampilan, dalam
mengampu suatu mata pelajaran khusus, maupun dalam membimbing siswa pada materi-
materi ekstra kurikuler.
Anak berbakat unggul biasanya memiliki karakteristik dan perangai yang berbeda dari anak
kebanyakan. Hal ini bermula dari perbedaan perkembangan dari kematangan emosi dan daya
kritis anak-anak berbakat unggul dibanding anak-anak pada umumnya. Sehingga para guru
perlu menyadari pentingnya pendidikan khusus bagi anak berbakat, baik ditinjau dari segi
azasi individu, sebagai kemungkinan untuk mewujudkan bakat anak sepenuhnya, untuk
mencegah rasa bosan anak, dan memang merupakan tujuan sekolah untuk mengembangkan
bakat anak secara optimal,maupun ditinjau dari segi aspek manfaat bagi negara mengingat
anak berbakat dapat memberikan sumbangan besar terhadap kesejahteraan bangsa
(Munandar, 1982:50). Oleh karena itu diperlukan kualifikasi tertentu untuk menjadi guru
kelas unggulan.
Dalam memilih guru, yang esensial adalah:
(a)memiliki kemampuan akademik, (b)berminat kuat pada salah satu bidang akademik atau
bidang kreatif, (c)fleksibel dalam waktu, langkah, bahan , pola pengajaran, dan sebagainya,
(d)senang humor dan, (e)seorang individu yang kuat ,
Karakteristik yang harus dimiliki guru anak berbakat dalam tiga kelompok yakni
philosopical, personal dan profesional.
Karakteristik philosopical sangat penting karena hal itu menyangkut cara pandang guru
terhadap pendidikan dan dampaknya terhadap pendekatan yang akan digunakan dalam
mengajar, juga pandanganya terhadap anak berbakat.
Karakteristik personal mencakup sejumlah sifat seperti : percaya diri, memiliki rasa humor,
memiliki motivasi, berprestasi, fleksibel dan meminati berbagai bidang. Sedangkan
karakteristik profesional guru kelas unggulan meliputi kemampuan untuk menggunakan
keterampilan dinamika kelompok, advance techniques, dan strategistrategi dalam
menyampaikan materi, menciptakan suasana yang kondusif untuk berlatih dan menemukan
(inquiry training) serta menguasai pengetahuan dan teknologi modern.

6. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Unggulan


Pola pelaksanaan pembelajaran unggul dikelas unggulan adalah dengan kurikulum yang
berlaku secara nasional, dengan sarana dan bahan belajar yang lengkap, metode belajar
mengajar yang variatif, pengelolaan kelasnya yang maksimal, tata tertib dan disiplin yang
tinggi, ragam kegiatan belajar dengan kurikulum plus dan ada penambahan waktu belajar di
sekolah. Agar pelaksanaan pembelajaran kelas unggulan benar-benar mampu
memperlihatkan nilai plus atau lebih daripada kelas-kelas lain yang diselenggarakan secara
konvensional, perlu ada persyaratan tempat kelas unggulan yang meliputi:
(1)Kelas unggulan harus memiliki sarana dan prasarana yang relatif lebih lengkap
dibanding kelas yang lain/kelas biasa.
(2) sekolah unggulan mudah dijangkau oleh para siswa, dengan letak yang strategis dan dekat
dengan kantor Cabang Dinas Pendidikan agar mudah memonitor dan mensupervisi kegiatan
pelaksanaan pembelajaran kelas unggulan.
Dalam proses pembelajaran mengajar adalah suatu perbuatan yang kompleks. Disebut
kompleks karena dituntut adanya kemampuan personal dan sosio cultural secara terpadu
dalam proses belajar mengajar. Dikatakan kompleks juga karena dituntut adanya integrasi
penguasaan materi dan metode, teori dan praktek dalam interaksi siswa, yang terakhir
dikatakan kompleks karena mengandung unsur-unsur seni, ilmu, teknologi, pilihan nilai, dan
keterampilan dalam proses pembelajaran. Tugas mengajar guru menjadi tiga tahap yang
bersifat suksesif. Masing-masing tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap sebelum pengajaran
Dalam tahap ini guru harus menyusun: program tahunan, program satuan pelajaran, dan
perencanaan program mengajar. Dalam merencanakan program tersebut perlu
dipertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan :
a. Bekal bawaan yang ada pada siswa.
b. Perumusan tujuan pelajaran.
c. Pemilihan metode.
d. Pemilihan pengalaman-pengalaman belajar.
e. Pemilihan bahan pelajaran, peralatan dan fasilitas belajar.
f. Mempertimbangkan karakteristik siswa.
g. Mempertimbangkan cara membuka pelajaran, pengembanganya dan menutup pelajaran.
h. Mempertimbangkan peranan siswa dan pola pengelompokan.
i. Mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar, antara lain: pemberian penguatan, motivasi,
mata rantai kognitif, pokok-pokok yang akan dikembangkan, penentuan model, transfer,
keterlibatan aktif siswa dan pengulangan.
2. Tahap Pengajaran
Dalam tahap ini berlangsung interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan
siswa group atau siswa secara individual. Rentangan interaksi ini berada pada dua kutub yang
ekstrem, yakni suatau perbuatan yang berpusat pada guru dan kegiatan yang berpusat pada
siswa. Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam tahap pengajaran adalah:
i. Pengelolaan dan pengendalian kelas.
ii. Penyampaian informasi, keterampilan-keterampilan konsep dan sebagainya.
iii.Penggunaan tingkah laku verbal, seperti: keterampilan bertanya, demonstrasi dan
penggunaan model.
iv.Penggunaan tingkah laku non verbal seperti gerak pindah guru.
v. Cara mendapatkan balikan.
vi.Mempertimbangkan prinsip-prinsip psikologi antara lain: motivasi, pengulangan,
pemberian penguatan, balikan kognitif, pokok-pokok yang akan dikembangkan, mata rantai
kognitif, transfer dan keterlibatan aktif siswa.
vii. Mendiagnosa kesulitan belajar.
viii. Menyajikan kegiatan sehubungan dengan perbedaaan individual.
ix. Mengevaluasi kegiatan interaksi.
3. Tahap Sesudah Pengajaran
Tahap ini merupakan kegiatan atau perbuatan setelah pertemuan tatap muka dengan siswa.
Beberapa perbuatan guru yang nampak pada tahap sesudah mengajar antara lain:
a. Menilai pekerjaan siswa.
b. Membuat perencanaan untuk pertemuan berikutnya.
c. Menilai kembali proses belajar mengajar yang telah berlangsung.
Ketiga tahap pengajaran tersebut harus mencerminkan hasil belajar siswa yang berkaitan
dengan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Adapun proses pembelajaran atau proses
belajar-mengajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga
tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik. Yaitu perubahan tingkah laku baik
pengetahuan, sikapnya dan keterampilanya.
Untuk menghasilkan siswa yang unggul maka proses pembelajaran di kelas unggulan
diupayakan memiliki keunggulan dari kelas biasa. Untuk itu dalam proses pembelajaran
harus diperhatikan komponen-komkponen yang mempengaruhinya. Komponen yang
mempengaruhi dalam proses pembelajaran adalah: kurikulum, materi, bahan atau sarana
pembelajaran, metode dan penilaian.
Untuk kelas unggulan dari setiap komponenya harus memiliki keunggulan dari kelas biasa,
karena dari seluruh komponen tersebut diharapkan dapat menunjang siswa untuk lebih aktif
belajar sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Komponen-komponen tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. kurikulum
kurikulum yang berlaku sacara nasional adalah merupakan program minimal. Oleh karena itu
untuk kelas unggulan harus menambah kurikulum/kurikulum plus. Untuk itu dapat digunakan
kurikulum berdiferensiasi pada kelas unggulan. Dari hasil seminar Nasional alternative
program pendidikan anak berbakat dalam Munandar (1985:120) menyebutkan bahwa dalam
pengembangan kurikulum anak berbakat harus ditempuh cara-cara berikut:
1. Pengembangan bahan pelajaran.
2. Mengembangkan strategi belajar mengajar.
3. Menyusun sistem evaluasi yang sesuai.
4. Membuat program bimbingan dan penyuluhan yang efektif bagi anak-anak berbakat.
5. Pengembangan sistem administrasi dan supervisi pendidikan yang sejalan dengan strategi
belajar mengajar dans sistem evaluasi serta BP yang dikembangkan.
6. Peningkatan kemampuan tenaga pendidikan /guru yang relevan dalam melaksanakan
program mengajar.
7.Mewujudkan lingkungan belajar/sekolah yang dapat membantu pengembangan anak
berbakat.
8. Melengkapi sarana, fasilitas pendidikan yang menunjang terwujudnya tujuan program
tersebut.
9. faktor-faktor lainya yang menunjang terwujudnya program anak berbakat ini perlu
dikembangkan secara nyata.
2. Materi
Artinya bahwa setiap materi yang ada dalam kurikulum harus diperdalam, diperkaya dan
diperluas. Sehubungan dengan hal tersebut maka konsekuensinya akan ada tambahan waktu
belajar. Selain itu dengan bertambahnya alokasi waktu yang ada memberikan peluang kepada
siswa kelas unggulan untuk mengembangkan bakat, minat,dan keterampilan seoptimal
mungkin.
3. Bahan atau sarana pembelajaran
Mengenai bahan dan sarana pembelajaran, maka perlu melengkapi buku-buku sumber baik
untuk pegangan siswa maupun guru. Buku-buku penunjang yang dapat meningkatkan
aktivitas siswa dalam belajar juga perlu disediakan. Begitu pula mengenai perabot, media
pembelajaran dan sarana pembelajaran yang lain harus lebih memadai baik dari segi jumlah
dan kualitasnya.
4. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran, strategi, model-model belajar, tehnik dan pendekatan-pendekatan
diharapkan diterapkan dengan tepat untuk mengaktifkan siswa kelas unggulan agar
merangsang siswa berfikir untuk mengembangkan variasi pembelajaran yang cukup beragam.
Dalam melaksanakan pembelajaran unggul dikelas unggulan guru hendaknya memberikan
perhatian khusus terhadap masing-masing individu. Siswa harus merata sehingga dapat
memberikan layanan yang sesuai, baik belajar secara individual, kelompok atau klasikal.
Tugas-tugas pekerjaan rumah harus lebih disesuaikan dengan kehendak siswa untuk
meningkatkan prestasinya. Umpan balikpun perlu seringkali dilakukan.
5. Evaluasi
Evaluasi hendaknya benar-benar dapat mendorong siswa untuk belajar. Baik dari segi alat
evaluasi, proses evaluasi maupun tindak lanjut evaluasinya. Soal-soal uraian lebih sering
digunakan dan diutamakan untuk mengembangkan nalar siswa. Setiap hasil penilaian harus
diberikan umpan balik dan tindak lanjut. Pengelolaan kelas pada kelas unggulan sama dengan
pengelolaan kelas biasa. Baik mengenai pengaturan jadwal pelajaran, tempat duduk, posisi
meja kursi siswa dan guru, letak papan tulis maupun pengaturan gambar dan alat peraga
dikelas yang menunjang proses pembelajaran unggul dan menjadi sumber belajar dikelas.
Disiplin dan tata tertib pada kelas unggulan sangat diutamakan dan mendapat penekanan
yang tinggi, mengingat kelas unggulan adalah kelas khusus yang memiliki nilai jelas. Yang
penting setinggi apapun intensitas pembelajaran, siswa tetap merasa betah belajar, nikmat,
merasa nyaman dan aman dalam belajar.
Ragam kegiatan pembelajaran dikelas unggulan meliputi program intra kurikuler yang telah
disusun dalam kurikulum yang berlaku secara nasional. Untuk kelas unggulan kegiatan intra
kurikuler diberi pendalaman dan pengembangan materi sesuai bakat potensi anak, karena
kelas unggulan menggunakan kurikulum plus dan penambahan waktu belajar disekolah.
Untuk kegiatan ekstra kurikuler harus diikuti siswa kelas unggulan sesuai dengan bakat,
minat dan kemampuannya. Mengingat kelas unggulan adalah kelas khusus untuk
menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas, maka dalam pelaksanaanya perlu didukung
oleh adanya fasilitas seperti:
1. Buku penunjang atau pelengkap yang berupa modul yang dapat dipelajari oleh siswa
secara mandiri untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
2. Laboratorium untuk praktek siswa dalam mempraktekan dan memperdalam
pengetahuanya.
3. Perpustakaan yang menyediakan sumber belajar lengkap dan mendukung kegiatan
pembelajaran unggul.
Penilaian hasil belajar siswa kelas unggulan sama dengan kelas biasa hanya kelas unggulan
para siswanya berprestasi tinggi sehingga terdapat perbedaaan dalam hal tertentu baik yang
terkait dengan alat penilaian, proses penilaian, maupun tindak lanjut dari hasil penilaian.
Didalam aktifitas penilaian hendaknya memperhatikah hal-hal sebagai berikut:
1. Alat penilaian dikelas unggulan mengutamakan tes uraian dalam ulangan harian dengan
penyusunan soal memiliki tingkat kesukaran lebih tinggi.
2. Standar nilai keberhasilan dalam setiap mata pelajaran siswa diharuskan mendapat nilai
minimal 7 jika dan yang belum mencapai dapat mengikuti remidi sebanyak dua kali. Bagi
yang sudah maka dapat mengikuti program pengayaan.
3. Syarat-syarat kenaikan kelas di kelas unggulan bagi siswanya jika memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
a. Memiliki nilai rata-rata 8 untuk semua mata pelajaran.
b. Penilaian sikap dan tingkah laku siswa kelas unggulan mendapat perhatian khusus dan
harus mempunyai kelebihan dari segi kejujuran, sopan santun, sosialisasi, kerajinan,
kerapian, budi pekerti dan kemandirian.
c. Mempertimbangkan keaktifan dalam mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang ditetapkan
sekolah dan dalam kegiatan sosial dilingkungan masyarakat.
7. Pembelajaran Matematika
Matematika merupakan ilmu mengenai struktur dan hubungan-hubungan dari simbul-simbul
yang diperlukan. Simbul-simbul itu penting untuk memanipulasi aturan-aturan dengan
operasi yang ditetapkan. Dari simbulasasi itulah dapat menjamin adanya komunikasi yang
mampu memberikan keterangan untuk membentuk suatu konsep baru. Konsep baru terbentuk
karena adanya pemahaman terhadap konsep sebelumnya, sehingga matematika itu konsepnya
tersusun secara herarkis. Simbulisasi itu barulah berarti bila suatu simbul itu dilandasi suatu
ide. Jadi dapat dikatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep
abstrak yang tersusun secara herarkis dan penalaranya deduktif (Hudojo, 1988:3).
Proses pembelajaran diasumsikan sebagai suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu
perubahan tingkah laku. Dalam pembelajaran matematika, berpikir matematika merupakan
kegiatan mental yang dalam prosesnya selalu menggunakan abstraksi dan generalisasi. Oleh
karena itu bagi anak-anak yang mempunyai keberbakatan intelektual pelajaran matematika
dipandang sebagai pelajaran yang menantang dan menarik untuk dikuasai.
Tugas seksi kebersihan untuk memastikan bahwa anggota kelas tetap menjaga kebersihan kelas
tugas seksi keamanan adalah untuk menjaga keamanan kelas dan mengamankan barang apapun
yang berada dikelas selagi semua orang istirahat
tugas seksi ketertiban adalah untuk menertibkan anggota kelas agar tidak melanggar peraturan kelas
maupun sekolah.
tugas seksi keindahan adalah untuk memastikan bahwa kelas tetap indah dan rapi
tugas seksi kesehatan untuk memastikan bahwa anggota kelas tidak ada yang sakit

Semoga jawaban saya membantu anda

I. PENGERTIAN TUGAS
Tugas adalah pekerjaan yang tanggungjawab seseorang. Pekerjaan yang dibebankan,
sesuatu yang wajib dilakukan atau ditentukan untuk perintah agar melakukan sesuatu
dalam jabatan tertentu.
Adanya suatu pekerjaan merupakan kegiatan yang telah direncanakan dalam sebuah
organisasi. Tanpa organisasi tidak mungkin seseorang dapat pekerjaan.Pekerjaan yang
dimaksud adalah disini adalah tugas yang diberikan atasan kepada bawahan sebagai
tanggungjawab suatu jabatan/ bidang dalam organisasi.
Dengan demikian, dapat menarik kesimpulan bahwa tugas adalah pekerjaan seseorang
dalam organisasi atas pemberian dalam jabatan. Sehingga dalam melakukan tugasnya,
seseorang perlu memahami tugas dan fungsi kerja dalam jabatan tersebut.
Selain itu dalam melakukan tugas sebagai tanggungjawab dalam jabatan organisasi.
Anda perlu kerja sama dengan bidang bidang (seksi - seksi) lain. Dalam melakukan
tugas, setiap bidang dalam organisasi memiliki garis koordinasi dan kerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
II. PENGERTIAN FUNGSI KERJA
Fungsi kerja adalah melakukan pekerjaan sesuai dengan jabatannya. Setiap jabatan
dalam organisasi panitia mempunyai fungsi kerja yang berbeda, sesuai dengan
bidangnya. Namun dapat diketahui bahwa dalam organisasi perlu ada kerja sama. Kerja
sama ini dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Fungsi menunjukkan makna dari pekerjaan yang telah dan akan dilakukan.Dalam
organisasi fungsi kerja benar benar sangat diperlukan. Hal ini sangat mempengaruhi
keberhasilan dalam suatu kegiatan atau tujuan organisasi.
Misalnya, Panitia Perayaan Diesnatalis PMKRI ke-V atau MPAB_MABIM dan Panitia Natal
serta panitia dalam bentuk lain. Langkah awal untuk mengsukseskan kegiatan Diesnatalis
ke-V dan MPAB_Mabim ini, adalah seseorang yang terlibat dalam kegiatan kepanitian
perlu memahami makna kegiatan kepanitiaan yang sebenarnya. Kemudian setiap yang
terpilih sebagai pengurus inti PANITIA dalam kegiatan ini perlu memahami tugas dan
fungsi kerja kepanitian dari ketua sampai seksi-seksi.
III. PENANGGUNGJAWAB ( KETUA PRESIDIUM PMKRI CABANG NABIRE ).
Fungsi dan Tugas kerja Penanggungjawab adalah sebagai berikut :
1. Memberikan saran, kritik, serta ide ide kepada BPH Panitia
2. Memberikan bantuan kepada secara moril maupun meteril kepada Panitia dan seksi-
seksi
3. Mencari solusi serta menyelesaikan bila terjadi permasalahan
4. Bertanggungjawab atas kegiatan yang dilaksanakan
IV. STTERING COMMITE (SC).
Fungsi dan Tugas kerja penasehat adalah sebagai berikut :
1. Memberikan saran dan kritik atas rencana anggaran Badan Pengurus Harian Panitia,
rencana usaha dana, dan rencana pelaksanaan kegiatan, bila dianggap perlu.
2. Mengontrol berjalannya acara kegiatan Badan Pengurus Harian panitia, misalnya
kinerja BPH seksi - seksi.
3. Memberikan motivasi, inspirasi, serta teguran kepada BPH dan Seksi kepanitiaan
4. Mencari jalan keluar (solution) bila terjadi beda pendapat dalam kegiatan
V. ORGANISING COMMITTEE (OC)
1. KETUA PANITIA
Fungsi dan Tugas kerja ketua adalah sebagai berikut :
a. Tugas utama seorang ketua sebagai pemimpin organisasi adalah Merencanakan
/perencanaan (merencanakan hal/ kegiatan yang akan dilakukan), Mengorganisir
(mengatur dan membagi tugas dan tanggungjawab/ pendelegasian kepada bawahan),
Mengontrol, (mengecek atau meminta laporan kemajuan kegiatan), serta
mengkordinasi, Membagi tugas dan kerja sama antar seksi seksi dalam kegiatan diluar
maupun saat saat rapat.
b. Melakukan negosiasi dengan PEMDA sebagai pelindung, terutama mengenai
Kesejahteraan mahasiswa
c. Bertanggungjawab terhadap segala sesuatu/ kegiatan yang telah diprogramkan oleh
setiap seksi
d. Memimpin dan menyetujui segala keputusan rapat.
e. Memberikan teguran kepada seksi seksi dan anggota bila tidak menjalankan tugas
f. Memberikan laporan kegiatan dari kordinator kordinator seksi
g. Membagi tugas dan fungsi kerja, serta meminta masukan dari wakil ketua
h. Memberikan mandate kepada wakil bila ada halangan
i. Memberikan surat perintah kerja/ mandate kepada anggota untuk menjalankan tugas
2. WAKIL KETUA PANITIA
Fungsi dan Tugas kerja wakil ketua adalah sebagai berikut :
a. Membantu ketua dan bertanggungjawab kepada ketua apabila dalam pengambilan
keputusan ketua tidak ada. Wakil ketua dapat menggantikan ketua dalam pengambil
suatu keputusan
b. Memimpin rapat rapat atas kesepakatan ketua, serta meminta masukan kepada
ketua sebelum mengambil keputusan
c. Wakil ketua tidak mempunyai kewenangan sebelum ada keputusan ketua, namun
dalam segala sesuatu yang bersifat darurat wakil ketua berhak untuk mengambil
kebijakan yang selayaknya.
d. Memberi saran, kritik, serta nasehat kepada kepanitiaan tertentu, secara lisan demi
kesuksesan kepanitiaan tersebut
e. Menggantikan ketua apabila ketua keluar daerah, berdasarkan surat mandat kerja
yang diberikan oleh ketua kepada wakil ketua.
3. SEKRETARIS
Suatu organisasi hidup atau mati secara administrasi ada di tangan sekretaris. Fungsi dan
Tugas kerja sekretaris adalah sebagai berikut :
a. Membuat surat undangan rapat
b. Membuat surat permohonan bantuan dana (proposal)
c. Mencatat hasil hasil keputusan rapat BPH dan Anggota, termasuk semua usulan,
kritik dan saran
d. Membuat surat keputusan yang dikeluarkan ketua/ wakil ketua, surat keputusan
delegasi dan surat keputusan koordinator seksi seksi
e. Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan Kegiatan kepanitiaan dan laporan
keuangan, atas pelaksanaan kegiatan
f. arsip surat masuk atau keluar
g. Mengetahui dan mencatat nomor surat masuk dan keluar
h. Menyimpan peralatan sekretaris (stempel, bantal, dll) di ruang sekretariatan
i. Menata dan menyimpan file file / data pada kotak atau lemari BPH atau computer
dll.
4. WAKIL SEKERTARIS
Fungsi dan Tugas kerja Wakil Sekrtaris Bendahara adalah sebagai berikut :
a. Membantu Sekertaris dalam menyusun dan menata tugas-tugas sekertaris.
b. Bekerja sama dengan Biro kesekretariatan.
c. Menjaga dan Merawat Fasilitas Perhimpunan.
5. BENDAHARA
Fungsi dan Tugas kerja Bendahara adalah sebagai berikut :
a. Menyimpan dan mengeluarkan uang kepanitiaan
b. Membukukan segala pengeluaran dan menerima dan mencatat tanggal uang masuk
beserta sumber dan jumlah dana
c. Mengeluarkan uang serta mencatat jumlah (banyaknya uang), tanggal, penerima,
serta kegunaan uang tersebut
d. Menyediakan nota (kwitansi) uang masuk dan dan meminta nota pembelian atas
kegunaan dana
e. Membuat laporan keuangan, dan membukukan keuangan iuran pokok, wajib maupun
sumbangan sukarela anggota
f. Meminta persetujuan ketua sebelum mengeluarkan uang, dan dapat berkoordinasi
dengan anggota
6. WAKIL BENDAHARA
Fungsi dan Tugas kerja Wakil Bendahara adalah sebagai berikut :
a. Menjalin Hubungan dengan Bendahara Umum dalam melaksanakan tugas Kepanitiaan
b. Mendata aktifa Tetap sebagai kekayaan-kekayaan kepanitiaan.
c. Bersama ketua Panitia mencari jalan keluar dalam hal ini mencari dana kepanitiaan.
d. Bekerja sama dengan Biro Usaha Dana dalam hal ini penggalangan Usaha Dana.
VI. SEKSI SEKSI
1. SEKSI USAHA DANA
Fungsi dan Tugas kerja Seksi Dana adalah sebagai berikut :
a. Mencari dana tambahan di luar iuran wajib, iuran sukarela
b. Mencari alamat donator yang sering membantu
c. Mendata atau membuat daftar alamat donatur dan sumber sumber yang bisa
mendapatkan dana
d. Menjalankan sumbangan iuran wajib dan suka rela kepada semua anggota panitia dan
simpatisan
e. Melakukan kegiatan usaha lain di luar iuran wajib dan suka rela misalnya berjualan
saat kegiatan perlombaan, membuat Basar B2, anjing, jual Koran bekas, kerja bakti, dll
f. Memberikan laporan kepada bendahara mengenai sumbangan dan jumlah uang yang
masuk dan keluar pada setiap bulan
g. Membawa buku list uang masuk dan mencatat semua sumber, tanggal, dan jumlah
uang
h. Meminta saran, masukkan dari BPH inti bila terjadi kendala atau masalah.
2. SEKSI ACARA
Fungsi dan Tugas kerja seksi acara adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan
b. Mengatur, memimpin semua kegiatan
c. Membagi tugas dan tanggungjawab mengenai hal hal teknis pada saat kegiatan
berlangsung misalnya, moderator,pemimpin acara, pembicara, Narasumber singgers,
pemain musik dll
d. Mengatur waktu, tempat dan membagi tugas masing masing anggota saat acara.
e. Mengatur dan memberi tugas mengenai kegiatan seminar misalnya menghubungi
pembicara, moderator dll dan bekerja sama dengan seksi lain seperti, seksi humas,
dekorasi, publikasi dan dokumentasi, perlengkapan, keamanan dan kesehatan.
f. Mengkoordinasi dengan seksi seksi olahraga dan rekreasi, mengenai pengaturan
waktu, tempat (lapangan) untuk melakukan kegiatan tersebut.
3. SEKSI KEROHANIAN
Fungsi dan Tugas kerja seksi Kerohanian adalah sebagai berikut :
a. Memimpin doa sebelum dan sesudah rapat atau kegiatan lainnya
b. Mencari pastor atau sebutan lain, untuk menyampaikan firman TUHAN pada saat
kegiatan misalnya saat perayaan Misa Diesnatalis dan saat Misa Pembukaan/penutupan
MPAB-MABIM.
c.
4. SEKSI HUMAS
Fungsi dan Tugas kerja seksi Humas adalah sebagai berikut :
a. Menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat yang ada disekitar
kesekretariatan
b. Mencari sumber dana dari luar (donator) serta menandatangani surat kerja sama
c. Mengusahakan tempat pelaksanaan kegiatan perlombaan dan tempat acara kegiatan.
d. Bekerja sama atau berkoordinasi dengan bidang publikasi dan informasi terutama
mengenai hal hal informasi yang ingin disampaikan kepada public
e. Menyampaikan informasi kepada public bila diperlukan
f. Mencari atau mensurvei tempat tempat diadakannya kegiatan
5. SEKSI PERLENGKAPAN
Fungsi dan Tugas kerja seksi perlengkapan adalah sebagai berikut :
a. Mencari tahu semua kebutuhan seksi, terutama peralatan kesekretariatan dan usaha
dana
b. Mengecek peralatan dan kebutuhan seksi
c. Melaporkan kelebihan dan kekurangan kebutuhan kepada BPH paniti atau ketua
d. Mendata dan mencatat semua alat yang berupa pinjaman
e. Menjaga semua peralatan milik BPH dan dapat bekerja sama dengan seksi keamanan
6. SEKSI PERLOMBAAN
Fungsi dan Tugas kerja seksi perlombaan adalah sebagai berikut :
a. Membuat jadwal kegiatan olahraga dan rekreasi pada saat pelaksanaan
b. Memimpin dan mengatur semua pertandingan perlombaan seperti perlombaan
Pidato, mengarang, Pop Singer kategori Dewasa dan Remaja, dll
c. Dalam pengaturan waktu, dapat bekerja sama seksi acara, berdasarkan jumlah peserta
dan kelengkapan BPH
7. SEKSI KONSUMSI
Fungsi dan Tugas kerja seksi konsumsi adalah sebagai berikut :
a. Meyediakan Makanan Ringan = SNEC, Berat = NASI dan Minuman pada saat kegiatan
berlangsung.
8. SEKSI KEAMANAN
Fungsi dan Tugas kerja seksi keamanan adalah sebagai berikut :
a. Menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan termasuk menjaga dan mengamankan
fasilitas kesekretariatan
b. Menjaga keamanan pada saat kegiatan usaha dana (pertandingan)
c. Menjaga peralatan dan kelengkapan kesekretariatan
d. Untuk menjaga dan mengamankan, kegiatan perlu kerja sama dengan pihak ketiga
9. SEKSI KESEHATAN
Fungsi dan Tugas kerja seksi kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Apabila peserta/pasien sakit, meyediakan obat sesuai diagnose/penyakit,
9. SEKSI SEKRETARIATAN
Fungsi dan Tugas kerja seksi kesekretariatan adalah sebagai berikut :
a. Menata dan menjaga kelengkapan sekretariatan
b. Bekerja sama dengan Wakil sekertaris untuk menulis dan melengkapi surat-surat
dalam kegiatan
SEKSI DEKORASI
Fungsi dan Tugas kerja seksi Dekorasi adalah sebagai berikut :
a. Melengkapi dekor Ruangan
b. Potong Tema kegiatan dan Rias Ruangan.
Palembang, Juli 2011Ketua Pelaksana 9K Dra. DjamilahNIP. 195907241978032002
TATA KERJA PELAKSANAAN GERAKAN 9K SMP NEGERI 40
PALEMBANG
I.PEMBIDANGAN TUGAS SECARA UMUM
1.Penang ung Jawab Umum: Kepala
sekolah2 . K e t u a P e l a k s a n a :
W a k a s e k
K e s i s w a a n 3 . K o o r d
i n a t o r :
G u r u 4 . S e k s i U n s u r
9 K : S e k s i - s e k s i U n s u r
9 K
KOORDINATORDANKETUAPELAKSANA
a . M e r u m u s k a n p o l a u m u m g e r a k a n
9 K d a n m e k a n i s m e k e r j a 9 K b.Menyusun
program kerja tahunanc . M e n g a d a k a n
p e n g a w a s a n t e r u s m e n e r u s
t e r h a d a p
p e l a k s a n a a n 9k d . M e m b e r i k a n
p e n j e l a s a n t e k n i s p e l a k s a n a a n 9 k
k e p a d w a l i k e l a s dan seksi unsur 9K serta ketua ketua
kelse . B e r t a n g g u n g j a w a b k e p a d a
K e p a l a S e k o l a h a t a s
t e r l a k s a n a n n y a gerakan 9K
SEKSISEKSIUNSUR
9KA . U M
U M :
a). Membantu dan melaksanakan tugas tugas 9K b). Merumuskan program kerja
setiap unsur 9K dan jadwal kegiatan 9K c ) . M e n g a wa s i d a n b e r k r e a s i
me n c i p t a k a n 9 K d a l a m h a l h a l b a r u u n t u k memajukan unsur unsur
9K yang diseksi oleh unsur 9Knya.
B . K H U
S U S
a). KeamananMengatur dan mengawasi siswa dan membei arahan tentang materi
keamanan(rasa aman), yaitu tidak terdapat kasus perkelahian, pencurian,
pengrusakan, pembangkangan, buku buku porno, kekerasan, alkohol,
perjudian, rokok,narkoba, serta pengaman pembangunan. b).
KebersihanM e n g a wa s i d a n me me l i h a r a : k e b e r s i h a n k e l a s ,
h a l a ma n , t e r a s , t a ma n , meja/kursi, rambut, pakaian, kuku, WC,
dinding, plafon tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cucian
tangan serta tersedia tempat pembuangan sampah akhir.c). Ketertiban
Mengawasi dan memelihara tertiban : cara masuk/keluar kelas/sekolah,
waktudatang/pulang sekolah, kehadiran, pelaksanaan piket,
mengerjakan PR, belajar dikelas, ikut upacara, pelaksanaan upacara,
memelihara ruang kelas,menggunakan ruang/peralatan sekolah, pakaian
seragam dan kelengkapansekolah.d). KeindahanM e r e n c a n a k a n d a n
me n g a w a s i : p e n a t a a n t a ma n , k e b u n , t a n a ma n h i a s , k e s e r a s i a n
c a t , b u n g a h i a s d a l a m p o t , g a mb a r h i a s a n ya n g e s t e t i k a
d a n edukatif, penataan lingkungan sekolah, penataan ruangan kelas dan
penataanruangan kantor.e). KekeluargaanMerencanakan dan mengatur pola
kehidupan kekeluargaan antara : siswad e n g a n s i s wa , s i s wa d e n g a n
g u r u , k a r ya wa n , k e p a l a s e k o l a h , p e s u r u h , masyarakat di
lingkungan sekolah. Memberi pengarahan dan bimbingandengan tujuan
lebih mengakrabkan hubungan kekeluargaan dengan cara pertemuan
berkala, sehingga timbul rasa tanggung jawab, tenggang rasa,gotong royong, saling
asah, asih dan asuh.f). KerindanganMerencanakan dan menanamkan rasa cinta
alam, cinta lingkungan hidup,cinta tanaman pepohonan, memiliki dan
mengusahakan terpeliharanya taman,kebun, pohon pelindung dan apotik hidup.g).
KesehatanMerencanakan dan menanamkan fungsi kesehatan dalam kehidupan
sehari h a r i , me n ja g a k e b e r s i h a n , b e b a s r o k o k , b e b a s n a r k o b a ,
d a n s e n a n t i a s a menjaga lingkungan sehat. Menata melalui UKS penyakit yang
diderita siswa, jenis penyakit. Melaksanakan kerja sama dengan PUSKESMAS
tentangkesehatan, pemeriksaan periodic, golongan darah, kartu sehat dan lainnya.
GURUPIKET
a .P e n g a w a s a n P e l a k s a n a a n 9 K b.Bersama wali kelas dan seksi unsur 9K
berusaha menyelesaikan masalah 9K c.Menerima laporan pelaksanaan 9K
dari ketua ketua kelasd.Bertanggung jawaab kepada Kepala Seko lah
KETUAKELAS
a .M e mi mp i n p e l a k s a n a a n 9 K d i k e l a s b.Menjadi penghubung antara
kelas, wali kelas dan guru piketc.Menyelesaikan masalah masalah
dikelasnyad.Melaporkan hasil pelaksanaan 9K kepada guru piket dan wali
kelasnyae.Bertanggung jawab kepada wali kelas masing masing
KETUAKELOMPOKSATUANTUGAS9KKELAS
a .M e mi mp i n g e r a k a n 9 K d i k e l a s nya b.Menjadi penghubung antara
anggota kelompoknya denganketua kelas dan wali kelas.c.Menyelesaikan
masalah 9K dikelompoknyad.Melaporkan hasil pelaksanaan 9K
kelompoknya kepada ketua kelase.Bertanggung jawab kepada ketua
kelasnya masing masing
OSIS
a . M e n g a w a s i
p e l a k s a n a a n
9 K b.Membantu menyelesaikan masalah
9K c . M e n a m p u n g a s p i r a s i
a n g g o t a O S I S s e h u b u n g a n
d e n g a n 9 K d . B e r t a n g g u n g
j a w a b k e p a d a g u r u p i k e t d a n
s e k s i u n s u r 9 K
II.SISTEM PENGAWASAN / PENILAIAN / EVALUASI
1.Kepala sekolah mengawasi secara keseluruhan pelaksanaan 9K 2.Wakasek
mengawasi seksi unsur 9K, guru piket dan wali kelas3 . Wa k a s e k
K e s i s wa a n me n g a wa s i d a n me mb i n a s e k s i 9 K , g u r u p i k e t d a n
w a l i kelas4.Seksi unsur 9K mengawasi dan membina ketua kelas dan kelompok
9K kelas5.Guru piket mengawasi kegiatan ketua kelas dan kelompok 9K
kelas6.Wali mengawasi dan membina kegiatan 9K dikelasnya 7.Ketua
kelas mengawasi kegiatan ketua kelompok 9K kelasnya8 . K e t u a s a t u a n
kelompok 9k mengawasi kegiatan kelompoknya dan
t a r g e t ketercapaian 9K kelasnya9.Tim nilai 9K melakukan evaluasi /
penilaian secara periode10.Wakasek kesiswaan sebagai ketua pelaksana 9K
mengawasi pencapaian target pelaksanaan 9K di sekolah.
III.LOKASITUGASDANPETUGAS9K
A . L O K A
S I
U M U M Adalah lokasi yang
digunakan secara umum : Halaman, lapangan olahraga,ruangan kantor,
WC, perpustakaan, laboratorium, koperasi, ruang keterampilan,UKS, BP/BK,
OSIS, gudang, mushola, dan lainnya
(peta).B . L O K A S
I
K H U S U S Adalah ruang kelas,
teras, dan taman serta kebun kelasPetugasnya : diatur oleh wali
kelas1 . K e l o m p o k K e b e r s i h a n :
m e m b e r s i h k a n k e l a s , t e r a s d a n
l a i n n y a 2 . k e l o m p o k
K e a m a n a n : m e n j a g a
k e a m a n a n k e l a s
s e r t a isinya3 . K e l o m p o k
K e t e r t i b a n : m e n j a g a
k e t e r t i b a n , t a t a l e t a k
d a n keapikanPalembang, Juli 2011Ketua Pelaksana 9K Dra. DjamilahNIP.
195907241978032002
Tugas dan Fungsi Seksi Kebersihan dan Lingkungan Hidup

Seksi

Kebersihan dan Lingkungan Hidup

A. Mempunyai tugas :

1. melaksanakan kegiatan untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam


memelihara kebersihan lingkungan, dan pembangunan prasarana, pelestarian serta
perbaikan lingkungan hidup serta MCK;
2. melaksanakan kegiatan untuk membantu program Pemerintah dalam pengawasan dan
bimbingan kebersihan umum serta program pemugaran perumahan dan lingkungan hidup;
3. melaksanakan usaha/kegiatan di bidang peningkatan kebersihan, keindahan, kesehatan dan
penghijauan serta kelestarian hidup;
4. memelihara kebersihan dan kesehatan serta menanamkan rasa keindahan kepada
masyarakat dengan selalu memelihara rumah, kerapian pagar, memelihara tanaman hias
dan tanaman yang menghasilkan di halaman rumah;
5. membuat taman-taman pada tempat-tempat yang memungkinkan;
6. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua maupun Wakil Ketua yang berkaitan
langsung dengan tugas seksi kebersihan dan lingkungan hidup.

( sumber : Keputusan Walikota Surabaya Nomor 03 tahun 2004 pasal 43 (4) )

B. Mempunyai fungsi :

1. penyusunan rencana pembangunan sesuai dengan bidangnya;


2. penyelenggaraan kegiatan pembangunan sesuai dengan rencana;
3. pengkoordinasian dengan seksi-seksi terwujudnya keserasian pembangunan;
4. pengendalian kelompok-kelompok kerja yang dibentuk berdasarkan wilayah dan jenis
kegiatan;
5. pengawasan terhadap kegiatan masing-masing;
6. pelaksanaan perkembangan dan mencatat segala kegiatan dalam seksi serta mengevaluasi
kegiatan yang telah dilaksanakan;
7. penyusunan laporan secara berkala (triwulan, semester, tahunan )
8. pemberian saran dan pendapat pada Ketua sesuai bidang tugasnya;
9. penyelenggaraan tugas tertentu yang diberikan oleh Ketua maupun Wakil Ketua.

( Sumber : Keputusan Walikota Surabaya Nomor 03 tahun 2004 pasal 43 (6) )


Pengalaman Pribadi ketika Dipilih Menjadi Pemimpin Kelas (Ketua
Kelas)
Published: 26.04.13 12:43:35

Updated: 24.06.15 14:34:12

Hits : 1,183

Komentar : 1

Rating : 0

Semua berawal dari ketika saya masuk sekolah di SMK Mutiara Bangsa (Al-Huda). Dimana
pada saat itu saya memasuki kenaikan kelas XI (sebelas) dan pengalaman ini tidak bisa saya
lupakan ketika di pilih menjadi seorang pemimpin kelas (ketua kelas).

Singkat cerita, ketika semua siswa/wi sudah memperkenal kan dirinya masing-masing di
depan kelas. Maka wali kelas kami pun mengadakan pembentukan struktur organisasi kelas
yang meliputi seperti : ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris kelas, bendara kelas, seksi
keamanan, seksi kebersihan, dll. Dimana saat itu teman-teman menunjuk saya sebagai calon
ketua kelas dan sampai akhirnya saya lah yang terpilih menjadi ketua kelas. Jujur saja, saat
itu saya merasa senang dan bangga, akan tetapi tidak lah mudah menjadi seorang ketua kelas
karena banyak tanggung jawab yang saya harus hadapi, mulai dari mengatur kelas sampai
membuat jadwal piket, dll.

Suka duka yang saya hadapi ketika menjadi ketua kelas, yaitu:

1. Ketika teman-teman bisa menghargai dengan peraturan kelas yang saya buat.

2. Disaat teman-teman tidak bisa diatur, saya lah yang akan mendapatkan teguran oleh guru.

3. Ketika saya diharuskan menjadi contoh teladan bagi yang lain.

4. Harus sabar setiap saat, ketika mendapat kritikan atau complain oleh guru.
5. Dekat dengan guru. Contohnya: saya bisa leluasa menanyakan tugas yang saya tidak
mengerti.

Ya, kesimpulannya yaitu menjadi seorang ketua kelas adalah hal yang menyenangkan
sekaligus merepotkan. Pada intinya, menjadi ketua kelas itu harus dengan hati yang ikhlas.
Jika ia tidak ikhlas dalam menjalankan tugasnya, maka petaka lah untuknya. Petaka dalam
artian, akan menjadi beban untuk dirinya. Namun jika ia mengerjakan tugas seorang ketua
kelas dengan ikhlas, ia akan merasa tugasnya adalah tugas yang ringan

ebebasan Berorganisasi
Organisasi adalah perkumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama. Sekumpulan orang saja belum dapat disebut organisasi, untuk dapat
disebut sebagai organisasi kumpulan orang tersebut harus memiliki tujuan. Suatu organisasi
mempunyai tujuan yang sama, serta bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan
bersama. Banyak hal yang harus ada di dalam organisasi. Semua itu harus dipenuhi agar
tujuan bisa tercapai. Unsur-unsur itu adalah sebagai berikut.

1. Anggota ( manusia )

Anggota dalam organisasi adalah manusia. Organisasi merupakan alat atau wadah untuk
mencapai sesuatu yang diinginkan. Agar tujuan dari tugas yang diberikan oleh guru bisa
berjalan dengan baik, maka dibuatlah organisasi kecil dalam lingkup kegiatan belajar. Selain
contoh di atas, tentu kamu sudah bisa melihat berbagai macam organisasi yang sudah dibuat
oleh kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Organisasi itu
merupakan perkumpulan dari beberapa orang, yang di dalamnya ada pemimpin dan juga
anggota.
2. Tujuan

Awal organisasi itu dibentuk karena ada tujuan yang hendak dicapai. Untuk itulah maka
semua organisasi pasti mempunyai tujuan. Misalnya membuat organisasi kelompok belajar ,
tujuannya adalah agar belajar bisa lebih efektif dan hasilnya lebih baik. Kalau organisasi itu
tidak memiliki tujuan, apa gunanya organisasi itu dibuat. Begitu pula dalam tujuan yang ada
tentunya harus sama. Jika tujuannya berbeda, maka tidak perlu dibuat organisasi. Contoh
sekelompok orang yang akan berangkat bekerja bukan merupakan organisasi, karena
masing-masing mempunyai tujuan yang berbeda.

3. Tugas

Organisasi itu akan ada jika ada tugas yang dilakukan. Pada dasarnya dengan organisasi
yang ada harapan pekerjaan itu bisa dikerjakan secara efektif. Pekerjaan itu bisa dikerjakan
dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan. Seorang guru memberikan tugas kepada
siswanya secara berkelompok, tentunya tugas ini tidak dikerjakan sendiri sendiri, tetapi
harus dikerjakan secara berkelompok. Agar pekerjaannya itu bisa sesuai dengan harapan
gurunya, maka dibentuklah organisasi dalam menyelesaikan tugas bersama.

4. Kerja sama

Sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama namun dikerjakan sendiri-sendiri belum
dapat dikatakan sebagai organisasi. Untuk dapat dikatakan sebagai organisasi tujuan
bersama harus dikerjakan bersama-sama. Artinya harus ada kerja sama untuk mencapai
tujuan bersama. Kerja sama tersebut harus melibatkan semua orang yang ada dalam
kelompok tersebut. Semua orang dalam kelompok tersebut harus berkerja-sama, jika salah
satu dari mereka tidak ikut organisasi akan macet.

5. Struktur

Struktur artinya hubungan kerja antar bagian. Dalam organisasi, ada hubungan kerja antar
bagian. Sebuah contoh ada organisasi sekolah, yang di dalamnya terdapat tugas yang jelas
antar masing-masing bagian. Ada ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, ada bagian
kebersihan, keamanan, keindahan, kekeluargaan, dan lain-lain. Semua menjalankan
fungsinya masing-masing.
6. Tempat

Setiap organisasi selalu memiliki tempat dimana organisasi itu dibuat. Mungkin saja tempat
organisasi itu di dalam kelas. Sebagaimana contoh organisasi yang kecil dalam
melaksanakan tugas dari guru. Ada organisasi yang berada di kantor-kantor, di
pemerintahan, bahkan banyak pula organisasi yang tempatnya di masyarakat. Ada pula
organisasi politik. Semua organisasi pasti mempunyai tempat.

Cara berorganisasi yang baik.

a. Kumpulkan beberapa orang yang mempunyai tujuan yang sama.

b. Lakukan pertemuan untuk menentukan struktur organisasi.

c. Buatlah pembagian tugas yang jelas untuk setiap anggota.

d. Sesuaikan tugas dengan kemampuan yang dimiliki.

e. Tumbuhkan rasa saling percaya antara anggota.

f. Hindari perasaan merasa paling hebat di antara teman.

g. Ciptakan keserasian dalam bekerja kepada setiap anggota.

h. Lakukan kordinasi yang baik untuk mencapai tujuan bersama.

Jenis-jenis Organisasi
1. Berdasarkan Proses Pembentukan
Organisasi Formal
Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan
orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik,serta
memilki kekuatan hukum. Ketentuan-ketentuan yang ada di dalam organisasi formal diatur
dengan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tanggal (ART). Contoh organisasi
formal di masyarakat misalnya, LKMD, PKK, dan lain-lain.
Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah organisasi yang dibentuk tanpa disadari sepenuhnya, tujuan
tujuannya juga tidak begitu jelas. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
juga tidak jelas. Hubungan yang terjalin juga sifatnya pribadi dan sifatnya tidak formal.
Contoh organisasi informal di masyarakat adalah Grup Kesenian.

2. Berdasarkan Tujuannya
Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah organisasi yang mempunyai tujuan sosial. Organisasi semacam ini
tidak berharap keuntungan dalam bentuk materi. Tujuan utama organisasi ini untuk
melayani kepentingan masyarakat, tanpa menghitung untung-rugi. Mereka yang mendirikan
organisasi semacam ini biasanya mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Orang-orang yang
mempunyai kepedulian terhadap kondisi masyarakatnya. Contoh organisasi sosial adalah
organisasi dalam bentuk yayasan penyandang cacat, panti asuhan, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) dan lain-lain.
Organisasi Bisnis
Organisasi bisnis adalah organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Organisasi semacam ini hanya berpikir tentang keuntungan yang didapatkan. Jika
keuntungan tidak didapatkan, maka organisasi semacam ini segera berhenti. Tujuan
utamanya dalam organisasi ini hanyalah keuntungan atau laba. Contoh organisasi bisnis
adalah Perseroan Terbatas (PT).

3. Berdasarkan Hubungannya dengan Pemerintah


Organisasi Resmi
Organisasi resmi adalah organisasi yang terdaftar di lembaga pemerintahan. Organisasi ini
bisa langsung dibentuk oleh pemerintah atau berhubungan dengan pemerintahan.
Organisasi yang langsung dibentuk oleh pemerintahan karena segala aturan dan
pelaksanaanya diatur langsung oleh pemerintah. Organisasi resmi yang dibentuk oleh
pemerintah misalnya organisasi di Departemen Pendidikan, Departemen Agama, dan lain-
lain. Organisasi yang terdaftar di pemerintah, tetapi tidak dibentuk oleh pemerintah,
misalnya Muhammadiyah, NU, dan lain-lain. Organisasi ini pelaksanaannya tidak diatur
oleh pemerintah, tetapi diatur sendiri.
Organisasi Tidak Resmi
Organisasi tidak resmi adalah organisasi yang tidak ada hubungannya dengan pemerintahan
dan tidak terdaftar di pemerintahan. Organisasi ini hanya semacam organisasi biasa untuk
pengembangan suatu bakat tertentu sehingga keberadaanya tidak harus izin atau tidak perlu
untuk didaftar di pemerintahan. Contoh organisasi tidak resmi adalah klub-klub kesenian,
klub olah raga, dan lain-lain. Organisasi semacam ini hanya sebagai penyalur bakat,
penyalur hobi yang tidak harus menjadi organisasi resmi dan tidak perlu harus didaftar ke
pemerintah.

Kebebasan berorganisasi adalah hak asasi setiap orang untuk berpartisipasi dalam
organisasi sesuai dengan hati nuraninya. Kebebasan berorganisasi diatur dalam Pancasila
dan UUD 1945 pasal 28E ayat 3 Kebebasan harus disertai dengan tanggungjawab, agar tidak
merugikan orang lain. Kebebasan yang bertanggungjawab artinya kebebasan yang ada
batasnya. Dalam memilih organisasi yang akan kita ikuti harus sesuai minat, bakat, dan
kemauan. Tahun 1908 bagi bangsa Indonesia dapat dipandang sebagi tonggak baru bagi
upaya perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Mulai saat itu berkembang kesadaran
nasional yang ditandai dengan lahirnya organisasi pergerakan nasional yang bersifat modern
dan nasional. Salah satunya dan organisasi yang pertama adalah Budi Utomo.

Bentuk-bentuk Organisasi
1. Organisasi Kemasyarakatan
Organisasi kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat secara
sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, dan fungsi. Contoh organisasi
kemasyarakatan adalah Karang Taruna, PKK, Kelompok Kesenian.
2. Organisasi Pemerintahan
Organisasi pemerintahan adalah organisasi yang dibentuk untuk menjalankan roda
pemerintahan. Desa merupakan salah satu bagian dari organisasi pemerintahan. Organisasi
pemerintahan dikepalai oleh seorang kepala daerah. Organisasi pemerintahan berjenjang
dari yang terendah yaitu desa/kelurahan sampai dengan yang tertinggi yaitu negara.
3. Organisasi Politik
Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau
terlibat dalam proses politik. Salah satu bentuk organisasi politik adalah partai politik. Partai
politik adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai tujuan,
nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan
politik dan merebut kedudukan politik dengan cara yang sesuai dengan undang-undang.
4. Organisasi Ekonomi
Organisasi Ekonomi adalah organisasi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.
Salah satu bentuk organisasi ekonomi adalah perusahaan-perusahaan. Perusahaan terdiri
dari beberapa orang yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.

Ciri -ciri Organisasi yang Baik


1. Memiliki tujuan yang jelas dan nyata

Organisasi yang baik akan memiliki tujuan yang jelas dan nyata secara bersama. Jika
tujuanitu tidak ada, maka sebuah organisasi akan berjalan tanpa arah yang jelas. Jika ada
organisasi yang tidak ada tujuan nyatanya, maka itu bukanlah organisasi yang baik.

2. Pembagian kerjanya jelas

Untuk mencapai tujuan yang nyata,maka dibutuhkan erja sama. Artinya setiap anggota
diajak bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan pembagian tugas yang jelas. Masing-
masing anggota yang bertanggung jawab melaksanakan tugas dengan bekerja sama.

3. Pembagian tugas sesuai dengan kemampuan

Seorang pemimpin dalam sebuah organisasi, sebaiknya mengenal kemampuan anggotanya


yang akan menjalankan tugas. Setiap tugas yang diberikan kepada anggota lainnya
sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan yang ada.

4. Ada keserasian antaranggota yang bertanggung jawab.

Bagi masing-masing anggota yang mendapat pembagian tugas, maka tugas itu dikerjakan
dengan kerja sama. Meskipun tugasnya berbedabeda, namun dalam satu tujuan yang sama
sehingga harus diserasikan.

5. Adanya koordinasi yang baik untuk semua bagian.

Agar organisasi berjalan dengan baik, maka perlu koordinasi. Dalam memberikan tugas
kepada semua anggota, pemimpin harus bisa melakukan koordinasi untuk semua bagian.
Hal ini sangat penting untuk menyatukan tujuan yang sama pada semua bagian.

6. Organisasi itu menjadi alat yang efektif untuk mencapai tujuan.

Perlu diingat bahwa organisasi merupakan sebuah alat yang efektif untuk mencapai tujuan.
Jika itu sudah dirasakan maka organisasi ini memang termasuk organisasi yang baik. Tapi
jika organisasi ini justru menghambat untuk mencapai tujuan, maka ini bukanlah organisasi
yang baik.
Dalam struktur organisasi biasanya ada pembagian jabatan untuk masing-masing bagian.
Jabatan dalam sebuah organisasi biasanya terdiri dari : Ketua, wakil ketua, sekretaris,
bendahara, dan seksi-seksi. Berikut ini adalah tugas masing-masing jabatan dalam
organisasi :

1. Ketua, tugas seorang ketua adalah sebagai berikut

a) mengurus organisasi

b) bertanggung jawab akan keberlangsungan organisasi

c) memimpin setiap rapat

d) mengadakan hubungan dengan pihak luar

e) membuat rencana kerja

2. Wakil ketua, tugas seorang wakil ketau adalah :

a) membantu ketua dalam mengurus organisasi

b) menggantikan tugas ketua, jika ketua berhalangan

3. Sekretaris

a) membuat agenda kegiatan organisasi

b) membuat surat-surat yang diperlukan

c) membuat pengarsipan surat-surat

d) membantu ketua dalam membuat rencana kerja

4. Bendahara

a) mengurus masalah keuangan organisasi

b) membuat laporan keuangan

c) membatu ketua dalam membuat rencana kerja

5. Seksi-seksi

Seksi-seksi bidang dapat dibentuk sesuai kebutuhan, sesuai kegiatan dan jenis organisasi itu
sendiri.

a) seksi keamanan, mengurus masalah keamanan;

b) seksi konsumsi, mengurus masalah konsumsi (hidangan);

c) seksi kebersihan, mengurusi masalah kebersihan;

d) seksi akomodasi, mengurusi segala hal yang dibutuhkan dalam suatu kegiatan;
e) seksi dokumentasi, mengurusi dokumentasi kegiatan;

f) seksi dekorasi, mengurusi penataan tempat kegiatan;

g) seksi publikasi, mengurusi publikasi/penyebarluasan kegiatan;

Dengan mengikuti sebuah organisasi, baik di sekolah maupun di masyarakat, kita akan
dapat memeperoleh manfaat. Manfaat mengikuti organisasi adalah sebagai berikut :

Menambah wawasan dan pengalaman


Mengetahui dan mengembangkan bakat
Menambah teman
Belajar mengemukakan pendapat
Belajar menghormati orang lain
Belajar menghargai pendapat orang lain
Mudah bergaul
Melatih diri kemandirian
Melatih kedisiplinan
Membagi dan mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat
Menimbulkan kepercayaan diri dan tidak mudah mengeluh

Organisasi di sekolah
1. Pramuka
Siswa SD termasuk dalam kelompok pramuka siaga (7-11 tahun) atau penggalang (11-15
tahun). Kelompok siaga terdiri dari beberapa barung, kelompok siaga terdiri dari beberapa
regu. Setiap barung dan regu diketuai oleh seorang ketua dan wakil ketua.

2. Koperasi sekolah
Anggota koperasi sekolah adalah semua siswa, guru dan karyawan. Koperasi sekolah
didirikan untuk memenuhi kebutuhan anggotanya, karena itu koperasi sekolah biasanya
menjual buku, balpoin, penggaris dll. Kekuasaan tertinggi pada koperasi sekolah adalah
rapat anggota. Dalam rapat anggota biasanya ditentukan susunan pengurus dan pengawas
koperasi.

3. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Usaha kesehatan sekolah disingkat UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk
menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS
biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah. UKS menangani masalah kesehatan di
sekolah.

4. Komite sekolah
Komite Sekolah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orangtua/wali peserta didik,
komunitas sekolah serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. Masyarakat berperan
dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan. Komite sekolah didirikan untuk
meningkatkan mutu pendidikan.

5. PMR (Palang Merah Remaja)


PMR adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang dilaksanakan oleh
Palang Merah Indonesia. PMR bergerak dalam bidang sosial, kesehatan, dan siaga bencana.
6. Klub-Klub olah raga, seperti:

Futsal, sepak bola, badminton, bola basket,voli, renang

Organisasi di Masyarakat

1. RT (Rukun Tetangga)
RT dibentuk untuk memberikan pelayanan pada masyarakat di sekitarnya, misalnya dalam
pembuatan KTP, mengurus surat pindah, dan lain-lain. Rukun Tetangga dipimpin oleh
Ketua RT yang dipilih oleh warganya. Sebuah RT terdiri atas sejumlah rumah (kepala
keluarga).
2. RW (Rukun Warga)
Rukun Warga dipimpin oleh Ketua RW yang dipilih oleh warganya. Dewasa ini banyak
Pemilihan Ketua RW di Indonesia yang mirip dengan Pemilihan Presiden atau Pemilihan
Kepala Daerah, dimana terdapat kampanye dan pemungutan suara. Sebuah RW terdiri atas
sejumlah Rukun Tetangga.
3. Karang Taruna
Merupakan organisasi pemuda atau remaja di suatu desa atau kelurahan. Karang Taruna
merupakan wadah pengembangan generasi muda, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan
rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di
wilayah Desa / Kelurahan, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial.
4. Desa/Kelurahan
Desa/ Kelurahan merupakan satu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah tertentu. Desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah
kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari
beberapa unit pemukiman kecil yang disebut kampung (RW).
5. BPD (Badan Permusyawaratan desa)
Merupakan sebuah lembaga yang dibentuk untuk membantu pengaturan dan
penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa
bersangkutan yang dipilih melalui musyawarah untuk mufakat. Tugas BPD menampung dan
menyalurkan aspirasi atau kebutuhan masyarakat.
6. Dewan Kelurahan
Tugas dewan kelurahan adalah memberikan masukan pada kepala kelurahan.
7. PKK (Pembina Kesejahteraan Keluarga)
Biasanya beranggotakan ibi-ibu, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, disingkat PKK, adalah organisasi kemasyarakatan yang
memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. PKK
terkenal akan "10 program pokok"-nya.
8. Posyandu
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Jadi, Posyandu merupakan kegiatan
swadaya dari masyarakat di bidang kesehatan dengan penanggung jawab kepala desa.
Kegiatan Posyandu biasanya memberikan pelayanan kesehatan pada balita dan ibu-ibu
9. LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)
LSM adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang
yang secara sukarela yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa
bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya. LSM dibentuk oleh masyarakat
untuk kepentingan tertentu. Contohnya : HKTI : Himpunan Kelompok Tani Indonesia GN
OTA : Gerakan Nasional Orang Tua Asuh
10.Organisasi Profesi
Organisasi profesi beranggotakan orang-orang yang mempunyai kesamaan pekerjaan
disebut. Organisasi profesi bertujuan melindungi kepentingan publik maupun profesional
pada bidang tersebut. Contoh organisasi profesi misalnya : IDI (Ikatan Dokter Indonesia),
PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia).
11. Organisasi keagamaan
Organisasi keagamaan memberikan pelayanan kepada masyarakat, di bidang pendidikan,
pengajaran, serta sosial dan dakwah.Contoh organisasi keagamaan, misalnya : NU,
Muhammadiyah.
12. Organisasi Olahraga,
Organisasi keolahragaan bertujuan meningkatkan prestasi di bidang olah raga. Contoh
organisasi keolahragaan, misalnya : PSSI (Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia), PBVSI
(Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia), PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indoneisa),
Klub Sepak bola, klub renang, klub tinju, dll
13. Organisasi kesenian
Contoh organisasi kesenian yang ada di masyarakat, misalnya sanggar lukis, sanggar tari, dll

Membentuk Organisasi Kelas

Sebagai organisasi, kelas juga harus memiliki ciri-ciri organisasi. Kelas merupakan
kumpulan beberapa siswa. Mereka belajar bersama-sama. Itulah tujuan semua anggota
kelas. Dalam belajar, mereka juga bekerja sama. Mereka saling membantu dan menolong.
Dalam belajar, mereka juga memakai aturan-aturan. Organisasi ini dipimpin oleh siswa
terpilih. Ia dipilih oleh semua anggota kelas. Jabatannya adalah ketua kelas. Ketua kelas
bertugas memimpin anggota kelas lainnya. Ia dibantu oleh sekretaris dan bendahara.

Langkah-langkah Pembentukan Organisasi Kelas


1. Pemungutan Suara

Ketua kelas dan pengurus kelas lainnya dapat dipilih secara langsung. Pemilihan
pengurus kelas dilakukan oleh seluruh anggota kelas.
Langkah pertama adalah pengajuan calon ketua kelas. Setiap anggota kelas dapat
mengajukan calonnya untuk menjadi calon ketua kelas.
Langkah kedua, para calon dipilih oleh semua anggota kelas. Pemilihan dapat
dilakukan dengan cara menuliskan nama calon di kertas. Kertas tersebut biasa
disebut dengan kertas suara.
Langkah ketiga, penghitungan suara. Kertas dikumpulkan dan dihitung. Nama calon
yang paling banyak dipilih oleh anggota kelas menjadi ketua kelas.
Langkah keempat, ketua kelas menunjuk para pembantunya. Mereka meliputi wakil
ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi. Seksi-seksi yang ditunjuk disesuaikan
dengan kebutuhan kelas. Misalnya seksi kebersihan, seksi perlengkapan, dan lain-
lain.

2. Aklamasi
Aklamasi adalah pernyataan setuju secara lisan dari seluruh anggota kelas. Pernyataan
setuju ini dilakukan untuk memilih ketua kelas. Pernyataan setuju dilakukan tanpa melalui
pemungutan suara. Siswa yang disetujui oleh seluruh anggota kelas menjadi ketua kelas.
Selanjutnya, ketua kelas terpilih menunjuk para pembantunya.

3. Penunjukkan Langsung
Selain kedua cara di atas, memilih pengurus kelas juga dapat dilakukan dengan cara
ditunjuk langsung. Pengurus kelas dapat ditunjuk oleh wali kelas kalian. Beliau dapat
menunjuk salah satu dari kalian untuk menjadi ketua kelas, wakil, bendahara, dan
sebagainya. Beliau menunjuk siswa dilihat dari kemampuannya. Siswa yang ditunjuk
menjadi pengurus kelas harus menjalankan tugasnya.

ADMINISTRASI K6

BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi K6

Program kegiatan K6 (Ketertiban, Keindahan, Kebersihan, Keamanan, Kekeluargaan,


Kerindangan). Penyusunan dan pelaksanaan program K6 ini akan merupakan bagian dari program
sekolah dan dalam pelaksanaannya, semua unsur sekolah baik siswa, guru dan karyawan sangat
berpengaruh dalam kesuksesan program ini. Untuk itu penerapan disiplin bagi semua unsur sekolah
merupakan prioritas.

B. Tujuan dan Manfaat Administrasi K6

Program K6 (Ketertiban, Keindahan, Kebersihan, Keamanan, Kekeluargaan, Kerindangan).


Program ini dimaksudkan agar siswa mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang baik. Berperilaku sopan,
tidak membuang sampah sembarangan, selalu menjaga kebersihan lingkungan, kedislipinan, dan
lain-lain adalah aspek-aspek yang dikembangkan di program ini.
C. Ruang Lingkup Administrasi K6

a. Kebersihan

Mengelola kebersihan sekolah mulai dari ruang-ruang kelas, ruang kepala sekolah dan guru,
laboratorium, perpustakaan, toilet, halaman sekolah,tamn sekolah, lapangan, dan lainnya.

Dalam mengelola kebersihan setiap kelas dibuat piket kelas yang terdiri dari beberapa siswa
yang diberi tugas membersihkan kelas dan pekarangan di sekitar kelasnya sebelum pelajaran
pertama dimulai. Daftar piket kelas ini disusun berdasarkan hari, yang mana dalam setiap harinya
terdapat beberapa siswa dari kelas tersebut. Dengan adanya piket kelas ini, siswa dapat
berpartisipasi dalam menjaga kebersihan sekolah terutama kebersihan kelas. Sehingga kebersihan
kelas sehari-hari menjadi tanggung jawab piket kelas.

Sekolah juga membuat tata tertib agar warga sekolah dapat menjaga kebersihan sekolah dengan
tidak membuang sampah sembarangan selama di lingkungan sekolah dan membuat papan-papan
atau tulisan-tulisan ajakan untuk menjaga kebersihan sekolah, salah satunya Kebersihan Sebagian
Dari Iman.

Selain itu, adanya petugas kebersihan sekolah yang bertugas antara lain :

1. Membersihkan teras-teras kelas.

2. Membersihkan toilet siswa, guru, karyawan dan kepala sekolah.

3. Memonitor kebersihan toilet siswa, guru dan kepala sekolah.


Contoh kebersihan kelas

Contoh kebersihan kantin sekolah

Contoh kebersihan tempat wudlu dalam fasilitas ibadah

Contoh kebersihan toilet sekolah

b. Keamanan
Salah satu yang harus dikelola dalam bidang keamanan yang pengamana sekolah atas fasilitas,
sarana dan prasarana sekolah, mulai dari barang-barang dalam ruang guru, ruang kelas,
perpustakaan, laboratorium, dan lainnya.

Selain itu juga keamanan dalam siswa, seperti dibuatnya perturan dilarangnya membawa teman dari
sekolah lain tanpa izin dari guru piket ataupun dari satpam selaku petugas keamanan sekolah.
Ataupun keamanan dalam mengelola parkiran sekolah.

Contoh keamanan dalam parkiran sekolah


Dengan ini, biasanya di gerbang sekolah terdapat pos-pos penjaga sekolah atau satpam.
Sehingga aktifitas keluar masuk warga sekolah atau tamu sekolah dapat tercatat, seperti adanya
buku tamu yang dicatat oleh satpam atau guru piket.

c. Ketertiban

Dalam mengelola ketertiban sekolah, dibuatnya aturan-aturan atau yang disebut tata tertib
sekolah. Yang mencakup peraturan untuk siswa,guru taupun pegawai sekolah. Dimana peraturan
atau tata tertib berlaku untuk semua warga sekolah. Dan jika ada pelanggaran maka diberikan
sanksi-sanksi sesuai dengan yang dilanggar.

d. Keindahan

Pengelolaan dalm bidang keindahan diterapkan dari tata letak penataan sekolah mulai dari
tata letak kelas-kelas, ruang guru, toilet, kantin dan lainnya.

Melihat penampilan keindahan sekolah menjadi bukti kesungguhan para pengelola


serta partisipasi seluruh anggota komunitas yang berkomitmen untuk mewujudkan konsep penataan
sekolah yang ideal. Basis sumber daya kultur sekolah ini adalah berbagi tanggung jawab, penguatan
partisipasi, dan komitmen bersama. Sentuhan pengelola terdahulu menjadi sumber daya potensial
yang telah dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu berprestasi dalam sistem penataan
lingkungan.

e. Kerindangan

Dalam bidang kerindangan, salah satunya dibuat taman sekolah dengan ditanamnya
pepohonon di area sekolah.Kerindangan sekolah oleh pepohonan dan bunga membuat penyejuk
udara (air conditioner) juga dengan adanya kebun yang luas. Terdapat tanaman obat dan tanaman
hias yang dipelihara oleh siswa.

f. Kekeluargaan

Adanya kepedulian antar sesama warga seklah.


D. Tata Tertib Sekolah

Beberapa aturan yang dapat dibuat dalam bidang K6 agar dapat berjalan baik:

I. KEAMANAN

1. Setiap kelas membentuk organisasi kelas yang terdir dari ketua, wakil ketua, bendahara, sekretaris,
dan beberapa seksi-seksi.

2. Selama PBM berlangsung siswa hanya diperbolehkan keluar perkarangan apabila mendapat izin dari
guru bidang studi

3. Apabila terjadi permasalahan di dalam kelas , ketua beserta perangkat kelas secepatnya
menyelesaikannya dan seandainya tidak mampu segera melapor secara bertingkat kepada guru
piket/ walas/BK/Tim K6/ Wakil Kepasek

4. Siswa dilarang membawa teman ke lokasi sekolah selama kegiatan berhubungan dengan sekolah

5. Siswa hanya dizinkan menerima tamu setelah mendapat izin dari guru piket selama PBM

6. Siswa dilarang keras membawa senjata tajam ataupun memakai benda benda yang berfungsi
sebagai senjata.

7. Dilarang membuat gaduh/keributan dalam kelas sehingga mengganggu kelas yang lain.

8. Siswa wajib memelihara ketahanan dan keamanan sekolah terhadap ancaman, gangguan baik yang
datang dari luar maupun dari dalam lingkungan sekolah.

9. Siswa wajib mengikuti upacara bendera/hari besar nasional yang ditentukan sekolah atau lembaga
terkait.

10. Siswa dilarang keras berkelahi dan melakukan tindakan keras lain yang membahayakan orang lain.

11. Siswa dilarang menerima tamu kecuali telah diizinkan oleh kepala sekolah/wakasek/guru piket.

II. KEBERSIHAN

1. Setiap kelas bertanggungjawab terhadap kebersihan lokal dan pekarangannya

2. Piket kelas harus sudah membersihkan lokal sebelum jam pelajaran pertama dimulai.

3. Siswa dilarang membawa makanan yang menimbulkan sampah ke dalam lokal


4. Kebersihan kelas sehari hari merupakan tanggungjawab piket kelas

5. Setiap kegiatan gotong royong sekolah seluruh siswa harus mengikutinya secara baik

III. KETERTIBAN

1. Siswa tidak dibenarkan masuk kelas apabila terlambat 10 menit dan hanya dizinkan masuk setelah
mendapat izin dari guru piket

2. Jam pelajaran untuk hari Senin sampai Kamis dan hari Sabtu dimulai jam 07.15 s.d 15.10 wib, dan
hari Jumat mulai jam 07.10 s.d 11.45 wib

3. Sebelum pelajaran di mulai siswa diwajibkan terlebih dahulu membaca Alquran selama 15 menit
pertama.

4. Apabila siswa terlambat 3 kali, maka siswa tersebut dikonfirmasikan kepada Wali kelas.

5. Siswa setiap hari senin dan selasa diharuskan memakai dasi dan hari Sabtu memakai pakaian
Pramuka lengkap.

6. Setap siswa harus memakai singlet dan tidak dibenarkan memakai baju kaos pengganti singlet serta
bagi wanita memakai rok dalam dan memakai jilbab putih

7. Siswa tidak dibenarkan memakai perhiasan kecuali anting bagi siswa wanita

8. Siswa laki laki tidak dibenarkan berambut panjang

9. Siswa wanita tidak boleh pakai celana panjang

10. Siswa harus memakai sepatu hitam, kaos kaki putih, selain topi pet sekolah tidak dibenarkan.

11. Siswa harus memakai tas ke sekolah

12. Siswa dilarang keras merokok dan menggunakan narkoba serta membawa benda benda tajam dan
sejenisnya.

13. Siswa dilarang keras membawa benda benda berbau pornografi

14. Siswa tdak dibenarkan jajan selama PBM berlangsung

15. Siswa dilarang keluar pekarangan sekolah sewaktu istirahat kecuali izin piket

16. Siswa wajib mematuhi Sapta Prasetia OSIS


17. Selama PBM berlangsung dan pertukaran jam belajar, siswa tidak dibenarkan keluar kelas, kecuali
ada izin dari guru/ piket

18. Siswa tidak dibenarkan keluar tanpa izin ( cabut ) selama jam pelajaran

19. Siswa yang tidak hadir ke sekolah harus membawa surat izin yang diketahui oleh orangtua/wali

IV. KERINDANGAN

1. Setiap kelas wajib mengelola taman kelas seindah mungkin

2. Setiap kelas wajib menghias kelasnya dengan tanaman / bunga hidup

3. Setiap kelas mempunyai kebun sekolah

4. Setiap siswa harus bertanggung jawab terhadap kerindagan sekolah

5. Melaksanakan gerakan penghijauan di sekolah

V. KEINDAHAN

1. Setiap kelas dihiasi himbauan dalam bentuk gambar dan tulisan yang bermanfaat dan dapat
menunjang proses belajar

2. Tidak dibenarkan memanjang gambar gambar yang bercorak kekerasan dan pornografi dalam kelas

3. Siswa tidak dibenarkan mencoret coret meja, kursi dan dinding kelas

4. Siswa harus menata dan menjaga peralatan yang ada dalam kelas

5. Siswa wanita tidak dibenarkan memakai rok yang ketat dan pendek

6. Pakaian seragam sekolah harus menurut ketentuan yang berlaku

VI. KEKELUARGAAN

1. Ada rasa kekeluargaan yang tinggi atara siswa dengan guru dan personil sekolah tanpa terkecuali
2. Menjenguk teman teman yang sakit dan mendapat kemalangan

3. Menjaga persaudaraan antara sesaman siswa, personil sekolah dalam masyarakat

4. Diserahkan kepada Kepala Sekolah untuk mengambil tindaklanjut dari sanksi yang telah dibebankan.

E. TUGAS-TUGAS DALAM K6

Petugas Lapangan

a. Membersihkan halaman keliling sekolah

b. Membersihkan teras kelas

c. Membersihkan kamar mandi siswa, guru, karyawan dan kepala sekolah

d. Merawat tanaman

e. Menyiram halaman dan tanaman

f. Memotong rumput

g. Melaporkan sirkulasi keadaan sekeliling sekolah kepada kepala sekolah

h. Membersihkan ruang-ruang tersebut termasuk teras kecuali ruang dan teras kelas

i. Memonitor kebersihan WC siswa, guru dan kepala sekolah

j. Membersihkan dan merapikan taman / halaman sekolah

k. Mengadakan penanaman/penghijauan halaman dengan tanaman yang bermanfaat ( bunga-


bunga, buah-buahan, tanaman pelindung dan lain )

l. Memelihara kesuburan / kelangsungan hidup tanaman

Petugas Keamanan
a. Menjaga keamanan sekolah

b. Mengatur parkir kendaraan siswa, guru dan karyawan

c. Membuka dan menutup pintu gerbang sekolah

d. Mengatur tamu yang datang ke sekolah dengan mengisi buku tamu

e. Melaporkan sirkulasi keamanan kepada kepala sekolah

f. Membuka dan menutup jendela, pintu ruang kelas, ruang guru, ruang TU, dan ruang kepala sekolah

g. Menerimakan surat-surat yang datang pada waktu kantor telah tutup

h. Melaporkan secara rutin keadaan atau kejadian pada saat yang bersangkutan bertugas jaga
ditempat

Koordinasi Petugas K6

a. Mengatur/mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan keamanan,


Kebersihan, keindahan, kekeluargaan ketertiban, kerindangan.

b. Untuk melaksanakan tugas ini K6 melakukan koordinasi dengan kesiswaan/Osis, pesuruh dan
bagian sarana/prasarana

c. Dalam melaksanakan tugasnya dikoordinir oleh wakasek kesiswaan dengan program masing-
masing bidang.

F. Mewujudkan Sekolah Yang Aman, Nyaman dan Disiplin

Untuk mewujudkan kondisi sekolah seperti tersebut diatas perlu langkah-langkah sebagai
berikut:

1. Meningkatkan keamanan lingkungan fisik sekolah

Untuk mewujudkan sekolah yang aman perlu dilakukan beberapa langkah. Pertama sekolah
harus membentuk komite yang terdiri dari berbagai stakeholders, yaitu masyarakat sekitar sekolah,
orang tua, guru, kepala sekolah dan siswa. Dengan melibatkan semua fihak diharapkan komite dapat
memperjatam pemahaman dan kesepakatan tentang apa yang perlu dilakukan. Melibatkan dan
selalu menjaga hubungan dengan anggota kepolisian atau ABRI sangatlah penting. Keterlibatan
orang tua juga sangat penting agar hal-hal yang menjadi keprihatinan siswa dapat didengar dan
diselesaikan.

Kedua, Untuk meningkatkan keamanan sekolah, upaya harus difokuskan pada bangunan fisik
sekolah, tata letak dan kebijakan dan prosedur yang ada untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari
dan menyelesaikan masalah yang mungkin timbul. Bangunan sekolah, kelas, ruang lab, kantor,
perpustakaan, lapangan olah raga dan halaman sekolah harus direview. Selain itu, berbagai
kebijakan dan prosedur juga akses masuk sekolah harus dinilai kembali.

2. Meningkatkan disiplin siswa

Disiplin di sekolah jangan diartikan dengan prosedur yang terfokus pada konsekuensi pemberian
hukuman. Perspektif disiplin secara tradisional ini kurang sempurna sebab tidak memperhatikan
perkembangan dan tidak mendukung prilaku pro-sosial yang ditunjukkan siswa. Disiplin menurut
paradigma baru adalah langkah-langkah atau upaya yang perlu guru, kepala sekolah orang tua dan
siswa ikuti untuk mengembangkan keberhasilan prilaku siswa secara akademik maupun sosial. Jadi
disiplin dianggap sebagai alat untuk untuk menuju keberhasilan untuk semua guru, dan semua siswa
di berbagai situasi.

3. Menghilangkan hukuman fisik dan merendahkan oleh guru terhadap siswa

Hukuman fisik adalah hukuman yang melibatkan pemukulan dengan tangan atau objek lain
seperti tongkat, penggaris, ikat pinggang, cambuk, sepatu; menendang, melempar, mencubit,
menjambak, menyuruh siswa untuk berdiri pada posisi yang tidak menyenangkan, atau menyuruh
siswa untuk melakukan kegiatan fisik yang berlebihan, menakuti siswa.

Selain itu hukuman fisik terdapat pula hukuman yang merendahkan seperti menghina mengolok,
berkata kasar, mengisolasi, dan membiarkan siswa. Penting untuk diketahui bahwa tidak ada
batasan yang jelas antara hukuman fisik dengan hukuman yang merendahkan. Siswa sering
mempersepsikan bahwa hukuman fisik juga merendahkan mereka.

Dengan langkah-langkah tersebut diatas minimal akan tercipta iklim sekolah yang sinergis dan
harmonis. Siawa merasa betah di sekolah, merasa aman dan nyaman mengikuti seluruh rangkaian
pembelajaran, merasa terlindungi dan mendapatkan perlakuan dari seluruh warga sekolah secara
kekeluargaan.
G. Merancang Taman Sekolah

Sekolah sebagai tempat aktivitas pembelajaran bagi anak-anak hendaknya memiliki bangunan
fisik dan halaman yang memadai sehingga dapat menciptakan suasana nyaman dalam belajar dan
bekerja bagi siswa, guru dan pegawai di lingkungan sekolah bersangkutan. Halaman sekolah yang
tertata dengan baik akan dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam melakukan
aktivitas.Taman merupakan penampakan kelembutan bangunan fisik sekolah, karena itulah taman
sekolah haruslah menjadi bagian dari penggunanya, yaitu siswa, guru dan pegawai. Taman sekolah
haruslah direncanakan sesuai dengan kondisi tapak dan penggunanya sehingga tercipta suatu ruang
kehidupan yang bermanfaat dan harmonis.

Taman sekolah yang baik, hendaknya unsur-unsur atau komponen taman tertata dengan
mempertimbangkan fungsional dan nilai estetis (keindahan) agar dapat mendukung kelestarian
lingkungan, bermanfaat dalam pembelajaran, dan memberi rasa nyaman bagi penggunanya.

Merencanakan taman sekolah yang praktis dan efisien dengan lima tahapan, yaitu persiapan,
pengumpulan data, analisis, sintesis, dan perencanaan. Tahapan-tahapan ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya kegagalan.

1. Persiapan

Persiapan merupakan tahap awal dalam proses prencanaan. Hal-hal yang dipersiapkan antara
lain : bahan dan alat, data tempat yang direncanakan, dan keinginan utama dari pengguna. Kegiatan
pokok dalam tahapan ini yang mesti dilakukan yaitu jadwal kegiatan, rencana biaya, dan produk
perencanaan yang akan dihasilkan.

2. Pengumpulan data

Data yang diperlukan meliputi aspek-aspek (sosial, fisik lahan, teknik pelaksanaan, dan sumber
dana yang tersedia) dan faktor-faktor (ruang, waktu, dan tenaga). Aspek sosial berhubungan dengan
fungsi ruang, karakter pengguna ruang, dan jenis aktivitas yang dilakukan. Aspek fisik menyangkut
tentang bentuk, sirkulasi ruang, flora-fauna, iklim, suara/bunyi-bunyian, dan lain-lain.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan merekam keadaan lahan, memotret, membuat
sketsa bentuk lahan, mewawancarai orang-orang di sekitar lingkungan lahan, dan lain-lain.

3. Analisis

Data yang sudah terkumpul dianalisa terhadap berbagai aspek dan faktor yang turut berperan
dalam penciptaan keasrian dan kelestarian rencana tapak/lahan sehingga dapat diketahui masalah,
kendala, potensi, serta kerawanan dari tapak/lahan tersebut. Berbagai kendala yang menjadi
hambatan dicarikan alternatif penanggulangan yang terbaik. Potensi yang ada dimanfaatkan dan
dikembangkan, sedangkan bagian tapak yang rawan jangan digganggu supaya tidak menjadi rusak
atau terpelihara keamanannya. Hasil analisis akan dijadikan berbagai kemungkinan untuk dapat
merencanakan taman yang fungsional dan estetits sehingga memberikan ketenangan dan kenyaman
bagi penggunanya.

4. Sintesis

Hasil analis dijadikan sebagai bahan acuan untuk dikembangkan sebagai input untuk
mendapatkan recana tapak sesuai dengan program yang diinginkan. Hasil dari tahap sintesis berupa
alternatif-alternatif rencana penggunaan ruang dengan berbagai kekuatan dan kelemahannya.

5. Perencanaan

Menentukan pilihan terhadap alternatif yang akan menjadi rencana lanskap/tapak (taman
sekolah). Alternatif pilihan dapat berupa satu alternatif atau kombinasi dari beberapa alternatif pra
perenacanaan.

H. Beberapa Contoh Taman Sekolah


DAFTAR PUSTAKA

http://sumberilmu.info/2008/01/31/taman-sekolah/

http://gurupembaharu.com/berita/tabanan-bangli-dan-semarapura-mewujudkan-sekolah-bertaraf-
internasional/

http://www.sman3-bdg.net/id/index.php?option=content&task=view&id=183&Itemid=161

http://re-searchengines.com/0306hidayat2.html

CONTOH STRUKTUR ORGANISASI

Sebagai contoh kita ambil struktur kelas , ini contoh organisasi umum yang menurut saya simple
karena setiap kelas pasti mempunyai struktur kelas.

Disini kita mempunyai ketua kelas bernama wahid, dimana dia lah pimpinan tertinggi di kelas selain
wali kelas. Wahid ini mempunyai bawahan bawahan yang akan membantu dia dalam kegiatan di
dalam kelas atau yang berhubungan dengan sekolah.
Yaitu adanya wakil ketua kelas, zakki akan membantu wahid dalam melaksanakan tugas nya jadi jika
suatu saat wahid tidak masuk maka zakki lah yang akan mengurus keadaan kelas. Wahid dan zakki
pun akan dibantu oleh seorang sekertaris dan bendahara,
Dimana sekertaris tugas nya mencatat semua kegiatan yang ada di kelas. Selain itu sekertaris
bertugas menyusun rencana rencana atau nacara yang ada dikelas.
Sedangkan bendahara bertugas mengurus keuangan kelas karena setiap kelas pun pasti akan ada
iuran kas yang biasanya di tanggung oleh siswa untuk keperluan kelas. Besar dan kapan uang ka situ
ditagih sesuai dengan kesepakatan oleh siswa satu kelas yang akan di setujui ketua kelas dan
agendanya kan di catat oleh sekertaris.
Lalu dibawah wakil ketua kelas selain ada Sekertaris dan Bendahara juga akan ada seksi seksi .
antara lain yang umum ada pada suatu kelas yaitu seksi keamanan , seksi kebersihan dan seksi acara.
Sebagai tugas nya seksi keamanan bertugas mengurus keamanan kelas maupun diluar kelas ketika
ada kegiatan pada siswa kelas tersebut. Sedang kan seksi kebersihan bertugas memantau dan
menjaga kebersihan kelas, disini seksi kebersihan akan mengurus jadwal piket pada setiap hari nya
yang jadwal tersebut akan di setujui oleh ketua kelas dan wakil dan nama nama piket per hari nya
akan dicatat oleh sekertaris.
Yang terakhir adalah Seksi Acara, dimana dia bertugas untuk menemukan gagasan gagasan atau
ide ide baru untuk kediatan kelas agar tercipta suasana baru yang kan di cetus kan kepada sekolah.
Sebagai contoh jika di sekolah akan ada pentas seni musik pasti setiap kelas akan menyumbangkan
penampilan penampilan hasil seni maupun karya lain yang bias ditampilkan. Nah disinilah tugas
seksi acara untuk memberi ide yang akan dirundingkan oleh satu kelas ketika sudah menimbulkan
satu ide yang akan ditampilkan maka para pengurus akan berunding kembali untuk semua keperluan
nya, apa saja yang dibutuh kan , berapa biaya yang dikeluarkan dan semua kegiatan ini akan di catat
oleh sekertaris yang akan di setujui oleh ketua kelas dan wakil ketua kelas.
Itulah sebagai contoh kasus yang struktur diatas saling bersangkutan satu sama lain jika struktur
kelas tidak akan terwujud maka kelas pun tidak akan teratur , disinilah tugas ketua kelas dan wakil
ketua kelas untuk mengecek dan memantau yang kesemua nya itu akan dilaporkan kepada wali
kelas

Tips menata ruang kelas agar nyaman Menata ruang kelas merupakan kegiatan
atau upaya untuk mengatur dan mengelola ruangan belajar siswa. Tujuan dari
kegiatan ini adalah supaya tercipta ruang belajar kondusif dan menyenangkan.

Penataan ruang kelas ikut menentukan proses belajar dan mengajar. Siswa akan
terangsang untuk belajar dengan kondisi ruang kelas yang bersih dan nyaman. Guru
akan bergairah mengajar dalam suasana kelas yang bersih dan rapi. Baca juga:

Lingkungan Sekolah yang Nyaman

Tips Agar Bersemangat Belajar


Oleh sebab itu, perlu diperhatikan bagaimana penataan ruang kelas yang
mendukung proses belajar dan mengajar. Berikut ini adalah tips menata ruang
belajar yang nyaman dan menyenangkan:

1.Meja dan kursi siswa

a).Posisi atau letak meja dan kursi siswa usahakan agar lurus ke belakang atau
samping kiri dan kanan sehingga terlihat keteraturan tempat duduk siswa.
b).Bebaskan meja dan kursi dari coretan atau tulisan yang mengotorinya.
c).Meja dan kursi hendaknya kuat dan kokoh sehingga tidak bergoyang atau
berbunyi saat digunakan oleh siswa.

2.Jendela dan dinding kelas

a).Selalu bersihkan jendela kaca kelas, sudut ruangan maupun langit-langit kelas
dari debu dan sarang laba-laba.
b).Jika perlu dinding kelas dihias dengan menempatkan gambar atau media belajar
namun tidak berlebihan agar terlihat tidak terlalu ramai.

3.Lantai kelas

a).Bebaskan lantai kelas dari sampah kertas atau tanah yang dibawa oleh sepatu
siswa.
b).Jika lantai berkeramik sebaiknya siswa melepaskan sepatu dan diletakkan di
tempat khusus di bagian luar ruangan kelas.

4.Meja dan kursi guru

a).Meja dan kursi guru berada pada pojok kiri kelas, dekat lemari perabot kelas.
b).Meja guru diberi alas dengan kain taplak.
c).Supaya lebih indah dipandang mata, di atas meja guru ditarok bunga plastic.

5.Perlengkapan kelas

Perlengkapan kelas adalah semua kebutuhan kelas untuk menunjang kelancaran


pembelajaran. Misalnya; penghapus papan tulis, buku agenda dan perlengkapan
kebersihan, dan lain sebagainya. Jangan biarkan perlengkapan itu berada di
sembarang tempat.

Demikian beberapa poin penting dalam menata ruang kelas agar terlihat nyaman
dan menyenangkan. Terima kasih.

Tips-tips Membuat Lingkungan Sekolah Bersih

Hai semua para murid apakah Lingkungan Sekolah kalian sudah bersih ? Bila tidak
Saya akan memberikan tips-tips cara membuat Lingkungan Sekolah kalian bersih.
Acapkali kita menjumpai slogan-slogan yang berhubungan dengan kebersihan
lingkungan. Slogan-slogan tersebut mengajak kita untuk hidup bersih dan sehat,
biasanya kita menjumpai slogan-slogan tersebut di berbagai tempat terutama di
sekolah diantaranya bersih pangkal sehat, kebersihan adalah sebagian
dari iman, jagalah kebersihan. Akan tetapi slogan tersebut tidak kita
pedulikan seperti hiasan belaka tanpa kita laksanakan, contohnya masih banyak
siswa yang membuang sampah sembarangan, merobek-robek kertas di kelas, kalau
buang air kecil tidak disiram dan menimbulkan bau yang tidak sedap, selain itu juga
masih ada lagi contoh-contoh lain yang mencerminkan siswa tidak menjaga
kebersihan. Kebersihan di lingkungan sekolah adalah salah satu faktor yang
mendorong kita untuk lebih semangat lagi dalam belajar, oleh karena itu kebersihan
harus dijaga, akan tetapi apa kenyataannya ? lingkungan sekolah kotor, kumuh dan
penuh sampah.Apa penyebab lingkungan menjadi kotor, dan penuh dengan sampah
? para siswa membuang sampah sembarangan, juga merobek-robek kertas di dalam
ruangan, kalau makan jajan di tempat A,B, maupun C membuang bungkusnya di
tempat tersebut dan selain itu, para siswa terutama laki-laki kalau membuang air
kecil tidak disiram.

> Contoh Perilaku Baik > Contoh Perilaku Buruk

Berikut tips-tips yang akan saya berikan :

1. Melarang siswa membuang sampah sembarangan


2. Guru selalu memberi contoh membuang sampah pada tempatnya
3. Guru wajib menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan
4. Mencatat pada buku pelanggaran
5. Memberi sanksi tersendiri terhadap siswa yang membuang sampah
sembarangan
6. Petugas piket pada hari itu juga membersihkan kelas dan lingkungan sekitar
7. Diadakannya lomba kebersihan untuk jum'at bersih

Agar siswa mematuhi Tips-tips tersebut, sekolah perlu :

1. Siswa diharapkan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya sendiri untuk


menjaga kebersihan
2. Guru wajib menegur siswa yang membuang sampah sembarangan
3. Memberi sanksi atau point kepada siswa yang melanggar aturan lingkungan
sekolah terutama membuang sampah sembarangan

Nah dengan melakukan kegiatan-kegiatan di atas insya allah Lingkungan Sekolah


kita bersih.
Sekian Tips-tips dari Saya semoga bermanfaat dan diamalkan :)

Agus Sampurno @gurukreatif


11 tips meredakan ribut, gaduh atau bising dikelas.
Kelas yang ribut bukan berarti tidak teratur, metode belajar aktif terkadang juga membuat
kelas menjadi gaduh. Namun tingkat kebisingan di kelas baik bisa dengan cepat disesuaikan
dengan kebutuhan guru dan siswa. Berikut ini beberapa tips yang berguna untuk meredakan
suasana ribut di kelas anda. Apabila anda ingin menggunakan strategi dibawah ini lakukanlah
dulu kesepakatan dengan siswa anda dikelas. 1. Sudahkan anda mempunyai standar
kebisingan dikelas anda? 2.
Ajarkan lah siswa untuk bersuara indoor dan outdoor
3. Ide dari saya buatlah replika skala seperti thermometer dari kertas yang berisi skala
keributan dikelas. Tempel didepan kelas lalu turunkan sesuai kehendak anda saat siswa anda
minta diam. 4. Hindari mengetuk-ngetuk papan tulis atau white board saat mendiamkan
siswa. 5. Gunakan strategi ini, angkat tangan anda sambil bersikap diam. Mintalah siswa
melakukan hal yang sama. Saya jamin kelas anda akan tenang, lakukan berulang bila anda
ingin siswa anda diam. 6. Hindari berteriak untuk mendiamkan siswa. Teriakan anda hanya
akan menambah kebisingan yang sudah terjadi. 7.
Jangan menggunakan suara sssssssshhhhhhhhhh.! Saat mendiamkan siswa. Alas
annya sama dengan point no 6 8. Lakukan permainan tepuk, biarkan mereka mengikuti irama
tepuk anda. Perhatian mereka akan beralih dan mengikuti tepuk anda. 9.
Lakukan permainan Hai atau Halo, saat kelas anda ribut sapalah mereka hai! ajarkan
mereka untuk menjawab Halo ... Dengan demikian perhatian mereka akan tertuju
pada anda.

10.
Ucapkan kata terima kasih pada siswa yang sudah si
ap mendengarkan anda. Misalnya
terima kasih Kevin, terima kasih Adam dst
11. Berjalanlah saat di dalam kelas dan berinteraksi lah dengan semua siswa

Rasanya Jadi Ketua Kelas


Tahun ini, gue baru pertama kali ngerasain yang namanya libur sebulan. Ini terjadi karena libur
semester dua berbarengan dengan libur lebaran. Mirip zamannya Presiden Gus Dur gitu deh.
Pokoknya, dengan kejadian (langka) ini, ngga ada alasan buat ngga punya baju baru, apalagi anak
yang baru lulus atau masuk sekolah.

"Baju baru lebaran buat aku udah beli kan, Ma?"


"Udah dong, sayang. Spesial buat tahun ini, baju lebaran kamu ada logo osisnya.."
"...."

Setidaknya, orang tua masih bisa beliin baju buat anaknya. Bersyukurlah sobat.

Libur sebulan emang bikin terlena. Biasanya tiap pagi gue harus sekolah, sekarang gue gak tau
waktu. Yang mana pagi, yang mana siang. Pokoknya, kalau gue udah bangun tidur, itu berarti masih
pagi. Padahal, udah jam 1 siang.

Gue menghabiskan waktu libur dengan hal-hal membosankan. Buka twitter jarang ada notifikasi.
Main facebook cuma ngarep ada yang inbox "RL-an yuk..". Ask.fm juga sepi dari pertanyaan. Line
dan BBM isinya cuma ajakan bukber yang ujungnya nyakitin. Bukan nyakitin karena gak jadi, tapi
keadaan finansial gak mendukung. Buka Instagram sempet dibikin seneng gara-gara nonton
videonya Kevin Anggara, Chandra Liow, Aulion dan sekutunya (siapa nih maksudnya?). Tapi, suatu
malam, gue baru buka Instagram dan langsung disuguhkan foto yang diupload mantan tentang
"doi"-nya. Dan perihnya, GUE TAP DUA KALI GAMBARNYAA. TAP DUA KALI... DUA KALI. DUA KALI
BIAR AZEK. AAAAA... RAJUNGAN. Lalu, terdengar nyanyian di kepala gue,

Kau hancurkan aku dengan sikapmu


Tak sadarkah kau telah menyakitiku
Lelah hati ini meyakinkanmu
Cinta ini, membunuhku.

Seketika, dunia lebih gelap dari pada biasanya. Iya lah gelap, gue main hape-nya malem.

Untuk melupakan insiden stalking barusan, gue buru-buru memandangi langit (mungkin bisa dicoba
buat korban stalking). Tiba-tiba, gue terpikirkan untuk nulis post ini. Terciptalah sebuah ide mencuri
kolak untuk menceritakan "suka-duka gue jadi ketua kelas". Entah kenapa, setiap selesai nge-stalk
dan berakhir nyesek, gue selalu dapat ide nge-blog yang brilian. Terimakasih mantan untuk
segalanya. Kau berikan lagi, ide brilian. (dibaca dengan nada lagu Terimakasih cinta - Afgan).

Gue ingat, 6 bulan sebelumnya gue diangkat jadi ketua kelas yang meneruskan kekuasaan Ricardo,
ketua kelas sebelumnya. Kalau di sebuah film aksi, gue adalah calon pemimpin perang yang datang
dari keluarga tidak mampu, bahkan tidak dianggap di sebuah desa. Lalu, gue datang dengan gagah
mencalonkan diri, menang di pemilihan, dan berakhir dengan kepala dipenggal karena
kepemimpinan yang buruk. Suram.

Setiap pengalaman, banyak suka duka yang bisa dirasakan. Gue pun begitu, selama jadi ketua kelas,
gue banyak merasakan manis dan pahit. Tapi, manis dan pahit adalah sebuah kombinasi yang
menjadikan suatu hal lebih kaya rasa tanpa ada yang lebih dominan di keduanya. Hidup itu butuh
keseimbangan, sob.

Biar kayak minum jamu, gue sebutkan pengalaman yang pahit dulu. Ayo semua, tundukkan kepala.

Ketua kelas juga siswa biasa.

Sebagai ketua kelas, gue merasa dikastakan oleh teman-teman gue. Gue juga manusia biasa. Kadang
ada yang bilang gini, "Rob, lu kan ketua kelas. Masa gak ngasih contoh yang baik." Ada kalanya,
ketua kelas juga pengen nakal.
Lebih parah lagi, ada yang bilang gini, "Rob, gue tadi ngeliat lu main bola. Gue kagum banget.
Tendangan lu keren, apalagi saltonya. Mirip Jackie Chan..". Yoih, dunia (binatang) mengakuinya
bwehehe.

Sesekali jadi orang yang hina.

Kadang ada perintah guru yang gak mengenakan teman-teman. Gue mau gak mau harus
menyampaikan perintah itu ke mereka. Lalu, respon mereka... menghina dan mencaci gue. Kit ati
akuh.

Mereka yang gak seneng, langsung minta yang nggak-nggak ke gue. Mau gak mau, gue harus nolak
mereka. Lalu, respon mereka... menghina dan mencaci. Kit ati akuh.

Banyak yang nanya


Gue adalah tipe orang yang suka ditanya. Makanya, gue paling senang kalau lagu di jalan, terus
ditanya jalan sama pengendara motor yang lewat di depan gue. Tapi, perlahan kebiasaan itu hilang
setelah GPS muncul. Jadi gue jarang ditanya lagi.

Tapi, setelah gue jadi ketua kelas, gue lumayan sering ditanya teman-teman. Bukan sekedar
pertanyaan "Robby udah makan belum" atau "Robby udah sunat berapa kali", tapi lebih penting dari
itu. Karena ketua kelas adalah sumber info paling akurat yang langsung diturunkan oleh guru.

Kebiasaan sering ditanya membuat gue jengah. Gue mulai gak suka ditanya setelah mendapat
pertanyaan super gak penting.

Misalnya, waktu itu ada tugas membuat presentasi dari Pak Roy-- guru Agama gue. Beliau udah
memerintahkan pengumpulan tugas dikirim ke alamat email-nya. Tapi, ada salah satu teman sekelas
gue nanya di BBM, "Rob, emang tugas Agama kalo udah selesai kirim ke pak roy?"

Respon gue saat itu: Ini pertanyaan yang gak perlu dijawab.

Kenapa gue bilang gitu? Pertama, udah jelas harus dikirim. Kedua, jelas-jelas guru Agama adalah Pak
Roy. Ketiga, pengin gue katain tuh orang, "Bukan. Bukan kirim ke Pak Roy. Tapi kirim ke kantor pos,
terus ditujukan ke alamat rumah lu..., biar lu baca sendiri tuh tugas.."

Lagian, ini kan file. Mana bisa kirim via kantor pos. Jadi ketua kelas emang harus punya kesabaran
yang tinggi.

Pahitnya udah, kita ke bagian yang manis.

Enaknya jadi ketua kelas adalah..


.
.
.
.
.
.
.
Enaknya coba sendiri deh. Nggak deh, bercanda. Yang bener gini, nih:

Seketika jadi suami-nya anak-anak.

Sering di kelas gue gak ada guru masuk. Makanya, teman-teman sekelas bakal bertingkah liar. Pasti
ada aja teman yang izin ke kamar mandi. Karena gak ada guru, mereka bakal izin ke orang yang udah
ditanggung jawabkan. Siapa? GUEH.

"Rob, izin ke kamar mandi, ya."


"Rob, gue ke toilet ya."
"Rob, ngapain lu nungging di meja guru? Di belakang lu ada guru tuh.."

Pokoknya, semua bakal izin ke gue. Semua gue anggap sebagai istri dan gue suaminya karena
mereka istri harus izin ke suami. Surga kalian berada pada ridho gue nyiahahaha.

Dapat info lebih cepat

Tiap ada info dari guru, siapa yang paling dulu dicari? Iye, KETUA KELAS. Misalnya, ada info ulangan.

Ketua kelas adalah orang yang pertama tau kapan ada ulangan dan kebenarannya 100%. Jadi, kalau
udah dikasih info ulangan, gue bisa belajar lebih dulu dibanding teman yang lain. Istilahnya, nyolong
start.

Lihat dong hasilnya... gue tetep remedial

Ngumpulin tugas semaunya.

Salah satu tugas ketua kelas adalah mengumpulkan tugas ke guru. Jadi, gue sering disuruh
ngumpulin tugas ke meja guru setiap ada tugas. Dengan ini, gue punya keuntungan, antara lain: 1)
Gue yang akan ngumpulin tugas, berarti terserah gue mau ngumpulin tugas kapan karena ujung-
ujungnya gue yang ngumpulin tugas. 2) Berarti, gue bebas mau ngerjain tugas kapan pun, karena gue
yang ngumpulin tugas.

Terakhir gue ngelakuin hal itu, gue diomelin teman-teman sekelas.


Mungkin segitu aja cerita gue. Ada yang pernah jadi ketua kelas? Kalau ada bisa share cerita tentang
ketua kelas di kolom komentar.

Apa sih Enaknya Jadi Komting (Ketua Kelas) ?

Kamu ingin jadi komting? Tunggu, sebaiknya kamu pikir-pikir dulu. Silahkan baca tulisan
saya ini lalu putuskan untuk menjadi komting atau tidak. Saya menulisnya berdasarkan
pengalaman karena semester 1 saya menjadi komting dan semester 2 saat tulisan ini dibuat
saya masih menjadi komting.

Siapa itu Komting ?

Komting di dunia perkuliahan sama dengan ketua kelas. Mereka adalah jembatan antara
mahasiswa dengan dosen. Ketika mahasiswa ingin tanya sesuatu ke dosen biasanya komting
yang disuruh tanya. Jabatan ini dipilih oleh mahasiswa satu kelas. Sebenarnya saya waktu
pemilihan tidak dipilih oleh teman-teman. Kenapa? Karena saya tidak mencalonkan diri :D.
Berhubung komting yang dipilih pertama menjalani kuliah sambil kerja jadi dia merasa
kurang sesuai kalau jadi komting. Sehingga beberapa hari berikutnya teman-teman setuju
saya saja yang jadi komting (gak tau mereka benar-benar setuju apa nggak).

Sejak menjadi komting saya menjadi lebih kenal dengan teman-teman sekelas. Soalnya
sewaktu SMK saya ini baru kenal teman sekelas pas kelas 2. Kenalan dari kelas 1 ya cuma
teman sebangku :D. Berarti enak dong bisa jadi lebih kenal teman sekelas? Tunggu dulu, jadi
komting itu ada nggak enaknya.

Suka Duka Jadi Komting

Komting juga manusia. Tapi saat menjadi komting kamu harus berubah menjadi superman.
Ini hal yang saya alami ketika menjadi komting. Mungkin pengalaman saya berbeda dengan
kamu.

Pulsa Harus Unlimited

Saat dosen sms misalnya hari ini kuliah kosong dan diganti besok maka tugas komting untuk
menyebarkan sms ini. Satu kelas saya ada 42 siswa. Sehingga saya harus menyebarkan sms
ini ke 41 anak. HP saya waktu itu nokia asha 306. Mengirim sms massal harus pilih
kontaknya satu-satu dan kalau kontak yang terpilih udah banyak maka HP terasa lemot.
Maksimal pengiriman sekali sms juga hanya 20 kontak. Jadi saya harus mengirim sms 3 kali,
20 kontak pertama, 20 kontak berikutnya, dan 1 kontak terakhir (jumlah 41 kontak). Nah,
yang 1 kontak terakhir itu yang kasihan soalnya dapat sms telat. Kadang dia sms, Eh,
katanya ada info ini ya?.

HP ini kalau dibuat sms segitu banyak gak boleh diapa-apain. Harus ditunggu sampai semua
sms terkirim. Kalau saya buka aplikasi lain maka langsung hang. Kalau ada sms yang gagal
terkirim lalu saya kirim ulang malah pending. Kalau ada yang bales terus saya buka smsnya
HP langsung hang. Rasanya pengen banting HP (gpp, nokia kuat kok). -_-

Untuk mengatasi masalah di atas waktu semester 2 saya ganti HP android nokia (buat jaga-
jaga banting HP). Saya coba pakai bbm. Tapi yang punya bbm itu nggak semuanya. Kadang
mereka punya bbm tapi paketan habis. Ya sudahlah saya tetap menggunakan sms. Saat
mengirim sms massal juga lebih enak karena langsung pilih grup kontak yang akan dikirimi
sms, tidak pilih satu-satu seperti HP saya yang dulu.

Nah, setelah saya kirim sms ke 41 orang masih ada aja yang sms buat memastikan info yang
saya kirim. Misalnya saya kirim sms, Hari ini dosen A tidak bisa masuk, diganti besok, ada
aja yang bales begini, Berarti nanti kuliah dosen A kosong ya?. Kenapa harus tanya gitu
coba? Saya sudah kirim 41 sms apa masih harus membalas sms yang gak jelas ini? -_-.
Sewaktu semester 1 masih saya balas, sekarang sudah nggak. Ada juga pas dosen bilang hari
ini kuliah dimajukan jam sekian. Langsung saya sms ke teman-teman. Eh, setengah jam
kemudian kata dosennya nggak jadi dimajukan. Jadi saya kirim sms lagi deh, total 82 sms -_-.
Kejadian ini masih sekali (semoga cuma sekali) dan sewaktu saya masih memakai HP nokia
asha. -_-

Sebenarnya saya ingin mengirim beberapa sms saja kemudian di akhir sms saya tambahkan
kata-kata sebarkan ke yang lain. Tapi kadang yang saya minta untuk nyebarin tidak punya
pulsa, tidak tahu kalau ada sms, atau tidak sedang pegang hp. Jadi daripada nanti salah paham
lebih baik saya sendiri yang mengirim sms ke semua teman. Sehingga bisa disimpulkan
bahwa sebelum jadi komting pastikan pulsa kamu tak terbatas. Minimal pulsa Rp satu
juta lah.

Kesabaran Tingkat Dewa

Kamu yang mudah marah tidak boleh jadi komting. Kecuali kamu melatih kesabaran sampai
tingkat dewa. Banyak sekali keadaan yang menguji kesabaran saya (padahal saya tidak daftar
ujian ini). Ujian pertama adalah ketika dosen sms mendadak kalau jamnya diganti padahal
mahasiswa sudah sampai di kampus. Komtinglah yang jadi sasaran amarah mahasiswa, Kok
mendadak sih?, Aku sudah dandan kayak gini terus gimana?, Tau gini aku tadi tidur aja,
Kenapa kok diganti jamnya?, Minta sekarang aja!.

Ketika dosen datang terlambat maka mahasiswa akan demo ke komting, Kemana nih
dosennya?, Dosennya ada gak?, Coba sms dosennya. Padahal jam masuknya masih
lewat 5 menit dan toleransi keterlambatan itu 15 menit. Ya sudah saya dengerin saja apa yang
mereka katakan. Kalau sudah lewat 15 menit baru saya sms dosennya.

Mahasiswa yang terlalu takut dengan dosennya selalu curhat ke komting, Aku ngerjainnya
disini, nanti dimarahin gak ya?, Aku kurang jelas sama yang ini, tanyain ke dosennya
dong, Aku tugas dosen A belum selesai, gimana ini?, Kalau ngumpulin agak terlambat
boleh gak?.

Ketika memberi pengumuman di kelas ternyata tidak ada yang mendengarkan. Begitu saya
keluar kelas semua pada tanya, Tadi gimana disuruh apa?, terus saya tanya, Lho, kamu
tadi gak dengerin ta?, dijawab, Gak jelas tadi. Yang lebih parah malam harinya ada yang
sms, Tadi infonya apa?. Kemana aja kalian ?! -_-
Jadi kamu harus sabar menghadapi mereka.

Harus Datang Lebih Awal

Kamu tidak boleh datang terlambat. Jika sampai terlambat maka kamu akan diomeli oleh,
mahasiswa. Kamu akan merasa seperti artis yang begitu keluar dari mobil langsung dihujani
pertanyaan, Kenapa datang terlambat?, Kamu darimana aja, aku cariin dari tadi, Kok
baru datang sih, Dosennya belum datang, coba sms. Sehingga saya yang sewaktu SMK
selalu datang terlambat harus datang lebih awal. Minimal datang tepat waktu.

Harus Selalu Update

Kamu tau info ini gak?, Kapan acaranya nanti dimulai?, Besok ada kegiatan ini
ya?, Eh, kata kelas sebelah dosennya nanti gak ada, bener gak?. Ketika kamu menjawab,
Wah, saya kurang tahu, maka mereka akan membalas, Kok nggak tau sih, kan kamu
komting?. Jadi sebaiknya saya tidak menulis komting harus selalu update tapi komting harus
tahu segalanya.

Harus Menguasai Semua Matakuliah

Kamu harus pintar dalam semua matakuliah. Jika tidak maka kamu akan seperti saya. Ketika
dosen memberi pertanyaan di kelas dan tidak ada mahasiswa yang bisa menjawab maka
pertanyaan itu akan ditawarkan kepada saya sebagai komting, Yusuf bisa menjawab?,
begitulah tanya dosen ke saya. Kalau bisa menjawab ya enak, tapi kalau tidak bisa?

Apalagi ketika dosen tanya nilai. Misalnya semester 1 ada matakuliah X lalu semester 2 ada
matakuliah X lanjutan dengan dosen yang berbeda. Dosen matakuliah X lanjutan ini pasti
tanya nilai, Matakuliah X semester kemaren dapat nilai berapa?, Lalu dilanjutkan dengan
pertanyaan, Yusuf dapat berapa?. Kalau dapat A ya enak bisa mantap menjawabnya.

Jadi Komting itu Gak Enak Dong?

Siapa bilang nggak enak? Jadi komting itu enak banget. Buktinya di semester 2 saya masih
mau dan merasa nyaman menjadi komting. Untuk semester 3 saya tidak bisa jadi komting
karena harus gantian. Beberapa manfaat yang dapat kamu rasakan ketika menjadi komting
adalah:

1. Info yang kamu punya selalu lebih update


2. Bisa lebih tahu tentang administrasi kampus.
3. Lebih dekat sama dosen
4. Kemungkinan diberi nilai yang lebih bagus oleh dosen
5. Lebih dikenal teman sekelas dan lebih kenal dengan teman sekelas
6. Kamu menjadi lebih disiplin
7. Melatih tanggung jawab
8. Melatih kepemimpinan
9. Melatih kesabaran
10. Terpacu untuk belajar lebih giat
Menjadi ketua kelas yang baik Sorang pemimpin adalah seorang yang bertanggung jawab
kepada semua anggotanya, seorang pemimpin adalah seorang pelayan bagi anggota-
anggotanya,dan seorang pemimpin adalah seorang yang bijaksana, cerdas , dan dapat
dipercaya itu beberapa kata untuk menjelaskan apa itu pemimpin. Pemimpin dikelas adalah
ketua kelas yang bertanggung jawab kepada semua teman-temannya dikelas, bagaimana sih
menjadi ketua kelas yang baik? Ketua kelas yang baik adalah dia yang mampu mengemban
semua tugas-tugasnya dengan baik, ada beberapa cara agar anda dapat menjadi ketua kelas
yang baik, Pusat Sekolah akan menjelaskan beberapa hal agar anda menjadi seorang ketua
kelas yang baik dan terhindar dari halangan-halangan yang kan muncul saat anda menjadi
seorang ketua kelas.

Ketika menjadi ketua kelas akan mudah jika di dalam kelas tersebut semua siswannya
kompak dan saling peduli.tetapi jika dikelas itu masih ada yang suka berkelompok maka
tugas ketua kelas akan terasa agak berat karena tak ada bantuan secara maksimal dari teman-
temannya. Oke kali ini akan saya berikan tips agar menjadi ketua kelas yang baik.
1. Sikap
Menjadi seorang ketua kelas baiknya anda perhatikan sikap anda terhadap teman dan guru.
Ketika anda bersikap, baiknya tidak menyakiti orang lain dan selalu baik kepada semua orang
yang ada di sekitar anda, karena hal itu dapat berpengaruh melancarkan dan meringankan
tugas kalian menjadi seorang ketua kelas nantinya.
2. Cepat
Seorang ketua kelas baiknya cepat dalam menanggapi informasi dan cepat dalam mengambil
keputusan dengan melakukan hal tersebut anda akan menjadi seorang ketua kelas yang baik
dan dinilai cakap dalam menjalankan tugas-tugasnya.
3. Tegas
Seorang ketua kelas yang baik akan bersikap tegas dan tidak pandang bulu kepada semua
teman-temannya, tetapi dalam bersikap tegas jangan sampai menyakiti hati orang lain, jika
saat ingin menegur usahakan dengan halus dengan minta maaf dahulu sebelum menegur.
4. Bertanggung Jawab
Semua manusia tak akan ada yang pernah sempurna termasuk ketua kelas oleh sebab itu
seorang ketua kelas saat melakukan kesalahan akan siap sedia untuk bertanggung jawab.
5. Dekat Dengan Semua Orang
Ketika kelas anda adalah kelas yang kurang kompak dan sering berkelompok-kelompok
sendiri maka seorang ketua kelas haruslah berada di tengah-tengah mereka dan dekat dengan
mereka semua dengan berusaha agar mereka menjadi satu. Karena hal itu akan membuat
tugas anda menjadi sangat sulit ketika ada suatu acara kelas atau hal lainnya yang dimana
seorang ketua kelas sangat dibutuhkan didalamnnya.
6. Inovatif
Seorang ketua kelas haruslah memiliki sikap yang inovatif sikap tersebut dapat bermanfaat
ketika kelas anda mengikuti sebuah lomba antar kelas yang menuntut inovatif dan
kekereatifan, karena seorang ketua kelas adalah orang yang mengambil keputusan dari semua
aspiriasi anggotanya sehingga harus dituntut inovatif.

Dari sikap-sikap di atas tadi adalah bagian menadasar untuk menjadi seorang ketua kelas
yang baik semoga tips tadi dapat bermanfaat bagi anda, tetapi ingatlah semakin tinggi pohon
semakin besar angin yang menerpanya dan siapa saja orang yang memegang sebuah jabatn
pasti akan dipertanggung jawabkan nanti. Jadi jadilah pemimpin yang baik dan tidak
melakukan pelanggaran atau hal-hal yang dilarang baik orang maupun agama karena jika
anda ingin tidur nyeyak setiap malam maka jadilah pemimpin yang jujur dan adil kepad
semua rakyatnya.

Anda mungkin juga menyukai