Dari dimensi dan elemen Profil pelajar Pancasila dengan tema ‘Gaya Hidup
Berkelanjutan’, projek dengan topik Pengolahan Sampah diharapkan dapat membuat para
murid sadar terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan tidak membuang sampah
sembarangan serta bisa mengolah sampah menjadi kompos dengan cara menerapkan gaya
hidup berkelanjutan
b. Konstektual
tahap konstektualisasi, murid melakukan kegiatan melihat apa yang terjadi di lingkungan
sekitar dan mengidentifikasi sumber Penghasil Sampah terbesar. selanjutnya murid mencari
dan megumpulkan data siapa penghasil sampah terbesar secara individual dan kelompok.
c. Tahap aksi
Proses pengenalan dengan tujuan murid menyadari apa yang dapat mereka lakukan dan
melakukan penelitian dan tindakan pada tahap aksi. Pada tahap ini, murid diharapkan dapat
menerapkan apa yang telah mereka ketahui dan mencoba mencari solusi yang mungkin
diaplikasikan yaitu dengan melakukan sosialisasi untuk membujuk orang lain ikut dan
berpartisifasi dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama lingkungan sekolah. Guru
menuntun dengan cara mendampingi dan mengevaluasi isi sosialisasi tersebut sebagai hasil
dari projek tahap ini
Eksplorasi yang di lakukan dalam konsep proses berfikir projek Gaya Hidup
Berkelanjutan adalah memberikan pemahaman murid terhadap Pengelolaan
Eksplorasi Sampah. Tindakan dalam eksplorasi adalah memberikan pengetahuan awal
mengenai tahapan pengelolaan sampah itu sendiri mulai dari pemilahan,
pencacahan sampah organik, pengomposan, penyaringan kompos,
pengepakan kompos, dan pencacahan plastik untuk daur ulang.
Identifikasi yang di lakukan dalam Gaya Hidup Berkelanjutan adalah
melakukan perumusan masalah yang dan solusi Unsur kebutuhan
Identifikasi menjadi pertimbangan penting dalam proses ini
Ideasi adalah tahap menghasilkan ide bisnis yang didasarkan dari eksplorasi
dan identifikasi sehingga tercipta inovasi. Dalam proses ideasi tindakan
Ideasi mengkolaborasikan berbagai sudut pandang menjadi penting. Untuk satu
pemahaman dalam Pengelolaan Sampah bisa dijalankan secara optimal
Visualisasi adalah tahap untuk menciptakan produk awal dari ide yang
sudah disepakati.
Visualisasi
Dalam proses evaluasi, hasil produk yang sudah diciptakan perlu untuk
dinilai kelayakannya, atau kepantasan kualitas, ataupun penerimaan
Evaluasi konsumen terhadap produk tersebut. Dengan penilaian hasil evaluasi,
produk dapat diperbaiki atau mendapatkan ide baru atas proses evaluasi
tersebut
Persuasi merupakan tahapan yang dibutuhkan untuk memperluas potensi
dan menjaring pengetahuan yang lebih beragam
Persuasi
Dengan melakukan konsep tahap dan proses berfikir dalam Projek Gaya Hidup
Berkelanjutan Tujuan yang akan di capai adalah :
Murid dapat
Membedakan jenis-jenis sampah
Memahami tehnik pengelohan sampah
Memahami tehnik pengomposan
berkolaborasi dalam kelompok
Menggunakan konsep bermain untuk memecahkan solusi dan menciptakan inovasi
Membangun jiwa yang mencintai dan menghargai lingkungan
Tahapan Dalam Projek Gaya Hidup Berkelanjutan
Perkenalan
Pengolahan sampah dengan pemanfaatan aset sekolah
Mengidentifikasi sumberdaya/potensi yang dimiliki oleh sekolah
Eksplorasi Isu
a. Memanfaatkan sampah yang dapat merusak lingkungan
Tahapan menjadi lebih bernilai
Pengenalan b. Menggali ide terkait pemanfaatan sampah
Refleksi awal
Mengumpulkan referensi terkait dan menggali informasi terkait projek
yang akan dilakukan
Diskusi kelas
Mengolah informasi yang telah diterima dengan cara diskusi terkait
Pengelolaan Sampah untuk menunjang terlaksananya projek Gaya
Hidup Berkelanjutan
Asesmen Lembar Kerja Siswa
Pengumpulan, pengorganisasian dan penyajian data secara berkelompok
Diskusi Kelompok untuk mengemukakan ide sebanyak-banyaknya
yang dapat menjadikan solusi dari pengelolaan sampah
Tahapan Pengelompokan data berdasarkan projek
Kontekstual Penyusunan sistematika Projek
Melakukan presentasi kelompok
Asesmen Presentasi kelompok cara Pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Pemilahan Sampah
Pengumpulan Sampah
Pengankutan Sampah
Pengomposan Sampah
Tahapan Aksi Penyaringan kompos
Pengepakan kompos
Daur ulang sampah plastik
Asesmen Mempresentasikan Produk yang dihasilkan
Sumatif
Tahapan refleksi Pemanfaatan kompos dan hasil Daur Ulang sampah Plastik
dan tindak lanjut Melakukan evaluasi produk dan solusi pemamfaatan produk
Asesmen Evaluasi solusi pemanfaatan produk
Sumatif
Dimensi, elemen, dan sub elemen Propil Pelajar Pancasila
Kreatif Gagasan
Menghasilkan gagasan yang Menghubungkan gagasan yang ia
orisinal. miliki dengan informasi atau
gagasan baru untuk menghasilkan
kombinasi gagasan baru dan
imajinatif untuk mengekspresikan
pikiran dan/atau perasaannya
Keluwesan Berpikir
Memiliki keluwesan berpikir Bereksperimen dengan berbagai
dalam mencari alternatif solusi pilihan secara kreatif untuk
permasalahan memodifikasi gagasan sesuai
dengan perubahan situasi.
Instrumen Asesmen
1. Mengumpulkan sumber referensi terkait pengelolaan Sampah
2. Melakukan presentasi secara kelompok sesuai dengan eksplorasi kelompok
3. Melaksanakan aksi projek yaitu Pengelolaan Sampah
Dokumentasi Projek
1. Dokumentasi proses belajar murid
Komponen Jurnal Proses belajar
Tema :
Topik :
Kelas :
Fasilitator :
2. Dokumentasi hasil projek berupa portopolio dan produk projek yang dibuat oleh murid
Asesmen murid
Keterangan
1. Kriteria Asesmen Projek
a. Penampilan
b. Cara Penyampaian isi projek
c. Penguasaan isi projek
d. Kemampuan menangani/menjawab pertanyaan
e. Kerjasama antar anggota kelompok
f. Penggunaan alat bantu / peraga / media
2. Kriteria penskoran
4 : Sangat baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
3. Perhitungan nilai
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
24
RELEVANSI PROJEK INI BAGI SEKOLAH
Sampah yang di hasilkan lingkungan sekitar kita tentunya sangat lah sering kita
jumpai. Menurut KBBI, sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai
lagi. Sedangkan menurut UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang
dimaksud dengan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat.
Sampah yang dihasilkan rumah tangga biasanya dibuang ke tempat sampah dan
kemudian kita bawa ke Tempat Penampungan Sementara(TPS) lalu ke tempat pembuangan
akhir (TPA). TPA adalah tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah ke media
lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan.
Sampah yang dikelola berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 2008 terdiri atas sampah
rumah tangga (berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja,
dan sampah spesifik), sampah sejenis sampah rumah tangga (berasal dari kawasan komersial,
kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan fasilitas lainnya), dan
sampah spesifik (sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, sampah yang
mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun, sampah yang timbul akibat bencana,
puing bongkaran bangunan, sampah yang secara teknologi belum dapat diolah dan/atau
sampah yang timbul secara tidak periodik)
Pengelolaan sampah di Indonesia dibagi menjadi dua, pertama yaitu pengelolaan
sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dan kedua yaitu pengelolaan
sampah spesifik. Pengelolaan sampah spesifik adalah tanggung jawab pemerintah, sedangkan
pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga terdiri atas
pengurangan sampah dan penanganan sampah, pengurangan sampah yang meliputi
pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan pemanfaatan kembali sampah.
Dalam hal ini, pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat memiliki
perannya masing-masing.
Sekolah mengambil peran nya sendiri dalam mengelola sampah yaitu melakukan 3R,
melalui proyek ini, sekolah akan memberikan pengalaman yang berharga bagi murid dalam
mengelolah sampah menjadi barang ynag berdaya guna dan ekonomis. Dan menjadi bekal
hidup murid ketika mereka terjun ke masyarakat, serta hasil produk dari proyek ini dapat di
gunakan sekolah dalam penghijauan sekolah.
Perangkat ajar ini dirancang sedemikian untuk memberi panduan kepada guru SMP
(Fase D) untuk mencakup kegiatan kokurikuler yang mengandung tema “Gaya Hidup
Berkelanjutan”. Perangkat ajar bertema “Pengelolaan Sampah” ini mengandung aktivitas
yang berkaitan satu sama lain nya. Tim penyusun menyarankan projek ini bisa dimulai di
pertengahan semester ganjil karena penelitian dan aktivitas di dalam tidak hanya untuk
pengetahuan tetapi siswa bisa menerapkan ilmu dan aktivitas gaya hidup menuju kehijauan
dan berkelanjutan. Waktu yang direkomendasikan untuk memenuhi perangkat ini adalah 70
JP (tujuh puluh jam pelajaran), disarankan juga ada jeda waktu di antara aktivitas untuk
memberikan waktu berpikir, diskusi, mempersiapkan material dan refleksi di kalangan guru
maupun murid.
Walaupun demikian, Tim Penyusun memahami bahwa setiap sekolah memiliki syarat dan
kondisi yang berbeda. Dengan demikian, kepala sekolah dan guru memiliki hak dan
kebebasan untuk menyesuaikan jumlah, waktu aktivitas dan juga waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan perangkat ajar ini sehingga setiap sekolah bisa memanfaatkan perangkat
ini secara maksimum.
Untuk tercapai nya tujuan pembelajaran, Fasilitator ( memulai dari diri sendiri )
Memperhatikan kebiasaan dan gaya hidup pada diri sendiri, lingkungan sekolah dan murid.
Dengan demikian, fasilator dapat memperlihatkan kebiasaan gaya hidup berkelanjutan sejak
awal projek agar murid dapat memahami kompetensi dalam praktiknya.
Beberapa hal yang dilakukan fisilatator
Memfasilitasi diri mengenai pengetahuan atas pengelolaan sampah yang terjadi di
sekitar.
Menyediakan bahan bacaan, alat tulis daur ulang yang ada seperti, memakai kertas
bekas untuk menulis draf artikel, memakai botol bekas, kertas koran dan bahan bekas
lainnya untuk pembuatan poster atau dekorasi untuk kampanye
Mengingatkan para murid untuk Mengurangi sampah, seperti membawa botol minum
sendiri, membawa bekal sendiri dan ketika belanja membawa tas belanja dari rumah
Mengingatkan murid bahwa” sampah dapat merusak ekosistem “ sampah yang
dibuang sembarangan dapat merusak lingkungan sekitar.
Fasilitator mendukung sosialisasi 3R