Makalah PIE Makro - Kelompok 7 - Schumpeter
Makalah PIE Makro - Kelompok 7 - Schumpeter
Disusun Oleh:
Ary Dwi Putra Herdiansyah (2210631020010)
Aulia Ifada (2210631020011)
Davina Meita Rizqiyanti (2210631020013)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 1
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Rumusan Masalah 2
1.5 Tujuan dan Manfaat 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi 3
2.1.1 Pengertian Secara Umum 3
2.1.2 Pengertian Menurut Schumpeter 3
2.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Schumpeter 4
2.3 Makna Pertumbuhan Ekonomi Menurut Schumpeter 5
2.4 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi 6
BAB III 9
PENUTUP 9
3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
3. Pertambahan pengangguran, kemerosotan taraf
kemakmuran dan kerusuhan-kerusuhan sosial adalah
beberapa akibat penting yang akan timbul.
2
1. Mengetahui dan memahami makna pertumbuhan ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
3
produksi masyarakat tanpa adanya perubahan “teknologi”
produksi itu sendiri. Misalnya kenaikan out put yang disebabkan
oleh pertumbuhan stok modal tanpa perubahan teknologi
produksi yang lama. Schumpeter lebih menekankan pada
pentingnya peranan para pelaku ekonomi yang memiliki jiwa
entrepreneurship di dalam menciptakan perkembangan ekonomi.
Mereka terus mengusahakan inovasi dalam kegiatan ekonomi.
Semakin tinggi tingkat kemajuan perekonomian, maka makin
terbatas kemungkinan untuk mengadakan inovasi. Dengan
demikian, pertumbuhan ekonomi akan menjadi bertambah
lambat dan pada akhirnya akan terjadi keadaan yang tidak
berkembang (stationary state). Akan tetapi, berbeda dengan
pandangan klasik, dalam pandangan Schumpeter keadaan tidak
berkembang itu dicapai pada tingkat pertumbuhan yang tinggi.
Schumpeter juga berpendapat investasi dapat dibedakan
kepada dua golongan yaitu penanaman modal otonomi dan
penanaman modal terpengaruh. Penanaman modal otonomi
adalah penanaman modal yang ditimbulkan pada kegiatan
ekonomi yang timbul sebagai akibat kegiatan inovasi.
4
di mana adakalanya berkembang dan pada ketika lain mengalami
kemunduran. Konjungtur tersebut disebabkan oleh kegiatan para
pengusaha (entrepreneur) melakukan inovasi atau pembaruan
dalam kegiatan mereka menghasilkan barang dan jasa,
memperbaiki mutu sesuatu barang, menciptakan model mobil yang
baru, atau menciptakan model TV yang lebih canggih adalah
beberapa contoh dari kegiatan para pengusaha melakukan inovasi.
Untuk mewujudkan inovasi yang seperti ini investasi akan
dilakukan, dan pertambahan investasi ini akan meningkatkan
kegiatan ekonomi. Proses multiplier yang ditimbulkannya akan
menyebabkan peningkatan lebih lanjut dalam kegiatan ekonomi dan
perekonomian mengalami pertumbuhan yang lebih pesat.
Walau bagaimanapun, menurut pendapat Schumpeter,
inovasi tidak akan terus menerus berlangsung tetapi berlaku secara
periodik yaitu adakalanya banyak dilakukan dan pada masa
selanjutnya kurang dilakukan. Pada ketika para pengusaha kurang
melakukan investasi kemerosotan kegiatan ekonomi akan berlaku.
Pertumbuhan ekonomi akan berlaku kembali sekiranya para
pengusaha melakukan inovasi yang baru yang akan menggalakkan
investasi, perkembangan kegiatan ekonomi dan peningkatan dalam
produksi nasional.
Schumpeter menganggap bahwa akumulasi modal
merupakan faktor yang penting dalam menentukan pertumbuhan
ekonomi negara. namun Schumpeter juga menekankan pada peran
pengusaha dalam melakukan setiap inovasi-inovasi dalam
meningkatkan produktivitasnya. Faktor sumber daya manusia
sebagai pelaku kegiatan ekonomi, ilmu pengetahuan dan tekonogi,
serta sumber daya modal. Sedangkan sumber daya modal dengan
didukung oleh sumber daya manusianya untuk melakukan inovasi-
inovasi agar dapat bersaing dengan produk lain serta memperluas
pasar dengan melakukan ekspor merupakan poin penting dalam
5
teori pertumbuhan yang dikemukakan oleh Schumpeter.
6
mempengaruhi suatu pertumbuhan ekonomi.
Kualitas sumber daya manusia bisa dilihat dengan ilmu
keterampilan, kemampuan kreatif, pelatihan, dan pendidikan
yang sudah dimiliki. Jika pada suatu negara mempunyai
sumber daya manusia yang sangat baik, terampil dan terlatih
maka output yang akan dihasilkan memiliki kualitas tinggi.
Tetapi kekurangan akan sumber daya manusia terampil bisa
menghambat pada pertumbuhan ekonomi, sedangkan pada
surplus terhadap sumber daya manusia ini akan kurang
signifikan di dalam pertumbuhan ekonomi.
Untuk itu, sumber daya manusia di dalam suatu negara
harus sebanding dengan jumlahnya pada keterampilan dan
kemampuan yang sedang dibutuhkan, sehingga
menghasilkan pencapaian pertumbuhan ekonomi.
3. Pembentukan Modal
Pembentukan Modal terdiri berdasarkan dengan
tanah, bangunan, mesin, listrik, transportasi dan media
7
komunikasi lainnya. pembentukan modal merupakan proses
produksi pada semua produk yang berasal dari buatan
manusia.
Pembentukan modal dapat meningkatkan
ketersediaan modal pada tenaga kerja bisa meningkatkan
rasio modal atau tenaga kerja. akibatnya dapat
meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang bisa
menghasilkan peningkatan output dan pertumbuhan
ekonomi di dalam suatu negara.
4. Pengembangan Teknologi
Teknologi memiliki sifat dan jenis pada instrumen
teknis yang dipakai dengan sejumlah tenaga kerja.
Perkembangan teknologi memiliki andil terhadap
peningkatan produktivitas dengan jumlah sumber daya yang
sangat terbatas.
Negara-negara yang sudah memakai pengembangan
teknologi biasanya tumbuh secara pesat dibandingkan
dengan negara-negara yang tidak menggunakannya.
Pemilihan dalam pengembangan teknologi ini harus
dilakukan secara tepat agar bisa berperan penting dalam
pertumbuhan ekonomi.
5. Faktor Sosial dan Politik
Faktor sosial terdiri berdasarkan adat istiadat, tradisi,
nilai-nilai dan keyakinan di dalam setiap negara, hal tersebut
bisa memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi di
suatu negara.
Kondisi politik suatu negara bisa mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara. Jika kondisi
politik dalam suatu negara stabil dan berjalan dengan baik,
maka dapat memberikan kenyamanan terhadap masyarakat
8
dan mendukung peningkatan kinerja pada produksi. Dengan
begitu masyarakat bebas berinovasi dan mengembangkan
potensi yang telah dimilikinya, sehingga akan terbentuknya
pencapaian pada pertumbuhan ekonomi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
bertambahnya produksi barang industri, berkembangnya infrastruktur,
bertambahnya sekolah, serta bertambahnya produksi barang modal
dan bertambahnya sektor jasa. Menurut Schumpeter pertumbuhan
ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh
semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam
proses produksi masyarakat tanpa adanya perubahan “teknologi”
produksi itu sendiri.
3.2 Saran
10
Pentingnya pertumbuhan ekonomi di suatu negara mewajibkan
perekonomian negara.
11
DAFTAR PUSTAKA
12