Informasi Umum
Kompetensi Awal Sebelum memulai pembelajran peserta didik memahami fenomena geosfer yang terjadi di permukaan bumi.
Profil Pelajar Pancasila 1. Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ( berempati pada orang
lain )
2. Mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara mandiri dalam melaksanakan keterampilan proses, percaya
diri, mengembangkan kendali dan disiplin diri)
3. Bernalar kritis (mampu memproses informasi dan gagasan, melakukan evaluasi terhadap prosedur yang
dilakukan, mengevaluasi dan merefleksi pemikiran)
4. Kreatif (menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil)
5. Bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek sederhana, melakukan komunikasi untuk
mencapai tujuan bersama)
Sarana dan Prasarana 1. Laptop
2. LCD Proyektor
3. HP
4. LKPD
5. Papan Tulis
6. Spidol
7. Penggaris
8. Penghapus
9. Speaker aktif
Target Peserta Didik Reguler 6 Kelas (1 kelas terdiri dari 36 peserta didik )
Model Pembelajaran Pertemuan 5 : Problem Based Learning
Pertemuan 6 : Problem Based Learning
Kompetensi Inti
Capaian Pembelajaran Keterampilan Proses : Pada akhir fase, peserta didik terampil dalam membaca dan menuliskan tentang
Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta, Penelitian Geografi dan Fenomena Geosfer. Peserta didik mampu
menyampaikan, mengomunikasikan ide antar mereka, dan mampu bekerja secara kelompok atau pun
mandiri dengan alat bantu hasil produk sendiri berupa peta atau alat pembelajaran lainnya.
Pemahaman Konsep : Pada akhir fase, peserta didik mampu mengidentifikasi, memahami, berpikir kritis,
dan menganalisa secara keruangan tentang Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta, Penelitian Geografi dan
Lingkungan Geosfer, memaparkan ide, dan memublikasikannya di kelas atau pun media lain.
Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan membaca artikel dan diskusi kelompok, mampu mengalisis permasalahan yang timbul
dalam fenomena geosfer ( tenaga eksogen ) yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal peserta didik
dengan bahasa peserta didik yang mudah di mengerti, memberikan ide serta solusi yang terbaik dari
permasalahan yang ada.
Pemahaman Bermakna • Guru memandu peserta didik memahami dan memiliki keterampilan menganalisis beragam ruang
lingkup pengetahuan geografi, obyek studi dan aspek geografi dalam kehidupan sehari hari. Tujuannya
memberikan kebijakan kepada peserta didik mengetahui kajian geografi berserta aspek aspeknya.
• Tenaga eksogen juga dapat memengaruhi perubahan bentuk muka bumi baik dipengaruhi oleh
atmosfer, hidrosfer maupun biosfer. Proses eksogen meliputi proses Sedimentasi, pengikisan (erosi),
masswasting dan sedimentasi. Proses Sedimentasi mekanik dipengaruhi oleh atmosfer, biosfer maupun
hidrosfer. Proses Sedimentasi kimia dipengaruhi oleh reaksi unsur kimia pada air dan batuan sedangkan
Sedimentasi organisme dipengaruhi oleh aktiviatas organisme. Akibat proses pelapukan ini
menghasilkan beragam bentuk muka bumi. Selain Sedimentasi proses pengikisan dapat manghasilkan
bentuk muka bumi baik dipengaruhi oleh air hujan/air sungai/peraian darat maupun periaran laut. Batu
jamur hanyalah salah satu contoh dari tebing batuan yang tekikis olah tenaga angin. Selanjutnya dalam
proses massawasting/ gerakan tanah turut merubah bentuk buka bumi. Terdapat beragam jenis Gerakan
tanah diantaranya tanah longsor, tanah amblas, tanah nendat, tanah mengalir, lumpur mengalir dan
rayapan tanah. Dan proses eksogen yang terakhir yaitu sedimentasi yaitu pengendapan tanah ataupun
masa batuan di suatu tempat setelah proes erosi dan trasportasi. Berdasarkan zat pengangkutnya
sedimentasi terditi dari sedimentsi fluvial yang menghasilkan delta, kipas alluvia, dan bantaran sungai,
sedangkan sedimentasi eolin menghasilkan beragam bentuk bukit pasir di daerah gurun, dan yang
terakhit adalah sedimentasi marine yang menghasilkan beragam bentukan di pantai diantaranya beach,
bar, spit, tombolo, dan bentukan lainnya.
Persiapan Pembelajaran 1. Guru melakukan Presesnsi peserta didik sebelum memulai kegiatan pembelajaran guru menanyakan
terkait materi geografi yang pernah di pelajari peserta didik di jenjang sebelumnya sebagai salah satu
pemetaan atas pengetahuan dasar geografi yang telah di pahami atau menyaksikan salah satu video
pengetahuan dasar geografi memalui youtube.
2. Guru mempersiapkan materi pembelajaran dalam bentuk PPT dan video pembelajaran.
3. Guru menyiapkan asesmen baik berupa lisan/tertulis.
4. Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap mengikuti pembelajaran.
5. Guru merancang kelompok diskusi yang beranggotakan 5-6 peserta didik.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 5 Pertanyaan Pemantik:
1. Apakah kamu mengetahui gurun sahara ? taukan kamu di Indonesia terdapat gurun pasir juga loh tetapi
ukurannya lebih kecil, taukah kamu tempatnya dimana ?
2. Faktor apakah yang memengaruhi hancurnya batuan pada gambar berikut ini ?
Kegiatan Pembuka:
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama sebagai perwujudan rasa syukur
serta melakukan presensi siswa, menumbuhkan karakter sesuai profil pelajar Pancasila yaitu beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME.
2. Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran
dengan memperhatikan kerapihan ketertiban dan memeriksa kehadiran siswa.
3. Guru membahas materi pada pertemuan sebelumnya tentang tenaga endogen.
4. Guru memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar tentang eksogen dengan mengajukan
pertanyaan pemantik.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan yang sedang berlangsung
yaitu perubahan muka bumi akibat tenaga eksogen dan dampaknya terhadap kehidupan manusia.
Kegiatan Inti :
1. Guru membentuk kelas menjadi 6 kelompok terdiri dari satu kelompok 6 peserta didik, setiap
kelompoknya terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, sehingga diharapkan tutor
sebaya dapat memaksimalkan proses pembelajaran berjalan baik. Masing-masing kelompok diberikan
artikel menarik dari media massa yang telah disiapkan guru terkait gejala geosfer yang di akibatkan oleh
tenaga eksogen (Erosi) selajutnya siswa di berikan lembar kerja.
2. Artikel :
https://nasional.tempo.co/read/1631654/alarm-bencana-dari-waduk-mrica
3. Melalui diskusi kelompok peserta didik mengerjakan LKPD tentang materi yang dibahas.
4. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok menelaah masalah dari artikel, kemudian dikaitkan dengan
hasil pengamatannya terhadap materi tenaga eksogen ( Erosi ) sebagai perwujudan bernalar kritis,
kreatif, dan gotong royong.
5. Peserta didik melakukan evaluasi penyelesaian masalah erosi secara kreatif.
6. Guru membantu peserta didik memamasuki ruang belajar pada aplikasi nearpod dengan memberikan
kode akses pada aplikasi dan mengecek kembali tentang penyelidikan dan proses yang dilakukan dalam
menyelesaikan masalah tenaga eksogen ( Erosi ).
7. Peserta didik menuliskan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok masalah tenaga eksogen ( Erosi ) secara
kritis, kreatif dengan memposting kesimpulan di dalam ruang kolaborasi pada aplikasi nearpod.
8. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergantian secara kritis. Berdasarkan
presentasi kelompok, guru menjelaskan dengan menampilkan PPT tentang proses terjadinya erosi dan
dampaknya bagi kehidupan dengan secara umum dan peserta didik membuat rangkuman materi yang
dibahas secara mandiri dan kreatif.
Kegiatan Penutup:
1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran.
2. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dipelajari.
3. Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu dampak tenaga
eksogen (Pelapukan) bagi kehidupan.
4. Guru menutup pelajaran dan mengakhiri pembelajaran dengan memberikan salam.
Pertemuan 6 Pertanyaan Pemantik:
1. Guru memberikan pertanyaan berdasarkan gambar : Faktor apakah yang memengaruhi hancurnya
batuan pada gambar berikut ini ?
Kegiatan Pembuka:
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama sebagai perwujudan rasa syukur
serta melakukan presensi siswa, menumbuhkan karakter sesuai profil pelajar Pancasila yaitu beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME.
2. Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran
dengan memperhatikan kerapihan ketertiban dan kehadiran siswa.
3. Guru membahas tugas pada pertemuan sebelumnya tentang membuat denah jalur evakuasi saat terjadi
gempa bumi dengan menyampaikan kelebihan dan kekurangan dari tugas yang telah diperiksa dan
menyarankan memperbaiki tugas bagi yang belum sesuai serta mengingatkan bagi yang belum
mengumpulkan tugas.
4. Guru memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar tentang eksogen dengan mengajukan
pertanyaan pemantik.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan yang sedang berlangsung
yaitu perubahan muka bumi akibat eksogen dan dampaknya terhadap kehidupan manusia.
Kegiatan Inti:
1. Guru membentuk kelas menjadi 6 kelompok terdiri dari satu kelompok 6 peserta didik, setiap
kelompoknya terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, sehingga diharapkan tutor
sebaya dapat memaksimalkan proses pembelajaran berjalan baik. Masing-masing kelompok diberikan
artikel menarik dari media massa yang telah disiapkan guru terkait gejala geosfer yang di akibatkan oleh
tenaga eksogen (Pelapukan) selajutnya siswa di berikan lembar kerja.
2. Artikel :
https://mediaindonesia.com/nusantara/375690/pelapukan-batuan-penyebab-longsor-di-sumedang
3. Melalui literasi geografi dan diskusi kelompok peserta didik mengerjakan Lembar kerja terkait dengan
materi yang dibahas.
4. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok menelaah rumusan masalah yang telah disusun, kemudian
dikaitkan dengan hasil pengamatannya terhadap materi tenaga eksogen ( Pelapukan ) sebagai
perwujudan bernalar kritis, kreatif, dan gotong royong.
5. Peserta didik melakukan evaluasi penyelesaian masalah pelapukan secara kreatif.
6. Guru membantu peserta didik memamasuki ruang belajar pada aplikasi nearpod dengan memberikan
kode akses pada aplikasi dan mengecek kembali tentang penyelidikan dan proses yang dilakukan dalam
menyelesaikan masalah tenaga eksogen ( Pelapukan ).
7. Peserta didik menuliskan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok masalah tenaga eksogen ( Pelapukan )
secara kritis, kreatif dengan memposting kesimpulan di dalam ruang kolaborasi pada aplikasi nearpod.
8. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergantian secara kritis.
9. Berdasarkan presentasi kelompok, guru menjelaskan dengan menampilkan PPT tentang proses
terjadinya pelapukan dan dampaknya bagi kehidupan dengan secara umum dan peserta didik membuat
rangkuman materi yang dibahas secara mandiri dan kreatif
Kegiatan Penutup:
1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran.
2. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dipelajari.
3. Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu dampak tenaga
eksogen (Sedimentasi) bagi kehidupan.
4. Guru menutup pelajaran dan mengakhiri pembelajaran dengan memberikan salam.
Asesmen
Jenis Bentuk
1. Asesmen Diagnostik (sebelum pembelajaran) 5 pertanyaan dengan menggunakan aplikasi Nearpod
2. Asesmen Formatif (selama pembelajaran) Menggunakan observasi dan jurnal selama proses pembelajaran
3. Asesmen Sumatif (akhir pembelajaran) Meenggunakan soal pilihan ganda di akhir pembelajaran
LAMPIRAN
1. Bahan Ajar
2. Media Pembelajaran
3. LKPD
4. Asesmen (Kisi-kisi, Instrumen Soal, Rubrik Penilaian)
5. Glosarium
6. Daftar Pustaka
TENAGA EKSOGEN
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar perut bumi. Tenaga eksogen merupakan tenaga yang dapat merombak
dan merubah bentuk muka bumi atau bentang lahan yang telah ada. Perombakan muka bumi akibat tenaga eksogen dapat
disebabkan oleh proses pelapukan, pengikisan, pengendapan, dan pergerakan batuan atau tanah. Proses perombakan atau
perubahan muka bumi ini, pengerjaannya dilakukan oleh air, udara, dan es.
PELAPUKAN
Pelapukan (weathering) adalah peristiwa penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimiawi, maupun secara biologis.
Proses pelapukan batuan membutuhkan waktu yang sangat lama.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan
Ada empat faktor yang mempengaruhi terjadinya pelapukan batuan, yaitu sebagai berikut:
Keadaan struktur batuan : Struktur batuan adalah sifat fisik dan sifat kimia yang dimiliki oleh batuan. Sifat fisik batuan,
misalnya warna batuan, sedangkan sifat kimia batuan adalah unsur-unsur kimia yang terkandung dalam batuan
tersebut. Batuan yang mudah lapuk misalnya batu lempeng (batuan sedimen), sedangkan batuan yang susah lapuk
misalnya batuan beku.
Keadaan topografi : Topografi muka bumi juga ikut mempengaruhi proses terjadinya pelapukan batuan. Batuan yang
berada pada lereng yang curam, cenderung akan mudah melapuk dibandingkan dengan batuan yang berada di tempat
yang landai.
Cuaca dan iklim : Unsur cuaca dan iklim yang mempengaruhi proses pelapukan adalah suhu udara, curah hujan, sinar
matahari, angin, dan lain- lain..
Keadaan vegetasi : Vegetasi atau tumbuh-tumbuhan juga akan mempengaruhi proses pelapukan, sebab akar-akar
tumbuhan tersebut dapat menembus celah-celah batuan.
2. Pelapukan dibagi dalam tiga macam, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis.
a. Pelapukan Mekanis.
Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah penghancuran batuan secara fisik tanpa
mengalami perubahan kimiawi. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan
air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam.
b. Pelapukan Kimiawi.
Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia. Biasanya yang menjadi perantara
air, terutama air hujan. Terdapat empat proses yang termasuk pada pelapukan kimia, yaitu sebagai berikut.
• Hidrasi, yaitu proses batuan yang mengikat batuan di atas permukaan saja.
• Hidrolisa, yaitu proses penguraian air (H2O) atas unsur-unsurnya menjadi ion-ion positif dan negatif.
• Oksidasi, yaitu proses pengkaratan besi.
• Karbonasi, yaitu pelapukan batuan oleh karbondioksida (CO2). Gas ini terkandung pada air hujan
ketika masih menjadi uap air.
EROSI
Pengikisan atau erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alami dari satu tempat ke tempat lain
oleh suatu tenaga yang bergerak di atas permukaan bumi.
1. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya erosi diantaranya adalah:
a. Iklim
Iklim dapat mempengaruhi erosi oleh karena menentukan indeks erosifitas hujan. Selain itu, komponen
iklim yaitu curah hujan dapat mempengaruhi laju erosifitas secara terus menerus sesuai intensitas hujan
yang terjadi.
b. Tanah
Sedang tanah dengan sifat-sifatnya itu dapat menentukan besar kecilnya laju pengikisan (erosi) dan
dinyatakan sebagai faktor erodibilitas tanah (kepekaan tanah terhadap erosi atau ketahanan tanah terhadap
adanya erosi).
c. Topografi
Kemampuan tanah terbawa air erosi dipengaruhi oleh topografi suatu wilayah. Kondisi wilayah yang dapat
menghanyutkan tanah sebagai sedimen erosi secara cepat adalah wilayah yang memiliki kemiringan lereng
yang cukup besar. Sedangkan pada wilayah yang landai akan kurang intensif laju erosifitasnya, karena lebih
cenderung untuk terjadi penggenangan.
d. Tanaman Penutup Tanah
Tanaman penutup tanah (vegetasi) berperan untuk menjaga agar tanah lebih aman dari percikan-percikan
yang terjadi akibat jatuhnya air hujan ke permukaan tanah. Selain melindungi dari timpaan titik-titik hujan,
vegetasi juga berfungsi untuk memperbaiki susunan tanah dengan bantuan akar-akar yang menyebar.
e. Manusia
Manusia dapat berperan sebagai penyebab cepatnya laju erosi maupun menekan laju erosi. Dalam proses
mempercepat erosi, manusia banyak melakukan kesalahan dalam pengelolaan lingkungan, seperti
penambangan, eksploitasi hutan, pengerukan tanah, dan lain sebagainya.
2. Ada empat jenis erosi bila dilihat dari zat pelarutnya, yaitu sebagai berikut:
a. Ablasi
Ablasi adalah erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir. Air yang mengalir menimbulkan banyak gesekan
terhadap tanah yang dilaluinya. Besarnya gesekan pada tanah dipengaruhi oleh besarnya air yang mengalir.
Gesekan akan semakin besar jika kecepatan dan jumlah air semakin besar. Kecepatan air juga akan semakin
besar jika gradien (kemiringan) lahan juga besar.
Gesekan antara air dengan tanah atau batuan di dasar sungai dan gesekan antara benda benda padat yang
terangkat air oleh tanah atau batuan di bawahnya dapat menyebabkan terjadinya pengikisan. Pengikisan oleh
air sungai yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan terbentuk V, jurang atau ngarai, aliran
deras, dan air terjun.
Bagaimana terjadinya lembah? Apabila kecepatan aliran air di dasar sungai cepat maka akan terjadi
pengikisan di dasar sungai, atau sering disebut erosi vertikal. Apabila aliran aliran air yang cepat terjadi di tepi
sungai maka akan manyebabkan terjadinya pengikisan ke arah samping atau erosi ke samping. Hasil erosi
vertikal, sungai semakin lama semakin dalam, sedangkan erosi ke samping menyebabkan sungai samakin
lebar. Erosi vertikal membentuk huruf V. Contohnya, lembah Aria, Ngarai Sihanok, dan Grand Canyon di
Amerika Serikat.
• Erosi percik (Splash Erosion) : Erosi percik yaitu proses pengikisan yang terjadi oleh percikan air..
• Erosi lembar (Sheet Erosion) : Erosi lembar yaitu proses pengikisan tanah yang tebalnya sama atau
merata dalam suatu permukaan tanah.
• Erosi alur (Rill Erosion) : Erosi alur terjadi karena air yang mengalir berkumpul dalam suatu
cekungan, sehingga di cekungan tersebut terjadi erosi tanah yang lebih besar.
• Erosi parit (Gully Erosion) : Proses terjadinya erosi parit sama halnya dengan erosi alur, tetapi
saluran-saluran yang terbentuk telah dalam, sehingga tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan
tanah biasa.
C. Eksarasi
Eksarasi yaitu erosi yang disebabkan oleh hasil pengerjaan es. Jenis erosi ini hanya terjadi pada daerah yang
memiliki musim salju atau di daerah pegunungan tinggi. Proses terjadinya erosi, diawali oleh turunnya salju
di suatu lembah pada lereng atau perbukitan. Lama kelamaan salju tersebut akan menumpuk pada lembah,
sehingga menjadi padat dan terbentuklah massa es yang berat. Berkat gaya gravitasi, massa es tersebut akan
merayap menuruni lereng pegunungan atau perbukitan.
D. Deflasi
Deflasi yaitu erosi yang disebabkan oleh tenaga angin. Berdasarkan teori, adanya gurun pasir karena proses
pelapukan mekanis. Proses itu dimulai ketika suhu siang hari yang terik memanasi batuan gurun sampai di
atas 80° C sehingga batuan itu memuai. Selama beribu- ribu tahun, angin gurun mengeruk batuan yang hancur
dan mengangkut butiran-butiran pasir halus. Lama-lama pasir ini menumpuk menjadi bukit pasir yang luas.
Contoh: Tanah Loss di Gurun Gobi (Cina Utara) yang memiliki ketebalan 600 meter.
Lampiran 2 : Media Pembelajaran
EROSI PELAPUKAN
https://youtu.be/olSkT5fnLEM
Artikel :
https://nasional.tempo.co/read/1631654/alarm-bencana-dari-waduk-mrica
LKPD :
JURNAL LITERASI
PETUNJUK :
1. Soal dikerjakan secara berkelompok dalam diskusi kelompok !
2. Setelah membaca artikel kerjakanlah soal berikut ini !
3. Setelah menjawab soal berikan kesimpulan sederhana dari artikel yang telah di baca !
Jelaskan secara singkat apa yang terjadi di sungai Jelaskan penyebab becana tersebut bisa terjadi !
serayu !
Jelaskan dampak yang terjadi pada warga jika becana Jelaskan apa yang di lakukan pihak pemerintah
tersebut terjadi ! dalam mengatasi bencana tersebut !
Kesimpulan sederhana :
No Pertanyaan Jawaban
1
2
3
2) Rubrik Observasi
𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑆𝐾𝑂𝑅 × 4
𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 ∶
12
Keterangan :
Artikel :
https://mediaindonesia.com/nusantara/375690/pelapukan-batuan-penyebab-longsor-di-sumedang
LKPD :
Nama Kelompok :
Nama Anggota :
Kelas (Absen) :
Tanggal :
Materi : Perubahan bentuk muka bumi yang dipengaruhi oleh tenaga eksogen ( Pelapukan ) dikaitkan dengan
kehidupan
Petunjuk mengerjakan :
1. Soal dikerjakan secara berkelompok dalam diskusi kelompok
2. Setelah membaca artikel kerjakanlah soal berikut ini !
Skor
No Soal Skor Skor
maksimal diperoleh
1 Faktor apakah yang memengaruhi terjadinya pelapukan ? 10
Skor Maksimal 50
Skor diperoleh
Nilai
Nilai : Jumlah skor x 2
Nilai maksimal : 100
No Pertanyaan Jawaban
C. Formatif :
4) Lembar penilaian sikap murid pada kegiatan pembelajaran
Perilaku yang diamati pada proses pembelajaran
No Nama Tanggung jawab Rasa ingin tahu Jujur Jumlah Skor
1
2
3
5) Rubrik Observasi
𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑆𝐾𝑂𝑅 × 4
𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 ∶
12
Keterangan :
Asesmen Sumatif
Naskah soal :
1. Pelapukan kimiawi banyak terjadi di indonesia, hal ini di sebabkan ….
a. Memiliki garis oantai yang panjang
b. Memiliki banyak gunung api
c. Daerah pertemuan lempeng tektonik
d. Daerah tropis banyak menerima hujan
e. Tekanan udara di indonesia tinggi
3. Fenomena geosfer :
1) Terbentuknya stalagmit di gua
2) Terbentuknya batu jamur di gurun
3) Terbentuknya bukit dan gunung
4) Adanya cliff di pantai
Bentuk muka bumi sebagai akibat tenaga erosi adalah …
a. 1, 2, 3
b. 1 & 3
c. 2 & 4
d. 4 saja benar
e. Semua jawaban benar
4. Faktor pelapukan :
1) Struktur batuan
2) Gempa bumi
3) Faktor iklim
4) Pertemuan antar lempeng
Berikut faktor yang mempengaruhi pelapukan atau proses penghancuran masa batuan adalah ….
a. 1, 2, 3
b. 1 & 3
c. 2 & 4
d. 4 saja benar
e. Semua jawaban benar
5. Sifat fisik tanah yang menyebabkan tanah mudah terangkut oleh tanaga angin adalah ….
a. Ukuran butir dan tekstur
b. Tekstur dan porositas
c. Porositas dan struktural
d. Struktural dan berat jenis
e. Berat jenis dan ukuran butir
9. Pelapukan yang sering terjadi di daerah gurun adalah pelapukan mekanis. Proses pelapukan di daerah tersebut di pengaruhi oleh …
a. Tinggunya karbon dioksida
b. Proses pengaratan batuan
c. Pelarutan mineral
d. Perubahan suhu ekstrim
e. Organisme dalam batuan
10. Perubahan suhu ekstrim meningkatkan intensitas pelapukan, kondisi suhu tersebut meyebabkan batuan ….
a. Mengalami degradasi akibat lumut
b. Mengalami percampuran zat zat hingga struktur batuan berubah
c. Menyimpan air dalan jumlah besar
d. Mengembang dan mengerut secara berulang ulang hingga pecah
e. Mengeras mengalami pembekuan
Lampiran 5 : Glosarium
•
https://mediaindonesia.com/nusantara/375690/pelapukan-batuan-penyebab-longsor-di-sumedang
https://nasional.tempo.co/read/1631654/alarm-bencana-dari-waduk-mrica
https://youtu.be/olSkT5fnLEM
http://www.perkapalan.net/2013/07/sedikit- tentang-abrasi.html?m=1