Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN DISKUSI REFLEKSI KASUS (DRK)

RUANG SERUNI RSUD RA KARTINI KABUPATEN JEPARA

Nama Ruangan : Seruni

Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 2 Juli 2019

Topik Diskusi Kasus : Restrain

Penyaji : Setyo Gunawan

A. Masalah Isu Yang Muncul


1. Resiko cidera akibat penggunaan restrain.
2. Tidak terpenuhinya nutrisi dan hidrasi
3. Tidak adanya mobilisasi tempat fixasi
4. Tidak terpenuhinya hygiene dan eliminasi
5. Monitoring restrain yang kurang

B. Pembahasan
Munculnya cidera akibat penggunaan restrain seperti kulit kemerahan, lecet-lecet,
edema, luksasi bisa saja dialami pada setiap pasien, karena alat restrain bukan tanpa resiko
dan harus diperiksa dan di dokumentasikan setiap 1-2 jam untuk memastikan bahwa alat
tersebut dipasang dengan benar sehingga tidak merusak sirkulasi atau integritas kulit.
Restrain hanya boleh dilanjutkan selama kondisi membahayakan tersebut masih
berlangsung, dan pasien dapat di bebaskan dari restrain pada waktu yang sedini mungkin
apabila keadaan pasien sudah mulai stabil.
Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok manusia setiap hari untuk
memenuhi kebutuhan tubuh baik untuk pertumbuhan maupun energi. Pada pasien dengan
restrain asupan nutrisi dan hidrasi harus diperhatikan, apabila tidak terpenuhi maka bisa
membuat pasien menjadi lemas dan kekurangan cairan. Untuk menghindari hal tersebut
pemantauan keadaan pasien perlu dilakukan secara berkala, dan tawarkan makanan atau
minuman apabila pasien sudah mulai kooperatif.
Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan
bebas. Pada pasien yang dilakukan fixasi, mobilisasi tentunya tidak dapat dilakukan oleh
pasien. Apabila fixasi berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama, maka bisa
berpengaruh pada perubahan sistem integumen akibatnya terjadi penurunan elastisitas kulit
karena menurunnya sirkulasi darah akibat imobilitas. Dengan adanya sirkulasi yang
menurun ke jaringan dan akibat tekanan kulit yang kuat bisa mengakibatkan terjadinya
ischemia serta nekrosis pada jaringan. Untuk mengatasi hal tersebut tindakan keperawatan
yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengaturan posisi tubuh sesuai kebutuhan
pasien serta melakukan ROM aktif dan pasif.
Hygiene dan eliminasi merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, karna
kedua-duanya sangat penting perannya dalam menjaga kestabilan tubuh manusia dari
penyakit. Pada pasien dengan fixasi perlu adanya pemantauan tentang pentingnya hygiene
dan eliminasi. Tawarkan pada pasien apabila ingin BAB dan BAK.
Monitoring restrain dilakukan untuk mengetahui hasil dari sebuah kebijakan yang
sedang diimplemantasikan. Hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan selama proses fixasi berlangsung. Monitoring yang kurang bisa membuat
kegiatan yang telah direncanakan tidak sampai pada tujuan. Sehingga perlu adanya
tanggung jawab dari petugas untuk memantau form monitoring sesuai dengan batas waktu
yang telah di tentukan.
C. Rencana Tindak Lanjut
No Isu Kegiatan Indikator
1 Resiko cidera akibat penggunaan 1. Memantau pelaksanaan - Perawat melakukan
restrain restrain sesuai SPO restrain sesuai SPO
2. Mengobservasi keadan - Angka kejadian cidera
pasien 1-2 jam sekali menurun atau tidak
ada
2 Tidak terpenuhinya nutrisi dan hidrasi Pantau keadaan pasien - Tidak terjadi
secara berkala, tawarkan dehidrasi ataupun
maknan dan minuman kekurangan nutrisi
apabila pasien mulai pada pasien
kooperatf
3 Tidak adanya mobilisasi tempat fixasi Lakukan pengaturan posisi - Mobilisasi terpenuhi,
tubuh sesuai kebutuhan tidak terjadi nekrosis
pasien serta lakukan jaringan.
latihan ROM aktif dan
pasif.
4 Tidak terpenuhinya hygiene dan Tawarkan pada pasien - Tidak terjadi BAB
eliminasi apabila ingin BAB atau dan BAK ditempat.
BAK.
5 Monitoring restrain yang kurang Pantau restrain secara - Form monitoring
periodik. restrain terisi

Peserta DRK
1. Setyo Gunawan ...........................................

Jepara, 2 Juli 2019


Kepala Ruang

Agus Supratiknyo, S.Kep.,Ns

Anda mungkin juga menyukai