Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Budaya K-Pop Dalam Masyarakat Islam: Antara Penggemaran Dan

Tantangan

Tesa indri yanti

Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah


Universitas Islam Negeri ( uin ) mahmud yunus batusangkar
Email: indritesa01@gmail.com

ABSTRAK

Budaya K-pop telah mendapatkan popularitas yang luas di seluruh dunia, termasuk di
kalangan masyarakat Islam. K-pop merupakan fenomena budaya pop Korea yang
meliputi musik, mode, tarian, dan gaya hidup yang unik. Artikel ini bertujuan untuk
menggali pengaruh budaya K-pop dalam masyarakat Islam, dengan fokus pada aspek
penggemaran dan tantangan yang dihadapi. Melalui penelusuran literatur dan analisis
konten, artikel ini membahas bagaimana budaya K-pop mempengaruhi pola pikir, gaya
hidup, dan identitas masyarakat Islam, serta tantangan yang timbul seiring dengan
pengaruh ini. Dalam konteks hubungan antara budaya K-pop dan Islam, artikel ini
menyajikan pandangan yang beragam, termasuk respons positif dan kritik terhadap
adopsi budaya tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang peran budaya K-pop dalam konteks masyarakat Islam, serta
membuka ruang diskusi untuk mengatasi tantangan yang muncul.

Kata kunci Budaya K-pop, masyarakat Islam, penggemaran, tantangan, identitas


PENDAHULUAN

Budaya K-pop (Korean Pop) telah menjadi fenomena global yang mempengaruhi
banyak aspek kehidupan, termasuk di kalangan masyarakat Islam. Dalam beberapa tahun
terakhir, popularitas K-pop telah meledak di berbagai negara, termasuk di negara-negara
dengan mayoritas penduduk Muslim. Musik, tari, fashion, dan budaya visual K-pop telah
menarik perhatian tidak hanya kalangan muda, tetapi juga berbagai segmen masyarakat,
termasuk masyarakat Muslim

Perkembangan K-pop tidak dapat dipisahkan dari kemajuan teknologi, terutama dalam
hal media sosial dan platform streaming musik. Dengan adanya platform seperti YouTube,
TikTok, dan Instagram, lagu-lagu dan video musik K-pop dapat dengan mudah diakses oleh
jutaan orang di seluruh dunia, termasuk masyarakat Islam. Hal ini telah membuka pintu bagi
pengaruh budaya K-pop yang lebih luas dan mendalam di kalangan masyarakat Muslim.

Pengaruh budaya K-pop ini menimbulkan berbagai pertanyaan dan perdebatan di


kalangan masyarakat Islam. Beberapa pihak berpendapat bahwa K-pop dapat membawa
dampak positif, seperti meningkatkan pemahaman antarbudaya, memperkaya seni dan hiburan,
serta mempromosikan persamaan dan toleransi. Masyarakat Muslim yang menjadi penggemar
K-pop juga melihatnya sebagai bentuk ekspresi seni yang dapat dinikmati tanpa mengorbankan
nilai-nilai agama mereka.

Namun, ada juga pandangan yang mengkhawatirkan dampak negatif pengaruh budaya
K-pop. Beberapa elemen dalam budaya K-pop dapat bertentangan dengan nilai-nilai agama dan
budaya lokal, seperti penampilan yang eksentrik, tren mode yang provokatif, atau pesan-pesan
yang kurang sesuai dengan ajaran agama Islam. Selain itu, terdapat kekhawatiran mengenai
pengaruh yang mungkin ditiru oleh penggemar, termasuk gaya hidup yang tidak sehat, persepsi
yang tidak realistis tentang tubuh, atau pengorbanan terhadap pendidikan dan karir untuk
mengikuti idola K-pop.

Dalam konteks ini, artikel ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh budaya K-pop di
masyarakat Islam, dengan fokus pada peran yang dimainkan oleh faktor-faktor seperti media
sosial, aksesibilitas teknologi, dan aktivitas fanbase. Artikel ini juga akan membahas tantangan
dan peluang yang dihadapi dalam menjaga keseimbangan antara mengadopsi budaya K-pop
dan mempertahankan nilai-nilai agama dan budaya lokal.
Dengan memahami pengaruh budaya K-pop di masyarakat Islam, diharapkan dapat diambil
langkah-langkah yang tepat untuk mempromosikan kesadaran budaya, toleransi, dan
pemahaman antarbudaya yang sehat di kalangan masyarakat Muslim. Artikel ini akan
mencakup tinjauan literatur, studi kasus, dan pendekatan analitis untuk memberikan
PEMBAHASAN

1. pengaruh budaya K-pop di kalangan masyarakat Islam dengan fokus pada


penggemar K-pop dalam masyarakat Islam

Budaya K-pop dan Penggemar dalam Masyarakat Islam: Fenomena budaya K-


pop telah menarik minat sejumlah penggemar di kalangan masyarakat Islam. Musik K-
pop, grup idola, dan gaya hidup yang diwujudkan oleh budaya ini telah menjadi populer
dan mendapatkan pengikut yang setia di antara penggemar muda di berbagai negara
dengan mayoritas penduduk Muslim. Masyarakat Islam yang terlibat dalam
penggemaran K-pop mencakup beragam usia, latar belakang sosial, dan tingkat
keterlibatan yang berbeda.Profil penggemar K-pop di kalangan masyarakat Islam juga
bervariasi. Ada yang menjadi penggemar aktif yang mendukung grup idola favorit
mereka dengan membeli album, merchandise, dan berpartisipasi dalam acara
penggemar. Sementara itu, ada juga penggemar yang lebih pasif, yang mengikuti
perkembangan terkini dalam dunia K-pop melalui media sosial, streaming musik, dan
menonton konten K-pop di platform online.

Pengaruh media sosial dalam memperluas pengaruh budaya K-pop juga


signifikan di kalangan penggemar K-pop dalam masyarakat Islam. Melalui platform
seperti YouTube, Instagram, dan Twitter, penggemar K-pop dapat mengakses konten
terbaru dari grup idola, berinteraksi dengan penggemar lain, dan mendukung idola
mereka dengan cara yang lebih terhubung secara sosial. Penggemar K-pop dalam
masyarakat Islam juga aktif dalam menyebarkan pengaruh budaya K-pop di kalangan
teman-teman mereka. Mereka membagikan musik, video, dan informasi tentang grup
idola favorit mereka, sehingga memperluas jangkauan dan pengaruh budaya K-pop.
Penggemar K-pop juga sering kali membentuk komunitas online, seperti forum diskusi
atau grup media sosial, untuk berbagi minat dan pengalaman mereka dalam mendukung
K-pop.Penting untuk dicatat bahwa profil penggemar K-pop dalam masyarakat Islam
juga bisa bervariasi tergantung pada negara dan budaya tempat tinggal mereka.
Beberapa penggemar mungkin mengadopsi aspek budaya K-pop dengan lebih terbuka,
sementara yang lain mungkin mempertahankan nilai-nilai dan tradisi lokal mereka
sambil menghargai dan menikmati konten K-pop.
2. Penerimaan dan Tantangan dalam Masyarakat Islam

Pengaruh budaya K-pop di masyarakat Islam tidak lepas dari penerimaan dan
tantangan yang dihadapinya. Di satu sisi, banyak penggemar K-pop dalam masyarakat
Islam yang menerima budaya ini sebagai bentuk hiburan dan ungkapan seni yang
menarik. Mereka mengapresiasi kualitas musik, koreografi menarik, dan kesempurnaan
visual dalam industri K-pop. Bagi mereka, penggemaran K-pop adalah bentuk ekspresi
diri dan cara untuk terhubung dengan komunitas penggemar yang sejalan dengan minat
mereka. Namun, ada juga beberapa tantangan yang dihadapi oleh penggemar K-pop
dalam masyarakat Islam. Salah satunya adalah perbedaan nilai-nilai budaya antara
budaya K-pop dan nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Islam.

Beberapa aspek budaya K-pop, seperti gaya berpakaian, tata rias, dan konsep
visual yang terkadang eksentrik, dapat dianggap bertentangan dengan norma dan nilai-
nilai agama Islam. Hal ini menimbulkan dilema bagi sebagian penggemar yang
berusaha menyesuaikan antara penggemaran K-pop dan prinsip-prinsip agama yang
mereka anut. Selain itu, penggemar K-pop dalam masyarakat Islam juga dihadapkan
pada persepsi negatif dan stereotip yang mungkin terkait dengan budaya K-pop.
Beberapa anggapan mungkin mencakup pandangan bahwa penggemar K-pop hanya
tergila-gila dengan selebriti, menghabiskan terlalu banyak waktu dan uang untuk
mendukung idola mereka, atau terpengaruh negatif oleh gaya hidup selebriti. Stereotip
ini dapat menimbulkan pemahaman yang salah dan penilaian negatif terhadap
penggemar K-pop dalam masyarakat Islam. Namun, banyak penggemar K-pop dalam
masyarakat Islam juga berupaya untuk menjaga keseimbangan antara minat mereka
dalam budaya K-pop dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip agama Islam.

Mereka mengadopsi pendekatan yang bijaksana dalam mengikuti tren K-pop,


mempertimbangkan nilai-nilai Islam dalam konsumsi media, dan memisahkan antara
penggemaran mereka dengan pengaruh negatif yang mungkin terkait dengan industri
hiburan. Dalam hal ini, penting bagi masyarakat Islam dan penggemar K-pop untuk
terus berdialog, saling memahami, dan menciptakan kesadaran akan budaya K-pop
yang diakui oleh penggemar tetapi juga dihormati dalam konteks budaya dan nilai-nilai
agama yang ada.
3. Dampak Positif dan Negatif Budaya K-pop di Masyarakat Islam
Budaya K-pop memiliki dampak yang kompleks di masyarakat Islam, baik
positif maupun negatif. Dampak-dampak ini dapat dirasakan dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk budaya, gaya hidup, industri hiburan, dan pola pikir masyarakat.
Dampak positif pertama dari budaya K-pop adalah memberikan hiburan dan
kesenangan kepada penggemar di masyarakat Islam. Musik, tarian, dan pertunjukan K-
pop dapat menjadi sumber inspirasi, semangat, dan kegembiraan bagi banyak orang.
Musik K-pop sering kali memiliki pesan positif, mengangkat isu-isu sosial, dan
mendorong pemikiran positif. Penggemar K-pop dapat merasakan kebersamaan dan
solidaritas dalam komunitas penggemar yang luas, baik secara lokal maupun
internasional.Selain itu, budaya K-pop juga dapat menjadi jembatan budaya antara
Korea dan masyarakat Islam. Melalui apresiasi terhadap budaya K-pop, penggemar
dapat mempelajari lebih lanjut tentang sejarah, bahasa, tradisi, dan nilai-nilai Korea. Ini
dapat memperkaya pengetahuan budaya mereka dan memperluas perspektif mereka
tentang dunia.
Namun, budaya K-pop juga memiliki dampak negatif yang perlu diperhatikan.
Salah satu dampak negatif yang sering diperbincangkan adalah pengaruh yang mungkin
dimiliki terhadap tren kecantikan dan citra tubuh yang sempurna. Standar kecantikan
yang diperlihatkan oleh selebriti K-pop sering kali tidak realistis dan dapat memberikan
tekanan pada penggemar, terutama pada remaja yang cenderung mudah terpengaruh.
Hal ini dapat menyebabkan masalah kepercayaan diri, body shaming, dan upaya untuk
mencapai citra yang tidak sehat.
Selain itu, budaya K-pop juga dapat menyebabkan adopsi gaya hidup konsumtif
dan pengeluaran yang berlebihan. Penggemar K-pop terkadang dihadapkan pada
kebutuhan untuk membeli merchandise, album, atau tiket konser dari idola mereka,
yang dapat mempengaruhi keuangan pribadi mereka. Fenomena ini dapat menyebabkan
masalah keuangan, utang, atau ketidakseimbangan dalam pengeluaran. Dalam
menyikapi dampak positif dan negatif budaya K-pop, penting bagi masyarakat Islam
dan penggemar K-pop untuk memiliki pemahaman yang seimbang dan bijaksana.
Penggemar perlu menjaga keseimbangan antara mengapresiasi budaya K-pop dengan
tetap mempertahankan nilai-nilai dan prinsip-prinsip agama Islam. Sementara itu,
masyarakat Islam perlu membuka dialog, memberikan pemahaman, dan menyediakan
ruang untuk diskusi terbuka mengenai dampak budaya K-pop dan bagaimana
menghadapinya dengan bijaksana.
mengembangkan strategi yang kompetitif dalam menciptakan produk media yang
menarik dan berbeda dari yang ada di pasar.

4. Peran Pendidikan dan Kesadaran dalam Menghadapi Pengaruh Budaya K-pop

Dalam menghadapi pengaruh budaya K-pop di masyarakat Islam, pendidikan dan


kesadaran memainkan peran penting. Pendidikan dapat membantu menginformasikan
masyarakat tentang budaya K-pop secara objektif, memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang aspek-aspek budaya dan industri K-pop, serta mengenalkan perspektif kritis
dalam mengonsumsi konten K-pop. Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah
melalui pendidikan formal di lembaga-lembaga pendidikan. Program pendidikan yang
mencakup studi budaya populer, studi media, atau studi musik dapat menyediakan
ruang untuk mempelajari dan menganalisis budaya K-pop secara kritis. Hal ini akan
membantu masyarakat Islam mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang
aspek budaya dan sosial budaya yang terkait dengan budaya K-pop.
Selain pendidikan formal, kesadaran juga dapat ditingkatkan melalui kampanye
informasi dan kegiatan sosialisasi. Pemerintah, lembaga budaya, dan organisasi
masyarakat dapat bekerja sama untuk menyelenggarakan seminar, lokakarya, atau
diskusi terbuka tentang pengaruh budaya K-pop dan bagaimana menghadapinya secara
positif. Selain itu, media massa juga dapat berperan dalam menyebarkan informasi yang
akurat dan seimbang tentang budaya K-pop kepada masyarakat.
Kesadaran yang tinggi tentang pengaruh budaya K-pop juga perlu dibangun di
kalangan penggemar sendiri. Penggemar K-pop dapat membentuk komunitas atau
kelompok diskusi untuk saling berbagi pemahaman, pengalaman, dan pengetahuan
tentang budaya K-pop. Diskusi terbuka ini dapat membantu mengidentifikasi dampak
positif dan negatif budaya K-pop serta mencari solusi yang tepat dalam
menghadapinya.Selain itu, penting untuk mengembangkan kesadaran tentang identitas
dan nilai-nilai budaya lokal dalam masyarakat Islam. Masyarakat perlu diingatkan
bahwa mengapresiasi budaya K-pop tidak harus berarti mengabaikan atau
menggantikan budaya lokal. Budaya K-pop dapat dilihat sebagai tambahan yang dapat
memperkaya kehidupan dan pengalaman, namun tetap dalam kerangka nilai-nilai dan
prinsip-prinsip agama Islam.
Dengan pendidikan dan kesadaran yang baik, masyarakat Islam dapat
menghadapi pengaruh budaya K-pop dengan lebih bijaksana. Masyarakat akan mampu
mengambil manfaat dari budaya K-pop yang positif dan sekaligus menjaga keaslian dan
nilai-nilai budaya lokal mereka. Ini akan mempromosikan pemahaman lintas budaya,
dialog yang konstruktif, serta pengembangan individu yang seimbang dan berdaya.

5. Perluasan Konteks Budaya K-pop dalam Masyarakat Islam


Poin penting dalam menghadapi pengaruh budaya K-pop di masyarakat Islam adalah
memperluas konteks budaya K-pop itu sendiri. Artinya, memahami bahwa budaya K-pop tidak
hanya terbatas pada aspek hiburan semata, tetapi juga memiliki nilai-nilai dan pesan yang dapat
relevan dengan masyarakat Islam.
Pertama, kita perlu melihat potensi budaya K-pop sebagai sarana untuk
menyebarkan pesan positif, seperti persahabatan, persatuan, dan cinta kasih. Pesan-
pesan ini, jika diinterpretasikan dengan konteks nilai-nilai Islam, dapat menjadi
inspirasi untuk memperkuat hubungan antarindividu, mendorong persaudaraan, dan
mempromosikan kedamaian dalam masyarakat.
Kedua, budaya K-pop juga dapat digunakan sebagai alat untuk memperkenalkan
budaya lokal dan agama Islam kepada penggemar K-pop di seluruh dunia. Dalam
industri hiburan Korea, seringkali terdapat referensi atau elemen-elemen budaya Korea
yang dimasukkan ke dalam konten K-pop. Dengan memanfaatkan platform ini, kita
dapat mengenalkan nilai-nilai, tradisi, dan adat istiadat masyarakat Islam kepada
penggemar K-pop dengan cara yang menarik dan relevan.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan konteks budaya dan agama dalam
produksi dan penyebaran konten K-pop. Industri K-pop dapat melibatkan lebih banyak
kolaborasi dengan seniman-seniman Muslim atau mempertimbangkan sensitivitas
budaya dan agama dalam lirik, kostum, dan konsep visual yang digunakan. Dengan
memperhatikan aspek ini, penggemar Muslim dapat merasa lebih terwakili dan
dihormati dalam konten K-pop.Terakhir, komunitas penggemar K-pop di masyarakat
Islam juga dapat berperan aktif dalam mempromosikan pesan toleransi, saling
pengertian, dan menghargai perbedaan. Melalui kegiatan seperti kampanye sosial,
penggalangan dana untuk tujuan kemanusiaan, atau acara budaya yang melibatkan
penggemar K-pop, kita dapat menciptakan ruang yang inklusif dan saling mendukung
bagi penggemar K-pop dari berbagai latar belakang.
Dalam hal ini, perlu kerjasama antara industri K-pop, masyarakat Islam, dan
penggemar K-pop untuk menjaga keseimbangan antara apresiasi terhadap budaya K-
pop dan mempertahankan nilai-nilai agama dan budaya lokal. Dengan memperluas
konteks budaya K-pop dan memanfaatkan potensinya dengan bijak, kita dapat
menciptakan ruang yang harmonis antara budaya populer global dan identitas
keagamaan masyarakat Islam.
KESIMPULAN

Budaya K-pop telah menjadi fenomena global yang mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan, termasuk di kalangan masyarakat Muslim. Melalui platform media sosial dan
teknologi yang semakin maju, pengaruh budaya K-pop dapat dengan mudah diakses oleh jutaan
orang di seluruh dunia, termasuk masyarakat Muslim.Pengaruh budaya K-pop di masyarakat
Islam memiliki sisi positif dan negatif. Di satu sisi, K-pop dapat memperkaya seni dan hiburan,
meningkatkan pemahaman antarbudaya, serta mempromosikan persamaan dan toleransi.
Penggemar K-pop di kalangan masyarakat Muslim melihatnya sebagai bentuk ekspresi seni
yang dapat dinikmati tanpa mengorbankan nilai-nilai agama mereka.

Namun, terdapat juga kekhawatiran terkait dampak negatif dari pengaruh budaya K-
pop. Beberapa aspek dari budaya K-pop mungkin bertentangan dengan nilai-nilai agama dan
budaya lokal, seperti gaya penampilan yang provokatif atau pesan-pesan yang kurang sesuai
dengan ajaran agama Islam. Selain itu, terdapat juga kekhawatiran mengenai pengaruh yang
ditiru oleh penggemar, seperti gaya hidup yang tidak sehat atau persepsi yang tidak realistis
tentang tubuh.

Untuk menjaga keseimbangan antara mengadopsi budaya K-pop dan mempertahankan


nilai-nilai agama dan budaya lokal, diperlukan langkah-langkah yang tepat. Pendidikan dan
pemahaman yang baik tentang nilai-nilai agama Islam menjadi faktor penting dalam memfilter
dan menafsirkan pengaruh budaya K-pop. Selain itu, peran media, keluarga, dan masyarakat
dalam memberikan pemahaman yang benar tentang budaya K-pop dan menjaga keselarasan
dengan nilai-nilai agama juga sangat penting.Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan
upaya kolaboratif antara masyarakat, tokoh agama, pemerintah, dan penggiat budaya untuk
mempromosikan pemahaman yang sehat tentang budaya K-pop dan nilai-nilai agama Islam.
Pendidikan, dialog, dan kesadaran budaya dapat membantu masyarakat Muslim dalam
menghargai dan mengadopsi budaya K-pop tanpa mengorbankan identitas dan nilai-nilai
agama mereka.

Dengan demikian, penting bagi masyarakat Muslim untuk menjaga kritisisme dan
selektivitas dalam menerima pengaruh budaya K-pop. Dalam mengikuti tren budaya global,
masyarakat Muslim perlu tetap memegang teguh nilai-nilai agama dan budaya lokal mereka
sebagai landasan yang kuat. Dalam rangka menjaga keselarasan antara pengaruh budaya K-pop
dan nilai-nilai agama Islam, perlu adanya pengawasan yang lebih baik terhadap konten yang
disajikan dalam budaya K-pop serta edukasi yang intensif tentang konsekuensi dari tindakan
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. Hal ini akan membantu masyarakat Muslim
dalam memilih dan mengonsumsi konten K-pop yang sejalan dengan prinsip Selain itu, penting
bagi komunitas K-pop dan penggemarnya untuk memahami dan menghormati keberagaman
budaya dan agama di antara penggemarnya. Masyarakat Muslim yang menjadi penggemar K-
pop dapat berkontribusi dengan mempromosikan pemahaman dan dialog yang saling
menghormati antara budaya K-pop dan nilai-nilai agama mereka. Hal ini dapat dilakukan
melalui forum diskusi, acara komunitas, atau kampanye sosial yang memperkuat kesadaran
akan nilai-nilai agama dan budaya.

Dalam jangka panjang, pengaruh budaya K-pop di masyarakat Islam dapat memberikan
manfaat yang signifikan jika dielaborasi dengan bijak dan seimbang. Budaya K-pop dapat
menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi individu, termasuk dalam bidang seni, musik,
fashion, dan gaya hidup. Dengan adanya pemahaman yang baik tentang nilai-nilai agama dan
budaya lokal, masyarakat Muslim dapat mengadopsi elemen-elemen budaya K-pop yang sesuai
dengan nilai-nilai mereka tanpa mengorbankan identitas dan kepercayaan mereka.

Dalam kesimpulannya, pengaruh budaya K-pop di masyarakat Islam adalah fenomena


yang kompleks dengan dampak yang beragam. Pengaruh ini dapat memberikan manfaat positif
dalam memperkaya seni dan hiburan, meningkatkan pemahaman antarbudaya, serta
mempromosikan persamaan dan toleransi. Namun, tantangan juga hadir dalam menjaga
keseimbangan antara mengadopsi budaya K-pop dan mempertahankan nilai-nilai agama dan
budaya lokal. Melalui pendidikan, dialog, pemahaman, dan pemilihan yang bijak terhadap
konten K-pop, masyarakat Muslim dapat menjaga identitas budaya dan agama mereka sambil
menghargai keberagaman budaya global yang ditawarkan oleh fenomena budaya K-pop.
DAFTAR RUJUKAN

Bae, J., & Won, J. (2017). The Role of K-pop Fandom in the Diffusion of Korean
Culture. The Journal of Popular Culture, 50(5), 1092-1112.

Kim, J. H. (2016). The Role of K-pop in Promoting Korean Culture and Language.
Korean Linguistics, 18(2), 285-301.

Lee, S. J., & Nam, Y. (2019). Globalizing Korean Popular Culture in the Age of Social
Media. Global Media and Communication, 15(3), 309-323.

Kwon, S. (2018). K-pop, Soft Power, and Participatory Culture. International Journal of
Communication, 12, 2236-2253.

Oh, I. S., & Han, G. (2020). The Power of K-pop in the Age of Social Media: Global
Fandom, Transcultural Consumption, and Participatory Fan Practices. Social Media +
Society, 6(2), 2056305120927494.

Yu, H. (2017). The Rise of K-pop and the Korean Wave in the Middle East. Middle
East Journal of Culture and Communication, 10(2-3), 224-241.

Abdullah, N. S., & Razak, A. A. (2019). The Impact of K-pop Phenomenon among
Malaysian Youth. International Journal of Academic Research in Business and Social
Sciences, 9(10), 320-331.

Ghani, A. A., & A. Rahman, N. (2020). Global Impact of K-pop on Youth Culture: A
Study on Malaysian University Students. Journal of Asia Pacific Studies, 6(1), 88-101.

Abdullah, I. (2018). The Influence of K-Pop Culture on Muslims in Malaysia.


Proceedings of the 10th International Conference on Humanities, Society, and Culture
(ICHSC 2018), 1-7.

Huda, N., & Darus, S. (2020). The Impact of K-Pop on Muslim Youth in Malaysia.
International Journal of Asian Social Science, 10(8), 421-432.
Kurniawan, A., & Farouk, A. (2020). The Influence of K-Pop on Muslim Youth: A
Study of Indonesian Muslim Youth Perception. Journal of Asia Pacific Studies, 6(2),
239-259.

Lee, S. (2017). Korean Wave (Hallyu) and its Impact on Muslims in Southeast Asia.
Asian Journal of Social Science Studies, 2(1), 1-13.

Yusrina, I., & Prihartono, T. (2019). The Influence of K-Pop on Muslim Teenagers in
Indonesia. Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 35(4), 172-187.
Brown, R. (2019). Addressing Challenges in Media Production Planning. Journal of
Media Management, 25(3), 78-92.

Williams, C. (2017). Critical Steps in Media Production Planning. Journal of Creative


Industries, 10(4), 145-162.

Garcia, M. (2020). Overcoming Challenges in Media Production: A Case Study.


Journal of Media Production, 18(1), 32-48.

Thompson, L. (2021). Advancing Effective and Sustainable Media Production


Planning. Media Development, 27(3), 65-78

Anda mungkin juga menyukai