Disusun Oleh:
Kelompok 4
Kelas A Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat
Nada Atikah 5 5 X 5
Dzakkiyah
Expenditure By 2016
Secara umum, pengeluaran pemerintah meningkat dan terus bertumbuh. Tahun
2015-16, sekitar mencapai $158 miliar dari total pengeluaran pemerintah sebesar $450 miliar.
Pembayaran jaminan pendapatan berjumlah lebih dari $110 miliar pada tahun 2013-14,
termasuk $79 miliar untuk uang pensiun dan tunjangan, serta $25 miliar untuk tunjangan
keluarga.
Kemudian lebih dari 5 juta orang Australia menerima berbagai bentuk pembayaran
seperti uang pensiun, tunjangan pensiunan disabilitas, dll. Pada tahun 2016, pemerintah
mengklaim bahwa pengeluaran kesejahteraan tidak terkendali dan tidak berkelanjutan, dan
berpotensi untuk terus berkembang, walaupun bukti menunjukan hal yang sebaliknya.
Australian Model
Komentar Internasional terhadap negara kesejahteraan yang dikemukakan oleh ahli
teori Swedia, Gosta Esping-Andersen (1990), yang menggambarkan negara kesejahteraan
Australia sebagai kesejahteraan sisa yang ditandai dengan rendahnya tingkat pengeluaran
kesejahteraan dan campur tangan minimum pasar bebas. Secara keseluruhan, negara
kesejahteraan Australia dinilai memiliki tingkat dekomodifikasi terendah, yang artinya hanya
sedikit hak sosial yang dijamin terlpeas dari pasar. Australian Model juga dianggap
menyediakan sistem yang paling efektif untuk mengurangi ketimpangan pendapatan dari
negara manapun di OECD, karena penargetan manfaat yang cermat kepada kelompok yang
membutuhkan, memaksimalkan pengurangan kemiskinan yang dicapai oleh setiap
pengeluaran tertentu.
Sebagai tanggapan, Esping-Andersen (1999) berpendapat bahwa liberalisasi ekonomi
Australia selama dua dekade terakhir telah mengikis fitur ‘sosial demokrat’ dari negara
kesejahteraan Australian Model. Menurutnya, peningkatan besar dalam pengangguran dan
keluarga orang tua tunggal disertai dengan ketidaksetaraan upah yang telah merusak tradisi
yang menekan pada hasil egaliter. Ketimpangan meningkat lebih cepat di Australia daripada
di semua negara OECD (kecuali dua negara lainnya) antara tahun 2000 dan 2008, tetapi
tingkat pertumbuhannya telah melambat sejak saat itu (ACOSS 2015d).
Sistem kesejahteraan Australia telah lama dicirikan oleh rendahnya tingkat sasaran
manfaat yang bertujuan untuk melindungan standar hidup kelompok berpenghasilan terendah,
disertai dengan fokus yang kuat pada etos kerja. Sistem ini bekerja cukup baik selama masa
kerja penuh 1945-1975, meskipun tetap rentan terhadap kemiskinan. Dari situ, Ada beberapa
kemungkinan tanggapan kebijakan terhadap situasi ini. Seperti mereformasi negara
kesejahteraan dengan cara memberdayakan penerima kesejahteraan dan melonggarkan ikatan
antara pembayaran jaminan pendapatan dan partisipasi formal dalam angkatan kerja yang
dibayar.
Sistem Australia saiit ini dicirikan dengan pola paternalistic, dengan sistem top-down
( dicontohkan oleh manajemen pendapatan) yang berfokus pada penjelasan individualistic
untuk kerugian, seringkali melibatkan penilaian moralistic, bukan pada penjelasan struktural;
meningkatkan persyaratan pembayaran kesejahteraan yang melibatkan penggunaan berbagai
sanksi untuk memaksa orang yang menganggur ke pekerjaan berupah rendah; dan penekanan
pada pilihan dukungan amal (seringnya berbasis agama) daripada dukungan negara berbasi
hak bagi mereka yang kurang beruntung (Murphy et al. 2011; Maston, McDonald & Bryson
2014)
1973
Anggota parlemen South Australian Liberal, Bert Kelly merespon pemerintahan
Whitlam terkait manfaat pengangguran dengan menciptakan istilah “dole bludger” untuk
menjelaskan pengangguran yang dituduk work-shy. Disini, pemerintah memberi insentif
kepada pengangguran, yang menyebabkan banyak kritik dari para pemikir liberal. Phillip
Lynch mengklaim bahwa perubahan kebijakan mengenai manfaat terhadap pengangguran
dapat memberi gambaran yang ceroboh kepada para pembayara pajak. Sumber biaya, dan
merusak filosofi terhadap filosofi budaya kerja dan menganggu kegiatan ekonomi dan
pekerja dalam masyarakat. Pendapat lain, Peter Samuel (1973) didasarkan pada perjuangan
kelas antara pendukung dari redistribusi pendapatan pada negara kesejahteraan dan
komunitas bisnis, argumennya bahwa kesejahteraan melibatkan pertumbuhan yang tinggi
pada kesempatan kerja dan pendapatan dari pekerja sosial, suster, guru, dan pelayanan public,
pada perluasan bisnis, dan mereka yang berada di bawah privilege.
1975
John Singleton membentuk Workers Party untuk mengembangkan prinsip ekonomid
Friedmanite dan filosofi politik libertarian. Singleton (1977) mengatakan bahwa negara
kesejahteraan menyediakan insentif negative kepada semua orang yang kerja dan dibidang
produksi, membuat penerima kesejahteraan dengan membunuh independensi/kemandirian
dan pengahragaan diri dan menyebabkan kenaikan pajak dan inflasi. Philip Lynch
menyalahkan welfare state dan penerima kesejahteraan sebagai masalah ekonomi di
Australia.
1980
Maxwell Newton menyalahkan negara untuk segala dari tuntutam serikat pekerja
terhadap pajak yang tinggi, inflasi, dan kehancuran keluarga
1981
Bert Kelly, anggota partai iberal dari parlemen, menulis review finansial, yang
menyerang bahwa pembiayaan kesejahteraan semakin membebani pembiayaan pajak.