TIM PENGUSUL:
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi Peneliti
Profesi Apoteker
Menyetujui,
Dekan Fakultas Farmasi
Surakarta, 28-08-2021
Mahasiswa I, Mahasiswa II, Dosen Pengusul
(Ervin Ari Novanto, (Sholikhah Rosvita Oktasari, (apt. Cita Hanif Muflihah,
S.Farm) S.Farm) M.Sc)
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................ii
FORMULIR PERNYATAAN KOLABORASI DOSEN DAN MAHASISWA.............iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................iv
RINGKASAN....................................................................................................................1
A. ANALISIS SITUASI.................................................................................................2
B. PERMASALAHAN YANG ADA.............................................................................2
C. SOLUSI YANG DITAWARKAN.............................................................................3
D. TARGET LUARAN..................................................................................................4
E. PELAKSANAAN DAN KEBERLANJUTAN..........................................................4
F. DAFTAR PUSTAKA................................................................................................7
Lampiran 1. Anggaran Biaya............................................................................................8
Lampiran 2. Kuisioner survey...........................................................................................9
Lampiran 3. Leaflet.........................................................................................................10
Lampiran 4. Hasil pre-tes................................................................................................11
Lampiran 5. Hasil post-tes...............................................................................................16
Lampiran 6. Dokumentasi kegiatan.................................................................................21
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kuisioner survey..............................................................................................9
Gambar 2. Leaflet............................................................................................................10
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Justifikasi anggaran biaya...................................................................................8
Tabel 2. Ringkasan anggaran biaya...................................................................................8
RINGKASAN
1
A. ANALISIS SITUASI
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 89 Tahun 2015 tentang
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, kesehatan gigi dan mulut adalah keadaan sehat
dari jaringan keras dan jaringan lunak gigi serta unsur-unsur yang berhubungan
dalam rongga mulut yang memungkinkan individu makan, berbicara dan
berinteraksi sosial tanpa disfungsi, gangguan estetik, dan ketidaknyamanan karena
adanya penyakit, penyimpangan oklusi dan kehilangan gigi sehingga mampu hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.
Sikap kurang peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut termasuk
menjadikannya prioritas kesekian kalinya menjadi salah satu penyebab tingginya
masalah kesehatan gigi dan mulut. Padahal gigi dan mulut merupakan pintu
gerbang masuknya kuman dan bakteri sehingga menggangu kesehatan organ tubuh
lainnya. Masalah pada gigi dan mulut akan mempengaruhi kualitas hidup
seseorang, dimana seseorang akan mengalami rasa sakit, ketidaknyamanan, cacat,
gangguan makan dan tidur (Kemenkes, 2014).
Penyebab lain tingginya masalah kesehatan gigi dan mulut adalah
kurangnya pengetahuan tentang cara menjaga serta manfaat yang diperoleh jika gigi
dan mulut tetap sehat. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan,
dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan
semakin luas pula pengetahuannya. Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek
lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan
kesehatan gig termasuk pencegahan dan perawatan. Berdasarkan masalah tersebut,
perlu dilakukannya PIO (Pemberian Informasi Obat) kepada masyarakat untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai masalah kesehatan gigi dan mulut
dan bagaimana cara untuk merawat kesehatan gigi dan mulut.
2
tinggal juga menjelaskan perbedaan yang berarti. Penduduk perkotaan lebih rendah
proporsinya memiliki masalah gigi dan mulut (57,2%) dibandingkan dengan
penduduk pedesaan (58,2%) dengan proporsi menerima perawatan dari tenaga
medis gigi lebih besar proporsi perkotaan (12,9%) dibandingkan dengan pedesaan
(6,9%). Hal ini karena masyarakat perkotaan memiliki kesadaran yang tinggi
terhadap kesehatan gigi dan mulut, sehingga banyak masyarakat yang rutin ke
dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk mendapatkan perawatan gigi dan mulut.
Kesadaran masyarakat pedesaan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut
masih kurang. Mereka jarang periksa ke PUSKESMAS atau dokter gigi setiap 6
bulan sekali karena merasa gigi dan mulut tidak bermasalah. Pengetahuan bahwa
kebiasaan merokok dan makan makanan yang terlalu manis juga dapat
meningkatkan resiko penyakit pada gigi dan mulut juga masih kurang. Jika sakit
gigi masyarakat pedesaan lebih memilih untuk beli obat ke warung atau berkumur
dengan air garam untuk mengatasinya tanpa mengetahui masalah pada gigi yang
dideritanya.
3
Berlubang, Gigi Sensitive, Impaksi Gigi Bungsu, Abses gigi), faktor risiko dan
bagaimana cara menjaga kesehatan gigi. Penyuluhan dilakukan dengan
memberikan dan menjelaskan leaflet kepada masyarakat.
4. Post-test
Post-test dilakukan untuk mengevaluasi pemahaman peserta terhadap
materi yang telah disampaikan. Post-test dilakukan dengan cara pengunjung
apotek mengerjakan kuisioner survey. Setelah mengerjakan post-test,
pengunjung diberikan tablet vitacimin dan masker.
D. TARGET LUARAN
1. Bagi Mahasiswa, agar menjadi motivasi untuk berbagi informasi tentang ilmu
kesehatan kepada masyarakat
2. Bagi Masyarakat, agar masyarakat mendapatkan informasi ilmu kesehatan
tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
3. Masyarakat mengetahui tentang berbagai macam masalah kesehatan gigi dan
mulut dan faktor risikonya.
4
pada bulan agustus dimulai pada tanggal 28-31 Agustus 2021 bertempat di
Apotek Bima Putra Sukoharjo Melalui kegiatan ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam merawat kesehatan gigi dan
mulut, faktor risiko yang perlu dihindari dan masalah gigi yang sering dialami
oleh masyarakat.
Sebanyak 10 orang pengunjung Apotek Bima Putra dipilih secara acak
untuk diberikan penyuluhan. Kegiatan ini berlangsung selama sekitar 5-7 menit.
Sebelum memberikan penyuluhan, pengunjung diminta untuk mengerjakan soal
pre-test (terlampir) selama sekitar 1 menit. Rata-rata nilai pretest peserta adalah
72,857 dengan hasil tertinggi 85,71.
Penyuluhan dilakukan dengan memberikan penjelasan tentang masalah
gigi dan mulut yang sering dialami oleh masyarakat seperti abses gigi (adanya
kantung nanah pada gusi), gigi berlubang yang disebabkan oleh bakteri di dalam
mulut, bukan karena adanya ulat, gigi sensitive yang sangat sering dialami ketika
mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu dingin atau panas dan radang
gigi. Masyarakat ditekankan mengenai cara menjaga kesehatan gigi terutama
untuk menggosok gigi minimal 2 x sehari sesudah sarapan dan sebelum tidur
malam menggunakan pasta gigi berfluoride. Beberapa pengunjung tidak
memahami pentingnya fluoride untuk gigi adalah kemampuannya untuk
menghentikan proses awal rusaknya gigi karena bakteri. Dengan menyikat gigi
secara teratur menggunakan pasta gigi berfluoride, lapisan luar gigi dapat
memperbaiki dirinya sendiri dengan bantuan fluoride dan mineral dari air liur.
Pengunjung disarankan untuk mendapatkan obat sakit gigi dari apotek
karena ada apoteker dan tenaga kefarmasian lainnya yang dapat memberikan
swamedikasi sesuai keluhan yang dirasakan pasien apabila mengalami sakit gigi
ringan tanpa gejala lain. Hal ini karena beberapa pengunjung masih melakukan
cara tradisional untuk mengatasi sakit gigi misalnya berkumur dengan air garam
atau air seduhan daun sirih. Mereka juga dianjurkan untuk mengunjungi
puskesmas atau dokter gigi minimal 6 bulan sekali secara teratur. Hal ini perlu
disampaikan karena masyarakat pedesaan hanya akan ke puskesmas atau dokter
gigi apabila terdapat masalah pada gigi yang sudah tidak dapat diatasi dengan
5
obat dari apotek atau toko obat. Beberapa faktor seperti makan makanan yang
terlalu banya mengandung gula dan lengket, merokok, alkohol dan kurang
menjaga kebersihan gigi dan mulut dapat meningkatkan terjadinya masalah gigi
dan mulut. Oleh karena itu masyarakat ditekankan untuk mengurangi dan
menghindari kebiasaan kurang baik yang dapat menyebabkan sakit gigi. Melalui
penjelasan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Setelah penyuluhan, pengunjung diminta untuk mengerjakan soal post-
tes selama 1 menit. Rata-rata nilai post-test peserta adalah 100. Jika
dibandingkan dengan rata-rata nilai pretest, terjadi peningkatan yang signifikan
dari 72,857. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa peserta dapat
memahami isi leaflet yang dipaparkan secara baik. Adanya gambar pada leaflet
dan Bahasa yang mudah dimengerti dapat membuat pengunjung tertarik dan
mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Respon peserta terhadap
penyuluhan ini juga cukup baik yang diketahui dari kebersediaan pengunjung
untuk meluangkan waktunya mendengarkan penjelasan dan mengisi kuisioner
survey. Setelah selesai mengisi post tes, pengunjung kemudian diberikan leaflet
yang telah dijelaskan beserta tablet Vitacimin dan masker.
6
F. DAFTAR PUSTAKA
7
Lampiran 1. Anggaran Biaya
4 Lain-lain
- Online internet 50.000 50.000
8
Lampiran 2. Kuisioner survey
KUISIONER SURVEY
PENGETAHUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
APOTEK BIMA PUTRA
Nama :
Alamat :
Usia :
Berilah tanda (√) pada kolom “Benar”atau “Salah”pada table dibawah ini
No. Indikator Benar Salah
1. Periksa gigi ke puskesmas atau dokter gigi √
minimal setiap 6 bulan sekali
2. Sering mengonsumsi makanan yang √
mengandung gula seperti coklat, permen, dan
minuman bersoda dapat menyebabkan gigi
berlubang
3. Buah dan sayur adalah makanan yang baik untuk √
kesehatan gigi dan mulut
4. Menggosok gigi tidak perlu menggunakan sikat √
gigi dan pasta gigi berfluoride
5. Menggosok gigi minimal 2 x sehari yaitu setelah √
sarapan pagi hari dan sebelum tidur malam hari.
6. Di dalam gigi berlubang terdapat ulat √
7. Membersihkan gigi dan mulut cukup berkumur- √
kumur dengan air garam
9
Lampiran 3. Leaflet
Gambar 2. Leaflet
10
Lampiran 4. Hasil pre-tes
11
12
13
14
15
Lampiran 5. Hasil post-tes
16
17
18
19
20
Lampiran 6. Dokumentasi kegiatan
21
22