Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis
Disusun Oleh :
Kelas IX-B
SMP NEGERI 2
TAROGONG KIDUL
Jln. Flamboyan
No.23-A Tarogong
Kidul Garut
2014/2015
LEMBAR PENGESAHAN
MENGATASI KURANGNYA KESADARAN SISWA TENTANG
KEBERSIHAN DI SMP NEGERI 2 TAROGONG KIDUL
Disetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Kepala Sekolah SMPN 2 Tarogong Kidul
Muhidin S,Pd.M,Pd
NIP. 1959090719811002
MOTTO
'' Islam itu bersih, maka hendaklah kamu suka membersihkan diri kamu, tidak
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
karya tulis ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah
Karya tulis ini tidak akan selesai tanpa masukan dan bantuan, baik moril
maupun materi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini
1. Allah SWT, atas segala nikmat, rahmat, dan kekuatan yang telah diberikan
kepada kami.
ii
4. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan
baik berupa moril ataupun materi yang tak ternilai harganya yang sangat
Kami menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan baik dari
segi penulisan maupun dari segi isi materinya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran sebagai masukan untuk kami ke arah yang lebih
baik. Harapan kami semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Garut,Maret 2015
Penyusun,
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
MOTTO
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
iii
iv
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................32
3.2 Saran....................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................33
LAMPIRAN..........................................................................................................34
BAB I
PENDAHULUAN
tangga ikut tumbuh dengan pesat. Manusia pun ikut berubah, dari yang dahulunya
memiliki kepedulian terhadap lingkungan, kini sikap seperti itu sangat jarang
dijumpai. Memang, lambat laun manusia di bumi kita ini bersikap sangat egois
dengan lingkungannya. Sikap-sikap seperti itu hendaklah kita jauhi karena dengan
sikap yang sedemikian itu, lama-kelamaan lingkungan yang dahulunya asri, indah,
dan damai ini menjadi sebuah pemandangan yang tidak sedap untuk dipandang.
sekolah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan
tetapi slogan tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan
belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita.
Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan
sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat
mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat
1
2
Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Itulah slogan yang sering kita
dengar selama ini. Maka kita harus selalu menjaga kebersihan dimanapun
kita berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita, karena dalam tubuh
yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Demikian juga dengan lingkungan sekolah.
jika lingkungan kotor maka dapat menurunkan konsentrasi kerja otak sehingga
Tarogong Kidul. Semua guru dan para siswa sibuk dengan urusannya sendiri-
sendiri. Buktinya saja, para guru yang tetap sibuk untuk mengajar, begitu pula
dengan para siswa yang sibuk untuk mengerjakan tugasnya dan dianggapnya lebih
siswa dan demi kenyamanan kita belajar. Secara logika, apabila lingkungan
menerima pelajaran dan akal pikiran juga menjadi fresh. Dengan kenyataan itu,
lingkungan.
3
Dalam penyusunan karya tulis ini, masalah yang akan dibahas oleh kami dalam
sekolah ?
1.3. Tujuan
Suatu penelitian akan berjalan dengan lancar apabila memiliki tujuan yang jelas.
Untuk itu, penelitian yang kami lakukan memiliki beberapa tujuan, antara lain :
sekolah.
5. Untuk melengkapi salah satu tugas ujian praktek bahasa Indonesia kelas IX
Data yang ditulis dalam karya tulis ini diperoleh dari berbagai sumber, yaitu
dokumentasi secara lengkap. Semoga menjadi wawasan dan tambahan ilmu untuk
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan
3.1 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
PEMBAHASAN
(Sutarno, 1990:10)
dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan
syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor yang
air, tanah, air dan tanah. Bagi manusia membersihkan diri tersebut dengan
tanah dan air tidak cukup, tetapi ditambah dengan menggunakan dedaunan
mandi, bahkan untuk pembersih wajah ada sabun khusus dan lain
sebagainya.
6
7
d) Pada manusia konsep kebersihan, bukan hanya secara fisik, tetapi juga
g) Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.
Kebersihan adalah sebagian dari iman, itulah motto yang terus didengung-
kadang kita selalu bertanya dengan motto di atas jika kita menjumpai kehancuran
diterapkan dalam prilaku manusia orang perorangan. Tapi lucunya kebersihan itu
ibarat simbol belaka tanpa ada tindakan yang nyata.. Untuk memulai prilaku
kebersihan sebagian dari iman memang perlu bekerjasama dengan berbagai pihak.
Semua harus dimulai dalam diri pribadi manusia. Hukum sangat berperan penting
maupun secara external ( jalan raya, selokan, sungai , pantai , udara dan air ) yang
diri seseorang dari pola pikirnya, kesadarannya , sikap atau prilaku , jiwanya dan
mentalnya tidak ternodai dari hal – hal yang dilarang oleh Islam baik secara
3. Kebersihan Perilaku
diberikan sejak dini agar dapat memberikan pemahaman yang mendalam akan
beberapa SMP di Garut masih banyak siswa yang tidak peduli dengan
teori atau aliran – aliran psikologi. Secara garis besar dikenal ada tiga rumpun
besar psikologi yaitu : teori disiplin mental, behaviorisme, dan kognitif- gestalt -
field.
berbeda
10
2. Teori behaviorisme
perilaku atau tingkah laku yang dapat diamati. Teori- teori dalam rumpun ini
dikembangkan oleh para ahli psikologi kognitif, teori ini berbeda dengan
Namun untuk memulai semua itu perlulah kita ketahui terlebih dahulu
menyediakan informasi yang ada dan mengatur sumber daya yang diperlukan
harus bisa merancang terlebih dahulu pedoman yang akan dilaksanakan dan
mengelola sumber belajar agar dapat menarik minat siswa sehingga pengalaman
seorang guru dalam menggunakan media pendidikan yang efektif, harus memiliki
pengajaran.
Pengetahuan tersebut menurut Oemar Hamalik (1985: 16), dalam Asnawir &
mengajar,
diajarkan,
Lingkungan adalah sesuatu gejala alam yang ada disekitar kita, dimana
terdapat interaksi antara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup).
Dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu
disekitar sekolah, Bahan-bahan yang tersisa atau tidak dipakai dan bahan-bahan
bekas dan bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam
belajar; dan Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
atau tingkah laku tertentu dari objek atau pengamatan ilimiah terhadap sesuatu
yang ada di sekitar sebagai bahan pengajaran siswa sebelum dan sesudah
guru berharap siswa akan lebih akrab dengan lingkungan sehingga menumbuhkan
rasa cinta akan lingkungan sekitarnya. Langkah awal yang dapat dilakukan
disebabkan para siswa dihadapkan langsung dengan peristiwa dan keadaan yang
sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya
mempelajari lingkungan dalam proses belajar mengajar ( Sudjana & Rivai, 2002:
208):
3. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga
4. Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan
5. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari
buatan, dan lain-lain, dan siswa dapat memahami dan menghayati aspek-
perkembangan siswa.
serta hasil mengajar yaitu berupa penguasaan indikator yang telah ditetapkan, oleh
peserta didik informasi hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk
hasil belajar meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor Haryati (2007 :115).
16
belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa penting diketahui oleh guru, agar
guru dapat merancang atau mendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti.
Artinya, seberapa jauh tipe hasil belajar yang dimiliki siswa. Tipe hasil
belajar harus nampak dalam tujuan itulah yang akan dicapai oleh proses belajar-
mengajar.
tempat kita memperoleh berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk bertahan
terserang berbagai penyakit seperti demam berdarah, muntaber dan lainnya. Ini
dapat dicapai dengan menciptakan suatu lingkungan yang bersih indah dan
nyaman.
17
sumber air, pekarangan dan jalan. Ini semua sesuai dengan hadits Nabi
Kebersihan tidak sama dengan kemewahan, kebersihan adalah usaha manusia agar
lingkungan tetep sehat terawat. Bila sudah terbiasa menjaga kebersihan maka jika
melihat tempat yang tidak bersih perlu segera kita bersihkan agar hilang dari
tidak baik untuk dilihat yang lebih bahaya lagi akan mendatangkan berbagai
bersih sangat mendukung kenyamanan dan menerik, sebaliknya tempat yang kotor
itu bersih maka hendaklah kamu suka membersihkan diri kamu, tidak akan masuk
Cara – cara yang perlu dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah antara
hijau, yaitu :
sekolah.
sekolah
lingkungan
19
jawab bersama dari setiap warga sekolah. Selain guru dan siswa, pemeliharaan
dan perwujudan lingkungan sekolah yang bersihm sehat dan asri tidak lepas dari
menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat
itu kita harus menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari rumah
kita sendiri misalnya rajin menyapu halaman rumah, rajin membersihkan selokan
rumah kita, membuang sampah pada tempatnya, pokoknya masih banyak lagi.
sejak dini, di sekolah pun kita diajarkan untuk selalu hidup bersih. Di agama
islam pun kita di ajarkan untuk selalu hidup bersih, karena kebersihan adalah
yang produktif, dimana sebuah lingkungan belajar yang didesain atau dibangun
proses belajar mengajar tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini dapat
mendukung sehingga timbul ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar
lingkungan belajar yang kotor, tentunya akan menimbulkan kesan malas dan
membosankan sehingga tidak timbul rasa semangat pada proses belajar mengajar.
21
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh
dengan sampah. Di samping itu, sampah yang sering kita buang dengan
dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi
terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya kita
Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda setiap
menjagakebersihan sekolah.
Petugas piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan
sekitar.
lingkungan sekolah yang bersih. Masih banyak kita jumpai sampah-sampah yang
tempat sampah.
dari iman, tapi kenapa banyak anak-anak di sekolah SMPN 2 tarogong kidul ini
banyak yang tidak menyadari semua itu, padahal di sekolah kita mempunyai
makanan, dan lain-lain. Pada saat upacara bendera yang diadakan setiap hari
Tetapi, tidak jarang juga ditemukan siswa yang masih saja mengotori
tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, dan nyaman. Demi
tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman untuk belajar kita, perlu sekali
1. Para siswa di harap kan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya untuk
lingkungan sekolah yang bersih, bebas dari sampah, indah, sehat, dan dapat
mendukung kegiatan proses belajar mengajar (KBM). Tetapi masih saja bisa kita
jumpai tulisan-tulisan kecil di meja-meja kelas yang baru saja dicat ulang,
kebersihan tetapi jika siswa dan siswinya tidak mempunyai rasa memiliki
terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, maka semua tindakan tersebut menjadi sia-
sia.
24
Kidul. Agar para pembaca menjadi lebih paham akan pentingnya kesadaran dalam
penuh polusi ini bersama dengan Oksigen kehidupan, kita juga menghirup banyak
bahan yang mengiritasi dan merusak paru-paru serta organ lain. Polutan udara ini
sangat beragam dan mencakup asap kendaraan bermotor, jegala, debu, asap rokok,
kabut asap, senyawa organik yang mudah menguap, pengusir serangga, serta
lebih serius daripada polusi udara luar ruangan. Karena secara rata-rata kita
menghabiskan 75% dari waktu kita didalam ruangan. Bagi sebagian kelompok
persentasi waktu yang dihabiskan didalam ruangan bahkan mungkin lebih tinggi
kemungkinan efek kesehatan akibat pajanan pada polutan dalam ruangan yang
berbahaya.
Karena masalah tersebut maka, kami ingin membahas lebih dalam secara
tersebut. Karena menurut kami, masalah tersebut masih menjadi momok besar
tempatnya. Karena mereka masih menganggap bahwa sampah adalah hal yang
sepele. Sehingga mereka tidak memperdulikan hal tersebut, padahal jika ditelisik
Kebersihan itu sendiri pada hakekatnya adalah hal yang utama karena
hal-hal yang positif. Seperti halnya kita melakukan sesuatu, akan lebih nyaman
Maka sebagai individu harusnya segala aspek yang ada dalam masyarakat
harus dapat menjaga kebersihan lingkungan. Karena tanpa lingkungan yang bersih
setiap individu maupun masyarakat akan menderita sebab sebuah faktor yang
semuanya harus di olah dengan baik . Lingkungan yang kotor berarti penganggu
Namun segala sesuatu ada kata perubahan hanya saja dalam segala
persoalan-persoalan, semua ini tidak dapat dijalankan tanpa sebuah kesadaran dari
kebersihan, Maka Kebersihan itu tidak akan berguna dan menimbulkan banyak
menumbuhkan rasa sadar terhadap para siswa SMPN 2 Tarogong Kidul dalam
sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan dan
membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah
coret tembok dan bangku yang merupakan sarana pembelajaran, dengan begitu,
bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan-coretan yang
dan tembok, siswa juga diwajibkan untuk melaksanakan piket kelas yang sudah
menjadi ketentuan . Dan juga bisa dijadikan lomba kebersihan kelas induk untuk
masing-masing kelas, agar siswa dan siswi dapat menjaga kebersihan kelas
induknya masing-masing.
28
membuat satu peraturan yang didalamnya berisi anjuran bagi siswa dan siswi
untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan memberi sanksi yang tegas
Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga
kebersihan sekolahnya agar sekolah tetap dalam keadaan bersih dan nyaman
habis-habisan untuk mencapai sukses, adalah suatu motivasi untuk berkinerja atau
berprestasi lebih baik, lebih efisien, berkualitas dari hari ke hari.Motivasi tiap
orang kadang pada puncaknya ia sangat rajin belajar, bekerja dengan sangat
bekerja atau ia gagal mencapai prestasi yang baik. Motivasi sangat dipengaruhi
Orang yang punya kemauan kuat dan kematangan pribadi dalam kondisi
apa pun ia akan tetap rajin dan dari hari ke hari semakin baik. Ini perlu tahapn-
tahapan, latihan-latihan yang efektif untuk menerima diri apa adanya, dalam
1. Orang yang tinggi motivasi berprestasinya, selalu lebih suka dan puas dengan
prestasi hasil usaha sendiri. Ia memahami benar bahwa sukses itu bukan sekedar
nasib mujur, tetapi hasil perjuangan. Jika menemui kegagalan, bukan berarti sial
3. Suka tantangan dan memilih tugas atau pekerjaan yang resikonya realistis, yaitu
yang didukung kemampuan nyata. Yang resiko gagalnya sama dengan resiko
perlu banyak usaha, atau sebaliknya memilih resiko super tinggi tanpa
perhitungan sehingga jika gagal bisa cari-cari alasan atau malah lari dari tanggung
jawab.
4. Mereka kreatif, lebih gigih, enerjik, lebih suka bertindak daripada berdiam diri,
kemampuan secara realistik (masuk akal), cermat dan bertujuan jangka panjang.
30
tuntas. Mereka sadar bahwa berprestasi besar itu tidak bisa diraih dalam waktu
2. Kebutuhan,
3. Kemampuan,
4. Kesenangan,
6. Hasil belajar,
7. Kepuasan,
Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan
dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih
dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit
diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi
Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau
mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa
meningkatkan prestasinya.
kebersihan sekolah, karena jumlah siswa yang sangat banyak jika dibandingkan
dengan warga sekolah lainnya. Siswa yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki
ataupun mencorat-coret bangku, siswa akan mematuhi hal tersebut. Dengan kata
lain, siswa yang tidak bisa diperingatkan, selalu merusak, mengotori lingkungan
3.1. KESIMPULAN
Tarogong Kidul.
sekolah. Hal ini bisa dilihat dari coretan-coretan di bangku sekolah, dan dinding-
dinding sekolah.
dalam berfikir. Maka jika diingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan
ataupun mencorat-coret bangku, siswa akan mematuhi hal tersebut. Dengan kata
3.2. SARAN
2. Tata tertib yang lebih tegas lagi untuk menindak siswa dan siswi yang
lanjut. Dalam langkah- langkah tersebut, guru dan siswa terlibat aktif sehingga
32
DAFTAR PUSTAKA
http://restorasibumi.blogspot.com/2011/02/kebersihan-sebagian-dari-iman.html
http://kajianislamsumenep.blogspot.com/2010/10/kebersihan-jasmani-dan-rohani-
dalam.html
http://lib.unnes.ac.id/10989/
33
LAMPIRAN
Lampiran Wawancara
Pertanyaan :
Kidul ?
34
35
yang tinggi, kita akan nyaman jika berada di tempat tersebut. Selain itu,
meja).
4. Itu kembali pada diri sendiri. Jika siswa menyadari betapa pentingnya
5. Sangat, karena jika ruangan kelas kotor, kegiatan belajar mengajar pun
kantin seusai istirahat dan banyak siswa yang jika sesudah piket kelas,
sampahnya tidak dimasukan ke dalam tempat sampah dan itu sangat tidak
enak dipandang.
sembarangan.
Narasumber : Tia, IX A
1. Kebersihan adalah sesuatu yang bersih entah itu tempat atau apa.
a. Terhadap belajar, jika kelas kita bersih maka kita akan nyaman dalam
belajar.
3. Dimana – mana.
5. Berpengaruh, karena kalau kelas kita kotor maka tidak akan nyaman
dalam belajar.
1. Kebersihan yaitu dimana lingkungan sekitar kita terbebas dari sampah dan
kotoran.
2. Iya, karena kalau lingkungan kotor tubuh kita akan mudah terserang oleh
penyakit-penyakit.
kehidupan kita
38
5. Sangat berpengaruh, karena jika kelas kita kotor kita tidak nyaman dalam
berat kepada pelaku agar tidak akan berani lagi membuang sampah
1. Kebersihan itu adalah dimana tidak adanya kotoran dan sampah yang
2. Ya, karena jika lingkungan sekitar tidak bersih dan tercemar maka akan
5. Ya, karena jika lingkungan sekitar kotor kita tidak akan merasa nyaman
di meja.
39
Narasumber : Eka, IX E
2. Penting, karena kalau lingkungan kita kotor otomatis segala hal akan
terganggu.
5. Sangat berpengaruh, karena jika kelas kita bersih maka kita pun akan
Narasumber : Ardhalila, IX J
5. Iya, karena kalau ada sampah siswa merasa tidak nyaman dan
menimbulkan bau.
kesehatn.
lingkungan belajar.
7. Saling bekerja sama untuk membuat sekolah lebih baik dalam bidang
kebersihan.
Narasumber : Mathin, IX J
2. Penting, karena selain terhindar dari penyakit kita akan merasa nyaman.
5. Berpengaruh, karena kalau ada sampah menjadi tidak nyaman dan bau.