Rukun ilmu bahasa Arab ada empat: ilmu bahasa, ilmu nahwu,
ilmu bayan, dan ilmu adab.
Bahasa Arab terbagi dua macam, yaitu: Syair (Puisi) dan Prosa.
Syair adalah perkataan yang mengikuti wazan (timbangan) tertentu
yang diakhiri dengan qafiyah (rima). Maksudnya adalah syair yang
semua wazan diakhiri dengan rawi (huruf atau konsonan) yang
satu, yaitu qafiyah.
2 Lakukan kontekstualisasi Realitas umat Islam berada pada masa kemunduran karena
atas pemaparan materi kurangnya kemampuan umat Islam untuk menggali dan
dalam bahan ajar dengan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan yang tersirat dalam
realitas sosial Al-Qur’an. Kemampuan itu mustahil akan diperoleh jika saja umat
Islam tidak mengerti bahasa Al-Qur’an.
3. Merefleksikan hasil Seseorang yang ingin memahami agamanya yaitu Islam, maka ia
kontekstualisasi materi harus mempelajari semua ilmu yang berhubungan dengan bahasa
bahan ajar dalam Arab diantaranya ilmu nahwu karena dengan ilmu ini, seseorang
pembelajaran bermakna bisa mengetahui makna dan tujuan suatu lafadz atau kalimat serta
ia mampu membedakan antara fi’il, maf’ul, mubtada’ dan khabar.
Tanpa ilmu nahwu semua itu tidak bisa dipahami. Di sini terlihat
bahwa Ibnu Khaldun sangatlah mementingkan ilmu nahwu sebagai
ilmu yang pertama dipelajari dalam mempelajari bahasa Arab