Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dimana peneliti
berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya.
Hal tersebut didasarkan karena penelitian ini menghasilkan data-data berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Adapun tujuannya adalah untuk memberikan gambaran secara tepat mengenai
suatu keadaan, sifat-sifat individu atau gejala terhadap kelompok tertentu.
Oleh karena itu penelitian ini akan menitikberatkan pada upaya untuk
memberikan gambaran umum secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat fenomena yang diselidiki dari suatu objek penelitian
serta dipaparkan dengan apa adanya.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dimana suatu proses penelitian yang dilakukan secara wajar dan
natural sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi.
Pada pendekatan kualitatif yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan dan sebagainya, secara holistik dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah
dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang berusaha melihat kebenaran-kebenaran atau
membenarkan kebenaran. Kaitannnya dengan penelitian ini adalah pendekatan
studi kasus digunakan untuk memberikan gambaran secara mendalam tentang
peran evaluasi program Praktik Kerja Lapangan terhadap kesiapan kerja siswa
SMK Muhammadiyah 2 Jatinom.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 2 Jatinom yang
beralamatkan di Jl. Raya Krajan No.2, Dusun 2, Krajan, Kec. Jatinom,
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Peneliti memilih SMK Muammadiyah 2
Jatinom disebabkan karena SMK Muhammadiyah 2 Jatinom merupakan salah
satu Sekolah Menengah Kejuruan yang menerapkan program Praktik Kerja
Indsutri (PKL) sebagai salah satu langkah untuk mempersiapkan siswanya
dalam menghadapi dunia kerja.
Selain itu, SMK Muhammadiyah 2 Jatinom juga lebih dekat dan
lokasinya tidak jauh sehingga dapat memudahkan peneliti untuk melakukan
penelitian dan pengumpulan data yang dibutuhkan. Sedangkan waktu
pelaksanaan penelitian ini berlangsung sebulan selama bulan Oktober.
C. Subyek Dan Obyek Peneltian
1. Subyek Penelitian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Subyek penelitian adalah
orang, tempat atau benda yang diamati dalam rangka pembubutan
sebagai sasaran penelitian. Adapun subyek penelitian dalam tulisan ini
adalah siswa SMK Muhammadiyah 2 Jatinom yang mengikuti Praktik
Kerja Lapangan dan guru pembimbing.
2. Objek penelitian
Yang dimaksud objek penelitian adalah hal yang menjadi sasaran
penelitian (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989: 662). Obyek dalam
penelitian adalah Praktik Kerja Lapangan di SMK Muhammadiyah 2
Jatinom meliputi Context, Input, Process & Product sesuai model
evaluasi CIPP.
D. Populasi Dan Sampel Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan PKL siswa
SMK Muhammadiyah 2 Jatinom. Data penelitian ini diperoleh dari siswa dan
guru pembimbing PKL. Berikut ini akan dijelaskan mengenai Populasi dan
Sampel pada penelitian ini.
1. Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMK Muhammadiyah 2
Jatinom yang mengikuti program PKL dan juga guru pembimbing
PKL. Populasi penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Populasi Penelitian Siswa dan Guru Pembimbing

Kompetensi Keahlian Peserta PKL Guru Pembimbing


Teknik Audio Video 21 3
Teknik Multi Media 39 4
Teknik Pemesinan 60 8
Teknik Kendaraan Ringan 205 16
Jumlah 325 31

2. Sampel Penelitian
Teknik Sampling penelitian ini menggunakan Probability
Sampling dimana Teknik sampling ini memberikan peluang yang sama
untuk anggota populasi terpilih sebagai sampel. Artinya, hasil
penelitian yang dilakukan dapat mengeneralisasi dan mewakili
populasi yang diingikan. Dilihat dari jenisnya, penelitian ini
menggunakan jenis Proposional Sampling dimana sampel diambil dari
populasi berdasarkan unsur-unsur atau kategori yang sudah
dipertimbangkan.
Dalam menentukan jumlah sampel dari populasi ini peneliti
menggunakan rumus Isaac dan Michael dengan tingkat toleransi 1%,
5% dan 10%. Rumus Isaac dan Michael digunakan berdasarkan
populasi yang telah diketahui jumlahnya yaitu 325 siswa. Untuk
tingkat presisi yang ditetapkan dalam penentuan sampel adalah 5%.
Berikut adalah perhitungan sampel menurut Rumus Isaac dan Michael
(Sugiyono, 2011:37):
X 2 N P(1−P)
S= 2
d ( N−1 ) + X 2 P¿ ¿

Keterangan

S ; jumlah sampel

N: jumlah populasi

P : Proposi dalam populasi (P=0,50)

d : ketelitian/derajad ketetapan (0,05)

X2 : nilai table chisquare untuk µ tertentu (X2 = 3,841 taraf signifikasi 95%)

Berdasarkan tabel penentuan Isaac dan Michael tersebut


dengan ukuran toleransi sebesar 5% maka akan didapatkan hasil
sebagai berikut

3,841.325 .0,5(1−0,5)
n= ¿¿

Dari hasil tabel penentuan didapatkan angka 176.29219 yang


dibulatkan menjadi 180 responden. Kemudian dilakukan penentuan jumlah
sampel pada masing-masing jurusan dengan menentukan proposinya sesuai
jumlah siswa yang diteliti. Jumlah siswa tiap kompetensi keahlian didapatkan
dengan menggunakan Teknik sampling Proportionate Stratified Random
Sampling yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
Adapun rumus Proportionate Stratified Random Sampling
menurut Sugiyono yang dikutip Riduwan (2013, hlm. 66), yaitu :

¿= ¿ . n
N

Keterangan

ni : Jumlah sampel setiap Kompetensi Keahlian.

n : Jumlah sampel seluruhnya.

Ni : Jumlah populasi setiap Kompetensi Keahlian.

N : Jumlah populasi seluruhnya.

Berdasarkan rumus diatas, maka sampel dari siswa tiap kompetensi keahlian
dapat diambil sebagai berikut :

21
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video .180=11,63
325
yang kemudian dapat dibulatkan menjadi 12.

39
Kompetensi Keahlian Teknik Multi Media .180=21,6
325
yang kemudian dapat dibulatkan menjadi 22.

60
Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan .180=33,23
325
yang kemudian dapat dibulatkan menjadi 33.

205
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan .180=113,5
325

yang kemudian dapat dibulatkan menjadi 113.


Dari hasil perhitungan sampel diatas maka diperolah data sampel
proposional sebagai berikut:

Tabel 2. Sampel Proposional Siswa dan Guru Pembimbing

Kompetensi Keahlian Jumlah Sampel Siswa Jumlah Sampel Guru


Teknik Audio Video 12 3
Teknik Multi Media 22 4
Teknik Pemesinan 33 8
Teknik Kendaraan Ringan 113 16
Jumlah 180 31

E. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
1. Teknik Observasi
Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek yang sedang diteliti.
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian yang dapat dilaksanakan secara
langsung maupun secara tidak langsung. Pada penelitian ini, penulis
melakukan pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data yang
diperlukan. Dalam observasi secara langsung ini, peneliti terlibat
langsung dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau
yang digunakan sebagai sumber data pada penelitian ini.
Observasi langsung ini dilakukan peneliti untuk
mengoptimalkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Pada
penelitian ini, peneliti datang langsung ke SMK Muhammadiyah 2
Jatinom untuk melihat ataupun mengamati secara langsung kegiatan
terkait dengan evaluasi program Praktik Kerja Lapangan dan mencatat
hal-hal yang diperlukan terkait dengan fokus penelitian ini yaitu
pelaksanaan evaluasi program pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
pada SMK Muhammadiyah 2 Jatinom.
2. Kuesioner
Metode kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ingin ia ketahui
(Suharsimi Arikunto, 2002:128). Metode Kuesioner digunakan untuk
memperoleh data mengenai persiapan, pelaksanaan serta kemanfaatan
kegiatan pada siswa dan guru.
Penelitian dengan judul ini menggunakan instrumen kuesioner.
Skor yang digunakan dalam penelitian ini ialah berdasarkan Skala
Likert. Skala Likert mempunyai lima jawaban yaitu: sangat setuju,
setuju, ragu-ragu/kadang-kadang setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Pemberian skor terhadap masing-masing jawaban adalah
sebagai berikut:
Tabel 3. Skor Jawaban Instrumen Penelitian

Jawaban Skor
Positif Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Kurang Setuju 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5

3. Teknik Dokumentasi
Teknik ini dilakukan peneliti dengan mengumpulkan dokumen
tertulis maupun tidak tertulis dari lokasi penelitian yang berkaitan
dengan pokok penelitian. Metode ini digunakan peneliti untuk
memperoleh data tentang sejarah berdirinya SMK Muhammadiyah 2
Jatinom, letak geografis SMK Muhammadiyah 2 Jatinom, keadaan
guru dan siswa pada SMK Muhammadiyah 2 Jatinom, keadaan
gedung kelas, sarana dan prasarana yang ada di SMK Muhammadiyah
2 Jatinom serta dokumen-dokumen lain yang terkait dengan fokus
penelitian ini yaitu peran evaluasi program Praktik Kerja Lapangan
terhadap kesiapan kerja siswa pada SMK Muhammadiyah 2 Jatinom.
F. Instrumen Penelitian Dan Uji Coba Instrumen
1. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 147), mengemukakan bahwa
instrumenpenelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua
fenomena ini disebut variabel penelitian. Instumen–instrumen yang
digunakan untuk mengukur variabel–variabel dalam ilmu alam sudah
banyak tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Jadi
instrumen penelitian adalah merupakan suatu alat atau fasilitas yang
digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah. Responden diminta untuk
memilih salah satu dari jawaban yang telah disediakan atau memilih
lebih dari satu pilihan yang telah ditentukan. Kisi–kisi instrument
penelitian angket dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner

Variabel Komponen Instrumen No Item Sumber


Data
Context Kebutuhan Siswa kuesioner 1,2,3,4,5 Siswa
Kebutuhan kuesioner 1,2,3,4,5 guru
Sekolah
Input Kesiapan PKL Kuesioner 6,7,8,9,10,11 siswa
Siswa
Kesiapan Kuesioner 6,7,8,9,10,11 guru
Bimbingan Guru
Process Kualitas kuesioner 12,13,14,15,16,17,18, Siswa
pelaksaan PKL 19,20,21,22,23
siswa
Kualitas Kuesioner 12,13,14,15,16,17,18,19 guru
pelaksaan
bimbingan guru
Product Bagi siswa Kuesioner 24,25,26,27,28,29,30,31 Siswa

Bagi sekolah kuesioner 20,21,22,23,24,25, guru


26,27,28,29,30

2. Uji Coba Instrumen


a. Kalibrasi Ahli
Pertanyaan yang telah disusun kemudian dikonsultasikan kepada
ahli “judgment” atau kalibrasi ahli. Hasil ini akan memberikan
masukan-masukan terhadap instrumen penelitian sehingga
memperkecil tingkat kelemahan dan kesalahan dari instrumen.
b. Validitas Instrumen
Validitas Instrumen yaitu keadaan yang menggambarkan tingkat
instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan
diukur (Arikunto, 2005: 167). Adapun rumus yang digunakan
untuk mengukur validitas angket sebagai instrumen penelitian ini
menggunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson, sebagai
berikut:
NΣXY −( ΣX )( ΣY )
rxy=
√ {NΣX 2−(ΣX ) 2}{ NΣY 2−ΣY 2 }
Keterangan: 𝑟𝑥𝑦 = korelasi momen akar
N = cacah objek uji coba
Σ𝑋 = sigma atau jumlah X (skor butir)
Σ𝑌 = sigma atau jumlah Y (skor faktor)
Σ𝑋𝑌 = sigma tangkar (perkalian dengan Y)
Perhitungan penelitian ini dibantu menggunakan program SPSS
dengan memasukkan input data pada software computer SPSS.
Apabila harga r (tabel) setelah dibandingkan dengan r tabel
ternyata signifikan atau r tabel < r hitung, maka dapa dikatakan
bahwa instrumen yang disusun sesuai atau sejajar dengan kriteria,
berhubung tes yang digunakan sebagai kriteria ialah instrumen
yang mempunyai validitas yang tinggi, maka disimpulkan bahwa
instrumen yang disusun juga memiliki validitas yang tinggi
sebanding dengan validitas instrument kriteria (Yusuf 2014: 238).
c. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu
instrumen penelitian terhadap individu yang sama, dan diberikan
pada waktu yang berbeda (Yusuf, 2014:242). Pengujian reliabilitas
menggunakan Software Computer SPSS. Menggunakan rumus
Alpha Cronbach dari Hadi (1991: 560), sebagai berikut:
Vx
M [1]
Vy
Rtt=
M −1
Keterangan: 𝑟𝑥𝑦 = korelasi momen akar
N = cacah objek uji coba
Σ𝑋 = sigma atau jumlah X (skor butir)
Σ𝑌 = sigma atau jumlah Y (skor faktor)
Σ𝑋𝑌 = sigma tangkar (perkalian dengan Y)
Perhitungan penelitian ini dibantu menggunakan program
SPSS dengan memasukkan input data pada software computer
SPSS. Apabila harga r (tabel) setelah dibandingkan dengan r tabel
ternyata signifikan atau r tabel < r hitung, maka dapat dikatakan
bahwa instrumen yang disusun sesuai atau sejajar dengan kriteria,
berhubung tes yang digunakan sebagai kriteria ialah instrumen
yang mempunyai validitas yang tinggi, maka disimpulkan bahwa
instrumen yang disusun juga memiliki validitas yang tinggi
sebanding dengan validitas instrumen kriteria (Yusuf, 2014: 238).
G. Keabsahan Data
Untuk memeriksa Keabsahan data peneliti menggunakan teknik
triangulasi. Triangulasi dimaksudkan untuk mengecek ulang antara data yang
diperoleh melalui studi dokumen, kuesioner untuk mendapatkan data
pendukung dan observasi. Triangulasi memilik arti peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari
sumber yang sama. Triangulasi memiliki tujuan meningkatkan pemahaman
peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
H. Teknik Analisis Data
Aktivitas analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data,
display data dan conclusion drawing/verifikasi.
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama
penelitian di lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak,
kompleks dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui
reduksi data. Pada tahap ini peneliti akan merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini.
Data yang peneliti dapatkan dari lapangan, kemudian dipilah
dan dikelompokkan sesuai dengan fokus penelitian,, sehingga akan
mudah dipahami dan dimengerti dan pada akhirnya data dapat
disajikan dengan baik. Dalam reduksi data terdapat dua bagian yang
penting yaitu:
a. Identifikasi satuan (unit) yang pada awalnya diidentifikasikan
adanya satuan yaitu bagian yang terkecil yang ditemukan
dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus
penelitian. Identifikasi satuan ini peneliti lakukan untuk
mengelompokkan data yang sesuai dengan sub bab pada fokus
penelitian, agar nantinya dalam menyajikan data peneliti tidak
mendapatkan kesulitan dalam memilih data yang sesuai dengan
fokus penelitian yang sudah ada.
b. Sesudah satuan diperoleh, langkah yang akan dilakukan
berikutnya yaitu membuat koding. Dimana yang dimaksudkan
dalam membuat koding adalah memberikan kode pada setiap
satuan, agar dapat ditelusuri data/satuannya berasal dari
sumber mana. Membuat koding peneliti lakukan dengan cara
memberikan tanda yang berbeda terhadap data yang telah di
peroleh di lapangan. Dengan pemberian kode ini peneliti
menjadi lebih mudah dalam menganalisis dan memasukkan
data yang telah di peroleh dan dicocokkan dengan fokus
penelitian yang telah ditetapkan.
2. Display Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya ialah
penyajian data. Penyajian data merupakan sekumpulan informasi
tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan
dan pengambilan tindakan. Dalam hal ini, penyajian data merupakan
kegiatan penyusunan informasi yang kompleks ke dalam suatu bentuk
yang sistematis, sehingga menjadi lebih selektif dan sederhana dan
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan data dan
pengambilan tindakan.
Penyajian data bisa di lakukan dalam bentuk uraian singkat
ataupun bagan. Hubungan antar kategori flowchart dan sejenisnya.
Proses penyajian data ini mengungkapkan secara keseluruhan dari
sekelompok data yang diperoleh agar mudah dibaca dan dipahami.
Dalam penyajian data yang paling sering digunakan untuk penyajian
data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
naratif.
Pada penelitian ini data yang diperoleh berupa kalimat-kalimat
ataupun kata-kata yang berhubungan dengan fokus penelitian,
sehingga sajian data merupakan sekelompok informasi yang tersusun
secara sistematis yang memberikan kemungkinan untuk ditarik
kesimpulan. Dengan kata lain penyajian data ini merupakan proses
penyusunan informasi secara sistematis dalam rangka memperoleh
kesimpulan-kesimpulan sebagai temuan peneliti.
3. Kesimpulan dan Verifikasi
Setelah data diolah dengan baik, maka peneliti perlu menarik
kesimpulan. Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan akhir dalam
analisis data dan dari hasil kesimpulan peneliti akan mengetahui
jawaban dari masalah yang diteliti. Data tersebut harus diuji
kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yang merupakan
faliditas dari data tersebut.
Kesimpulan merupakan intisari dari hasil penelitian yang
menggambarkan pendapat terakhir peneliti. Simpulan ini diharapkan
memiliki relevansi sekaligus mejawab fokus penelitian yang telah
dirumuskan sebelumnya. Kesimpulan ini merupakan proses re-check
yang dilakukan selama penelitian dengan cara mencocokkan data
dengan catatan-catatan yang telah dibuat peneliti dalam melakukan
penarikan simpulan-simpulan awal. Karena pada dasarnya penarikan
simpulan sementara dilakukan sejak awal pengumpulan data. Data
yang telah diverifikasi, akan dijadikan landasan dalam melakukan
penarikan kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai