Anda di halaman 1dari 2

 Ibu saya menginspirasi saya untuk menjadi guru. Beliau juga seorang guru.

Sangat
mengagumkan melihat masih banyak mantan murid ibu saya datang ke rumah hanya
untuk berterima kasih padanya. Saya ingin menjadi guru hebat seperti ibu saya. Saya
ingin menjadi seseorang yang diingat sebagai orang yang menolong orang lain untuk
mengejar mimpi mereka
 aya ingin bekerja di SMA ABC karena fokus SMA ABC terhadap akademik, karakter,
dan komunitas sangat cocok dengan filosofi saya. Terlebih lagi, SMA ABC memiliki
reputasi yang baik sekali dalam akademik dan kualitas pendidikan
 Menurut saya, sabar dan kontrol diri adalah dua kepribadian yang harus dimiliki oleh
seorang guru. Hanya mereka dengan kesabaran tinggi dan kontrol diri saja yang bisa
mengatasi situasi seperti itu
 Selain kemampuan komunikasi, kemampuan mengatur kelas, kemampuan mengorganisir,
dan kemampuan untuk membangun hubungan yang baik dan peduli dengan para siswa
dan orangtua adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru
 Teknologi di dalam kelas dapat berguna untuk membantu para siswa belajar, tetapi dapat
juga mengalihkan para siswa. Untuk itu, untuk menggunakan teknologi di dalam kelas
secara efektif, guru harus menetapkan aturan untuk mencegah pengalihan)
 Ya. Saya akan menggunakan teknologi apaun yang ada untuk membantu siswa saya
memahami pelajaran. Tentu saja saya akan menetapkan peraturan terlebih dahulu
sebelum menggunakannya)
 berdasarkan pendapat ibu, adanya nilai rata-rata kelas yang mengalami penurunan
tentunya dikarenakan oleh sejumlah faktor antara lain yaitu turunnya semangat siswa di
dalam belajar, munculnya masalah pribadi siswa yang bisa mengganggu prestasi belajar,
serta bisa pula dikarenakan oleh tengahnya ibu di dalam memotivasi setiap siswa di kelas
guna selalu tetap semangat di dalam belajar. Oleh karena itulah dibutuhkan suatu evaluasi
di dalam mengontrol nilai masing-masing siswa.
 berdasarkan pendapat ibu, sejumlah fasilitas yang tidak mendukung seperti kurang
lengkapnya alat peraga yang ada di sekolah tentu akan berpengaruh terhadap kondisi
kelas yang monoton, sebab kondisi kelas tersebut hanyalah menampilkan teknik
berceramah saja, sehingga pada akhirnya akan menjadikan siswa mudah untuk bosan.
Akan tetapi, ibu akan selalu mencari teknik yang lain guna menjadikan setiap siswa tetap
bersemangat di dalam belajar, contohnya adalah dengan cara membentuk permainan pada
saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
 menurut pendapat ibu, siswa siswa yang gemar mencari-cari perhatian di kelas adalah
siswa yang sebenarnya memang ingin diperhatikan, sebab rata-rata siswa yang gemar
melakukan hal seperti itu merupakan siswa yang mempunyai orang tua terlalu sibuk
dengan pekerjaan, baik ibunya maupun bapaknya.
 Kondisi tersebut lah yang nantinya akan menjadikan siswa tersebut menjadi kesepian
pada saat berada dirumah, Sebab mereka akan jarang memperoleh perhatian dari kedua
orangtuanya. Sehingga, pada akhirnya siswa tersebut akan seolah-olah memberontak
dengan langkah suka mencari perhatian pada kelas di saat KBM sedang berlangsung.
 Adapun langkah untuk mengatasi hal tersebut bisa dikerjakan dengan cara melakukan
pendekatan kepada siswa tersebut secara berkelanjutan dan berkesinambungan, mencari
informasi apa yang menyebabkan hal tersebut dari kelakuan siswa, yakni mencari
perhatian
 hal tersebut memang bisa dikatakan pernah dialami oleh seluruh guru yang ada di
Indonesia, begitupula Ibu yang kerap kali mengalami kondisi tersebut. Ketika guru
sedang mempunyai masalah pribadi yang belum bisa diselesaikan, sementara, guru
tersebut juga wajib untuk mengabdikan dirinya kepada pekerjaan, yakni mengajar.
 Jika guru tersebut tidak bisa mengesampingkan permasalahan pribadi terlebih dahulu saat
sedang mengajar, maka tentunya akan memiliki dampak negatif pada gangguan
konsentrasi yang guru miliki pada saat mengajar Sehingga nantinya bisa kondisi KBM
yang tidak maksimal. Oleh karena itu, dibutuhkan sikap profesionalisme guru pada saat
menghadapi kondisi tersebut, Yakni dengan langkah menghilangkan sebentar masalah
pribadi yang sedang dimilikinya pada saat akan mengajar, supaya tidak adanya gangguan
konsentrasi.
 karakter adalah salah satu hal yang harus diperhatikan oleh kita semua. Karakter adalah
salah satu modal pembentuk pribadi yang baik, bijaksana, bertanggung jawab, jujur, dan
dapat menghargai satu dengan yang lainnya.
 Secara singkat, pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, kebiasaan, dan
keterampilan dari diri manusia yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui proses sosialisasi.
 Karakter adalah sifat atau watak, akhlak ataupun kepribadian dari seseorang yang mereka
pelajari dan lewat semasa mereka hidup. Keberadaan karakter berarti keberadaan fondasi
dari soft skill yang justru lebih menunjang tingkat kesuksesan seseorang dalam hidupnya
kelak. Hal ini adalah kemampuan yang harus dimiliki setiap manusia yang harus
dibangun terus menerus.
 Menurutnya mengasah kecerdasan budi adalah hal yang utama, karena dapat membangun
budi pekerti dari manusia dengan baik dan kokoh, sehingga dapat mewujudkan
kepribadian dan karakter. Lanjutnya, jika itu dilakukan dalam sistem pendidikan dan
terinternalisasi pada diri individu, hal tersebut akan senantiasa mengalahkan nafsu dan
tabiat-tabiatnya yang buruk.
 Tidak. Untuk menjadi guru, seseorang harus bisa mengarahkan orang lain untuk belajar
ke arah yang benar.
 Justru ada masalah besar dengan para guru yang terlalu pintar. Mereka tidak pernah
merasakan (atau lupa rasanya) menjadi orang bodoh. Akibatnya mereka harus berjuang
supaya bisa berempati kepada murid-murid yang kurang cerdas.
 Menurut saya guru yang baik itu yang tingkat kepintarannya sedang.
Di satu sisi, dia tahu rasanya jadi orang bodoh. Dia tahu rasanya berjuang. Dan dia bisa
memotivasi serta memberikan saran-saran praktis pada murid yang kurang cerdas.Di sisi
lain dia juga bisa membimbing murid-murid yang lebih pintar dan memberi mereka
tantangan-tantangan menarik. Bahkan dia sendiri bisa belajar dari murid yang terlalu
pintar.

Anda mungkin juga menyukai