Lapres Elkom3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM 3

PENGAMATAN SPEKTRUM SINYAL WICARA

Nama : Latifah Nurazizah

Kelas : 2 TA S.Tr

NRP : 22226000016

TUJUAN : Mengetahui dan memahami spektrum dan bentuk dari sinyal wicara.

LATAR BELAKANG TEORI :

Secara teori sinyal suara manusia berkisar pada frekunsi 300 Hz hingga 3 kHz. Namun

yang perlu dipahami bahwa range frekuensi suara tiap manusia berbeda. Sedangkan

range frekuensi untuk sebuah music kisarannya sama dengan range frekuensi suara yang

bisa didengarkan manusia atau audioble. Yaitu antara 20 Hz hingga 20 kHz. Dan yang

perlu dipahami lagi, telinga setiap manusia tentu tidak sama besarnya range frekuensi

yang bisa ditangkap. Pada percobaan ini akan diamati spektrum suara manusia, musik

dan sinyal tunggal dalam range frekuensi audio. Serta akan diamati bentuk sinyal suara

manusia.

PERALATAN YANG DIGUNAKAN :

1. Osiloskop

2. Function generator

3. Microfon

4. Aplikasi Spektrum Analiser

PROSEDUR PERCOBAAN :

1. Hubungkan output mikrofon atau audio module dengan osiloskop.

2. Amati sinyal suara yang tampak di Osiloskop. Atur untuk mendapatkan tampilan

yang terbaik.

3. Amati sinyal wicara pada aplikasi spektrum analiser. Bandingkan pula dengan
spektrum dari sebuah musik.

4. Hubungkan function generator pada speaker. Atur output function generator pada

1 kHz dan 5 Vpp. Amati spektrum yang muncul pada aplikasi. Coba ubah frekuensi

function generator pada range frekuensi audio dan amati perubahannya

ANALISA

Pada percobaan ini dilakukan pengamatan terhadap gelombang spektrum dari sinyal wicara.

Percobaan pertama adalah dengan mengukur frekuensi dari sinyal wicara menggunakan
osiloskop. Dengan pembicaraan normal, tanpa adanya ekspresi marah atau yang lainnya,
frekuensi yang tertangkap adalah sekitar 300Hz – 700Hz. Namun apabila suara yang
dikeluarkan sampai tinggi, frekuensi yang paling tinggi adalah 1000Hz.
Percobaan kedua adalah mengukur frekuensi wicara menggunakan aplikasi spectroid.
Hasilnya adalah sama dengan osiloskop frekuensi yang tertangkap adalah frekuensi 400Hz-
1200Hz. Akan tetapi, dalam aplikasi tersebut tertangkap juga frekuensi-frekuensi tinggi yang
asalnya bukan dari sinyal wicara, akan tetapi dari lingkungan sekitar.

Percobaan ketiga adalah mengukur frekuensi suara gelombang sinus dari function generator
yang dihubungkan dengan speaker.. frekuensi yang dikeluarkan oleh function generator
adalah 1600 Hz dengan amplitudo 5kHz. Yang tertangkap oleh osiloskop juga 1600Hz. Akan
tetapi amplitudo yang keluar tidak beraturan karena faktor lingkungan yang mengakibatkan
suara dari gelombang sinus volumenya berubah ubah.
Percobaan keempat adalah mengukur frekuensi dari suara yang dikeluarkan oleh gelombang
sinus 1600Hz dari function generator menggunakan aplikasi spectroid. Frekuensi yang
terukur oleh spectroid adalah 1594Hz yang mana lebih kecil dari frekuensi asli yang
dikeluarkan oleh function generator. Hal ini bisa saja terjadi karena adanya faktor gangguan
dari lingkungan atau kebisingan.
Percobaan kelima adalah mengukur frekuensi dari sebuah lagu menggunakan osiloskop. Pada
kesempatan ini lagu yang kami gunakan adalah lagu All I Ask yang dinyanyikan oleh Adele.
Frekuensi yang dikeluarkan adalah sekitar 400Hz-1200Hz. Lagu All I Ask merupakan lagu
bernada tinggi sehingga frekuensi yang tertangkap pun lumayan tinggi.
Percobaan keenam adalah mengukur frekuensi dari lagu All I Ask. Pada percobaan 5,
frekuensi yang diukur hanya sampai bagian bridge dari lagu tersebut, belum mencapai
chorusnya. Sedangkan dengan menggunakan aplikasi spectroid ini, frekuensi yang diukur
sudah mencapai agian chorus. Chorus tertingginya adalah mencapai frekuensi 2000Hz.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari percobaan ini adalah sinyal wicara merupakan sinyal yang dikeluarkan
ketika manusia bicara. Seharusnya sinyal wicara dapat mecapai 3kHz. Namun, pada
kenyataannya manusia hanya dapat berbicara dengan frekuensi 300-1000Hz saja dengan
volume normal dan tanpa adanya nada tinggi di dalam bicarannya. Sedangkan pada sebuah
lagu frekuensinya dapat menjadi tinggi karena adanya alat musik yang mengiringinya di
mana alat musik tersebut dapat mengeluarkan frekuensi tinggi dengan mudah. Sehingga
dalam mengukur frekuensi sebuah lagu, yang terukur tidak hanya suara sang penyanyi akan
tetapi suara dari alat musiknya juga.

Anda mungkin juga menyukai