Anda di halaman 1dari 9

KESADARAN HUKUM MAHASISWA TERHADAP ATURAN TENTANG AREA KAWASAN

TANPA ROKOK
(Studi di Kampus Universitas Negeri Surabaya)

Heru Setyawan
(S1 Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya)
herusetyawan039@gmail.com

Indri Fogar Susilowati


(S1 Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Univeritas Negeri
Surabaya) indrifogar@unesa.ac.id

Abstrak
Kawasan tanpa rokok adalah area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan produksi, penjualan,
iklan, promosi dan atau penggunaan rokok. Kesadaran hukum adalah kesadaran yang ada pada setiap
manusia tentang apa hukum itu atau apa seharusnya hukum itu, suatu kategori tertentu dari hidup
kejiwaan kita dengan mana kita membedakan antara hukum dan tidak hukum, antara yang
seyogyanya dilakukan dan tidak seyogyanya dilakukan. Kesadaran hukum terkait kawasan tanpa
rokok di tempat proses belajar mengajar pada kenyataannya masih banyak terjadi pelanggaran.
Pelanggaran dilakukan pada area yang dinyatakan dilarang menggunakan rokok di Universitas
Negeri Surabaya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kesadaran hukum mahasiswa, dan
upaya yang dilakukan Universitas Negeri Surabaya dalam meningkatkan kesadaran hukum
mahasiswa terhadap peraturan perundang-undangan tentang area kawasan tanpa rokok. Penelitian ini
merupakan penelitian yuridis empiris yang berlokasi di Universitas Negeri Surabaya. Data yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner,
wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Universitas
Negeri Surabaya yang berjenis kelamin laki-laki, dan Kepala Bagian Umum, Hukum, Tata Laksana
dan Perlengkapan Universitas Negeri Surabaya. Teknik analisis data menggunakan metode
kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesadaran hukum mahasiswa S1
Universitas Negeri Surabaya tergolong dalam kriteria penilaian yang rendah, terbagi dalam empat
indikator kesadaran hukum yaitu, pengetahuan hukum tergolong dalam kategori tinggi, pemahaman
hukum tergolong dalam kriteria rendah, sikap hukum tergolong dalam kriteria rendah, dan perilaku
hukum tergolong dalam kriteria yang rendah. Kendala dalam meningkatkan kesadaran hukum
mahasiswa ysitu pihak universitas belum melakukan sosialisasi, aturan larangan merokok diterapkan
sepenuhnya di lingkungan universitas, serta pemberian sanksi yang ringan kepada pelanggar. Upaya
yang dapat dilakukan oleh Universitas Negeri Surabaya adalah dengan melakukan sosialisasi di
lingkungan internal, menerapkan aturan larangan merokok di seluruh lingkungan Universitas, serta
melakukan pengawasan dan pembinaan.
Kata Kunci : kesadaran hukum, kawasan tanpa rokok, tempat proses belajar mengajar

Abstract
Non smoking area is an area declared prohibited for the activities of production, sale, advertising,
promotion and or use of cigarettes. Legal awareness is the awareness that exists in every human
being about what the law is or what the law should be, a certain category of our psychological life by
which we distinguish between law and not law, between what should be done and not be done. Legal
awareness regarding non smoking areas in the pace of learning and teaching process in reality there
are still many violations. Violation carried out in areas that prohibited from using cigarettes at the
University Surabaya. The purpose of this study is to analyze legal awareness students, and the efforts
Jurnal Novum, Volume 05, Nomor 03, Juli 2018, 48-55

made by State University of Surabaya inside increase students legal awareness of the Laws and
Regulation About Non Smoking Area. This research is an empirical juridical research located at
Surabaya State University. The data used is primary data and secondary data. Data collection by
questionnaires, interviews, and documentation. The informants in this research is male under
graduate students of State University of Surabaya, and the Head of General Affairs, Law,
Procedures and Equipment. Data analysis techniques this study uses quantitative descriptive method,
namely statistical techniques used to analyze data by describing or describe the data that has been
collected. The results of the study show that the legal awareness of under graduate students State
University of Surabaya is considered low which exist in four indicators of legal awareness namely
legal knowledge which is in high category, understanding the law which is in the low criteria, the
attitude of the law which is in low criteria, and legal behavior is included in low criteria. The
obstacle in increasing students legal awareness is the absence of socialization, not yet fully
implemented the smoking ban in the University environment, and giving mild sanctions to violators.
Efforts that can be made by State University of Surabaya are by conducting socialization in the
internal environment, applying the rules for non smoking area throughout the University, as well as
supervising it.
Keywords: legal awareness, non smoking area, the place of learning and teaching process

pihak ada kelompok masyarakat yang terancam


PENDAHULUAN keberlangsungan hidupnya apabila aturan tersebut
Kesehatan merupakan investasi untuk dijalankan karena, ada ratusan ribu orang yang
mendukung pembangunan dengan upaya menggantungkan hidupnya pada industri rokok.
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Industri rokok dapat menyerap begitu banyak
Pembangunan nasional merupakan usaha tenaga kerja yang mayoritas adalah para wanita,
meningkatkatkan kualitas manusia dan hal tersebut dilakukan untuk membantu
masyarakat Indonesia yang perekonomian keluarga. Selain itu juga terdapat
dilakukan secara petani tembakau yang akan dirugikan apabila
berkesinambungan. Upaya bangsa Indonesia industri rokok ditutup. Beberapa waktu yang lalu
dalam meluruskan kembali arah pembangunan salah satu ormas islam yakni Majelis Ulama
nasional dilakukan dengan cara menuntut Indonesia mengharamkan produk rokok, positif
reformasi total kebijakan pembangunan disegala memang namun masih dilematis.
bidang. Pada hakikatnya pembangunan adalah Pemerintah mempunyai tanggung jawab
perubahan secara terus menerus untuk kemajuan untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan
dan perbaikan menuju kearah tujuan yang ingin masyarakat, disisi lain juga harus memperhatikan
dicapai. Pembangunan kesehatan mulai kesejahteraan para buruh pabrik rokok dan petani
menghadapi pola penyakit baru, yaitu tembakau. Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah
meningkatnya kasus penyakit tidak menular yang Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012
dipicu perubahan gaya hidup masyarakat. Tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung
Perubahan gaya hidup masyarakat dapat Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
meningkatkan kasus penyakit tidak menular, Kesehatan (selanjutnya disebut PP Pengamanan
seperti pola makan rendah serat dan tinggi lemak, Zat Adiktif Produk Tembakau) sebagai salah
konsumsi garam dan gula berlebihan, kurangnya satu upaya dalam melindungi dan meningkatkan
aktifitas olahraga, dan mengkonsumsi rokok yang kesehatan masyarakat. Pada tahun 2011
berlebihan. Pemerintah menetapkan Peraturan Bersama
Mengatasi permasalahan bahaya rokok bagi Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri
masyarakat tidak hanya menjadi tugas dinas Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pedoman
kesehatan saja tapi juga memerlukan campur Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok, pada Pasal
tangan dari lembaga pendidikan, penegak hukum, 7 dijelaskan bahwa : Menteri Dalam Negeri
Lembaga Swadaya Masyarakat dan kelompok melalui Direktur Jenderal Pemberdayaan
kepentingan lainnya, tetapi semua masih belum Masyarakat dan Desa bertugas untuk mendorong
cukup masih butuh seorang ahli kebijakan publik pemerintah daerah menetapkan dan
untuk meramu semua unsur-unsur yang ada agar melaksanakan kawasan tanpa rokok di
bisa bersinergi. Masalah tentang rokok wilayahnya masing-massing dan adanya
merupakan sebuah dilema bagi Pemerintah. kewajiban pimpinan atau penanggung jawab
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan tempat-tempat sebagaimana menetapkan dan
kualitas kesehatan masyarakat dengan membuat menerapkan Kawasan Tanpa Rokok.
aturan yang ketat tentang rokok, tetapi dilain Atas dasar Peraturan Bersama Menteri
49
Kesadaran Hukum Mahasiswa Terhadap Aturan Tentang.........

Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 ibadah, dan angkutan umum. Universitas Negeri
Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surabaya sebagai salah satu perguruan tinggi di
Kawasan Tanpa Rokok, Pemerintah Daerah Kota Surabaya memiliki jumlah 20.093
Surabaya menetapkan Peraturan Daerah Kota mahasiswa Strata 1 (S1) yang terdiri dari
Surabaya Nomor 5 tahun 2008 Tentang Kawasan angkatan 2014 sampai dengan angkatan 2017
Tanpa Rokok Dan Kawasan Terbatas Merokok berdasarkan data Rekapitulasi jumlah mahasiswa
(Selanjutnya disebut Perda Kawasan Tanpa periode 2017/2018 semester gasal.
Rokok). peraturan tersebut tidak bermaksud Universitas Negeri Surabaya merupakan
melarang orang untuk merokok hanya saja tempat para ahli madya dalam menuntut ilmu,
mengatur supaya orang tidak merokok di kampus merupakan kawasan
sembarang tempat. Apabila berada di tempat untuk berlangsungnya proses
umum atau tempat kerja yang termasuk kawasan belajar mengajar. Lokasi Universitas Negeri
terbatas merokok, maka seseorang dapat Surabaya terletak di dua lokasi yang berbeda,
merokok asalkan di tempat khusus merokok yaitu di daerah Ketintang dan di daerah Lidah,
yang telah disediakan. Penyediaan tempat dapat disimpulkan bahwa semua kampus terikat
khusus morokok wajib dilakukan oleh pimpinan oleh ketentuan Perda Kawasan Tanpa Rokok.
atau penanggung jawab kawasan tersebut. Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang akan
Perilaku merokok merupakan masalah mencetak para calon pembuat kebijakan,
kesehatan masyarakat yang serius di dunia. Badan tentunya sudah menjadi sebuah kewajiban moral
Kesehatan Dunia atau biasa disebut juga World bagi semua pemangku kepentingan untuk
Health Organization (WHO), menyatakan bahwa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat
dampak buruk yang diakibtkan oleh perilaku ini dalam hal mematuhi peraturan terkait kawasan
membunuh sekitar enam juta orang pertahun. tanpa rokok yang telah ditetapkan oleh
Ironisnya, lebih dari enam ratus ribu korban Pemerintah Kota Surabaya. Pihak Universitas
merupakan perokok pasif atau orang yang berada sudah melakukan sosialisasi mengenai aturan
di sekitar perokok dan turut menghirup asap baru bagi para perokok dengan memasang tanda
rokok secara tidak langsung. dilarang merokok di setiap gedung fakultas yang
Tujuan dari PP Pengamanan Zat Adiktif ada.
Produk Tembakau dan Perda Kawasan Tanpa Dalam peraturan ini tidak hanya perokok
Rokok yaitu untuk melindungi kesehatan dari pasif yang diuntungkan tetapi para perokok aktif
bahaya akibat merokok, membudayakan hidup dapat mengurangi intensitas merokok mereka
sehat, menekan perokok pemula dan yang sehingga juga akan berdampak positif untuk
terpenting untuk melindungi perokok pasif dari kesehatan mereka. Meskipun aturan tersebut
resiko yang bisa ditanggungnya akibat perbuatan sudah berjalan, tetapi penulis masih menemukan
orang lain (perokok aktif). Peraturan tersebut juga tindakan pelanggaran oleh beberapa oknum
mengatur tentang lokasi atau tempat–tempat yang mahasiswa yang dengan sengaja merokok di
dilarang melakukan aktivitas merokok, lingkungan kampus meskipun sudah terpampang
mempromosikan dan menjual produk rokok. Bagi dengan jelas tanda dilarang merokok. Selain itu
pelanggar peraturan tersebut dapat dikenakan sebagian kantin yang terdapat di dalam kampus
sanksi pidana seperti halnya yang tertulis dalam masih dengan bebas mejual produk rokok dari
Pasal 11 ayat (1) Peraturan Daerah Kota berbagai merek. Hal ini tentunya menimbulkan
Surabaya. Nomor 5 Tahun 2008 Tentang pertanyaan, mengapa dengan begitu gampangnya
Kawasan Tanpa Rokok Dan Kawasan Terbatas terjadi pelanggaran terhadap sebuah aturan,
Merokok yang berbunyi : sedangkan kampus adalah lingkungan para
Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 3 orang-orang terdidik.
atau Pasal 4 ayat (2), dikenakan pidana Tujuan dari penelitian adalah menganalisis
kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda kesadaran hukum mahasiswa Universitas Negeri
paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta Surabaya mengenai peraturan perundang-
rupiah). perundangan tentang kawasan tanpa rokok atas
Lokasi yang ditentukan sebagai kawasan larangan merokok di kasawasan pendidikan
tanpa rokok sudah diatur dalam Pasal 2 ayat (2) (Universitas Negeri Surabaya).
Perda Kawasan Tanpa Rokok yang berbunyi Soerjono Soekanto berpendapat bahwa untuk
“Tempat- tempat tertentu sebagaimana dimaksud mengetahui kesadaran hukum masyarakat
pada ayat didalam proses perubahan yang menjadi ciri dari
(1) meliputi : sarana kesehatan, tempat proses pembangunan, dengan demikian maka pokok-
belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat pokok yang harus di teliti yaitu 1. Proses hukum,
50
Jurnal Novum, Volume 05, Nomor 03, Juli 2018, 48-55

yaitu bagaimana masyarakat bertindak di dalam Data primer merupakan data yang diperoleh
kehidupan hukum dengan mengambil tindakan- secara langsung di lapangan. Data dalam
tindakan hukum yang banyak dilakukan sebagai penelitian ini diperoleh dari informan, yakni
patokan, 2. Alasan dan latar belakang proses dengan cara menyebar kuisioner kepada
hukum tersebut, 3. Apakah proses hukum mahasiswa S1 berjenis kelamin laki-laki dari
tersebut selaras atau tidak sesuai dengan angkatan 2014-2017.
peraturan- peraturan tertulis yang berlaku.4. Data sekunder merupakan data yang
Mengapa terdapat keselarasan atau bahkan diperoleh melalui data kepustakaan berupa
ketidak sesuaian antara proses hukum dengan undang-undang, bahan-bahan tertulis yang
peraturan tertulis yang berlaku (Soerjono mencakup tulisan-tulisan dari hasil penelitian
Soekanto, 2012 : 169). ilmiah dan buku-buku yang berkaitan dengan
Kesadaran hukum masyarakat tidak identik permasalahan yang diteliti oleh penulis. Data
dengan kepatuhan atau ketaatan hukum sekunder Undang-Undang diperoleh dari :
masyarakat. Oleh karena itu kesadaran hukum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
yang dimiliki oleh masyarakat belum menjamin 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. (Lembaran
masyarakat tersebut untuk mentaati suatu aturan Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
hukum atau perundang-undangan. Kesadaran 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
hukum akan memotivasi warga masyarakat Indonesia Nomor 5063). Peraturan Pemerintah
untuk suka rela meneyesuaikan segala Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012
perilakunya kepada ketentuan hukum perundang- Tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung
undangan negara yang berlaku. Soerjono Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Soekanto mengemukakan bahwa kesadaran Kesehatan. (Lembaran Negara Republik
hukum merupakan kepatutan untuk Indonesia Tahun 2012 Nomor 278, Tambahan
melaksanakan ketentuan hukum yang tidak saja Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
bergantung pada pengertian dan pengetahuan, 5380). Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5
tetapi lebih kepada keutamaan sikap dan Tahun 2008 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Dan
kepribadian untuk mewujudkan suatu bentuk KawasanTerbatas Merokok. (Lembaran Daerah
perilaku sadar akan hukum yang berlaku Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 5, Tambahan
(Soerjono Soekanto, 2012 : 169). Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 5).
Kesadaran hukum sesuai dengan nilai-nilai Adapun teknik pengambilan data yang
hukum yang dianutnya, dapat dikatakan digunakan dalam penelitian ini adalah Angket,
kesadaran hukum tersebut relatif tinggi. Terkait wawancara dan dokumentasi. Angket atau
dengan kesadaran hukum, mahasiswa dianggap kuesioner merupakan rangkaian atau daftar
sadar atas pentingnya larangan merokok di area pertanyaan yang disusun secara sistematis,
universitas. Larangan merokok di area belajar kemudian diberikan kepada responden untuk
mengajar telah diatur oleh pemerintah bertujuan dijawab. Wawancara merupakan teknik
agar masyarakat paham mengenai batasan pengambilan data secara langsung melalui tanya
merokok. Kesadaran hukum erat kaitannya jawab berdasarkan daftar pertanyaan yang telah
dengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang disiapkan. Wawancara yang dilakukan peneliti
dalam suatu masyarakat, dengan demikian adalah wawancara semiterstruktur, dimana
masyarakat mentaati hukum bukan karena tujuan dari wawancara jenis ini untuk
paksaan, melainkan karena hukum itu sesuai menemukan permasalahan secara lebih terbuka
dengan nilai- nilai yang ada dalam masyarakat itu yang diajukan kepada Rektor Universitas Negeri
sendiri. Terdapat 4 (empat) indikator kesadaran, Surabaya. Teknik pengambilan data dengan
yang masing-masing memiliki tahapan sebagi dokumentasi ialah data yang diperoleh melalui
berikut: 1. Pengetahuan Hukum, 2. Pemahaman peninjauan dokumen- dokumen. Dokumen
Hukum, 3. Sikap Hukum, 4. Perilaku Hukum merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu,
(Otje Salman dan Anthon F. Susanto, 2004 : 56- bisa berupa tulisan, gambar, karya-karya
57) monumental, atau laporan-laporan kinerja
bulanan yang telah diarsipkan oleh Universitas
METODE PENELITIAN Negeri Surabaya yang menunjang penelitian ini.
Jenis penelitian yang digunakan dalam Tahap selanjutnya adalah pengolahan data
penelitian ini adalah jenis penelitian hukum dalam penelitian hukum empiris. Peneliti harus
yuridis sosiologis/empiris. Penelitian dilakukan di memeriksa kembali informasi yang diperoleh
Universitas Negeri Surabaya. Penelitian hukum dari narasumber atau informan, terutama
ini bersifat empiris, maka data penelitian yang kelengkapan jawaban yang diterima. Harus ada
diperlukan adalah data primer dan data sekunder. kejelasan, konsistensi jawaban atau informasi
51
Kesadaran Hukum Mahasiswa Terhadap Aturan Tentang.........

dan relevansinya bagi penelitian (Mukti Fajar Kesadaran hukum sendiri terdapat empat (4)
dan Yulianto Ahmad, 2010 : 128 – 129). Selain indikator yakni pengetahuan hukum, pemahaman
itu perlu diperhatikan adanya hubungan antara hukum, sikap hukum serta perilaku hukum, dari
data primer yang didapatkan oleh peneliti dari keempat indikator tersebut telah ditemukan hasil
hasil penelitian dengan data sekunder yang berisi penelitiannya yaitu sebagai berikut : Pengetahuan
peraturan perundang-undangan yang berkaitan Hukum : 6.910 / 10.605 X 100% = 65,1%
dengan klausula eksonerasi pada klausula baku (Tinggi),
dan diantara bahan-bahan hukum yang Pemahaman Hukum : 2.756 / 8.484 X 100 =
dikumpulkan. Peneliti dalam hal ini melakukan 32,5% (Rendah), Sikap Hukum : 2.377 / 7.070 X
editing, dengan maksud agar kelengkapan dan 100% = 33,6% (Rendah), Perilaku Hukum :
validitas data dan informasi terjamin. 2.971 / 7.070 X
Tahap selanjutnya adalah metode analisis 100 = 42% (Rendah).
data. Peneliti menggunakan metode kuantitatif Berdasarkan perhitungan akhir dari kesadaran
dengan sifat analisis deskriptif. Metode hukum mahasiswa S1 terhadap peraturan
kuantitatif yaitu suatu cara penelitian yang kawasan tanpa rokok menunjukan hasil sebesar
menggunakan data penelitian berupa angka- 45,2% dimana hasil tersebut masuk dalam kriteria
angka dan analisis menggunakan statistik. Sifat penilaian yang rendah. Dibuktikan dengan
analisis deskriptif maksudnya yaitu teknik Jumlah Presentase = 15.014 / 33.229 X 100 =
statistik yang digunakan untuk menganalisis data 45,2%(Rendah).
dengan cara mendeskripsikan atau Berdasarkan hasil penelitian yang telah
menggambarkan data yang telah terkumpul. didapatkan oleh peneliti terdapat tiga poin faktor-
Sebelum dianalisis, data kuantitatif yang telah faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum
terkumpul akan diolah lebih dahulu dengan responden diantaranya yaitu, Compliance,
menentukan skor kriterium atau disebut juga Identification, internalization. (Laurensius
dengan skor ideal. (Sugiyono, 2012 : 98). Arlimaan S.
: 2015 : 228) Hasil penelitian ini berdasarkan
HASIL DAN PEMBAHASAN pada angket yang sudah disebarkan kepada
Kesadaran hukum mahasiswa S1 Universitas responden yaitu mahasiswa S1 Universitas Negeri
Negeri Surabaya terhadap aturan kawasan Surabaya.
tanpa rokok.
Rokok merupakan salah satu zat adiktif Upaya yang telah dilakukan universitas
apabila dipergunakan berdampak buruk bagi negeri surabaya dalam meningkatkan
kesehatan individu dan masyarakat. Zat adiktif kesadaran hukum mahasiswa untuk
sebagaimana yang telah ditetapkan pemerintah mematuhi peraturan perundang-undangan
dengan Undang- Undang Republik Indonesia tentang kawasan tanpa rokok
Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Universitas Negeri Surabaya sendiri belum
meliputi tembakau, produk yang mengandung memiliki peraturan mengenai Kawasan Tana
tembakau, padat, cairan, dan gas yang bersifat Rokok sementara itu, bentuk upaya yang dapat
adiktif yang penggunanya dapat menimbulkan mengurangi jumlah penggunaan rokok di
kerugian bagi dirinyadan atau masyarakat yang lingkungan Universitas Negeri Surabaya dengan
berada di sekelilingnya. membuat peraturan kawasan tanpa rokok untuk
Perilaku merokok merupakan perilaku yang mengontrol penggunaan rokok. Untuk
dapat merusak kesehatan penggunanya tetapi menetapkan sebuah peraturan kawasan tanpa
masih banyak orang yang melakukan kegiatan rokok ada beberapa tahap yang harus dilakukan
tersebut. Dari data yang diperoleh peneliti supaya mahasiswa dapat memahami pentingnya
perilaku merokok dapat menyebabkan penyakit diterapkannya aturan kawasan tanpa rokok.
cukup serius hingga kematian. Namun masih Tahap pertama yang dilakukan yaitu dengan
banyaknya mahasiswa yang belum dan melaksanakan advokasi antara petugas kesehatan
kurangnya pemahaman mengenai dampak yang dan pimpinan atau pengelola tempat proses
ditimbulkan dari rokok tersebut, sehingga belajar mengajar dengan menjelaskan perlunya
perilaku merokok masih belum bisa dikontrol kawasan tanpa rokok dan keuntungannya jika
terlebih lagi pada usia muda. Penelitian ini dikembangkan kawasan tanpa rokok di area
bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran tersebut. Dari advokasi tersebut akhirnya
hukum mahasiswa S1 Universitas Negeri pimpinan atau pengelola tempat belajar mengajar
Surabaya. terhadap peraturan kawasan tanpa setuju untuk mengembangkan kawasan tanpa
rokok di lingkungan pendidikan. rokok. Contoh tempat proses belajar mengajar
52
Jurnal Novum, Volume 05, Nomor 03, Juli 2018, 48-55

adalah sekolah, kampus, perpustakaan, ruang mencakup pemberian papan larangan penggunaan
praktikum dan lain sebagainya. Selanjutnya rokok disetiap wilayah yang berada di lingkungan
pimpinan Universitas Negeri Universitas dan menghilangkan area khusus
Surabaya untuk merokok karena tidak sesuai dengan Perda
mengembangkan kawasan tanpa rokok, berikut Surabaya.
upaya yang untuk mengembangkan kawasan Penerapan peraturan kawasan tanpa rokok
tanpa rokok yaitu 1. Analisis Situasi, 2. harus sejalan dengan pengawasannya. Selama ini
Pembentukan Kelompok Kerja Penyusunan pihak Universitas belum pernah melakukan
Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok, 3. Membuat tindakan kepada para pelanggar aturan,
Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok, 4. Persiapan pernyataan tersebut dibenarkan oleh Kepala Sub
Infrastruktur. 5. Sosialisasi Penerapan Kawasan Bagian Rumah Tangga pada saat peneliti
Tanpa Rokok, 6. Penerapan Kawasan Tanpa melakukan proses wawancara. Sehingga
Rokok. 7. Pengawasan dan Penegakan Hukum, berakibat pada lingkungan fakultas mereka
8. Pemantauan dan Evaluasi. mempunyai kebiasan merokok, fakta tersebut
Tujuan diterapkannya peraturan kawasan dibuktikan dari hasil kuesioner yang telah disebar
tanpa rokok tercantum dalam Bagian Umum oleh peneliti yaitu sebanyak 447 mahasiswa
Perda Tentang Kawasan Tanpa Rokok yaitu (63,2%) mengakui setiap fakultas mereka
untuk melindungi kesehatan dari bahaya memiliki kebiasan merokok dan 260 mahasiswa
merokok, membudayakan hidup sehat, menekan (36,8%) tidak mengakuinya. Berikut alur kegiatan
perokok pemula, melindungi perokok aktif. pengawasan Peraturan Kawasan Rokok :
Upaya pertama dalam meningkatkan kesadaran 1. Pemantauan Rutin, 2. Hasil Pemantauan,
hukum mahasiswa agar peraturan kawasan tanpa Deteksi Pelanggaran, Pembinaan, Teguran, 3.
rokok dapat dipatuhi yaitu dengan sosialisasi Laporan hasil pemantauan, laporan teguran
peraturan tersebut, karena sosialisasi merupakan tertulis kalau ada, 4. Inspeksi terarah pada
tahap awal dalam menegakkan peraturan daerah resiko tinggi pelanggaran oleh
kawasan tanpa Rokok dan Pihak Universitas pengawas, 5. Hasil inspeksi oleh pengawas
mengatakan belum adanya sosialisasi dalam berupa pembinaan, teguran tertulis atau
penerapan peraturan. Sosialisasi bertujuan untuk deteksi pelanggaran Pidana, 6. Laporan
memberikan perlindungan dari bahaya yang umpan balik pengawas ke dinas kesehatan, 7.
dapat ditimbulkan dari asap rokok bagi perokok Laporan pelanggaran tindak pidana ringan, 8.
aktif dan perokok pasif, melindungi kesehatan Penyidikan dan penyitaan barang bukti.
masyarakat dari dampak buruk merokok baik Dalam mengantisipasi terbatasnya
secara langsung maupun tidak langsung. pengawas di lingkungan Universitas yang
Sosialisasi dikatakan berhasil ketika adanya akan dilakukan adalah mengoptimalkan
peningkatan kontrol sosial melalui pemanfaatan komunikasi antara semua unsur yang ada di
fasilitas penanganan keluhan masyarakat, adanya lingkungan Universitas dengan pengawas
peningkatan kepatuhan penerapan kawasan tanpa pusat, dalam hal ini pengawas pusat yang
rokok yang diidentifikasi melalui survey ditunjuk oleh Universitas Negeri Surabaya
kepatuhan, serta adanya frekuensi pemberitaan yaitu satuan petugas keamanan. Hal ini
yang baik di media masa. berarti semua orang yang berada di
Upaya selanjutnya yaitu dengan lingkungan Universitas mempunyai
pemberlakuan kawasan tanpa rokok secara kewajiban untuk mengawasi demi kelancaran
keseluruhan. Berdasarkan hasil wawancara yang penerapan aturan kawasan tanpa rokok. Hal
telah dilakukan peneliti bahwa di Universitas tersebut diperkuat dengan Pasal 6 ayat (2)
Negeri Surabaya kawasan tanpa rokok belum huruf e Perda Surabaya Tentang Kawasan
diterapkan secara menyeluruh peraturan tersebut, Tanpa Rokok menyatakan bahwa setiap orang
sebagian tempat masih terdapat wilayah yang yang terbukti melanggar peraturan kawasan
diperbolehkan menggunakan rokok seperti halnya tanpa rokok dapat melaporkan kepada
halaman gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan, pimpinan atau penanggung jawab kawasan
Gazebo yang terletak di Fakultas Bahasa dan tanpa rokok.
Seni, serta masih terdapatnya area khusus Pendekatan yang dapat dilakukan oleh
merokok. Berdasarkan Pasal 2 ayat (2) huruf b pengawas atau penegak peraturan dengan
dan pasal 3 Perda Surabaya Tentang Kawasan melakukan pemantauan rutin yang disertai
Tanpa Rokok menyatakan bahwa tempat proses pembinaan akan lebih menjamin efektifitas.
belajar mengajar merupakan area yang tidak Untuk memenuhi azas efektifitas untuk
diperbolehkan melakukan kegiatan yang memberikan gambaran umum berbagai saran
berhubungan dengan rokok. Upaya tersebut kawasan tanpa rokok pada waktu tertentu
53
Kesadaran Hukum Mahasiswa Terhadap Aturan Tentang.........

dengan biaya murah dengan memilih sektor telah ditunjuk oleh pihak Universitas Negeri
mana yang memiliki kegiatan pemantauan Surabaya.
rutin dari program- programnya dan memiliki Pihak Universitas Negeri Surabaya
akses memperoleh data atau informasi di seharusnya membuat kebijakan mengenai peraturan
berbagai tempat yang dinyatakan dilarang kawasam tanpa rokok, pihak Universitas
merokok. seharusnya dapat meningkatkan pemahaman
Selanjutnya adalah pemberian sanksi, mahasiswa dengan melakukan sosialisasi. Bagi
sanksi sendiri dibutuhkan untuk memberi pengawas dapat mengoptimalkan komunikasi
efek jera kepada pelanggar, menurut peneliti antara semua unsur yang ada di lingkungan
teguran lisan saja tidak akan memberi efek Universitas dengan pengawas yang ditunjuk. Selain
jera kepada pelanggar sudah seharusnya ada itu untuk pemberian sanksi sendiri seharusnya
pemberian sanksi lebih supaya para perokok dengan pemberian peringatan tertulis dan denda
tidak melanggar peraturan yang sudah
ditetapkan. Sanksi tersebut berupa peringatan DAFTAR PUSTAKA
tertulis dan denda kepada pelanggar yang
mana sanksi tersebut dilakukan secara
Achmadi, Cholid Narbuko, Abu. 2005. Metodologi
bertahap.
Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
PENUTUP
Simpulan Ali, Achmad. Menguak Teori Hukum (Legal
Tingkat kesadaran hukum mahasiswa S1 Theory) Dan Teori Peradilan
Universitas Negeri Surabaya tergolong dalam
kriteria penilaian yang rendah, hal tersebut (Judicialprudence) Termasuk Interpretasi
dibuktikan dengan empat (4) indikator kesadaran Undang- Undang (Legisprudence). Jakarta:
hukum. Indikator yang pertama yaitu
pengetahuan hukum tergolong dalam kriteria Kencana Prineda Media Group.
penilaian yang tinggi, indikator yang kedua yaitu Apeldoorn , Van. 2000. Pengetahuan Ilmu Hukum.
pemahaman hukum tergolong dalam kriteria
Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
penilaian yang rendah, indikator yang ketiga
yaitu sikap hukum tergolong dalam kriteria Arliman S ,Laurensius. 2015. Penegakan Hukum
penilaian yang rendah, dan indikator yang
Dan Kesadaran Masyarakat. Yogyakarta:
keempat yaitu perilaku hukum tergolong dalam
kriteria penilaian yang rendah. Deepublish Publisher.
Upaya yang dapat dilakukan Universitas
Bambang, Trim. 2006. Merokok Itu Konyol.
Negeri Surabaya dalam meningkatkan kesadaran
hukum mahasiswa terhadap aturan kawasan Jakarta: Ganeca Exact.
tanpa rokok yaitu dengan membuat kebijakan
mengenai peraturan kawasan tanpa rokok di Badan Pengawas Obat Dan Makanan Indonesia.
lingkungan Universitas dengan beberapa tahapan 2015. Vol. 16 No. 5 September-Oktober
yaiitu melakukan sosialisasi, pemberlakuan
kawasan tanpa rokok di seluruh lingkungan 2015
Universitas, melakukan pengawasan dengan Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian
pemantauan secara rutin yang akan disertai
pembinaan. Kuantitatif. Jakarta: Pranedia Group.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1999.
Saran
Mahasiswa seharusnya dapat menambah Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju
pemahaman hukum terkait aturan kawasan tanpa Indoneisa Sehat 2010. Jakarta.
rokok selain itu, mahasiswa seharusnya dapat
bersikap dan berperilaku sesuai aturan kawasan Fajar, Mukti, dan Yulianto Ahmad. 2010 dan 2013.
tanpa rokok dengan tidak menggunakan rokok di Dualisme Penelitian Hukum Normatif &
area yang dinyatakan dilarang merokok.
Mahasiswa seharusnya ikut serta dalam melakukan Empiris. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
pengawasan dengan cara melaporkan pelanggar
aturan kawasan tanpa rokok kepada pengawas yang

54
Jurnal Novum, Volume 05, Nomor 03, Juli 2018, 48-55

F.susanto , Anthon dan Otje Salman. 2004. Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Beberapa Aspek Sosiologi Hukum. Bandung: Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara
Alumni Republik Indonesia Nomor 5380).
Jaya, Muhammad. 2009. Pembunuh Berbahaya Itu . 2011. Peraturan Bersama Menteri
Bernama Rokok. Sleman: Riz’ma. Kesehatan Dan Menteri Dalam Negeri
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. NOMOR 118/MENKES/PB/I/2O11 Nomor
Rencana Strategis Kementerian Kesehaatan 7 Tahun 2011 Tentang Pedoman
Tahun 2015-2019. Jakarta. 2015. Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok.
Kementerian Kesehatan. 2013. Peran Pemerintah . 2009. Peraturan Daerah Kota
dalam melindungi kesehatan Masyarakat Surabaya Nomor 5 Tahun 2008 Tentang
Terkait Bahaya Rokok. Kawasan Tanpa Rokok Dan
https://www.lapor.go.id/id/22636/banyak- KawasanTerbatas Merokok. (Lembaran
perokok-di-bawah-umur-di-gerai-7-eleven- Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 5,
di-jakarta.html. diakses pada 08 Juli 2017. Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya
Kementerian kesehatan republik Indonesia. 2015. Nomor 5).
Bahaya Merokok Bagi Kesehatan. Rita Eka Izzaty. DKK. 2008. Perkembangan
http://www.depkes.go.id/development/site/de Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press
pkes/index.php?cid=1- Soekanto, Soerjono. 2012. Kesadaran Hukum dan
15112500015&id=inilah-4-bahaya-merokok- Kepatutan Hukum. Jakarta: CV.Rajawali.
bagi-kesehatan-tubuh.html. diakses tanggal Soemitro, Ronny Hanitijo. 1983. Metodologi
01 September 2017. Penelitian Hukum. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Sofianto, Hufron. 2010. Mengenal Bahaya Rokok
Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Bagi Kesehatan. Bogor: Horizon.
Rokok. Jakarta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif
Komalasari D. 2008. Faktor-Faktor Penyebab Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Perilaku Merokok Pada Remaja. Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian, Suatu
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press. Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Suratman dan Philips Dillah. 2014. Metode
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Penelitian Hukum. Bandung: Alfabeta.
Tentang Kesehatan. (Lembaran Negara Titik Triwulan, Tutik. 2005. Pengantar Ilmu
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Hukum. Surabaya: PT. Prestasi Pustaka.
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063).
. 2011. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012
Tentang Pengamanan Bahan Yang
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk
Tembakau Bagi Kesehatan. (Lembaran

55

Anda mungkin juga menyukai