PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Oleh:
A. BASO HAMID
F1G118030
KENDARI
2022
2
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan Oleh:
A. BASO HAMID
F1G118030
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Koordinator Prodi Ilmu Komputer
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
iii
2.2.8 Forward Chainning...............................................................................12
2.5 PHP..............................................................................................................23
2.6 MySQL.........................................................................................................23
2.7 XAMPP.........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................34
iv
v
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
mampu mengadopsi proses dan cara berfikir manusia yaitu teknologi Artificial
Intelligence atau kecerdasan buatan. Sistem pakar merupakan salah satu cabang
berpikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan, dan membuat suatu
keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Sistem
pakar merupakan salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang mengandung
pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh satu atau banyak pakar ke
dalam satu area pengetahuan tertentu sehingga setiap orang dapat menggunakannya
untuk memecahkan berbagai masalah yang bersifat spesifik. salah satu pemanfaatan
system pakar adalah mendeteksi gejala penyakit tumbuhan khususnya tanaman kakao
yang merupakan salah satu komoditas perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi.
kakao, di karenakan petani belum sepenuhnya mengetahui akan gejala penyakit yang
tanaman kakao sangatlah merugikan bagi petani tanaman kakao, sehingga perlu
dilakukan upaya-upaya agar gejala penyakit dapat segera diatasi. Oleh karena itu
salah satu solusi untuk mengetahui beragam jenis gejala penyakit tanaman kakao dan
1
pakar sehingga dapat membantu petani dalam mengidentifikasi gejala apabila
tanaman
2
kakao terserang penyakit. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Afandi, H (2019)
dengan judul Sistem Pakar Untuk Diagnosa Hama dan Penyakit Pada Bunga Krisan
informasi hama atau penyakit apa yang dialaminya untuk mendapatkan solusi
yang dapat dikaji dalam penelitian adalah bagaimana merangcang sistem pakar
Forward Chaining.
Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan aplikasi sistem pakar berbasis web
dalam mendeteksi jenis penyakit pada tanaman kakao dengan menggunakan metode
Forward Chaining.
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Dapat menambah
program komputerisasi bagi penulis khususnya dan bagi mahasiswa lain umumnya.
Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah Sistem yang dibangun
2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
diperlukan perancangan sebuah sistem yang dapat meniru cara berfikir seorang
pakar, yaitu sistem pakar. Sistem pakar merupakan teknologi berbasis pengetahuan,
fakta dan penalaran yang dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah
pengembangan yang digunakan dalam pembuatan sistem pakar adalah metode SDLC
Chaining dan model penelusuran depth first search berbasis platform pemrograman
java.
negara agraris yang merupakan wilayah yang sangat baik untuk pertanian. Sebagai
negara agraris tentunya harus memiliki hasil panen yang baik dan besar terutama
3
4
sangat banyak dicari oleh konsumen. Teknologi informasi semakin hari semakin
berkembang, tidak hanya didunia bisnis tetapi sudah masuk ke segala aspek
kehidupan manusia baik itu bidang pendidikan, pemerintahan dan juga pertanian.
Diagnosa Penyakit Pada Anak Bawah Lima Tahun Menggunakan Metode Forward
Chaining” Anak-anak pada usia 2 bulan sampai 5 tahun (Balita) lebih rentan terkena
bertujuan untuk membuat sebuah aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit pada Balita
berbasis mobile. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama
adalah pengumpulan data dan informasi dari Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) dan wawancara dengan Bidan. Dari pengumpulan data dan informasi
tersebut ditemukan fakta penyakit, keluhan, gejala dan saran penanganan. Tahap
implementasi aplikasi sistem pakar berbasis mobile dengan fitur diagnosa penyakit,
riwayat diagnosa dan kumpulan penyakit. Aplikasi sistem pakar yang dibuat dapat
data uji coba menghasilkan tingkat akurasi sebesar 82%, dimana 41 hasil diagnosa
Pakar Untuk Diagnosa Hama dan Penyakit Pada Bunga Krisan Menggunakan
Forward Chaining” Bunga krisan adalah jenis tumbuhan berbunga yang sering
ditanam sebagai tanaman hias atau bunga petik. Petani bunga krisan rata-rata
mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai hama dan penyakit pada bunga
penanganan dan pecegahan yang nantinya akan berakibat pada menurunnya hasil
panen bunga krisan. Sistem pakar dapat mengatasi permasalahan ini yaitu dengan
merancang sebuah sistem komputer berbasis web yang terintegrasi dengan database
perkebunan indragiri hilir)” Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Tanaman Kakao
Merupakan sistem yang bisa memberikan informasi keterangan beberapa jenis dan
kemudahan bagi petani / user untuk mengetahui cara mendiagnosa penyakit pada
tanaman kakao. Tentu saja hal tersebut diaharapkan secara tidak langsung
mempermudah cara diagnosa para petani atau user. Dalam pengembangkan sistem ini
kuesioner. Sistem yang di gunakan pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada
6
Tanaman Kakao di buat menggunakan bahasa pemrograman 6.0 dan MySQL. Dari
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit pada Tanaman Kakao ini, Pekebun dapat mengetahui penyakit yang
terdapat ada tanaman kakao dan Pekebun mendapatkan cara mendiagnosa penyakit
pada tanaman kakao. Kemudian perbedaaan antara hasil penelitian Siti Hawa ini dgn
penelitian yang akan saya lakukan yakni penelitian yang dilakukan Siti Hawa ini
bersifat khusus di suatu daerah tertentu. Sedangkan penelitian yang saya lakukan
bersifat umum.
mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa
pakar. Menurut Hersatoto Listiyono (2008), sistem pakar adalah suatu sistem
Suatu emulsi jauh lebih kuat daripada suatu simulasi yang hanya membutuhkan
2. Mampu memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak
pasti.
dipahami.
Secara garis besar, ada banyak kelebihan sistem pakar, diantaranya adalah
(Arhami, 2005).
5. Meningkatkan reliabilitas.
ketidakpastian.
9. Intelligence database (basis data cerdas), bahwa sistem pakar dapat digunakan
3. Pendekatan tiap pakar pada suatu penilaian situasi mungkin berbeda, tetapi benar.
5. Sistem pakar berhak menjawab tidak tahu apabila terdapat konflik yang terjadi di
luar rule.
1. Seorang pakar suatu ketika akan pensiun dari pekerjaanya bahkan bisa
meninggalkan dunia sehingga pengetahuan dari pakar akan hilang dan tidak dapat
pakar.
3. Kepakaran juga dibutuhkan setiap waktu dan berbagai lokasi bahkan pada lokasi
yaitu:
1. Sistem Pakar dapat digunakan setiap hari menyerupai sebuah mesin sedangkan
seorang pakar tidak mungkin bekerja terus menerus setiap hari tanpa istirahat.
2. Sistem pakar merupakan suatu software (perangkat lunak) yang dapat diperbanyak
untuk digunakan, sedangkan seorang pakar hanya bekerja pada suatu tempat dan
3. Suatu sistem pakar dapat diberi pengamanan untuk menentukan siapa saja yang
mempunyai hak akses untuk menggunakan dan jawabannya yang diberikan oleh
sistem terbebas dari proses intimidasi atau ancaman, sedangkan seorang pakar
bisa saja mendapat ancaman atau tekanan pada saat menyelesaikan permasalahan,
4. Pengetahuan yang disimpan pada sistem pakar tidak akan hilang atau terlupa,
yang dalam hal ini tentu harus didukung oleh perawatan yang baik. Sedangkan
pengetahuan seorang pakar manusia lambat laun akan hilang karena meninggal,
10
usia semakin tua, maupun menderita suatu penyakit. Walaupun pengetahuan yang
dimilikinya dalam waktu yang singkat tidak akan hilang, akan tetapi bisa saja
seorang pakar akan mengundurkan diri dari pekerjaannya, pindah tugas atau
oleh faktor luar seperti intimidasi, perasaan kejiwaan, faktor ekonomi ataupun
perasaan tidak suka. Akan tetapi sebaiknya dengan seorang pakar dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti yang disebutkan diatas ketika sedang
sama. Dengan kata lain, seorang pakar boleh jadi tidak konsisten.
6. Umumnya kecepatan dalam memecahkan masalah pada suatu sistem pakar relatif
lebih cepat dibandingkan oleh seorang pakar manusia. Hal ini sudah dibuktikan
menggunakan program sistem pakar (dengan asumsi bahwa program sistem pakar
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa
representasi pengetahuan dari sistem pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta
11
dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, atau situasi. Kaidah adalah cara
untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.
Mesin inferensi berupa sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi
pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses
untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan
dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam
pengendalian.
Strategi Penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan
strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan
jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia,
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta
Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai
komputer.
sebagai berikut:
1. Diagnosa
2. Pengajaran
Sistem ini digunakan untuk proses belajar mengajar, sistem ini diharapkan dapat
3. Interpretasi
Digunakan untuk menganalisa data yang tidak lengkap, tidak teratur, dan juga
kontradiktif.
4. Prediksi
5. Perencanaan
6. Kontrol
13
tinggi.
berdasarkan pada data atau fakta yang ada menuju ke kesimpulan, penelusuran
dimulai dari fakta yang ada lalu bergerak maju melalui premis-premis untuk menuju
ke kesimpulan bottom-up reasoning. Jika klausa premis sesuai dengan situasi, maka
R4: IF B, THEN C
R5: IF F, THEN G
dapat mencapai ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam budi daya tanaman ini
tingginya dibuat tidak lebih dari 5m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas.
Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk silang dan memiliki sistem
Morfologi kakao secara detail adalah meliputi tongkol dan biji, bunga, batang
1. Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan yang terdapat di dalam tanah dengan arah
tumbuh ke pusat bumi. Sistem perakaran kakao berupa akar tunggang (radix
primaria) dan berwarna coklat tua. Pada akar primer keluar cabang-cabang akar
yang lebih kecil dengan jumlah yang banyak dan susunannya rumit (intricate). Akar
16
2. Bagian batang
(lignosus) dengan arah tumbuh yang tegak di atas tanah. Batangnya berwarna hijau
kecoklatan dengan permukaan yang kasar dan pecah-pecah. Tinggi tanaman kakao
yang yang berumur 19 tahun mencapai 6-7 m dengan diameter berkisar 48-55 cm
sedangkan yang berumur 3-6 tahun tingginya mencapai 2-3 m dengan diameter
3. Bagian daun
Daun kakao merupakan daun tunggal (folium simplex) dimana pada tangkai
daunnya hanya terdapat satu helaian daun. Bentuk helai daun bulat memanjang.
berkelompok pada berkas ketiak daun yang terletak pada batang dan cabang. Bunga
berbentuk simetri radial dengan kelipatan bunga berjumlah lima (pentamerus) serta
tumbuhnya bunga tidak disertai daun penumpu (tidak brakte). Tempat tumbuh bunga
(cushion).
perkembangan selama pemasakan, yaitu 143 hari buah mencapai perkembangan fisik
maksimal. Setelah itu, buah tidak bertambah besar maupun bertambah panjang. Buah
mengalami masak optimal setelah berumur 170 hari yang ditandai dengan perubahan
17
warna kulit buah sesuai dengan varietasnya. Di dataran rendah proses kematangan
buah kakao sejak dari penyerbukan sekitar 5,5 bulan, sedangkan di daerah
pegunungan 6 bulan.
petani. Adapun penyakit tanaman kakao biasanya disebabkan oleh serangan hawar
munculnya bercak kecil pada buah, Bercak berwarna cokelat, kemudian berubah
menjadi kehitaman dan meluas dengan cepat sampai seluruh buah tertutup.
adalah busuk buah yang disebabkan Pythophthora palmivora, kanker batang yang
1 Penyakit ini berupa bercak pada buah Busuk Buah Kakao (P.
mulai kecil seperti spot-spot yang kotor
palmivora)
dan tebal pada bagian buah dimana saja
pada setiap fase perkembangan buah,
termasuk biji.
2 Gejala penyakit kanker batang pada Kanker batang kakao (P.
tanaman kakao. (a. Warna kehitaman pada
18
mengolah sistem informasi dari hasil analisa sistem sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dari pengguna termasuk diantaranya perancangan user interface, data dan
aktivitas proses.
dan program adalah membuat usulan pemecahan masalah secara logikal. maka
dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya. Alat-alat yang digunakan dalam
informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja
yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-
fungsi tersebut. Simbol-simbol yang digunakan dalam Use Case Diagram yaitu:
Simbol Keterangan
Simbol Keterangan
program.
Extend, merupakan perluasan dari use
case lain jika kondisi atau syarat.
sebuah sistem atau proses bisnis. Simbol-simbol yang digunakan dalam Activity
Diagram yaitu:
Simbol Keterangan
Simbol Keterangan
Fork/percabangan, digunakan untuk
menunjukkan kegiatan yang dilakukan
secara paralel atau untuk menggabung
kan dua kegiatan paralel menjadi satu.
mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar
Simbol Keterangan
dalam model desain dari suatu sistem, juga memperlihatkan aturan-aturan dan
tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Class Diagram juga
yang berhubungan dengan objek yang dikoneksikan. Class Diagram secara khas
kepada suatu operasi atau attribut. Hubungan antar kelas mempunyai keterangan
Multiplicity Penjelasan
2 maksimal 4
Gambar Keterangan
2.5 PHP
bahasa pemrograman server side scripting yang bersifat Open Sourch. Sebagai
sebuah scripting language, PHP menjalankan intruksi pemrograman saat proses run
time hasil dari intruksi tentu berbeda tergantung data yang diproses. PHP merupakan
bahasa pemrogrman server side, maka script akan diproses di server. Jenis server
yang biasa digunakan bersama dengan php antara lain Apache, Nginx dan LiteSpeed.
2.6 MySQL
bahasa penghubung antara DBMS dan database, namun sebagian besar menyatakan
bahwa SQL merupakan sebuah sublanguage, atau sub bahasa dari bahasa
namun pada kondisi ini tidak memantapkan SQL sebagai bahasa pemrograman.
MySQL merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database yaitu
(DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizernya dalam melakukan proses
dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user,
kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali cepat dari postgreSQL dan lima kali lebih
Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara
Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem informasi
dimana basis data merupakan gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih
lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat mengorganisasi dan menghindari
duplikasi
2.7 XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak gratis yang mendukung banyak sistem operasi
dan merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server
yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server,
MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman
Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public
License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat
melayani tampilan halaman web yang dinamis. Mengenal bagian XAMPP yang biasa
2) phpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada di
3) Kontrol Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP. Seperti
Adapun kerangka konseptual dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari tiga
1. Input
2. Proses
3. Output
Output atau hasil dari kegiatan penelitian ini adalah untuk menciptakan
menguji sebuah software tanpa harus memperhatikan detail software. Pada pengujian
black-box, estimasi banyaknya data uji dapat dihitung melalui banyaknya field data
masukan yang akan diuji, aturan masukan yang harus dipenuhi serta batas masukan,
baik batas atas maupun batas bawah yang memenuhi spesifikasi. Tidak ada upaya
untuk mengetahui kode program apa yang output pakai (Kesuma Jaya et al., 2019).
Kekurangan dari metode black box testing adalah pengujian kasus sulit didesain
sudah dilakukan oleh developer. Beberapa bagian back end tidak diuji sama sekali.
Ketika black box testing digunakan dalam pengujian perangkat lunak, ada
beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari pengujian tersebut. Berikut ini adalah
keuntungannya:
tabel matriks. Evaluasi dengan confusion matrix menghasilkan nilai accuracy. Nilai
benar oleh sebuah algoritma dapat membuat klasifikasi setelah dilakukan pengujian
statistik, matriks konfusion, juga dikenal sebagai matriks kesalahan adalah tata letak
sementara setiap kolom mewakili instance di kelas yang diprediksi, atau sebaliknya –
kedua varian ditemukan dalam literatur Nama tersebut berasal dari fakta bahwa
METODOLOGI PENELITIAN
tanaman kakao.
Research). Penelitian terapan adalah penelitian yang hati-hati, sistematis dan terus-
menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan digunakan segera untuk keperluan
tertentu. Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan baru, tetapi merupakan
29
30
penelitian.
3. Wawancara
4. Perancangan Sistem
Bila di lihat dari data dan sumber datanya, maka pengumpulan data dalam
skripsi ini dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Berikut
penjelasan:
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal dan e-
book.
2. Sumber Data
Sumber data yang peneliti dapatkan berasal dari jurnal yang diberikan oleh
31
Untuk memperjelas arah penelitian ini, dapat dilihat pada gambar 3.1:
Mulai
Mulai
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Implementasi
Selesai
32
Pemrograman Php (hypertext preprocessor) ada beberapa hal yang penulis lakukan
yaitu :
1. Pendahuluan Penelitian
2. Landasan Teori
3. Identifikasi Masalah
4. Rumusan Masalah
Forward Chaining.
5. Tujuan Penelitian
33
6. Pengumpulan Data
tahap ini adalah Menyusun rule yang di lakukan oleh peneliti lalu di konfirmasi
8. Implementasi sistem
Setelah data-data selesai diinput, lalu diuji pada tahap ini hingga aplikasi
9. Perawatan
Pada tahap ini aplikasi yang telah diterapkan, dilakukan perawatan seperti
Cahyono, G.R dan Riadi, J. (2013). Implementasi Certainty Factor Pada Sistem
Pakar Untuk Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman Jagung Menggunakan
Sms Gateway. Jurnal INTEKNA. Vol. 1, No.2, pp. 131-136.
Joko, T. (2019). Penerapan metode Forward Chaining untuk diagnose penyakit diare
pada anak usia 3-5
Hamsinar, H., Musadat, F., & Rahayu. (2019). Penerapan Metode Backward
Chaining Pada Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Tanaman Jagung.
Jurnal Informatika, 8(1), 60–64.
Jaya, M. S. A., Gumilang, P., Wati, T., Andersen, Y. P., & Desyani, T. (2019).
Pengujian Black Box pada Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Seleksi Calon
Pegawai Negeri Sipil Menggunakan Teknik Equivalence Partitions. Jurnal
Informatika Universitas Pamulang, 4(4), 131.
https://doi.org/10.32493/informatika.v4i4.3834
Nurjumala, A., Prasetyo, N. A., & Utomo, H. W. (2022). Sistem Pakar Diagnosis
Penyakit Rhinitis Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web. 9(1),
69–78. https://doi.org/10.30865/jurikom.v9i1.3815
34
Yansyah, I. R., & Sumijan, S. (2020). Sistem Pakar Metode Forward Chaining untuk
Mengukur Keparahan Penyakit Gigi dan Mulut. Jurnal Sistim Informasi Dan
Teknologi, 3, 41–47. https://doi.org/10.37034/jsisfotek.v3i2.103
Hamsinar, H., Musadat, F., & Rahayu. (2019). Penerapan Metode Backward
Chaining Pada Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Tanaman Jagung.
Jurnal Informatika, 8(1), 60–64.
Kesuma Jaya, M. S. A., Gumilang, P., Wati, T., Andersen, Y. P., & Desyani, T.
(2019). Pengujian Black Box pada Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan
Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Menggunakan Teknik Equivalence
Partitions. Jurnal Informatika Universitas Pamulang, 4(4), 131.
https://doi.org/10.32493/informatika.v4i4.3834
Nurjumala, A., Prasetyo, N. A., & Utomo, H. W. (2022). Sistem Pakar Diagnosis
Penyakit Rhinitis Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web. 9(1),
69–78. https://doi.org/10.30865/jurikom.v9i1.3815
Yansyah, I. R., & Sumijan, S. (2020). Sistem Pakar Metode Forward Chaining untuk
Mengukur Keparahan Penyakit Gigi dan Mulut. Jurnal Sistim Informasi Dan
Teknologi, 3, 41–47. https://doi.org/10.37034/jsisfotek.v3i2.103
Hamsinar, H., Musadat, F., & Rahayu. (2019). Penerapan Metode Backward
Chaining Pada Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Tanaman Jagung.
Jurnal Informatika, 8(1), 60–64.
35
35