DISUSUN OLEH :
ADRIANSYAH (PO.71.3.251.12.1.004)
HAIRUNNISA (PO.71.3.251.12.1.015)
Menyetujui,
(DR. H. Ashari Asyikin, S.Farm, M.Kes) (DR. Hj. Nurisyah, M.Si, Apt)
Mengetahui,
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya
sehingga Laporan Praktek Kerja Lapangan Indutri ini dapat kami selesaikan.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi penyempurnaan laporan PKL ini dan kami juga
1. Bapak Drs. Rusli, Sp.FRS, Apt, selaku Ketua Jurusan Farmasi Politeknik
2. Pihak PT. Bio Farma yang telah mengizinkan untuk mengunjungi PT.
Bio Farma sehingga kami dapat melihat secara langsung hal-hal yang
3. Bapak Dr. H. Asyhari Asyikin, M.Kes dan Ibu Dra. Hj. Nurisyah
4. Staf Tata Usaha yang telah membantu administrasi dalam praktek kerja
lapangan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah Perusahaan................................................................................4
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................34
B. Saran..................................................................................................37
LAMPIRAN .....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berkesinambungan.
obat-obatan dalam rangka peningkatan kualitas dan taraf hidup serta kecerdasan
Salah satu upaya yang dilakukan adalah pemberian pengalaman kerja kepada
peserta didik melalui latihan kerja secara nyata yang disebut praktek kerja
lapangan.Dengan adanya PKL diharapkan siswa mampu berkomunikasi didunia
mengatasinya.
Praktek Kerja Lapangan adalah suatu proses pembelajaran pada unit kerja
secara nyata, serta peserta didik mendapat gambaran dan pengalaman kerja
peserta didik sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja yang sesuai dengan
program pendidikan.
3. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mendapatkan pengalaman
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Perusahaan
PT Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang
produsen vaksin bagi manusia di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang
selama ini telah mendedikasikan dirinya dalam rangka memproduksi vaksin dan
anti sera berkualitas internasional. Produksi vaksin dan anti sera ini diproduksi
baik.
1890 di Rumah Sakit Militer Weltevreden, Batavia yang saat ini telah berubah
fungsi menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD
Pada tahun 1923 Bio Farma mulai menempati lokasi di Jalan Pasteur No. 28
Bandung yang dipimpin oleh L. Otten. Saat penjajahan Jepang, Bio Farma
Pada masa Agresi Militer, saat Bandung kembali diduduki oleh Belanda.
dan Lembaga Pasteur yang merupakan salah satu jawatan dalam lingkungan
Farma atau lebih dikenal dengan nama PN. Bio Farma. Berdasarkan Peraturan
Umum Bio Farma yang lebih dikenal dengan nama Perum Bio Farma.
berubah dari Perum Bio Farma menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) atau
lebih dikenal dengan nama PT Bio Farma (Persero) sampai dengan saat ini.
mengacu pada standar internasional dan sistem manajemen mutu terkini. Sejak
tahun 1997, produk Bio Farma merupakan salah satu dari sekitar 23 produsen
vaksin di dunia yang telah mendapatkan Prakualifikasi WHO. Bio Farma juga
telah mendapatkan sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Sistem Manajemen Mutu ISO
9001 : 2008, ISO 14001 : 2004, dan OHSAS 18001 : 2007. Atas hasil kerja
keras, dedikasi dan loyalitas yang tinggi dari 900-an karyawan perusahaan dalam
Saat ini, PT. Bio Farma beroperasi di dua lokasi yang berbeda, yaitu Jalan
Pasteur No. 28 Bandung dengan luas lahan 91.058 m2 yang digunakan untuk
Sejak tahun 90an, Bio Farma telah memenuhi kebutuhan vaksin dunia.
Ekspansi Bio Farma di pasar global cukup membanggakan. Hingga 2012, Bio
Farma telah merambah ke- 127 negara di seluruh dunia. Bio Farma adalah
satu-satunya negara ASEAN dan negara-negara Islam di dunia yang lolos dari
tersebut, antara lain: vaksin Polio, Campak, DPT, TT, DT, dan DTP-HB.
Untuk dapat menjadi pemain global bukan perkara mudah. Selain menjaga
proses panjang. Bio Farma terlebih dahulu harus lolos prakualifikasi (PQ)
kualitas produk dan sistem manajemen mutu yang diakui oleh Badan Kesehatan
persyaratan edar (registrasi) yang ditentukan oleh setiap Badan Otoritas Obat di
Tidak berhenti di pasar yang sudah ada, Bio Farma kini mengembangkan
pasar baru. Seperti saat ini Bio Farma telah mensuplai vaksin ke Belgia dan
sebagai agen marketing intelijen. Tahun 2014 Bio Farma akan terjun langsung
mutu, fasilitas produksi, proses produksi hingga produk itu sendiri. Kedua,
perjanjian khusus.
menengah, baik dari ukuran bisnis maupun jangkauan pasarnya. Namun, jika
Sejak 1999 Bio Farma juga memasarkan produk yaitu vaksin polio melalui
WHO atau UNICEF . Selain itu Bio Farma juga menjalin kerjasama dengan
Bill Gates & Melinda Gates Foundation (pendiri Microsoft) untuk memasok
vaksin vaksin yang dibutuhkan untuk disebar di daerah seperti Afrika, dan
Selain produk akhir vaksin, Bio Farma juga melayani produk bulk
Oral Poliomyelitis Tipe 1 & tipe 3 (bOPV tipe 1 & tipe 3), Campak kering,
dan bulk TD. Selain produk jadi, Bio Farma juga memasuk bahan baku yang
terus diolah dan diproduksinya. Adapun negara yang membelinya, antara lain:
Control) dan menjamin mutu produk (Qualityy Assurance) secara konsisten dan
kontinyu oleh National Control Authority (NCA) yang diakui oleh WHO atau
masa depan. Roadmap ini pun diharapkan dapat mewujudkan vaksin terjangkau
riset dan pengembangan vaksin unggulan quick win, yaitu Pentavalent, vaksin
Rotavirus, vaksin S-IPV, serta beberapa kandidat vaksin lain yang masih dalam
tahap proof of concept. Bio Farma merupakan salah satu dari 30 produsen vaksin
sejak tahun 1997 mulai melakukan ekspor yang tersebar di sekitar 117 negara di
Vaksin berasal dari bahasa latin vacca (sapi) dan vaccinia (cacar
Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga
tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau
bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin.
Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif
(kanker).
serangan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Ada beberapa jenis vaksin.
Namun, apa pun jenisnya tujuannya sama, yaitu menstimulasi reaksi kekebalan
Anti serum secara definisi adalah suatu cairan tubuh yang mengandung
kuman yang sama (imunitas pasif red). Fungsi utama serum adalah mengobati
Mana yang dapat kita pilih untuk pembentukan sistem kekebalan tubuh?
suatu penyakit, maka kita boleh memilih vaksin. Namun apabila kita telah
terkena oleh suatu penyakit, maka kita pilih serum. Akan tetapi apabila kita
besar kita akan bisa terkena penyakit yang sama berulang kali. Oleh karena itu,
selain pemberian serum apabila tubuh kita sudah sembuh dari penyakit segeralah
lakukan vaksinasi.
Indonesia yaiu :
1. Vaksin virus
a. Vaksin.Influenza.Ha
beresiko tinggi.
tahun keatas.
deltoid.
mengandung suspensi dari tipe 1,2, dan 3 virus Polio hidup (strain
Sabin) yang telah dilemahkan. Vaksin Polio Oral ini merupakan suspensi
Komposisi : Tiap dosis (2 tetes = 0,1 mL) mengandung virus Polio hidup
Poliomyelitis.
Posologi : OPV hanya diberikan secara oral. Diteteskan langsung ke
dalam mulut dari vial dosis ganda melalui droper se- banyak
Efek samping : Umumnya tidak terdapat efek sam- ping. Sangat jarang
Barr.
secara terpisah.
yang terda- pat pada vial jika disimpan pada suhu tidak lebih
dipenuhi.
2. Vaksin Bakteri
a. Vaksin.BCG
strain Paris.
Komposisi : Tiap ampul vaksin mengandung; Bacillus Calmette
tuberkulosa.
suplemen vitamin A.
Efek samping : Reaksi lokal yang timbul setelah imunisasi BCG adalah
vaksinasi BCG.
Penyimpanan : Vaksin BCG beku kering harus disimpan pada suhu antara
dalam vial gelas, mengandung toksoid tetanus dan toksoid difteri murni
dan tetanus.
Posologi : Vaksin DT direkomendasikan untuk digunakan pada
Efek samping : Sakit dan kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat
demam.
vaksin Td.
DT dalam kemasan vial dosis ganda yang telah diambil satu dosis atau
lebih untuk imunisasi, dapat disimpan dan digunakan untuk sesi imunisasi
mg Thimerosal 0,05 mg
dan pertusis (batuk rejan) secara simultan pada bayi dan anak-
anak.
Efek samping : Biasanya reaksi lokal atau sistemik ringan. Sakit, bengkak
demam.
tahun.
aluminium fosfat.
Thimerosal 0,05 mg
usia subur.
tetanus.
suplemen vitamin A
Efek samping : Bersifat ringan dan jarang, seperti sakit dan kemerahan
diberikan.
Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan industri yang bertempat di PT. Bio
Farama, maka terdapat beberapa kegiatan yang telah dilakukan dan diperhatikan
yaitu:
1. Sambutan dari pihak PT. Bio Farma dan perwakilan Kampus Politehnik
Farma
PEMBAHASAN
PT. Bio Farma merupakan pabrik penghasil vaksin dan sera. Vaksin atau sera
terbuat dari kuman virus atau bakteri hidup atau mati, toksoid atau DNA dengan
tambahan bahan tertentu. Bahan baku tersebut dikembangbiakan dalam media dan
pada waktunya digunakan. Selama proses produksi vaksin harus dilakukan dalam
kondisi steril dan suhu tiap-tiap ruangan produksi berbeda beda. Apabila terjadi
BCG, Vaksin Tetanus, Vaksin Jerap DP, Vaksin DTP disimpan pada suhu +20 - +80
C. Sementara untuk vaksin virus disimpan pada suhu dibawah +80 C, vaksin oral
polio disimpan pada suhu -200 C dan untuk vaksin Hepatitis B (HBV), vaksi
PT. Bio Farma secara singkat memiliki system manajemen dimana dipimpin
oleh seorang direktur utama yang membawahi empat orang direktur. Keempat orang
ini akan mengoordinasikan beberapa divisi yang dipimpin oleh seorang kepala divisi.
yang dipimpin oleh masing-masing kepala seksi. Tiap tiap bagian mempunyai
hubungan yang saling menunjang proses produksi dan perusahaan secara umum serta
rangkaian kegiatan yang dilakukan diawali dengan sambutan dari pihak PT. Bio
Dalam sambutan ini, pihak PT. Bio Farma memberikan perhatian yang besar
begitu pula dengan pihak dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar Jurusan
Farmasi yang sangat antusias mengunjungi lahan industri ini. Kemudian dilanjutkan
dengan pemutaran video atau film dokumenter profil industri farmasi PT Bio Farma
serta pemaparan materi dari pihak PT. Bio Farma tentang sejarah, visi dan misi, serta
produk yang di produksi oleh PT Bio Farma yang diakhiri dengan diskusi dan sesi
tanya jawab.
Farma, dimana dalam museum tersebut terdapat beberapa alat-alat yang digunakan
dalam proses pembuatan vaksin cacar, vaksin rabies, vaksin korela, vaksin tifus, anti
bisa ular, vaksin PES (Pesteurellosis), infusion, dan vaksin hepatitis-B vial, serta alat-
PT. Bio Farma memiliki alat sterilisasi yang bertujuan agar produk yang
diproduksi Bio Farma khususnya vaksin tetap terjaga kwalitas dan mutu produk .
Dan pada saat proses produksi berlansung maka dalam perusahaan PT. Bio Farma
kesalahan yang mungkin dapat terjadi pada saat produk di produksi setelah itu
dilanjutkan pada tahap proses Quality Control agar produk yang dihasilkan tetap
PT. Bio Farma yang merupakan produsen vaksin dan antisera di dunia serta
berbagai vaksin dan antisera untuk keperluan kesehatan umat manusia di dunia.
Vaksin dan antisera PT.Bio Farma telah mencukupi kebutuhan vaksin nasional dan
Healt Organization (WHO) telah menjadi fokus dari PT. Bio Farma melalui
Sembilan kebijakan perusahaan yang diterapkan, selain itu PT. Bio Farma juga
kerja bagi karyawan sebagai fokus perusahaan dalam menunjang kinerja perusahaan
berdaya saing global. Oleh karena itu Kegiatan PT. Bio Farma (Persero) meliputi
kegiatan produksi, riset, kerjasama serta pengabdian masyarakat. Sebagai salah satu
perusahaan vaksin dan antisera global, PT. Bio Farma berusaha senantiasa
menghasilkan produk dengan kualitas yang tinggi dan sesuai standar WHO yang
limbah yang berbeda dengan industri farmasi lainnya. Hal ini dikarenakan vaksin dan
antisera menggunakan bahan baku berupa vaksin dan bakteri dalam proses
produksinya. Limbah dan hasil produksi vaksin dan antisera ini tentunya
mengandung virus dan bakteri yang perlu penanganan berbeda dan baku mutu
limbah yang spesifik. Oleh karena itu dalam perusahaan PT. Bio Farma memiliki
instalasi pengelolahan air limbah unit 1 (IPAL I ) yang berfungsi sebagai tempat
pengelolah limbah vaksin berbasis virus seperti vaksin polio dan campak. Selain itu
pada IPAL I juga digunakan sebagai tempat pengelolahan limbah cair dari bagian
breeding hewan yang berupa darah hewan dan limbah domestic perusahaan fases dan
air seni. Yang menjadi fokus utama dalam pengelolah limbah PT. Bio Farma adalah
bakteri teriknativasi atau mati sehingga tidak membahayakan bagi manusia dan
lingkungan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
PT Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang
produsen vaksin bagi manusia di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang
selama ini telah mendedikasikan dirinya dalam rangka memproduksi vaksin dan
PT. Bio Farma merupakan pabrik penghasil vaksin dan sera. Vaksin adalah
suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh
organisme alami atau liar. Anti sera secara definisi adalah suatu cairan tubuh
kekebalan terhadap kuman yang sama (imunitas pasifred). Fungsi utama serum
adalah mengobati suatu penyakit yang diakibatkan oleh kuman. Berdasarkan sifat
kerjanya, sera atau serum sifatnya hanya mengobati dan tidak meninggalkan
Indonesia yaiu :
1. Vaksin virus, seperti ;
mengandung suspensi dari tipe 1,2, dan 3 virus Polio hidup (strain
Calmette Guerin).
dalam vial gelas, mengandung toksoid tetanus dan toksoid difteri murni
Untuk vaksin BCG, vaksin Tetanus, vaksin DTP disimpan pada suhu +20 -
+80 C. Sementara untuk vaksin virus disimpan pada suhu dibawah +80 C, vaksin
oral polio disimpan pada suhu -200 C dan untuk vaksin Hepatitis B (HBV), vaksi
vaksin dan antisera di Indonesia yang telah masuk tarap perusahaan vaksin dan
antisera internasional dimana pada produksi vaksin dan antisera memiliki limbah
memenuhi standar Worl Healt Organization (WHO) telah menjadi fokus dari
PT. Bio Farma melalui sembilan kebijakan perusahaan yang diterapkan, selain
itu PT. Bio Farma juga menjadikan lingkungan seperti pengolahan limbah serta
keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan sebagai fokus perusahaan dalam
menunjang kinerja perusahaan berdaya saing global. Oleh karena itu Kegiatan
PT. Bio Farma (Persero) meliputi kegiatan produksi, riset, kerjasama serta
global, PT. Bio Farma berusaha senantiasa menghasilkan produk dengan kualitas
yang tinggi dan sesuai standar WHO yang ditunjang aktivitas riset guna
B. Saran
yang baik dan benar dan juga selama perkunjungan diharapkan agar mahasiswa
lebih aktif dalam bertanya terutama dalm proses produksi, penyimpanan, dan
penggunaan vaksin. Saran kepada pihak PT. Bio Farma agar dalam perkunjungan
melihat proses produksi vaksin agar mahasiswa dapat lebih mengetahui dan lebih