Anda di halaman 1dari 12

INTERUPSI PADA PERCAKAPAN PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI

STIKES ST. ELISABETH SEMARANG

Maria Theresia Priyastuti1)


1)
Stikes St. Elisabeth Semarang
Email: tyas_zia@yahoo.com

ABSTRACT

This research discusses the interruption that emerged in the conversation of English learning
process in Stikes St. Elisabeth Semarang. The aims of the research are to describe the forms and
the functions of interruption, of overlap and the adjacency pairs. The methods of the research are
descriptive qualitative method, and unified method. The data were taken from conversation of
English learning process that took place in Stikes St. Elisabeth Semarang. The data were analyzed
by the researcher using the interruption theories from Beattie, Wardhaugh, Jefferson, etc. The
result of the research shows that firstly, the forms of the interruption which are often found by the
researcher in conversation of English learning process in Stikes St. Elisabeth Semarang, are
overlap, smooth speaker-switch interruption, and simple interruption while the functions of the
interruption are to ask question, to seek clarification, to correct and to complete the conversation.
The forms of overlap often used, are transition onsets while the functions of overlap are often used
to complete and to seek clarification. Secondly, the adjacency pairs are often used the forms of
request followed explaining, and of question followed answer.

Keywords: the interruption, the overlap, the adjacency pairs, the conversation of English
learning process.

PENDAHULUAN antara dosen dan mahasiswa melibatkan


Percakapan merupakan kegiatan peran mereka baik sebagai penutur ataupun
penting yang dilakukan oleh setiap orang pendengar. Pergantian/perubahan peran
untuk berkomunikasi lisan dengan orang lain antara dosen dan mahasiswa dari penutur
untuk menyampaikan pesan yang dimaksud menjadi pendengar atau sebaliknya inilah
dengan sebaik mungkin. Penyampaian pesan yang dinamakan dengan alih giliran (turn-
dalam bentuk percakapan tentu melibatkan taking). Jika tidak terjalin adanya kerjasama
penggunaan bahasa untuk menjalin interaksi peran antara dosen dan mahasiswa maka hal
dan mengomunikasikan gagasan atau ide tersebut tidak dapat dikatakan sebagai alih
antara manusia yang satu dengan manusia tutur.
yang lain yang dilakukan secara alamiah dan Alih giliran dapat menimbulkan
bersifat spontan, yang melibatkan dua peserta pasangan tuturan berdampingan (adjacency
atau lebih untuk membicarakan sesuatu pair) selama proses pembelajaran
hal.sebagai bagian dari kehidupan sosial. berlangsung di kelas. Pasangan tuturan
Tanpa adanya percakapan, seseorang tidak berdampingan ini merupakan dasar
dapat menyampaikan pesan dan tidak dapat terbentuknya proses percakapan untuk
mengomunikasikan gagasan-gagasan yang menentukan siapa penutur berikutnya.
diinginkan sehingga interaksi pun tidak dapat Pasangan tuturan berdampingan ini terdiri
terjalin dengan baik. dari dua alih giliran tutur atau dua bagian
Percakapan dapat terjadi di segala pasangan tuturan yang saling berhubungan.
suasana/kondisi dan tempat. Salah satunya Tuturan penutur pertama dapat memunculkan
adalah percakapan di kelas selama proses respon penutur kedua, yang berperan sebagai
belajar mengajar berlangsung. Di dalam pendengar. Respon tuturan pendengar
kelas, kegiatan percakapan berinteraksi tersebut tergantung pada apa yang

315
disampaikan penuturnya. Dengan kata lain, tidak menampilkan adanya adjacency pair
tuturan dosen dapat memunculkan respon yang berkaitan dengan interupsi. Selain itu
mahasiswa, atau sebaliknya, tuturan penelitian tentang interupsi juga pernah
mahasiswa dapat memunculkan respon dilakukan oleh Hartono Y dan Gunawan S
dosen. (2013) dalam jurnal yang berjudul
Dalam pelaksanaan percakapan di “Interruptions and Overlaps occurring in an
kelas, alih giliran ini dapat dikatakan, tidak Indonesian Television Talk Show Indonesia
dapat berjalan sebagaimana mestinya karena Lawyers Club – TV One”. Penelitian ini
adanya hambatan interaksi timbal balik mendeksripsikan penyimpangan turn-taking
antarperan di dalam kelas. Hal ini disebabkan dalam bentuk interupsi dan overlap yang
antar peserta kurang memahami dan terjadi dalam dialog interaktif "Indonesia
mematuhi aturan alih giliran secara jelas. Lawyers Club". Hasil penelitian ditemukan
Saat dosen tidak mengetahui secara pasti bahwa interupsi terjadi lebih banyak daripada
kapan mahasiswa yang sedang berbicara overlap dalam acara talk-show. Fungsi
mengakhiri tuturannya dan tidak mau interupsi yang muncul berupa mencari
menunggu serta memberikan giliran klarifikasi, mencari konfirmasi,
berbicara pada dosen maka akan terjadi menyelesaikan, memutuskan, dan
sinyal interupsi, ataupun sebaliknya. Sinyal menunjukkan kesepakatan. Kajian penelitian
interupsi ini merupakan salah satu bentuk sebelumnya terkait dengan interupsi dapat
hambatan alih giliran. dipergunakan untuk mendukung teori
Permasalahan yang muncul dalam peneliti, namun interupsi selama percakapan
percakapan proses pembelajaran bahasa pembelajaran bahasa Inggris di kelas belum
Inggris di Stikes St. Elisabeth Semarang menjadi perhatian peneliti sebelumnya.
adalah bagaimanakah sinyal dan fungsi Sehingga hal ini mendorong peneliti untuk
interupsi serta pola pasangan tuturan membahasnya.
berdampingan. Interupsi ini menjadikan Berbicara tentang interupsi tidak
mekanisme aturan alih tutur tidak dapat terpisahkan dari kajian percakapan yang
berjalan dengan lancar dan menimbulkan merupakan bagian dari conversation analysis
adanya pasangan tuturan berdampingan (CA). Menurut Eggins dan Slade (1994:25)
dalam tuturan dosen dan mahasiswa. CA memfokuskan pada percakapan alami
atau apa yang sebenarnya dikatakan oleh para
TINJAUAN PUSTAKA pesertanya yang berorientasi pada hasil akhir
Penelitian tentang interupsi pernah interpretasi interaksi percakapan. Percakapan
dilakukan oleh LI Yueyuan (2010) dengan yang alamiah merupakan aktivitas verbal
judul “A comparison between the Verbal manusia yang dilakukan oleh sedikitnya dua
Interruptions by Speakers of English as a orang atau lebih peserta yang berinteraksi
Lingua Franca (ELF) and Speakers of secara spontan untuk membahas beberapa
English as a Native Language (ENL)”. topik percakapan yang disetujui oleh para
Penelitian ini mendeksripsikan tentang peserta. Speier (1972:398) mendefinisikan
perbedaan jenis dan fungsi interupsi dalam percakapan sebagai tindakan tuturan yang
komunikasi ELF dengan komunikasi ENL komunikatif antar para penutur secara tatap
yang digunakan bagi semua penutur bahasa muka dalam suatu interaksi dimana peserta
Inggris berdasarkan faktor sosial ddan semua yang terlibat percakapan harus mampu
genre. Hasil penelitian ini menunjukkan merespons secara aktif segala sinyal yang
bahwa frekuensi dan jenis interupsi diberikan, baik secara langsung melalui
bervariasi di semua genre. Interupsi terjadi kata-kata maupun tidak langsung melalui
lebih sering dalam percakapan dan diskusi gerak tubuh atau tanda nonverbal lainnya.
seminar daripada dalam sesi tanya Kajian Dalam proses interaksi tersebut peran
penelitian ini lebih berorientasi pada jenis “penutur” (addresser) dan “pendengar”
dan frekuensi interupsi, namun kajian ini (addressee) selalu berubah atau bergantian

316
untuk mendapatkan dan memberikan giliran seseorang telah mengambil alih giliran
bicara supaya percakapan itu berhasil. bicaranya.
Selanjutnya Clark dan Clark (1977:227) Interupsi digunakan untuk mencegah
mengemukakan tentang aturan cara berbicara penutur menyelesaikan giliran bicara mereka
para peserta yang terlibat dalam percakapan dan pada saat yang sama mencoba untuk
bahwa jika para peserta ingin mencapai mendapatkan giliran (Coates,1986:114).
tujuan bersama-sama, maka mereka harus Dengan kata lain, ketika pendengar ingin
menyetujui cara berbicara yang mengacu berbicara, tetapi penutur tidak memberikan
pada sistem alih giliran (turn-taking), yaitu kesempatan bagi pendengar untuk berbicara,
percakapan dari satu peserta ke peserta lain atau pendengar tidak mau menunggu giliran
secara berurutan. atau tidak sabar menunggu giliran bicaranya
Istilah alih giliran menurut Richards tiba.
et al. (1985:300) adalah pergantian peran Interupsi dibedakan menurut
penutur dan pendengar yang berubah terus. jenisnya. Menurut Ferguson (Beattie,1981)
Orang yang berbicara terlebih dahulu jenis interupsi dapat diklasifikasikan berikut
menjadi penutur, kemudian menjadi ini: 1. Pergantian penutur yang lancar
pendengar mulai bicara dan mengambil (smooth penutur-switch). 2. Interupsi
giliran bicara dalam percakapan. Hal ini sederhana (simple interruption). 3.
serupa dengan yang dikemukakan oleh Ketumpangtindihan (Overlap). 4. Interupsi
Power dan Martello (1986:712) bahwa rebutan (butting-in interruption). 5. Interupsi
mekanisme alih giliran digunakan untuk diam (silent interruption).
mengatur percakapan dua peserta giliran Salah satu jenis interupsi adalah
secara berurutan yaitu penutur sebelumnya overlap. Yule (1996:72) menyatakan bahwa
dan penutur berikutnya, dan kemudian overlap terjadi karena dua penutur mencoba
adanya transisi atau pergantian giliran dari berbicara pada saat bersamaan. Masalah
satu penutur ke penutur yang lain, tanpa overlap biasanya dapat diselesaikan dengan
adanya batasan giliran penutur sebelumnya berhentinya salah satu penutur atau kedua
dan aturan giliran penutur berikutnya penutur berhenti berbicara pada saat yang
sehingga sistem tersebut mengatur dua sama, dan akan ada pertanyaan tentang siapa
penutur pada waktu tertentu. yang menjadi giliran bicara berikutnya.
Salah satu bentuk alih giliran adalah Overlap sering terjadi karena seleksi diri
giliran bicara secara bersamaan dimana dua penutur memilih sendiri bicara.
(Simultaneous Turn-Taking) yang terdiri atas Jefferson (1983:1) telah mengidentifikasi tiga
interupsi dan overlap. Menurut Wardhaugh jenis overlap berdasarkan kegiatan
(1985:150) setiap orang memiliki hak untuk interaksional penutur, yaitu : 1) Overlap
memonopoli atau mendominasi percakapan. Transisi (Transition onset). 2) Overlap
Tindakan mendominasi percakapan ini pengenalan (Recognitional onset). 3) Overlap
akhirnya menyebabkan interupsi karena kemajuan (Progressional onset)
interupsi merupakan pelanggaran aturan Berdasarkan fungsinya, overlap memiliki
mengambil giliran percakapan. Penutur fungsi yang sama dengan interupsi karena
berikutnya mulai berbicara saat mitra overlap merupakan salah satu jenis dari
tuturnya sedang bicara berbicara. Dengan interupsi. Pernyataan ini dapat dibuktikan
kata lain, penutur tidak memberikan oleh pernyataan Wardhaugh (1985:151)
kesempatan bagi peserta lainnya untuk bahwa setiap jenis interupsi adalah
mengambil giliran atau memberikan respon pelanggaran aturan hak mengambil alih
sebagai akibatnya peserta lain biasanya wilayah percakapan lain. Beberapa fungsi
menginterupsi penutur saat ini interupsi dikemukakan oleh Wardhaugh
(Stenström,1994:73). Namun strategi ini (1985 :151–158) adalah: 1) menanyakan
dianggap tidak sopan karena penutur saat ini pertanyaan agar peserta lain dapat merespon
belum selesai bicara, dan kemudian dengan benar. 2) Mencari atau memberikan

317
klarifikasi/penjelasan lebih lanjut mengenai penutur lain bahwa percakapannya hampir
sesuatu yang sedang dikatakan seperti “Did I mendekati selesai yang disertai adanya
hear you say X ?, do you mind repeating X ? kesenyapan, meskipun penutur sering
what did you say ? would you say again ? menunjukkan sinyal berpura-pura bahwa dia
would you repeat what you’ve just said, tidak bersedia untuk mengakhiri percakapan.
etc.”. Selanjutnya, Schiffrin (1988:79) Sinyal tersebut memperlihatkan bahwa
mengatakan "meminta penjelasan selain penutur harus meminta maaf dan
dengan meminta penutur mengulangi memberikan penjelasan singkat mengapa
pertanyaan dari tuturan penutur sebelumnya percakapan harus berakhir, seperti, “sorry to
yang ditandai dengan intonasi naik". Intonasi cut us off, but I’ve got to go/run/do X”,
naik berarti bahwa penutur ingin memberikan Please excuse me! etc.”.
klarifikasi lebih lanjut dari apa yang dia Dalam alih giliran di atas akan
katakana. 3) Mengoreksi dapat berarti muncul pasangan tuturan berdampingan
mempertanyakan apakah penutur berbicara (adjacency pair). Menurut Levinson
benar atau tidak”. Interupsi terjadi karena (1983:303) pasangan tuturan berdampingan
penutur sebelumnya memberikan merupakan jenis ungkapan berpasangan.
penjelasan/informasi yang salah Pasangan tuturan berdampingan terdiri atas
(Wardhaugh,1985:152). 4) Menolak karena dua tuturan. Tuturan pertama merupakan
penutur memberikan informasi salah, tuturan pemicu atau penggerak yang
sehingga ada upaya penutur untuk menuntut munculnya tuturan kedua. Tuturan
memperjelas atau mengklarifikasi kedua merupakan respon atas tuturan
kesalahpahaman penutur berikutnya yang pertama. Richards dan Schmidt (1983:127-
dilakukan dengan menyangkal atau menolak 130) berpendapat bahwa respon tuturan
tuturan penutur terdahulu. 5) Melengkapi dalam pasangan tuturan berdampingan tidak
adalah menyelesaikan sesuatu yang di hanya meliputi tuturan yang disukai dan
katakan penutur. Ketika seorang penutur tuturan tidak disukai, tetapi dapat terdiri atas
tidak dapat menyebutkan hal-hal yang ingin beberapa kemungkinan pasangan tuturan
dikatakan, maka penutur lain menginterupsi / tersebut, yaitu: 1. Salam diikuti salam (tegur-
menyela dengan melengkapi kalimat penutur sapa); 2. Panggilan diikuti jawaban; 3.
sebelumnya. Biasanya petutur menyelesaikan Pertanyaan diikuti jawaban; 4. Salam pisah
kalimat yang dikatakan penutur dan mencoba diikuti salam jalan; 5. Menuduh diikuti (a)
untuk menggunakan kalimat sendiri untuk mengakui, (b) mengingkari, (c)
mencapai kesinambungan/kelanjutan topik membenarkan,(d) memaafkan diri, (e)
tertentu tetapi tidak melanjutkan kalimat menantang; 6. Menawari diikuti (a)
penutur. Jika petutur tidak dapat benar-benar menerima dan (b) menolak; 7. Memohon
menyelesaikan kalimat, dia dapat diikuti (a) mengabulkan/menyetujui, (b)
menggunakan kalimat di akhir kalimat menangguhkan, (c) menolak, (d) menantang;
dengan menambahkan komentar lebih lanjut 8. Pujian diikuti (a) menerima, (b)
tentang topik yang sama atau hanya cukup menyetujui (c) menolak, (d) mengalihkan, (e)
mengulangi (to rephrase) kata-kata apa yang mengembalikan; 9. Meminta diikuti (a)
dikatakan penutur seperti “yes, mmmm, sure, menjelaskan, (b) menolak; 10. Peringatan
enough, I see, yeah, dan OK”. 6) diikuti perhatian”.
Menyelesaikan/mengakhiri percakapan yang
dikatakan oleh penutur terdahulu. Menurut METODE PENELITIAN
Wardhaugh (1985:156) menyatakan "fungsi Jenis penelitian yang digunakan
interupsi yang paling tidak menyenangkan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode
dalam percakapan adalah saat mengakhiri pengumpulan data adalah metode simak
tuturan dimana penutur mengakhiri dengan menggunakan teknik dasar, yaitu
percakapannya atau berhenti berbicara secara teknik simak libat cakap dasar dan teknik
tiba-tiba, maka ia harus memberitahukan lanjutannya, yaitu teknik rekam dan teknik

318
catat. Teknik simak libat cakap merupakan HASIL DAN PEMBAHASAN
teknik menyimak penggunaan bahasa dengan Selama proses pembelajaran bahasa
ikut berpartisipasi dalam proses percakapan Inggris ditemukan adanya bentuk interupsi
saat orang saling berbicara. Selanjutnya, dalam percakapan bahasa Inggris. Berikut
teknik rekam merupakan teknik penjaringan adalah hasil temuan data tersebut.
data dengan cara merekam penggunaan 4.1. Bentuk dan fungsi interupsi
bahasa dengan bantuan alat perekam. Proses Bentuk interupsi yang ditemukan,
perekaman ini dilakukan sewajar mungkin yaitu bentuk interupsi pergantian penutur
agar data yang diperoleh sebagai percakapan yang lancar, interupsi sederhana,
yang alami atau natural. Dalam teknik catat ketumpangtindihan (overlap), interupsi
(Sudaryanto,1985:5), data dianalisis dengan rebutan dan interupsi diam; bentuk
ditranskripkan, diseleksi, diklasifikasi dan ketumpangtindihan (Overlap). Hal ini dapat
diuraikan. Teknik catat yang digunakan terlihat dari tabel no 1 berikut ini.
menggunakan simbol transkripsi notasi Gail Tabel no. 1 frekuensi bentuk interupsi
Jefferson (Schiffrin,1994:424-431).
Populasi penelitian ini adalah Bentuk interupsi Jumlah Prosen
mahasiswa tingkat satu Program Studi S1 1 Interupsi pergantian 10 30,30%
Ilmu Keperawatan dan dosen bahasa Inggris penutur yang lancar
Stikes St. Elisabeth Semarang. Pemilihan (smooth speaker-
kelas tersebut didasarkan pada alasan tingkat switch interruption)
keaktifan mahasiswa dalam bertanya dan 2 Interupsi sederhana 8 24,24%
mengemukakan pendapat atau ide-ide di (simple interruption)
dalam kelas, dan materi perkuliahan. 3 Ketumpangtindihan 15 45,46%
Sampel data dalam penelitian ini (Overlap)
menggunakan sampling random, yang berupa Bentuk interupsi yang berupa
wacana lisan atau percakapan alamiah antara overlap sering dilakukan oleh dosen dan
dosen dan mahasiswa Stikes St. Elisabeth mahasiswa melalui aturan seleksi mandiri,
saat proses belajar mengajar bahasa Inggris yaitu sebagian besar mahasiswa melakukan
berlangsung di kelas, yang mengandung overlap terhadap tuturan dosen atas
interupsi. kemauan/inisiatif sendiri, ataupun
Metode analisis data yang digunakan sebaliknya. Hal ini ditunjukkan dengan
adalah metode padan pragmatis, dengan adanya pernyataan persetujuan yang
memperhatikan percakapan antara penutur dikemukakan oleh dosen dan mahasiswa
dan petutur. Metode padan pragmatik dengan cara mengulang atau mengucapkan
digunakan untuk menginterpretasikan alih kata-kata yang sama di saat yang sama
giliran yaitu interupsi (Levinson,1983:284- dengan memberikan penekanan pada kata
285). yang sama dalam gilirannya berbicara.
Metode penyajian hasil analisis data Pengulangan tersebut ditemukan saat
digunakan metode formal dan metode tuturan dosen muncul bersamaaan dengan
informal karena hasil analisis data yang tuturan mahasiswa dan mahasiswa mengenal
disajikan dengan menggunakan tanda atau tuturan apa yang akan disampaikan oleh
lambang dan uraian penjelasan kata-kata dosen sebelumnya, ataupun sebaliknya,
biasa yang mudah dipahami untuk dosen mengenal tuturan yang akan
mendeskripsikan dan mengidentifikasi hal- dikemukakan oleh mahasiswa sebelumnya.
hal yang berkaitan dengan masalah dan Pengulangan kata yang dilakukan
tujuan penelitian. dengan overlap berfungsi untuk mengetahui
pemahaman mahasiswa terhadap materi
perkuliahan yang disampaikan dosen dan
untuk meminta konfirmasi lebih lanjut dari
dosen tentang informasi yang dibutuhkan
mahasiswa. Berikut adalah contoh penggalan

319
percakapan dosen dan mahasiswa saat sebagai penutur berikutnya, dan mulai
melakukan tindakan overlap. mengambil alih bicaranya sampai mereka
Penggalan Percakapan 1 menyelesaikan tuturannya. Ketika mahasiswa
1 L : It is very important to telah menyelesaikan tuturannya di akhir
check the patient’s pulse. percakapan, dosen melakukan overlap dari
What is it ? tuturan mahasiswa sebelumnya dan
What else ? memutuskan untuk melanjutkan gilirannya.
2. → S : [Wri::sts] Berikut ini adalah penggalan contoh
3. → L : [Wrists] Wrists. That’s percakapan saat overlap transisi terjadi:
right. What else ?, wrist, Penggalan Percakapan 2
ankles, cheeks, and then ? 1 L : Double vision means
4. → S : [ar::m] pandangan dobel or
5. → L : [Arm]. (0.1) Arm. Good. pandangan menjadi dua (.)
What else? Loss of memory means
6. S : finger hilang i::..? >//
Dalam contoh percakapan 1, 2 → S : //ngatan.. [ingatan]
tindakan overlap ini digunakan dosen untuk 3 → L : [ingatan].
meminta konfirmasi terhadap kebenaran How about weakness?.
respon mahasiswa tentang apa yang dia [Lemah, ya?]
dengar (baris 3 dan 5). Pengulangan kata 4 → S : [Lemah]
ditujukan untuk menarik perhatian 5 L : Next, what does rash mean?
mahasiswa agar mahasiswa dapat Rash?
menyebutkan bagian tubuh manusia yang Pada contoh percakapan 2, dosen
lain dengan tepat. menanyakan mahasiswa tentang istilah “loss
Selain itu bentuk overlap of memory” dalam bahasa Indonesia (baris
berdasarkan kegiatan interaksional penutur 1). Sebelum dosen mengakhiri tuturannya,
ditemukan bahwa overlap transisi paling mahasiswa melakukan interupsi dengan cara
sering digunakan oleh dosen ataupun melengkapi tuturan dosen secara berulang-
mahasiswa dalam melakukan percakapan ulang. Ini dilakukan mahasiswa karena telah
selama proses pembelajaran bahasa Inggris mengetahui, mendengarkan penjelasan dosen
terjadi di kelas. Hal ini dapat terlihat pada dan menyetujui apa yang dikatakan dosen
hasil tabel no 2 berikut ini. sebelumnya. Ketika mahasiswa hampir
Tabel no 2 Frekuensi jenis overlap menyelesaikan tuturannya di akhir
Bentuk overlap jumlah prosentase percakapan pada baris 2, dosen melakukan
1 Overlap Transisi 9 60% overlap transisi dari tuturan mahasiswa
(Transition onset) sebelumnya (baris 3) tanpa menunggu
2 Overlap 5 33,33% gilirannya tiba. Overlap muncul kembali
pengenalan pada baris 4, ketika dosen hampir
(Recognitional menyelesaikan gilirannya, mahasiswa
onset) mengoverlap karena mahasiswa telah
3 Overlap kemajuan 1 6,67% menyimak dan mengetahui apa yang
(Progressional dikatakan atau dimaksud dosen dengan
onset mengatakan “Lemah, ya”. Hal ini
Berdasarkah tabel no 3 di atas, menunjukan bahwa mahasiswa
bentuk overlap transisi ini terjadi saat dosen mengekspresikan pendapat (share
menyelesaikan tuturannya di akhir knowledge) yang sama dengan dosen.
percakapan, mahasiswa melakukan overlap Bentuk interupsi lain yang sering
dari tuturan dosen sebelumnya dan muncul dalam proses pembelajaran bahasa
memutuskan untuk melanjutkan gilirannya; Inggris, yaitu interupsi pergantian penutur
atau sebaliknya. Saat mahasiswa berperan yang lancar (smooth speaker-switch) terjadi

320
saat dosen telah menyelesaikan/mengakhiri Hal ini dapat dilihat pada contoh penggalan
giliran bicaranya, mahasiswa mengambil alih percakapan berikut ini :
gilirannya dengan cara menginterupsi Penggalan percakapan 4
pernyataan dosen tersebut. Tindakan 1 → L : Where is the pain. (.) That’s
interupsi tersebut dilakukan tanpa disertai good. (.) What else ?
overlap. Berikut contoh penggalan Can you point at .. //
percakapan interupsi smooth speaker-switch : 2 → S : //where the pain is. [The
Penggalan Percakapan 3 location of your pain]
1 L : Oke. Now can you 3 L : [Yeah, the location of your
indentify how to say the pain].
diagnose of the patient’s and many kinds of them,
symptoms or medical you’ll study about
illnesses ? Hmmm… Lin, expression of location of
Can you mention// pain.
2 → S : //tumor. Haha:: Pada contoh percakapan 4 di atas,
3 L : Hah, tumor ? (.) Ya:: okay, dosen menanyakan pada mahasiswa tentang
to identify the patient’s ekspresi lokasi rasa nyeri di baris 1. Ketika
symptom and medical dosen belum menyelesaikan tuturannya, tiba-
illness. Can you explain it? tiba mahasiswa memotong pembicaraan
Can you give, mm.. dosen dengan cara menginterupsi pada baris
COMPLETE THE 2. Tindakan interupsi yang dilakukan
SENTENCES// mahasiswa karena mahasiswa telah
4 → S : //You seems to have tumor mengetahui apa yang akan dituturkan oleh
5 L : It means, you need any dosen sehingga mahasiswa melengkapi
subject, verb, and then you tuturan dosen yang disertai dengan tindakan
can say tomor. overlap di akhir tuturan mereka.
Okay, come on. What do Dari fungsi interupsi, ditemukan
you say ?. bahwa menanyakan pertanyaan, mencari
You, (.) you, (.) should say klarifikasi/penjelasan lebih lanjut lebih sering
you may // digunakan oleh mahasiswa dan dosen saat
6 → S : //You may have tumor. proses pembelajaran bahasa Inggris
Pada contoh percakapan 3 di atas, berlangsung. Hal ini dapat dilihat pada tabel
saat dosen menanyakan mahasiswa tentang no. 3 berikut ini.
ekspresi untuk mendiagnosa penyakit pasien, Tabel no 3 frekuensi fungsi interupsi
mahasiswa melakukan interupsi dengan
mengambil alih giliran dari tuturan dosen Fungsi interupsi jumlah prosen
pada baris 2, 4, dan 6. Tindakan interupsi 1 Menanyakan 8 44,44%
tersebut dilakukan setelah dosen pertanyaaan
menyelesaikan tuturannya dan tanpa disertai 2 Mencari 7 33,33%
overlap. klarifikasi
Selanjutnya bentuk interupsi 3 Mengoreksi 2 16,67%
sederhana (simple interruption). muncul 4 Melengkapi 1 5,56%
sebelum dosen sempat menyelesaikan atau Berdasarkan tabel di atas, kasus fungsi
mengakhiri tuturannya, mahasiswa telah interupsi untuk menanyakan pertanyaan ini
mengambil alih giliran dengan cara terjadi ketika mahasiswa bermaksud
menginterupsi tuturan dosen. Interupsi yang mengajukan pertanyaan pada dosen untuk
dilakukan mahasiswa adalah dengan cara menyatakan penjelasan lebih lanjut, tiba-tiba
menyelesaikan atau melengkapi tuturan pertanyaan tersebut diinterupsi oleh dosen
dosen yang disertai dengan tindakan overlap. untuk mengklarifikasi kembali terhadap
respon pertanyaan dari mahasiswa tersebut.
Fungsi interupsi ini muncul karena

321
mahasiswa ingin mengetahui penjelasan atau mencari klarifikasi dapat dilihat pada contoh
konfirmasi lebih lanjut dari dosen. Dosen penggalan percakapan 3. Pada contoh
menginterupsi pertanyaan mahasiswa dengan percakapan tersebut ditemukan saat dosen
mengambil alih giliran bicaranya sehingga belum jelas atau paham dengan apa yang
dosen menghalangi mahasiswa dikatakan oleh mahasiswa, ataupun
menyelesaikan pertanyaannya. Fungsi sebaliknya. Sehingga dosen meminta
interupsi ini cenderung memicu mahasiswa informasi yang lebih jelas pada mahasiswa
mengekspresikan gagasannya dengan benar. dan begitupun sebaliknya, mahasiswa
Contoh percakapan fungsi interupsi untuk meminta klarifikasi informasi yang
menanyakan pertanyaan terlihat pada disampaikan oleh dosen. Fungsi interupsi ini
penggalan percakapan berikut ini. dilakukan dosen ataupun mahasiswa karena
Penggalan Percakapan 5 mereka yang terlibat dalam percakapan
1 L : chin means dagu. Ya, that’s masih ingin berbicara untuk menunjukkan
right. Now, janggut ?// kebenaran informasi atau fakta dari apa yang
2 → S : // ha(‘hh)?, you mean disampaikannya. Dosen merasa kurang puas
janggut in English? dengan jawaban mahasiswa atau tuturan yang
3 L : Janggut for only men. Who diucapkan mahasiswa tidak sesuai dengan
has janggut? What’s janggut apa yang diharapkan dosen sehingga dosen
in English?// melakukan interupsi dengan menanyakan
4 → S : //mm.. what? Beard?// lebih lanjut pada mahasiswa, dan begitu pula
5 L : //Beard (.) Beard, sebaliknya. Hal ini dilakukan oleh dosen atau
okey. Beard (.) remember mahasiswa untuk mendapatkan informasi
it! lebih jelas karena mereka merasa tidak yakin
Dalam percakapan 5, dosen dengan respon yang didengarnya atau dengan
menanyakan mahasiswa tentang janggut pendengarannya sendiri. Baik dosen maupun
dalam bahasa Inggris. Sebelum dosen mahasiswa merasa takut atau ragu jika apa
melanjutkan tuturannya, mahasiswa telah yang telah didengarnya itu salah, maka untuk
menginterupsinya dan mulai menggunakan mengurangi kesalahan yang muncul, mereka
backchannel “hah..” yang menunjukkan melakukan pengulangan/repetisi tuturan
keterkejutan mahasiswa karena mahasiswa mitra tuturnya untuk mengkonfirmasi
kurang memahami maksud tuturan dosen kembali apa yang dituturkannya dengan cara
(baris 2). Kemudian mahasiswa menginterupsi saat dosen memberikan
menginterupsi kembali dengan menggunakan pertanyaan singkat, seperti “ha(‘hh)?, what?,
sinyal backchannel “mm…” yang diikuti “repeat again ?”, dsb.
dengan pertanyaan “what?” (baris 4). Sinyal Selanjutnya fungsi interupsi lain
ini menunjukkan bahwa mahasiswa merasa yang sering muncul adalah untuk mengoreksi
ragu berpikir untuk merespon pertanyaan tuturan mahasiswa yang tidak benar. Hal ini
dosen karena mereka belum siap dengan terjadi ketika dosen mengetahui mahasiswa
pertanyaan yang disampaikan dosen. Saat memberikan pernyataan/respon yang salah
mahasiswa sudah mengetahui jawaban sehingga dosen mencoba membantu
pertanyaan dosen, tiba-tiba dosen memilih mahasiswa membenarkan kesalahan tersebut.
sendiri untuk merespon cepat tuturan Respon yang salah muncul saat mahasiswa
mahasiswa dengan menginterupsi pertanyaan membaca teks bacaan, mereka melakukan
mahasiwa (baris 5) dan menginformasikan pengucapan kata yang tidak tepat sehingga
pada mahasiswa tentang respon/jawaban dosen cenderung menginterupsi untuk
yang benar adalah “beard”. membenarkan kata tersebut. Selain itu saat
Fungsi interupsi lain yang digunakan mahasiswa menjawab pertanyaan dari dosen
adalah untuk mencari klarifikasi atau dan ternyata respon pertanyaan tersebut tidak
penjelasan atau informasi lebih lanjut. benar maka dosen memberikan respon yang
Contoh percakapan fungsi interupsi untuk benar dengan cara menginterupsi. Berikut ini

322
Fungsi overlap jumlah prosentase mencari klarifikasi dan mengoreksi. Hal ini
1 Mencari 5 33,33% dapat dilihat pada tabel no 4 berikut ini.
klarifikasi Tabel no 4 Frekuensi fungsi overlap
2 Mengoreksi 4 26,67%
3 Melengkapi 6 40% Berdasarkan tabel di atas, fungsi
contoh penggalan percakapan interupsi untuk overlap untuk melengkapi kalimat terjadi
mengoreksi : saat mahasiswa berusaha menyelesaikan
Penggalan percakapan 6 tuturan dosen dengan melengkapi informasi
1 L : Lemah, lelah, yah. Lemah, atau penjelasan dari tuturan dosen.
lelah in English you say Mahasiswa yang melakukan overlap tidak
fatikgyu. menunggu dosen menyelesaikan tuturannya
Please don’t say fatikgue or tetapi melakukan penyelaan dengan
fatin, Okey ? melengkapi informasi yang disampaikan oleh
2 S : Hahaha::: fatigu,ya?// dosen secara bersamaan. Mahasiswa merasa
3 L : //BUT you must say// yakin bahwa informasi yang disampaikan
4 → S : // fatigu::// oleh dosen sebelumnya tidak lengkap.
5 → L : //No, it’s not fatigu Mahasiswa dapat memprediksi apa yang
or fatigue, but you have to akan dikatakan dosen selanjutnya karena
say fatikgyu. mahasiswa telah mendengarkan atau
6 S : fatikgyu (0.1) [fatikgyu] menyimak atau menyetujui tuturan dosen
7 L : [fatikgyu, sebelumnya jika mahasiswa melengkapi
ya]. fatikgyu means lemah, tuturan dosen dengan benar. Hal ini dapat
lesu, ya. terlihat pada contoh penggalan percakapan 7.
Pada contoh percakapan 6, dosen Penggalan Percakapan 7
menjelaskan tentang istilah lemah atau lesu 1 → L : There are two kinds of
di dalam bahasa Inggris (baris 1) dan verb forms. The first
kemudian mahasiswa mengambil alih giliran verb form is called
tersebut dengan mengucapkan kata tersebut regular verbs and the
“fatigu” (baris 2) tetapi tiba-tiba dosen second is called irregular
memotong tuturan mahasiswa tersebut verbs or kata kerja yang
dengan menggunakan konjungsi “but”, yang tidak bera:[::..?>
disertai intonasi atau nada tinggi (baris 3). 2 → M : [tur::n]. [beraturan]
Konjungsi “but” yang dilakukan dosen 3 L : [tidak beraturan] or
dengan cara menginterupsi. Ini menunjukkan irr::egular?.
bahwa dosen ingin mengoreksi pengucapan
kata “fatigu” yang salah, yang diucapkan 4.2. Pasangan tuturan berdampingan
mahasiswa (baris 4). Selanjutnya dosen (Adjacency Pair)
menginterupsi tuturan mahasiswa kembali Bentuk pasangan tuturan
pada baris 5 untuk mengoreksi dan berdampingan yang mengandung tuturan
membenarkan pengucapan kata “fatikgyu”. interupsi selama proses pembelajaran bahasa
Ini ditandai dengan kata “No, it’s not Inggris di Stikes St. Elisabeth is adalah
fatigue..” Isyarat tersebut mengindikasikan bentuk meminta yang diikuti dengan
ketidaksetujuan dosen terhadap tuturan menjelaskan dan bentuk pertanyaan diikuti
mahasiswa sebelumnya. jawaban. Hal ini dapat dilihat pada tabel no 5
Seperti telah diuraikan diatas bahwa berikut ini.
fungsi overlap memiliki fungsi yang sama Tabel no 5 frekuensi pasangan tuturan
dengan fungsi interupsi. Fungsi overlap yang berdampingan
sering digunakan oleh mahasiswa dan dosen No Pasangan
saat proses pembelajaran bahasa Inggris tuturan Jumlah Prosentase
berlangsung adalah untuk melengkapi, berdampingan

323
1 Pertanyaan 8 40% diselesaikan dosen di akhir percakapan (baris
diikuti jawaban 1) mengisyaratkan adanya usaha mahasiswa
2 Meminta 12 60% untuk mengambil alih giliran dengan
diikuti (a) melakukan interupsi.
menjelaskan, Selain bentuk meminta diikuti
(b) menolak menjelaskan, bentuk pertanyaan yang
Bentuk meminta diikuti menjelaskan ditandai dengan sinyal interupsi juga terjadi
lebih sering ditemukan dalam pasangan dalam percakapan antara dosen dan
tuturan berdampingan dibandingkan dengan mahasiswa. Ketika dosen memberikan
bentuk pertanyaan. Bentuk meminta ini pertanyaan pada mahasiswa tetapi sebelum
sering digunakan oleh dosen ketika dosen dosen belum menyelesaikan pertanyaan
meminta mahasiwa untuk mengklarifikasi/ tersebut, mahasiwa telah memotong
menjelaskan sesuatu, melakukan sesuatu, pembicaraan dosen dan langsung
mengerjakan tugas atau menjawab menjelaskan jawaban dosen dengan
pertanyaan dosen. Dosen meminta pertanyaan kembali. Pertanyaan dosen
mahasiswa melakukan sesuatu yang tersebut sebagai upaya dosen untuk memicu
diperintahkan oleh dosen, namun sebelum mahasiswa terlibat aktif dalam interaksi di
tuturan dosen diselesaikan, mahasiswa kelas.
mengambil giliran bicara dengan Bentuk pertanyaan yang diberikan
menginterupsi. Bentuk tuturan meminta ini oleh dosen tidak dijawab oleh mahasiswa
direspon oleh mahasiswa dengan cara sesuai dengan harapan dosen, Dosen merasa
menjelaskan tuturan dosen. Hal ini dapat kurang puas dengan jawaban mahasiswa
terlihat pada contoh berikut ini : sehingga dosen memberikan pertanyaan baru
Penggalan percakapan 8 kembali untuk memicu mahasiswa merespon
1 → L : Oke, I’d like to discuss kembali pertanyaan dosen. Tindakan
about simple past tense. In menginterupsi pertanyaan dosen yang
simple past tense, you must dilakukan oleh mahasiswa secara berulang-
use Verb2 in affirmative ulang sehingga dosen dapat mengetahui
sentences. Do you know apakah mahasiswa dapat merespon
Verb2, don’t you ?. Verb2 pertanyaan dosen dengan benar. Jadi fungsi
are formed from V1 ended pertanyaan dosen tidak hanya sekedar
by –ed for regular but for berorientasi pada apa yang dikatakan
irregular you must change mahasiswa untuk mengklarifikasi lebih jelas,
them in different forms. tetapi juga berorientasi pada masalah isi
You can find them in ketika mahasiwa tidak dapat memberikan
dictionaries. Could you respon yang benar. Respon mahasiswa ini
explain the meaning of verbs digunakan dosen untuk mengetahui apakah
here? Could you ..? // mahasiswa telah memahami tuturan dosen,
2. → S : // yes, the verb untuk membangkitkan respon mahasiswa,
encourage means untuk meminta konfirmasi/klarifikasi, atau
memberikan menanyakan informasi pada dosen.
Pada penggalan percakapan 8, dosen Meskipun respon yang diberikan oleh
dapat meminta mahasiswa menjelaskan mahasiswa di akhir percakapan telah
makna kata kerja yang ada di dalam teks disetujui/dibenarkan oleh dosen. Bentuk
bacaan dan mahasiswa langsung merespon respon mahasiswa yang berupa pertanyaan
permintaan dosen tersebut yang ditandai merupakan upaya mahasiswa untuk
dengan adanya tuturan menyetujui dengan memperlihatkan rasa keingintahuan dan
sinyal appealer “yes” dan menjelaskan arti memperoleh jawaban yang lebih jelas atas
kata kerja ke dalam bahasa Indonesia. sesuatu yang belum dimengerti atau belum
Tuturan kata “could you..” yang belum dipahaminya sehingga pertanyaan mahasiswa

324
untuk mengklarifikasi pertanyaan dosen. Hal UCAPAN TERIMA KASIH
ini dapat terlihat dari penggalan percakapan Penulis mengucapkan terima kasih
berikut ini. kepada Stikes St. Elisabeth yang telah
memberi dukungan financial terhadap
Penggalan percakapan 9 penelitian ini.
1 L : That’s right ring finger.
And the last one ? (point at KETERANGAN SIMBOL
the little finger) Simbol transkripsi notasi diambil dari
2 S : Small finger, hahaha transkripsi notasi Gail Jefferson
3 L : Are you sure this is small (Schiffrin,1994:424-431). Simbol transkripsi
finger ? what do you think? tersebut dapat dilihat berikut :
4 → S : what is this called, mam ?, Simbol Makna
is this ?// [ tuturan overlap yang
5 → L : //what’s the same name for dimulai tidak bersamaan
small” tetapi pada titik tertentu saat
6 → S : Is this short ?// tuturan sedang berlangsung
7 → L : //short ? really? //what atau titik mulainya tuturan
else? overlap
8 → S : //little ? ] tuturan overlap berhenti atau
9 L : Yes, little finger. That’s berakhirnya tuturan overlap
right. this is little finger. So // tuturan yang diinterupsi oleh
there are five fingers. tuturan yang lain
(0.0) jeda panjang dalam hitungan
I. SIMPULAN DAN SARAN lebih dari 0.2 detik
Dari uraian di atas, peneliti (.) jeda singkat atau
menyimpulkan bahwa :1) Bentuk interupsi diam/kesenyapan pendek
yang sering muncul dalam proses : Perpanjangan suara atau
pembelajaran bahasa Inggris di Stikes St. suku kata sebelumnya
Elisabeth Semarang adalah overlap, smooth (lebih dari satu titik dua (::,
speaker-switch interruption, dan simple :::, dst)
interruption sedangkan fungsi interupsi . tuturan berhenti/berakhir
yang sering digunakan adalah untuk dengan intonasi turun
menanyakan jawaban, mencari klarifikasi , intonasi terus/berlanjut
lebih lanjut, mengoreksi dan melengkapi ! nada yang menjiwai
dalam percakapan. 2) Bentuk pasangan xxx penekanan atau stress
tuturan berdampingan yang sering tuturan/suara
digunakan oleh dosen dan mahasiswa adalah (hhh) suara aspirasi atau suara
bentuk meminta yang diikuti dengan mengeluarkan/menghembusk
penjelasan, dan pola pertanyaan yang diikuti an napas
dengan jawaban. (‘hhh) suara inhalasi atau suara
Saran yang dapat disimpulkan adalah menarik napas
diperlukannya penelitian lanjutan untuk (h) tuturan yang disampaikan
mendesain strategi percakapan yang lebih dalam tawa
komunikatif, efektif dan interaktif antara → fitur yang menarik bagi para
dosen dan mahasiswa sehingga bentuk analis saat penggalan
interupsi yang dapat menghambat proses diperkenalkan dalam teks
percakapan dapat dihindarkan. atau baris dalam transkrip
yang menunjukkan
fenomena menarik

325
…. tuturan yang diucapkan Richards, J. C. dan Schmidt, R. 1983.
hanya sebagian atau Conversational Analysis. In
penggalan yang diletakkan Richards, J.C. and Schmidt, R.
sebelum, di tengah, atau (Eds.), Language and
setelah tuturan Communication. Longman. London.
Schiffrin, D. 1987. Discourse Markers.
Studies in Interactional
DAFTAR PUSTAKA Sociolinguistics. Cambridge
Beattie, G.W. 1981. “Interruption in University Press. Cambridge.
Conversational Interaction, and its __________. 1994. Approaches to
Relation to The Sex and Status of the Discourse. Blackwell Publishing.
Interactants”. Linguistics.19 (1), 15- Oxford.
35. Speier, M. 1972. Some conversational
Clark, H. H., dan Clark, E. V. 1977. problems for interactional analysis.
Psychology and Language: An Studies in Social interaction. 397-
Introduction to Psycholinguistics. 427.
Harcourt Brace Jovanovich, Inc. Strensőm, A. B. 1994. An Introduction to
New York. Spoken Interaction. Longman :
Coates, J. 1986. Women, Men and Language London.
: A Sociolinguistic Account of Sex Sudaryanto.1993. Metode dan Aneka Teknik
Differences in Language. Longman Analisis Bahasa. Duta Wacana Press.
Group. London. Yogyakarta.
Eggins, S., dan Diana S. 1994. Analysis of Wardhaugh, R. 1985. How Conversation
Casual Conversation. Wellington Works. Basil Blackwell. Oxford.
House. London. Yule, G. 1996. Pragmatics. Oxford
Hartono Y dan Gunawan S. 2013. University Press. Oxford.
Interruptions and Overlaps occurring
in an Indonesian Television Talk
Show Indonesia Lawyers Club – TV
One. Jurnal Petra Christian
University. Vol.1. (1):223-229.
Jefferson, G. 1983. Notes on Some
Orderliness of Overlap Onset.
Tilburg Papers in Linguistics and
Literature 28. Tilburg: Tilburg
University.
Levinson, S. C. 1983. Pragmatics.
Cambridge University Press.
London.
LI Yueyuan. 2010. A comparison between
the Verbal Interruptions by Speakers
of English as a Lingua Franca (ELF)
and Speakers of English as a Native
Language (ENL). Thesis. Lingnan
University, Guangzo
Power, R. J. D. dan Martello, F. D. 1986.
Some Criticisms of Sacks, Schegloff
and Jefferson on Turn-taking.
Semiotica 58 (1), 29–40

326

Anda mungkin juga menyukai