Anda di halaman 1dari 2

Maria Yosefina Kewaina Kolin, S.Kep.

, Ns

Konsep Keperawatan Profesional bagi Perawat Kamar Bedah

Perawat sebagai profesi dalam pemberian pelayanan kesehatan juga dituntut untuk mampu
memberikan pelayanan keperawatan yang profesional. Kualitas seorang perawat kamar bedah dapat
diakui jika perawat sendiri menunjukkan karakter yang selalu ingin belajar untuk meningkatkan
pengetahuannya. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga perawat selalu berupaya berpikir
terbuka & eksplor pengetahuan baru, update ilmu-ilmu baru serta berkomitmen belajar seumur hidup.
Sikap akuntabilitas/tanggung jawab & otonomi juga sangat diperlukan bagi seorang perawat kamar
bedah agar dapat menciptakan pelayanan praktik keperawatan yang profesional sehingga perawat
dapat bertindak berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya demi kepentingan klien. Namun sifat
kebanyakan kita memanglah lebih suka dizona nyaman. Hal ini tentu saja akan sangat menghambat
peningkatan pengetahuan & keterampilan kita. Disini kita sangat perlu menyadari bahwa perubahan itu
sifatnya tetap. Sadarilah bahwa perubahan selalu ada dan tidak pernah berhenti.

Perawat sebagai seorang advokat sangat berperan bagi pasien dan keluarganya dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan pasien & keluarga untuk membuat pilihan yang terbaik bagi diri atau
keluarganya. Selain itu dalam memberikan pelayanan kepada pasien, perawat juga perlu
memperhatikan pola komunikasi baik sesame rekan kerja maupun antar tenaga kesehatan lainnya
sehingga terbentuk tim kerja yang solid. Dalam hal ini perawat dapat berperan sebagai mentor bagi
perawat baru, mahasiswa keperawatan dan rekan kerja lainnya untuk meningkatkan terciptanya
lingkungan yang professional. Ketika perawat bekerja dalam lingkungan yang nyaman maka tentu akan
meningkatkan pula kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat dan tenaga kesehatan
lainnya kepada pasien. Pada kenyataannya memang tidaklah semudah itu. Kerap kali diantara kita ada
yang saling serang satu sama lain sehingga kondisi lingkungan yang diharapkan itu tidak terjadi. Menurut
saya, disini sebaiknya kita lebih melihat ke dalam diri kita sendiri. Apa yang sudah kita lakukan ataupun
katakana selama ini kepada orang-orang disekitar kita. Mungkin saja memang ada hal yang kurang
sesuai, sehingga memicu konflik yang akhirnya dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja.

Perawat pun sangat perlu memperhatikan etika dan nilai dalam praktik keperawatan sehari-hari.
Lingkungan sekitar kita baik dari rekan sejawat, tenaga kesehatan lain, juga pasien dan keluarga tentu
mengharapkan masing-masing dari kita menunjukkan perilaku dan kebiasaan yang dapat mendukung
praktik keperawatan itu sendiri. Etika dan nilai ini secara umum memang telah banyak diketahui
Sebagian besar dari kita, namun mungkin dalam praktik sehari-hari kita kerap melupakannya. Sebagai
contoh, ketika ada kenalan kita yang harus menjalani operasi di kamar bedah dan ada teman yang
menanyakan kasus operasi apa yang dijalani oleh kenalan kita. Mungkin sengaja ataupun tidak disengaja
beberapa dari kita melupakan prinsip privasi yang harus kita jaga. Kitapun memberitahukan apa yang
kita ketahui tersebut kepada teman kita tersebut. Sebaiknya, ketika kita dihadapkan pada kondisi ini kita
harus berani mengambil sikap untuk mengatakan kepada teman kita untuk menanyakan hal tersebut
kepada orang yang bersangkutan.
dvokasi, kollegialitas dan kolaborasi, etika dan nilai

yang secara khusus dalam pelayanan keperawatan di kamar bedah yang didalamnya banyak dilakukan
tindakan-tindakan berisiko tinggi. Perawat kamar bedah dalam melaksanakan tugasnya dituntut untuk
memiliki kompetensi, keterampilan dan sikap yang mumpuni. Hal ini tentu saja agar pelayanan
kesehatan secara khusus pelayanan perioperative yang diterima oleh pasien berkualitas tinggi.

Anda mungkin juga menyukai