Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK N ….


Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga (C2)
Mata Pelajaran : Perbankan Dasar
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : KD. 3.3 Memahami lembaga keuangan
4.3 Melakukan klasifikasi lembaga keuangan bank dan non bank
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Alokasi : 1 JP @15 Menit

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan
Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif,komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Pengetahuan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Memahami lembaga keuangan IPK Penunjang
Menerangkan lembaga keuangan
IPK Kunci
3.3.1 Menjelaskan pengertian lembaga
keuangan
3.3.2 Mendeskripsikan peran lembaga
keuangan
3.3.3 Menjelaskan fungsi lembaga keuangan
3.3.4 Mengidentifikasi jenis-jenis lembaga
keungan
IPK Pengayaan
Menyimpulkan lembaga keuangan
Kompetensi Dasar Keterampilan Indikator Pencapaian Kompetensi
4.3 Melakukan klasifikasi lembaga IPK Penunjang
keuangan bank dan non bank Mengklasifikasikan lembaga keuangan bank dan
non bank
IPK Kunci
4.3.1. Membedakan lembaga keuangan bank
dan non bank
4.3.2. Mengindentifikasi perbedaan kegiatan
lembaga keuangan bank dan non bank
IPK Pengayaan
Memisahkan lembaga keuangan bank dan non
bank

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model Cooperative Learning Student Team
Achievement Divisions peserta didik mampu:
1. Menjelaskan pengertian lembaga keuangan bank
2. Menjelaskan pengertian lembaga keuangan non bank
3. Menjelaskan jenis lembaga keuangan bank
4. Menjelaskan jenis lembaga keuangan non bank
5. Menjelaskan peran masing-masing lembaga keuangan bank
6. Menjelaskan peran masing-masing lembaga keuangan non bank
7. Membedakan lembaga keuangan bank dengan non bank

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Faktual
Lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan- kegiatan nya dibidang
keuangan, menarik uang dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.
2. Materi Konseptual
a. Pengertian Lembaga Keuangan
b. Peran Lembaga Keuangan
c. Peran Lembaga Keuangan dalam Makro Ekonomi
d. Fungsi Lembaga Keuangan
e. Jenis Lembaga Keuangan
f. Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
3. Materi Prosedural
Langkah-langkah membandingkan perbedaan lembaga keungan bank dan non bank
4. Materi Metakognitif
Peserta didik akan diberikan pernyataan mengenai aktivitas lembaga keuangan bank
dan non bank, kemudian peserta didik akan mengidentifikasi aktivitas yang sesuai
dengan kegiatan bank dan non bank

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan Pembelajaran : Student Centered
2. Metode Pembelajaran : Diskusi, Presentasi, Ceramah, dan Tanya Jawab
3. Model Pembelajaran : Cooperative Learning Student Team Achievement
Divisions (STAD)

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media Pembelajaran
a. Power Point tentang materi lembaga keuangan
b. Modul Pembelajaran
2. Alat Pembelajaran
a. Laptop
b. LCD Proyektor
c. White Board
d. Spidol
3. Sumber Belajar
Direktorat Pembinaan SMK. 2013. Dasar-Dasar Perbankan Kelas X Jilid 1.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan 2 Menit
a. Guru membuka kelas dengan berdoa dan memeriksa
kehadiran peserta didik. (Orientasi)
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan overview
materi pembelajaran yang akan dipelajari. (Apersepsi)
c. Guru memberikan motivasi belajar, dengan cara mereview
materi yang sebelumnya sudah dibagikan dengan
menanyai siswa. Bagi peserta didik yang menjawab akan
mendapatkan reward/poin. (Motivasi)
d. Guru memberi penjelasan terkait teknik pembelajaran dan
penilaian yang akan digunakan dalam pembelajaran
lembaga keuangan. (Pemberian Acuan)
2. Kegiatan Inti 10 Menit
a. Guru menjelaskan materi secara singkat terkait lembaga
keuangan dengan share PPT melalui LCD proyektor.
b. Guru membuka sesi tanya jawab untuk memberikan
kesempatan siswa agar aktif bertanya dan menjawab
(pertanyaan dari siswa ditawarkan terlebih dahulu kepada
siswa yang ingin menjawab).
c. Guru membagikan materi diskusi per kelompok dan
membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
dengan asumsi 1 kelompok minimal 2 orang.
d. Guru meminta peserta didik agar duduk bersama dengan
anggota kelompok, mempersiapan modul yang
berhubungan dengan materi.
e. Guru memberikan arahan dan aturan diskusi. Peserta didik
diminta berdiskusi selama 1 menit terkait materi yang
didapatkan melalui undian yang dibagikan.
f. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya selama 1 menit (beserta waktu tanya jawab).
Presentasi dari 1 kelompok dan 2 kelompok lain wajib
menanggapi.
g. Guru memberikan feedback terkait presentasi kelompok
(misalnya melengkapi jawaban kelompok presenter dan
lainnya).
3. Kegiatan Penutup 3 Menit
a. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
b. Guru membuka sesi tanya jawab untuk memberikan
kesempatan siswa kembali bertanya.
c. Guru memberikan post test singkat untuk mengukur
sejauh mana pengetahuan peserta didik.
d. Guru memberikan apresiasi dengan memberi penghargaan
(pujian bahwa kelas hari ini berjalan baik dan aktif dan
sebagainya).
e. Guru memberikan gambaran terkait pertemuan
berikutnya.
f. Guru menutup kelas dengan berdoa.

H. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan:
No. Penilaian Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap Observasi dan pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan Lisan dan tes tertulis
3. Penilaian Keterampilan Unjuk kerja (presentasi dan kasus tim)

2. Instrumen Penilaian (terlampir)


3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
1) Remedial dapat dilakukan melalui pendampingan personal/bimbingan individu
bagi peserta didik yang belum mencapai target pembelajaran atau belum
memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.
2) Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik terkait dengan materi yang
masih belum memenuhi KKM.
b. Pengayaan
1) Pengayaan dapat dilakukan untuk menambah pengetahuan peserta didik yang
telah mencapai target pembelajaran atau Kompetensi Dasar yang diharapkan
dan telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.
2) Peserta didik akan diberikan soal/tugas dengan materi yang telah dikembangkan
lebih luas dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman lebih lanjut bagi
peserta didik.
Lampiran Materi

1. Pengertian Lembaga Keuangan


Dunia bisnis, merupakan dunia yang paling ramai dibicarakan di berbagai forum, baik
yang bersifat nasional maupun internasional.Ramainya pembicaraan masalah ini
disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari kemajuan
ekonominya dan tulang punggung dari kemajuan ekonomi adalah dunia bisnis.
Perusahaan yang bergerak di dunia bisnis terdiri dari beragam perusahaan dan bergerak
dalam berbagai bidang usaha, mulai dari usaha perdagangan, industri, pertanian,
manufaktur, keuangan, dan sebagainya. Masing-masing bidang usaha memiliki
karakteristik tersendiri.
Masalah pokok yang paling sering dialami oleh setiap perusahaan yang bergerak dalam
bidang apapun adalah kebutuhan akan dana (modal) untuk membiayai usahanya.
Kebutuhan akan dana ini diperlukan baik untuk modal kerja atau investasi. Dana memang
dibutuhkan baik untuk perusahaan yang baru berdiri atau yang sudah berjalan bertahun-
tahun.
Lembaga keuangan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan hadir
menawarkan solusi bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dana. Lembaga
keuangan membiayai permodalan suatu bidang usaha di samping usaha lain seperti
menampung uang yang sementara waktu belum digunakan oleh pemiliknya.
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan
jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi
keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk
perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris), Credit Union, pialang saham,
aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa.
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan asset dalam bentuk dana dari
masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan proyek pembangunan serta kegiatan ekonomi
dengan memperoleh hasil dalam bentuk bunga sebesar prosentase tertentu dari besarnya
dana yang disalurkan. Sekalipun perbankan kovensional telah menjadi bagian utama
dalam menjalankan roda ekonomi namun masih banyak kalangan ulama menyatakan
bahwa bunga yang diperoleh dari aktivitas perbankan tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Sejalan dengan itu terakhir muncul lembaga keuangan dalam konsep ekonomi Islam yang
dikenal dengan perbankan syari‟ah, namun faktanya pemakai jasanya perbankan syari’ah
juga banyak dari kalangan non-Islam. Lembaga keuangan merupakan bagian utama dari
sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa
keuangan. Lembaga keuangan utama adalah Bank. Dengan bantuan lembaga keuangan
para pelaku usaha dapat melakukan transaksi keuangan dalam jumlah besar yang tidak
mungkin dilakukan secara tunai.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No.792 Tahun 1990 tentang Lembaga
Keuangan didefinisikan sebagai semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan,
melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna
membiayai investasi perusahaan.
Sedangkan Lembaga Keuangan menurut Undang- Undang No.14/1967 Pasal 1 ialah
semua badan yang melalui kegiatan kegiatannya di bidang keuangan, menaruh uang dari
dan menyalurkannya kedalam masyarakat. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga
keuangan selalu berkaitan dengan bidang keuangan.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan, lembaga keuangan adalah suatu lembaga yang
dalam operasi sehari-harinya menjalankan jasa di bidang keuangan, yaitu berupa perantara
(intermediasi) dari pihak yang surplus dana kepada pihak yang defisit dana baik itu sektor
rumah tangga, swasta, maupun pemerintah.

2. Peran Lembaga Keuangan


Menurut Ycager & Seitz lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan-
kegiatan di bidang keuangan mempunyai peranan sebagai berikut:
a. Pengalihan aset (assets transmutation)
Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk “janji-janji untuk membayar” atau
dapat diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu yang diatur
sesuai dengan kebutuhan peminjam. Dana pembiayaan aset tersebut diperoleh dari
tabungan masyarakat. Dengan demikian lembaga keuangan sebenarnya hanyalah
mengalihkan atau memindahkan kewajiban peminjam menjadi suatu aset dengan suatu
jangka waktu jatuh tempo sesuai keinginan penabung. Proses pengalihan kewajiban
menjadi suatu aset disebut transmutasi kekayaan atau asset transmutation.
b. Likuiditas (Liquidity)
Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh uang tunai pada saat
dibutuhkan. Beberapa sekuritas sekunder dibeli sektor usaha dan rumah tangga
terutama dimaksudkan untuk tujuan likuiditas. Sekuritas sekunder seperti tabungan,
deposito, sertifikat deposito yang diterbitkan bank umum memberikan tingkat
keamanan dan likuiditas yang tinggi, di samping tambahan pendapatan.
c. Alokasi pendapatan (Income allocation)
Dalam kenyataannya di masyarakat banyak individu memiliki penghasilan yang
memadai dan menyadari bahwa di masa datang mereka akan pensiun sehingga
pendapatannya jelas akan berkurang. Untuk menghadapi masa yang akan datang
tersebut mereka menyisihkan atau merealokasikan pendapatannya untuk persiapan di
masa yang akan datang. Untuk melakukan hal tersebut pada prinsipnya mereka dapat
saja membeli atau menyimpan barang misalnya : tanah, rumah dan sebagainya, namun
pemilikan sekuritas sekunder yang dikeluarkan lembaga keuangan, misalnya program
tahungan, deposito, program pensiun, polis asuransi atau saham-saham adalah jauh
lebih baik jika dibandingkan dengan alternatif pertama.
d. Transaksi (Transaction)
Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi keuangan misalnya
rekening giro, tabungan, deposito dan sebagainya, merupakan bagian dari sistem
pembayaran. Giro atau rekening tabungan tertentu yang ditawarkan bank pada
prinsipnya dapat berfungsi sehagai uang. Produk-produk tabungan tersebut dibeli oleh
rumah tangga dan unit usaha untuk mempermudah mereka melakukan penukaran
barang dan jasa. Dalam hal tertentu, unit ekonomi membeli sekuritas sekunder
(misalnya giro) untuk mempermudah penyelesaian transaksi keuangannya sehari-hari.
Dengan demikian lembaga keuangan berperan sebagai lembaga perantara keuangan
yang menyediakan jasa-jasa untuk mempermudah transaksi moneter.

3. Peran Lembaga Keuangan dan Makro Ekonomi


Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar
utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan
yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi
arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor
dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih pada
lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman
utang kepada yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga
penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan. Contoh dari lembaga keuangan adalah
bank. Saat ini, Bank dan lembaga keuangan merupakan salah satu pelaku terpenting dalam
perekonomian sebuah negara. Masyarakat maupun kalangan industri/usaha sangat
membutuhkan jasa Bank dan lembaga keuangan lainnya, untuk mendukung dan
memperlancar aktivitasnya.
4. Fungsi Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar
utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan
yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi
arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor
dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih pada
lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman
utang kepada yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga
penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan.

5. Jenis Lembaga Keuangan


a. Lembaga Keuangan Bank (Depository financial institution)
Lembaga keuangan depositori atau sering juga disebut depository intermediary.
Lembaga keuangan ini menghimpun dan secara langsung dari masyarakat dalam
bentuk simpanan (deposits) misalnya giro, tabungan atau deposito berjangka yang
diterima dari penabung atau unit surplus. Unit surplus memiliki kelebihan pendapatan,
setelah dikurangi kebutuhan untuk konsumsi. Lembaga keuangan yang menawarkan
jasa-jasa seperti ini adalah bank-bank. Berdasarkan fungsinya bank dapat dibedakan
menjadi bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat.
b. Lembaga Keuangan Non Bank (Non depository financial institution)
Pengertian lembaga keuangan non Bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan
di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana
terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam
masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Lembaga keuangan
berkembang sejak tahun 1972, dengan tujuan untuk mendorong perkembangan pasar
modal serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah. Lembaga
keuangan non depositori atau sering juga disebut lembaga keuangan Non bank.
Lembaga keuangan non bank terbagi menjadi tiga jenis, yaitu lembaga keuangan
kontraktual, lembaga keuangan investasi, dan lembaga keuangan pembiayaan.
Lembaga keuangan yang kegiatan usahanya bersifat kontraktual (contractual
institutions) yaitu menarik dana dari masyarakat dengan menawarkan kontrak untuk
memproteksi penabung terhadap risiko ketidakpastian misalnya polis asuransi,
program pensiun. Kelompok lembaga keuangan kontraktual dapat disebut perusahaan
asuransi dan dana pensiun. Lembaga keuangan investasi (investment institution)
misalnya perusahaan efek, reksadana. Lembaga keuangan bukan bank lainnya yaitu
perusahaan modal ventura dan perusahaan pembiayaan (finance company) yang
menawarkan jasa pembiayaan sewaguna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen
dan kartu kredit.

6. Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank


NO KEGIATAN BANK NON BANK

1 Penghimpunan • Secara langsung berupa Hanya secara tidak


Dana simpanan dana masyarakat langsung dari masyarakat
(tabungan, giro, dan (terutama melalui kertas
deposito) berharga, bisa juga dari
• Secara tidak langsung dari penyertaan,
masyarakat (surat berharga, pinjaman/kredit dari
penyertaan, pinjaman/kredit lembaga lain)
dari lembaga lain)
2 Penyaluran • Untuk tujuan modal investasi • Terutama untuk tujuan
Dana dan konsumsi investasi
• Kepada badan usaha dan • Terutama kepada badan
individu usaha
• Untuk tujuan jangka pendek, • Terutama untuk jangka
menengah, dan panjang menengah dan panjang

Anda mungkin juga menyukai