Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI MIKRO

“SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA”

Disusun Oleh:
Kelompok2
Fitrah Abdi Shandy (230910302014)
Ahmad Saiful Qowwi (230910302017)
Oriza Dwi Andhika (230910302019)
Rafif Kumara Irsyad (230910302056)
M.Aqmal.Faridzy (230910302074)
Mu’Alif Nur’An (230910302012)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2023

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penelitian 2

BAB II PEMBAHASAN 3

1. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia 3

2. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia 7


3. Perkembangan Bahasa Indonesia Pada Masa Kini 11

BAB III PENUTUP 16

1. Kesimpulan 16

2. Saran 17

Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia, dengan keanekaragaman budaya, bahasa, dan geografisnya, adalah


salah satu negara terbesar dan paling beragam di dunia. Sejarah perkembangan
Indonesia yang kaya dan kompleks telah membentuk karakter dan identitas negara
ini. Dalam latar belakang ini, kita akan menjelajahi perkembangan sejarah bahasa
Indonesia dengan fokus pada peristiwa-peristiwa penting yang membentuk negara
ini menjadi seperti yang kita kenal saat ini. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi
dan bahasa nasional Indonesia, dan perkembangannya mencerminkan sejarah dan
perubahan sosial di negara ini.

Bahasa Indonesia memiliki akar yang kuat dalam bahasa Melayu Kuno, yang
digunakan dalam perdagangan dan interaksi antar-komunitas di kepulauan
Indonesia dan sekitarnya. Perdagangan dan kontak dengan pedagang Arab, Cina,
India, dan Eropa juga memengaruhi perkembangan bahasa ini (Wintarsih : 2019).
Selama masa penjajahan Belanda, bahasa Melayu menjadi bahasa interkomunikasi
antara pribumi dan penjajah. Di bawah pengaruh Belanda, bahasa Melayu
mengalami pengaruh Eropa, terutama dalam bidang administrasi dan pendidikan.
Ini membantu menyebarkan penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi dan
mendidik kelas pekerja terdidik dalam bahasa ini (Wintarsih : 2019).

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, bahasa Melayu


menjadi bahasa resmi negara baru. Komite Nasional Pusat (KNP) untuk
perancangan bahasa nasional dibentuk untuk mengembangkan bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional yang merangkul keberagaman budaya di Indonesia.
Dalam era digital, perkembangan teknologi dan media sosial telah memengaruhi
bahasa Indonesia. Singkatan, kata-kata serapan dari bahasa asing, dan perubahan

1
ejaan yang disebabkan oleh penggunaan internet telah memperkaya dan
memengaruhi bahasa sehari-hari (Nasution, A.,S., Wani, A.,S & Syahputra .,
E :2022)

Perkembangan bahasa Indonesia mencerminkan sejarah, perubahan sosial, dan


budaya yang kaya di Indonesia. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia terus
berkembang dan beradaptasi dengan zaman, sementara tetap mempertahankan
akarnya yang kuat dalam bahasa Melayu Kuno.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan Bahasa Indonesia ?
2. Bagaimana kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia ?
3. Bagaimana perkembangan Bahasa Indonesia saat ini ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia
3. Untuk mengetahui perkembangan Bahasa Indonesia saat ini

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945, bahasa Indonesia telah


mengalami perkembangan yang kaya dan kompleks yang tercermin dalam sejarah
dan budaya Indonesia yang beragam. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang
menjadi tulang punggung pergerakan nasional menuju kemerdekaan, dan untuk
memahami peran dan perkembangan bahasa ini, penting untuk melihat ke
belakang sebelum periode kemerdekaan (Nasution, A.,S., Wani, A.,S & Syahputra
., E :2022).

Sebelum penjajahan oleh bangsa Eropa, kepulauan Indonesia telah


dipengaruhi oleh budaya Hindu-Buddha, yang membawa konsep-konsep baru dan
kata-kata yang mengenalkan unsur-unsur baru ke dalam bahasa. Peninggalan
seperti candi-candi Hindu-Buddha dan naskah kuno dalam bahasa Sanskerta dan
Jawa memberikan jejak perkembangan budaya dan linguistik pada masa itu.
Ketika bangsa Belanda datang sebagai penjajah pada abad ke-17, bahasa Melayu
menjadi bahasa interkomunikasi antara penduduk pribumi dan penjajah. Ini
terutama terjadi dalam konteks perdagangan dan administrasi. Di bawah pengaruh
Belanda, bahasa Melayu mengalami transformasi dan pengaruh Eropa yang
signifikan. Penggunaan bahasa ini dalam konteks administratif dan pendidikan
memperkuatnya sebagai bahasa formal (Mamonto, S : 2023).

Akarnya dapat ditemukan dalam bahasa Melayu Kuno, yang digunakan


sebagai bahasa komunikasi dalam perdagangan dan interaksi antar-komunitas di
kepulauan Indonesia dan sekitarnya. Ini adalah bahasa yang menjadi bahasa
penghubung antarpedagang dan berbagai suku di nusantara. Seiring waktu, bahasa
Melayu Kuno ini menyerap banyak kata dan frasa dari bahasa-bahasa asing seperti
Arab, Sanskerta, Cina, dan Jawa. Pada masa kolonial, banyak penulis dan

3
intelektual pribumi yang mulai menulis karya sastra dan esai dalam bahasa
Melayu. Mereka menggunakan bahasa ini untuk menyebarkan gagasan-gagasan
nasionalisme, perlawanan terhadap penjajah, dan pemikiran intelektual. Tokoh
seperti Raden Saleh dan Kartini adalah contoh penulis dan seniman yang
menggunakan bahasa Melayu untuk menyampaikan ide-ide mereka (Mamonto, S :
2023).

Berdasarkan Persfektif sejarah perkembangan bahasa Indonesia, bahasa


melayu mejadi salah satu bahasa daerah yang digunakan di Negara Indonesia.
Bahasa tersebut digunakan sebagai lingua Faranca atau bahasa yang digunakan
sebagai sarana berkomunikasi di kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa alasan
mengapa bahasa melayu digunakan sebagai lingua franca (bahasa penghubung) di
wilayah Indonesia dan sekitarnya karena sejumlah faktor sejarah, budaya, dan
praktis. Berikut adalah beberapa penyebab utama mengapa Bahasa Melayu
digunakan sebagai bahasa penghubung di wilayah ini (Mahayana, M., S :2009).

 Perdagangan Maritim: Indonesia adalah kepulauan yang terdiri dari


ribuan pulau, dan perdagangan maritim telah menjadi aktivitas penting
dalam sejarah wilayah ini. Bahasa Melayu digunakan sebagai alat
komunikasi antara pedagang dari berbagai daerah yang berbeda yang
berinteraksi dalam perdagangan. Ini memungkinkan mereka untuk
berkomunikasi dan melakukan transaksi perdagangan dengan lebih
efisien.
 Pengaruh Hindu-Buddha dan Islam: Sebelum kedatangan penjajah
Eropa, wilayah Indonesia telah dipengaruhi oleh agama-agama besar
seperti Hinduisme, Buddha, dan Islam. Kedatangan agama-agama ini
membawa kata-kata dan istilah baru dalam Bahasa Melayu yang
digunakan dalam konteks keagamaan, budaya, dan sosial. Ini membuat
Bahasa Melayu menjadi bahasa yang kaya dengan kosakata untuk
menggambarkan konsep-konsep agama dan budaya.
 Kedatangan Pedagang Asing: Selama berabad-abad, wilayah
Indonesia menjadi pusat perdagangan internasional. Pedagang asing,

4
seperti pedagang Arab, Cina, dan India, datang untuk berdagang
dengan penduduk lokal. Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa
penghubung antara penduduk setempat dan pedagang asing, yang
membawa kata-kata dan frasa baru ke dalam bahasa ini.
 Pengaruh Kolonial Belanda: Saat bangsa Belanda menjajah wilayah
Indonesia, bahasa Melayu tetap menjadi bahasa yang digunakan dalam
perdagangan dan interaksi sosial. Bahasa Melayu juga digunakan
dalam administrasi kolonial, yang menguatkan peran bahasa ini
sebagai bahasa resmi dalam beberapa konteks.

Pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam perkembangan bahasa


Melayu menjadi bahasa Indonesia. Pada akhir abad ke-19, pendidikan modern
mulai diperkenalkan oleh misionaris dan pemerintah kolonial. Bahasa Melayu
digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan dan proses tersebut
membantu mengembangkan tata bahasa dan kosakata yang lebih kaya. Media
massa, terutama surat kabar dan majalah yang diterbitkan dalam bahasa Melayu,
memainkan peran penting dalam menyebarkan bahasa ini di seluruh kepulauan.
Berbagai penerbitan lokal di berbagai wilayah mencetak materi dalam bahasa
Melayu, yang membantu penyebaran pengetahuan dan ide-ide baru (Mahayana,
M., S :2009).

Pada tahun 1926, Kongres Bahasa Indonesia Pertama di Yogyakarta menjadi


tonggak penting dalam perjuangan untuk mengakui bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional. Pada kesempatan ini, Bahasa Indonesia secara resmi
didefinisikan dan diterima sebagai bahasa nasional oleh para pemimpin nasionalis
Indonesia. Konsep bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang merangkul
keberagaman budaya di Indonesia mulai berkembang pada akhir abad ke-19 dan
awal abad ke-20. Tokoh seperti Mohamad Yamin dan Soetomo adalah di antara
mereka yang berkontribusi dalam membentuk pemikiran tentang bahasa Indonesia
yang menjadi identitas bangsa (Mahayana, M., S :2009).

5
Ketika Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1945, bahasa
Indonesia telah berkembang menjadi bahasa nasional yang kuat. Perjuangan
nasional untuk merdeka dan mempertahankan kemerdekaan menggunakan bahasa
Indonesia sebagai sarana komunikasi dan identitas nasional. Proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 diumumkan dalam bahasa
Indonesia oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Inilah yang menjadikan bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi negara yang merangkul seluruh bangsa Indonesia
(Mahayana, M., S :2009).

Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945,


bahasa Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai Bahasa Melayu, mengalami
perkembangan yang signifikan. Perkembangan bahasa ini mencerminkan
transformasi sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang telah terjadi di Indonesia
selama bertahun-tahun. Langkah selanjutnya adalah standarisasi Bahasa
Indonesia. Pemerintah Indonesia menerbitkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) pada tahun 1972 yang merinci ejaan, tata bahasa, dan kosakata yang sah.
Ini menjadi panduan utama untuk pemakaian bahasa Indonesia yang benar dan
baku (Mahayana, M., S :2009).

Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar dalam sistem


pendidikan di Indonesia. Hal ini membantu membangun generasi yang terampil
dalam bahasa Indonesia dan memperkuat peran bahasa ini sebagai bahasa ilmu
dan pengetahuan. Sebagai hasilnya, bahasa Indonesia menjadi lebih mendalam
dalam istilah teknis dan ilmiah. Sepanjang sejarah pasca-kemerdekaan, Bahasa
Indonesia menerima pengaruh dari bahasa-bahasa asing, terutama bahasa Inggris.
Pengaruh ini tercermin dalam kosakata baru yang masuk ke dalam bahasa
Indonesia, terutama dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan bisnis. Pemakaian
istilah asing sering kali disesuaikan dengan bahasa Indonesia, mengikuti aturan
tata bahasa yang berlaku (Mahayana, M., S :2009).

6
Bahasa Indonesia juga digunakan dalam konteks hubungan internasional,
khususnya dalam peran Indonesia sebagai anggota aktif dalam organisasi
internasional dan diplomasi. Bahasa Indonesia sering digunakan dalam pertemuan
internasional dan konferensi. Pada tingkat akademis, bahasa Indonesia terus
berkembang untuk mendukung penelitian ilmiah dan literatur. Penerbitan dalam
bahasa Indonesia melibatkan berbagai disiplin ilmu, termasuk humaniora, ilmu
sosial, ilmu alam, dan teknologi. Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa yang
digunakan dalam media massa dan budaya populer, seperti film, televisi, musik,
dan literatur. Hal ini membantu memperluas pemahaman dan popularitas bahasa
ini di antara generasi muda Indonesia. (Mahayana, M., S :2009).

Bahasa Indonesia juga memainkan peran penting dalam politik Indonesia.


Sebagai bahasa resmi, bahasa ini digunakan dalam semua tingkat pemerintahan,
termasuk dalam undang-undang, peraturan, dan pernyataan resmi. Bahasa ini juga
digunakan dalam komunikasi diplomatik dan internasional. Bahasa Indonesia
memiliki peran penting dalam membangun dan mempertahankan identitas
nasional Indonesia. Melalui bahasa ini, orang Indonesia merasa lebih terhubung
satu sama lain, meskipun mereka berasal dari berbagai suku dan budaya yang
berbeda. Bahasa ini adalah perekat yang kuat dalam menjaga kesatuan negara.

B. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

1. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting sebagai


bahasa nasional di Indonesia. Kedudukan dan fungsi bahasa ini melampaui
sekadar sebagai alat komunikasi; bahasa Indonesia juga merupakan simbol
persatuan dan identitas nasional. Berikut adalah penjelasan lebih rinci
tentang kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
(Harziko: 2022);

 Bahasa Nasional: Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa


nasional Indonesia, yang berarti bahasa ini merangkul semua
warga negara Indonesia, terlepas dari latar belakang etnis atau

7
daerah asal. Ini menjadi sarana komunikasi yang bersama-sama
dipahami oleh berbagai kelompok etnis yang ada di Indonesia.
 Simbol Persatuan: Bahasa Indonesia menjadi alat penting
untuk mempersatukan beragam kelompok etnis dan budaya
yang ada di Indonesia. Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan
suku bangsa yang berbicara bahasa-bahasa daerah yang
berbeda. Bahasa Indonesia adalah faktor persatuan yang kuat
dalam menjaga kesatuan negara dan membangun identitas
nasional yang kuat.
 Alat Komunikasi yang Efektif: Bahasa Indonesia digunakan
dalam berbagai situasi komunikasi sehari-hari, termasuk di
sekolah, pekerjaan, media massa, dan percakapan sehari-hari.
Bahasa ini menjadi alat penting yang memungkinkan orang
untuk berkomunikasi di seluruh negeri tanpa kesulitan bahasa
yang signifikan.
 Fungsi dalam Pendidikan: Bahasa Indonesia adalah bahasa
pengantar di sistem pendidikan Indonesia. Semua mata
pelajaran diajarkan dalam bahasa ini, dari tingkat sekolah dasar
hingga perguruan tinggi. Ini membantu memastikan bahwa
semua siswa memiliki akses yang sama terhadap kurikulum
nasional.
 Fungsi dalam Kehidupan Sosial dan Budaya: Bahasa
Indonesia adalah medium penting dalam kehidupan sosial dan
budaya di Indonesia. Bahasa ini digunakan dalam seni, sastra,
dan budaya populer, seperti film, musik, dan teater. Ini
memungkinkan berbagai ekspresi budaya untuk diakses oleh
masyarakat yang berbicara berbagai bahasa daerah.
 Fungsi dalam Diplomasi dan Hubungan Internasional:
Bahasa Indonesia juga digunakan dalam konteks diplomasi dan
hubungan internasional. Bahasa ini digunakan dalam
pertemuan internasional, konferensi, dan negosiasi. Ini

8
membantu Indonesia berpartisipasi aktif dalam forum
internasional.

Dengan kedudukan dan fungsi yang kuat dalam berbagai aspek


kehidupan di Indonesia, Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat
komunikasi, tetapi juga sebuah simbol persatuan, identitas nasional, dan
perkembangan masyarakat Indonesia. Hal ini mendorong penggunaan
bahasa ini secara luas di seluruh negeri dan menjadikannya sebagai elemen
integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

2. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting sebagai bahasa


resmi di Indonesia. Kedudukan dan fungsi bahasa ini sebagai bahasa resmi
mencakup banyak aspek penting dalam berbagai sektor kehidupan di negara
ini. Di bawah ini adalah penjelasan lebih rinci tentang kedudukan dan fungsi
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi:

 Legalitas dan Konstitusi: UUD 1945 Pasal 36, Bahasa Indonesia


secara tegas diakui sebagai bahasa resmi Republik Indonesia
berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (UUD 1945) Pasal 36. Pasal ini mengamanatkan
penggunaan Bahasa Indonesia dalam semua aspek pemerintahan.

 Komunikasi Resmi: Bahasa Indonesia digunakan dalam semua


dokumen resmi pemerintah, seperti undang-undang, peraturan,
kebijakan, surat-surat resmi, dan pernyataan resmi. Ini termasuk
komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta antara
pemerintah dan warga negara.
 Bahasa dalam Hukum: Bahasa Indonesia digunakan dalam
sistem peradilan, termasuk dalam proses hukum, persidangan, dan
pengucapan putusan. Ini memastikan transparansi dan pemahaman
yang sama dalam proses hukum.

9
 Bahasa Pengantar Pendidikan: Bahasa Indonesia adalah bahasa
pengantar di semua tingkat pendidikan di Indonesia, dari sekolah
dasar hingga perguruan tinggi. Hal ini memastikan bahwa siswa
memiliki pemahaman yang kuat tentang bahasa ini dan dapat
mengakses kurikulum nasional.
 Bahasa dalam Media Massa: Bahasa Indonesia digunakan dalam
media massa, termasuk televisi, radio, surat kabar, majalah, dan
media daring. Ini memungkinkan informasi disampaikan kepada
masyarakat luas dalam bahasa yang mudah dipahami.
 Bahasa Diplomasi: Bahasa Indonesia digunakan dalam diplomasi
dan hubungan internasional, terutama dalam pertemuan diplomatik,
konferensi internasional, dan negosiasi. Bahasa ini membantu
Indonesia berpartisipasi aktif dalam forum internasional.
 Fungsi dalam Kehidupan Sosial dan Budaya: Bahasa Indonesia
adalah medium penting dalam kehidupan sosial dan budaya di
Indonesia. Bahasa ini digunakan dalam seni, sastra, dan budaya
populer, seperti film, musik, dan teater.
 Identitas Nasional: Bahasa Indonesia bukan hanya alat
komunikasi, tetapi juga simbol persatuan dan identitas nasional
bagi masyarakat Indonesia yang berasal dari berbagai kelompok
etnis dan budaya. Bahasa ini memainkan peran penting dalam
menjaga kesatuan negara.
 Bahasa dalam Pengembangan Ilmu: Bahasa Indonesia terus
berkembang sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi.
Banyak istilah ilmiah dan teknis telah disusun dalam Bahasa
Indonesia, memungkinkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di dalam negeri.

Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi adalah


elemen penting dalam pembangunan dan identitas nasional Indonesia. Bahasa ini
bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga simbol persatuan, kebijakan pemerintah,

10
pendidikan, hukum, media massa, dan semua aspek kehidupan masyarakat
Indonesia. Hal ini memainkan peran sentral dalam membentuk karakter bangsa
dan menjaga kesatuan dalam keberagaman yang ada di Indonesia.

3. Perkembangan Bahasa Indonesia pada Masa Kini

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi untuk semua warga Negara


Indonesia sehingga menjadi hal yang mutlak untuk melestarikan bahasa Indonesia
dengan baik. Bahasa Indonesia merupakan media komunikasi dalam pemersatu
bangsa. Bangsa Indonesia memiliki 17.508 pulau dan 746 bahasa daerah. Namun
pada abad 21 eksistensi bahasa Indonesia mulai mengalami perubahan terutama
pada bahasa Indonesia populer. Perkembangan Bahasa Indonesia saat ini
mencerminkan adaptasi dan evolusi bahasa dalam menghadapi berbagai
perubahan sosial, teknologi, dan budaya. Era digital dan globalisasi telah
membawa pengaruh besar pada perkembangan bahasa ini. Bahasa Indonesia terus
berubah dan berkembang untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang
semakin kompleks dan terhubung secara global (Assapari, M. M : 2014).

Pengaruh teknologi informasi dan media sosial sangat kuat dalam


perkembangan bahasa saat ini. Media sosial menjadi platform utama untuk
berkomunikasi dan berbagi informasi, dan ini telah memunculkan bahasa gaul
(slang) dan singkatan yang sering digunakan dalam percakapan online. Selain itu,
media sosial juga memungkinkan penyebaran kata-kata dan istilah baru yang
mencerminkan tren dan peristiwa terkini. Globalisasi juga membawa pengaruh
bahasa asing yang signifikan, terutama Bahasa Inggris. Istilah-istilah teknis,
ilmiah, bisnis, dan budaya populer sering kali diadopsi dari bahasa asing. Ini
mencerminkan integrasi Indonesia dalam ekonomi dan budaya global ( Assapari, M.
M : 2014).

Dalam dunia pendidikan, Bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa pengantar di


semua tingkat pendidikan, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pemerintah
dan institusi pendidikan aktif mempromosikan kemahiran berbahasa Indonesia

11
yang baik dan benar. Dalam dunia kerja, kemampuan berkomunikasi dalam
Bahasa Indonesia dengan baik dan benar menjadi kualifikasi yang penting.
Banyak perusahaan menekankan pentingnya bahasa dalam rekruitmen dan
komunikasi bisnis. Perkembangan Bahasa Indonesia saat ini juga mencakup
pengembangan istilah-istilah ilmiah dan teknis yang sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa ini terus berkembang sebagai alat
penting dalam penelitian dan perkembangan di berbagai bidang. Selain itu,
Bahasa Indonesia tetap menjadi alat penting dalam kehidupan sosial dan budaya.
Bahasa ini digunakan dalam seni, sastra, dan budaya populer, menciptakan
dinamika yang unik dalam ekspresi budaya Indonesia (Daimun : 2013).

Dalam konteks diplomasi dan hubungan internasional, Bahasa Indonesia


digunakan dalam pertemuan diplomatik, konferensi internasional, dan negosiasi,
memungkinkan Indonesia untuk berperan aktif dalam forum internasional. Pada
intinya, perkembangan Bahasa Indonesia saat ini mencerminkan adaptabilitasnya
dalam menghadapi tantangan global dan teknologi. Bahasa ini tetap menjadi
elemen penting dalam identitas nasional Indonesia, sambil tetap berubah dan
beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan
terhubung secara global (Daimun : 2013).

Perbedaan Bahasa Indonesia Sebelum dan Setelah Masuk Era Globalisasi


dapat terlihat dari; Sebelum era globalisasi, 1) Bahasa Indonesia lebih terbatas
dalam lingkup geografis dan pengaruh budaya, 2) Bahasa ini lebih murni dan
kurang terpengaruh oleh kata-kata dan istilah asing, 3) Bahasa Indonesia kurang
mendapatkan eksposur internasional, sehingga perkembangan kosakata dan
istilah-istilah baru lebih terbatas pada lingkungan nasional,4) Bahasa Indonesia
mungkin lebih konservatif dalam pemeliharaan tata bahasa dan ejaan yang baku,
dan 4) Bahasa Indonesia lebih terfokus pada fungsi administratif, resmi, dan
kegiatan sehari-hari di dalam negeri (Daimun : 2013).

Setelah masuk era globalisasi, 1)Bahasa Indonesia menjadi lebih terbuka terhadap
pengaruh luar. Kata-kata dan istilah asing, terutama dari Bahasa Inggris, menjadi

12
lebih umum dalam penggunaan sehari-hari. 2) Bahasa Indonesia menjadi lebih
terlibat dalam lingkungan internasional, khususnya melalui teknologi informasi
dan media sosial. Ini membawa pengaruh budaya asing dan istilah-istilah global
ke dalam bahasa ini, 3) terjadi lebih banyak variasi dalam penggunaan bahasa,
termasuk penggunaan ejaan yang disingkat dan gaya komunikasi yang lebih
santai, terutama dalam media sosial. Dan 4) Bahasa Indonesia menjadi lebih
penting dalam konteks bisnis, teknologi, diplomasi, dan komunikasi internasional
(Daimun : 2013).

Perkembangan Bahasa Indonesia setelah masuk era globalisasi


mencerminkan integrasi Indonesia dalam dunia global, dengan pengaruh budaya
dan teknologi yang lebih besar dari luar negeri. Bahasa ini tetap menjadi alat
komunikasi utama, tetapi telah mengalami adaptasi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yang semakin terhubung secara global. Pada era globalisasi yang
berkembang dengan sangat pesat dapat mengakibatkan bahasa Indonesia rentan
terhadap pengaruh era globalisasi. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi
terhadap Bahasa Indonesia sebagai berikut (Assapari, M. M : 2014) ;

Dampak Positif:

1. Pengayaan Kosakata: Globalisasi telah membawa pengaruh bahasa asing


ke dalam Bahasa Indonesia, yang pada gilirannya memperkaya kosakata
dalam bahasa ini. Istilah-istilah teknis, ilmiah, bisnis, dan budaya populer
yang diadopsi dari bahasa asing telah membantu Bahasa Indonesia
menjadi lebih komprehensif dalam menggambarkan konsep-konsep baru.
2. Akses ke Informasi Global: Melalui globalisasi dan internet, masyarakat
Indonesia memiliki akses yang lebih besar ke informasi dan pengetahuan
global. Bahasa Indonesia memainkan peran penting dalam memungkinkan
masyarakat untuk mengakses konten internasional dan berpartisipasi
dalam diskusi global.
3. Kemampuan Berkomunikasi Internasional: Globalisasi telah
meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia untuk berkomunikasi

13
dalam konteks internasional. Bahasa Indonesia digunakan dalam
diplomasi, konferensi internasional, dan perdagangan internasional,
memungkinkan Indonesia berperan aktif dalam panggung global.
4. Perkembangan Bahasa Ilmiah dan Teknis: Bahasa Indonesia terus
mengembangkan istilah-istilah ilmiah dan teknis yang sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini membantu
memfasilitasi penelitian dan inovasi dalam berbagai bidang.

Dampak Negatif:

1. Kemungkinan Pencemaran Bahasa: Terlalu banyak pengaruh bahasa


asing, terutama dari Bahasa Inggris, dapat mengakibatkan pencemaran
bahasa jika tidak diatur dengan baik. Istilah-istilah asing yang digunakan
tanpa pertimbangan dapat menggantikan istilah Bahasa Indonesia yang
sudah ada.
2. Mengancam Bahasa Daerah: Fokus pada Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional dapat mengancam bahasa daerah yang kurang digunakan.
Globalisasi bisa memperkuat dominasi Bahasa Indonesia dan
mengakibatkan penurunan penggunaan bahasa daerah.
3. Kehilangan Identitas Budaya: Terlalu banyak pengaruh budaya asing
dalam media dan hiburan dapat mengakibatkan hilangnya identitas budaya
Indonesia. Ini dapat terlihat dalam penggunaan budaya asing dalam film,
musik, dan iklan.
4. Kesenjangan Bahasa: Tidak semua lapisan masyarakat Indonesia
memiliki akses atau kemampuan yang sama dalam menggunakan bahasa
asing yang banyak digunakan dalam konteks global. Hal ini dapat
menciptakan kesenjangan sosial dalam kemampuan berkomunikasi dan
akses informasi.
5. Mengancam Bahasa Lisan: Dalam era globalisasi, bahasa lisan yang
kurang tercatat sering kali terpinggirkan. Bahasa daerah dan dialek yang
tidak memiliki representasi tertulis dapat terancam kepunahannya.

14
Sementara globalisasi membawa banyak manfaat, seperti pengayaan kosakata
dan akses ke informasi global, juga perlu diwaspadai agar tidak merusak integritas
Bahasa Indonesia dan mengancam keberagaman bahasa di Indonesia. Penting
untuk menjaga keseimbangan antara pembelajaran bahasa asing dan pemeliharaan
dan pengembangan Bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

15
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Perkembangan sejarah Bahasa Indonesia adalah bahwa bahasa ini telah


mengalami perjalanan yang panjang dan penuh dinamika dalam menghadapi
berbagai pengaruh budaya, sosial, dan politik. Bahasa Indonesia, yang awalnya
berakar dari Bahasa Melayu, telah berkembang menjadi bahasa nasional dan resmi
Indonesia yang mencerminkan keberagaman budaya dan identitas nasional. Dalam
sejarahnya, Bahasa Indonesia telah mengalami pengaruh dari agama-agama besar
seperti Hinduisme, Buddha, dan Islam, serta dari bangsa-bangsa yang berdagang
dengan Indonesia seperti India, Tiongkok, Belanda, dan Portugis. Era penjajahan
Eropa dan perjuangan kemerdekaan juga memainkan peran penting dalam
perkembangan bahasa ini.

Setelah merdeka, Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa


nasional dan resmi, yang memainkan peran utama dalam mempersatukan
Indonesia yang beragam. Penggunaan bahasa ini dalam pendidikan, pemerintahan,
media, bisnis, dan budaya telah menjadikannya salah satu elemen utama dalam
pembentukan identitas nasional Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia terus
beradaptasi dengan perubahan zaman, teknologi, dan globalisasi. Pengaruh bahasa
asing, terutama Bahasa Inggris, telah membawa pengayaan kosakata, tetapi juga
tantangan dalam mempertahankan integritas bahasa. Pemerintah dan masyarakat
Indonesia terus berupaya menjaga keseimbangan antara pengaruh asing dan
pemeliharaan Bahasa Indonesia.

Dalam konteks globalisasi, Bahasa Indonesia tetap menjadi alat penting dalam
diplomasi, perdagangan internasional, dan komunikasi global. Eksistensinya tidak
hanya sebagai bahasa komunikasi, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan
identitas budaya. Perkembangan sejarah Bahasa Indonesia adalah cerminan
perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam membangun identitas nasionalnya dan

16
beradaptasi dengan perubahan global. Bahasa ini terus menjadi elemen kunci
dalam menghubungkan berbagai kelompok etnis dan budaya di Indonesia, dan
tetap menjadi salah satu aset berharga dalam warisan budaya bangsa ini.

2. Berdasarkan pada kesimpulan dalam penilisan makalah di atas, maka terdapat


beberapa saran yang dapat peneliti ajukan;
 Bagi pemerintah, perlunya meningkatkan terkait pengetahuan tentang
sejarah perkembangan bahasa Indonesia untuk masyarakat, hal ini
bertujuan untuk memberikan beberapa informasi kepada masyarakat
dan menambah motivasi untuk mencintai bahasa Indonesia.
 Bagi mahasiswa, perlunya mengkaji dan meneliti tentang sejarah
perkembangan bahasa Indonesia agar dapat memberikan gambaran
kepada pembaca sejarah bahasa yang biasa digunakan. Akan lebih baik
jika mahasiswa dapat meneliti lebih dalam lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Assapari, M,.M. (2014). Eksistensi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional


Dan Perkembangannya Di Era Globalisasi. PRASI. Vol. 9 , No. 18. Hal
29-37
Daimun.(2013). Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi. Jurnal
Bahasa Dan Seni. Vol 14 No. 1. Hal 30 – 42
Harziko.(2022). Sejarah, Fungsi Dan Kedudukan Bahasa Indonesia. Researchgate.
Vol.1, No.1.
Mahayana, M., S.(2009). Perkembangan Bahasa Indonesia Melayu di Indonesia
dalam Konteks Sistem Pendidikan. Jurnal Pemikiran Alternatif
Kependidikan. INSANIA,Vol. 14,No. 3, 395-424.
Mamonto, S. (2023). Sejarah Perkembangan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa
Indonesia. Journal on Education. Volume 05, No. 03. pp. 6465-6470. E-
ISSN: 2654-5497, P-ISSN: 2655-1365
Nasution, A.,S., Wani, A.,S & Syahputra ., E. (2022). Sejarah Perkembangan
Bahasa Indonesia. Jurnal Multidisiplin Dehasen, Vol. 1 No. 3, page: 197 –
202. e-ISSN 2828-1799
Witarsih. (2019). Pengembangan Model Pembelajaran Cooperative Bamboo
Dance Dalam Meningkatkan Kecerdasan Linguistik. Metamorfosis: Jurnal
Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya. 12(2), hlm. 40-44, ISSN
1978-9842

18

Anda mungkin juga menyukai