berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan, serta melaksanakan tugas tugas
hingga memberikan layanan umum dalam hal pendidikan. Dinas ini juga menjadi
pembina dan pemberi izin sekolah dari taman kanak kanak, sekolah dasar, sekolah
Bomabana ini awalnya bernama Dinas Pendidikan Budaya Pemuda Olahraga dan
69
70
pembentukan dinasti wisata yang ada di wonua bombana. Namun pada tahun
tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata
kerja dinas pariwisata, kepemudaan dan olahraga kabupaten bombana, maka dinas
Budaya , Kompetensi , dan Motivasi kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas
Data yang terkumpul dalam penelitian ini terdiri atas beberapa metode,
pegawai, proses kinerja pegawai dan standar kinerja pegawai, metode kusioner
digunakan untuk mendapatkan sejumlah data atau informasi yang relevan dengan
data atau informasi secara tidak tertulis serta mendukung atau menguatkan data
yang akan dikelola, sedangkan metode observasi digunakan oleh peneliti untuk
4.2. Visi dan Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bomabana
1) Visi
merata.
2) Misi
dan kebudayaaan.
1. kepala dinas
Kebudayaan.
fungsi:
d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsi dinas.
dan nasional;
e. pemberian izin pendirian serta pencabutan izin satuan pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, dan pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh
masyarakat;
yang diberlakukan pada tingkat satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan
pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan non formal;
l. pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan anak usia dini,
formal;
p. supervisi dan fasilitasi satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan
nasional pendidikan;
70
2. Sekretariat
bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan
c. koordinasi dan pelaksanaan kerja sama di bidang pendidikan anak usia dini,
dan kebudayaan;
dan kebudayaan;
anak usia dini, Pendidikan dasar dan Pendidikan non formal dan tugas-tugas
pembantuan lainnya;
bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan non formal,
dan kebudayaan;
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan non formal, dan
kebudayaan;
kebudayaan; dan
n. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Formal
Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal
menyelenggarakan fungsi:
serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan anak usia dini
formal;
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan
menengah pertama;
prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah dasar dan
i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, dan pendidikan non formal, serta tenaga kebudayaan
dan
i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan
6. Bidang Kebudayaan
daerah kabupaten/kota;
daerah kabupaten/kota;
peringkat kabupaten/kota;
kabupaten/kota;
pembinaan keseniany
n. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
keahliannya.
ayat (4) ditetapkan oleh pejabat Pembina kepegawaian atas usulan pejabat
yang berwenang.
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) ditetapkan oleh Bupati.
.
70
KEPALA DINAS
70
organisasi, kompensasi, dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada dinas
digunakan adalah seluruh pegawai PNS pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
telah mengisi dan mengembalikan kuesioner secara benar. Dari kuesioner yang
telah di isi oleh responden maka diperoleh data identitas dan penyajian data
dari responden .
jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan masa kerja . Untuk lebih jelasnya di
responden yang berusia 38-43 tahun sebanyak 20 orang dengan persentase 60,6%,
70
responden yang berusia 44-49 tahun sebanyak 3 orang dengan persentase 9,1%,
responden yang berusia 50-55 tahun sebanyak 6 orang dengan persentase 18,2%,
6,1%, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden yang lebih banyak di Dinas
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat kita lihat bahwa responden jenis
kelamin laki laki berjumlah 15 orang dengan persentase 45,5% , dan responden
prempuan berjumlah 16 orang atau sebesar 48,5%, sedangkan frekuensi laki laki
Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 4.3 diatas
maka dapat di simpulkan bahwa jumlah responden S1 lebih banyak dari jenjang
pendidikan S2 dan D3, sehingga dari hasil analisis dapat diketahui bahwa
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 15-20 18 54,5 58,1 58,1
21-25 5 15,2 16,1 74,2
26-30 5 15,2 16,1 90,3
31-35 3 9,1 9,7 100,0
Total 31 100,0 100,0
Dari tabel 4.4 diatas dapat kita kita lihat bahwa sebagian responden telah
bekerja dalam rentang 15-20 tahun sebanyak 18 orang dengan persentase 54,5%,
dan 5 responden diketahui telah bekerja dalam rentang 21-25 tahun . Selain itu
terdapat 5 responden yang telah bekerja dalam rentang 26-30 tahun, dan hanya
sedikit yang bekerja bekerja dalam rentang 31-35 tahun yaitu sebanyak 3 orang .
informasi tersebut dapat dimaknai bahwa sebagia besar pegawai PNS yang
70
Memiliki pengalaman kerja yang paling dominan, yaitu 15-20 tahun (54,5%).
menegenai distribusi frekuensi jawaban responden dari data yang telah diperoleh
motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada dinas pendidikan dan kebudayaan
Nilai rata rata pembobotan atau nilai skor jawaban responden yang diperoleh
diklasifikasi kedalam rentang skala kategori nilai yang disajikan pada tabel
berikut :
Dari tabel 4.6 diatas dapat kita lihat bahwa jumlah keseluruhan rata rata
item untuk buadaya organisasi (X1) yaitu sebesar 3,94. Nilai tersubut termasuk
dalam kategori baik, artinya dari data diatas menandakan bahwa sebagian besar
telah menerapkan budaya organisasi dengan baik. Atau dengan kata lain bahwa
sebagian besar pegawai PNS yang bekerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
nampak bahwa, indikator yang paling mendominasi yaitu integrasi dengan skor
rata rata 4,07, hal ini memperlihatkan bahwa sebagian besar pegawai yang bekerja
70
Dalam kajian ini nampak bahwa indikator yang menempati urutan kedua
adalah Dukungan Manajemen (X1.4) dimana jumlah rata rata sebesar 4,05 dan
masuk dalam kategori baik , ini menandakan bahwa, sebagian besar pegawai yang
pegawai, atau dengan kata lain sebagian besar pegawai yang bekerja di Dinas
manajemen agar lebih mudah dalam menjalankan tugas tugasnya untuk mencapai
budaya organisasi adalah inisiatif individu (X1.1) dengan skor rata rata sebesar
3,86, dan skor tersebut masuk dalam kategori baik. Yang menandakan bahwa
kinerja pegawai.
adalah pengarahan (X1.2) dengan skor rata rata sebesar 3,94 dan termasuk dalam
kategori baik , hal tersebut menandakan bahwa sebagian besar pegawai yang
budaya organisasi adalah kontrol (X1.5) dengan skor rata rata sebesar 3,84, dan
termasuk dalam kategori baik hal tersebut menandakan bahwa sebagian besar
kata lain sebagian besar pegawai yang bekerja di Dinas Pendidikan dan
penting karna dengan adanya pola komunikasi yang baik dapat meningkatkan
kerja sama antar pegawai sehingga dalam melaksanankan tugas tugas pekerja
dapat bekerja dengan baik. Dalam tabel diatas terlihat bahwa jumlah skor rata rata
indikator pola komunikasi (X1.6) yaitu sebesar 3,89 dan termasuk dalam kategori
baik, hal tersebut menandakan bahwa sebagian besar pegawai yang bekerja pada
Jawaban Responden
Indikator Item STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) Mean Kategori
F % F % F % F % F %
X2,1 0 0 0 0 2 6,6 28 90,3 1 3,2 3,97 Baik
Karakter Pribadi X2.2 0 0 0 0 5 16,1 23 74,2 3 9,7 3,94 Baik
Rata Rata Indikator 3,96 Baik
X2.3 0 0 0 0 5 16,1 22 71 4 12,9 3,97 Baik
Konsep Diri X2.4 0 0 0 0 12 38,7 18 58,1 1 3,2 3,65 Baik
Rata Rata Indikator 3,81 Baik
X2.5 0 0 0 0 7 22,6 24 77,4 0 0 3,77 Baik
Pengetahuan X2.6 0 0 0 0 7 22,6 22 71 2 6,5 3,84 Baik
Rata Rata Indikator 3,81 Baik
X2.7 0 0 0 0 4 12,9 26 83,9 1 3,2 3,9 Baik
Keterampilan X2.8 0 0 0 0 8 25,8 20 64,5 3 9,7 3,84 Baik
Rata Rata Indikator 3,87 Baik
X2.9 0 0 0 0 4 12,9 21 67,7 6 19,4 4,06 Baik
X2.10 0 0 0 0 7 22,6 24 77,4 0 0 3,77 Baik
Motivasi Rata Rata Indikator 3,92 Baik
Rata Rata Indikator 3,87 Baik
Dari tabel 4.7 diatas dapat kita lihat bahwa jumlah skor rata rata indikator
kompetensi (X2) yaitu sebesar 3,87 dan skor tersebut masuk dalam kategori baik
Kemudian pada tabel diatas dapat kita lihat tedapat indikator yang paling
mendominasi yaitu indikator karakter pribadi (X2.1) dengan skor jumlah rata rata
yaitu sebesar 3,96 % dan termasuk dalam kategori baik, artinya bahwa sebagian
besar pegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bombana telah
diri (X2.2) dengan skor rata rata yaitu sebesar 3,81 dan termasuk dalam kategori
baik. Dari uraian diatas menandakan bahwa sebagian besar pegawai atau
pegawai
pengetahuan (X2.3) dengan jumlah skor rata rata yaitu sebesar 3,81%, dan
termasuk dakam kategori baik. Ini berarti mendakan bahwa mayoritas pegawai
Bombana memiliki pengetahuan yang baik dalam dalam menjalankan tugas tugas
dengan skor rata rata sebesar 3,87% dan termasuk dalam kategori yang baik.Ini
Selanjutnya indikator Motivasi (X2.5) dengan skor rata rata yaitu sebesar
3,92. Ini berarti bahwa mayoritas pegawai yang bekerja di Dinas Pendidikan dan
Jawaban Responden
Indikator Item STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) Mean Kategori
F % F % F % F % F %
X3,1 0 0 0 0 1 3,2 29 93,5 1 3,2 4 Baik
Kebutuhan Fisiologi X3.2 0 0 0 0 3 9,7 15 48,4 1 3,2 4,32 Sangat Baik
Rata Rata Indikator 4,16 Baik
X3.3 0 0 0 0 5 16,1 24 77,4 2 6,5 3,9 Baik
Kebutuhan Rasa Aman X3.4 0 0 0 0 0 0 22 71 9 29 4,29 Sangat Baik
Rata Rata Indikator 4,10 Baik
X3.5 0 0 0 0 2 6,5 26 83,9 3 9,7 4,03 Baik
Kebutuhan Sosial X3.6 0 0 0 0 1 3,2 15 48,4 15 48,4 4,45 Sangat Baik
Rata Rata Indikator 4,24 Sangat Baik
X3.7 0 0 0 0 1 3,2 17 54,8 13 41,9 4,39 Sangat Baik
X3.8 0 0 0 0 0 0 30 96,8 1 3,2 4,03 Baik
Kebutuhan Penghargaan Rata Rata Indikator 4,21 Baik
Rata Rata Indikator 4,18 Baik
Pada tabel 4.8 diatas terlihat jumlah rata rata item untuk variable motivasi
kerja yaitu 4,18 dengan kategori baik. Nilai tersebut menandakan bahwa
Bombana telah memiliki motivasi kerja yang baik. Selain itu pada tabel diatas
kebutuhan sosial (X3.3) dengan rata rata 4,24, kebutuhan fisiologi (X3.1) dengan
rata rata sebesar 4,13, kebutuhan rasa aman (X3.2) dengan rata rata 4,10, dan
kebutuhan penghargaan (X3.5) dengan skor 4,21. Ini berarti bahwa mayoritas
Kabupaten Bombana cukup puas dengan motivasi kerja yang diberikan oleh Dinas
Jawaban Responden
Indikator Item STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) Mean Kategori
F % F % F % F % F %
Y1.1 0 0 0 0 2 6,5 23 74,2 6 19,4 4,13 Baik
Orientasi Pelayanan Y1.2 0 0 0 0 0 0 17 54,8 14 45,2 4,45 Sangat Baik
Rata Rata Indikator 4,29 Sangat Baik
Y1.3 0 0 0 0 1 3,2 24 77,4 6 19,4 4,16 Baik
Komitmen Y1.4 0 0 0 0 1 3,2 28 90,3 2 6,5 4,03 Baik
Rata Rata Indikator 4,10 Baik
Y1.5 0 0 0 0 1 3,2 25 80,6 5 16,1 4,13 Baik
Inisiatif Kerja Y1.6 0 0 0 0 2 6,5 19 61,3 10 32,3 4,26 Sangat Baik
Rata Rata Indikator 4,20 Baik
Y1.7 0 0 0 0 0 0 21 67,7 10 32,3 4,32 Sangat Baik
Y1.8 0 0 0 0 0 0 21 67,7 10 32,3 4,32 Sangat Baik
Kerja Sama Rata Rata Indikator 4,32 Sangat Baik
Total Rata Rata Indikator 4,23 Sangat Baik
Pada tabel 4.9 diatas dapat kita lihat bahwa jumlah rata rata item untuk
varibel kinerja pegawai (Y) yaitu 4,23 dan masuk dalam kategori sangat baik. Ini
Kebudayaan Kabupaten Bombana telah memiliki kinerja yang sangat baik atau
dengan kata lain pegawai yang bekerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
komitmen, inisitiatif kerja serta kerja sama yang baik dalam melaksanakan tugas
adalah orientasi pelayanan (Y1.1) dengan skor rata rata 4,29, komitmen (Y1.2)
dengan skor rata rata 4,10, inisiatif kerja (Y1.3) dengan skor 4,20, dan kerja sama
(Y1.4) dengan skor rata rata sebesar 4,32. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan
Kabupaten Bombana telah memiliki atau menerapkan kinerja pegawai yang baik.
70
1. Budaya Organisasi
nilai uji validitas > 0,300 maka dapat dikatakan bahwa item variabel budaya
2. Kompetensi
Uji validitas Kompetensi
NO Pernyataan Koefisien Korelasi Sigfinikansi Keterangan
1 x2.1 ,485** 0,006 Valid
2 x2.2 ,456** 0,010 Valid
3 x2.3 ,487** 0,005 Valid
4 x2.4 ,538** 0,002 Valid
5 x2.5 ,602** 0,000 Valid
6 x2.6 ,533** 0,002 Valid
7 x2.7 ,544** 0,002 Valid
8 x2.8 ,404* 0,024 Valid
9 x2.9 ,436* 0,014 Valid
10 x2.10 ,367* 0,042 Valid
70
uji validitas > 0,300 maka dapat dikatakan bahwa item variabel kompetensi
dinyatakan valid.
3. Motivasi Kerja
Berdasarkan uji validitas variabel motivasi kerja , diketahui bahwa nilai uji
validitas > 0,300 maka dapat dikatakan bahwa item variabel motivasi kerja
dinyatakan valid
4. Kinerja
Uji validitas Kinerja
Berdasarkan data uji validitas variabel kinerja, diketahui bahwa nilai uji
validitas > 0,300 maka dapat dikatakan bahwa item variabel kinerja dinyatakan
valid.
tidak terlalu jauh atau melebar.Dalam hal ini, grafik menunjukkan bahwa model
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik titik menyebar secara acak serta
tidak membentuk pola yang jelas tersebar baik diatas maupun dibawah angka o
model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 9,925 ,566 17,524 ,000
X1 ,028 ,007 ,064 3,936 ,001 ,925 1,081
X2 ,087 ,007 ,208 12,893 ,000 ,926 1,080
Hasil tabel diatas dapat dilihat nilai Variance inflation factor (VIF)
menunjukkan nilai dari masing masing variabel ini menunjukkan tidak ada
satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat
model regresi.
menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara variabel faktor penyebab (X)
terhadap variabel akibatb (Y). Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan tabel 4.13 diatas dapat dilihat bahwa nilai untuk variabel (X1)
budaya organisasi (nilai b) 0,064, variabel (X2) kompetensi (nilai b) 0,208, dan
variabel (X3) (nilai b) 0,982 sehingga dapat diperoleh persamaan linear berganda
sebagai berikut:
Yang berarti:
semakin baik kompetensi maka akan semakin bagus pula kinerja pegawa
c. Nilai koefisisen regresi Motivasi kerja (X3) sebesar 0,982, bertanda positif
semakin baik Motivasi kerja maka akan semakin bagus pula kinerja
berikut:
organisasi (X1), kompetensi (X2), motivasi kerja (X3), dan kinerja pegawai (Y)
yaitu < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan atau bersama sama
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel (X) dengan
variabel kinerja pegawai (Y). Maka dari itu hipotesis pertama diterima
secara terpisah maupun bersama sama, maka digunakan uji t. Adapun kriteria
jika signifikansi < 0,05 maka hipotesis diterima berarti ada pengaruh
Jika signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak berarti tidak ada pengaruh
dependent.
Berdasarkan tabel 4.13 diatas variabel Budaya Organisasi (X1) pada hasil uji t
parsial didapatkan hasil bahwa Budaya Organisasi (X1) dengan nilai signifikansi
< 0,05 maka dapat dinyatakan variabel Budaya Organisasi (X1) memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y) di Dinas
Berdasarkan tabel diatas variabel kompetensi (X2) pada hasil uji t parsial
didapatkan hasil bahawa Kompetensi (X2) dengan nilai signifikansi < 0,05 maka
dapat dinyatakan variabel kompetensi (X2) memiliki pengaruh yang posisitif dan
Berdasarkan tabel diatas variabel Motivasi Kerja (X3) pada hasil uji t
Parsial didapatkan hasil bahwa Motivasi Kerja (X3) dengan nilai signifikansi <
0,05, maka dapat dinyatakan variabel Motivasi Kerja (X3) memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja Pegawai (Y) di Dinas
seberapa besar kontribusi pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
(Y).
Model Summary
Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
1 ,997 a
,993 ,993 ,08305
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
70
hubungan linear variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. (kuncoro
2013:240) Koefisien korelasi (R) memiliki nilai antara -1,00 hingga + 1,00.
Semakin R mendekati 1,00 maka dapat diartikan hubungan anatara variabel bebas
dan variabel terikat semakin kuat dan bersifat negatif dan juga sebaliknya.
Dari hasil uji koefisien determinasi (R Square) pada tabel diatas dilihat
atau sama dengan 99,30 %. Angka tersebut mengandung arti bahwa budaya
Sedangkan sisanya (100% - 99,30%) diperoleh oleh variabel lain di luar model
regresi ini. Besarnya pengaruh lain ini sering di sebut eror (e).
70
dependen dalam penelitian ini di ukur dengan indikator yang membentuk variabel
dengan indikator yaitu (a) Inisiatif indifidu, hal ini berkaitan dengan tingkat
berkaitan tingkat sejauh mana unit unit dalam organisasi didorong untuk bekerja
tingkat sejauh mana para manajer atau pemimpin berkomunikasi dengan jelas,
memberi bantuan, serta dukungan terhadap bawahan mereka, (d) Kontrol, yakni
mengawasi dan mengendalikan perilaku pegawai, (e) Pola pola komunikasi, yakni
yang formal. Kemudian indikator kompetensi terbentuk dari indikator yaitu, (a)
Karakter pribadi (traits), berkaitan dengan karakteristik fisik dan reaksi atau
respon yang dilakukan secara konsisten terhadap suatu situas iatau informasi, (b)
konsep diri (seel concept), berkaitan dengan perangkat sikap, sistem nilai atau
citra diri yang dimiliki pegawai, (c) Pengetahuan (knowledge), berkaitan dengan
serangkaian tugas fisik atau mental dalam organisasi, (e) Motivasi (motives),
70
berkaitan dengan sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau di kehendaki oleh
yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya, (d)
pengaruh yang positif dan signifikan dalam meningkatkan kinerja pegawai pada
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Bombana. Ini berarti bahwa untuk
organisasi, kompetensi, dan motivasi kerja. Hasil temuan penelitian ini sekaligus
(X1) , kompetensi (X2), dan motivasi kerja (X3) mempunyai pengaruh yang
integrasi, yang berkaitan dengan tingkat sejauh mana unit unit dalam organisasi
didorong untuk bekerja dengan cara yang terkeordinasi. Ini berarti bahwa
unit unit organisasi tersebut untuk bekerja secara terkoordinasi dalam rangka
terbentuk dari beberapa indikator yaitu : Karakter pribadi (traits), . konsep diri
pribadi (traits) yang berkaitan dengan karakteristik fisik dan reaksi atau respon
yang dilakukan secara konsisten terhadap suatu situas iatau informasi. Ini berarti
bahwa sebagaian besar responden yang diteliti memiliki karakteristik dan respon
yang baik secara konsisten dalam mencapai tujuan yang diharapkan oleh pegawai.
kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan
70
sebagainya. Ini berarti bahwa sebagian besar responden yang diteliti memiliki
kekompakan dan kerja sama yang baik dalam mencapai tujuan yang diharapkan
oleh pegawai.
kerja dengan rata rata indikator yang paling besar diantara variabel lainnya. Dari
uraian tersebut dalam penelitian ini dapat disumpulkan bahwa secara simultan
pegawai.
di ukur dengan indikator (a) Inisiatif indifidu guna mendukung pegawai dalam
mendukung pegawai untuk memiliki kemampuan dalam bekerja dengan cara yang
terkeordinasi untuk menyelesaikan tugas dan fungsi masing masing yang telah
hierarki kewenangan yang ada dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai pada
Jika dilihat dari kontribusi masing masing independen dalam penelitian ini
terkait dengan budaya organisasi, terlihat bahwa dari ke lima indikator yang
yaitu indikator karakter pribadi. Ini berarti bahwa sebagian besar responden yang
diteliti memiliki tanggung jawab atas pekerjaannya terhadapa tugas dan fungsi
penelitian ini tidak terlepas dari adanya dukungan faktor usia produktif. Sebagian
besar responden yang telah di amati berada dalam posisi usia produktif, disamping
itu sebagian besar responden yang telah di amati pada jenjang pendidikan S1
sebesar 60,6%, D3 sebesar 6,1% dan S2 sebesar 27,3% dan sebagian besar telah
memiliki pengalaman kerja 54,5% pegawai yang berada dalam masa kerja 15-20
tahun.
Hasil ini juga di dukung penuh (diterima) terhadap hipotesis (H2) yang
Hasil penelitian ini tel ah memberi dukungan terhadap konsep yang telah
ikatan kuat pada seluruh anggota, dan alat pengendali perilaku pada setiap
organisasi tersebut. Temuan ini juga di perkaya dari hasil kajian terdahulu yang
positif dan signifikan terhadap kinerja (Abdillah Junaedy, Mansyur Ramly (2019).
kinerja pegawai, hal ini ditunjukkan dari hasil uji t – hitung 12,893 > t – tabel
3,524 dan signifikan 0,000 < 0,05 dengan demikian variabel kompetensi (X2)
berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
Hasil penelitian ini diperkuat oleh teori yang dikemukakan oleh Bintoro
dan Daryanto (2017:112) bahwa semakin lama waktu yang digunakan seseorang
Selain itu penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Terhadap Kinerja Pegawai pada PT Sapta Prima Cargo, dengan hasil penelitian
kinerja pegawai.
pegawai pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Bambana. Ini berarti
sasaran kerja maupun perilaku kerja maka diperlukan adanya dukungan dari
variabel motivasi kerja. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kinerja pegawai
ketingkat yang lebih tinggi karena karyawan akan berperilaku sesuai dengan visi
dan misi yang ada di Dinas Pendiddikan dan Kebudayaan Kabupaten Bombana.
Pendapat ini di perkuat Gibson (1995) sesuatu hal yang mendorong atau
menggerakkan kita untuk berperilaku dengan cara yang tertentu, hal itulah yang
akan merangsang kita untuk maju. Hal ini diperkuat sari (2012) mengatakan
usaha dalam penelitian ini bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai. Dilihat dari tabulasi data bahwa indikator
yang yang paling mendominasi pada variabel motivasi adalah indikator kebutuhan
sosial dengan jumlah rata rata 4,24%. Dalam organisasi akan berkaitan dengan
kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik,
rekreasi bersama dan sebagainya. Ini berarti bahwa, responden atau pegawai yang
kesadaran dan tanggung jawab pada tugas yang telah di emban, kepercayaan
terhadap rekan kerja dalam mencapai target yang telah ditentukan dengan kata
lain motivasi kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini
(2018) yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh positif dari motivasi kerja
terhadap kinerja.
Pada variabel motivasi kerja dalam penelitian ini ditemukan hasil bahwa
kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini dapat kita
lihat dari hasil uji t - hitung 63,060 > t – tabel 3,524 dan signifikan 0,000 < 0,05
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iskandar & Sembada (2012)
terhadap kinerja pegawai bank BJB. Di sisi lain juga diperkuat dari hasil
penelitian Shati & dewi (2014) menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh
5.1 Kesimpulan
Kabupaten Bombana.
kinerja pegawai
5.2 Saran
masih harus diperbaiki dan ditingkatkan agar memberi dampak yang lebih baik
3. Hasil penelitian ini di temukan bahwa indikator yang paling rendah dalam
4. Kajian ini dapat disarankan untuk dikembangkan oleh peneliti lain dengan
dan motivasi kerja. Adapun variabel yang disarankan adalah variabel gaya
kepemimpinan kedisiplinan.
DAFTAR PUSTAKA